You are on page 1of 44
Nel elec a sro i ae (KDM 1) Modul 3 No. Kode: Keperawatan/4.06/1/2013 MATA KULIAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA 1 BEBAN STUDI 4 SKS (T: 2 SKS, P: 2 SKS) MODUL 3 Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas dan Personal Hygiene Penulis: Ns. Kasiati, S. Kep., M. Kep. Ni Wayan Dwi Rosmalawati, A. Per., Pen., M. Kes, pendicitan Jarok Jauk, Pendidlton Hee ResenetOn M@ Tentang Penulis Kasiati lahir di Biltar, 16 Agustus 1966. Penulis adalah Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang. Pendidikan penulis diperoleh mulai dari SPKCelaket Malang,(1987), Dll Keperawatan di AKPER (Program Keguruan) SoetopoSurabaya, (1995), S Keperawatan dan program Ners di Universitas Brawijaya Malang (2002) dan S 2 Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya ( 2012). penulis juga aktit melakukan penelitian di bidang keperawatan matemnitas. Ni Wayan Dwi Rosmalawati, A. Per. Pen., M. Kes. Lahir di Gianyar, Bali, 15 Nopember 1966. Penulis menyelesaikan pendidikan dimulai dari SPK Celaket Malang (1985), SGP/8;PKM Surabaya (1988), D Ill Keperawatan Soetopo Surabaya (1992), Diploma IV Keperawatan Maternitas Universitas Airlangga (1999), S-2 KIA-Kespro Universitas Gadjah Mada (2007). Saat ini bekerja sebagai dosen di Poltekkes Kemenkes Malang, Jurusan Keperawatan, Program Studi Diploma Ill Keperawatan Lawang. Mata kuliah yang diampu adalah Kebutuhan Dasar Manusia, Keperawatan Maternitas, Promosi Kesehatan, Manajemen Penanggulangan Bencana, Selain itu penulis juga aktif melakukan penelitian di bidang keperawatan dan kebidanan, (Daftar Isi Hal. cover. TENTANG PENULIS.. i DAFTAR ISI i PENDAHULUAN .. ii KEGIATAN BELAJAR 1: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas +H Tujuan Pembelajaran Umum. 1 Tujuan Pembelajaran Khusus.. 1 Pokok — Pokok Mater ... 7 2 AER, AES sc cern 3 10 " 4 KEGIATAN BELAJAR 2 : Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene 15-29 Tujuan Pembelajaran Umum... 15 Tujuan Pembelajaran Khusus.. 15 Pokok ~ Pokok Mater. 16 DMan MateH esssscssssuccnnes nn 17 Rangkuman 6... 26 Tes Formati 27 KUNCI JAWABAN.. 30 DAFTAR PUSTAKA. 31 —————————eee pendicitan Jarok Jauk, Pendidlton Hee ResenetOn M™ Pendahuluan Aktifitas adalah suatu keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan kehidupan. Tiap individu mempunyai pola atau irama dalam menjalani aktifitas. Salah satu tanda seseorang ikatakan sehat adalah adanya kemampuan orang tersebut melakukan aktifitas seperti bekerja, makan dan minum, personal hygiene, rekreasi dll. Dengan beraktifitas selain tubuh menjadi sehat, juga dapat mempengaruhi harga diri dan citra tubuh seseorang Jika seseorang sakit atau terjadi kelemahan fisik sehingga kemampuan aktifitas menurun. Seseorang tersebut biasanya terjadi masalah personal hygiene kurang mendapatkan perhatian, hal ini bisa berpengaruh pada masalah kesehatan seseorang. Akibat yang dapat di timbulkan jika personal hygiene tidak terpenuhi diantaranya adalah gangguan membrane mukosa mulut, integritas kulit,rabut, mata, kuku dan kelamin. Selain menimbulkan dampak fisik, gangguan personal hygiene dapat pula berdampak pada gangguan pemenuhan kebutuhan psikososial dan nyaman yang sudah dibahas pada modul 1 Modul ini terutama ditujukan untuk pendidikan jarak jauh pendidikan tinggi kesehatan perawat. Modul. pembelajaran ini merupakan tutuntunan dan landasan bagi peserta didik berfungsi sebagai pengantar untuk dapat_mencapai kopetensi pada mata ajar kebutuhan dasar manusia |. Dengan harapan peserta didik sebagai perawat harus mampu memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas dan gangguan personal hygiene. Tujuan pembelajaran pada modul 2 ini meliputi, pertama mencengah terjadinya gangguan mekanik tubuh terutama pada klien yang mengalami tirah baring lama atau cedera, hal ini berdampak pada gangguan intelorasi aktifitas mobilisasi fisik. Dengan demikian perawat harus bisa melatih mekanik tubuh dengan benar, sehingga mencengah klien jatuh, tekanan fisik dan cedera., kedua mempertahankan kebersihan klien dan mencengah timbulnya masalah seperti kerusakan membrane mukosa mulut, integritas kulit, rabut, mata, kuku dan kelamin. Modul ini. dikemas dalam dua kegiatan belajar yang besifat hard skill tetapi juga soft skill dan seluruhnya diberikan alokasi waktu minimal 2 minggu, dengan rincian 128 jam untuk pemahaman konsep, 32 jam untuk demontrasi dan 64 jam untuk pembelajaran mandiri, Dua kegiatan belajar tersebut yang disusun dalam 0 urutan sebagai berikut: Kegiatan Belajar 1: Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas Kegiatan Belajar 2 Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta didik akan dapat, 1) Menjelaskan konsep dasar, 2) menjelaskan faktor- faktor mempengaruhi, 3) Mengidentifikasi masalah-masalah gangguan altifitas, 4) Melakukan pengkajian, 5) Menuliskan diagnosa, 6) Menyusun intervensi, 7) Melaksanakan prosedur pemenuhan kebutuhan aktifitas dan personal hygiene, 8) Menyusun evaluasi . Pendekatan yang diterapkan dalam pembelajaran modul ini yang didesain dengan pendekatan belajar mandiri dengan berbagai metode, dimana saudara dituntut secara aktif dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan, sedangkan dosen sebagai fasilitator. Materi-materi yang memerlukan ketrampilan, metode yang akan di lakukan dengan simulasi dan demonstrasi Oleh karena itu secara bertahap saudara untuk melakukan evaluasi diri sendiri, supaya bisa diketahui kemajuan dalam proses belajar, kalau perlu evaluasi diri anda tunjukkan pada fasilitator yang ada di dekat anda Untuk memudahkan proses pembelajaran pada modul 2 ini, peserta didik dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan kompetensi yang dicapai, saudara harus mengikuti langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: 1) Belajarlah dengan tekun diharapkan saudara akan mampu nantinya dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas dan personal hygiene 2) Mulailah belajar dari hati dan semangat untuk ingin tahu isi dari modul ini .meskipun saudara tidak didampingi oleh dosen di dekat anda, bertindaklah saudara seakan-akan anda sebagai mahasiswa sekaligus dosen yang akan memantau kegiatan belajar anda. 2 Lakukan diskusi kelompok dengan teman sejawat dan konsultasi pada instruktur atau fasilitator bila anda tidak memahami isi modul —ESESV__aaEaua- 4) Untuk mempelajari_ prosedur tindakan mintalah pendampingan kepada fasilitator dan selanjutnya lakukan latihan secara mandiri dan berulang- ulang 5) Apabila anda menemui kesulitan, silakan hubungi pembimbing/instruktur/ fasilitator/ tutor yang ada di dekat anda atau hubungj fasilitator yang tertulis di modul ini 6 Melakukan pengkajian klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas pada dan personal hygiene klien secara nyata di lapangan Petunjuk untuk dosen atau fasilitator dalam proses pembelajaran pada peserta didik : 1) Dosen atau fasilitator dipersilahkan menambah materi yang ada dalam modul sebagai informasi dari sumber lain atau hanya mengikuti uraian yang berada pada modu ini. 2) Sebelum memulai proses pembelajaran dosen atau _fasilitator mempersiapkan diri dengan membaca modul 2 dan referensi yang berkaitan. 2 Kajilah pengetahuan peserta didik pada awal pertemuan dengan melakukan pre-test dan post test dengan contoh soal dalam setiap modul, bila tidak mungkin ingatkan pada peserta didik untuk evaluasisecara mandiri dengan jujur tanpa terlebih dahulu melihat kunci jawaban 4) Berilah kesempatan peserta didik untuk menyampaikan pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan topik pada modul ini Baiklah saudara peserta pendidikan tinggi jarak jauh kementerian kesehatan, selamat belajar, semoga anda sukses memahami materi yang diuraikan dalam modul ini, untuk bekal saudara bila anda ingin tetap disebut sebagai tenaga kesehatan, dan semoga semakin profesional. Amin 0 juan Pemenuhan Wate aaL ati ks Kegiatan Belajar| @ LOCO nies eee easier Khusus TUJUAN Pembelajaran Umum Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu melaksanakan asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan aktifitas TUJUAN Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari secara teliti keperawatan yang —muncul modul ini saudara diharapkan pada pasien dengan gangguan dapat: pemenuhan kebutuhan aktifitas. 1. Merjelaskan konsep — dasar aktifitas 5. Menyusun intervensi keperawatan pada _pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas, Menjelaskan _faktor-faktor yang memengaruhi gangguan pemenuhan aktifitas. 6. Melaksanakan prosedur 3. Mengidentiias!, _pendkeyian pemenuhan kebutuhan aktifitas pada pasien dengan ganaguan (53a pada modul 5) pemenuhan kebutuhan aktifitas 7. Menyusun kreteria evaluasi 4. Menuliskan diagnosa 0 Kegiatan Boreal ROME ec uN ates eee 1. Konsep dasar aktifitas. 5. Perencanaan keperawatan pada pasien dengan 2. Faktor-faktor yang o gangguan aktifitas mempengaruhi aktifitas # Bind r 6. Prosedur —_ pemenuhan Fengiaien pada pasion kebutuhan aktifitas engan__ angauan—_(berada pada modul 6) kebutuhan aktifitas. - 7. Evaluasi 4, Diagnosa — Keperawatan pada pasien dengan gangguan aktifitas. edt Penldikon Jara Jauh, Pendidikan Tinggi Reseheren [Preah WUraian Materi Konsep Dasar Aktifitas Kebanyakan orang menilai tingkat kesehatan seseorang berdasarkan kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Kemampuan beraktifitas merupakan kebutuahan dasar yang mutlak diharapkan oleh manusia. Kemampuan aktifitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan system persarafan dan musculoskeletal Pergerakan atau mekanik tubuh pada dasarnya adalah baimana menggunakan secara efektif , terkoordinasi,dan aman, sehingga menghasilkan gerakan yang baik dan keseimbangan selama beraktifitas. Neca eC cme Tec To memperbaiki tonus otot, mengontrol berat badan, merangsi Beg rangi s meningkatkan relaksasi, s Senet cate Peran perawat sangat penting untuk mencengah terjadinya gangguan mekanik tubuh terutama pada klien yang mengalami tirah baring lama dan cedera dll, hal ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan tonus otot. Sehingga berdampak pada gangguanintoleransi aktifitas,immobilisasi dan deficit perawatan dir. Dengan demikian perawat harus bisa melatih mekanik tubuh dengan benar, sehingga mencengah klien jatuh, tekanan fisik dan cedera. Sehingga saudara harus mengetahui, 1) konsep pergerakan, 2) faktor-faktor yang mempengaruh pergerakan tubuh, 3) melakukan asuhan keperawatan pada klien gangguan gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas. Koordinasi Mekanik Tubuh Mekanika tubuh ( body mechanic) adalah penggunaan organ secara efisien dan efektif sesuai dengan fungsinya. Pergerakan merupakan rangkaian aktifitas yang terintegrasi antara system musculoskeletal dan system persarafan dicalam tubuh. Komponen system musculoskeletal melibatkan tulang, otot, tendon, ligamen, kartilago, dan sendi. 0 Tulang adalah jaringan dinamis, salah satu fungsinya menunjang jaringan tubuh dan membantu pergerakan. Sedang otot berfungsi untuk kontraksi dan membantu menghasilkan gerakan, mempertahankan postur tubuh, dan menghasilkan panas. Otot dipersarafi oleh _saraf yang terdiri atas serabut motoris dari medulla spinal. Medula otak seperti korteks cerebri kanan mengatur otot-otot anggota gerak kiri dan sebaliknya. Bagaimana anda bisa bergerak, berikut ini mekanisme kontraksi otot : Membran otot mengandung myofibril, kemudian pelepasan asetikolin. Akibatnya, pintu kalsium diretikulum sarkoplasma membuka dan melepaskan ion kalsium ke sitoplasma sel otot, lalu berikatan dengan troposin, kemudian membuka binding sites, terjadilah jembatan silang (Cross briges), antara filamin aktin dan myosin Selajutnya dengan katalis enzim myosin-ATP ase terjadi hidrolikis ATP menjadi ADP + P + energy, sehingga terjadilah kontraksi Sorkolema ( membran serabut Beribu-ribu myofibril —— Filamin aktin Filamin miosin ee Saling berikatan ¥ Cross bridges + Kontraksi otot Gambar 1.2 Mekanisme kontraksi otot Contoh Kasus : Apabila seseorang terjadi patah tulang, menderita penyakit atau cacat dll. seseorang tersebut akan mengalami masalah gangguan pergerakan (immobilisasi), apa lagi sampai klien tersebut selalu bedrest dalam waktu lama, hal ini bisa menyebabkan : 1) Klien mengalami atropi otot, dimana keadaan otot menjadi mengecil karena tidak tepakai dan pada akhirnya serabut otot diinfiltrasi dan diganti jaringan fibrosa dan lemak. Maka sebelum perawat membantu klien memenuhi kebutuhan aktifitas seperti ganti posisi atau berjalan, perawat harus mengkaji kekuatan otot. Langkah ini diambil untuk menurunkan resiko cedera ———————nee edt Penldikon Jara Jauh, Pendidikan Tinggi Reseheren [Preah tubuh, 2) Nekrosis (jaringan mati), terjadi trauma atau iskemia di mana proses regenerasi otot sangat minim, 3) Kontraktur sehingga body mechanic terganggu. Dari berbagai faktor sebagaimana diuraikan diatas, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi mekanika tubuh atau pergerakan yang harus saudara ketahui antara lain : Tingkat perkembangan tubuh: Usia seseorang mempengaruhi system muskuloskeletal dan persarafan, Untuk itu, dalam melakukan tindakan keperawatan untuk membantu memenuhi kebutuhan aktifitas, perawat harus memperhatikan aspek tumbuh kembang klien sesuai kebutuhan. 1. Kesehatan fisik : Seseorang dengan penyakit ( gangguan musculoskeletal, gangguan kardiovaskuler, gangguan sistem respirasi), cacat tubuh dan imobilisasi akan dapat menggangu pergerakan tubuh. 2. Keadaan nutrisi : Seseorang dengan nutrisi kurang , hal ini menyebabkan kelemahan dan kelelahan otot yang berdampak pada penurunan aktifitas dan pergerakan. Sebaliknya, hal yang sama terjadi pada kondisi nutrisi lebih ( obesitas) 3. Status mental : Seseorang mengalami gangguan mental cenderung tidak antusias dalam mengikuti aktifitas , bahkan kehilangan energi untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene 4. Gaya hidup : Seseorang dalam melalukan pola aktifitas sehari-hari dengan baik tidak akan mengalami hambatan dalam pergerakan, demikian juga sebaliknya. Teatro terapeutik (Potter dan Perry Ve auc eo ea ea Ly etree |r -ROM ) Egat tiny Estee Jika saudara sudah mengetahui proses mekanik tubuh dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta dampak yang terjadi, maka saudara pasti tidak kesulitan untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan aktifitas dengan tahap-tahap sebagai berikut : 1) pengkajian, 2) merumuskan diagnosa, 3) menyusun rencana , 4) melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan aktifitas ( akan dipelajari pada modul 4 ), menyusun kreteria evaluasi PROSES KEPERAWATAN I. Pengkajian Saudara dalam melakukan pengkajian harus menggerakan semua indra dan tenaga untuk melakukan pengkajian secara cermat baik melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik untuk menggali data yang akurat yang meliputi : 1. Saudara harus menanyakan tingkat aktifitas Klien, hal ini_untuk mengidentifikasi_mobilisasi dan resiko cedera yang meliputi_ pola aktifitas, Jenis, frekuensi, dan lamanya. Selain itu perawat juga perlu mengkaji kecepatan aktifitas. nN Tanyakan tingkat kelelahan meliputi aktifitas yang membuat lelah dan gangguan pergerakan meliputi penyebab , gejala dan efek dari gangguan pergerakan w Saudara mengkaji tingkat aktifitas klien meliputi, 1) tingkat 0 : klien mampu merawat diri sendiri secara penuh, 2) tingkat 1 : Klien memerlukan penggunaan alat, 3) tingkat 2 : klien perlu bantuan atau pengawasan orang lain, 4) tingkat 3: memerlukan bantuan, pengawasan orang lain dan peralatan, 5) tingkat 4 : Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi dalam perawatan 4, Pemeriksaan fisik, pemeriksaan ini bertujuan untuk mendapatkan data adanya indikasi rintangan dan keterbatasan sehingga klien perlu bantuan perawat meliputi 1) tingkat kesadaran dan postur/bentuk tubuh, 2) skoliosis, kiposis, lordosis dan cara berjalan, 3) Ekstremitas: kelemahan, gangguan sensorik, tonus otot, atropi, tremor, gerakan tak terkendali, kekuatan otot, kemampuan Jalan, kemampuan duduk, kemampuan berdiri, 4) pergerakan, kemerahan, deformitas, nyeri sendi dan kripitasi, suhu sekitar sendi. ———————ee Modul Pendlikon JarakJauh, Pendhdian Tibgt Rese etan GE 2. Diagnosa Keperawatan Menurut NANDA (2003), diagnosa keperawatan yang terkait dengan aktifitas, yang perlu peserta didik ketahui antara lain : Intoleransi aktifitas, resiko intoleransi aktifitas, hambatan mobilisasi fisik, sedang diagnosa keperawatan lain yang terkait dengan aktifitas adalah, intoleransi aktifitas, kelelahan, dll 1) Intoleran aktifitas Definisi: Kondisi di mana seseorang mengalami penurunan energi fisiologis dan psikologis untuk melakukan aktifitas sehari-hari ( intoleransi aktifitas ), kemungkinan berhubungan (etiologi/penyebab) antara lain : kelemahan , bedrest lama/ imobilisasi, motivasi yang kurang, pembatasan pergerakan, nyeri, kemungkinan data yang ditemukan pada klien: Verbal / adanya kelemahan, sesak nafas/pucat, kesulitan dalam pergerakan, abnormal nadi, tekanan darah tethadap respons aktifitas Kondisi klinis klien kemungkinan terjadi : anemia, gagal ginjal kronis, ganguan jantung, kardiak aritmia, COPD, gangguan metabolism, gangguan musculoskeletal Tujuan yang diharapkan setelah dilakukan tindakan : 1) kelemahan klien berkurang, 2) klien berpartisipasi dalam perawatan diri, 3) klien mempertahankan kemampuan aktifitas seoptimal mungkin Intervensi INTERVENS! RASIONAL T. Monitor keterbatasan aktifitas, T. Merencanakan intervens! dengan kelemahan saat aktifitas tepat 2. Catat tanda vital sebelum dan 2. Mengkaji sejauh mana perbedaan sesudah aktifitas peningkatan selama aktifitas 3. Kolaborasi dengan dokter dan 3. Meningkatkan kerjasama tim dan fisioterapi dalam latihan aktifitas perawatan holistic 4. Lakukan istirahat yang adekuat | 4. Membantu mengembalikan setelah latihan dan aktifitas energy 5, Berikan diet yang adekuat 5. Metabolisme membutuhkan dengan kolaborasi ahli diet energi 6. Berikan pendidikan kesehatan 6. Meningkatkan pengetahuan tentang: dalam perawatan diri * Perubahan gaya hidup untuk menyimpan energi » Penggunaan alat bantu pergerakan 2) Keletihan Definisi: Kondisi di mana seseorang mengalami perasaan letih yang berlebihan secara terus-menerus dan penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak dapat hilang dengan istirahat (keletihan ) Kemungkinan berhubungan (etiologi / penyebab) antara lain : menurunnya produksi metabolisme, pembatasan diet, anemia, ketidakseimbangan glukosa dan elektrolit. Kemungkinan data yang ditemukan pada klien: Kekurangan energi, ketidakmampuan melakukan aktifitas, menurunnya penampilan, Lethargy. Kondisi klinis kemungkinan terjadi : anemia, kanker, depresi, diabetes mellitus. Tujuan yang diharapkan: 1) Pasien mengatakan keletihan berkurang, 2) Meningkatnya tingkat energi, 3) Pasien dapat melakukan aktifitas sesuai ee kemampuannya secara bertahap Intervensi INTERVENSI RASIONAL T. Monitor keterbatasan aktftas, | 1. Merencanakan intervensi dengan kelemahan saat aktifitas tepat 2. Bantu pasien dalam melakukan | 2. Pasien dapat memilih dan aktifitas sendiri merencanakannya senditi 3. Catat tanda vital sebelum dan | 3. Mengkaji sejauh mana perbedaan sesudah aktiftas peningkatan selama aktiftas 4. Kolaborasi dengan dokter 4. Meningkatkan kerjasama tim dan dan fisioterapi dalam latihan perawatan holistic aktiftas _ _ 5, Membantu mengembalikan energi 5, Lakukan istirahat yang adekuat _ setelah latihan dan aktifitas ES vespeleme menbannian energi 6. Berikan diet yang adekuat 7. Meningkatkan pengetahuan dengan kolaborasi ahli diet ~ Berikan pendidikan kesehatan tentang: * Perubahan gaya hidup untuk menyimpan energi + Penggunaan alat bantu pergerakan dalam perawatan diri Q Modut Pendidikan Jarok Joun, PenetOWan TGOt ReseneEn EGE wy (@Rangkuman Selamat, saudara telah mempelajari modul tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas. Dengan demikian saudara sebagai perawat diharapkan telah menguasai kompetensi untuk membantu klien dalam memenuhi kebutuhan aktifitasnya. Hal-hal yang penting yang sudah saudara pelajari dalam modul ini adalah sebagai berikut. Dalam menggunakan mekanika tubuh yang tepat perawat perlu mengerti pengetahuan tentang pergerakan, termasuk bagaimana mengkordinasikan gerakan tubuh klien yang meliputi fungsi integrasi dari system skeletal, otot skelet, dan system saraf. Mekanika tubuh_merupakan cara menggunakan tubuh secara efisien yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga, terkoordinasi serta aman dalam menggerakkan dan mempertahankan keseimbangan selama_aktivitas Klien, sehingga mencengah klien jatuh, tekanan fisik dan cedera. Sedangkan hal- hal yang menpengaruhi Klien melakukan aktifitasnya adalah keadaan penyakit, tingkat perkembangan, kesehatan fisik, keadaan nutrisi, status mental, dan gaya hidup, Dengan demikian saudara sebagai perawat, harus mampu dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas dengan benar, sehingg tidak berdampak pada system fisik yang lain, psikologis dan tumbuh-kembang dengan langkah-langkah sebagai berikut, 1) melakukan pengkajian, 2) merumuskan diagnosa, 3) melakukan perencanaan, 4) melakukan tindakan (di pelajari pada modul 4), 5) evaluasi. kan Tinggi Kesehatan |Prodi Keperawatan g (Tes Formatif 1. Latihan Soal Petunjuk : 1. Peserta didik dalam melakukan latihan soal ini minimal 2 kali, pertama sebelum memulai proses pembelajaran pada _modul 3 ini, kedua setelah pembelajaran pada modul ini 2. Peserta didik dalam menyawab latihan soal ini jujurlah pada diri anda, tidak langsung melihat kunci jawabannya 3. Pilihlah jawaban yang paling benar yaitu A, B, C dan D Kasus 1: Seseorang klien laki-laki, berumur 35 tahun, dirawat di ruang perawatan interne karena _menderita sirosis. Kondisi klien yang bedrest terus- menerus, sehingga klien mengalami kesulitan dalam pergerakan apalagi aktifitas. 1. Kemampuan kontraksi otot dikenal dengan istilah ... A. Kontraktur . Orthopedik B. Body mekanik D. Atropi otot 2. Faktor yang mempengaruhi kurangnya pengerakan pada klien adalah ... A. Osteoporosis C. Atropi otot B. Body mekanik D Sirosis 3. Akibat Klien yang betrest dalam waktu lama bisa menyebabkan ... A. Osteoporosis C. Nekrosis B. Hipertropi otot D Atropi otot ———————eee Mod 4. Data yang mungkin ditemukan pada klien dengan masalah intoleransi aktifitas adalah . ‘A. Menderita serosis C. Kesulitan dalam pergerakan B. Bedrest yang lama D. Hipertropi otot 5. Kemungkinan penyebab pada klien dengan intoleransi aktifitas adalah .. A. Immobilisasi C. Usia C. Pekerjaan D. Hipertropi otot 6. Intervensi keperawatan pada klien dengan intoransi aktifitas adalah. A. Berikan aktifitas sesuai kebiasaan sebelum sakit B. Catat intake-output C. Bantu klien melakukan aktifitas secara bertahap D. Bantu klien melakukan aktifitas sesuai keinginannya <1 . Tujuan perawat melakukan istirahat yang adekuat setelah melakukan aktifitas pada klien dengan intoleransi aktifitas adalah ... ‘A. Membantu mengembalikan energi klien B, Memberikan semangat pada klien C. Meningkatkan kerja sama D. Mempertahankan tonus otot 8. Kreteria hasil pada yang diharapkan setelah perawat membantu klien dengan intolerasi aktifitas adalah. .. A. Klien menunjukan peningkat kelemahan 0 Ne B. Klien menunjukan menunjukan peningkatan immobilisasi C. Klien menunjukan penurunan aktifitas D. Klien menunjukan peningkatan aktifitas 9. Immobilisasi dikenal dengan istilah ... ‘A. Peningkatan kemampuan melakukan pergerakan secara mandiri B. Ketidak mampuan melakukan pergerakan secara mandiri C Ketidak mampuan mengembalikan pergerakan secara mandiri D. Peningkatan energi untuk melakukan pergerakan secara mandir 10.Tujuan perawat melakukan lahihan aktif maupun pasif pada klien dengan immobilisasi adalah... A. Membantu mengembalikan energi B. Membantu meningkatkan metabolesme C. Meningkatkan siskulasi dalam tubuh D. Meningkat @ Tugas Mandiri Kasus 1 Seseorang klien laki-laki, berumur 30 tahun, dirawat di ruang perawatan bedah karena menderita fraktur femur karena kecelakaan sepeda motor 1 bulan yang lalu. Klien tersebut dilakukan tindakan dengan memberikan traksi untuk perbaikan frakturnya. Traksi tersebut terpasang secara terus menerus sehingga klien mengalami gangguan pergerakan apalagi aktifitas. Petunjuk: 1. Pelajarilah kasus dibawah ini dengan cermat. 2. Susunlah dasar teori yang mendasari kasus tersebut 3. Susunlahasuhan keperawatan yang sesuai kasus tersebut dengan langkah- langkah sebagai berikut, 1) Lengkapi data pengkajian yang dibutuhkan, 2) tentukan diagnosa keperawatan sesuai prioritas, 3) Susun rencana keperawatan dan rasionalnya, 4) Susun kreteria evaluasi 4. Kerjakan tugas ini setelah proses pembelajaran pada modul 2 ini selesai, kemudian peserta didik melakukan konsultasi 1 kali kepada dosen atau fasilitator 5. Dosen atau fasilitator untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik Penilaian : Aspek Bobot 1. Dasar teori terjadinya masalah 158% 2. Pengajian secara relewan dan akurat 20% 3, Merumuskan diagnosa (prioritas sesuai dan unsur diagnosa) 20% 4, Perencanaan tindakan ( tujuan, rencana dan rasional) 30% 0 Kegiatan Belajar || LOCO nies eee aeteun TUJUAN Pembelajaran Umum Setelah mempelajari modul inisaudara diharapkan mampu melaksanakan asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan personal hygiene Pembel in Khusus Setelah_mempelajari secara_teliti 5. Menuliskan diagnosa modul ini saudara diharapkan keperawatan yang muncul dapat: pada pasien ~— dengan gangguan —_pemenuhan 1. Menjelaskan konsep dasar Kebutuhan personal hygiene personal hygiene, 6. Menyusun intervensi 2. Menjelaskan faktor faktor ; ‘ keperawatan pada pasien yang mempengaruhi Visine dengan gangguan persona pemenuhan ——_kebutuhan 3. Menjelaskan macam-macam personal hygiene. dan prinsip personal hygien@ 7 Molaksanakan _prosedur 4, Mengidentifikasi_ pengkajian pemenuhan kebutuhan pada pasien dengan personal hygiene (modul 6) gangguan pemenuhan : 8 Menyusun kreteria evaluasi kebutuhan personal hygiene. 0 Kegiatan Belajar Il @ ROME ec uN aes ye) POKOK Mater 1. Konsep dasar__ personal 5. Diagnosa pada __pasien hygine terjadi pada pasien dengan gangguan —_pemenuhan 2 Faktorsfoktor yang kebutuhan personal hygiene. mempengaruhi personal hygiene 6. Perencanaan keperawatan pada pasien dengan 3. Macam-macam dan prinsip gangguan pemenuhan Personal hygiene kebutuhan personal hygiene. 4, Pengkajian pada _pasien dengan gangguan pemenuhan —_kebutuhan personal hygiene. 7. Tindakan —_berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan personal hygiene 8. Evaluasi pendicitan Jarok Jauk, Pendidlton Hee ResenetOn M@Uraian Materi Pendahuluan Seseorang dalam kehidupan sehari- hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus terpenuhi karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikologis. Aktifitas pemenuhan kebersihan sangat dipengaruhi budaya, social-ekonomi, status kesehatan, pengetahuan dll. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang mendapatkan perhatian. Hal ini bisa terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah yang tidak penting, padahal masalah kebersihan apabila dibiarkan dapat mempengaruhi kesehatan secara umum Peran perawat sangat penting untuk mencengah terjadinya masalah yang terjadi pada klien dengan kebersihan yang tidak terpenuhi seperti kerusakan integritas kulit atau mukosa dil. Klien tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan fisik dan psikologis. Sedangkan gangguan fisik dan psikologis mengurangi keindahan penampilan dan reaksi emosional Dengan demikian peran perawat sangat dibutuhkan dalam melakukan asuhan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene terutama pada klien yang tidak mampu untuk memenuhi dan meningkatkan pengetahuannya. Sehingga peserta didik harus mengetahui, 1) konsep dasar personal hygiene , 2) faktor-faktor yang mempengaruh personal hygiene, 3) prinsip- prinsip personal hygine, 4) asuhan keperawatan pada klien gangguan kerusakan membrane mukosa mulut, integritas kulit, rabut, mata, kuku dan kelamin. Personal Hygiene Pengertian : Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yang berarti personal yang artinya perorangan dan higene berarti sehat, jadi personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis 0 Ne DO rie Camu e cul schrcun Secrmay um DR Ci eum e cawrC wer ieee rum CUM nel ec keindahan, Benen eae ee Rie uae eae etc) lain, 4) meningkatkan percaya diri Faktor-faktor yang pempengaruhi personal hygiene klien meliputi : 1. Status kesehatan Seseorang dalam kondisi sakit atau cedera, sehingga memerlukan bedrest, apalagi dalam waktu lama, hal ini akan mempengaruhi kemampuan seseorang memenuhi kebutuhan personal hygiene dan tingkat kesehatan klien. Di sinilah peran perawatan untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene dan mencengah gangguan seperti kerusakan membrane mukosa, kulit dll. 2. Budaya: Sejumlah mitos berkembang dimasyarakat menjelaskan bahwa seseorang yang dalam keadaan sakit tidak dimandikan , hal ini dikarenakan nanti penyakitnya tambah parah. 3. Status sosial-ekonami Seseorang dalam kegiatan pemenuhan personal hygiene yang baik memeriukan sarana dan prasarana, seperti kamar mandi, air cukup dan bersih, peralatan ( misalnya sabun, sampo, dll) (Nancy Roper, 2002). Hal ini membutuhkan biaya dan akan berpengaruh seseorang dalam memenuhi dan mempertahankan personal hygiene dengan baik 4, Tingkat pengetahuan dan perkembangan Kedewasaan seseorang berpengaruh pada kualitas hidup, salah satunya pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan itu penting untuk meningkatkan status kesehatan seseorang. Sebagai contoh, agar seseorang terhindar dari penyakit kulit, maka seseorang tersebut harus selalu menjaga kulit agar tetap bersih dengan mandi secara teratur dan mengunakan sabun dan air bersih. 5. Cacat jasmani atau mental ——S—V— ee. pendicitan Jarok Jauk, Pendidlton Hee ResenetOn Seseorang dalam kondisi cacat jasmani atau mental akan menghambat kemampuan individu untuk melakukan perawatan pemenuhan kebutuhan dit sendiri. Agar lebih jelas bagi peserta didik, berikut ini penjelasan tentang macam- macam dan prinsip personal hygiene sebagai berikut : 1. Perawatan kulit. Seseorang harus menjaga kebersihan kulit karena sangatlah penting, kulit sebagai pintu masuk utama kuman pathogen ke dalam tubuh. Sedangkan cara merawat kulit dengan melakukan mandi minimal 2 kali sehari setelah melakukan aktifitas, keadaan kulit kotor, menjalani operasi dan sebaiknya mengunakan sabun yang tidak iritatif atau sesuai kebiasaan, 2. Perawatan Kuku Kuku merupakan pelengkap kulit, tetapi bila tidak mendapatkan perawatan yang baik maka kuku bisa sebagai sarang penyakit. Sedangkan cara merawat kuku dengan menjaga kebersihan kotoran dibalik kuku dan memotongnya sesuai kebutuhan. 3. Perawatan rambut. Rambut merupakan struktur kulit, rambut sehat terlihat mengkilat, tidak berminyak dan tidak kering atau tidak mudah patah, kondisi panas dan malnutrisi akan mengganggu pertumbuhan rambut. Bila rambutkontor dan tidak dibersihkan bisa menyebabkan ketombe dan sarang kutu. Sedangkan cara merawat rambut antara lain, cuci rambut 1-2 kali seminggu( sesuai keadaan klien ), dengan memakai sampo yang cocok, gunakan sisir besar untuk rambut keriting dan tidak bergigi tajam. 4, Perawatan gigi dan mulut Mulut merupakan rongga, merupakan sistem pencemaan dan bagian tambahan system pernafasan sehingga tidak bersih dan penuh dengan bakteri, maka harus dibersihkan. — Sedangkan cara membersihkannya dengan menyikat gigi sesudah makan dan sebelum tidur, atau sesuai kebutuhan, dengan mengunakan sikat yang halus dan bulu banyak. w . Perawatan mata. 0 Kotoran mata dapat menempel pada sudut mata dan bulu mata, sehingga perlu menjaga kebersihan untuk mempertahankan kesehatan mata dan mencengah infeksi 6. Perawatan hidung Hidung terdiri dari mukosa hidung, maka harus dijaga agar tidak terjadi iritasi. 7. Perawatan telinga : Teliga harus dibersihkan bila ada kotoran yang menyumbat telinga, dengan mengeluarkan secara pelan. 8. Perawatan genetalia Perawatan genetaliauntuk mencengah dan mengontrol infeksi, mencengah kerusakan kulit dan meningkatkan kenyamanan, serta mepertahankan kebersihan diri ( Poter & Perry, 2000). Perawatan dilakukan minimal dua kali sehari, lebih sering klien dengan infeksi genetalia atau wanita menstruasi ‘Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene, yaitu status kesehatan, budaya, social-ekonomi, pengetahuan / perkembangan dan cacat atau gangguan mental. v Sehingga seseorang tidak mempu untuk pemenuhan keperawatan kebersihan dirinya yang meliputi kulit, mata, hidung, genetalian, dll . Bila pemenuhan kebersihan diri klien tidak terpenuhi akan menimbulkan masalah seperti, 1) gangguan fisik yaitu mucosa mulut, integritas kulit dll, 2) dan psikologis v Peran perawat untuk memenuhi kebutuhan perawatan klien seperti, perawatan mandi, cuci rambut, gosok gigi, genetalia, mata, hidung, telinga —————aeee Pendidikan Jarak Jauh, PenddOn Tag Rese et ERE Jika saudara sudah mengetahui konsep personal hygiene dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta macam dan prinsip perawatan personal hygiene, maka saudara pasti tidak kesulitan untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan pemenuhan personal hygiene dengan tahap-tahap sebagai berikut : 1) pengkajian, 2) merumuskan diagnosa, 3) menyusun rencana , 4) mencengah dan memperbaiki struktur tubuh ( dipelajari pada modul 4 ), menyusun kreteria evaluasi PROSES KEPERAWATAN 1. Pengkajian Saudara dalam melakukan pengkajian harus menggerakan semua indra dan tenaga untuk melakukan pengkajian secara cermat baik melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik untuk menggali data yang akurat meliputi: Riwayat keperawatan Tanyakan tentang pola kebersihan individu sehari-hari, sarana dan prasarana yang dimiliki, serta faktor-faktor yang mempengaruhi hygiene personal individu baik faktor pendukung maupun faktor pencetus. Pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan fisik, kaji hygiene personal individu, mulai dari ekstremitas atas sampai bawah, 1. Rambut. Amati kondisi rambut (warna, tekstur, kuantitas), apakah tampak kusam? Apakah ditemukan kerontokan? n Kepala. Amati dengan seksama kebersihan kulit kepala. Perhatikan adanya ketombe, kebotakan, atau tanda-tanda kemerahan, 3. Mata. Amati adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, secret pada kelopak mata, kemerahan atau gatal-gatal pada mata. 4. Hidung, Amati kondisi kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, pendarahan 0 Modul Pendiikon Jarak Jeu, Pendkdlan GG Reeenetan Ea hidung, tanda-tanda pilek yang tidak kunjung sembuh, tanda-tanda alergi atau perubahan pada daya penciuman. 5. Mulut. Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembabannya. Perhatikan adanya lesi, tanda-tanda radang gusi/sariawan, kekeringan, atau pecah- pecah, 6. Gigi. Amati kondisi dan kebersihan gigi. Perhatikan adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak lengkap, atau gigi palsu 7. Telinga. Amati kondisi dan kebersihan telinga. Pethatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi, atau perubahan daya pendengaran. 8. Kulit. Amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembaban) dan kebersihannya. Perhatikan adanya perubahan warna kulit, stria, kulit keriput, lesi, atau pruritus. 9. Kuku tangan dan kaki. Amati bentuk dan kebersihan kuku. Perhatikan adanya kelainan atau luka 10. Genetalia. Amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area perineum, Perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki, perhatikan kondisi skrotum dan testisnya. Higiene personal secara umum. Amati kondisi dan kebersihan kulit secara umum. Perhatikan adanya kelainan pada kulit dan bentuk tubuh. Penetapan diagnosis Menurut NANDA (2003), diagnosis keperawatan umum untuk klien dengan masalah perawatan higiene adalah pada Defisit Perawatan Diri. Lebih lanjut, diagnosis tersebut terbagi menjadi empat (Kozier, 2004), yaitu: 1) Defisit perawatan dir: makan, 2) Defisit perawatan diri: mandi/hygiene, 3) Defisit perawatan diri berpakaian/berhias, 4) Defisit perawatan diri: eliminasi. Sedang masalah secara umum pada klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan kebersihan dir adalah sebagai berikut 2 iia Maroe aun) Pendidikan Tinggi Kesehatan rodi Keperawota 1. Gangguan integritas kulit Definisi: keadaan di mana kulit seorang tidak utuh, kemungkinan berhubungan dengan: bagian tubuh yang lamatertekan, imobilisasi, terpapar zat kimia, kemungkinan data yang ditemukan: kerusakan jaringan kulit, gangren, dekubitus, kelemahan fisik: Kondi spinalis linis kemungkinan terjadi : stroke, fraktur femur, koma, trauma medulla Tujuan yang diharapkan: 1) Pola kebersihan diri pasien normal, 2) Keadaan kulit, rambut kepala bersih, 3) Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri Intervensi INTERVENSI RASIONAL T. Kaj Kembali pola kebutuhan personal | T Data dasar dalam melakukan hygiene pasien intervensi 2. Kaji keadaan luka pasien 2, Menentukan intervensi lebih . lanjut 3. Jaga kulit agar tetap utuh dan kebersinan kulit pasien dengan cara_| 3, Menghindari risiko infeksi kulit membantu mandi pasien x Mengurangi tekanan dan Jaga kebersihan tempat tidur, selimut menghindari luka dekubitus bersih dan kencang x Penyembuhan luka Lakukan perawatan luka dengan teknik steril sesuai program 2 Mencegah infeksi secara dini 7.Mencegah dekubitus a Observasi tanda-tanda infeksi Lakukan pijat pada kulit dan lakukan perubahan posisi setiap 2 jam 2. Gangguan membrane mukosa mulut Definisi: kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka, kemungkinan berhubungan dengan: trauma oral, pembatasan intake cairan, pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher, kemungkinan data yang ditemukan: iritasi/luka pada mukosa mulut, peradangan/infeksi, kesulitan ————E—eeEeEe pendicitan Jarok Jauk, Pendidlton Hee ResenetOn dalam makan dan menelan, keadaan mulut yang kotor Kondisi klinis kemungkinan terjadi : stroke, stomatitis, koma Tujuan yang diharapkan: 1) Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warna merah muda, 2) Inflamasi tidak terjadi, 3) Klien mengatakan rasa nyaman, 4) Keadaan mulut bersih. INTERVENS| RASIONAL |__T. Kaji kembali pola kebersinan T. Data dasar dalam melakukan mulut intervensi 2. Lakukan kebersihan mulut. 2. Membersihkan kotoran dan sesudah makan dan sebelum mencegah karang gigi tidur 3. Mencegah pendarahan 3. Gunakan sikat gigi yang lembut 4, Larutan garam/soda membantu 4, Gunakan larutan garam/baking melembabkan mukosa, soda dan kemudian bilas dengan meningkatkan granulasi, dan air bersih menekan bakteri 5. Lakukan pendidikan kesehatan | 5. Mencegah gangguan mukosa tentang kebersihan mulut 2 Membantu menyembuhkan luka/ Laksanakan program terapi medis | __infeksi a 3. Defisit perawatan diri/kebersihan diri Definisi: kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya, kemungkinan berhubungan dengan: kelelahan fisik, penurunan kesadaran, kemungkinan data yang ditemukan: badan kotor dan berbau, rambut kotor, kuku panjang dan kotor, bau mulut dan kotor. Kondi: is kemungkinan terjadi : stroke, fraktur, koma Tujuan yang diharapkan: 1) Kebersihan diri sesuai pola, 2) Keadaan badan, mulut, rambut, dan kuku bersih, 3) Pasien merasa nyaman. ——————E— ee Intervensi INTERVENSI RASIONAL T. Kaji kembali pola kebersihan dirt T. Data dasar dalam melakukan inferend 2. Bantu klien dalam membersihkan imervensi badan, mulut, rambut, dan kuku 2. Mempertahankan rasa nyaman 3. Lakukan pendicikan kesehatan: 3. Meningkatkan pengetahuan dan membuat klien lebih * Pentingnya kebersihan diri Keeper * Pola kebersihan diri * Cara kebersihan (@ Rangkuman Personal Hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan Kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Personal hygiene meliputi kebersihan tubuh seseorang secara menyeluruh yaitu personal hygiene rambut, mulut, kulit mata, hidung, telinga, dan genitalia. Personal hygiene, sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang. Jika sesesorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang dipethatikan. Akibatnya yang dapat timbul jika personal hygiene tidak teratasi diantaranya adalah gangguan membrane mukosa mulut, gatal-gatal, dan infeksi di beberapa bagian tubuh, serta gangguan integritas kulit dan gangguan fisik pada kuku. Selain dapat menimbulkan dampak fisik yang sudah disebut di atas, gangguan personal hygiene dapat pula menimbulkan dampak psikososial. Diantaranya adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman kebutuhan harga dir Peran perawat dalam mengatasi kurangnya pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada klien diantaranya adalah mempertahankan kebersihan klien dalam hal membersihkan bagian-bagian tubuhnya mencegah komplikasi atau timbulnya masalah lain akibat gangguan personal hygiene klien, memberi dukungan. kan Tinggi Kesehatan |Prodi Keperawatan g (Tes Formatif 1. Latihan Soal Petunjuk : 1. Peserta didik dalam melakukan latihan soal ini minimal 2 kali, pertama sebelum memulai proses pembelajaran pada _modul 3 ini, kedua setelah pembelajaran pada modul ini 2. Peserta didik dalam menyawab latihan soal ini jujurlah pada diri anda, tidak langsung melihat kunci jawabannya . 3. Pilihlah jawaban yang paling benar yaitu A, B, C dan D Kasus 2: Seorang perempuan, berumur 50 tahun dirawat di ruang perawatan penyakit dalam sudah 1 bulan , karena menderita perdarahan otak ( stroke) . Perempuan tersebut tidak sadar diri ( coma). Karena kondisinya segala aktifitas laki-laki tersebut seperti perawatan mandi dibantu. perawat 1. Tujuan utama perawat membantu_perawatan mandi pada klien adalah ‘A. Memelihara kebersihan Klien C. Meningkatkan percaya iri klien B. Memberikan rasa aman D. Meningkatkan psikologis klien 2. Penyebab perempuan tersebut tidak mampu melakukan personal hygiene adalah A. Sosial-ekonomi klien C. Budaya klien B. Status kesehatan klien D. Pengetahuan klien ———————————ee 3. Pengkajian kulit yang harus diperhatikan saat perawat membantu klien mandi adalah. A. Botak, ketombe, berkutu C. Keadaan mukosa. getah, ikterik B. Tekstur, turgor, kelembapan D. Bentuk, ikterik, mukosa 4. Masalah yang kemungkinan terjadi bila pemenuhan kebutuhan mandi klien tidak dilakukan secara baik oleh perawat adalah. ‘A. Gangguan rasa aman C. Gangguan membran mukosa mulut 8. Kurangnya perawatan dir D. Gangguan integritas kulit 5. Kondisi klinis klien stroke terjadinya gangguan integritas kulit pada klien tersebut adalah A. Koma C. Fraktur B. Cancer D. Atropi 6, Tanda-tanda terjadinya gangguan integritas kulit pada klien tersebut adalah A. Pruritus B. Atropi B. Keadaan kotor D.Kontraktur 7. Intervensi keperawatan pada klien dengan gangguan integritas kulit adalah ‘A. Lakukan perawatan luka C. Lakukan perbaikan nutrisi B. Monitor tanda-tanda vital D. Jaga intake- output 8. Melakukan perubahan posisi setiap 2 jam pada klien dengan gangguan integritas kulit, rasionalnya adalah ‘A. Memberikan rasa nyaman C. Memperlamabat peredaran darah 0

You might also like