Pengaruh Persepsi Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid tentang Konsep

Bagi Hasil terhadap Minat Menyimpan Dana di Bank Syariah:

Studi pada Masjid Jami’ Al-Azhar Bekasi
Suci Amalia*
(Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Agama Islam UNISMA Bekasi)
(Email: Suci_amalia098@gmail.com)
Purnama Putra**
(Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Agama Islam UNISMA Bekasi)
(Email: purnama.p41@gmail.com)

Abstract: The purpose of this study is to determine the influence of the Board of Prosperity
Board Mosque's perception of the concept of profit sharing on interest in depositing funds
in sharia banks. From the results of research that has been done to the board members of
the Board of Prosperity Mosque Mosque Jami 'Al-Azhar Bekasi get the result that the
Board of Prosperity Mosque Jami Al Azhar Bekasi has a positive perception of the concept
of profit sharing applied in Islamic banks. The board of the Prosperity Council of the
Mosque gave an answer that the concept of profit sharing applied in Islamic banks based
on the principle of justice and has been in accordance with Islamic Shari'a. The board of
the Prosperity Council of the Mosque of Jami Al Azhar Bekasi is interested to keep his
funds in sharia bank even has kept his funds in sharia bank. The data obtained from the
results of research processed by using SPSS 17 with Test-t get the result that the influence
between the perception Board of Moslem Moslem Council about the concept of profit
sharing on interest in depositing funds in Islamic Banks is evidenced by the results of
simple linear regression test to get significant results.

Keywords: Board of Prosperity Board Mosque's, Perception, Sharia Bank, Profit Sharing

Pendahuluan* terkendali pada tingkat yang rendah

Kinerja perekonomian Indonesia (4,3%) sehingga masih di bawah target
pada tahun 2012 cukup inflasi 2012 sebesar 4,5% plus minus
menggembirakan di tengah 1%. Di tengah menurunnya kinerja
perekonomian dunia yang melemah ekspor, pertumbuhan ekonomi lebih
dan diliputi ketidakpastian. banyak ditopang oleh permintaan
Pertumbuhan ekonomi dapat domestik yang tetap kuat, terutama
dipertahankan pada tingkat yang cukup yang berasal dari konsumsi rumah
tinggi, yaitu 6,2%, dengan inflasi yang tangga yang mencapai pertumbuhan

*
Suci Amalia, S.E. adalah lulusan Program **Purnama Putra, S.Ak., M.Si. saat ini
Studi Program Perbankan Syariah Fakultas adalah Dosen Program Studi Pebankan Syariah
Agama Islam UNISMA Bekasi, tahun 2016. Fakultas Agama Islam UNISMA Bekasi.

71 Maslahah, Vol. 6, No. 1, Mei 2015

tertinggi sejak krisis keuangan global
tahun 2008/2009, didukung oleh
terjaganya daya beli dan keyakinan
konsumen yang meningkat.1
Sejalan dengan kinerja
perekonomian yang baik, stabilitas
sistem keuangan di tahun 2012 tetap
terjaga, dan sektor perbankan secara
umum juga masih mampu
mempertahankan kinerja positif yang
tercermin pada peningkatan fungsi
intermediasi, perbaikan efisiensi, dan
ketahanan dalam menghadapi krisis.
Sepanjang tahun 2012 total aset bank
umum tumbuh sebesar 16,7% (yoy,
year on year/tahun ke tahun) menjadi
Rp 4.262,6 triliun, salah satunya
didorong oleh ekspansi kredit Bank
Umum Konvensional (BUK) yang
mencapai Rp507,8 triliun atau 23,1%
(yoy). Meskipun sedikit melambat
dibandingkan dengan pertumbuhan
kredit tahun 2011 sebesar 24,6%,
secara umum fungsi intermediasi
perbankan masih menunjukkan
peningkatan seiring makin besarnya
kontribusi kredit pada sektor-sektor
produktif dalam bentuk kredit investasi
dan modal kerja (70,5%, dari tahun
sebelumnya 69,7%), bunga kredit yang
makin terjangkau [rata-rata menurun
68 basis poin (bps Meski menunjukkan
pertumbuhan positif, prospek
perbankan syariah akan dihadapkan
pada berbagai macam rintangan.
Walau dari segi pasar berpeluang
besar, ada saja kekurangan-kekurangan
1
www.bi.go.id
Maslahah, Vol.6, No. 1, Mei 2015
yang harus diperbaiki oleh bank
syariah.
Tingginya jumlah penduduk umat
Islam di Indonesia merupakan peluang
yang sangat besar bagi bank syariah
dalam meraih nasabah. Namun
demikian, itu ada beberapa faktor yang
harus diperhatikan oleh bank syariah
agar mampu menarik minat nasabah.
Faktor-faktor yang memengaruhi
nasabah adalah faktor internal dan
faktor eksternal.
Faktor internal bank syariah yaitu
menyangkut pada aspek pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat.
Salah satu pelayanan tersebut adalah
dengan meningkatkan jaringan kantor
cabang di daerah-daerah. Dari data di
atas terlihat bahwa, pertumbuhan
jumlah kantor cabang dari tahun
ketahun mengalami peningkatan baik
dari bank umum syariah maupun dari
unit usaha syariah. Sedangkan faktor
eksternal yang harus diperhatikan oleh
bank syariah adalah kondisi ekonomi
makro di Indonesia dan hal-hal lainnya
yang berada di luar kendali bank
syariah.
Kondisi perekonomian yang
kondusif juga berdampak positif
terhadap perkembangan perbankan
syariah. Selain itu jumlah nasabah
pengguna perbankan syariah dari tahun
ke tahun meningkat signifikan. Pada
Maret 2013, jumlah nasabah bank
syariah mencapai 13,7 juta rekening
baik nasabah DPK maupun nasabah
pembiayaan. Hal ini melonjak
72
dibandingkan tahun 2011 di mana
jumlah pemilik rekening sebanyak 9,5
juta nasabah. 2
BNI Syariah mempunyai 5 jenis
produk yang menggunakan akad
mudharabah muthlaqah yaitu iB
Hasanah, iB Prima Hasanah, iB Bisnis
Hasanah, iB Tapenas Hasanah, iB Haji
Hasanah. 3Suatu produk betapapun
bermanfaat akan tetapi jika tidak
dikenal oleh konsumen, maka produk
tersebut tidak akan diketahui
manfaatnya dan mungkin tidak dibeli
oleh konsumen. Oleh karena itu,
perusahaan harus berusaha
mempengaruhi para konsumen, untuk
menciptakan permintaan atas produk
itu, kemudian dipelihara dan
dikembangkan. Usaha tersebut dapat
dilakukan melalui kegiatan promosi,
yang merupakan salah-satu dari
acuan/bauran pemasaran secara
keseluruhan, serta direncanakan akan
diarahkan dan dikendalikan dengan
baik, diharapkan dapat berperan secara
berarti dalam meningkatkan penjualan
dan share pasar. Selain itu kegiatan
promosi juga diharapkan akan dapat
mempertahankan ketenaran merk
(brand) selama ini dan bahkan
ditingkatkan, bila menggunakan
program promosi yang tepat. Dalam
rangka menunjang keberhasilan
kegiatan pemasaran yang disusun,
maka perusahaan haruslah menetapkan
2 4
www.bi.go.id
3
www.bnisyariah.co.id
73
dan menjalankan strategi promosi yang
tepat.4
Karena itu agar promosi yang
dilakukan oleh perusahaan efektif,
perlu ditentukan terlebih dahulu
peralatan atau unsur promosi apa yang
sebaiknya digunakan dan bagaimana
melakukan kombinasi unsur-unsur
tersebut, agar hasilnya dapat optimal,
sehingga keberhasilan atau
keefektifannya sangat tergantung pada
kebijakan penerapan strategi promosi
yang tepat, seperti salah satunya adalah
penggunaan acuan/bauran promosi
atau disebut juga promotional mix atau
promotion mix yang di dalamnya
terdiri dari advertising (periklanan),
personal selling (penjualan
perseorangan), sales promotion
(promosi penjualan), dan publicity
(publisitas). 5
Apabila perusahaan tidak mampu
mengkombinasikan promosi tersebut
dengan baik, maka akan berdampak
terhadap keberhasilan bank syariah
dalam menghimpun dana masyarakat.
Dan yang tidak kalah pentingnya
adalah bagaimana manajemen terus
melakukan upaya yang lebih baik
untuk memberikan kepuasan dan
mempertahankan para nasabahnya agar
para nasabah tidak pindah ke lembaga
pembiayaan lain atau perbankan lain.
Hal inilah yang mendorong
penulis untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai keefektifan pengembangan
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar,
Konsep & Strategi (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2011), h. 264
5
Ibid, h. 264
Maslahah, Vol. 6, No. 1, Mei 2015
strategi promosi khususnya promotion
mix dalam produk tabungan yang
menggunakan akad mudharabah
muthlaqah yang ada di BNI Syariah,
sehingga penulis mengambil judul:
“Analisis Efektivitas Pengembangan
Strategi Promotion Mix dalam Produk
Tabungan Mudharabah Muthlaqah”
(Studi Kasus di PT. Bank BNI Syariah
Cabang Bekasi).
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian
kombinasi (mixed methods) yaitu,
suatu metode penelitian yang
mengkombinasikan atau
menggabungkan antara metode
kuantitatif dan metode kualitatif untuk
digunakan secara bersama-sama dalam
suatu kegiatan penelitian, sehingga
diperoleh data yang lebih
komprehensif, valid, reliabel, dan
obyektif.6
Dengan digabungkannya metode
kuantitatif dan kualitatif untuk
penelitian, maka muncul variasi dalam
metode kombinasi. Jonhson dan
Cristensen (2007) mengemukakan
bahwa, variasi metode kombinasi
merupakan interaksi antara dua aspek,
yaitu Time Order Decision (waktu
mengkombinasikan) dan Paradigm
Emphasis Decision (dominasi bobot
kombinasi metode). Pada Time Order
Decision meliputi dua aspek yaitu
concurrent (kombinasi dicampur) dan
sequential (kombinasi berurutan),
sedangkan pada aspek Paradigm
6 7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods)
(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 404
Maslahah, Vol.6, No. 1, Mei 2015
Emphasis Decision meliputi aspek
Dominat Status (bobot tidak sama) dan
Equal Status (bobot sama).7
Model urutan (sequential) ada dua
yaitu model urutan pembuktian
(sequential explanatory) dan model
urutan penemuan (sequential
exploratory). Model concurrent
(campuran) ada dua yaitu, model
concurrent triangulation (campuran
kuantitatif dan kualitatif secara
berimbang) dan concurrent embedded
(campuran penguatan/metode kedua
memperkuat metode pertama).8
Dengan demikian penulis memilih
penelitian dengan model concurrent
embedded. Metode kombinasi model
atau desain concurrent embedded
(campuran tidak berimbang) adalah
metode penelitian yang
menggabungkan antara metode
penelitian kualitatif dan kuantitatif
dengan cara mencampur kedua metode
tersebut secara tidak seimbang.9
Penelitian ini dimaksudkan untuk
mendeskripsikan bagaimana konsep
dan mekanisme pelaksanaan strategi
promosi yang paling efektif yang
diterapkan oleh BNI Syariah Cabang
Bekasi, pada tahun 2011 – 2012.
Hasil Penelitian
Pengembangan Strategi Promotion
Mix BNI Syariah Cabang Bekasi
Oleh karena acuan/bauran
promosi (promotional mix) adalah
kombinasi strategi yang paling baik
Ibid, h. 405
8
Ibid, h. 407
9
Ibid, h. 537
74
dari unsur-unsur promosi berupa Berikut penjelasan dari Ibu Isri
advertising, personal selling, promosi Hapsari selaku Consumer Sales Head.
penjualan/sales promotion, dan Upaya BNI Syariah dalam melakukan
publisitas/publicity. Untuk itu agar sosialisasi maupun memperkenalkan
promosi yang dilakukan oleh (promosi) produk perbankan syariah
perusahaan efektif, perlu ditentukan kepada masyarakat ialah melalui Radio
terlebih dahulu peralatan atau unsur “Dakta” dan Surat Kabar “Radar
promosi apa yang sebaiknya digunakan Bekasi”, baik berupa profit maupun
dan bagaimana melakukan kombinasi non profit.11
unsur-unsur tersebut, agar hasilnya Kegiatan BNI Syariah yang
dapat optimal. berupa profit merupakan sebuah
Promotional mix yang bentuk iklan untuk mendapatkan
selanjutnya akan disebut promotion keuntungan (komersil), sedangkan non
mix atau acuan/bauran promosi juga profit ialah bentuk iklan layanan
diterapkan oleh BNI Syariah cabang masyarakat dengan tujuan sosial dalam
Bekasi yang sebelumnya merupakan meningkatkan kesejahteraan
Kantor Cabang Pembantu (KCP) dari masyarakat serta memberikan
Kantor Cabang (KC) Jakarta Timur informasi dan tidak untuk
yang selanjutnya berkembang menjadi mendapatkan keuntungan.
KC di kota Bekasi pada tanggal 5 Selanjutnya BNI Syariah cabang
Oktober tahun 200910. Dalam Bekasi melakukan promosi produk
memperkenalkan produk tabungan perbankan syariah kepada masyarakat
dengan akad mudharabah muthlaqah, dengan memperkenalkannya secara
BNI Syariah Cabang Bekasi personal, retail, corporate dan berupa
menggunakan promotion mix dengan open table dengan membuka booth
bentuk promosi sebagai berikut: (stan) di instansi, lembaga, sekolah dan
Tabel 1 Bentuk Promosi BNI Syariah melalui berbagai event.
- Radio - Open Table Menjalin kerja sama dengan
- Surat kabar - Event nasabah dan komunitas. Kerja sama
- Personal - Personal Approach yang dilakukan dengan nasabah berupa
- Retail - Word Of Mouth personal approach dengan tujuan agar
dapat diperkenalkan lebih lanjut
- Corporate
dengan pihak lain yang memiliki
Sumber : Dokumen internal BNI kewenangan dalam sebuah Instansi,
Syariah lembaga atau perusahaan tempat
nasabah bekerja. Sedangkan kerja
sama dengan komunitas berupa

10 11
Informasi dari Bapak Ahmad Sayuti selaku Wawancara dengan Ibu Isri Hapsari selaku
General Affairs Head di PT. Bank BNI Syariah, Consumer Sales Head di PT. BNI Syariah.
2013 Bekasi, 23 September 2013

75 Maslahah, Vol. 6, No. 1, Mei 2015

keikutsertaan menjadi anggota
komunitas dan menjadi sponsor dalam
kegiatan tersebut. Sehingga melalui
kerja sama ini akan terjalin usaha yang
dapat mempertemukan BNI Syariah
dengan calon nasabah dalam
komunitas secara luas untuk mencari
data base dan menambah informasi, hal
ini akan menjadi kerja sama yang
saling menguntungkan (feedback) dan
strategi promosi berita dari mulut ke
mulut atau disebut juga word of
mouth.12
Pendekatan yang dilakukan oleh
BNI Syariah dengan berbagai pihak
dalam kerja sama yang saling
menguntungkan dapat menciptakan
silaturahim, antara BNI Syariah
dengan nasabah, hal ini sangat
dianjurkan dalam Islam, karena
manusia sejatinya tidak bisa hidup
sendiri. Jadi usaha (bisnis) merupakan
suatu keharusan yang harus
dilaksanakan oleh umat Islam dengan
tujuan akhir untuk beribadah kepada
Allah SWT. Selain itu, ada pula
anjuran bagi individu-individu untuk
bekerja sama dalam membangun suatu
usaha-karena keterbatasan satu
individu dengan individu lainnya
dengan tujuan untuk meminimalkan
risiko. Atas landasan itulah kiranya
para ulama fikih berijtihad bahwa ada
kemanfaatan dari membangun suatu
usaha atas dasar kerja sama tersebut –
yang belakangan kerja sama itu
dipahami sebagai perusahaan.
12
Ibid.
13
Muhammad Arief Mufraini, Lc., M.Si, Ir. Budi
Setyanto, M.Si, dan Sugih Waluyo Romdlon, SE,
Maslahah, Vol.6, No. 1, Mei 2015
Nas Al Quran yang menjadi
sandarannya adalah: Q.S. Shaad: 24
dan Q.S. An Nisa: 12, yang artinya,
“Sesungguhnya Allah SWT berfirman:
Aku adalah pihak ketiga dari dua orang
yang berserikat (bekerja sama) selama
salah satu pihak dari keduanya tidak
mengkhianati pihak lainnya, dan bila
salah satu pihak berkhianat kepada
pihak lainnya, Aku keluar dari
perserikatan tersebut.13 ”
Hasil dari pengembangan
promotion mix bertujuan untuk
mendapatkan strategi yang tepat dan
efektif dalam pencapaian berupa
peningkatan jumlah rekening atau
nasabah yang menggunakan produk
BNI Syariah khususnya pengguna
tabungan dengan akad mudharabah
mutlaqah. Dari pengembangan strategi
tersebut berdampak pada peningkatan
nasabah dari tahun ke tahun yang terus
meningkat, di mulai dari tahun 2010
yang berjumlah 17.112 rekening,
tahun 2011 berjumlah 17.339 rekening
dan di tahun 2012 berjumlah 33.760
rekening.
Penggunaan Metode Promotion Mix
yang Paling Efektif
Penggunaan promotion mix
merupakan sebuah strategi promosi
yang efektif dalam memperkenalkan
produk tabungan mudharabah
muthlaqah, hal ini terjadi jika
kombinasi dalam promosi tersebut
dilakukan dengan baik, karena
Etika Bisnis Islam, (Depok: Gamata Publising –
Anggota IKAPI dan bekerja sama dengan
Masyarakat Ekonomi Syariah, 2002), h. 25
76
penggunaan metode promotion mix
dapat membawa dampak yang baik
dalam menarik minat calon nasabah.
Penggunaan metode promotion mix
akan memberikan bentuk promosi
yang paling efektif dalam
memperkenalkan produk tersebut.
Menurut hasil data yang diperoleh
terdapat dua strategi promosi yang
dianggap paling efektif dalam
memperkenalkan dan menarik minat
calon nasabah, bentuk promosi tersebut
adalah promosi word of mouth dan
open table.
Strategi word of mouth
merupakan salah satu bentuk promosi
yang digunakan oleh BNI Syariah
cabang Bekasi. Promosi tersebut
dianggap efektif karena biaya yang di
keluarkan lebih kecil, sehingga
penggunaan promosi tersebut akan
mendapatkan keuntungan besar. Ibu
Isri Hapsari selaku Consumer Sales
Head berpendapat bahwa, strategi yang
efektif adalah dari mulut ke mulut atau
word of mouth, karena biaya yang
dikeluarkan lebih kecil sehingga
mendapatkan keuntungan lebih besar.
Sedangkan yang kurang efektif adalah
iklan, radio dan event, karena biaya
yang dikeluarkan cukup besar, namun
dampaknya tidak banyak, jika ingin
berdampak besar maka harus sering
14
Wawancara dengan Ibu Isri Hapsari selaku
Consumer Sales Head di PT. Bank BNI Syariah.
Bekasi, 23 September 2013
15
Philip kotler dan Kevin Lane Keller,
Manajemen Pemasaran/Marketing
Management, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 254
77
dilakukan sehingga akan lebih banyak
lagi biaya yang harus dikeluarkan.14
Aspek kunci jaringan sosial
adalah berita dari mulut ke mulut (word
of mouth) serta jumlah dan sifat
percakapan dan komunikasi antara
berbagai pihak.15 Berita dari mulut ke
mulut bisa sangat efektif untuk bisnis
kecil yang di dalamnya pelanggan
dapat merasakan hubungan yang lebih
pribadi.16 Pembicaraan dari mulut ke
mulut yang berkembang akan lebih
kuat pengaruhnya daripada gempuran
iklan yang memerlukan biaya yang
tidak sedikit. Strategi word of mouth
melalui komunitas-komunitas yang ada
merupakan promosi yang sangat
efektif dan mengakar.17
Dari penjelasan di atas penulis
menyimpulkan bahwa promosi word of
mouth adalah sebuah usaha untuk
membuat konsumen ingin
membicarakannya, hal ini akan
berlanjut menjadi suatu bentuk
promosi dengan
merekomendasikannya kepada orang-
orang disekitarnya atau menjadi
penjual suatu produk kepada
konsumen lain secara tidak langsung,
sehingga tidak butuh biaya yang besar
dalam melakukannya.
Beberapa materi pembicaraan
yang menjadi keunggulan perbankan
syariah terutama bagi produk tabungan
16
Ibid, h. 255
17
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir
Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan,
2006), h. 58
Maslahah, Vol. 6, No. 1, Mei 2015
mudharabah muthlaqah adalah sistem
bagi hasil dan menggunakan bagi hasil
net revenue sharing dalam
memberikan pembiayaan.18
Pada transaksi berbasis revenue
sharing, pendapatan pemegang modal
hanya akan bergantung pada tingkat
ketidakpastian usaha sementara tingkat
pendapatan bagi mudharib akan
tergantung pada tingkat ketidakpastian
dari kondisi usaha serta biaya-biaya
yang timbul dalam proses realisasi
kegiatan usaha tersebut. Dengan kata
lain, perjanjian dengan berbasis
revenue sharing memilki tingkat
ketidakpastian/risiko yang lebih rendah
dibandingkan kontrak profit and loss
sharing jika dilihat dari kaca mata
pemilik dana. Struktur biaya dan bagi
hasil bagi kedua jenis bentuk bagi hasil
digambarkan dalam Tabel 3.1
tersebut.19
Yang termasuk dalam
penerimaan kotor (X) adalah
pendapatan operasi utama yang
meliputi:
1) Bagi hasil (pendapatan dari
pembiayaan bagi hasil);20
2) Margin (pendapatan dari
pembiayaan berpola jual beli);21
18
Ibid.
19
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah:
Konsep dan Praktek di Beberapa Negara,
(Jakarta: BI, 2006), h. 213
20
Pendapatan dari pembiayaan bagi hasil adalah
yang menggunakan akad mudharabah dan
musyarakah.
21
Pendapatan dari pembiayaan berpola jual beli
adalah yang menggunakan akad murabahah,
salam, dan istishna.
Maslahah, Vol.6, No. 1, Mei 2015
3) Sewa (pendapatan dari
pembiayaan berpola sewa);22 dan
4) Pendapatan lainnya (dari
penempatan pada SWBI, SIMA, dan
sebagainya).23
Sementara itu, yang termasuk
dalam biaya (C) adalah beban bagi
hasil yang meliputi:
1) Beban tenaga kerja;
2) Beban administrasi;
3) Beban penyusutan; dan
4) Beban operasional lainnya
Pemilik dana yang bersifat risk-
averse akan memilih bentuk kontrak
revenue sharing dibandingkan dengan
profit and loss sharing mengingat
kontrak revenue sharing dapat
mereduksi risiko finansial walaupun
masih memiliki tingkat return yang
sama, karena nilai X selalu > 0
sedangkan nilai (X-C) bisa > 0 atau <
0. Artinya dengan revenue sharing
pemilik dana tidak pernah rugi
(minimal bagi hasil = 0 tetapi
modalnya utuh), sedangkan dengan
profit and loss sharing pemilik dana
dapat mengalami kerugian sampai
sebatas modalnya. Bank syariah
menerapkan kontrak revenue sharing
22
Pendapatan dari pembiayaan berpola sewa
adalah yang menggunakan akad ijarah.
23
SWBI adalah Sertifikat Wadiah Bank
Indonesia dan kini telah ada SBIS (Sertifikat
Bank Indonesia Syariah). Selanjutnya
kepanjangan SIMA adalah Sertifikat Investasi
Mudharabah Antar bank), selain itu terdapat
juga FASBIS yaitu Fasilitas Simpanan Bank
Indonesia Syariah.
78
dalam memberikan surplus keuangan
kepada nasabahnya. Secara praktis,
selama suatu bank masih beroperasi,
para nasabah akan masih memiliki
imbalan positif.24
Strategi lainnya yang dianggap
efektif adalah menggunakan strategi
open table dengan membuka booth
atau stan di berbagai tempat yang
sudah ditentukan sebelumnya.25
Berdasarkan penjelasan di atas
mengenai bauran promosi yang paling
efektif yaitu, strategi promosi word of
mouth dan open table, ke dua bentuk
promosi tersebut merupakan bentuk
promosi yang sering digunakan oleh
BNI Syariah cabang Bekasi, baik itu
berupa promosi word of mouth melalui
pembicaraan orang-orang maupun
promosi dengan open table yang
datang ke tengah-tengah masyarakat
untuk membuka booth atau stan.
Sedangkan untuk langkah-
langkah pembukaan open table
(membuka booth/stan), yaitu:
1) Menentukan tempat.
2) Membuat surat pengajuan open
table (perizinan tempat).
3) Surat diterima di lembaga,
instansi atau perusahaan.
4) Telah disetujui.
5) Surat diterima dibagian umum.
6) Telah disetujui untuk
pemakaian mobil BLG (Bank
Layanan Gerak), dan mendapat
izin dari kantor cabang
setempat.
24
Ibid, h. 214
79
7) Mempersiapkan petugas, terdiri
atas seorang pengemudi, satu
orang customer service, satu
orang teller dan satu orang
penjaga keamanan atau satpam.
Sedangkan untuk staf marketing
atau sales assistant sekurang-
kurangnya berjumlah tiga
orang. Penyesuaian ini
dilakukan sesuai dengan
intruksi dari lembaga atau
instasi terkait.
8) Perlengkapan di mobil BLG.
9) Penyediaan booth BNI Syariah.
Namun, tidak setiap waktu harus
membawa mobil BLG saat melakukan
promosi, terutama open table. Jadi
yang terpenting adalah perlengkapan
untuk pembukaan booth di tempat yang
telah disiapkan.
Mobil BLG merupakan layanan
mobile dengan interiornya sudah
diubah menjadi sebuah bank mini
dalam kendaraan. Sehingga dapat
memberikan layanan berupa transaksi
yang biasa dilakukan oleh nasabah
layaknya di bank secara umum, yaitu
berupa pembukaan rekening,
penarikan, setoran tunai serta transfer
antarrekening BNI Syariah.
Perlengkapan di mobil BLG :
1) Seluruh formulir yang
berkaitan dengan keperluan untuk
layanan yang diberikan.
2) Buku tabungan.
25
Wawancara dengan Ibu Hesti Wulandari selaku
Sales Assistant di PT. Bank BNI Syariah. Bekasi,
03 Oktober 2013
Maslahah, Vol. 6, No. 1, Mei 2015
 3) Seluruh keperluan yang
terkait dengan administrasi seperti,
stempel teller dan lain sebagainya.
4) Hadiah, yang diberikan
kepada nasabah dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku (pemberian
hadiah secara langsung untuk saldo
awal dengan jumlah tertentu saat
pembukaan rekening baru). 26
Berdasarkan keterangan dari para
narasumber tersebut, maka perlu diuji
kebenarannya pada populasi yang lebih
luas. Dengan menggunakan metode
kuantitatif. Dengan cara ini, informasi
kualitatif tersebut dapat diperkuat
dengan data kuantitatif. Pengujian
kuantitatif ini menggunakan 30
responden yang akan ditetapkan
sebagai sampel yang dipilih secara
acak. Variabel yang dinilai
dimaksudkan untuk mengukur derajat
pengetahuan para respoden terhadap
sarana promosi yang digunakan BNI
Syariah dalam memberikan informasi
kepada masyarakat, khususnya produk
tabungan dengan akad mudharabah
muthlaqah. Hasil pengujian tersebut
dapat disajikan sebagai berikut.
Berdasarkan data pada tabel 2
dapat dianalisa yaitu mengenai strategi
promosi word of mouth yang dilakukan
oleh BNI Syariah Cabang Bekasi
memberikan andil yang besar yaitu 80
% (73,3 % + 6,7 %) nasabah menjawab
mengetahui dan sangat mengetahui.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa,
mayoritas nasabah dengan jumlah 24
(22 + 2) orang mengetahui
penyampaian informasi mengenai
produk tabungan yang ada di BNI

Tabel 2. Frekuensi Tanggapan Responden terhadap Sarana Informasi dalam

Promosi yang Dilakukan BNI Syariah
Tanggapan Nasabah Tidak Mengetahui Sangat Mengetahui
Mengetahui
Item F % F % F %
Soal 1 22 73,3 7 23,3 1 3,3
Soal 2 25 83,3 5 16,7 0 0
Soal 3 18 60,0 12 40,0 0 0
Soal 4 22 73,3 6 20,0 2 6,7
Soal 5 10 33,3 18 60,0 2 6,7
Soal 6 3 10,0 16 53,3 11 36,7
Soal 7 22 73,3 8 26,7 0 0
Soal 8 21 70,0 8 26,7 1 3,3
Soal 9 27 90,0 2 6,7 1 3,3
Soal 10 1 3,3 7 23,3 22 73,3
Soal 11 19 63,3 6 20,0 5 16,7
Soal 12 16 53,3 9 30,0 5 16,7
Soal 13 6 20,0 22 73,3 2 6,7
Soal 14 19 63,3 9 30,0 2 6,7
Soal 15 23 76,7 4 13,3 3 10,0

26
Ibid.

Maslahah, Vol.6, No. 1, Mei 2015 80

Syariah melalui pembicaraan dari
orang-orang atau berita dari mulut ke
mulut. Sedangkan strategi promosi
open table dengan pembukaan booth
mendapat respon dari nasabah dengan
hasilnya adalah 22 (73,3%) nasabah
menjawab tidak mengetahui dan 8
(26,7%) menjawab mengetahui.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa,
mayoritas nasabah tidak mengetahui
dengan penyampaian informasi
melalui pembukaan booth yang
diadakan oleh BNI Syariah cabang
Bekasi.
Dari data hasil observasi,
wawancara, studi pustaka dan
kuesioner tersebut penulis dapat
menjelaskan bahwa promosi yang
paling efektif dalam memperkenalkan
produk tabungan mudharabah
muthlaqah kepada seluruh masyarakat
adalah word of mouth. Hal ini sesuai
berdasarkan data yang diperoleh
melalui wawancara dan diperkuat
dengan pembuktian melalui data yang
diperoleh dari kuesioner. Selain itu
perilaku konsumen atau nasabah yang
secara alami akan membicarakan atau
berkomentar serta berdiskusi kepada
orang lain dengan apa yang mereka
beli, baik secara sadar atau tidak
masyarakat telah menjadi seseorang
yang mempromosikan produk tersebut,
karena secara garis besar kita pasti
akan lebih percaya dengan orang-orang
yang ada di sekitar kita dan perilaku ini
sangat berpengaruh jika seorang
nasabah tidak puas dengan produk atau
pelayanan yang telah didapat. Hal ini
terbukti dari peningkatan nasabah dari
81
tahun ke tahun terus meningkat
signifikan, di mulai dari tahun 2010
yang berjumlah 17.112 rekening,
tahun 2011 berjumlah 17.339 rekening
dan di tahun 2012 berjumlah 33.760
rekening.
Berdasarkan penjabaran di atas,
penulis beranggapan bahwa, bentuk
promosi lainnya sangat berpengaruh
dalam masyarakat untuk mengenal
produk yang ada di BNI Syariah
khususnya tabungan dengan akad
mudharabah muthlaqah. Hal ini
disebabkan adanya bentuk komunikasi
yang luas antar penerima pesan
(masyarakat) baik dari media
elektronik maupun media cetak, serta
dari kegiatan-kegiatan lainnya yang
berupa promosi.
1.1 Analisis Penelitian
Pengembangan strategi
promotion mix yang ada pada BNI
Syariah cabang Bekasi telah berhasil
meningkatkan jumlah nasabah atau
rekening tabungan khususnya produk
tabungan mudharabah muthlaqah,
terutama dengan penggunaan strategi
promosi word of mouth. Dari data yang
diperoleh langsung dari narasumber
mengenai peningkatan jumlah
rekening produk tabungan dengan akad
mudharabah muthlaqah menjelaskan
adanya kenaikan yang signifikan. Hal
ini dapat di lihat pada Tabel 3 di bawah
ini.
Maslahah, Vol. 6, No. 1, Mei 2015
 Tabel 3 Jumlah Kenaikan Rekening yang cerah terhadap produk tabungan
Tabungan Mudharabah Muthlaqah mudharabah muthlaqah. Hal ini
dari tahun 2010 - 2012 sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibu
No Tahu Jumlah Kenaika Persentas Isri Hapsari selaku Consumer Sales
. n Rekenin n e Head yaitu, jika dilihat dari kondisi
g Jumlah Kenaikan
Tabunga Rekenin Rekening saat ini, di mana BI (Bank Indonesia)
n g telah menaikan suku bunga atau BI
1. 2010 17.112 - - Rate sebesar 7,25%. Ini merupakan
2. 2011 17.339 227 1,30 % salah satu keuntungan bank syariah
3. 2012 33.760 16.421 48,64 %
karena tidak mengikuti BI rate
Sumber: Data diolah dari wawancara sehingga tidak terlalu menghadapi
dengan Ibu Isri Hapsari, 2014 dampak dinamika suku bunga, dan
pembiayaan dari bank syariah
Berdasarkan data dari Tabel 3 memiliki keunggulan bersifat
mengenai jumlah kenaikan rekening flat/tetap. Ibu Isri Hapsari juga
tabungan mudharabah muthlaqah dari mengingatkan kondisi moneter yang
tahun 2010 sampai tahun 2012, terlihat terjadi di tahun 1998 yang
bahwa terjadi peningkatan yang mengakibatkan terjadinya krisis besar.
signifikan, kenaikan yang sangat besar Pada saat terjadinya peristiwa tersebut,
terjadi pada tahun 2012 yang semula ternyata Malaysia merupakan salah
dari 17.339 rekening menjadi 33.760 satu negara yang paling cepat pulih
rekening atau adanya peningkatan setelah terkena dampak dari krisis
sebesar 48,64 % dengan jumlah tersebut, karena pemerintah Malaysia
rekening yang meningkat sebesar memiliki sistem perekonomian yang
16.421 rekening. mendukung, antara lain karena telah
Penggunaan strategi promotion menerapkan sistem perbankan syariah.
mix telah menghasilkan beberapa Ketika terjadi fluktuasi suku bunga
indikator efektivitas pada penggunaan perbankan yang sangat tajam waktu itu,
metode promosi word of mouth di tentu saja perbankan syariah tidak steril
mana mendapatkan hasil 80% nasabah sama sekali terhadap krisis tersebut.
mengetahui produk tabungan Betapapun dampak buruknya tetap ada
mudharabah muthlaqah melalui karena perekonomian memang
pembicaraan dari mulut ke mulut. memburuk. Namun perbankan syariah
Terutama efektif dalam pencapaian relatif lebih tahan menghadapi krisis
peningkatkan jumlah rekening atau saat itu dibandingkan perbankan
nasabah setiap tahunnya seperti yang konvensional, karena sistemnya
telah diuraikan di atas. memang tidak mengaitkan dengan
Dengan gambaran di atas perubahan suku bunga. “Sehingga saya
mengenai strategi promotion mix optimistis bahwa nantinya bank
dengan metode promosi word of mouth syariah, termasuk BNI Syariah, akan
dapat mengantarkan pada prospek

Maslahah, Vol.6, No. 1, Mei 2015 82

menjadi bank yang dicari oleh
masyarakat,”27 demikian ditegaskan
Ibu Isri Hapsari.
Disamping prospek, juga terdapat
hambatan dalam menerapkan strategi
promosi tersebut, terutama melalui
open table yang mengawali untuk
pelaksanaan promosi word of mouth,
diantaranya adalah sebagai berikut:
- Perizinan, pemberian izin dalam
melakukan kegiatan promosi di
beberapa tempat, baik lembaga,
instasi dan lain sebagainya.28
Sebagai contoh bila BNI Syariah
ingin membuka booth (stan) di
salah satu instasi baik pemerintah
maupun swasta berupa open table.
Pembukaan booth akan terhambat
apabila izin dari lokasi yang akan
dijadikan tempat pembukaan booth
atau stan, sehingga pelaksanaan
open table tidak dapat dilakukan
sampai mendapat perizinin pihak
setempat terlebih dahulu.
- Kondisi alam; hambatan di
lapangan dalam menjalankan
promosi adalah kondisi alam. Hal
ini terjadi jika kondisi cuaca yang
tidak menentu dan hal-hal lain yang
terjadi di luar dugaan.29
Untuk mengantisipasi hambatan-
hambatan tersebut, maka BNI Syariah
27
Wawancara dengan Ibu Isri Hapsari selaku
Consumer Sales Head di PT. Bank BNI Syariah.
Bekasi, 23 September 2013
28
Ibid.
29
Wawancara dengan Ibu Hesti Wulandari selaku
Sales Asisstant di PT. Bank BNI Syariah. Bekasi,
03 Oktober 2013
83
cabang Bekasi melakukan berbagai
cara untuk mengatasinya. Cara BNI
Syariah menghadapi persaingan
dengan bank lain yang sejenis yaitu
dengan memberikan perbedaan pada
tarif/biaya, margin, selain itu
memberikan hadiah (pemberian hadiah
langsung) untuk pembukaan rekening
baru dengan syarat dan ketentuan
tertentu dan pemberian hadiah kepada
nasabah, serta dalam segi pelayanan.
Selain itu narasumber menjelaskan
bahwa, dari segi tarif/biaya yang
ditetapkan untuk satu jenis produk
tabungan sudah kompetitif
dibandingkan dengan bank syariah
lainnya .30
Perbandingan produk sejenis
dalam segi tarif/biaya yang ditetapkan
oleh tiap Bank Umum Syariah (BUS),
namun dalam hal ini penulis hanya
membandingkan dua BUS yang
diantaranya yaitu Bank Muamalat dan
Bank Syariah Mandiri. Hal ini terdapat
dalam uraian berikut :
Bank Muamalat sebesar 10% :
90% (10% untuk nasabah dan 90%
untuk bank), BSM sebesar 27 % : 73 %
(27% untuk nasabah dan 73% untuk
nasabah) dan BNI Syariah sebesar 25
% :75 % ( 25% untuk nasabah dan 75%
untuk bank), selain itu perbedaan dari
biaya tutup rekening yaitu, Bank
30
Wawancara dengan Ibu Isri Hapsari selaku
Consumer Sales Head di PT. Bank BNI Syariah.
Bekasi, 23 September 2013
Maslahah, Vol. 6, No. 1, Mei 2015
Muamalat sebesar Rp 50.000,00 utama di tiap lokasi, yaitu, Barat (KCP
selanjutnya BSM sebesar Rp 20.000,00 Pondok Gede), Timur (KCP Jababeka
dan BNI Syariah sebesar Rp 10.000,00. Cikarang), Selatan (KCP Tambun),
Kemudian perbedaan lainnya terdapat dan Utara (KCP Harapan Indah).31
pada biaya administrasi perbulan yaitu, 1.2 Uji Kruskal Wallis
Bank Muamalat sebesar Rp 10.000,00 1.2.1 Uji Kruskal Wallis terhadap
dan BSM sebesar Rp 6.000,00, Alasan Nasabah Memilih
sedangkan BNI Syariah sebesar Rp Menabung di BNI Syariah
5.000,00. Perbedaan selanjutnya
terdapat pada saldo minimum yaitu, Hipotesis
Bank Muamalat sebesar Rp 50.000,00 Hipotesis untuk kasus ini:
selanjutnya BSM sebesar Rp 50.000,00 Ho = Tidak terdapat perbedaan
dan untuk BNI Syariah sebesar Rp alasan bagi nasabah
100.000,00. Namun, keuntungan dalam memilih
sebuah bank tidak dapat diukur dari menabung di BNI
seberapa besar tarif/biaya yang Syariah
diterapkan untuk sebuah produk, baik Ha = Terdapat perbedaan alasan
dari nisbah bagi hasil yang ditetapkan antar nasabah dalam
atau biaya-biaya lainnya, yang memilih menabung di
terpenting adalah bagaimana sebuah BNI Syariah
bank mampu mempertahankan Pengambilan Keputusan
loyalitas nasabah terhadap produk Dasar Pengambilan Keputusan:
tersebut. Dengan membandingkan
Selanjutnya untuk menghadapi Statistik Hitung dengan Statistik Tabel
persaingan maka, dari segi - Jika Statistik Hitung <
penambahan Kantor Cabang Pembantu Statistik Tabel, maka Ho
(KCP), khususnya di daerah Bekasi, diterima.
penambahan KCP tersebut sangat - Jika Statistik Hitung >
berdampak positif untuk kinerja BNI Statistik Tabel, maka Ho
Syariah Kantor Cabang (KC), karena ditolak.
akan lebih baik dan lebih dekat dalam
menjangkau nasabah, serta lokasi Mendapatkan Statistik Hitung
(tempat) KCP BNI Syariah di Bekasi Dari Output tersebut
yang cukup terjangkau oleh nasabah (masing-masing) terlihat bahwa
dan cukup strategis untuk melayani statistik hitung Kruskal Wallis
nasabahnya. Seluruh KCP di wilayah (sama dengan perhitungan Chi-
Bekasi berada di empat titik jalan Square) adalah 2,762 (X1),

31
Wawancara dengan Ibu Isri Hapsari selaku
Consumer Sales Head di PT. Bank BNI Syariah.
Bekasi, 23 September 2013

Maslahah, Vol.6, No. 1, Mei 2015 84

 0,675 (X2), 1,318 (X3), 3,239
(X4), 0,013 (X5), 0,527 (X6),
2,851 (X7), 1,813 (X8), 0,037
(X9), dan 0,959 (X10).
Mendapatkan Statistik Tabel
Dengan melihat tabel Chi-
Square, untuk df (derajat
kebebasan) = 2 dan tingkat
signifikansi (α) = 5%, maka
Statistik Tabel = 5,991.
Keputusan : Karena
Statistik Hitung < Statistik
Tabel, seperti yang terlihat di
atas ( < 5, 991), maka Ho
diterima.
Berdasarkan Probabilitas:
- Jika probabilitas > 0,05%,
maka Ho diterima.
- Jika probabilitas < 0,05%,
maka Ho ditolak.
Keputusan:
85
Terlihat bahwa pada kolom
asymp. Sig/asymptotic
significance adalah 0,097
(X1), 0,411 (X2), 0,251 (X3),
0,072 (X4), 0,909 (X5), 0,468
(X6), 0,091 (X7), 0,178 (X8),
0,848 (X9), dan 0,328 (X10)
atau probabilitas di atas 0,05.
X1 = 0,097 > 0,05
X2 = 0,411 > 0,05
X3 = 0,251 > 0,05
X4 = 0,072 > 0,05
X5 = 0,909 > 0,05
X6 = 0,468 > 0,05
X7 = 0,091 > 0,05
X8 = 0,178 > 0,05
X9 = 0,848 > 0,05
X10 = 0,328 > 0,05
Maka Ho diterima, atau tidak
ada perbedaan yang nyata
(signifikan) diantara para nasabah
dalam alasan memilih menabung
di BNI Syariah, sehingga dapat
disimpulkan bahwa seluruh
Maslahah, Vol. 6, No. 1, Mei 2015
 nasabah memiliki alasan yang
sama dalam memilih menabung
di BNI Syariah.
1.3.1 Uji Kruskal Wallis terhadap
Sarana Informasi yang Digunakan BNI
Syariah dalam Memperkenalkan
Produk Tabungan Mudharabah
Muthlaqah
Hipotesis
Hipotesis untuk kasus ini:
Ho = Sarana informasi yang
digunakan BNI Syariah
sampai ke masyarakat
dalam mempromosikan
produk tersebut.
Ha = Sarana informasi yang
digunakan BNI Syariah
tidak sampai ke
masyarakat dalam
mempromosikan
produk tersebut.
Pengambilan Keputusan
Dasar Pengambilan Keputusan:
Dengan membandingkan Statistik
Hitung dengan Statistik Tabel
- Jika Statistik Hitung <
Statistik Tabel, maka Ho
diterima.
- Jika Statistik Hitung >
Statistik Tabel, maka Ho
ditolak.
Mendapatkan Statistik Hitung
Dari tabel output (masing-
masing) terlihat bahwa statistik
hitung Kruskal Wallis (sama
dengan perhitungan Chi-square)
adalah 0,395 (X11), 0,464 (X12),
0,604 (X13), 2,188 (X14), 5,013
(X15), 0,196 (X16), 0,330 (X17),
Maslahah, Vol.6, No. 1, Mei 2015
2,819 (X18), 0,002 (X19), 0,160
(X20), 0,349 (X21), 4,901 (X22),
1,567 (23), 0,003 (X24), dan
0,287 (X25).
Mendapatkan Statistik Tabel
Dengan melihat tabel Chi-Square,
untuk df (derajat kebebasan) = 2
dan tingkat signifikansi (α) = 5%,
maka Statistik Tabel = 5,991.
Keputusan:
Karena Statistik Hitung <
Statistik Tabel berikut ini, maka Ho
diterima.
X11 = 0,395 < 5,991
X12 = 0,464 < 5,991
X13 = 0,604 < 5,991
X14 = 2,188 < 5,991
X15 = 5,013 < 5,991
X16 = 0,196 < 5,991
X17 = 0,330 < 5,991
X18 = 2,819 < 5,991
X19 = 0,002 < 5,991
X20 = 0,160 < 5,991
X21 = 0,349 < 5,991
X22 = 4,901 < 5,991
X23 = 1,567 < 5,991
X24 = 0,003 < 5,991
X25 = 0,287 < 5,991
Berdasarkan Probabilitas:
- Jika probabilitas > 0,05%,
maka Ho diterima.
- Jika probabilitas < 0,05%,
maka Ho ditolak.
Keputusan:
Terlihat bahwa pada kolom
asymp. Sig/asymptotic
significance adalah 0,530
(X11), 0,496 (X12), 0,437
(X13), 0,139 (X14), 0,025
86
 (X15), 0,658 (X16), 0,566 1.3 Strategi promotional mix yang
(X17), 0,093 (X18), 0,966 diterapkan BNI Syariah cabang
(X19), 0,689 (X20), 0,555 Bekasi sudah efektif. Hal ini
(X21), 0,027 (X22), 0,211 terbukti dengan adanya
(X23), 0,959 (X24), dan 0,592 peningkatan jumlah nasabah
(X25) atau probalitas di atas dari tahun ke tahun yaitu, pada
0,05. tahun 2010 terdapat 17.112
X11 = 0,530 > 0,05 rekening, kemudian di tahun
X12 = 0,496 > 0,05 2011 meningkat menjadi
X13 = 0,437 > 0,05 17.339 rekening, sedangkan di
X14 = 0,139 > 0,05 tahun 2012 meningkat pesat
X15 = 0,025 > 0,05 menjadi 33.760 rekening
X16 = 0,658 > 0,05 dengan jumlah rekening yang
X17 = 0,566 > 0,05 meningkat sebesar 16.421
X18 = 0,093 > 0,05 rekening atau meningkat
X19 = 0,966 > 0,05 sebesar 48,64 %.
X20 = 0,689 > 0,05 1.4 Bentuk promotion mix yang
X21 = 0,555 > 0,05 paling efektif adalah word of
X22 = 0,027> 0,05 mouth yaitu promosi melalui
X23 = 0,0211> 0.05 berita dari mulut ke mulut,
X24 = 0,959 > 0,05 dengan indikasi 80 % nasabah
X25 = 0,592 > 0,05 mengetahui produk tabungan
Maka Ho diterima, atau mudharabah muthlaqah melalui
seluruh bentuk sarana informasi yang pembicaraan orang-orang atau
digunakan BNI Syariah dalam berita dari mulut ke mulut.
mempromosikan produk tersebut
sampai ke masyarakat.
Daftar Pustaka
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di Ascarya, Akad & Produk Bank
BNI Syariah Cabang Bekasi yang Syariah, Jakarta: Raja Grafindo
berjudul “Efektivitas Strategi Persada, 2011
Promotion Mix dalam Produk Assauri, Sofjan, Manajemen
Tabungan Mudharabah Muthlaqah” Pemasaran Dasar, Konsep &
dengan menggunakan metode Strategi, Jakarta: Raja Grafindo
kombinasi model concurrent Persada, 2011
embedded (dengan metode Avid, Fred R, Strategi Management/
primer/utama kualitatif) dapat Manajemen Strategi Konsep,
diberikan kesimpulan sebagai berikut: Jakarta: Bumi Aksara, 2011

87 Maslahah, Vol. 6, No. 1, Mei 2015

Gunara, Thorik dan Utus Hardiono
Sudibyo, Marketing Muhammad
Strategi Andal dan Jitu Praktik
Bisnis Nabi Muhammad Saw,
Bandung: Madania Prima, 2007
Kartajaya, Hermawan dan Muhammad
Syakir Sula, Syariah Marketing,
Bandung: Mizan, 2006
Kasmir, S.E., MM., Manajemen
Perbankan, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2010
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller,
Manajemen Pemasaran/Marketing
Management, Jakarta: Erlangga,
2009
Mufraini, Muhammad Arief , Budi
Setyanto, dan Sugih Waluyo
Romdlon, Etika Bisnis Islam,
Depok: Gramata Publising-
Anggota IKAPI, 2002
Mursid, M., Manajemen Pemasaran,
Jakarta: Bumi Aksara & Pusat
Antar Universitas - studi ekonomi
UI, 2010
Sugiyono, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
Kombinasi (Mixed Methods),
Bandung: Alfabeta, 2012
Tika, Moh. Pabundu, M.M., Budaya
Organisasi dan Peningkatan
Kinerja Perusahaan, Jakarta: Bumi
Aksara, 2010
www.bnisyariah.co.id
www.bi.go.id

Maslahah, Vol.6, No. 1, Mei 2015 88