You are on page 1of 42

Sustainable Forest Management

Tujuan:
Mengetahui manajemen atau
pengelolaan keberlanjutan
penanaman kayu yg digunakan
sebagai bahan baku pulp
Agar … Mengetahui …
Bagaimana perencanaan untuk hutan
ke depannya
Sustainable Forest Management of
Community Forest Lands

IT’S A MATTER OF

BALANCE
Forests Are A Valued Resource
by People for many reasons
 To some, these Forests are tied to economic
well being
Forests Are A Valued Resource
by People for many reasons
 Others, Forests are an aesthetic appreciation….
Forests Are A Valued Resource
by People for many reasons
 While to others the connection to Forests is
almost spiritual
No one perspective is mutually
exclusive of the other
Forests are considered

Common Ground
Why such interest in
Forests?
There’s a shared realization that
Healthy Forests are in everyone’s best
interest
But what is a Healthy Forest?
This…….
OR…………
this…….
What is the Best Way to
Protect this Resource?

There’s Irony in the fact that the Century old


debate of how to best manage our Forests closed
with massive hammer blows of natural events and
catastrophic fires that occurred irrespective of our
decisions and wholly outside of our control.
Boundary Water Canoe and
Wilderness Area 1999
And recent Western U.S. fires
Forests are Complex living
systems which are subject to
periodic and sometimes violent
processes of,
Destruction……..
…….rebirth
……and change
It is by understanding and working
within this broad framework of time
and transformation that sound
decisions can be made that will help
create a healthy environment for the
future and strike a balance between
the often complex relationship
between people and Forests
Can a community balance the health
of the environment, need for strong
economic health, societal
perspectives and change ?
YES !
BUT HOW???????
LONG TERM MANAGEMENT
PLANNING
What can be gained from long term
forest management and planning?
 A healthy Forest provides for clean air, water and
wildlife habitat
 A healthy and diverse Forest can provide for both
commercial and non-commercial products and values
 Long term management of forest resources can
provide financial opportunity directly or indirectly
 A healthy and diverse Forest can provide for the
economic stability of a community through use of its
resources, providing primary and secondary
economic opportunities and jobs.
 But……….most importantly……
Good planning and
management can protect and
keep a forest healthy and create
a lasting understanding of why
the forest is important to the
community
Important Things to Consider when
planning
 Identify why the Forest is important to the Community
 Determine what resource are to be protected
 What does the Community use the Forest resources for
 Weigh Perspectives on Forest values
 What type of management is necessary to protect forest values
Custodial, or Asset Management or both
 Balance the Goals and Objectives desired by the Community
 Where will money come from for management: revenue from
operations or other sources?
 What is the scope and scale that the plan is to consider?
Why is understanding scope and
scale so important?
Scale is important when discussing
perspectives
 Perspectives change when looking from different vantage
points.
 There are broad perspectives……..
……and narrow perspectives
 Knowing what scale a perspective is viewed from,
can be extremely important to understand the
perspective and communicate the importance of the
concern……….
Remember it’s all about

BALANCE
Karakteristik masalah lingkungan
1. Dampaknya tertunda
2. Dampak secara spasial
3. Dampak kumulatif
4. Kerusakan yang ditimbulkan tak-terbalikkan
5. Membutuhkan intervensi pemerintah
6. Keterkaitan multisektor
7. Implikasi regional dan global
Dimensi Masalah Lingkungan (1)
1. Masalah lingkungan cenderung lintas ruang
Adanya masalahan lingkungan cenderung melewati batas wilayah
administrasi.
Contoh kasus banjir: tidak terbatas pada satu kabupaten tertentu tapi
melewati batas-batas wilayah administrasi.
2. Masalah lingkungan selalu berkaitan dengan lintas
pelaku
 Perubahan suatu lingkungan umumnya diakibatkan adanya tekanan kegiatan
manusia terhadap SDA yang selanjutnya akan memberikan signal yang berupa
status (state), dan bagaimana respon (response) manusia untuk mengatasi
masalah tekanan (pressure) tersebut.
Contoh:
 Terjadinya kemacetan lalu-lintas yang cukup tinggi di Kota Jakarta. Pressure-
nya adalah berbentuk kemacetan lalu-lintas.
 State yang ada adalah tinggi-nya polusi udara sumber bergerak.
 Response kita bagaimana kebijakan yang akan dilakukan untuk mengatasi
polusi udara tersebut.
 Masalah ini tidaklah bisa ditangani secara mandiri oleh instansi-misalkan
Bapedalda, karena sudah menyangkut lintas pelaku.
Dimensi Masalah Lingkungan (2)
3. Masalah lingkungan selalu menyangkut lintas
generasi.
Contoh: masalah eksploitasi SDA yang terlalu berlebihan,
menurunnya keragaman hayati yang dampaknya dirasakan
oleh generasi yad.

4. Masalah lingkungan selalu menyangkut lintas


sektoral.
 Adanya perubahan penggunaan lahan dari sawah ke industri yang
menimbulkan penurunan kualitas lingkungan dengan meningkatnya
limbah serta penurunan produksi padi.
 Penanganan masalah ini tidak hanya dilakukan oleh satu instansi saja,
namun perlu lintas sektoral.
Masalah keberlanjutan
dalam konteks pengelolaan SDA
 Masalah terpenting dalam pembangunan ekonomi
adalah trade off antara pemenuhan kebutuhan
pembangunan dan upaya mempertahankan
kelestarian lingkungan.
 Pembangunan ekonomi yang berbasis SDA
yang tidak memperhatikan aspek lingkungan pada
akhirnya akan berdampak negatif pada
lingkungan, karena pada dasarnya SDA dan
lingkungan memiliki daya dukung yang
terbatas.
Konsep keberlanjutan SDA
 Menurut Heal (1998), konsep keberlanjutan
mengandung dua dimensi:
 dimensi waktu karena keberlanjutan tidak lain
menyangkut apa yang akan terjadi di masa mendatang.
 dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan SDA dan
lingkungan.

 Pezzey (1992):
 Keberlanjutan statik: pemanfaatan SDA terbarukan
dengan laju teknologi yang konstan.
 Keberlanjutan dinamik: pemanfaatan SDA yang tidak
terbarukan dengan tingkat teknologi yang terus berubah.
Konsep keberlanjutan SDA (2)
Aksioma dasar
dalam asumsi keberlanjutan (Hall, 1998)
1. Perlakuan masa kini dan masa mendatang yang
menempatkan nilai positif dalam jangka
panjang.
2. Menyadari bahwa aset lingkungan memberikan
kontribusi terhadap economic weel-being
3. Mengetahui kendala akibat implikasi yang
timbul pada aset lingkungan.
Prinsip keberlanjutan SDA (3)
1. Suatu kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika utilitas
yang diperoleh masyarakat tidak berkurang sepanjang
waktu dan konsumsi tidak menurun sepanjang waktu (non-
declining consumption)
2. Keberlanjutan: kondisi dimana SDA dikelola sedemikian rupa
untuk memelihara kesempatan produksi di masa mendatang.
3. Keberlanjutan: kondisi dimana SDA (natural capital stock)
tidak berkurang sepanjang waktu (non-declining)
4. Keberlanjutan: kondisi dimana SDA dikelola untuk
mempertahankan produksi jasa SDA.
5. Keberlanjutan: kondisi dimana kondisi minimum keseimbangan
dan daya lenting (resilience) ekosistem terpenuhi.

(Perman, et al, 1996)


Kriteria Pemanfaatan SDA
Berkelanjutan
Komponen Kriteria Pemanfaatan
Berkelanjutan

SDA terbarukan Laju ekstraksi/pemanfaatan


tidak melebihi laju
regenerasinya
SDA tak terbarukan Laju ekstraksi/pemanfaatan
tidak melebihi kemampuan
produksi substitusinya
Limbah Laju ekstraksi/pemanfaatan
tidak melebihi industri lain dan
laju pendaurannya

Sumber: Rustiadi et al (2008)


Definisi operasional
Pembangunan Berkelanjutan -- SDA (Daly,
1990)
1. SDA: Laju pemanenan harus sama dengan
laju regenerasi (produksi lestari).
2. Masalah lingkungan: Laju pembuangan
(limbah) harus setara dengan kapasitas
asimilasi lingkungan.
3. Sumber energi yang tak terbarukan harus
dieksploitasi secara quasi-sustainable:
mengurangi laju deplesi dengan cara
menciptakan energi substitusi.
Pengelolaan hutan
Penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan
berkelanjutan dengan:

 menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang


cukup dan sebaran yang proporsional;
 mengoptimalkan aneka fungsi hutan yang meliputi
fungsi konservasi, fungsi lindung, dan fungsi produktif
untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial, budaya,
dan ekonomi, yang seimbang dan lestari;
 meningkatkan daya dukung daerah aliran sungai;
 meningkatkan kemampuan untuk
mengembangkan kapasitas dan keberdayaan
masyarakat secara partisipatif, berkeadilan, dan
berwawasan lingkungan sehingga mampu
menciptakan ketahanan sosial dan ekonomi serta
ketahanan terhadap akibat perubahan eksternal;
 menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan
dan berkelanjutan
Memulihkan, mempertahankan,
Rehabilitasi dan meningkatkan fungsi hutan
hutan dan lahan dan lahan sehingga daya
dukung, produktivitas, dan
peranannya dalam mendukung
sistem penyangga kehidupan
tetap terjaga.

Reboisasi, penghijauan, pemeliharaan,


pengayaan tanaman, atau penerapan
teknik konservasi tanah secara vegetatif
dan sipil teknis, pada lahan kritis dan
tidak produktif.

Kegiatan rehabilitasi dilakukan di


semua hutan dan kawasan hutan
kecuali cagar alam dan zona inti taman
nasional.

You might also like