Professional Documents
Culture Documents
Desember, 2020,
Page 45-58
DOI: This research was conducted at the Refill drinking water Depot, an effort
10.32502/jimn.v10i1.2724 of micro small and medium businesses to determine the entrepreneurial
relationship with Marketing Performance so that UMKM can take steps
Article history: to improve marketing through designing marketing strategies. The
Received: technique used in writing this research is interview, observation and
01 Juli 2020 documentation in the form of writings, drawings or monumentel works
from someone. To test the validity of the data obtained so that it is truly in
Accepted: accordance with the aims and objectives of the study, the researchers
30 Oktober 2020 used triangulation techniques. The data analysis technique used in this
study refers to the interactive model. The results of the study conclude
Available online: there is a link between entrepreneurship and marketing where
15 Desember 2020 entrepreneurial behavior can be said as behavior that represents more
informal and unplanned activities that rely on intuition and energy from
individuals to realize business activities in determining marketing
strategies. Then the marketing strategy designs compose namely relying
on product excellence, expanding market networks, establishing
cooperation, promoting door to door, cost efficiency and increasing
external capital.
Keyword:
Entrepreneurship, marketing ABSTRAK
performance, and marketing
strategy Penelitian ini dilakukan di Depot Air minum isi ulang, bertujuan untuk
mengetahui hubungan kewirausahaan dengan Kinerja Pemasaran
sehingga UMKM dapat mengambil langkah untuk Meningkatkan
pemasaran melalui mendesain strategi pemasaran. Teknik yang
digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah wawancara, observasi
dan dokumentasi berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumentel dari seseorang. Untuk menguji keabsahan data yang didapat
sehingga benar-benar sesuai dengan tujuan dan maksud penelitian, maka
peneliti menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini mengacu interactive model. Hasil kajian
menyimpulkan ada keterkaitan antar kewirausahaan dengan pemasaran
dimana Perilaku kewirausahaan dapat dikatakan sebagai perilaku yang
merepresentasikan aktivitas lebih informal dan tidak terencana yang
mengandalkan intuisi dan energi dari individu untuk mewujudkan
kegiatan usaha dalam menentukan strategi pemasaran. Kemudian desain
strategi pemasaran tersusun ada 6 strategi yaitu Mengandalkan
keunggulan Produk, perluasan Jaringan pasar, menjalin kerjasama,
promosi door to door, efisiensi biaya dan penambahan modal eksternal.
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Page 45
Eni Cahyani, Efrina Masdaini, Dian Septianti
kajian kewirausahaan dengan desain strategi pemasaran untuk meningkatkan kinerja pemasaran depot air minum isi
ulang gunung salju
Page 46
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 10, issue 1
Desember, 2020,
Page 45-58
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) menciptakan peluang”. “Kewirausahaan pada
sampai dengan paling banyak dasarnya adalah semangat, sikap, perilaku
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus dan kemampuan seseorang dalam menangani
juta rupiah). usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan, menerapkan
Konsep Orientasi Wirausaha cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
(Entrepreneurship) meningkatkan efisiensi dalam rangka
Orientasi kewirausahaan memegang peranan memberikan pelayanan yang lebih baik atau
penting dalam meningkatkan kinerja usaha. memperoleh keuntungan yang besar”. Ada
Menurut kamus bahasa Indonesia (2008) lima esensi pokok kewirausahaan yaitu :
istilah “orientasi” didefinisikan sebagai : (1) 1. Kemampuan kuat untuk berkarya dengan
peninjauan untuk menentukan sikap (arah, semangat kemandirian (terutama dalam
tempat, dsb) yang tepat dan benar; (2) bidang ekonomi).
pandangan yang mendasari pikiran, perhatian 2. Kemampuan untuk memecahkan masalah
atau kecenderungan. Sedangkan wira berarti dan membuat keputusan secara sistematis,
keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis termasuk keberanian mengambil resiko.
yang komersial atau nonkomersial Sehingga 3. Kemampuan berfikir dan bertindak secara
kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai kreatif dan inovatif.
keberanian seseorang untuk melaksanakan 4. Kemampuan bekerja secara teliti, tekun
suatu kegiatan bisnis. Wirausaha dinyatakan dan produktif.
oleh Joseph Schumpeter yang dikutip oleh 5. Kemampuan berkarya dalam kebersamaan
Buchari (2007:24) sebagai orang yang berdasarkan etika bisnis yang sehat.
mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru, Konsep Strategi Pemasaran
dengan menciptakan bentuk organisasi baru Menurut Nitisemito dalam Rambat Lupiyoadi
atau mengolah bahan baku baru. Orang (2001:31), mengemukakan pemasaran adalah
tersebut melakukan kegiatannya melalui “Semua kegiatan yang bertujuan untuk
organisasi bisnis yang baru ataupun yang memperlancar arus barang atau jasa dari
telah ada. Dalam definisi tersebut ditekankan produsen ke konsumen secara paling efisien
bahwa wirausaha adalah orang yang melihat dengan maksud untuk menciptakan
adanya peluang kemudian menciptakan permintaan efektif”. Menurut Kotler dan
sebuah organisasi untuk memanfaatkan Armstrong, (2002:15) yaitu Pemasaran
peluang tersebut. Dengan kata lain, wirausaha adalah proses sosial yang dengan mana
berarti manusia utama (unggul) dalam individu dan kelompok mendapatkan apa
menghasilkan suatu pekerjaan bagi dirinya yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
sendiri atau orang lain. Knight (2000) menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
menjelaskan bahwa orientasi wirausaha mempertukarkan produk dan jasa yang
berkaitan dengan pencarian peluang, bernilai dengan pihak lain.
keberanian mengambil resiko, dan keputusan
untuk bertindak dari para pimpinan Pentingnya strategi pemasaran bagi suatu
organisasi. perusahaan timbul dari luar, ketidakmampuan
perusahaan dalam mengontrol semua faktor
Menurut Suryana (2003:1) kewirausahaan yang dibatasi di luar lingkungan perusahaan.
adalah “kemampuan kreatif dan inovatif yang Demikian pula perubahan-perubahan yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk terjadi pada faktor-faktor tersebut tidak dapat
mencari peluang menuju sukses” Inti dari diketahui sebelumnya secara pasti. Menurut
kewirausahaan adalah kemampuan untuk Fandy Tjiptono (2000:43), menyatakan
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda bahwa “Strategi pemasaran adalah rencana
(created new and different). Melalui berfikir yang hendak diikuti oleh manajer pemasaran.
kreatif dan bertindak inovatif untuk Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa
Page 47
Eni Cahyani, Efrina Masdaini, Dian Septianti
kajian kewirausahaan dengan desain strategi pemasaran untuk meningkatkan kinerja pemasaran depot air minum isi
ulang gunung salju
Page 48
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 10, issue 1
Desember, 2020,
Page 45-58
Tabel 1. Strategi Matriks SWOT
IFAS
Strengths (S) Weaknesses (W)
Tentukan 5-10 Faktor- Tentukan 5-10 Faktor-Faktor
Faktor Kekuatan Internal Kelemahan Internal
EFAS
Strategi SO
Strategi WO
Opportunities (O) Ciptakan strategi yang
Ciptakan strategi yang
Tentukan 5-10 Faktor-Faktor menggunakan kekuatan
meminimalkan kelemahan untuk
Peluang Eksternal untuk memanfaatkan
memanfaatkan peluang
peluang
Strategi ST Strategi WT
Treaths (T)
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
Tentukan 5-10 Faktor-Faktor
menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan dan
Ancaman Eksternal
untuk mengatasi ancaman menghindari ancaman
Sumber : (Rangkuti, 2008:83)
Ket : EFAS = Eksternal Strategic Factor Analysis
IFAS = Internal Strategic Factor Analysis
Page 49
Eni Cahyani, Efrina Masdaini, Dian Septianti
kajian kewirausahaan dengan desain strategi pemasaran untuk meningkatkan kinerja pemasaran depot air minum isi
ulang gunung salju
faktor Internal seperti : tidak ingin tergantung konvensional berasumsi bahwa untuk
pada orang lain dan belajar berhemat, ingin mengidentifikasi kebutuhan konsumen
mandiri, menambah uang jajan dan biaya melalui penelitian pasar formal. Hasil analisa
kuliah, bantu orang tua, hobby, mencari pasar akan digunakan sebagai dasar
pengalaman, sebagian anggota keluarga pengembangan produk atau jasa baru dalam
berwirausaha, dan mencukupi kebutuhan merespon kebutuhan konsumen. Di lain
pokok. Juga potensi Faktor Internal Pihak Perilaku kewirausahaan dapat
(kepribadian dan karakter kreativitas dikatakan sebagai perilaku yang
wirausaha) memberikan pengaruh bagi merepresentasikan aktivitas lebih informal
variabel minat berwirausaha. Hasil penelitian dan tidak terencana yang mengandalkan
menunjukkan bahwa potensi kepribadian intuisi dan energi dari individu untuk
wirausaha secara positif dan signifikan mewujudkan kegiatan usaha yang
berpengaruh terhadap minat berwirausaha, diwujudkan pada konsep pemasaran.
Kemudian untuk faktor eksternal, variabel
yang paling berpengaruh terhadap minat Pernyataan ini menjelaskan bahwa manajer -
berwirausaha mahasiswa adalah motivasi pemilik usaha kecil dan menengah perlu
berwirausaha yang bersumber dari mengkombinasi antara pemasaran
lingkungan ini keluarga dan proses konvensional dengan kewirausahaan. Pelaku
pembelajaran. Lingkungan utama adalah usaha kecil dan menengah selama ini
keluarga, karena di dalam keluarga inilah beranggapan bahwa konsep pemasaran hanya
akan mendapatkan pendidikan dan dilakukan perusahaan besar saja. Namun
bimbingan. Sedangkan proses pembelajaran hasil penelitian Arini Hidayah dan Purnadi
biasanya di dapat dari pengalaman dan (2017) bahwa orientasi wirausaha secara
lingkungan pendidikan, proses pembelajaran signifikan berpengaruh terhadap kinerja
pada Dalam proses belajar tersebut, pemasaran terdukung. Penelitian ini
mahasiswa menggunakan kemampuan pemperkuat hasil penelitian Lee dan Tsang
mentalnya untuk mempelajari bahan belajar. (2001) pada 168 UKM milik Cina di
Singapura menunjukkan bahwa orientasi
Usaha mikro kecil menengah (UMKM) kewirausahaan berpengaruh positif pada
dalam hal ini Depot Air Minum Isi Ulang pertumbuhan dan kinerja bisnis. Hasil
Gunung Salju merupakan usaha ekonomi penelitian Kaligis (2015) pada Industri Batik
produktif yang mandiri, dilakukan oleh Sokaraja yaitu orientasi wirausaha
perseorangan didalamnya terdapat kegiatan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajemen di mulai dari proses pemasaran, pemasaran. Hal tersebut menjelaskan bahwa
produksi, Sumber daya manusia sampai orientasi wirausaha yang berkaitan dengan
keuangan. Pada konteks kewirausahaan, pencarian peluang, keberanian mengambil
melihat bagaimana teori pemasaran sesuai resiko dan keputusan untuk bertindak dari
dengan praktek kewirausahaan, hal ini terkait pemilik akan mempengaruhi kinerja
dengan pendapat Kotler (2008) yang pemasaran akhirnya meningkatkan
menyatakan konsep pemasaran yang pertumbuhan penjualan kemudian menjadi
dijalankan oleh wirausaha menunjukkan prestasi bagi Perusahaan.
perbedaan dari konsep yang dikemukakan
dalam pemasaran konvensional. Adanya Rancangan Strategi Pemasaran Pada
asumsi perilaku berbeda yang melandasi Depot Air Minum Isi Ulang Gunung Salju
konsep teori dari pemasaran dan Pada Depot Air Minum Isi Ulang Gunung
kewirausahaan, mungkin ini tidak menjadi Salju, strategi pemasarannya belum
suatu masalah. Pemasaran konvensional menerapkan sistem analisa SWOT sehingga
dianggap sebagai sebuah proses terorganisir dengan melakukan penerapan strategi
dan terencana. Konsep pemasaran pemasaran SWOT yang belum terlaksana
Page 50
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 10, issue 1
Desember, 2020,
Page 45-58
dengan baik dan akurat melalui pemanfaatan dikarenakan membutuhkan dana yang
peluang dalam meningkatkan penjualan, besar, brosur dan sebagainya.
sehingga posisi atau kedudukan perusahaan e. Belum memiliki sistem pencatatan
di pasar dapat ditingkatkan atau keuangan yang baik.
dipertahankan. Sehubungan dengan hal Sistem keuangan yang dimiliki hanya
tersebut pelaksanaan pemasaran modern bersifat satu tempat yaitu setiap
dewasa ini mempunyai peranan yang sangat penghitungan hasil dilakukan langsung
besar sebagai penunjang langsung terhadap kepada pemilik usaha itu sendiri tanpa
peningkatan penjualan. Berdasarkan melalui orang lain. Sehingga menyulitkan
wawancara yang dilakukan pada Depot Air dalam melakukan aktivitas dan mengambil
Minum Isi Ulang Gunung Salju, yang keputusan jika pemilik usaha tidak ada
menjadi Kekuatan, Kelemahan, Peluang Dan ditempat.
Ancaman adalah sebagai berikut : f. Pelayanan yang belum maksimal seperti
SDM yang kurang ramah, pendekatannya
Kelemahan Depot Air Minum Isi Ulang terhadap konsumen, hal ini disebabkan
Gunung Salju belum adanya peningkatan kualitas SDM
a. Jumlah kendaraan angkutan yang sedikit. yang dilakukan oleh Depot Air Minum Isi
Kurangnya angkutan transportasi dalam Ulang Gunung Salju sehingga dapat
pelayanan antar jemput pesanan mengakibatkan konsumen beralih
merupakan salah satu hambatan yang akan ketempat lain.
mengakibatkan terjadinya keluhan seperti g. Sebagian masyarakat menganggap
keterlambatan dalam pengantaran air minuman air isi ulang kurang sehat.
galon yang terjadi pada konsumen dan Masyarakat menganggap air minum isi
dapat juga merubah pola pikir konsumen ulang kurang baik dikarnakan dalam
untuk beralih ketempat lain yang sistem pengelolaan air minum isi ulang yang
pelayanannya dianggap lebih cepat. diproduksi tidak mengutamakan
b. Belum ada hubungan kerjasama dengan kebersihan akan berdampak pada
pemilik usaha lain. kepercayaan masyarakat yang akan
Pemilik usaha belum melakukan hubungan menurun untuk mengkonsumsi air minum
kerjasama dengan pemilik usaha lain isi ulang tersebut.
dalam pemasaran air minum isi ulang yang
dijalaninya, misalnya kerjasama dengan Kekuatan yang dimiliki Depot Air Minum
usaha-usaha kecil atau usaha rumahan Isi Ulang Gunung Salju
yang menggunakan air bersih yang sangat a. Lokasi yang cukup strategis, berada dekat
penting untuk mereka gunakan. dengan jalan.
c. SDM kurang pengalaman dalam berbisnis. Lokasi merupakan faktor pendukung
Kurangnya pengalaman pemilik usaha utama dalam kesuksesan suatu usaha yang
dalam berbisnis dikarenakan pemilik akan dijalankan.
usaha belum lama bergerak dibidang b. Keunggulan produk (Kebersihan,
pengisian air isi ulang serta tidak memiliki kesehatan dan higienis)
pengetahuan yang cukup dikarenakan Kebersihan suatu produk dapat
pemilik usaha usaha berlatar belakang meningkatkan kualitas dan kepercayaan
pendidikan S1 Sarjana Elektro dan masih konsumen terhadap produk air minum isi
berusia relatif muda. Oleh karena itu ulang yang dipasarkan oleh depot air
terjadilah kekurangan dalam menjalankan minum isi ulang Gunung Salju itu sendiri.
bisnisnya. 1. Kebersihan.
d. Belum menggunakan jenis promosi yang Kebersihan merupakan tahap utama
bervariasi. dalam proses kebersihan galon
Dalam pemasaran usaha ini belum dibersihkan terlebih dahulu dengan cara
menggunakan jenis promosi seperti iklan melakukan proses pencucian satu
Page 51
Eni Cahyani, Efrina Masdaini, Dian Septianti
kajian kewirausahaan dengan desain strategi pemasaran untuk meningkatkan kinerja pemasaran depot air minum isi
ulang gunung salju
persatu galon dengan dimasukan alat Air merupakan salah satu kebutuhan
pembersih galon sampai menjadi bersih pokok manusia dalam mempertahankan
dan barulah galon yang sudah hidup mereka. Sehingga setiap aktivitas
dibersihkan diisi air minum isi ulang sehari-hari membutuhkan air mulai dari
yang diproduksi oleh Depot Air masak sampai dengan minum. Dari karena
Minum Isi Ulang Gunung Salju. itu tingkat risiko yang akan dialami dalam
2. Kesehatan. usaha air minum isi ulang ini sangat kecil
Air minum isi ulang yang diproduksi karena air yang dijual tidak akan basi, air
oleh depot air minum isi ulang gunung minum juga merupakan kebutuhan
salju dapat dikategorikan air minum Mendirikan usaha depot air minum
yang sehat dikarenakan kadar PH air mempunyai tingkat risiko yang kecil.
nya dibawah 6,5. Kadar yang dibawah Selain pokok yang dibutuhkan semua
6,5 merupakan kualitas air yang baik orang setiap hari. Jadi, usaha ini tidak
untuk dikonsumsi. akan berlangsung musiman selama
3. Higienis kebutuhan manusia akan air bersih harus
Pada saat ini kebutuhan akan air minum selalu dipenuhi.
yang sehat sangat dibutuhkan oleh f. Harga yang bersaing.
semua orang mengingat buruknya Usaha Depot Air Minum memiliki omzet
kualitas air minum di dunia yang pendapatan yang menjanjikan, apabila bisa
menurun. Oleh karena itu, air minum isi memberikan harga yang cukup bersaing.
ulang yang merupakan dambaan Pada Air minum isi ulang di Depot
kebutuhan hidup yang tidak dapat Gunung Salju dijual berkisar antara Rp
ditawar-tawar lagi. Keistimewaannya 3.500 – Rp 5.000. Untuk penjualan setiap
antara lain karena rasa, bau, dan warna harinya bisa mencapai 300 galon. Untuk
tidak berubah dari rasa, bau, dan warna pendapatan galon perharinya adalah Rp
air alami. Hal ini karena selama proses 4.000 x 250 galon = Rp 1.000.000. jika
terhadap bahan baku air ditambahkan harga per galon Rp 4.000, maka
zat-zat kimia untuk membunuh pendapatan perharinya = Rp 4.500 x 250
mikroorganisme. galon = Rp 1.125.000 dengan omzet
c. Memiliki pelanggan tetap. pendapatan perharinya tersebut, maka dari
Memiliki pelanggan tetap yang percaya harga per galonnya bisa mendapatkan
dengan produksi yang dihasilkan oleh harga yang bersaing dan juga
Depot Air Minum Isi Ulang Gunung Salju mendapatkan keuntungan yang besar.
dengan jumlah pelanggannya sebanyak 30
orang. Orang yang mengkonsumsi atau Peluang yang kemungkinan terjadi pada
menggunakan produk air minum isi ulang Depot Air Minum Isi Ulang Gunang Salju.
gunung salju secara terus menerus. a. Kemungkinan dapat menguasai pasar
d. SDM bersifat jujur terhadap pelanggan dan penjualan air minum isi ulang kemasan
pemasok air minum ke depot air minum isi untuk wilayah yang sekarang menjadi
ulang Gunung Salju. tempat berdirinya usaha air minum isi
SDM yang bersifat jujur terhadap Ulang Gunung Salju yaitu didaerah Talang
pelanggan beserta pemasok air minum Ratu Jalan Letnan Murod Rt. 03 No. 10
tersebut dapat meningkatkan kepercayaan, Km. 5 Palembang Sumatera Selatan.
minat dan ketertarikkan masyarakat untuk Kemungkinan dapat memasok air minum
menggunakan produk air minum isi ulang isi ulang kedaerah-daerah lain yang ada
yang dipasarkan oleh depot isi ulang didaerah Sumatra Selatan ini seperti Jalan
Gunung Salju. Kapten A. Rivai, Demang Lebar Daun dan
e. Produksi yang dijual memiliki Risiko kecil. Sukarno Hatta Kemungkinan memiliki
Page 52
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 10, issue 1
Desember, 2020,
Page 45-58
banyak cabang di wilayah Sumatera dapat berimbas pada merosotnya
Selatan. keuntungan usaha air minum.
b. Undang-undang tentang pinjaman Kredit
Usaha Kecil Menengah/Mikro Menurut 3.2 Strategi pemasaran yang diterapkan
UU NO. 20 Tahun 2008 yang memenuhi Depot Air Minum Isi Ulang Gunung
kriteria usaha kecil menengah/mikro. Salju
c. Pola pikir masyarakat yang berubah seperti Setelah melakukan pengamatan pada Depot
menginginkan sesuatu yang praktis. Air Minum Isi Ulang Gunung Salju penulis
Sehingga pola pikir masyarakat cenderung mengetahui strategi pemasaran apa yang
untuk mengkonsumsi air minum dari dilakukan untuk menaikkan penjualan pada
depot. Gaya hidup masyarakat masa kini usaha Depot Air Minum Isi Ulang. Berikut
cenderung memilih air minum isi ulang strategi pemasaran yang dilakukan untuk
dibandingkan harus memasak, menyaring, meningkatkan penjualan pada Depot Air
atau menjernihkan air. Minum Isi Ulang Gunung Salju.
d. Persaingan yang belum ketat untuk produk 1. Belum adanya promosi yang bervariasi
Air Minum Isi Ulang Gunung Salju di sehingga usaha depot air minum Gunung
daerah Depot Km. 5 Talang Ratu karena Salju masih harus dilakukan suatu promosi
hanya ada satu usaha pengisian air minum sehingga bisa banyak diketahui banyak
isi ulang yang terjamin kebersihan, orang dan tujuan usaha bisa meningkat.
higienis dan kesehatan. 2. SDM kurang berpengalaman dalam bisnis
Air Minum, sehingga perlu dilakukan
Ancaman yang dihadapi Depot Air Minum suatu pelatihan.
Isi Ulang Gunung Salju. 3. Belum memiliki sistem keuangan yang
a. Masyarakat yang memiliki selera yang baik, sehingga perlu diadakan suatu proses
berubah untuk bisa memiliki sistem keuangan yang
Salah satu penyebab munculnya resiko baik dengan program komputerisasi agar
usaha adalah karena terjadi perubahan mengetahui data pemasukan dan
permintaan dari konsumen. Maksud dari pengeluarannya.
perubahan permintaan adalah suatu 4. Memiliki pelanggan yang tetap. Dengan
keadaan yang dapat terjadi karena adanya pelanggan tetap omzet pendapatan
perubahan ekonomi, selera konsumen. diusahakan akan terus meningkat setiap
b. Munculnya persaingan usaha yang sejenis. harinya.
Persaingan bisa menyebabkan munculnya
ancaman usaha karena adanya persaingan Mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan
antara pemilik usaha depot air minum satu ancaman yang ada pada Depot Air Minum Isi
dengan pemilik usaha air minum isi ulang Ulang Gunung Salju, yaitu :
lainnya. Persaingan adalah situasi dimana 1. Kelemahan pada Depot Air Minum Isi
antar wirausahawan melakukan usaha Ulang Gunung Salju:
yang sejenis/sama. a. Jumlah kendaraan angkutan yang sedikit
c. Peningkatan peraturan pemerintah b. Belum ada hubungan kerjasama dengan
yang menjadi syarat untuk mendirikan pemilik usaha lain.
suatu usaha harus membuat berbagai surat, c. SDM kurang pengalaman dalam
seperti; surat izin mendirikan usaha, dan berbisnis
surat kesehatan (kebersihannya). d. Belum menggunakan jasa promosi
e. Daya beli konsumen menurun. yang bervariasi.
Daya beli konsumen yang menurun yaitu e. Belum memiliki sistem keuangan yang
pengaruh dari keadaan perekonomian baik.
sekarang yang semakin menurun. f. Pelayanan yang belum maksimal.
Penurunan daya beli masyarakat jelas g. Sebagian masyarakat menganggap air
isi ulang kurang sehat.
Page 53
Eni Cahyani, Efrina Masdaini, Dian Septianti
kajian kewirausahaan dengan desain strategi pemasaran untuk meningkatkan kinerja pemasaran depot air minum isi
ulang gunung salju
3. Peluang yang kemungkinan terjadi pada Dari data kekuatan, kelemahan, peluang
Depot Air Minum Isi Ulang Gunang Salju. dan ancaman di atas, maka dibuat matrik
a. Kemungkinan dapat menguasai pasar faktor strategi eksternal dan internal dianalisa
penjualan air minum isi ulang sebagai berikut:
Page 54
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 10, issue 1
Desember, 2020,
Page 45-58
kesehatan dan higienis).
3. Memiliki pelanggan tetap. 2 0,12 0.24
4. SDM bersifat jujur terhadap pelanggan
dan pemasok air minu m ke depot air 4 0,23 0.92
minum isi ulang gunung salju.
5. Produksi yang dijual memiliki Risiko
1 0,10 0.1
kecil.
6. Harga yang bersaing. 2 0,12 0.24
Jumlah 16 1,0 3.02
Kelemahan :
1. Jumlah kendaraan angkutan yang 2 0.14 0.28
sedikit
2. Belum ada hubungan kerjasama 2 0.14 0.28
dengan pemilik usaha lain.
3. SDM kurang pengalaman dalam 1 0.1 0.1
berbisnis
4. Belum menggunakan jasa promosi 1 0.1 0.1
yang bervariasi.
5. Belum memiliki sistem keuangan yang 1 0.1 0.1
baik.
6. Pelayanan yang belum maksimal. 2 0.14 0.28
7. Sebagian masyarakat menganggap air
isi ulang kurang sehat. 2 0.14 0.28
8. Visi belum terukur. 2 0.14 0.28
Jumlah 13 1.0 1.7
Page 55
Eni Cahyani, Efrina Masdaini, Dian Septianti
kajian kewirausahaan dengan desain strategi pemasaran untuk meningkatkan kinerja pemasaran depot air minum isi
ulang gunung salju
Tahap terakhir yaitu “tahap serta tetap menjaga pelayanan yang baik
pengambilan keputusan” yang bertujuan terhadap konsumen.
untuk menyusun beberapa strategi yang telah 2. Memperluas jaringan pasar ke tempat-
digambarkan oleh matrik SWOT, sehingga tempat lain, agar usaha Depot Air Minum
strategi yang muncul dapat dijadikan sebagai Isi Ulang Gunung Salju dapat
acuan dalam memperbaiki pemasaran pada meningkatkan penjualan dan memajukan
Depot Air Minum Isi Ulang Gunung Salju. usaha Depot Air Minum Isi Ulang
Adapun strategi yang dimaksud adalah: Gunung Salju.
1. Mengandalkan keunggulan produk seperti 3. Menjalin hubungan kerjasama dengan
selalu menjaga kebersihan dan kesehatan pemilik usaha yang sejenis, dimana
Page 56
Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 10, issue 1
Desember, 2020,
Page 45-58
mencari kekuatan baru dengan Saran
menggabungkan usaha yang sejenis baik Berdasarkan kesimpulam di atas, maka
dengan bentuk kerjasama jalur pemasaran peneliti dapat memberikan saran adalah
maupun dalam bentuk penggabungan sebagai berikut:
modal. 1. kerjasama dengan perbankan untuk
4. Menggunakan sistem penjualan door to pemperian modal untuk meningkatkan
door (rumah ke rumah) di tempat-tempat dan Untuk mengatasi kelemahan pada
yang jauh dari lokasi usaha Depot Air Depot Air Minum Isi Ulang Gunung Salju,
Minum Isi Ulang Gunung Salju (di Jalan maka sebaiknya menjalin
Letnan Murod Km. 5 Palembang) atau mengembangkan usaha usaha Depot Air
meningkatkan sistem keuangan pada Minum Isi Ulang Gunung Salju sampai.
Depot Air Minum Isi Ulang Gunung Salju 2. Untuk meminimalkan ancaman yang
agar dapat berjalan dengan baik. dihadapi, sebaiknya Depot Air Minum Isi
5. Mengurangi biaya yang tidak teramat Ulang Gunung Salju mengembangkan
penting untuk dikeluarkan. Seperti biaya saluran pemasaran dan membuka cabang
pembuatan berosur dan pemasangan iklan. diberbagai tempat di komplek-komplek
6. Melakukan peminjaman uang kepada yang belum ada usaha depot air minum isi
perbankan (Bank) untuk penambahan ulangnya sehingga memperluas
modal atau sumber pendanaan, dalam penjualannya.
mendukung berjalannya suatu usaha. 3. Sebaiknya pada Depot Air Minum Isi
Ulang Gunung Salju untuk tetap
mempertahankan strategi yang telah
KESIMPULAN DAN SARAN diterapkan dan menambah strategi
Kesimpulan pemasarannya yaitu strategi investasi,
Dari hasil dan pembahasan maka peneliti dimana strategi ini lebih mengutamakan
mengambil kesimpulan sebagai berikut: perkembangan usaha yang lebih besar.
1. Ada keterkaitan kewirausahaan dengan
strategi pemasaran yang pada akhirnya
meningkatkan kinerja pemasaran suatu DAFTAR PUSTAKA
usaha dalam hal ini usaha kecil
2. Strategi pemasaran yang digunakan pada Arini Hidayah, Purnadi (2017). Pengaruh
Depot Air Minum Isi Ulang Gunung Salju, strategi pemasaran dan orientasi
yaitu keunggulan produk Mengandalkan wirausaha terhadap kinerja
keunggulan produk seperti selalu menjaga pemasaran yang dimoderasi oleh
kebersihan dan kesehatan serta tetap lingkungan persaingan pada industri
menjaga pelayanan yang baik terhadap batik sokaraja, kabupaten banyumas
konsumen. Memperluas jaringan pasar ke Program Studi Manajemen,
tempat-tempat lain, agar usaha Depot Air Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Minum Isi Ulang Gunung Salju dapat Universitas Muhammadiyah
meningkatkan penjualan dan memajukan Purwokerto Prosiding ISBN: 978-
usaha Depot Air Minum Isi Ulang 602-361-067-9 Seminar Nasional
Gunung Salju. Riset Manajemen & Bisnis 2017.
Menjalin hubungan kerjasama dengan Perkembangan Konsep dan Riset E-
pemilik usaha yang sejenis, dimana Business di Indonesia, hal 182-192
mencari kekuatan baru dengan Assauri, Sofyan, 2008, Manajemen
menggabungkan usaha yang sejenis baik. Pemasaran, edisi pertama, cetakan
kedelapan, Penerbit : Raja Grafindo,
Jakarta
Page 57
Eni Cahyani, Efrina Masdaini, Dian Septianti
kajian kewirausahaan dengan desain strategi pemasaran untuk meningkatkan kinerja pemasaran depot air minum isi
ulang gunung salju
Buchari Alma, (2007), Manajamen Menon, Anil, et al. (1999). Antecedents and
Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Consequences of Marketing Strategy
Alfabeta, Bandung Making: A Models and A Test.
Cahyani, Eni, Sari, Novita, 2017. Journal of Marketing. Vol. 63, April,
Determinasi Motivasi terhadap p. 18- 40.
Minat berwirausaha Mahasiswa Lee D Y and Tsang E W K, 2001, The Effect
pada Perguruan Tinggi Swasta di of Entrepreneurial Personality,
Sumater Selatan. Jurnal Ekonomi Background and Network Activities
Manajemen Akuntasi (EMA), on Venture Growth, Journal of
ISSN 0853-8778, No. 43 / Th. XXIV Management Studies 38-4 pp 583-
/Oktober 2017 hal 1-19 602
Fandy Tjiptono. 2000. Strategi Pemasaran. Rangkuti, Freddy. 2008. Analisis SWOT
Edisi kedua. Andy Offset. Teknik Membelah Kasus Bisnis. PT.
Yogyakarta. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Ferdinand, Augusty, 2002, Pengembangan Nurseto. 2012. Analisis Pengaruh
Minat Beli Merek Ekstensi, Lingkungan Industri terhadap
Semarang: Badan Penerbit Strategi Pemasaran dan Dampaknya
Universitas Diponegoro. Terhadap Kinerja Pemasaran, Studi
Kaligis, Dirk, 2015. Analisis Pengaruh pada Usaha Kecil Kerajinan Kulit
Strategi Pemasaran Dan Orientasi Tanggulangin, Jurnal Administrasi
Wirausaha Terhadap Kinerja Bisnis Volume I Nomor 1
Pemasaran yang dimoderasi oleh September.
Lingkungan Persaingan (Studi pada Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang
Pengembang Real Estate di Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Sulawesi Utara), Jurnal Riset Bisnis Voss, G.B. , & Voss Z.G. (2000). Strategic
dan Manajemen, Vol 3. No 2 Orientation and Firm
Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Performance in an Artistic
Pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi 12. Environment. Journal of Marketing
Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran
Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Indeks
Knight, G. 2000. Entrepreneurship and
Marketing Strategy: the SME Under
Globalization. Journal of
International Marketing, ISSN 1069-
031X, Vol.8, No.2 (2000),
Suryana. (2003). Kewirausahan: Pedoman
praktis, kiat dan proses menuju
sukses (Edisi Revisi). Jakarta:
Salemba Empat
Suryatama, Erwin. 2014. Analisi SWOT.
Bandung : Kata Pena.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen
Pemasaran Jasa, Teori dan Praktek.
Edisi Pertama. Jakarta: Salemba
Empat
Page 58