You are on page 1of 8

BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

Identifikasi Jenis Lichen di Kawasan Objek Wisata Teluk Wang Sakti


Eastu Septine Andrea*, Rozana Zuhri, Leni Marlina

Pendidikan Biologi STKIP YPM Bangko


Koresponden*:eastu_septineandrea@yahoo.com

Abstract

This research was motivated by the lack of data on the types of lichen in the Teluk
Wang Sakti Area and the research on the types of lichen in Merangin is very
lacking. Lichen can be found in the Teluk Wang Sakti Area because it has natural
conditions that support lichen growth and development. The purpose of this
research was to find out and describe the types of lichen in Teluk Wang Sakti. This
type of research used a qualitative descriptive research. The research method used
was the method of reconassance (roaming). The location of the research was
conducted in Teluk Wang Sakti and on the edge of Jl. Lintas Bangko-Kerinci.
Lichen found in Teluk Wang Sakti is 60 species including 11 genera and 10
families : Parmotrema and Parmelia (Family Parmeliaceae),Graphis (Family
Graphidaceae), Dichosporidium (Family Rosellaceae), Arthonia (Family
Arthoniaceae), Dirinaria (Family Dirinariaceae), Cryptothecia (Family
Cryptotheciaceae), Lecanora (Family Lecanoraceae), Megalospora (Family
Megalosporaceae), Lepraria (Family Leprariaceae) and Caloplaca (Family
Caloplacaceae). Teluk Wang Sakti Area has an average temperature of 27.9oC and
82.3% humidity. While on the edge of Jl. Bangko-Kerinci crossing around the
factory has an average temperature of 42.2oC and humidity of 36%. The Teluk
Wang Sakti Area is indicated to have better air quality compared to the edge of Jl.
Bangko-Kerinci crossing around the factory, due to the lack of types of lichen found
and the presence of Parmotrema sp. type of lichen used as a bioindicator of air
pollution.

Key words: Identification, Lichen, Teluk Wang Sakti

PENDAHULUAN hayati meliputi berbagai jenis, mulai dari


Secara Indonesia merupakan negara tingkat mikroorganisme hingga
kepulauan yang terletak di kawasan tropis makroorganisme.
antara dua benua (Asia dan Australia) dan Keanekaragaman hayati yang dimiliki
dua samudera (Samudera Hindia dan oleh Indonesia terdiri dari keanekaragaman
Samudera Pasifik) yang terdiri atas 17.500 flora dan fauna. Selain memiliki
pulau. Indonesia terletak di daerah keanekaragaman flora dan fauna yang sangat
khatulistiwa yang mempunyai tipe hutan kaya, indonesia juga memiliki
hujan tropis yang unik. Indonesia disebut keanekaragaman lainnya salah satunya
sebagai Megabiodiversity karena merupakan adalah keanekaragaman lichen. Jenis lichen
negara dengan keanekaragaman hayati di Indonesia berjumlah sekitar 40.000
terkaya di dunia. Keanekaragaman hayati spesies, namun belum banyak peneliti yang
berarti beragamnya makhluk hidup yang menekuni penelitian mengenai jenis lichen.
hidup dan berada dipermukaan bumi, baik di Lichen atau sering disebut lumut
daratan maupun lautan. Keanekaragaman kerak, yaitu organisme gabungan dari alga

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 7-14 7


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

dan jamur yang memiliki ciri-ciri spesifik bertahan hidup di bawah cekaman polutan
jika dibandingkan dengan tumbuhan dan yang terdapat di udara. Jenis lichen yang
hewan. Lichen adalah hasil simbiosis antara toleran dapat bertahan hidup di daerah
alga dengan jamur membentuk individu dengan kondisi lingkungan yang udaranya
yang unik. Alga penyusun tubuh lichen tercemar. Sementara itu, jenis lichen yang
adalah alga biru (Cyanobacteria) atau alga sensitif biasanya tidak dapat ditemukan pada
hijau (Chlorophyta) dan jamur dari golongan daerah dengan kualitas udara yang buruk.
Ascomycetes atau Basidiomycetes. Tubuh Lichen dapat mempengaruhi komponen
lichen ini dinamakan thallus yang secara ekosistem lain dan juga keberadaannya
vegetatif mempunyai kemiripan dengan alga sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
dan jamur. Thallus ini ada yang berwarna dan hampir sebagian besar spesies lumut
abu-abu atau abu-abu kehijauan. Beberapa kerak sangat sensitif terhadap gas belerang
spesies ada yang berwarna kuning, orange, dioksida (SO2) dan gas buang lainnya
coklat atau merah dengan habitat yang yang berasal dari industri maupun dari
bervariasi. kendaraan bermotor. Semakin baik kualitas
Lichen hidup epifit pada pepohonan, udara, maka lichen akan semakin banyak
bebatuan, tempat yang lembab dan tanah. dan beragam, dan sebaliknya jika kualitas
Lichen memiliki beberapa manfaat bagi udara memburuk maka jumlah lichen sedikit
kehidupan manusia, yaitu: Parmotrema dan cenderung berkurang.
tinctorum dan Parmotrema austrosinensis Lichen adalah salah satu organisme
digunakan sebagai bioindikator kualiatas yang digunakan sebagai bioindikator
udara, Cladina stellaris digunakan untuk pencemaran udara karena mudah menyerap
bahan makanan, Lobaria pulmonaria zat-zat kimia di udara dan air hujan. Lichen
digunakan untuk menyembuhkan penyakit tidak memiliki kutikula sehingga
paru-paru, Usnea filipendula digunakan mendukung lichen dalam menyerap semua
untuk obat luka, Cladonia sp. digunakan unsur senyawa termasuk SO2 yang akan
sebagai antibiotik, Evernia prunastri diakumulasikan dalam thallusnya.
digunakan untuk pembuatan sabun mandi Kemampuan tersebut menjadi dasar
dan parfum. Parmelia sulcata digunakan penggunaan lichen untuk pemantauan
untuk pewarna wol dan bahan pewarna. pencemaran udara. Pencemaran udara
Sampai saat ini masih sedikit masyarakat berarti masuknya makhluk hidup, zat, energi
yang mengetahui secara spesifik apa itu atau komponen lainnya ke udara akibat
lichen. perbuatan manusia maupun proses alam
Menurut Suwarso (2004) “Lichen sehingga menyebabkan penurunan kualitas
berperan sebagai tumbuhan perintis pada udara sampai tingkat tertentu yang
kondisi lingkungan yang ekstrim. Lichen menyebabkan udara menjadi kurang atau
dapat mempengaruhi komponen ekosistem tidak berfungsi sesuai peruntukannya.
lain dan juga keberadaannya sangat Kematian lichen yang sensitif dan
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, peningkatan dalam jumlah spesies yang
seperti mempunyai kemampuan dalam lebih tahan dalam suatu daerah dapat
menyerap bahan-bahan beracun di udara dan dijadikan peringatan dini akan kualitas
menampilkan gejala yang khas untuk udara yang memburuk. Penggunaan lichen
bahan beracun tertentu. Hampir sebagian sebagai bioindikator dinilai lebih efisien
besar spesies lumut kerak sangat sensitif dibandingkan menggunakan alat atau mesin
terhadap gas belerang dioksida (SO2) dan indikator ambien yang dalam
gas buang lainnya yang berasal dari pengoperasiannya memerlukan biaya yang
industri maupun dari kendaraan bermotor”. besar dan penanganan khusus
Struktur morfologi lichen yang tidak (Roziaty,2016). Lichen yang memiliki
memiliki lapisan kutikula, stomata dan potensi sebagai bioindikator sensitif yang
organ absorptif, memaksa lichen untuk dapat ditemukan pada daerah dengan tingkat

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 7-14 8


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

pencemaran udara ringan adalah Identifikasi sampel dilakukan di


Parmotrema austrosinense (Panjaitan Laboratorium Biologi STKIP YPM Bangko.
dkk,2012).
Lichen hidup tidak terikat pada Alat dan Bahan
ketinggian tempat dimana lichen dapat Alat yang digunakan dalam penelitian
ditemukan hidup di daerah sekitar pantai ini adalah Termohygrometer, Mikroskop
sampai gunung-gunung yang tinggi stereo, Smartphone OPPO Neo7, Kamera
(Yurnaliza,2002). Berdasarkan habitatnya Nikon, Kunci determinasi, Lup, Cutter,
lichen dibagi menjadi corticolous, Spidol, Printer. Sedangkan bahan yang
terricolous dan saxicolous. Lichen digunakan adalah : Alkohol 70%, Kantong
saxicolous adalah jenis lichen yang hidup di plastik, Lem, Kertas A4, Double tip.
batu, lichen terricolous adalah jenis lichen
yang hidup di permukaan tanah dan lichen Metode Pengumpulan Data
corticolous adalah jenis lichen yang hidup Jenis penelitian ini menggunakan
pada kulit pohon. pendekatan deskriptif kualitatif. Metode
Lichen dapat dijumpai pada salah satu penelitian yang akan digunakan adalah
objek wisata yang berada di Merangin yaitu metode jelajah (reconassance).
Teluk Wang Sakti, karena memiliki keadaan Pengambilan sampel menggunakan teknik
alam yang mendukung untuk pertumbuhan Purpossive Random Sampling. Sampel
dan perkembangan lichen dengan udara lichen diambil pada dua lokasi yaitu di Teluk
yang masih alami. Berdasarkan kondisi Wang Sakti dan pinggir Jl. Lintas Bangko-
tersebut, maka lichen akan lebih mudah Kerinci.
tumbuh dan berkembangbiak, karena
soredia pada individu lichen akan mudah Adapun langkah-langkah dalam penelitian
berpindah tempat dibawa angin maupun air, ini, adalah :
sehingga tumbuh menjadi individu baru 1. Menyiapkan alat-alat dan bahan yang
pada tempat yang mendukung. Teluk Wang dibutuhkan
Sakti merupakan salah satu objek wisata 2. Menentukan wilayah tempat
alam yang terletak di Desa Biuku Tanjung, pengambilan sampel
Kecamatan Bangko Barat dengan jarak ± 14 3. Observasi pada lokasi penelitian
Km dari pusat kota Merangin. Kawasan 4. Pengambilan sampel dilakukan di dua
objek wisata Teluk Wang Sakti, belum tempat yaitu Kawasan Objek Wisata
pernah dijadikan lokasi penelitian tentang Teluk Wang Sakti dan pinggir Jl.Lintas
pengamatan lichen. Bangko-Kerinci sekitar pabrik
Berdasarkan latar belakang diatas, 5. Lichen yang dijumpai di lokasi
maka peneliti akan mengkaji tentang penelitian dicatat dan didokumentasikan
“Identifikasi jenis Lichen di Kawasan Objek 6. Sampel lichen yang terdapat pada kulit
Wisata Teluk Wang Sakti”. Adapun tujuan pohon diambil dengan cara dikerik
dalam penelitian ini adalah untuk menggunakan cutter, dimasukkan
mengetahui dan mendeskripsikan jenis-jenis kedalam plastik kemudian diberi label.
lichen yang ada di Kawasan Objek Wisata Sedangkan lichen yang terdapat di
Teluk Wang Sakti. bebatuan, hanya dilakukan pengamatan
dan didokumentasikan
MATERI DAN METODE 7. Sampel yang ditemukan di lokasi
Waktu dan Tempat penelitian dibawa ke Kampus II STKIP
Penelitian dilaksanakan pada bulan YPM Bangko untuk di identifikasi
Agustus 2018. Pengambilan sampel 8. Sampel lichen diamati dengan lup dan
dilakukan di Kawasan Objek Wisata Teluk mikroskop stereo
Wang Sakti, Kecamatan Bangko Barat, 9. Proses identifikasi sampel lichen
Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. dilakukan dengan membandingkan

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 7-14 9


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

lichen yang ditemukan dengan panduan masing sampel kemudian di klasifikasikan


kunci identifikasi yang terdapat pada : dengan menggunakan acuan dari Key to the
Key to the Lichen Genera of Bogor, Lichen Genera of Bogor, Cibodas and
Cibodas and Singapore (Sipman,2003), Singapore (Sipman,2003), jurnal penelitian
jurnal-jurnal penelitian dan skripsi dan skripsi tentang lichen. Kemudian data
tentang lichen di Indonesia. disajikan dalam bentuk paragraf, tabel dan
10. Jenis lichen yang telah di identifikasi, gambar kemudian dideskripsikan.
kemudian dilakukan pengawetan untuk
diletakkan di Laboratorium. Biologi HASIL DAN PEMBAHASAN
Kampus II STKIP YPM Bangko Hasil
Penelitian ini dilakukan di Kawasan
Objek Wisata Teluk Wang Sakti, Desa
Teknik Analisis Data Biuku Tanjung, Kecamatan Bangko Barat,
Data yang diperoleh dianalisis secara Kabupaten Merangin. Hasil temuan saat
deskriptif kualitatif. Peneliti akan penelitian disajikan dalam Tabel 1.
mendeskripsikan karakteristik dari masing-

Tabel 1. Lichen yang ditemukan di lokasi penelitian


Lokasi
No Family Genus Jlh Tipe Substrat Penelitian
A B
1 Parmeliaceae Parmotrema 3 F I 3
Parmelia 9 F I, II 6 3
2 Graphidaceae Graphis 13 C I 10 3
3 Rosellaceae Dichosporidium 1 C II 1
4 Arthoniaceae Arthonia 6 C I 4 2
5 Physciaceae Dirinaria 2 F I, II 1 1
6 Cryptotheceae Cryptothecia 10 C I, II 8 2
7 Lecanoraceae Lecanora 2 C II 2
8 Megalosporaceae Megalospora 1 C I 1
9 Leprariaceae Lepraria 8 C I 8
10 Caloplacaceae Caloplaca 5 C I, II 3 2
Keterangan : C=Crustose (Bentuk menyerupai kerak), F=Foliose (Bentuk
menyerupai daun) I=Corticolous (Substrat batang pohon), II=Saxicolous (Substrat
bebatuan), A=Teluk Wang Sakti (Lokasi penelitian), B=Sekitar pabrik (Lokasi
pembanding).

Tabel 1. diatas menunjukkan bahwa Cryptotheciaceae), Lecanora (family


lichen yang ditemukan berasal dari 11 Lecanoraceae), Megalospora (family
genus dalam 10 family. Lichen yang Megalosporaceae), Lepraria (family
ditemukan adalah: Parmotrema (family Leprariaceae), dan Caloplaca (family
Parmeliaceae), Parmelia (family Caloplacaceae).
Parmeliaceae), Graphis (family
Graphidaceae), Dichosporidium (family
Rosellaceae), Arthonia (family
Arthoniaceae), Dirinaria (family
Physciaeae), Cryptothecia (family

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 7-14 10


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

Gambar 1. Frekuensi perjumpaan


jenis lichen di lokasi penelitian

Berikut ini adalah hasil rekapitulasi suhu dan kelembaban di Teluk Wang Sakti dan pinggir
Jl.Lintas Bangko-Kerinci sekitar pabrik.
Tabel 2. Pengukuran suhu dan kelembaban di lokasi penelitian
Teluk Wang Jl.Lintas bangko-kerinci
Hari ke- Sakti sekitar pabrik
Suhu Kelembaban (%) Suhu Kelembaban (%)
o o
1 26,9 82% 43,1 36%
2 28,1o 83% 41,1o 36%
o o
3 28,8 82% 42,4 36%
Rata-rata 27,9o 82,3 % 42,2o 36%

Pembahasan Dichosporidium, Arthonia, Dirinaria,


Lichen yang ditemukan berasal Cryptothecia, Lecanora, Megalospora,
dari 11 genus dalam 10 family, yaitu : Lepraria dan Caloplaca.
Parmotrema, Parmelia, Graphis,

Gambar 2. Lichen yang ditemukan di Teluk Wang Sakti

Parmotrema Parmelia Dirinaria Graphis

Arthonia Cryptothechia Lepraria Lecanora

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 7-14 11


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

Megalospora Caloplaca Dichosporidium

Lichen yang ditemukan ada dua tipe berfungsi sebagai alat untuk mengabsorbsi
yaitu crustose (memiliki bentuk makanan bagi lichen, sehingga lichen ini
menyerupai kerak yang menempel erat pada dapat tumbuh dengan baik walaupun berada
substrat) dan foliose (memiliki bentuk pada lingkungan yang tercemar. Struktur
menyerupai daun menempel sedikit longgar morfologi lichen ini terdiri dari korteks atas,
pada substrat) serta substrat tempat daerah alga, medulla, korteks bawah berupa
ditemukannya lichen adalah kulit pohon rhizines dan silia. Parmotrema mampu
(corticolous) dan bebatuan (saxicolous). bertahan terhadap kekurangan air dalam
jangka waktu lama. Lichen ini tumbuh
menempel pada substrat kayu atau batang
pohon.
Parmelia adalah lichen tipe thallus
foliose. Thallus berbentuk menyerupai
daun. Thallus kompak, tidak menempel
sepenuhnya pada substrat. Thallus pucat
dan berwarna hijau keabu-abuan hingga
putih. Bagian bawah lobus ditutupi oleh
korteks bawah yang tipis. Photobiont
Gambar 3. Tipe thallus lichen yang berupa chlorophyta. Struktur morfologi
ditemukan di lokasi penelitian lichen ini terdiri dari korteks atas, daerah
alga, medulla, dan korteks bawah berupa
Parmotrema adalah lichen tipe thallus rhizines. Rhizines berfungsi sebagai alat
foliose, sering disebut leafy lichen. untuk mengabsorbsi makanan. Parmelia
Permukaan thallus yang luas menyebabkan tumbuh menempel pada batang pohon dan
lichen ini memiliki kontak yang lebih besar bebatuan.
dengan polutan sehingga akumulasi polutan Parmelia yang menempel pada
lebih efisien dibandingkan tipe thallus substrat pada daerah dengan suhu tinggi
lainnya Panjaitan dkk (2014). Thallus akan mengering tetapi tidak mati, setelah
berbentuk menyerupai daun yang tersusun turun hujan akan hidup kembali. Parmelia
oleh lobus-lobus berwarna hijau keabu- yang ditemukan adalah bulat menyerupai
abuan. Thallus kompak, kadang-kadang lingkaran dengan warna thallus putih pucat.
adanya penutup berserabut pada bagian Banyak ditemukan pada bebatuan pinggir
bawah atau sisi atas. Photobiont berupa aliran sungai dan tempat lembab di Teluk
chlorophyta, biasanya Trebouxia. Thallus Wang Sakti. Parmelia dapat melapukkan
tidak sepenuhnya menempel pada substrat, bebatuan, sehingga disebut sebagai vegetasi
sehingga lebih mudah jika dilepaskan dari perintis (pioneer). Parmelia termasuk
substratnya. Thallus pendek, lebar, dan dalam kelas Ascolichens, karena yang
banyak lekukan seperti daun yang menyusunnya tergolong dalam
mengkerut dan berputar. Thallus merekat pyrenomycetales, maka thallus yang
pada substrat dengan rhizines. Rhizines

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 7-14 12


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

dihasilkan berupa peritasium berwarna hijau keabuan, hijau pucat, putih


(Laksono,2016). ke abuan, berbentuk tidak teratur.
Graphis adalah lichen tipe crustose. Cryptothecia adalah lichen tipe
Thallus berupa garis-garis kecil berlekuk- thallus crustose. Thallus rata, tipis berwarna
lekuk menempel erat pada substrat. Bentuk hijau pucat, hijau keabu-abuan, dan hingga
askokarp soliter, linier dan bercabang- putih terang. Memiliki askokarp yang
cabang. Askokarp berupa apothecium. tertanam didalam thallus. Askokarp seperi
Askospora dengan septa menebal dan cakram, kurang lebih bulat. Askokarp
lumina bulat dan tidak berwarna. Struktur kurang terdiferensiasi terlihat seperti bintik-
morfologi terdiri atas korteks atas, daerah bintik putih pada thallus. Askospora tidak
alga, medulla dan tidak memiliki rhizines. berwarna dengan jumlah satu atau lebih,
Lichen ini memiliki rhizoid yang menempel letak melintang dan kadang-kadang
seluruhnya pada substrat. Lichen ini memanjang. Askospora dikelilingi oleh
ditemukan pada kulit pohon dan bebatuan. thallus. Thallus utuh, luas dan berkoloni
Graphis adalah lichen yang ditemukan di pada subatrat. Lichen ini ditemukan pada
seluruh lokasi pengamatan dan paling kulit pohon dan bebatuan.
banyak persentase kehadirannya Lecanora adalah lichen tipe thallus
dibandingkan jenis lichen lainnya. crustose. Thallus berbentuk menyerupai
Dichosporidium adalah lichen tipe kerak, tidak beraturan dengan bagian
thallus crustose. Thallus tidak beraturan tengah terdapat bagian yang menonjol
berwarna hijau atau hijau pucat dengan tepi seperti bintil-bintil dan memiliki
berwarna putih.Thallus sepenuhnya permukaan kasar. Thallus tidak bercabang,
menempel pada substrat dengan tepi tidak tipis dan merekat erat pada substrat. Bentuk
jelas.Tidak ada askokarp dan konidia. askokarp berupa apothecium. Askokarp
Thallus terdiri dari soredia dan isidia tebal seperti cakram, kurang lebih bulat.
berbentuk silindris. Lichen ini ditemukan Askokarp tertanam dalam thallus. Askokarp
pada kulit pohon. tidak berwarna tanpa septa. Askospora
Arthonia adalah lichen tipe thallus berjumlah 8 atau kurang per ascus. Lichen
crustose. Thallus berbentuk menyerupai ini ditemukan menempel pada batu.
kerak dan melekat kuat pada substrat. Megalospora adalah lichen dengan
Photobiont memanjang dan membentuk tipe thallus crustose. Thallus berupa bintil-
benang-benang bercabang yang tidak bintil berwarna gelap yang tersebar tidak
beraturan seperti trentepholia. Askokarp beraturan dan menempel erat pada substrat.
dikelilingi oleh thallus. Askokarp seperti Apotechium berbentuk seperti cawan
cakram, kurang lebih bulat dan tertanam berwarna hitam. Askokarp seperti cakram
dalam stroma.Askospora tidak berwarna atau bulat, tertanam didalam thallus.
dengan letak melintang kadang-kadang Askospora tidak berwarna dengan septa
memanjang.Askospora dengan septa tipis tunggal tipis seperti dinding luar. Lichen ini
atau tanpa septa. Lichen ini ditemukan pada ditemukan pada kulit pohon.
kayu atau kulit pohon. Lepraria adalah lichen tipe thallus
Dirinaria adalah lichen tipe crustose.Tidak ada askokarp dan konidia.
foliose.Thallus menyerupai daun, thallus Thallus sepenuhnya terdiri dari soredia atau
kompak dan menempel lebih longgar pada butiran-butiran. Thallus seperti bubuk atau
substrat dengan pinggir berlekuk dan serbuk, menyebar tidak merata dengan tepi
berwarna hijau keabu-abuan, putih keabu- berwarna hijau pucat hingga keputihan.
abuan dengan bentuk tidak beraturan. Thallus berwarna kehijauan, putih
Photobiont berupa chlorophyta. Roziaty kehijauan atau keabu-abuan. Lichen ini
(2016) mengatakan “Dirinaria termasuk ditemukan pada kulit pohon dan bebatuan.
lichen tipe foliose. Permukaan atas thallus Caloplaca adalah lichen dengan tipe
thallus crustose. Thallus berwana hijau,

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 7-14 13


BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan Biologi dan Biosains

hijau kekuningan. Thallus tidak bercabang Panjaitan, dkk.2012. Keanekaragaman


dan tersebar pada substrat serta tidak Lichen Sebagai Bioindikator
beraturan. Askokarp seperti cakram, kurang Pencemaran Udara di Kota
lebih bulat dan tertanam dalam thallus. Pekanbaru Provinsi Riau. Volume 01
Askospora tidak berwarna berdinding tipis. Hal 01–17. Jurusan Biologi Fakultas
Terdiri dari satu atau banyak askospora. Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Askospora melintang dan kadang-kadang Alam : Universitas Riau.
memanjang. Lichen ini ditemukan pada
kulit pohon dan bebatuan. Pratiwi, Mungki Eka.2006. Kajian Lumut
Kerak Sebagai Bioindikator Kualitas
KESIMPULAN Udara. Skripsi. Bogor : Fakultas
Hasil penelitian dari dua lokasi Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
pengamatan ditemukan 60 jenis lichen
berasal dari 11 genus dalam 10 family. Rozyati, Efri.2016. Identifikasi Lumut
Parmotrema dan Parmelia (Family Kerak (Lichen) di Area Kampus
Parmeliaceae), Graphis (Family Universitas Muhammadiyah
Graphidaceae), Dichosporidium (Family Surakarta. Proceedings Biology
Rosellaceae), Arthonia (Family Education Conference (ISSN: 2528-
Arthoniaceae), Dirinaria (Family 5742), Vol 13(1) 2016: 770-776.
Dirinariaceae), Cryptothecia (Family
Cryptotheciaceae), Lecanora (Family Sipman.2003. Key to the Lichen Genera of
Lecanoraceae), Megalospora (Family Bogor, Cibodas and Singapore.
Megalosporaceae), Lepraria (Family
Leprariaceae) dan Caloplaca (Family Suwarso, W.P.2004. Lichens, Tanaman
Caloplacaceae). Lichen tipe thallus Suku Rendah yang Berkhasiat
crustose ditemukan sebanyak 46 jenis sebagai Obat. http://www.Sinar
(77%) sedangkan lichen tipe thallus foliose Harapan.co.id. Diakses 28 Desember
sebanyak 14 jenis (23%). Parmotrema 2017.
merupakan lichen yang memiliki potensi
sebagai bioindikator sensitif yang dapat Yurnaliza.2002. Lichenes (Karakteristik,
ditemukan pada daerah dengan tingkat Klasifikasi dan Kegunaan). Medan :
pencemaran udara ringan. Ditemukannya Universitas Sumatera Utara.
lichen jenis parmotrema di lokasi
pembanding mengindikasikan bahwa
daerah tersebut terindikasi memiliki
kualitas udara rendah (tercemar).

UCAPAN TERIMA KASIH


Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak, terutama kedua dosen pembimbing
dan pemerintahan Desa Biuku Tanjung.

DAFTAR PUSTAKA
Laksono, Agung.2016. Identifikasi Jenis
Lichen Sebagai Bioindikator Kualitas
Udara di Kampus Institut Agama
Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Skripsi. Lampung : Institut Raden
Intan.

BIOCOLONY Vol. 1 No. 2, Desember 2018. Hal: 7-14 14

You might also like