You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Analisis Pelaksanaan Promosi Kesehatan Bagi Karyawan Berisiko Tinggi


Penyakit Degeneratif Oleh Health Care Center
PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant

Laksmi Prihastiwi *)

*) mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Koresponden : prihastiwi.laksmi@gmail.com

ABSTRACT

Based on Medical Check Up (MCU), counted by Framingham score method, held


by Health Care Center, 50% employess have a high risk to be infected
degenerative diseases, especially diabetes mellitus, hypertension, cardiovascular
seen from the measurement of diabetes rate, cholesterol and blood pressure.
The goal of the reasearch is to analyze the implementation of health promotion to
the employees in high risk degenerativ diseases by Health Care Center PT
Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant. The research method that is used
quantitative approach with cross sectional reasearch design. Population in this
reasearch is the employees of PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant that are in
high category, seen from MCU result in the amount of 253 persons and 75
respondent, taken as samples, using simple random sampling method. The data
sources came from primary and secondary data. Data analysis uses univariat
and bivariat analysis with Chi Square test (Significant level 0,05). The result of
the research shows that the respondents with a good health promotion that was
held well with total amount of 70.7%. Based on the result of Chi Square test,
there was a relation between health poster (p value= 0.006) and consultation
(p value= 0.002) with the implementation of health promotion for the employees
in high risk of degenerative diseases by Health Care Center PT Holcim Indonesia
Tbk Cilacap Plant. Meanwhile, for respondents knowledge (p value= 0.072), the
role of health workers (p value= 0.098), health education (p value= 0.221),
nutrition (p value= 0.720) and physical exercise (p value= 0.272) were not found
the relation to the implementation of health promotion for the high risk employees
by Health Care Center PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant.

Keywords : Health promotion, employees, degenerative disease

PENDAHULUAN dari tahun sebelumnya.1 Perusahaan


Menurut survey BPS pada berkembang dapat dikarenakan
Februari 2014, jumlah angkatan faktor dari sumber daya manusia
kerja di Indonesia mencapai 125,3 yang berkualitas menghasilkan
juta orang dan penduduk yang barang ataupun jasa. Menyadari arti
bekerja sebagai buruh/karyawan pentingnya manusia dalam
bertambah sebanyak 1,3 juta orang perusahaan maka keberadaannya

918
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

perlu dilindungi dalam hal penyakit tidak menular, yaitu


keamanan, kesehatan dan penyakit kardiovaskuler (31,9%),
2
kesejahteraan. Seperti tercantum hipertensi (6,8%) dan stroke
dalam undang-undang no. 13 Tahun (15,4%).8
2003 tentang Ketenagakerjaan, Salah satu bentuk pelayanan
pasal 86 ayat (1) ditentukan bahwa kesehatan yang diselenggarakan
setiap pekerja/buruh mempunyai hak oleh masyarakat dan swasta di
untuk memperoleh perlindungan tempat kerja adalah klinik di tempat
atas keselamatan dan kesehatan kerja/perusahaan. Klinik perusahaan
kerja.3 Sebagaimana juga telah adalah tempat untuk memberikan
diamanatkan dalam undang-undang pelayanan kesehatan kerja minimal
Nomor 23 Tahun 1992 tentang (peningkatan, pencegahan,
Kesehatan dinyatakan bahwa salah pengobatan dan pemulihan) yang
satu kegiatan pokok dari diselenggarakan oleh perusahaan
pembangunan kesehatan adalah atau badan hukum sesuai dengan
kesehatan kerja.4 ketentuan yang berlaku. Klinik
Masalah kesehatan pada perusahaan berada dalam Sistim
karyawan yang kini telah menjadi Kesehatan Nasional yang berada
penyebab utama kematian pada dalam Upaya Kesehatan Masyarakat
karyawan usia prima adalah (UKM) pada strata pertama atau
penyakit degeneratif. Terjadinya UKM tingkat dasar. Kedudukan klinik
transisi epidemiologi ini karena perusahaan dalam suatu wilayah
masyarakat pekerja sulit menjalani sesuai dengan Sistim Kesehatan
pola hidup sehat misalnya pola Nasional, berada di bawah
9
makan tidak seimbang, banyak koordinasi Puskesmas.
mengonsumsi makanan cepat saji, Sebagai wujud kepedulian
tinggi lemak dan kalori, jarang Holcim terhadap kesehatan
berolahraga dan stres akibat karyawannya, Holcim mendirikan
pekerjaan tidak dapat dihindari. sebuah klinik perusahaan yang
Kebiasaan merokok dan konsumsi diberi nama Health Care Center.
alkohol juga dapat memicu Health Care Center merupakan
karyawan berisiko tinggi terkena salah satu bagian dari departemen
penyakit degeneratif seperti kanker, yang menangani kesehatan kerja di
diabetes, jantung, hipertensi dan Holcim yaitu departemen
stroke.5,6 Occupational, Health & Industrial
Menurut laporan WHO, hampir Hygiene (OH&IH) dan berada di
17 juta orang meninggal lebih awal bawah departemen Occupational,
tiap tahunnya akibat epidemi Health & Safety (OHS).10
7
penyakit degeneratif. Berdasarkan Berdasarkan survey
hasil Riset Kesehatan Dasar pendahuluan yang dilakukan oleh
(Riskesdas) tahun 2007 yang peneliti didapatkan bahwa Health
dilakukan di Indonesia juga Care Center sebagai klinik
menyimpulkan bahwa proporsi perusahaan yang berfokus pada
penyebab kematian tertinggi adalah upaya promotif dan preventif

919
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

kesehatan yang berada di bawah karyawan sendiri, maupun dalam


manajemen Holcim Cilacap dan di organisasi atau perusahaan dan
bawah garis depertemen OHS dan lingkungannya.11,12
bertanggungjawab kepada Promosi kesehatan yang
perusahaan serta memberikan dilakukan oleh Health Care Center
laporan kepada Puskesmas Cilacap berupa program Health Campaign.
Tengah dan Cilacap Utara karena Program ini bertujuan untuk
kantor dan pabrik dari Holcim memberikan informasi kesehatan
Cilacap berada pada dua wilayah yang tepat, cepat dan akurat kepada
kerja tersebut. Health Care Center semua karyawan.13 Karena
dipimpin oleh seorang dokter yang besarnya jumlah karyawan high risk
merupakan dokter tetap yang sudah di PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap
diangkat menjadi karyawan tetap Plant, maka diperlukan pelaksanaan
Holcim. promosi kesehatan bagi karyawan
Health Care Center melakukan berisiko tinggi penyakit degeneratif.
monitoring kesehatan karyawan Oleh karena hal tersebut peneliti
berupa Medical Check Up (MCU) ingin mengetahui “Apakah
yang diadakan setiap tahun. Pelaksanaan Promosi Kesehatan
Kegiatan ini bertujuan untuk bagi Karyawan Berisiko Tinggi
memeriksa kadar kolesterol, tekanan Penyakit Degeneratif oleh Health
darah dan gula darah pada Care Center PT Holcim Indonesia
karyawan PT Holcim. Melihat data Tbk Cilacap Plant terlaksana dengan
hasil pemeriksaan rutin pada baik?”
kegiatan MCU yang hasilnya
dihitung melalui metode MATERI DAN METODE
Framingham score pada akhir tahun Penelitian ini menggunakan
2013, terdapat 50% karyawan yang pendekatan kuantitatif dengan jenis
berisiko tinggi terkena penyakit penelitian survei (survey research
degeneratif khusunya Diabetes method). Rancangan pada penelitian
Melitus (DM), Hipertensi dan ini adalah penelitian deskriptif
Penyakit Jantung Koroner (PJK), analitik. Peneliti bertujuan untuk
yaitu 253 karyawan dari 529 mendeskripsikan dan menganalisis
karyawan PT Holcim Indonesia Tbk pelaksanaan promosi kesehatan
Cilacap Plant yang mengikuti MCU. bagi karyawan yang berisiko tinggi
Melihat hal tersebut promosi penyakit degeneratif oleh Health
kesehatan diperlukan pada Care Center PT Holcim Indonesia
kelompok yang berisiko tinggi untuk Tbk Cilacap Plant.
mencegah kelompok tersebut agar Penelitian ini melakukan
tidak terkena penyakit. Promosi pengukuran pada variabel bebas
kesehatan yang harus dilakukan (independen) dan terikat (dependen)
merupakan program kesehatan yang kemudian menganalisis data yang
dirancang untuk membawa terkumpul untuk mencari hubungan
perubahan ke arah perbaikan, baik antar variabel. Penelitian ini
di dalam masyarakat pekerja atau merupakan penelitian cross

920
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

sectional study di mana dinamika Variabel p- Keteranga


korelasi antara faktor-faktor risiko Bebas valu n
dengan efek, dengan cara e
pendekatan, observasi atau Karyawan
Konsultasi p= Ada
pengumpulan data sekaligus pada
0,002 hubungan
suatu waktu.14 Jumlah populasi Olahraga p= Tidak ada
sebanyak 253 orang dan sampel 0,272 hubungan
yang diambil sebesar 75 orang.
Variabel penelitian : Berdasarkan tabel di atas dapat
a. Variabel bebas (Independent diketahui bahwa terdapat dua
variable)  variabel bebas variabel yang memiliki hubungan
dalam penelitian ini adalah input dengan pelaksanaan promosi
yaitu pengetahuan responden, kesehatan bagi karyawan berisiko
proses yaitu peran pertugas tinggi penyakit degeneratif, yaitu
kesehatan dan output yaitu poster kesehatan dengan p-value=
program Health Campaign 0,006 dan konsultasi dengan p-
meliputi penyuluhan kesehatan, value= 0,002 yang berarti p-value <
poster kesehatan, perbaikan gizi α (0,05) dan lima variabel lainnya
karyawan, konsultasi dan tidak ada hubungan dengan
olahraga. pelaksanaan promosi kesehatan
b. Variabel terikat (Dependent bagi karyawan berisiko tinggi
variable)  variabel terikat penyakit degeneratif, yaitu
dalam penelitian ini adalah pengetahuan responden dengan p-
pelaksanaan promosi kesehatan value= 0,072; peran petugas
bagi karyawan berisiko tinggi kesehatan dengan p-value= 0,098;
penyakit degeneratif oleh Health penyuluhan kesehatan dengan p-
Care Center PT Holcim value= 0,221; perbaikan gizi
Indonesia Tbk Cilacap Plant. karyawan dengan p-value= 0,720;
dan olahraga dengan p-value= 0,272
HASIL DAN PEMBAHASAN karena p-value> α (0,05).
Tabel 1. Uji Hubungan Berdasarkan hasil penelitian
Variabel p- Keteranga didapatkan bahwa pelaksanaan
Bebas valu n promosi kesehatan terlaksana
e dengan baik sebesar 70,7%,
Pengetahua p= Tidak ada
sedangkan pelaksanaan promosi
n 0,072 hubungan
Responden kesehatan masih kurang terlaksana
Peran p= Tidak ada dengan baik yaitu sebesar 29,3%.
Petugas 0,098 hubungan Pada penelitian ini usia responden
Kesehatan masuk ke dalam kategori dewasa
Penyuluhan p= Tidak ada akhir 36-45 tahun sebesar 74,7%
Kesehatan 0,221 hubungan dan kategori lansia awal 46-55 tahun
Poster p= Ada
sebesar 25,3%. usia merupakan
Kesehatan 0,006 hubungan
Perbaikan p= Tidak ada faktor risiko kuat yang tidak dapat
Gizi 0,720 hubungan dimodifikasi. Seiring dengan

921
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

bertambahnya usia, risiko untuk penyakit degeneratif. Sesuai dengan


terkena penyakit degeneratif juga hasil penelitian Dewi Seftiani
semakin meningkat. didapatkan hasil bahwa tidak
Selain usia, karakteristik terdapat hubungan yang signifikan
responden dalam penelitian ini antara pengetahuan dan perilaku.
adalah tingkat pendidikan. Terdapat faktor-faktor lain yang
Responden yang memiliki tingkat dapat mempengaruhi perilaku,
pendidikan formal terakhir dengan diantaranya kepercayaan, sikap dan
skor tertinggi adalah S1 sebesar sumber daya.11,15
40%. Peran petugas kesehatan yaitu
Sebelum dilaksanakannya merubah perilaku karyawan dari
program promosi kesehatan Health tidak sehat ke arah perilaku sehat.16
Care Center mengadakan sosialisasi Berdasarkan penelitian program
program promosi kesehatan. promosi kesehatan yang
Sebesar 100% responden dilaksanakan oleh Heath Care
menyatakan bahwa sebelum Center belum memenuhi waktu yang
diadakannya program promosi telah dijadwalkan. Penelitian ini tidak
kesehatan akan diberi sosialisasi sejalan dengan hasil penelitian Siti
tentang program tersebut terlebih Halimah yang menunjukkan bahwa
dahulu dalam bentuk penempelan ada hubungan bermakna antara
poster, email atau pengumuman peran pengawas dengan perilaku
melalui manager tiap departemen. aman.17
Pengetahuan sebagai input Penyuluhan merupakan
merupakan salah satu faktor yang program promosi kesehatan yang
dapat mempengaruhi tindakan atau dilaksanakan oleh Health Care
perilaku. Tetapi tidak setiap individu Center dengan tujuan memberikan
menggunakan pengetahuannya informasi kesehatan dengan benar
sebagai dasar untuk melakukan agar karyawan dapat menjalankan
suatu tindakan. Pengetahuan dalam budaya sehat. Sesuai dengan
penelitian ini adalah kemampuan modifikasi teori pendekatan sistem
karyawan sebagai responden bahwa penyuluhan kesehatan
menjawab pertanyaan penelitian merupakan output yang diharapkan
tentang penyakit degeneratif dari suatu proses perencanaan
khususnya DM, hipertensi dan PJK, program kesehatan namun tidak
penyebab penyakit dan pencegahan berhubungan dengan perilaku
penyakit. karyawan setelah dilaksanakan
Berdasarkan hasil wawancara promosi kesehatan. Kebutuhan
diketahui bahwa pengetahuan informasi karyawan tentang penyakit
responden tentang penyakit degeneratif belum dapat terpenuhi
degeneratif sudah cukup baik, melalui upaya penyuluhan
namun pengetahuan responden kesehatan. Hal tersebut tidak sejalan
tidak berhubungan dengan dengan hasil penelitian Basuki
pelaksanaan promosi kesehatan Hardjojo yang menyatakan bahwa
bagi karyawan berisiko tinggi upaya intervensi dengan penyuluhan

922
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

cukup bermakna untuk merubah kepada karyawan secara


pengetahuan.18 22
perorangan. Konsultasi kesehatan
Poster harus mampu oleh Health Care Center merupakan
mengomunikasikan pesan dengan pelayanan kesehatan yang banyak
cepat dan berkesan. Dalam dimanfaatkan oleh karyawan.
penelitian ini poster kesehatan Sejalan dengan penelitian
berhubungan dengan pelaksanaan Basuki Hardjojo yang menyatakan
promosi kesehatan bagi karyawan bahwa upaya intervensi dengan
berisiko tinggi penyakit degeneratif. konsultasi tentang pola konsumsi
Sesuai dengan hasil penelitian makan dan penyakit jantung koroner
Ranita Erlanti Harahap terhadap cukup bermakna untuk merubah
poster HIV/AIDS menyebutkan pengetahuan, karena sikap
18
bahwa poster mendapatkan ditentukan oleh pengetahuan.
perhatian yang cukup baik bagi Olahraga merupakan salah satu
khalayak karena dalam program promosi kesehatan oleh
menyampaikan pesan poster Health Care Center berupa aktivitas
menggunakan kalimat yang singkat fisik dan pemberian fasilitas
dan menuju pada inti olahraga yang berguna untuk
19
permasalahan. menjaga dan meningkatkan kualitas
Perbaikan gizi karyawan kesehatan karyawan. Berdasarkan
merupakan salah satu aspek hasil penelitian olahraga tidak
kesehatan kerja yang memiliki peran berhubungan dengan pelaksanaan
penting dalam peningkatan promosi kesehatan bagi karyawan
20
produktivitas kerja. Penelitian ini berisiko tinggi penyakit degeneratif.
menunjukkan bahwa tidak ada Hal ini sejalan dengan penelitian
hubungan antara perbaikan gizi Krisnawati Bantas menyebutkan
karyawan dengan pelaksanaan bahwa tidak ditemukan hubungan
promosi kesehatan bagi karyawan yang signifikan antara aktivitas fisik
berisiko tinggi penyakit degeneratif. dengan hiperkolesterolemia.23
Banyak karyawan yang tidak makan
di kantin saat jam makan siang dan SIMPULAN
snack yang diberikan pada
karyawan belum memperhatikan 1. Sebagian besar responden
nilai gizi yang terkandung di merupakan responden dengan
dalamnya. Sesuai dengan penelitian pelaksanaan promosi kesehatan
Dianty Ayu Putri menunjukkan terlaksana dengan baik sebesar
bahwa tidak ada hubungan yang 70,7%.
bermakna antara konsumsi energi 2. Responden merupakan
dengan status gizi pada karyawan.21 karyawan yang berisiko tinggi
Konsultasi termasuk dalam penyakit degeneratif yang
metode penyuluhan langsung dan sebagian besar masuk ke dalam
pendekatan perorangan karena kategori dewasa akhir (36-45
petugas bertatap muka dan tahun) sebesar 74,7% dan
berkomunikasi secara langsung tingkat pendidikan formal

923
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

tertinggi adalah S1 sebesar 12. Variabel yang tidak


40%. berhubungan dengan
3. Sebagian besar responden pelaksanaan promosi kesehatan
menyatakan pengetahuan bagi karyawan berisiko tinggi
tentang penyakit degeneratif penyakit degeneratif, yaitu :
sudah baik, yaitu sebesar a. Pengetahuan responden (P
65,3%. value : 0,072)
4. Semua responden, yaitu b. Peran petugas kesehatan (P
sebesar 100% menyatakan value : 0,098)
bahwa Health Care Center c. Penyuluhan kesehatan (P
mengadakan sosialiasasi value : 0,221)
sebelum program promosi d. Perbaikan gizi karyawan (P
kesehatan dilakukan. value : 0,720)
5. Sebagian besar responden e. Olahraga (P value : 0,272)
menyatakan peran petugas
kesehatan sudah baik, yaitu
sebesar 60%. SARAN
6. Sebagian besar responden
menyatakan program 1. Petugas kesehatan perlu
penyuluhan kesehatan sudah melakukan penjadwalan yang
baik, yaitu sebesar 73,3%. tepat dalam melaksanakan
7. Sebagian besar responden setiap upaya promosi kesehatan
menyatakan program poster disesuaikan dengan kegiatan
kesehatan sudah baik, yaitu lain di perusahaan agar masing-
sebesar 72%. masing program tidak berjalan
8. Sebagian besar responden bersamaan dengan program
menyatakan program perbaikan lain.
gizi karyawan sudah baik, yaitu 2. Health Care Center PT Holcim
sebesar 66,7%. Indonesia Tbk Cilacap Plant
9. Sebagian besar responden harus aktif melakukan
menyatakan program konsultasi penyuluhan tentang penyakit
oleh Health Care Center sudah degeneratif sekurang-kurangnya
baik, yaitu sebesar 54,7%. setiap tiga bulan sekali pada
10. Sebagian besar responden karyawan yang berisiko tinggi
menyatakan program olahraga penyakit degeneratif agar
sudah baik, yaitu sebesar 64%. kesehatan karyawan tetap
11. Variabel yang berhubungan terjaga dan menghindari
dengan pelaksanaan promosi terjadinya penyakit lanjutan.
kesehatan bagi karyawan 3. Petugas kesehatan perlu
berisiko tinggi penyakit melakukan pembaharuan poster
degeneratif, yaitu : sekurang-kurangnya setiap tiga
a. Poster kesehatan (P value : bulan sekali agar karyawan
0,006) selalu mendapat informasi baru
b. Konsultasi (P value : 0,002) melalui poster.

924
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

4. Health Care Center KEPUSTAKAAN


menindaklanjuti karyawan yang
berkategori high dari hasil 1. RI, BPS. Keadaan
medical check up dengan cara Ketenagakerjaan Februari 2014.
pendampingan karyawan Jakarta: Badan Pusat Statistik,
melalui pemantauan pola 2014.
makan, pemberian obat rutin 2. Su’mamur. Keselamatan Kerja
dan kontrol kondisi kesehatan dan Pencegahan Kecelakaan.
(kadar gula, tensi, kolesterol) Jakarta: CV Haji Masagung,
yang rutin minimal dua minggu 2001.
sekali. 3. Redaksi, Tim. Himpunan
5. Pemberian makanan tambahan Peraturan Perundang-
harus sesuai dengan standar Undangan RI tentang
kesehatan yang ada karena Keselamatan dan Kesehatan
sebelumnya masih sering Kerja. Bandung: Nuansa Aulia,
diberikan makanan yang 2008.
berminyak maupun yang terlalu 4. RI, Menkes. Keputusan Menteri
manis. Kesehatan Republik Indonesia
6. Mengadakan survei pemenuhan Nomor
kebutuhan gizi karyawan karena 1758/MENKES/SK/XII/2003
beberapa karyawan memiliki tentang Standar Pelayanan
pantangan makanan yang Kesehatan Kerja Dasar. Jakarta:
berbeda sesuai dengan kondisi Kementrian Kesehatan RI,
kesehatannya dan 2003.
pengoptimalan fungsi kantin 5. Aklima Zahra M, Evawany Y
dengan makanan yang Aritonang FA. Gambaran Pola
bervariasi sehingga karyawan Makan, AKtifitas Fisik dan
tidak bosan serta adanya aturan Status Gizi pada Karyawan UD
diwajibkan untuk para karyawan Alfa Star Busana dan PLS
makan siang di kantin Ervina Medan Tahun 2012.
perusahaan. Jurnal. 2012.
7. Memaksimalkan fasilitas 6. Rahajeng E, Tuminah S.
olahraga yang diberikan oleh Prevalensi Hipertensi dan
perusahaan dengan melakukan Determinannya di Indonesia.
olahraga rutin bersama Jurnal. 2009, Vol. 59.
karyawan setiap minggunya. 7. RI, Kemenkes. Gambaran
8. Melakukan strategi advokasi, Kesehatan Lanjut Usia di
bina suasana dan gerakan Indonesia. Jakarta: Pusat Data
pemberdayaan dalam upaya dan InformasiKemenkes RI,
promosi kesehatan untuk 2013.
mendapat dukungan dari top 8. RI, Depkes. Riset Kesehatan
management dan lingkungan Dasar (RISKESDAS) 2007.
perusahaan. Jakarta: Badan Penelitian dan

925
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Pengembangan Departemen 18. Hardjojo, B. Analisis Intervensi


Kesehatan RI, 2008. Penyuluhan Penyakit Jantung
9. RI, Depkes. Pedoman Klinik Koroner terhadap Perubahan
Perusahaan 2009. Jakarta: Tingkat Pengetahuan dan Sikap
Dirjen Kesehata Masyarakat Pegawai Universitas Terbuka
Departemen Kesehatan RI, yang Berpotensi Penyakit
2009. Jantung Koroner Tahun 2011.
10. Team, Occupational Health. http://www.pustaka.ut.ac.id/dev2
Occupational Health Road Map 5/pdftesis2/1341015.pdf. 2012.
Aligning Direction & Resorces. 19. Harahap, RE. Analisis Semiotik
2010. pada Poster HIV / AIDS.
11. Notoatmodjo, S. Promosi Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,
Kesehatan Teori dan Aplikasi. 2008.
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005. 20. Ratnawati, I. Pemenuhan
12. Notoatmodjo, S. Promosi Kecukupan Gizi Bagi Pekerja.
Kesehatan & Ilmu Perilaku. http://www.gizikia.depkes.go.id/
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007. pemenuhan-kecukupan-gizi-
13. Occupational Health, Team. bagi-pekerja/?print=pdf. 2009.
Occupational Health Road Map. 21. Putri, DA. Status Gizi pada
2010. Karyawan PT Phyto Kemo
14. Notoatmodjo, S. Metode Agung Farma Tahun 2012.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Depok: Program Studi Gizi FKM
PT Rineka Cipta, 2010. UI, 2012.
15. Seftiani, D. Hubungan Tingkat 22. Pusat, Pamsimas. Metode dan
Pengetahuan Dengan Perilaku media promosi kesehatan.
Sadari Pada Mahasiswa 23. Bantas K, Mutiarawaty F,
Fakultas Ilmu Keperawatan Agustina T, Zakiyah D. Risiko
Universitas Padjadjaran. Hiperkolesterolemia pada
Jatinangor: Fakultas Ilmu Pekerja di Kawasan Industri.
Keperawatan Universitas Jurnal Kesehat Masy Nas. 2012,
Padjadjaran, 2014, Vol. 1. 1. Vol. 6.
16. Hutabarat, N. Peran Petugas
Kesehatan, Guru dan Orang
Tua dalam Pelaksanaan UKGS
dengan Tindakan Pemeliharaan
Kesehatan Gigi dan Mulut Murid
Sekolah Dasar di Kota Medan
Tahun 2009. Medan: USU,
2009.
17. Halimah, S. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Aman
Karyawan di PT Sim Plant II
Tahun 2010. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah, 2010.

926

You might also like