You are on page 1of 2

What is Borrowing ?

Borrowing (debt) is borrowed money from another party with the agreement that the money
will be repaid. Most borrowers borrow at interest, which means they pay a certain percentage
of the principal amount the lender as compensation for borrowing. Most loans also have a
maturity date by which time the borrower must have repaid the loan like monthly, half yearly
or towards the end of the loan tenure . Borrowing can be made with both local or
international agencies or the capital from the parent company.

Apa itu Borrowing (Hutang) ?

Meminjam (hutang) adalah kegiatan meminjam uang dari pihak lain dengan perjanjian bahwa
uang tersebut akan dilunasi. Kebanyakan peminjam meminjam bunga, yang artinya mereka
membayar persentase tertentu dari jumlah pokok pemberi pinjaman sebagai kompensasi
untuk meminjam. Sebagian besar pinjaman juga memiliki tanggal jatuh tempo di mana
peminjam harus dibayar kembali pinjaman tersebut seperti peminjam harus dilunasi
pembayaran seperti bulanan, setengah tahunan atau menjelang akhir masa pinjaman.
Meminjam dapat dilakukan dengan sesama lembaga lokal (dalam negeri) atau lembaga
internasional atau modal dari perusahaan induk atau modal dari entitas induk.

However, the difficulty is :

- Exchange-rate risk
Exchange rate risk is caused by fluctuations in the local currency of the investor
compared to foreign investment currency so, exchange rates have a substantial
influence on companies operations and profitability and we can’t avoid them at all
because exchange rate risk isn’t predictable.
- Restricted Capital Flows
Capital flow restriction are controls that are placed to restrict certain party capabilities
to owning assets or investing.
- Currency Inconvertibility
Inconvertible currency, also known as non-convertible or blocked currency, refers to
money in which exchanges into another country's currency is not allowed, like when
country’s currency can’t be converted into gold or another currency.
- Banks in your home country are reluctant to lend money to finance operations overseas,
mainly due to risk concerns (e.g., asset repossession difficult)
Namun, kesulitannya adalah :

1) Risiko nilai tukar

Risiko nilai tukar disebabkan oleh fluktuasi dalam mata uang lokal investor
dibandingkan dengan mata uang investasi asing sehingga, nilai tukar memiliki
pengaruh besar pada operasi perusahaan dan profitabilitas dan kita tidak bisa
menghindarinya karena risiko nilai tukar tidak dapat diprediksi

2) Pembatasan aliran modal internasional

Pengendalian aliran modal yang ditujukan untuk membatasi kemampuan pihak


tertentu untuk memiliki aset atau berinvestasi.

3) Nilai mata uang tidak dapat ditukarkan/inconvertibility

Inconvertible Currency, juga dikenal sebagai mata uang non-convertible atau diblokir,
mengacu pada uang di mana pertukaran ke dalam mata uang negara lain tidak
diperbolehkan seperti ketika mata uang negara tidak dapat dikonversi menjadi emas
atau mata uang lain.

4) Bank di negara asal (home country) enggan meminjamkan uang untuk membiayai
operasi di luar negeri, terutama karena masalah risiko (misalnya, sulitnya mengambil
kepemilikan kembali aset perusahaan)

You might also like