\
ANTITROM,,. 192
PROMBOLITIR pay ANTIKOAGULAN DAN
Sang, WAKITJANTUNG KORONER
W Tka
esta, Pasnan tsmail
UAN
peNDAHULL
jit antung Koroner (Pi te,
errerotk pada pembuige dart vont da Prosey spe Menyebabkan tondlsi
jesidilapis2n Pembuluh dara (atika inti Bulge, nga Ta ttion ren
gran menjadi Pencetus gar, }OuaN aliray we" Meta, ‘Wik manga YebabKaN Kematian so n cukue
rencetuskantetjadinya tromboss Melalui pec" dan Penampayeetbetkankondisi seers
redahul, telah diketahul bata qrelber
akan ada
ada EXG
aa, Some SER dan T invers 2
mbar hh chan dan Tinvers:»
ebab utama dari komplikasi ates cMPOSiS m vtahage 78H trombus gona
Ubakan —thapa
angina tidak stabil dan inary ost es, 7
Panyakan terjadi karen adanya r
fiosa dat pak ateroskleroxiy Gy
edi dikarenakan adanya eros)
adanya tuptur, Dengan hilang
matfiks subendotelial yang ty
terpapar dan memacu proses
rombos
SPILT Pada selugan
9 juga pada sep,
agi
“perl nig
"Ya Sel endotelat, maka,
ersifat tromboy
trombosis, Seri akan
ra kerja tasing
Yyaitu (0) inhibitor platelet Jar
Tasing yang barbed
ntiplatelet, (2hantkaagutan,
dan @)fibrinolitk, Ketiga oba
in eral padalokasyang
berbeds, sehingga kombinasi dari obat-obattersebut
dapat memberikan manfaat dalam penatalaksanean PK,
ANTIPLATELET
ae Platelet merupakan faktor penting dalam terjatinys
» keluarnya enzim sel jantung
Scanned with CamScanner1478
tom Dm pony a gn metanne a
tera degen eam aon tambo
2) sd ste ADP dn serotonin)
reigns 82 Gaonan a ple
syn untuk mermpengarut meantime means
ievchat utokmenegahagreges Tedopt 3 elas
aniptelet yang dapat dgunatan pada psn PK
Gambar 3. Aktvasi
)
Platelet dan aksi antiplatelet (Jackson SP,
20n1)
Inhibitor Siklooksigenase-1(COx1)
Siklooksigenase-1 mer
upakam enzim yang terlibat
dalam sintesis asam ar
Fakidona
‘akan menghambat sintesis tromt
Panea @ Salam aktvasi platelet secaraireversibelselama
masa hidup platelet yaitu 8-10 hari. Aspirin, merupakan
Jenis obat gotongan inhibitor COX.
sebagai pelindung i
dapat mengakibat
bergantung pada
lambung,
kan ulkus
dosis,
Sehingga pemberian aspirin
' gaster. Efek samping ini
Svat Platelet dan akan berikatan
aeut
acy Perubahan,
CU aktivasi
sting
Peru lat dn vay cress
ee
—=
PENYAKTT JANTUNG KORO Ey
IFAM agrega,
men ghames
Platelet. Tors
¥2N9 telah diterine
Pidoare rasan
Glikoprotein(Gp) IIb/llla dan menstabs
platelet. Penggunaan antagonis P2¥12 ats,
bahkan mendisagregasikan agregasi
‘empat jenis obat dalam golangan ini
untuk pengobatan PIK: tiklopinid, Kloy
dan ticagretor.
Ticoipidine merupakan obat generasi pertam,
golongan ini, Ticlopidine digunakan daler, Fombing
bersama aspirin. Karena efek sampingnya (neutrope
gangguan hati dan thrombocytic thrombocytepen:
Purpura) penggunaanya pada kasus PK tein Sigeser
oleh klopidogrel.
Klopidogrel merupaan generasi kedug Selongan
P2V12 Thienopyridine. Pada kasus PJk, Klopidegrel tean
terbukti memberikan manfaat yang lebih bers” dengan
efek samping yang lebih ringan dibandingkan dengan
Ticlopidine. Secarafarmakokinetik, klopidogyes ™Merupakan
prodrug yang harus dioksidas terlebih duly di hen dan
intestinal melalui sitokrm CYP3A4 dan 2C19
Meskipun demikian penggunaan klopidogrel sebagai
antiplatelet tidaklah ideal, mengingat onsetnya yang
tebih lambat (2 jam pada pemberian 600mg dey 6-18
Jam pada pemberian 300 mg). Selain intu ikatannya
Pada reseptor P2¥12 yang bersifat ireversibe| ‘membuat
8 dalam
Klopidogrel yang disarankan pad:
'™g pada pemberian pertama dif
er hari selama 7 hat
fa pasien PJK adalah 600
‘uti dengan dosis 150mg _
Pada pasien yang mendapatkan kombinasiaspirindon
Klopidogrel terkadang ditemukan kejadian tromboemboli. | 7
Hal ini terjadi arena adanya hipersonsit dar
dimana mekenismenya diperkirakan mel
akternatif untuk aktivasi platelet, kondisi st
Polimorfisme gen dan interaksi obat,
Sebagai tambahan dari Tiklopidin dan Klopidogrel,
belakangan telah diakui dua jenis antagonis P2V12 lain
Yeu Prasugrel dan Ticagrelor. Keduanya telah danggeP
Kloniti efikasi yang lebih baik dibandingkan dengen
Mopidagrel, meskipun dengan efek sermping perdraan
Paras bi tinggi. Beberapa jenis obat antagonis resepe
Cant? ¥9°9 lan banyak yang dikembangtan, ata iat
Sanatelor dan Elinagrel yang dapat ciadmistves
Secara parenteral
Prasugrel m
idine
'erupakan generasi ke-3 Thyenopyridi
¥ang bersifat pr
-drug. Hidolisis dan oksidasi Prasug' i
urisimetabotsitiebin caper setion cl akan ders
(eaaiOBte, membust Pasi! mententan onset
lebih, sot dibandingkan dengan Klopidogrel. Pe! mage?
TBsusFel dimulai pada dose co img dilanjutkan dene
22,8 Per har. Obet kee Pear mmerupstan 2
Gari kelas terbary Yaitu Cyclopentyltriazolopyr™
Scanned with CamScannerTMOMAOLITIK PADA P2K
agan mengikat reseptor P2V12 sec! jam Pemberian UFH tidak boleh matabihi 48 jam kareena
ini beker® deng)
center den lt parnya rendah (8-12 berito menyebsbian vorostonera Ohandinghan
gsi Gan tunkan dua dosis per hal. Dosis LMA UIT memtii trun daly pemberhentian
ena yy 380mg Ak dengan 801mg dae fehantoagln yan tutan dengan cepat. seta
we ica bersihannya yang tia relal ginjal sehingga lebih aman
aise bagi pendenta ganqquan ginjat
Giikoprotein Hb/Ma Low Molecular Weight Heparin (LMWH) meri
biter ei bekerja dengan menghambat reseptor berat molekul sepertiga UFH LMWH memiliki biovailabilitas
ge e gebagspriekatan intern platelet, yang lebih tinggi dan waka paruh plasma yang lebih
Sang jan hubungan slang tahap abhi panjang bla dbandinbgkan dengan UFH LMT Dekel
nen cea dan faktor vonWilenbrand, Gengan cara yang hampit serupa dengan UFH yaitu
pate eat yang sering digunakan dalam kasus dengan berinteraksi dengan antitrombin Ill yang kemudian
ga eso irofban dan Etibatide, Peran akan menghambt faltor Xa. eva eek angsung pada
Ab a daar pnotloksanaan PK Womb, namun idk sekuat heparin Perberan LMWH
ya pada Kondls| masihteadinye _secarasubkutan membuatnya lebih praktsdlbancingkan
res iel isust® jpn setelah menggunakan dengan UFH, LMWH juga lebih murah dan mengurangi
rromboem elet aspirin dan antagonis reseptorP2V12 risiko terjadinya infeksi intravena.
dual antiplatel Enoxaparin merupakan LMWH yang paling sering
digunakan. Pada infark miokard, enoxaparin terbukth
synKORGULAN Iebihbaik daipada UFH dalam menurunkan mortalitas
atau infark berulang meskipun dengan rsiko perdarahan
ia yang meningkat. Dosis yang diberikan adalah Ima/kqBB
subkutan setiap 12 jam , dikombinasikan dengan aspirin,
Klopidogrel, dan terkadang inhibitor Gpllb/illa. Dosis
diturunkan pada pasien dengan GFR <30mi/menit menjadi
satu kali sehari
Inhibitor selektif faktor Xa, Fondaparinux juga
memiliki struktur mirip dengan heparin. Fondaparinux
ictrinmerupakan antkoagulan oral yang paling sering
Gpunlan, meskipun efek samping berupa pendarahan
seieg éitemukan, Dalam penggunaannyam warfarin
imenstas tinggi (target INR 3-4) maupun sedang (target
IR 2-3) masih menunjukkan efikasi yang lebih baik
dat aspirin dalam mencegah terjadinya tromboemboli.
Cenk ee eel ae Kal Somes anne Coeet anes antitrombin,
earn had don menyebabken penekanan —_-mangkatalisssikan efek Inhiblsinya terhadap fakor
saarynitertattorkoaguasiyang proses produksinya__X@ sampai 300 Kall, Fondaparinux subkutan merit
bergantung pada vitamin K (faktor Il, VI, IX, dan XD. bioavailabilitas yang tinggi dan waktu paruh yang
nikongulan oral lain bekerja dengan menghambat Panjang sehingga dapat dberikan sekal sehar, Dosis yang
trombin secara langsung (Dabigatran) dan menghambat digunakan adalah 2,5mg subkutan per hati
‘ntor xa (Rivaroxaban dan Apixaban). Obat-obat ini telah ‘Antikoagulan parenteral lain, yaitu Bivalirudin,
aii peranannya dalam penanganan artrial fribrilasi|_ —«- Merupakan analog sintetis dari Hirudin, senyawa
tstukmencegah stroke, namun belum direkomendasikan -_-Yang terdapat pada lintah. Bivalirudin bekerja dengan
‘lam penangannan Pak. menghambat trombin secara langsung dan mencegah
tea perubahan fibrinogen menjadi fibrin. Sampai saat ini
eral Bivalirudin merupakan satu-satunya antikoagulan IV yan
meng gmukan pads tahun 1916, Heparin telah rmampu mernurunian iskemia setingkat dengan heparin,
Tron Zing beting dalam penanganan kasus _namun sekaligus menurunkan risiko perdarahan terkait
lohan tidak terfaks(UFH) memifkistukcur dengan prosedur percutaneous coronary intervention (PCI.
tage gen can dapat mempengaruhimekanisme _Bivalrudin diberikan dengan dosis 0,75mg/kgBB sebelum
snp aan Pembuluh darah melalui proses yang PCI dan dilanjutkan 1,7Smg/jam selama PC.
Svoomb ttt tama UFH adatah dengan mengikat
an trombin untuk menghambat agregasi
renghambat faktor Xa beserta fakto lain FIBRINOLITIK
las inteinsik,
enggunaan
wT as aan UFH dikontrol dengan acuan nilai
et serta me
lar koag
152 ba nla normal u ‘Meskipun PCI merupakan terapi pilihan pada STEMI, Terapi
sai en cove ae PIK digunakan _fibrinolitik masih merupakan terapi reperfusi yang sering
an d ‘9BB sampai 5000 IU dan _—_digunakan mengingat masih banyak fasilitas kesehatan
lengan d¢
‘oss 12-15IU/kg8B sampai 1000IU/ yang jauh dari PCI.
Scanned with CamScanner1480
Terapi fibrinolitik secara umum memiliki tujuan untuk
mengaktifkan plasmin yang berperan dalam mendegradasi
fibrin. Beberapa obat yang digunakan Antara lain tissue
plasminogen activator (tPA) atau Alteplase, Tenecteplase
(TINK), Reteplase (rPA) dan Streptokinase
Alteplase (tPA) merpakan enzim yang secara normal
terdapat pada tubuh yang berikatan dengan fibrin dan
berfungsi untuk mengubah plasminogen menjadi plasmin
yang aktif.Ikatan ini lebih kuat bila dibandingkan dengan
‘Streptokinase dan Urokinase, sehingga sifat fibrinolitik
‘tPA bersifat selektif. Dosis tPA yang disarankan adalah
100mg secara IV dalam 3 jam terbagi menjadi 60mg pada
Jam pertama, 20mg pada jam kedua dan 20mg pada jam
ketiga. Pada pasien dengan berat badan <65ig dapat
diberikan dosis 1,25mg/kgBB.
Tenecteplase (TNK) merupakan turunan tPA dengan 3
okasi perubahan asma amino, membuat TNK mengalami
bersihan plasma lebih sedikit, waktu paruh yang lebih
Panjang, dan spesifisitas fibrin yang lebil
tinggi. TNK
erikan secara IV bolus dengan dosis 0,5mg/kgBB.
Reteplase (rPA) juga merupakan turunan dari tPA dengan
waktu bersihan plasma yang lebih panjang dan diberikan
dengan regimen dobel bolus (10 IU dan 30 IU IV selama
10 menit dan 30 menit),
Ketiga obat di atas membutuhkan Heparin yang
diberikan segera setelah selesai terapi fibrinolitik. Dosis
yang dianjurkan adalah bolus 4000 IU, sebagai dosis
standar dengan dosis penyesuaian lebih rendah pada usia
Janjut. Pemberian heparin intravena dilanjutkan hingga 48
Jam dengan target aPTT 50-75 detik.
Streptokinase merupakan obat trombol
pertama namun ma
yang
sering dipakai. Streptokinase
bekerja dengan berikaptan pada plasminogen dan
menjadi enzim yang mengaktifkannya menjadi plasmin.
Streptokinase juga akan meningkatkan jumlah protein
C yang dapat membantu dalam degradasi fibrin. Obat
genesasi setelahnya memi
namun dari sudut bi
i efikasi yang lebih tinggi,
fa streptokinase lebih terjangkau
masyarakat, Dosis yang digunakan adalah 1,5 juta 1U
streptokinase dalam 100mL cairan salin selama 30-60
menit.
REKOMENDASI APLIKASI KLINIS
Penyakit jantung koroner stabil
~ Aspirin 75-162mg per hari direkomendasikoan
Klopidogre! dapat digunakan sebagai pengganti
atau dual terapi dengan aspirin dengan dosis 75
mg per hari
Angina tidak stabil/ Non ST Elevation Myocardial
Infarction (NSTEMI)
‘Aspirin harus diberikan segera setelah sampai
an
PRIARTTIANTUNG KoRn,
Tumah sakt dan dilanjutkan untuk ster
~ _Klopidagrel atau Prasugrel atau Ticagrelor gn
dots awal dan dosis lajutanharus bene”
~ Pasien yang direncanakan tindakan ing
mendapatkan dual antiplatelet yang ta
aspirin dan
~ _ Klopidogrel atau Ticagrelor atau
atau Tirfiban sebelum PCI
~Klopidogrel atau Prasugrel atau Ticagreloy
atau inhibitor Gptb/ta setelah PCI
Pasien yang direncanakan tindakan konservatit
harus mendapatkan aspirin dan terapi ont.
koagulan ditembah dengan klopidogrel atau
ticagrelor
~ _Antikoagulan: UFH diberikan selama 48 jam atau
tenoxaparine atau fondaparinux diberianselama
lurasi di rumah sakit sampai 8 hari kemudian
dihentikan
= Sema obat P2¥12 diberikan dalam dosis awal
dan dilanjutkan oleh dosis lanjutan selama 12
bulan
= Pasien yang direncanakan untuk tindakan CABG
+ Aspirin dilanjutkan
+ Antagonis P2V12 harus dihentikan sebelum
CABG (Shari untuk Klopidogrel dan tcagreer,
7 hari untuk prasugrel)
+ Gpllbtta cihentikan 4 jam sebelum CABG
+ Antikoagulan: UFH dllanjutken, Enoxaparin
dihentikan 12-24 jam sebelum CABG, Fonda-
parinux dihentikan 24 jam sebelum CABG,
Bivalirudin dihentikan 3 jam sebelum CABG
Eptifibatige
ST Elevation Myocardial Infarction (STEMI)
Rencana Percutaneous Coronary Intervention (PCI)
- Aspirin harus diberikan dalam dosis awal segera
sebelum PCI dan dosis lanjutan untuk seterus-
nya
= Inhibitor reseptor P2Y12 (klopidogrel atau prasu-
grel atau ticagrelor) harus diberikan dalam dosis
awal sebelum PCI atau setelah PCI dan dosis
lanjutan selama 1 tahun
= Antagonis reseptor Gp Iib/llla dapat diberikan
bersama UFH atau Bivalirudin pada pasien
tereterntu
- Terapi antikoagulan:
to dapat diberikan sendiri (70-1001U/kg8B
bolus) atau bersama antagonis reseptor
Gpllb/llla (50-70mg/kgBB bolus, atau
+ Bivalirudin 0,75 mg/kgBB IV bolus diikuti
L75mg/kgBB/jam
~ _ Fondaparinux tidak direkomendasikan
Rencana Fibrinolitik
~ Fibrinolitik (Tenecteplase atau reteplase ate
alteplase atau streptokinase) diberikan pa
Scanned with CamScanner
i
|-ROMBOLITIX PAD/
ret 2230 setelah muncul ge}
gate SEN gpa akutan dalam 120 mei
n :
y dt perikan dalam dosis awal segera
seit HAT an untuk seterusnya
tt iberikan dalam dosis awal
u tahun) atau tanpa dosis awal
ia “775 tahun) dan doss lanjutan
; antikoagulan
dengan dosis disesuaikan
TT 1,5-2,0 kali nilai normal
yerapi ane
* ype aiberikan
q mencapai aP
tuk : —
ane ag jam atau sampal revaskularisasi,
selam:
a yan dalam dosis bolus 30
vaparin diberil
oy ait tmng/kgBB SC dalam 15 menit
yap 12 jam (pasien sia <75 tahun) atau
tanpa dosis bolus 0,75mg/kgBB SC setiap 12
Jam (pasien usia =75 tahun) sampai 8 hari
ia sampa revaskularisasi. DOSS ‘Img/kbBB
sc pet 24 jam bila GFR<30mI, atau
« pondaparinux dierikam dalam dosis awal
amg V lau 25mg SC setiap hari sampal 8
hariarau revaskularisasi- Dikontraindikasikan
pada GFR <30mL/menit
iv Pharmacological Agents and
im Haemost. 2013; 11: €316-€829
\Glghant CS, Beach E, Thapa R. Emerging
‘0s Differential Pharmacology and Clinical utility. Jour
AY Blood Medicine, 2010; 1: €79-e91 i
“AE Mura, Khasawne FT. ‘Aspirin: Pharmacol0Bi
qe Applications. “Thrombosis. 2012
pain M, Abrams J, Berra Ke Blankenship J irs
akan ACERT ABTA AGP/ AATS/PCNATSCANL ie
we for the Diagnosis and ‘Management of Patients Wi
spate ti Heart Disease: ‘AReport ofthe America
“ne lology Foundation/ American ‘Heart Association
Ame
AngtonPractice Guidelines, and the rican College
iOvas 1. "1
Megha Angiography and interventions, and'Soo
‘ . Circulation. 2012; 126: é
itso Rtv Tw Heparin and Low Molec =r
8 aghait. Thromb Haemost 2008 9: 2807,
bea Thrombosis - Insidious, unpredict
x ature. 2011; 17: e 1423-€36
Reg all Wag, Adams CD, BASES CS Se
Keg ZACCE/ AHA Focused Update O08 Guide
ge Manapemont nf Parionte With Unstable Angina),
0}
Conary $5
—
OGeraPT-Kontrer Fe ete CH Coe OE See
nce amt oe
ZAHA Gitte fe Mong
HA Gate fe agar 5 Bern
Cats Fonda asehea fears tose
Task Foe om Fractal Guns Cs ats
Opie Ut. Gren
I Gorh ) Orsnr ein o.28Pne
Sith SW, Whitwaen Acute Coronary Syme &
Clin N Am. 2006; 24: S380. ee
Chg MR, te
Scanned with CamScanner