You are on page 1of 17

Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel

Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

SEGMENTASI NASABAH BANK SYARIAH: HUBUNGAN ANTARA


VARIABEL DEMOGRAFI DENGAN VARIABEL MANFAAT
PADA BANK MUAMALAT SURAKARTA

AGUS MARIMIN
STIE-AAS Surakarta
E-mail : agusmarimin@yahoo.com

ABSTRACT

The development of sharia banking industry in Indonesia is quite rapidly in the last one
decade. The sharia banks in nowadays just use the differentiation strategy, which is free from riba to
compete with conventional banks.
The method which is used in this research is quantitative method. While the research data is
found by giving questioner to 50 respondents, they are customer of Muamalat Bank branch Solo
To be able to compete in inter-bank sharia, they need to have appropriate segmentation
strategy. Benefit segmentation including in the unobservable product specific based which can not be
observed is a potential segmentation method which can be used by sharia banks, beside
demographic segmentation including in observable general based product.
This research tries to do the benefit and demographic segmentation benefit for sharia bank
customers, and the research also searches the relationship between demographic variables and the
benefit variable. This study uses chi square test,and cluster analysis to find out the relationship
between the two variables.

Keyword : segmentation, demographic segmentation, benefit segmentation, sharia banking.

PENDAHULUAN pertama, yaitu bank Muamalat. Bank


Perkembangan industri perbankan syariah Muamalat ini berdiri sejak tahun 1991.
di Indonesia yang pada tahun-tahun terakhir Pendirian Bank dengan berdasarkan syariah
ini begitu menggembirakan, ternyata Islam ini diprakarsai oleh Majelis Ulama
membawa dampak positiif pula terhadap Indonesia (MUI) yang didukung oleh Ikatan
perkembangan sistem investasi yang sesuai Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
dengan prinsip-prinsip dasar syariah. Keberadaanya bank syariah telah
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia menjamur di Indonesia, sebagian masyarakat
diawali sejak munculnya bank syariah masih ada yang berasumsi bahwa bank syariah

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 183
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

hanyalah sebuah label yang digunakan untuk kesempatan yang lebih luas untuk
menarik simpati umat muslim di bidang berkembang, menyelenggarakan kegiatan
perbankan. Mereka berpendapat bahwa bank usaha, termasuk pemberian kesempatan
syariah merupakan bank konvensional dengan kepada bank umum konvensional untuk
istilah-istilah perbankan yang menggunakan membuka kantor cabang yang melaksanakan
istilah-istilah Islam, dengan kepala akad yang operasional perbankan berdasarkan prinsip
dibubuhi kalimat Bismillahirrahmaanirrahiim syariah.
dan pegawai yang mengenakan busana Islam Jika pada tahun 1992 1998 hanya ada
serta mengucap salam, akan tetapi dalam satu bank syariah, maka pada Maret 2007
pelaksanaan akad pada bank syariah masih (berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah
mengunakan cara-cara yang dilarang oleh yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia)
agama. jumlah bank syariah telah mencapai 24 unit
Pada awalnya masyarakat masih skeptis yang terdiri atas 3 Bank Umum Syariah dan 21
dengan munculnya bank syariah yang pertama Unit Usaha Syariah. Selain itu, jumlah Bank
ini. Ketika krisis ekonomi mengguncang Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) telah
Indonesia pada tahun 1998 yang lalu, banyak mencapai 105 unit pada periode yang sama.
bank-bank nasional yang terkena imbasnya. Melihat perkembangan sektor perbankan
Banyak bank yang terpaksa harus dilikuidasi syariah yang semakin pesat, maka diperlukan
atau harus melakukan merger untuk dapat strategi bisnis dari para praktisi perbankan
selamat dari tingkat inflasi yang terjadi di syariah. Walaupun jumlah pangsa pasar
Indonesia. perbankan syariah masih sekitar 5% dari total
Akan tetapi Bank Muamalat, sebagai bank perbankan nasional, pertumbuhan perbankan
syariah selamat dari krisis ekonomi ini. Salah syariah terus meningkat tahun demi tahun. Hal
satu kuncinya adalah bahwa bank Muamalat ini menjadi penting untuk segera
tidak menggunakan sistem bunga yang sangat ditindaklanjuti oleh para praktisi perbankan
rentan terjadi inflasi. Melihat kesuksesan bank syariah untuk bisa mendapatkan nasabah
syariah dalam menghadapi krisis ekonomi, sebanyak- banyaknya.
maka beberapa praktisi perbankan mencoba Semua perusahaan jasa hampir pasti
untuk mengembangkan bank syariah. mempunyai pertanyaan seperti ini: Pelanggan
Beberapa bank konvensional mulai membuka seperti apakah yang harus dicari untuk
Unit Usaha Syariah. Pemerintah juga mulai menjadi target/sasaran dari jasa yang kita
mengakui adanya sistem perbankan syariah tawarkan?Pertanyaan ini tentunya harus di
yang menggunakan sistem bagi hasil ini. jawab sebelum perusahaan itu memulai
Pada tahun 1998 diberlakukan Undang- kegiatan pemasarannya yang lain. Salah satu
undang No.10 tahun 1998 tentang Perbankan kunci kesuksesan perusahan adalah terletak
sebagai pengganti Undang-undang No.7 tahun pada proses segmentasi, yang merupakan
1992. Dengan adanya Undang-undang tersebut akar dari pertanyaan tersebut. Keberhasilan
perbankan syariah di Indonesia mendapatkan perusahaan tentu saja sangat bergantung pada

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 184
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

pelanggannya, dan mulai dari siapa lifestyle maupun geo-demographic sudah


pelanggannya, bagaimana karakteristik sering dipraktekkan di negara barat tetapi di
pelanggan yang akan memengaruhi proses negara berkembang khususnya negara kita
pembelian, sampai bagaimana daya beli Indonesia belum banyak melakukan
pelanggan, semuanya ditentukan oleh proses segmentasi terutama dengan variabel
segmentasi pasar jasa. demografi dan variabel manfaat.
Selama ini bank syariah hanya melakukan Adapun pengertian segmentasi sebagai
diferensiasi dengan bank konvensional. Bank berikut: Kotler (2003), Segmentasi pasar
syariah memberikan positioning kepada para merupakan suatu aktivitas membagi atau
nasabah bahwa mereka adalah bank tanpa mengelompokkan pasar yang heterogen
bunga. Akan tetapi untuk diferensiasi antar menjadi pasar yang homogen atau memiliki
bank syariah sendiri masih belum jelas, kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi,
sehingga persaingan antar bank syariah masih perilaku pembelian maupun gaya hidup.
tidak teratur. Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi
Oleh karena itu diperlukan segmentasi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
yang jelas antara nasabah bank syariah agar variabel demografi seperti usia, jenis kelamin,
setiap bank syariah bisa melakukan status, penghasilan, pekerjaan, dan tingkat
positioning yang tepat untuk mempermudah pendidikan. Variabel demografi merupakan
bagian pemasaran untuk mendapatkan nasabah dasar yang paling popular untuk membedakan
lebih banyak. Dalam perekonomian di Negara kelompok-kelompok pelanggan. Salah satu
yang sudah maju, penggunaan segmentasi adalah bahwa keinginan, preferensi, dan
pasar dalam lembaga keuangan sudah sangat tingkat pemakaian konsumen sering sangat
mapan. Seiring dengan meningkatnya berhubungan dengan variabel demografi.
persaingan antar bank, setiap lembaga Melihat bagaimana para konsumen
keuangan mengadopsi sebuah strategi dapat terpuaskan dari sebuah produk.
berdasarkan sebuah segmentasi yang menarik. Perubahan gaya hidup memainkan peranan
(Speed dan Smith, 1992; Harrison, 1994). penting dalam manfaat produk yang penting
Sayangnya pembagian pasar pada industri bagi konsumen, dan menyediakan pemasar
perbankan di Indonesia dengan didasarkan untuk mendapatkan peluang menciptakan
keinginan, kebutuhan, preferensi masih jarang produk dan jasa. Kekuatan utama dari
dilakukan, apalagi pada perbankan syariah segmentasi benefit ini adalah manfaat
yang baru berusia sekitar 17 tahun. mempunyai hubungan kausal yang kuat
Di negara berkembang jumlah variabel dengan perilaku di masa depan (Schiffman,
yang digunakan untuk melakukan segmentasi 2004).
masih sedikit. Hal ini sangat berbeda di Segmentasi pada manajemen
negara-negara barat, dimana segmentasi pasar pemasaran dalam bidang jasa merupakan
dari para konsumen sudah berkembang elemen penting dan menentukan dalam
sedemikian rupa. Segmentasi berdasarkan menumbuh kembangkan perusahaan agar

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 185
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

tetap eksis dalam menghadapi persaingan. variabel manfaat. Namun masih muncul
Demikian pula dengan bisnis perbankan, pertanyaan, apakah hal tersebut telah benar
merupakan bisnis yang berdasarkan pada - benar dapat mensegmentasikan nasabah
azas kepercayaan, masalah segmentasi Bank Muamalat Surakarta atau belum. Bank
(segmentation) menjadi faktor penting dalam Muamalat Surakarta perlu mengidentifikasi
menentukan keberhasilan perbankan. apakah segmentasi yang selama ini
Sesuai dengan slogannya "Pertama diberikan telah sesuai dengan harapan
Murni Syari'ah", tentunya segala pelayanan nasabah. Hal ini sebagai bukti perhatian
Bank Muamalat Surakarta harus selalu Bank Muamalat Surakarta terhadap
disesuaikan dengan syari'ah Islam, apalagi di segmentasi nasabahnya.
tengah - tengah persaingan Bank syariah Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
yang semakin pesat, Bank Muamalat dirumuskan permasalahan yaitu:
Surakarta dituntut untuk tetap menjaga 1. Bank Muamalat Surakarta hanya
kemurnian syariah dalam setiap produk dan melakukan deferensiasi dengan bank
proses pelayanannya. Masyarakat Islam saat konvensional, belum melakukan
ini semakin kritis, sehingga ketika bank segmentasi yang jelas dalam
syari'ah yang selama ini dirindukan meningkatkan pemasaran sesuai
kehadirannya ternyata pelayanannya tidak keinginan nasabahnya.
sesuai syari'ah Islam maka akan berakibat 2. Hubungan variabel demografi dengan
merugikan bank itu sendiri dan variabel manfaat pada segmentasi
menghilangkan kepercayaan masyarakat masih jarang dilakukan dalam
terhadap bank syari'ah. perbankan syariah, khususnya di bank
Bank Muamalat Surakarta Muamalat Surakarta.
memperluas jaringan dengan membuka
kantor kas yang akan dibuka di beberapa KAJIAN TEORI
tempat, sedangkan bentuk kerjasama
diantaranya dengan BCA berupa pelayanan 1. Pengertian Pemasaran
ATM dan ATM bersama, Asuransi Takaful, Kotler mendefinisikan manajemen
Kantor Pos berupa kartu Shar-e dan juga pemasaran sebagai berikut:
dengan beberapa yayasan dan pondok Manajemen pemasaran adalah
pesantren yang ada 19 disekitar wilayah penganalisaan, perencanaan,
Surakarta. Hal ini dilakukan Bank Muamalat pelaksanaan dan pengawasan progam-
Surakarta sebagai langkah untuk progam yang ditujukan untuk
mensegmentasi nasabah sesuai dengan yang mengadakan pertukaran dengan pasar
diinginkannya. yang dituju dengan maksud untuk
Upaya mensegmentasikan nasabah mencapai tujuan organisasi. Hal ini
Bank Muamalat Surakarta mensegmen sangat tergantung pada penawaran
berdasarkan variabel demografi dengan organisasi dalam memenuhi kebutuhan

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 186
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

dan keinginan pasar tersebut serta pembagian yang khusus atau


menentukan harga, mengadakan segmen tertentu di dalam pasar
komunikasi dan distribusi yang efektif (tidak ada segmentasi atau melayani
untuk memberitahu, mendorong serta semua konsumen).
melayani pasar (Swastha, 200: 7) c. Pemasaran yang terkonsentrasi (a
Sedangkan menurut Stanton concentrated marketing approach),
menyatakan bahwa: Pemasaran Artinya meskipun pasar dalam
adalah suatu sistem keseluruhan dari beberapa segmen, perusahaan
kegiatan- kegiatan bisnis yang menetapkan suatu bauran pemasaran
ditujukan untuk merencanakan, yang sama bagi setiap segmen yang
menentukan harga, mempromosikan ada.
dan mendistribusikan barang dan jasa Tujuan utama ini juga diiringi
yang memuaskan kebutuhan baik dengan tujuan-tujuan lain yang lebih
kepada pembeli yang ada maupun sempit seperti meningkatkan
pembeli potensial (Irawan, 2000: 5) penjualan, meningkatkan pangsa pasar,
Terdapat tiga alternatif bagi melakukan komunikasi, dan promosi
perusahaan dalam persolan ini yaitu yang lebih baik, serta memperkuat
apakah perusahaan akan menggunakan citra. Tujuan-tujuan ini memang bisa
pendekatan pemasaran yang saja dicapai dengan pemasaran massal
terdiferensiasi (dengan pembedaan), (mass marketing), tetapi era pasar
pendekatan pemasaran yang tidak monopoli sudah berakhir dan
terdiferensiasi (tanpa perbedaan), atau perusahaan dengan mass marketing
menggunakan pemasaran yang akan kesulitan untuk bersaing dengan
terkonsentrasi. perusahaan yang melakukan
a. Pendekatan pemasaran yang segmentasi pasar.
terdiferensiasi atau dengan Dalam melaukukan segmentasi
pembedaan (a differntiated setidaknya ada lima manfaat yang
marketing approach),yaitu dapat diperoleh, yaitu:
perusahaan mengidentifikasi 1) Mendesain jasa yang lebih
beberapa segmen dalam pasarnya responsif terhadap kebutuhan pasar.
dan menerapkan bauran pemasaran 2) Menganalisis pasar.
(marketing mix) yang berbeda bagi 3) Menemukan peluang.
setiap segmen tersebut. 4) Menguasai posisi yang superior
b. Pendekatan pemasaran yang tidak (unggul) dan kompetiif.
terdiferensiasi atau tanpa perbedaan 5) Menentukan strategi komunikasi
(an undifferentiated marketing yang efektif dan efisien.
approach), yaitu pendekatan
pemasaran di mana tidak ada 2. Pengertian Perilaku Konsumen

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 187
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

Schiffman dan Kanuk (1994) bagian-bagian yang lebih kecil dari


mendefinisikan perilaku konsumen pasar yang homogen, dalam bentuk
sebagai berikut: Istilah perilaku pembagian preferensi, atribut-atribut
konsumen diartikan sebagai perilaku yang keinginan konsumen dalam
yang diperhatikan dalam mencari, memperoleh kepuasan mereka.
membeli, menggunakan, mengevaluasi Berdasarkan berbagai macam definisi
dan menghabiskan produk dan jasa dari para pakar yang lain, secara garis
yang mereka harapkan akan besar menjelaskan bahwa segmentasi
memuaskan kebutuhan mereka ( muncul karena adanya heterogenitas
Sunarwan, 2004: 25 ) Sementara kebutuhan dan keinginan dari
Engel (1993) mendefinisikan sebagai konsumen.
berikut: Perilaku konsumen sebagai Segmentasi pasar adalah membagi
tindakan yang langsung terlibat dalam pasar menjadi kelompok pembeli yang
mendapatkan, mengkonsumsi dan dibedakan menurut kebutuhan,
menghabiskan produk dan jasa karakteristik, atau tingkah laku, yang
termasuk proses keputusan yang mungkin membutuhkan produk yang
mendahului dan mengikuti tindakan berbeda. Pemasar tidak dapat membuat
itu. segmen, akan tetapi tugas pemasar
Perusahaan didalam memasarkan adalah mengidentifikasi segmen dan
barang dan jasa selalu dihadapkan pada menentukan yang mana akan menjadi
pertanyaan mengapa konsumen target. Pada intinya segmentasi pasar
membeli barang dan jasa tertentu?. menawarkan keuntungan yang lebih
Untuk mengetahui hal tersebut diatas pemasaran masal (Kotler, 2003).
pemasar perlu mengetahui dan Pasar dalam penelitian ini adalah
menganalisis perilaku konsumen yang pasar perbankan syariah yaitu nasabah
lebih mendalam, hal ini banyak bank syariah, sehingga segmentasi
membantu bagi para manajer pemasar nasabah adalah pembagian dari total
untuk memahami mengapa dan nasabah menjadi kelompok-kelompok
bagaimana perilaku konsumen yang relatif homogen lebih kecil yang
tersebut, sehingga perusahaan dapat dibedakan menurut kebutuhan,
mengembangkan, menentukan harga, karakteristik, atau tingkah laku, yang
mempromosikan dan mendistribusikan mungkin membutuhkan produk yang
barang atau jasanya secara lebih baik. berbeda.

3. Pengertian Segmentasi a. Peran Segmentasi Nasabah


Wendell Smith (1956) pertama 1) Segmentasi membantu pemasar
kali mendefinisikan segmentasi pasar yaitu perbankan syariah dengan
sebagai pasar yang heterogen sebagai mengidentifikasi kelompok

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 188
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

nasabah kepada siapa dia bisa Hanya itu, segmen dapat


'target' lebih efektif. ditindaklanjuti.
2) Segmentasi membantu pemasar 4) Segmen harus memiliki
menghindari metode perumusan permintaan efektif, segmen
strategi 'trial-and-error' dengan terdiri dari kelompok besar
memberikan pemahaman dari konsumen dan mereka memiliki
nasabah pada saat mana ia dapat disposable income yang
menyesuaikan strategi. diperlukan dan kemampuan
3) Dalam membantu pemasar untuk membeli barang atau
untuk mengatasi dan memenuhi jasa.
kebutuhan nasabah secara lebih c. Variabel Segmentasi
efektif. 1) Segmentasi Geografis
4) Segmentasi membantu dalam Adalah salah satu yang tertua dan
pelaksanaan konsep pemasaran. paling dasar dari deskriptor
5) Analisis pelanggan dan pasar. Dalam kebanyakan kasus,
segmentasi nasabah yang itu sendiri adalah catatan cukup
menyediakan data penting yang untuk segmentasi konsumen yang
perencanaan jangka panjang berarti. Ini melibatkan:
(untuk pertumbuhan nasabah a) Daerah distribusi produk
atau pengembangan produk) b) Perbedaan budaya
dapat didasarkan. c) Mobilitas konsumen
b. Karakteristik dari Segmentasi 2) Segmentasi Demografis
Nasabah Juga dasar dan dimasukkan
1) Segmen harus internal sebagai variabel dalam analisis
homogen,konsumen dalam segmentasi kebanyakan.
segmen akan lebih mirip satu Demografis profil segmen yang
sama lain dalam karakteristik penting terutama ketika membuat
dan perilaku dari mereka adalah keputusan kemudian media iklan.
untuk nasabah di segmen Ini Melibatkan:
lainnya. a) Jenis kelamin.
2) Segmen harus dapat b) Usia.
diidentifikasi, individu dapat c) Status.
'ditempatkan' dalam atau di luar d) Penghasilan.
setiap segmen berdasarkan e) Pekerjaan.
faktor terukur dan bermakna. f) Pendidikan.
3) Segmen harus dapat diakses, 3) Segmentasi Psikografis
dapat dicapai dengan media Variabel psikografi lebih berguna
iklan serta saluran distribusi. karena seringkali tidak ada

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 189
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

hubungan langsung antara kelompok yang mencari produk


variabel-variabel demografis dan yang berbeda benefit. Manfaat
perilaku pasar. Profil ini Ini melibatkan:
konsumen sering terikat lebih a) Ekspektasi kinerja produk.
langsung untuk membeli b) Kebutuhan produk harus
motivasi dan penggunaan produk. mengisi.
Ini melibatkan: c) Persepsi merek.
a) Ciri-ciri Kepribadian. d) Kepuasan (dan langkah-
b) Persepsi gaya. langkah ketidakpuasan).
c) Sikap. 3) Proses Keputusan
d) Referensi kelompok. Penggunaan variabel ini segmen
e) Peran social. nasabah ke dalam non-price
4) Gaya Hidup sensitif, pembeli harga pembeli
Menyediakan profil, kaya multi- impuls dan segmen lain yang
dimensi dari konsumen yang mencirikan perilaku pasar
mengintegrasikan variabel masing-masing kelompok. Harus
individu menjadi pola yang lebih digunakan bersama dengan
jelas yang menggambarkan analisis karakteristik konsumen
rutinitas konsumen dan 'cara untuk memungkinkan identifikasi
hidup' umum Ini Melibatkan: individu yang terlibat. Ini
a) Variables Korelasi variabel melibatkan:
demografis dan psikografis. a) Pola Belanja.
b) Kegiatan dan kepentingan. b) Media-menggunakan pola.
d. Penggunaan Produk c) Informasi produk pencarian.
1) Segmentasi nasabah menjadi d) Sensitivitas terhadap harga.
berat, sedang, ringan dan non- e) Untuk promosi dan ke tempat
pengguna memberikan (channel).
pemahaman yang baik tentang Adapun pendekatan pemasaran
situasi di pasar. Ini melibatkan : dalam penelitian ini adalah
a) Frekuensi merek / menggunakan pendekatan
menggunakan produk. pemasaran terdiferensiasi yaitu
b) Loyalitas merek. perbankan syariah mengidentifikasi
c) Sikap terhadap produk. beberapa segmen dalam pasarnya
2) Manfaat Produk dan menentukan dasar alternatif
Sangat berguna jika produk dapat untuk segmentasi dengan
diposisikan dalam beberapa cara. segmentasi demografi dan
Utama penggunaan variabel ini segmentasi manfaat karena kedua
segmen nasabah ke dalam

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 190
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

segmen tersebut masih jarang digunakan.

Klasifikasi variabel segmentasi


Umum Produk-Spesifik
Dapat diobservasi Variabel demografi, Variabel status, rata-rata
geografik, dan sosio- penggunaan, loyalitas,
ekonomi. tahap dari adopsi.
Tidak dapat Variabel psikografik, Variabel benefit,
diobservasi nilai, kepribadian, dan persepsi,
gaya hidup. preferensi, intensitas.
Sumber: Klasifikasi variabel segmentasi dari Wedel dan Kamukara (1998)

4. Segmentasi Demografi dan Lansing dan Kish, 1957; Reading,


Segmentasi Manfaat 1988; Jonak, 1988), budaya (Joyet
a. Segmentasi Demografi al., 1991), pendapatan (Allt, 1975;
Dalam segmentasi demografis Slocum dan Mattews, 1970;
melibatkan beberapa faktor seperti Chisnall, 1992; Monk, 1970), dan
jenis kelamin, usia, status, tempat tinggal (Lunn, 1878). Dalam
penghasilan, pendidikan dan penelitian ini item yang digunakan
pekerjaan. Variabel-variabel adalah usia, jenis kelamin, status
demografis merupakan dasar yang pernikahan, penghasilan, pendidikan
paling popular untuk membedakan dan pekerjaan (Schiffman, 2004).
kelompok-kelompok pelanggan.
Variabel demografi termasuk
dalam kategori variabel umum yang b. Segmentasi Manfaat
dapat diobservasi. Untuk Segmentasi manfaat (benefit
mendapatkan data mengenai segmentation) melihat bagaimana
demografi seseorang cukuplah para konsumen dapat terpuaskan
mudah dan jika diterapkan pada dari sebuah produk. Perubahan gaya
strategi marketing mix juga tidak hidup memainkan peranan penting
menyebabkan banyak masalah. dalam manfaat produk yang penting
Banyak variabel yang bagi konsumen, dan menyediakan
menjelaskan tentang demografi pemasar untuk mendapatkan
yang pernah digunakan untuk peluang menciptakan produk dan
penelitian segmentasi, seperti: jasa. Kekuatan utama dari
gender (Dikens dan Chappell, 1997; segmentasi benefit ini adalah
Frank 1989), posisi di dalam manfaat (benefit) mempunyai
keluarga (Wells dan Gubar, 1966;

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 191
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

hubungan kausal yang kuat perilaku


di masa depan (Schiffman, 2004). 5. Perbankan Syariah
Manfaat (benefit), dalam Menurut Mudrajat (2002) Bank
penelitian ini benefit adalah sesuatu syariah merupakan suatu bank yang
yang bisa membuat seseorang beroperasi sesuai dengan prinsip
merasa terpuaskan akan kebutuhan syariah Islam yaitu mengacu kepada
atau keinginannya. ketentuan yang ada dalam al-Quran
Dalam penelitian Wedel dan dan Hadits. Dengan mengacu pada al-
Kamakura (1998), variabel manfaat Quran dan Hadits maka di harapkan
yang diharapkan termasuk dalam bank syariah dapat menghindari
kategori produk-spesifik yang tidak praktek riba dan melakukan usaha
dapat diobservasi. Untuk dengan kegiatan investasi atas dasar
mengetahui manfaat apa yang bagi hasil.
diharapkan seseorang kita harus Bank Islam atau disebut dengan
melakukan penelitian terlebih dulu. Bank Syariah adalah bank yang
Pada penggunaan segmentasi beroperasi dengan tidak mengandalkan
berdasarkan manfaat, muncul di pada bunga, adalah lembaga keuangan
beberapa literatur (Tynan dan atau perbankan yang operasional dan
Drayton, 1987; Loker dan Perdue, produknya dikembangkan
1992; Mc Dougall dan Levesque, berlandaskan Al Quran dan Hadist
1994; Minhas dan Jacobs, 1996). Nabi SAW, atau dengan kata lain,
Adapun segmentasi manfaat Bank Islam adalah lembaga keuangan
yang digunakan meliputi 11 item, yang usaha pokoknya memberikan
berdasarkan jurnal Rovvy Ocktora pembiayaan dan usaha-usaha lainnya
(2008), sebagai berikut: dalam lalu lintas pembayaran serta
1) Penampilan 7) Syariah peredaran uang yang beroperasinya
2) ATM 8)Kantor cabang disesuaikan dengan syariat Islam
3) Biaya 9) Karyawan (Muhammad, 2005 : 13).
4) Pelayanan 10) Lokasi Sistem bagi hasil adalah tentang
5) Aneka produk 11) Nama baik penentuan besarnya rasio/nisbah
6) Fasilitas ekstra. berdasarkan keuntungan yang
Sumber: 1 = Anderson et al.(1976); 2 = diperoleh secara nyata. Dengan
LeBlanc dan Nguyen (1998); 3 = demikian pelaksanaan system bagi
Lewis (1991); 4 = Kaynak et.al.(1991); hasil hanya terjadi apabila adanya
5 = Kaynak dan Kucukemiroglu keuntungan dari usaha / proyek yang
(1992); 6 =Zineldin (1996); 7 dilakukan sehingga pada perbankan
=Penelitian Bank Indonesia (2007); 8 = syariah tidak mengenal keuntungan
hasil wawancara. pasti akan tetapi bagi hasil yang

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 192
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

ditentukan kapasitasnya setelah prosedur mereka sendiri guna


mendapat keuntungan. menyesuaikan aktivitas perbankan
Sepanjang praktek perbankan mereka dengan prinsip-prinsip syariah
konvensional tidak bertentangan Islam. Untuk itu dewan syariah
dengan prinsip-prinsip Islam, bank- berfungsi memberikan advice kepada
bank Islam telah mengadobsi sistim perbankan Islam guna memastikan
dan prosedur perbankan yang ada. Bila bahwa bank Islam tidak terlibat dalam
terjadi pertentangan dengan prinsip- unsur-unsur yang tidak disetujui oleh
prinsip syariah, maka bank-bank Islam Islam. Berikut adalah konsep dan
merencanakan dan menerapkan system perbankan syariah:

Bagi Hasil
Proses penghimpunan
dana
Masyarakat Bank
Masyarakat
Pemilik dana Syariah Pengguna
Proses penyaluran
dana
dana

Bagi Hasil

Sumber : Sharia Banking Training Center (SBTC), 2009

Kegiatan bank syariah 4) Kegiatan usaha untuk


merupakan implementasi dari memperoleh imbalan atas jasa.
prinsip ekonomi islam dengan 5) Tidak menggunakan bunga
beberapa karakteristik bank syariah sebagai alat untuk memperoleh
di antaranya adalah (Sharia Banking pendapatan.
Training Center (SBTC), 2009) 6) Azas Utama adalah kemitraan,
1) Bedasarkan prinsip Syariah. keadilan, transparasi dan
2) Implementasi prinsip ekonomi universal.
Islam dgn ciri: Landasan Usaha Perbankan
a) Pelarangan riba dalam Syariah (Sumber : BI) : Allah
berbagai bentuk menghalalkan jual-beli dan
b) Tidak mengenal konsep time mengharamkan riba (QS 2:275)
value of money
c) Uang sebagai alat tukar bukan
komoditi yang diperdagangkan
3) Beroperasi atas dasar bagi hasil.

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 193
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang
yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al Baqarah : 275)

METODOLOGI PENELITIAN Pernyataan sikap terdiri atas dua


Metode Penelitian ini menggunakan macam, yaitu pernyataan yang favorabel
skala sikap model likert. Skala sikap mendukung atau memihak pada objek
disusun untuk mengungkapkan sikap pro sikap) dan pernyataan yang idakfavorabel
dan kontra, positif dan negatif, setuju dan (tidak mendukung objek sikap). Subjek
tidak setuju terhadap suatu objek sosial. memberi respons dengan lima kategori
Berdasarkan sikap, objek sosial tersebut kesetujuan, yaitu :
berlaku sebagai objek sikap. Sangat setuju (SS)
Skala sikap berisi pernyataan- Setuju (S)
pernyataan sikap (attitude statements), Ragu-ragu (RR)
yaitu suatu pernyataan mengenai objek Tidak setuju (TS)
sikap. Misalnya, bila bermaksud Sangat tidak setuju (STS)
mengungkapkan sikap sekelompok orang Alasan digunakan skala likert karena
terhadap isu renovasi pasar, maka setiap memiliki beberapa kebaikan
kalimat pernyataan yang mengenai dibandingkan tipe yang lain yaitu selain
renovasi pasar merupakan pernyataan relatif mudah, menurut Lissita dan Green
sikap, sedangkan renovasi pasar sendiri (1975) dalam J. Supranto (1997) skala
merupakan objek sikap. likert juga tercermin dalam keragaman

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 194
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

skor (variability of score) sebagai akibat akan diketahui tingkat manfaat yang
penggunaan skala antara 1 sampai dengan dirasakan nasabah pada segmentasi ini.
5.
Dimensi segmentasi manfaat tercermin PEMBAHASAN
dalam daftar pertanyaan, memungkinkan 1. Uji Chi Square
nasabah mengekspresikan tingkat Uji Chi Square digunakan untuk
pendapat mereka dalam manfaat yang menguji perbedaan proporsi
mereka terima, lebih mendekati karakteristik masing-masing cluster
kenyataan yang sebenarnya. Berdasarkan atau segmen. Pada penelitian ini uji chi
pandangan statistik, skala dengan lima square digunakan untuk mengetahui
tingkatan (dari 1 sampai dengan 5) lebih apakah ada korelasi antara segmen
tinggi keandalannya dari skala dengan dua variabel demogra dengan segmen
tingkatan yaitu ya atau tidak. variabel manfaat.
Pengukuran segmentasi manfaat
berdasarkan kuesioner dengan
menggunakan skala likert di atas maka

Tabel Uji Signifikasi


Variabel Chi Square df Sig
Jenis Kelamin 8,525 4 0,074
Usia 60,859 16 0,000
Status 7,442 4 0,114
Penghasilan 104,464 12 0,000
Pendidikan 15,072 16 0,519
Pekerjaan 20,139 20 0,449
Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel 11 dapat diketahui mempunyai hubungan dengan variabel


bahwa dengan nilai signikasi 0,05 manfaat pada segmentasi nasabah bank
variabel demografi yang secara Muamalat Surakarta.
signikan mempunyai hubungan Sedangkan variabel demogra lain
dengan variabel manfaat dengan nilai seperti jenis kelamin dengan taraf
signikasi < 0,05 adalah variabel usia signikansi 0,074, status dengan taraf
dengan taraf signikansi 0,000 dan signikansi 0,114, pendidikan dengan
variabel penghasilan dengan taraf taraf signifikansi 0,519, dan pekerjaan
signikansi 0,000. Hanya kedua dengan taraf signikansi 0,449, tidak
variabel demogra ini yang secara signikan mempunyai

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 195
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

hubungan dengan variabel manfaat Analisis Cluster digunakan untuk


karena nilai signikasinya > 0,05. membandingkan perbedaan antara
Dengan demikian, variabel mean cluster. Pemberian label atau
demogra yang mempunyai hubungan nama pada cluster dilakukan secara
dengan variabel manfaat pada akurat menggambarkan sifat dari
segmentasi nasabah bank Muamalat cluster tersebut.
Surakarta adalah variabel usia dan Analysis cluster digunakan sebagai
penghasilan. Sedangkan untuk variabel penentu variabel manfaat dalam data
jenis kelamin, status, pekerjaan, dan pertanyaan pada kuesioner.
pendidikan tidak memiliki hubungan
dengan segmentasi variabel manfaat.
2. Analisis Cluster

Pengelompokan Cluster
Variabel Nilai Mean Rasio F Sig
1 2 3
Penampilan 3,55 3,93 4,58 9,228 0,000
ATM 3,36 4,27 4,33 7,920 0,001
Biaya 3,82 4,20 4,75 7,553 0,001
Pelayanan 3,82 4,20 4,54 4,001 0,025
Aneka produk 3,73 3,53 4,63 14,139 0,000
Syariah 3,82 3,13 4,46 15,172 0,000
Kantor cabang 4,09 4,00 4,46 4,472 0,017
Karyawan 3,73 4,13 4,71 5,724 0,006
Lokasi 3,45 4,20 4,42 5,728 0,006
Nama baik 3,18 4,93 4,58 34,879 0,000
Fasilitas extra 3,91 4,73 4,54 5,482 0,007
Sumber : Data primer yang diolah

Dari tabel diketahui bahwa taraf bahwa setiap variabel dalam cluster
signikasi tabel menunjukkan bahwa tidak mempunyai hubungan.
taraf signikasi tabel menunjukkan Dari nilai mean dapat diketahui
bahwa 11 variabel berbeda secara bahwa cluster 1 lebih condong pada
signikan dengan nilai sig < 0,05. variabel ATM, biaya dan syariah.
Dengan demikian dapat disimpulkan Penggunaan ATM, biaya transaksi yang
murah menunjukkan anggota dari

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 196
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

segmen ini cenderung sensitif terhadap yang secara signikan mempunyai


biaya yang dikeluarkan. Dengan hubungan dengan variabel manfaat
demikian cluster ini dapat diberi nama dengan nilai signikasi < 0,05 adalah
dengan cluster biaya. variabel usia dengan taraf signikansi
Pada cluster 2 lebih condong pada 0,000 dan variabel penghasilan dengan
variabel penampilan, pelayanan, aneka taraf signikansi 0,000. Hanya kedua
produk, kantor cabang, dan nama baik. variabel demogra ini yang mempunyai
Kesemua variabel tersebut menujukkan hubungan dengan variabel manfaat pada
menunjukkan produk utama dari sebuah segmentasi nasabah Bank Muamalat
bank. Maka cluster ini dapat diberi nama Surakarta. Dengan demikian, variabel
produk utama. Pada cluster 3 lebih demogra yang mempunyai hubungan
condong pada variabel karyawan, lokasi dengan variabel manfaat pada segmentasi
dan fasilitas ekstra. Adanya karyawan nasabah bank Muamalat Surakarta adalah
yang bisa membantu, lokasi yang variabel usia dan penghasilan. Sedangkan
strategis, dan fasilitas ekstra akan untuk variabel jenis kelamin, pekerjaan,
mempermudah nasabah bank dalam dan pendidikan tidak memiliki hubungan
melakukan transaksi perbankan. dengan segmentasi variabel manfaat.
Dengan demikian, cluster ini dapat Variabel manfaat di dalam
dinamakan kemudahan. Dari ketiga mensegmentasi nasabah bank Muamalat
cluster yang terbentuk tersebut, cluster Surakarta dengan analysis cluster ada 11
kedua yang mempunyai banyak anggota item, yaitu sebagai berikut:
segmen, yaitu 30 orang anggota.
Kemudian cluster pertama mempunyai
anggota sebanyak 12 orang anggota, dan
kemudian cluster ketiga mempunyai
anggota sebanyak 8 orang anggota.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa Variabel demografi

1. Penampilan 7. Kantor cabang


2. ATM 8. Karyawan
3. Biaya 9. Lokasi
4. Pelayanan 10. Nama baik
5. Aneka produk 11. Fasilitas ekstra
6. Syariah

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 197
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

DAFTAR PUSTAKA

Alfansi, Lizar dan Sargeant, Adrian. 2000, Kish, L. (1957), Family lifecycle
Market Segmentation in as an independent variable,
Indonesian Banking Sector: the American Sociological, Vol. 6 No.
Relationship Between 1, pp 31-48.
Demographic and Desired
Customer Benet, International Loker, L.E. and Perdue, R.R. 1992, A benet
Journal of Bank Marketing, Vol. based segmentation, Journal of
18 No. 2, hlm. 64-74. Travel Research, Vol. 31 No. 1,
pp. 30-5.
Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Lunn, T. 1978, Segmenting and constructing
Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. market, in Worchester R.M. and
Downham, J. (Eds), Consumer
Dharmesta, Swastha, Basu dan Tani Handoko, Market Research Handbook 2nd
2000, Manajemen Pemasaran edition, Van Nostrand Reinhold
Analisis Perilaku Konsumen, Co. (UK) Ltd, London, pp.343-76.
Yogyakarta: Edisi Pertama, BPFE.
McDoughall, G.H. and Levesque, T.J. 1994,
Frank, R.E. 1972, Predicting new product Benet segmentation using
segment, Journal of Advertising service quality dimension: an
Research, Vol. 12 No. 3, pp. 9-13. investigation in retail banking,
International Journal of Marketing
Indriantoro, Nur & Supomo, Bambang, 1999, Research, Vol. 12 No. 2, pp15-23.
Metodologi Penelitian Bisnis,
Yogyakarta: BPFE. Minhas, R.S dan Jacobs, E.M. 1996, Benet
Segmentation by factor analysis:
Irawan, Faried W dan Sudjani, 1998, an improved method of targeting
Pemasaran, Yogyakarta: BPFE. customer for nancial service.
International Journal of Bank
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Marketing, Vol. 14 No. 3, hlm. 3-
Kamus Perbankan, 1999, Institut Bankir 13.
Indonesia, Jakarta: edisi kedua.
Muhammad, Drs., M.Ag., 2005, Manajemen
Kotler, Phillip. 2003, Marketing Management Bank Syariah, Yogyakarta: UPP
Millennium Edition. Prentice Hall: AMP YKPN.
New Jersey.Lansing, J.B. and

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 198
Segmentasi Nasabah Bank Syariah : Hubungan Antara Variabel
Demografi Dengan Variabel Manfaat Pada Bank Muamalat Surakarta ISSN : 2477-6157

Ocktora, Rovvy, 2008, Segmentasi Nasabah Wendell, Smith 1956, Market Segmentation:
Bank Syariah: Hubungan Antara Conceptual and Methodological
Variabel Demografi Dengan Foundation, Boston: Kluwer Academic
Variabel Manfaat, Jurnal of Publisher.
Islamic Business And Economics,
Vol. 2 No. 2.

Schiffman, Leon G. dan Kanuk, Leslie Lazar.


2004, Consumer Behavior: 8th
edition. Prentice Hall: New Jersey.

Singarimbun, Masri & Effendi, Sofian,


1989, Metodologi Penelitian
Survei, Jakarta: Pustaka LP3 ES.

Sugiyono, 1999, Statistik NonParametrik


untuk Penelitian, Bandung:
Alfabeta.

__________, 2005, Metodologi Penelitian


Administrasi, Bandung: Alfabeta.

Supranto, Johanes, 1997, Pengukuran


Tingkat Kepuasan Pelanggan,
Jakarta: Rineka Cipta.

Swasta, Basu dan Irawan, 2000, Manajemen


Pemasaran Modern, Yogyakarta:
Liberty.

Tynan, A.C. and Drayton, J. 1987, Market


Segmentation, Journal of
Marketing Management, Vol. 2
No. 3, pp. 301-35.

Wedel, M. dan Kamakura, W.A 1998, Market


Segmentation: Conceptual and
Methodological Foundation,
Boston: Kluwer Academic
Publisher.

JURNAL ILMIAH EKONOMI ISLAM VOL. 01 NO. 03, NOVEMBER 2015 199

You might also like