You are on page 1of 8

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE

CERAMAH DENGAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN


DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN
INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT
DI DESA MEKAR SARI
TAHUN 2020
Dhiana Pithaloka, Eva Susanti, Sri Haryani

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bengkulu


Jurusan D4 Kebidanan Alih Jenjang Curup
Jalan Sapta Marga No. 95 Desa Teladan, Curup Selatan,
Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu 39119
dianapitaloka78@gmail.com

Abstract: The low coverage of cervical cancer early detection by IVA method
in Mekar Sari Village, Kepahiang District is 2.84 percent that has not reached
the national target of 50 percent and the importance of increasing knowledge
with an attractive method as an effort to increase knowledge and attitudes in an
effort to increase the coverage of IVA examination . This study aims to
determine the effect of health education lecture and leaflet methods on the
knowledge and attitude of conducting IVA examinations at Mekar Sari Village
in 2020. The research design uses quasi-experimental with pretest-posttest
design with control group. Non-random sampling (nonprobality sampling)
technique with a purposive sampling method with a total sample of 48 WUS
(Fertile Age Women) at Mekar Sari Village in 2020. The statistical test used
was the mann whitney test. The results of this study the lecture method
accompanied by leaflets and lecture method alone were effective in increasing
maternal knowledge with p value of 0.038 (<0.05). The use of the lecture
method accompanied by an effective leaflet increases the change in attitude p
value 0.001 (<0.05). While the use of the lecture method alone is not effective
in changing the attitude of the IVA examination with p value 0.088 (> 0.05). It
is expected that in future studies it can use media other than lectures and leaflets
as well as with different variables.

Key word : The Influence Of Health Education, Lecture with Leaflet Methods,
Lecture Method, Knowledge, Attitude

Abstrak: Rendahnya cakupan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA di
Desa Mekar Sari, Kabupaten Kepahiang yaitu sebesar 2,84 persen yang belum
mencapai target nasional sebesar 50 persen dan pentingnya meningkatkan
pengetahuan dengan metode yang menarik sebagai upaya meningkatkan
pengetahuan dan sikap dalam upaya meningkatkan cakupan pemerikasaan IVA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan metode
ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap melakukan pemeriksaan IVA di
Desa Mekar Sari tahun 2020. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen
dengan pretest-posttest design with control group.Teknik pengambilan sampel non
random sampling (nonprobality sampling)dengan metode purposive sampling total
sampel 48 orang WUS (Wanita Usia Subur) di Desa Mekar Sari tahun 2020. Uji
statistik yang digunakan yaitu uji mann whitney. Hasil penelitian ini metode
ceramah disertai leaflet dan metode ceramah saja efektif dalam meningkatkan
pengetahuan ibu dengan nilai p value 0.038 (<0.05). Penggunaan metode ceramah
disertai leaflet efektif meningkatkan perubahan sikap nilai p value 0.001 (<0.05).
Sedangkan penggunaan metode ceramah saja tidak efektif terhadap perubahan sikap
pemeriksaan IVA dengan nilai p value 0.088 (>0.05). Diharapkan pada penelitian
selanjutnya dapat menggunakan media selain ceramah dan leaflet serta dengan
variabel yang berbeda.

Kata Kunci : Pengaruh pendidikan kesehatan, metode ceramah dengan leaflet,


pengetahuan, sikap
PENDAHULUAN

Kanker serviks merupakan 98 persen (Handayani, dkk, 2012).


kanker yang terjadi pada leher rahim, Pemeriksaan IVA dilakukan pada
(Kemenkes RI, 2018). Penyebab wanita usia subur yang telah
kanker serviks yaitu Human melakukan hubungan seksual secara
papillomavirus (HPV) yang ditularkan aktif selama lebih dari 2 tahun.
melalu hubungan seksual (WHO, Kelebihan dari pemeriksaan IVA test
2019).Berdasarkan studi epidemiologi ini biayanya yang murah, praktis, dan
kanker serviks berhubungan dengan sangat mudah untuk dilaksanakan
perilaku seksual berganti-ganti mitra (Emilia, 2010).
seksual dan usia saat pertama kali Rendahnya cakupan
melakukan hubungan seksual. Resiko pemeriksaan deteksi dini dengan
meningkat lebih dari 10 kali bila mitra metode IVA dikarenakan berbagai
seksual lebih dari 6 atau bila faktor. Beberapa faktor yang
hubungan seksual pertama kali mempengaruhi Wanita Usia Subur
dilakukan dibawah umur 15 tahun (WUS) untuk melakukan pemeriksaan
(Rasjidi, 2009). IVA yaitu faktor pendidikan, faktor
Resiko terjadinya kanker pengetahuan, dan dukungan keluarga.
serviks dapat dikontrol secara Pendidikan kesehatan
komprehensif dengan pencegahan memotivasi seseorang untuk
primer (vaksinasi terhadap HPV), menerima informasi kesehatan dan
pencegahan sekunder (skrining dan berbuat sesuai dengan informasi
pengobatan lesi pra kanker), tersebut agar mereka menjadi lebih
pencegahan tersier (diagnosa dan tahu dan lebih sehat. Penyampaikan
pengobatan kanker serviks invasif) pesan dapat menggunakan berbagai
dan dengan perawatan paliatif (WHO, metode serta media yang menjadi alat
2019). bantu. Salah satu metode sederhana
Salah satu metode yang praktis dan mudah yang dapat digunakan
dilakukan untuk mendeteksi dini yaitu metode ceramah dan leaflet
kanker servik adalah metode Inspeksi (Notoatmodjo, 2014).
Visual Asam Asetat (IVA). Deteksi Metode ceramah adalah
dini kanker serviks dengan metode sebuah metode pendidikan kesehatan
IVA dilakukan dengan cara melihat sebagai upaya penyampaian informasi
langsung serviks yang telah diolesi secara cepat kepada kelompok sasaran
larutan asam asetat 3-5 persen. yang cukup besar baik untuk sasaran
Metode IVA dapat mendeteksi lesi yang berpendidikan tinggi maupun
tingkat pra-kanker dengan sensitivitas rendah (Notoatmodjo, 2010).
sekitar 66-96 persen dan spesifitas 64-
orang kelompok intervensi dan 24
orang kelompok kontrol.
Kelebihan metode ceramah yaitu Instrumen dalam penelitian ini
murah dan mudah dilakukan, bisa adalah lembar kuesioner pengetahuan
dipakai dalam kelompok yang besar, dan sikap dan pendidikan kesehatan
tidak memerlukan peralatan yang disajikan menggunakan metode
lengkap, dapat menyajikan materi ceramah dengan leaflet sebagai media
yang luas, sederhana dan sangat penelitian.
efektif diterapkam dilapangan. Analisis data dengan analisa
Leaflet merupakan bentuk Univariat dan Bivariat. Sebelum
penyampaian informasi atau pesan- dilakukan uji bivariat dilakukan uji
pesan kesehatan melalui lembaran normalitas data dengan menggunakan
lipat. Isi informasi dalam bentuk shapirowilk. Bila ditemukan data
kalimat maupun gambar atau berdistribusi normal maka akan di
kombinasi. Kelebihan media leaflet lakukan uji t tidak berpasangan dan
yaitu tahan lama, dapat dibaca bila data tidak berdistribusi normal
berulang untuk meningkatkan maka menggunakan uji mann whitney
pemahaman, mencakup banyak dengan menggunakan wilcoxon untuk
orang, biaya tidak mahal, dapat mengetahui pengaruh intervensi
dibawa kemana-mana, dapat sebelum dan sesudah intervensi.
mengungkit rasa keindahan,
mempermudah pemahaman serta
meningkatkan gairah belajar
(Notoatmodjo, 2010 & Daryanto
HASIL
2010).
BAHAN DAN CARA KERJA Tabel 1
Jenis penelitian ini adalah Distribusi Frekuensi Karateristik Subjek
penelitian quasi eksperiment dengan Penelitian
Kelompok Kelompok
rancangan pretest-posttest design with Karateristik Intervensi Kontrol
control group. Populasi pada (n=24) (n=24)
Umur
penelitian ini adalah seluruh WUS
< 20 tahun - 1 (4.2%)
yang ada di Desa Mekar Sari yang
20-35 tahun 17 (70.8%) 21 (87.5%)
berjumlah 119 WUS. Besar sampel
>35 tahun 7 (29.2%) 2 (8.3%)
menggunakan teknik random
Paritas
sampling (nonprobality sampling)
Primigravida 6 (25 %) 4 (16.7%)
dengan metode purposive sampling
Multigravida 17 (70.8%) 20 (83.3%)
sebanyak 48 orang terdiri dari 24
Grandemultipara 1 (4.2%) -
Pendidikan Ibu Tabel 2 menunjukkan nilai
SD/SMP 14 (58.3%) 19 (79.2%) mean pengetahuan pretest kelompok
SMA 8 (33.3%) 3 (12.5%) intervensi sebesar 16.87 dengan nilai
Perguruan Tinggi 2 (8.3%) 2 (8.3%) standar deviasi 2.67 dan nilai posttest
Pekerjaan kelompok intervensi nilai mean 18.29
Tidak Bekerja 8 (33.3%) 18 (75%) dengan nilai standar deviasi 1.36.
Bekerja 16 (66.7%) 6 (25%) Berdasarkan kelompok kontrol nilai
Tabel 1 menunjukkan mean pengetahuan pretest sebesar
karakteristik usia pada kelompok 16.41 dengan nilai standar deviasi
berusia 20-35 tahun sebagian besar 2.44 dan nilai posttest mean 17.58
responden atau sebanyak 17 orang dengan nilai standar deviasi 2.82.
(70.8%) pada kelompok intervensi
Tabel 3
dan sebanyak 21 orang (87,5%) pada Distribusi Frekuensi Rata-Rata Sikap Sebelum
kelompok kontrol, berdasarkan status (pretest) dan Sesudah (posttest) Dilakukan
pekerjaan sebagian besar ibu pada Intervensi pada Kedua Kelompok
kelompok intervensi atau 16 orang Penelitian
(66,7 %) bekerja dan sebagian besar Kelompok
Mean s.d Min Maks
Penelitian
ibu pada kelompok kontrol atau 18 Intervensi (n=24)
orang (75%) tidak bekerja. Pretest Sikap 55.25 1.266 23 74
Postest sikap 66.37 7.80 51 80
Berdasarkan pada tingkat pendidikan Kontrol (n=24)
sebagian besar responden kelompok Pretest sikap 57 6.46 49 72
Postest sikap 60.79 8.826 49 80
intervensi sebanyak 14 orang (58.3%)
Tabel 3 menunjukan bahwa
dan pada kelompok kontrol sebanyak
nilai mean sikap pretest kelompok
19 orang (79.2%) tingkat pendidikan
intervensi sebesar 55.25 dengan nilai
dasar SD/SMP. Jumlah paritas pada
standar deviasi 1.266 dan nilai
responden, sebagian besar ibu pada
posttest kelompok intervensi nilai
kelompok intervensi atau sebanyak 17
mean 66.37 dengan nilai standar
orang (70.8%) dan kelompok kontrol
deviasi 7.80. Berdasarkan pada
20 (83.3%) adalah multigravida.
kelompok kontrol nilai mean sikap
pretest sebesar 57 dengan nilai standar
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Rata-Rata Pengetahuan deviasi 6.46 dan nilai posttest mean
Sebelum (pretest) dan Sesudah (posttest) 60.79 dengan nilai standar deviasi
Dilakukan Intervensi pada Kedua 8.826.
Kelompok Penelitian Tabel 4
Mi Ma Hasil Uji Normalitas Data
Kelompok Penelitian Mean s.d
n k
p-
Intervensi (n=24) Kelompok Data Keterangan
value
Pretest pengetahuan 16.87 2.67 7 19
Pre-pengetahuan
Postest pengetahuan 18.29 1.36 14 20 0.000 Tidak normal
kelompok intervensi
Kontrol (n=24)
Post-pengetahuan
Pretest pengetahuan 16.41 2.44 11 20 0.004 Tidak normal
kelompok intervensi
Postest pengetahuan 17.58 2.82 7 20
Pre-sikap kelompok
0.047 Tidak normal
leaflet dan metode ceramah saja
intervensi
efektif dalam meningkatkan
Post-sikap kelompok
Intervensi
0.352 Normal pengetahuan ibu tentang pemeriksaan
Pre-pengetahuan
0.025 Tidak normal IVA.
kelompok Kontrol
Post-pengetahuan Tabel 6
0.000 Tidak normal Perbandingan Rerata Perubahan Sikap
kelompok kontrol
Pre-sikap kelompok Sebelum dan Sesudah Intervensi pada Kedua
0.005 Tidak normal
kontrol Kelompok Penelitian
Post-sikap kelompok
0.041 Tidak normal Kelompok Rerata Beda p
kontrol Variabel
Penelitian ± s.d Mean value
Tabel 4 menunjukan terdapat Pre 55.25 ±
sikap 1.26
data dengan p-value dibawah nilai Intervensi 10.12 0.001
Post 65.37 ±
alpha (<0,05), dengan demikian dapat sikap 7.80
Pre 57.00 ±
disimpulkan bahwa data pada sikap 6.46
Kontrol 3.79 0.088
kelompok penelitian ini tidak Post 60.79 ±
sikap 8.82
berdistribusi normal.
Tabel 6 menunjukan bahwa
Tabel 5
Perbandingan Rerata Perubahan Tingkat
nilai rerata ± s.d dari kelompok
Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Intervensi intervensi, didapatkan hasil pretest
pada Kelompok Penelitian sebesar 55.25 ± 1.26 dan post test
Kelompo 65.37 ± 7.80 dengan nilai p value
p-
k
Variabel
Rerata Beda
valu 0.001 (<0.05) sehingga dapat
Penelitia ± s.d mean
e
n disimpulkan metode ceramah disertai
Pretest 16.87 ±
pengetahua 2.67 leaflet efektif meningkatkan
Intervens n 18.29 ±
i Postest 1.36
1.42 0.025 perubahan sikap pemeriksaan IVA,
pengetahua sedangkan pada kelompok kontrol
n
Pretest 16.41 ± nilai rerata ± s.d pretest sebesar 57.00
pengetahua 2.44
n 17.58 ± ± 6.46 dan posttest 60.79 ± 8.82
Kontrol 1.17 0.038
Postest 2.82
pengetahua
dengan nilai p value 0.088 (>0.05)
n sehingga dapat disimpulkan bahwa
Tabel 5 menunjukkan bahwa penggunaan metode ceramah saja
nilai rerata ± s.d dari kelompok tidak efektif terhadap perubahan
intervensi, didapatkan hasil pretest sikap pemeriksaan IVA.
sebesar 16.87 ± 2.67, nilai rerata ± s.d
posttest 18.29 ± 1.36 dengan nilai p
value 0.025 (<0.05). Sedangkan nilai Tabel 7
Perbandingan Pengaruh Metode Ceramah
rerata ± s.d pretest pada kelompok Disertai Leaflet dengan Metode Ceramah
kontrol sebesar 16.41 ± 2.44 dan Terhadap Pengetahuan Pemeriksaan IVA
posttest 17.58 ± 2.82 dengan nilai p
Intervensi Kontrol
value 0.038 (<0.05) sehingga dapat Kelompok
Min – X-SD Min- X-
p-
Penelitian value
disimpulkan bahwa penggunaan max max SD
Pre test 7-19 2.67 11-20 2.82 0.373
intervensi metode ceramah disertai 7
Post test 14-20 1.366 7-20 2.82 0.573
tentang pemeriksaan IVA pada
Tabel 7 menunjukkan uji
sebelum dan sesudah intervensi
perbedaan hasil pretest pengetahuan
penelitian.
diperoleh nilai p value sebesar 0,373
Metode ceramah adalah suatu
(>0.05), sehingga dapat disimpulkan
cara penyajian bahan pelajaran dengan
tidak terdapat perbedaan yang
melalui penuturan (penjelasan lisan)
signifikan pada tingkat pengetahuan
oleh guru kepada siswa. Metode
pretest pada kedua kelompok
ceramah bervariasi merupakan cara
penelitian. Berdasarkan uji perbedaan
penyampaian, penyajian bahan
hasil posttest pengetahuan diperoleh
pelajaran dengan disertai macam-
nilai p value sebesar 0,573 (>0.05),
macam penggunaan metode
sehingga dapat disimpulkan tidak
pengajaran lain, seperti tanya jawab
terdapat perbedaan tingkat
dan diskusi terbatas, pemberian tugas
pengetahuan pada ibu yang
dan sebagainya (Nurlaili, 2010).
menggunakan metode ceramah
Penggunaan media leaflet
ataupun metode ceramah disertai
dalam melengkapi proses pendidikan
leaflet.
kesehatan menjadi bagian penting
Tabel 8
dalam proses belajar. Metode media
Perbandingan Pengaruh Metode Ceramah
Disertai Leaflet dengan Metode Ceramah leaflet merupakan bentuk
Terhadap Sikap Ibu pada Pemeriksaan IVA penyampaian informasi kesehatan
Intervensi Kontrol melalui lembaran yang dilipat, isi
Kelompok
Min X- Min- X-
p- informasi dapat dalam bentuk kalimat
Penelitian value
– SD max SD maupun gambar, atau kombinasi
max
Pre test 23- 1.266 49- 6.46 0.606
keduanya.
74 72 Metode ceramah disertai
Post test 51- 7.800 49- 8.826 0.037
80 80 leaflet efektif meningkatkan
Tabel 8 menunjukkan uji perubahan sikap pemeriksaan IVA,
perbedaan hasil p value pretest dan sedangkan metode ceramah saja tidak
posttest sikap. Sehingga dapat efektif terhadap perubahan sikap
disimpulkan metode ceramah disertai pemeriksaan IVA. Menurut Krech
leaflet berpengaruh lebih baik dalam 1973 seperti dikutip oleh Ali (2010)
merubah sikap ibu terhadap menyatakan, sikap merupakan
pemeriksaan IVA dibandingkan predisposisi tingkah laku atau
dengan hanya menggunakan metode kecenderungan untuk bertingkah laku
ceramah. yang sebenarnya, juga merupakan
ekspresi atau manifestasi dari
PEMBAHASAN
pandangan individu terhadap suatu
Penggunaan intervensi metode
objek atau sekumpulan objek, sikap
ceramah disertai leaflet dan metode
merupakan sistem yang bersifat
ceramah saja efektif dalam
meningkatkan pengetahuan ibu
menetap dari komponen kognisi, Kesehatan. Jakarta: Trans info
afeksi dan konasi. Media

Azhar S. 2013.Sikap Manusia Teori


Upaya merubah sikap adalah dan pengukurannya. Edisi ke-
dengan strategi persuasi, yang mana 2, Pustaka Pelajar :Yogyakarta
strategi ini merupakan usaha
pengubahan sikap individu. Pesan Ancaman Kanker Serviks. Yogyakarta:
yang disampaikan dengan metode Media Pressindo
ceramah dan media leaflet dengan Notoatmodjo, 2010.Promosi
sengaja dimaksudkan untuk kesehatan dan Perilaku
menimbulkan kontradiksi dan kesehatan. Jakarta: Rineka
inkonsistensi diantara komponen Cipta
sikap individu atau diantara sikap dan
Nurlaili, 2009.Metode-metode
perilaku sehingga menganggu
Pembelajaran
kestabilan sikap dan membuka (http://www.scribd.com doc/
peluang terjadinya perubahan sikap 13065635/Metode metode-
ibu terhadap pemeriksaan IVA pembelajaran/ diakses 29
(Azhar, 2013). Oktober 2019.

KESIMPULAN World Health Organization (WHO).


2019. Human papillomavirus
(HPV) and cervical cancer.
Pembahasan dapat disimpulkan (Diakses pada tanggal 25
bahwa Penggunaan metode ceramah September 2019)
disertai leaflet dan metode ceramah
saja efektif meningkatkan perubahan
pengetahuan sedangkan metode
ceramah dengan leaflet efektif
meningkatkan sikap pemeriksaan IVA
dibandingkan hanya metode ceramah.

Saran untuk penelitian


selanjutnya diharapkan dapat
menggunakan media selain ceramah
dan leaflet serta dengan variabel yang
berbeda.

DAFTAR RUJUKAN

Ali, Z. 2010. Dasar-Dasar


Pendidikan Kesehatan
Masyarakat dan Promosi

You might also like