You are on page 1of 10

RELATIONSHIP CONSUMPTION OF Fe TABLETS WITH

IMPROVEMENT OF HEMOGLOBIN ADOLESCENT


TEENAGE GIRL IN ANEMIA AT SMPN 1
KEPAHIANG IN 2020

Marlin Meri, Yusniarita, Kurniyati

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bengkulu, Jurusan D4


Kebidanan Alih Jenjang Curup
Jalan Sapta Marga No.95 Desa Teladan, Curup Selatan, Kabupaten
Rejang Lebong, Bengkulu 39119
Marlinmeri66@gmail.com

Anemia in adolescent girl can have an impact on decreasing work productivity


and academic ability in school and in the long run can cause complications in
pregnancy and childbirth. This research is to find out the relationship between Fe
tablet consumption and increasing hemoglobin levels in anemia of anemic female
adolescents in Kepahiang 1 grade VII, VIII and IX in 2020.
This type of research is a quantitative survey research with pre-
experimental design, using a one group pretest posttest design approach. The
sample of this study was anemic teenage girl. Sampling using a purposive
sampling technique, the number of sample 15 respondents. Each respondent gets
15 tablets of Fe for consumption every day for 15 days. Statistical analysis used
paired T-test.
The results of this study can show after being given Fe tablets that suffer
from mild anemia to an increase in hemoglobin levels can be p-value; 0,000
smaller than alpha, <0.005 means there is a significant relationship between
consumption of Fe tablets with an increase in hemoglobin levels.
Suggestions from the conclusions obtained by the authors provide advice
to SMPN 1 Kepahiang in order to work together with the Kepahiang Market
Health Center to conduct periodic checks of student's hemoglobin levels in order
to know their anemic status.

Keywords: Anemia, Fe Tablet Consumption in Adolescent Girls.


ABSTRAK

Anemia pada remaja putri dapat berdampak pada penurunan produktivitas


kerja dan kemampuan akademik di sekolah serta dalam waktu jangka panjang
dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Penelitian ini
untuk mengetahui hubungan konsumsi tablet Fe terhadap peningkatan kadar
hemoglobin remaja putri anemia di SMPN 1 Kepahiang kelas VII, VIII dan IX
tahun 2020.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei kuantitatif dengan desain
pra-eksprimen, menggunakan pendekatan one group pretest posttest design.
Sampel penelitian ini remaja putri anemia. Pengambilan sampel menggunakan
tehnik purposive sampling, jumlah sampel 15 responden. Setiap responden
mendapatkan tablet Fe sebanyak 15 butir untuk di konsumsi setiap hari selama 15
hari. Analisis statistik yang digunakan uji paired T-test.
Hasil penelitian ini dapat menunjukan setelah diberikan tablet Fe yang
menderita anemia ringan menjadi peningkatan kadar hemoglobin di dapat p –
value ;0,000 lebih kecil dari alpha,< 0,005 berarti ada hubungan yang bermakna
antara konsumsi tablet Fe dengan peningkatan kadar hemoglobin.
Saran dari kesimpulan yang didapat penulis memberikan saran kepada
SMPN 1 Kepahiang agar dapat bekerja sama dengan Puskesmas Pasar Kepahiang
untuk melakukan pemeriksaan berkala kadar hemoglobin siswi agar dapat
diketahui status anemianya.

Kata Kunci: Anemia, Konsumsi Tablet Fe pada Remaja Putri.


PENDAHULUAN propinsi Bengkulu remaja putri yang
mendapat tablet tambah darah
Usia remaja merupakan usia
sebanyak 47,05 % sedangkan ibu
memulai periode maturasi fisik,
hamil yang mendapat tablet tambah
emosional, sosial dan seksual
darah sebanyak 99,49 %
menuju dewasa. Setiap orang pasti
(Kemenkes, 2018).
menginginkan kondisi tubuh yang
sehat, oleh karena itu wajib bagi Remaja putri di Kabupaten
setiap orang untuk memperhatikan Kepahiang yang mendapat tablet
asupan gizi yang dibutuhkan oleh tambah darah pada tahun 2018
tubuh (Winarsih, 2018). Remaja sebanyak 6.012 orang (80,44 %)
putri rentan menderita anemia dari sasaran remaja putri sebanyak
karena banyak kehilangan darah 7.474 orang (Laporan Dinas
pada saat menstruasi. Remaja putri Kesehatan Kabupaten Kepahiang,
yang menderita anemia beresiko 2018). Di wilayah kerja Puskesmas
mengalami anemia pada saat hamil Pasar Kepahiang remaja putri yang
(Kemenkes,2016). Pada perempuan, telah mendapat tablet tambah darah
kebutuhan tinggi akan zat besi tahun 2018 sebanyak 1.303 orang
terutama disebabkan oleh hilangnya atau 61,08 % dari sasaran remaja
zat besi selama mentruasi. Hal ini putri sebanyak 2.133 orang. Di
mengakibatkan perempuan lebih SMPN 1 Kepahiang pada tahun
rawan terhadap anemia besi 2018 ada 210 orang (42 %)anak
dibandingkan laki-laki. Perempuan remaja putri yang mendapat tablet
dengan konsumsi zat besi yang tambah darah dari 500 orang anak
kurang atau mereka yang dengan putri (Laporan Puskesmas Pasar
kehilangan zat besi yang Kepahiang tahun 2018).
meningkatkan, akan mengalami
TINJAUAN PUSTAKA
anemia gizi besi (Winarsih 2018).
Dalam data dan informasi profil Anemia adalah suatu keadaan
kesehatan Indonesia (2018), di kadar hemoglobin dalam darah
kurang dari normal yang berbeda kekurangan zat besi adalah
menurut kelompok umur, jenis (Kemenkes, 2015) yaitu Pola makan
kelamin dan kondisi fisiologis bergizi seimbang terdiri dari aneka
(Kemenkes, 2015).Sindrom anemia ragam makanan, termasuk sumber
antara lain rasa lemah, lesu, cepat pangan hewani yang kaya zat besi,
lelah, telinga berdenging, mata dalam jumlah yang proporsional.
berkunang kunang, kaki terasa Makanan yang kaya sumber zat besi
dingin, dan sesak nafas. Pada contohnya hati, ikan, daging dan
pemeriksaan, pasien tampak pucat unggas. Sedangkan buah-buahan
yang terlihat dari konjungtiva, akan meningkatkan penyerapan zat
mukosa mulut, telapak tangan, dan besi karena mengandung vitamin C
jaringan di bawah kuku (Pratiwi, yang tinggi.
Fatimah, 2019). Remaja putri Hemoglobin adalah protein
dan wanita usia subur menderita yang kaya akan zat besi.
anemia bila kadar hemoglobin darah Mempunyai daya gabung terhadap
menunjukan nilai kurang dari 12 oksigen dan dengan oksigen itu
g/dl. Penyebab anemia di Indonesia membentuk oxihemoglobin di dalam
adalah kekurangan zat besi yang sel darah merah. Dengan fungsi ini
diperlukan untuk pembentukan maka oksigen dibawa dari paru-paru
Hemoglobin (Hb), sehingga disebut kejaringan tubuh (Evelyn, 2014,
“Anemia Kekurangan Besi atau dalam Jufri, 2018). Hemoglobin
Anemia Gizi Besi (GB)”. Remaja adalah molekul yang terdiri dari 4
putri biasanya ingin tampil langsing, kandungan heme (berisi zat besi)
membatasi asupan makanan, remaja dan 4 rantai globin (alfa, beta,
putri juga mengalami haid setiap gama, dan delta). Terdapat 141
bulan, di mana kehilangan zat molekul asam amino pada
besikurang lebih 1,3 mg/hari, rantai alfa, dan 146 molekul asam
sehingga kebutuhan zat besi lebih amino pada rantai beta, gama, dan
banyak dari pada pria. Upaya yang delta ( Nuraeni 2009 ). Penurunan
dapat dilakukan untuk mencegah kadar Hb dapat terjadi karena
dan menanggulangi anemia akibat terhambatnya proses pembentukkan
hemoglobin dalam darah. disebabkan karena defisiensi besi,
Penghambatan ini terjadi karena maka konsumsi tablet tambah darah
kurangnya pasokan zat besi akibat secara teratur akan meningkatkan
terganggunya fungsi hepatosit, kadar Hemoglobin (Hb) dalam satu
sehingga protein yang membawa ion bulan setelah konsumsi tablet
ferro hasil pemecahan eritrosit tambah darah. Bila hemoglobin
sebagai bahan pembentukkan tidak berubah (naik) setelah
hemoglobin tidak terbentuk. Hal ini konsumsi tablet tambah darah yang
akan mengakibatkan tidak teratur, kemungkinan anemia tidak
terbentuknya heme sebagai bahan disebabkan oleh defesiensi besi
penyusun Hb. Kadar Hb juga (Kemenkes, 2015). Konsumsi tablet
dipengaruhi juga oleh asam amino tambah darah kadang menimbulkan
glisin, vitamin B6 atau piridoksin, efek samping seperti: nyeri/peri di
vitamin B12. ( Nuraeni, 2009). ulu hati, mual dan muntah, tinja
Tablet tambah darah adalah warna hitam, gejala ini tidak
suplemen gizi yang mengandung berbahaya. Untuk mengurangi
senyawa zat besi yang setara gejala ini sangat dianjurkan minum
dengan 60 mg besi elemental tablet tambah darah setelah makan
dan 400 mcg asam folat (perut tidak kosong) atau malam
(Kemenkes, 2015). Pemberian tablet sebelum tidur (Kemenkes, 2016).
tambah darah dengan komposisi BAHAN DAN CARA KERJA
terdiri dari 60 mg zat besi elemental Penelitian ini menggunakan
(dalam bentuk sediaan Ferro Sulfat, metode kuantitatif dengan desain
Ferro Furamat atau Ferro Glukonat) penelitian pra – eksprimen (pre
dan 0,400 mg asam folat pada eksperimental designs) menggunakan
remaja putri usia 12-18tahun di pendekatan one group pretest posttest
institusi pendidikan (SMP dan design. Variabel penelitian adalah
SMA atau yang sederajat) dan konsep yang konkret dan dapat diukur
Wanita Usia Subur (WUS) usia 15- dalam penelitian (Setiana, 2018).
49 tahun di institusi tempat kerja Variabel bebas (independent) adalah
(Kemenkes, 2016). Bila anemia konsumsi tablet Fe dan Variabel
terikat (dependent) adalah anemia di SMPN 1 Kepahiang kelas
peningkatan kadar hemoglobin (Hb) VII, kelas VIII dan kelas I.
remaja putri anemia. Dalam penelitian HASIL
ini populasinya adalah siswi (remaja Distribusi frekuensi kadar
putri) SMPN 1 Kepahiang KelasVII, hemoglobin (Hb) sebelum dan
VIII dan IX bulan Nopember 2019 sesudah pemberian tablet Fe pada
wilayah kerja Puskesmas Pasar remaja putri anemia. Hasil penelitian
Kepahiang berjumlah 534 orang. yang dilakukan, kadar hemoglobin
Masing-masing kelas berjumlah yaitu (Hb) sebelum dan sesudah konsumsi
kelas VII 161 orang, kelas VIII 180 tablet Fe pada remaja putri anemia,
orang dan kelas IX 193 orang. sampel seperti pada table di bawah ini :
sebanyak 15 orang remaja putri

Tabel. 4.1Distribusi frekuensi kadar hemoglobin (Hb) sebelum dan


sesudah konsumsi tablet Fe pada remaja putri anemia
Kategori Anemia Pemberian Tablet Fe
Sebelum Sesudah
(n) (%) (n) (%)
Anemia ( Hb< 12 gr/dl) 15 100 0 0
Tidak Anemia (Hb> 12 gr/dl) 0 0 15 100

Total 15 100 15 100

Berdasarkan tabel 4.2 hasil menjadi 15 siswi (100%). Hasil


pengukuran hemoglobin sebelum perhitungan uji Paired sampel t-tes
mengkonsumsi tablet Fe di dapatkan rata-rata kadar hemoglobin responden
responden anemia (Hb<12gr/dl) sebelum dan sesudah pemberian tablet
sebanyak 15 siswi (100 %). Sesudah Fe pada remaja putri anemia di SMPN
mengkonsumsi tablet Fe responden 1 Kepahiang, dapat dilihat pada tabel
yang tidak anemia (Hb>12 gr/dl) dibawah ini:
Tabel.4.2 Rata-rata kadar Hb siswi sebelum dan Sesudah
Pemberian Tablet Fe di SMPN 1 Kepahiang Tahun
2020

Kadar Hb Mean SD p valuea


Pengukuran sebelum 10,89 0,691 0,000
Pengukuran sesudah 12,90 0,585

a. Paired sample t-test


*. Value of Sig Pearson (α<0,05)
Berdasarkan tabel 4.2 rata- perbedaan antara pengukuran
rata kadar Hb pada pengukuran sebelum dan sesudah adalah -2,006
sebelum konsumsi tablet Fe adalah dengan standart deviasi 0,813.
10,89 dengan standart deviasi 0,691 Hasil uji statistik didapatkan nilai p:
dan pada pengukuran sesudah 0,000 (α<0,05) bearti ada perbedaan
konsumsi tablet Fe didapat rata-rata yang signifikan kadar Hb sebelum
kadar Hb adalah 12,90 dengan dan sesudah konsumsi tablet Fe.
standart deviasi 0,585. Terlihat nilai
Tabel 4.3 Hubungan konsumsi tablet Fe dengan peningkatan
kadar hemoglobin remaja putri di SMPN 1 Kepahiang.

Konsumsi tablet Fe n r p-value ͣ

Hubungan kadar 15 0,795 0,000*


Hb pre dan post
a. Bivariat Correlation (Pearson)
*. P value of significance (α<0,05)1-tailed

Berdasarkan table 4.3 dapat Hemoglobin (Hb) remaja putri


dijelaskan bahwa nilai r hitung anemia.
adalah 0,795> r tabel 0,514. Dari PEMBAHASAN
hasil analisis Pearson Correlation Berdasarkan table 4.2 dengan
(Korelasi sederhana) didapatkan p- hasil pengukuran hemoglobin
value= 0,000 lebih kecil dari sebelum mengkonsumsi tablet Fe di
α<0,05, yang berarti ada hubungan dapatkan responden anemia (Hb<12
yang bermakna antara konsumsi gr/dl) sebanyak 15 siswi (100
tablet Fe dengan peningkatan kadar %). Sesudah mengkonsumsi tablet
Fe responden yang tidak anemia hewani, sehingga kebutuhan tubuh
(Hb>12 gr/dl) menjadi 15 siswi akan zat besi tidak terpenuhi.
(100%). Berdasarkan hasil Remaja putri biasanya ingin tampil
penelitian ini apabila remaja putri langsing, sehingga membatasi
menderita anemia harus segera asupan makanan (Winarsih, 2018).
mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 1 Berdasarkan table 4.2 rata-rata kadar
butir setiap hari selama 15 hari Hb pada pengukuran sebelum
penyakit anemianya akan sembuh konsumsi tablet Fe adalah 10,89
sehingga badan sehat kembali. dengan standart deviasi 0,691 dan
Badan sehat akan meningkatkan pada pengukuran sesudah konsumsi
semangat belajar dan dapat tablet Fe didapat rata-rata kadar Hb
mengikuti aktifitas di sekolah adalah 12,90 dengan standart deviasi
dengan baik. Hasil penelitian sesuai 0,585.Terlihat nilai perbedaan antara
yang dilakukan oleh Nuraeni (2017) pengukuran sebelum dan sesudah
terhadap remaja putri di SMA Plus adalah -2,006 dengan standart
Al Falah dan SMA Darul Fatwa deviasi 0,813. Hasil uji statistik
adalah 47,7 % dengan mayoritas didapatkan nilai p: 0,000 (α<0,05)
mengalami anemia sedang. Anemia bearti ada perbedaan yang signifikan
terjadi karena berbagai sebab, kadar Hb sebelum dan sesudah
seperti defisiensi besi, defesiensi konsumsi tablet Fe.
asam folat, vitamin B 12 dan Sesuai dengan hasil penelitian
protein. Secara langsung anemia yang dilakukan kepada remaja putri
terutama disebabkan karena di MA Athoriya Kecamatan
produksi/ kualitas sel darah merah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya
yang kurang dan kehilangan darah yang dilaksanakan oleh Megawati
baik secara akut atau menahun dan Kuswandi (2017), dimana nilai
(Kemenkes, 2016). Remaja putri perbedaan antara pengukuran
pada umumnya lebih banyak pertama dan kedua adalah 0,6000
mengonsumsi makanan nabati yang dengan standart deviasi 1,134. Hasil
kandungan zat besinya sedikit, uji statistic didapatkan nilai 0,000
dibandingkan dengan makanan maka dapat disimpulkan ada
perbedaan yang signifikan antara dengan Puskesmas Pasar Kepahiang
kadar Hb sebelum dan sesudah untuk melakukan pemeriksaan berkala
pemberian tablet Fe. Penelitian kadar hemoglobin siswi, agar dapat
yang dilakukan oleh Cahyaningtyas diketahui status anemianya. Puskesmas
(2017) kepada siswi SMA 2 Ngaglik Kepahiang agar secara berkala
Kabupaten Seleman dengan hasilnya memeriksa kadar hemoglobin siswi
yaitu sebelum diberikan tablet Fe SMPN 1 Kepahiang dan bila
didapatkan rata-rata sebesar 12,76, ditemukan siswi yang menderita.
sedangkan sesudah mengkonsumsi DAFTAR RUJUKAN
tablet Fe rata-rata sebesar 13,14. Cahyaningtyas Kartika Dwi, Estri
Sehingga selisih hasil dari kedua Anugrah Berlian, 2017: Pengaruh
Konsumsi Tablet Fe Terhadap
rata-rata sebesar 0,50. Telah
Peningkatan Kadar Hemoglobin
diketahui bahwa nilai signifikan P Pada Remaja Putri Di SMAN 2
value yang diperoleh lebih kecil dari Ngaglik Kabupaten Seleman.
Karya Tulis Ilmiah, Universitas
0,05 sehingga Ho ditolak.
Aisyiyah Yogyakarta.
KESIMPULAN Kementerian Kesehatan, RI, 2016.
Kadar Hb Remaja putri yang Pedoman Pencegahan dan
Penanggulangan Anemia Pada
anemia setelah mengkonsumsi tablet Fe
Remaja Putri dan Wanita Usia
selama lima belas hari sebanyak satu Subur (WUS). Jakarta.
butir setiap hari meningkat menjadi Direktorat Jenderal Kesehatan
tidak anemia. Ada perbedaan rata-rata Masyarakat.
KementerianKesehatan,RI, 2018. Hasil
kadar hemoglobin sebelum dan sesudah Utama Riskesda 2018. Jakarta.
konsumsi tablet Fe pada remaja puteri Badan Penelitian dan
anemia. Ada hubungan yang bermakna Pengembangan Kesehatan.
Megawati Meti, Kuswandi Asep, 2017.
antara konsumsi tablet Fe dengan
Konsumsi Zat Besi
peningkatan kadar hemoglobin remaja Terhadap Kadar Hemoglobin
puteri anemia dengan nilai P value Remaja Putri, Jurnal, Poltekkes
Kemenkes Tasikmalaya.
0,000 (P<0,05).
Nuraeni Titin, 2009. Kadar Albumin,
Penulis memberikan saran Hemoglobin (Hb), dan zat besi
SMPN 1 Kepahiang Kecamatan (Fe) pada Tikus Putih (Rattus
Norvegikus) Setelah Pemberian
Kepahiang agar dapat bekerja sama
Makanan Enteral formulasi Pratiwi Meidya Arantika, Fatimah.
Bahan Pangan Lokal. Skripsi. 2019. Patalogi Kehamilan,
Surakarta. Universitas Sebelas Memahami berbagai Penyakit
Maret. dan Komplikasi Kehamilan.
Nuraeni. R, Sari. P, Martini. N, Astuti Bantul Jogjakarta.Pustaka Baru
S, Rahmiati L, 2019. Press.
Peningkatan Kadar HemoglobinSe Anang, 2018. Riset TerapanKebidanan.
Melalui Pemeriksaan dan Sindan Laut- Cirebon.LovRinz
Pemberian Tablet Fe Terhadap Publishing.
Remaja Yang Mengalami Winarsih, 2018. Pengantar Ilmu Gizi
Anemia Melalui Gerakan Jumat Dalam Kebidanan, Bantul-
Bersih. Jurnal Pengabdian Yogyakarta . Pustaka Baru
Kepada Masyarakat – UGM. Press.
Vol.5 No.2, Agustus 2019, Hal
200-221.

You might also like