You are on page 1of 10

Lilik Pujiati & Widya Ratna 1

PENGARUH PENGGUNAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT


PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR KOSMETIK DAN
KEPERLUAN RUMAH TANGGA YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

abstract
This study aims to obtain: 1) the effect of working capital, which
consists of a variable rate of turnover of working capital, current
ratio Turnover Cash and partially on the level of profitability of
companies sub-sector of cosmetics and household listed on the Stock
Exchange in 2010-2014 and 2) know the effect of working capital,
which consists of a variable rate of turnover of working capital,
current ratio Turnover Cash and simultaneously the level of
profitability of companies sub-sector of cosmetics and household
listed on the stock Exchange in 2010-2014. This type of research is
descriptive quantitative and data collection techniques such as the
method of documentation. Data analysis method used is multiple
linear regression. The results showed that 1) Working capital consists
of variable Turnover Rate of Working Capital, the current ratio is
partially affected the level of profitability. As for the variable cash
turnover is not partial effect on the level of profitability of companies
sub-sector of cosmetics and household listed on the Stock Exchange in
2010-2014. And 2) Working capital consists of variable rate Working
Capital Turnover, turnover Cash and current ratio simultaneously
influence the level of profitability of companies sub-sector of
cosmetics and household listed on the Stock Exchange in 2010-2014.
Keywords: Use, working capital, profitability

abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh modal kerja
yang terdiri dari variabel Tingkat Perputaran Modal Kerja, Perputaran
Kas dan Rasio lancar secara parsial terhadap tingkat profitabilitas
perusahaan sub sektor kosmetik dan keperluan rumah tangga yang
Writer: terdaftar di BEI periode 2010-2014 dan 2) pengaruh modal kerja yang
Lilik Pujiati terdiri dari variabel Tingkat Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas
Widya Ratna dan Rasio lancar secara simultan terhadap tingkat profitabilitas
perusahaan sub sektor kosmetik dan keperluan rumah tangga yang
Correspondence: terdaftar di BEI periode 2010-2014. Jenis penelitian adalah deskriptif
Lilik.pujiati@yahoo.com kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa metode
dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi
Institution: linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Modal Kerja
STIE PGRI Dewantara yang terdiri dari variabel Tingkat Perputaran Modal Kerja, rasio
Jombang lancar berpengaruh secara parsial terhadap tingkat profitabilitas.
Sedangkan untuk variabel perputaran kas tidak berpengaruh secara
EKSIS parsial terhadap tingkat profitabilitas perusahaan sub sektor kosmetik
Vol X No 2, Oktober 2015 dan keperluan rumah tangga yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.
Dan 2) Modal kerja yang terdiri dari variabel Tingkat Perputaran
ISSN: Modal Kerja, Perputaran Kas dan Rasio lancar berpengaruh secara
1907-7513 simultan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan sub sektor
kosmetik dan keperluan rumah tangga yang terdaftar di BEI periode
http://ejournal.stiedewantara.ac.id 2010-2014.
Kata Kunci : Penggunaan, modal kerja, profitabilitas

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Lilik Pujiati & Widya Ratna 206

A. PENDAHULUAN mempengaruhi kelangsungan hidup


Perusahaan-perusahaan yang perusahaan. Pengelolaan modal kerja
berkembang di Indonesia saat ini harus ditunjang oleh aktiva lancar yang
memegang peranan yang sangat penting efektif dan efesien khusunya pada
dalam pembangunan ekonomi, baik yang masalah persediaan.
dilakukan oleh pemerintah melalui Modal kerja sangat erat kaitannya
BUMN maupun swasta. Kesuksesan dengan profitabilitas perusahaan.
suatu perusahaan mampu dicapai dengan Profitabilitas itu sendiri mengukur
manajemen yang baik, yaitu manajemen seberapa jauh kemampuan perusahaan
yang mampu mempertahankan dalam mencari keuntungan dan hal ini
operasional perusahaan dengan ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan
memperoleh laba yang maksimal, karena dari penjualan dan pendapatan investasi
pada dasarnya perusahaan mempunyai (Kasmir. 2010:115 ). Dalam penelitian
tujuan yaitu untuk memperoleh laba atau ini profitabilitas diukur dengan
profit yang maksimal dan disamping itu menggunakan ROI, karena ROI
untuk memaksimumkan kemakmuran merupakan pengukuran kemampuan
para pemegang saham dan harga saham perusahaan secara keseluruhan didalam
itu sendiri. Tujuan tersebut bisa dicapai menghasilkan keuntungan dengan jumlah
dengan jalan pola manajemen yang keseluruhan aktiva yang tersedia didalam
efisien dan menciptakan rangkaian perusahaan, semakin tinggi ratio ini
kerjasama yang teratur diantara masing- semakin baik keadaan suatu perusahaan
masing bagian yang ada dalam (Lukman Syamsudin. 2007:63). Banyak
perusahaan tersebut. perusahaan yang berhasil dalam hal
Modal kerja didefinisikan sebagai pengelolaan modal kerja, dan mencapai
modal yang digunakan untuk membiayai laba yang maksimal. Namun, ada
operasional perusahaan sehari-hari, perusahaan tertentu yang kurang efesien
terutama yang memiliki jangka pendek dalam pengelolaan dan penggunaan
(Kasmir. 2010:210). Modal kerja modal kerja, sehingga memiliki
merupakan salah satu faktor yang dapat hambatan dalam memaksimumkan laba.
mempengaruhi bagian lainnya dalam Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
suatu perusahaan, modal kerja dapat menjawab rumusan masalah yang
diperoleh baik dari dalam (laba ditahan diangkat dalam penelitian ini yaitu
dan modal sendiri) maupun dari luar apakah perputaran modal kerja
(pinjaman). Modal kerja menjadi sumber berpengaruh terhadap profitabilitas
utama dalam menjalankan suatu usaha. modal kerja, baik secara parsial maupun
Penggunaan modal kerja secara simultan. Dari hasil penelitian ini
efesien merupakan cara untuk mencapai diharapkan bisa menjadi bahan masukan
laba yang maksimal. Laba yang bagi pimpinan atau pemilik perusahaan
maksmimal merupakan salah satu tujuan agar dapat menggunakan modal kerja
utama suatu perusahaan karena dengan secara efesien dalam rangka peningkatan
laba yang maksimal akan menentukan profitabilitas perusahaan. Sedangkan bagi
kelangsungan hidup suatu perusahaan itu akademisi, hasil dari penelitian ini dapat
sendiri. Meskipun antara suatu menjadi bahan referensi dan studi
perusahaan satu dengan perusahaan lain pustaka jika ingin mengambil topik
mempunyai kebijakan berbeda tetapi mengenai masalah manajemen keuangan,
tujuan mereka sama yaitu mencapai laba modal kerja, dan profitabilitas
yang maksimal. Sedangkan pengelolaan perusahaan.
modal kerja yang kurang tepat akan

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Lilik Pujiati & Widya Ratna 207

B. TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Modal Kerja
Modal merupakan faktor yang Dari pengertian yang dikemukakan
sangat penting dalam rangka para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
pengembangan usaha dan untuk modal kerja adalah aktiva lancar atau
menampung risiko kerugiannya. Modal dana yang digunakan untuk membiayai
juga berfungsi untuk membiayai operasi, kegiatan operasi perusahaan sehari- hari
sebagai instrument untuk mengantisipasi dalam rangka menghasilkan pendapatan.
rasio, dan sebagai alat untuk ekspansi Ketersediaan modal kerja yang
usaha. Penelitian aspek permodalan suatu dibutuhkan perusahaanharus segera
perusahaan lebih dimaksudkan untuk terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
mengetahui bagaimana atau apakah perusahaan. Namun terkadang untuk
modal tersebut telah memadai untuk memenuhi kebutuhan modal kerja seperti
menunjang kebutuhan. Artinya, yang diinginkan tidaklah selalu mudah.
permodalan yang dimiliki oleh Hal ini disebabkan terpenuhi tidaknya
perusahaan yang didasarkan kepada kebutuhan modal kerja sangat tergantung
kewajiban penyediaan modal minimum. kepada berbagai faktor yang
Kasmir (2010:210) menyatakan mempengaruhinya. Oleh karena itu,
bahwa modal kerja didefinisikan sebagai pihak manajemen dalam menjalankan
modal yang digunakan membiayai kegiatan operasi perusahaan terutama
operasional perusahaan sehari-hari, kebijakan dalam upaya pemenuhan
terutama yang memiliki jangka waktu modal kerja harus selalu memberikan
pendek. Modal kerja juga diartikan faktor-faktor tersebut.
seluruh aktivitas lancar yang dimiliki Penggunaan Modal Kerja
suatu perusahaan atau setelah aktiva Seringkali modal kerja diartikan
lancar dikurangi dengan utang lancar. sebagai selisih antara aktiva lancar
Atau dengan kata lain modal kerja dengan kewajiban lancar. Apabila
merupakan investasi yang ditanamkan pengertian ini dipergunakan, maka
dalam aktiva lancar atau aktiva jangka sebenarnya jumlah modal kerja yang
pendek, seperti kas, bank, surat berharga, dimiliki perusahaan akan tergantung pada
piutang, sediaan, dan aktiva lancar kebijakan yang menyangkut aktiva
lainnya. lancar. Dan biasanya manajemen modal
Munawir (2012:114) menyatakan kerja sendiri dimaksudkan sebagai
bahwa modal kerja merupakan jumlah pengaturan aktiva-aktiva tersebut seperti
dana yang tersedia untuk membiayai kas dan efek, piutang, persediaan dan
seluruh operasi kebutuhan-kebutuhan pengaturan hutang lancar atau jangka
perusahaan, suatu analisa terhadap pendek. Untuk mengukur penggunaan
sumber dan penggunaan modal kerja modal kerja dapat dilihat dari :
sangat penting bagi penganalisa intern 1. Perputaran modal kerja (working
maupun ekstern, disamping masalah capital turnover) (X1) yaitu alat ukur
modal kerja ini erat hubungannya dengan untuk menentukan keberhasilan
operasi perusahaan sehari hari juga manajemen modal kerja. Kasmir
menunjukkan tingkat keamanan atau (2010:224).
margin of safety para kreditur terutama Hubungan perputaran modal kerja
kreditur jangka pendek. Munawir (working capital turnover) terhadap
(2012:115) mengungkap rumus modal profitabilitas itu sendiri ditunjukkan
kerja sebagai berikut: dengan hasil rasio, jika menunjukkan
hasil diatas standart yaitu 1 kali
Modal Kerja = Aktiva Lancar – Utang Lancar

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Lilik Pujiati & Widya Ratna 208

perputaran, maka perputaran modal dinyatakan dalam kondisi baik atau


kerja menunjukkan hasil yang positif perusahaan sudah merasa berada dititik
dan baik pada perusahaan selama aman dalam jangka pendek.
beroperasi. Pengertian Profitabilitas
2. Perputaran Kas (Cash Turnover) (X2), Profitabilitas suatu perusahaan
yaitu alat ukur efesiensi penggunaan menunjukkan perbandingan antara laba
kas dengan aktiva atau modal yang
suatu perusahaan. (Kasmir.2010:225 ) menghasilkan laba tersebut. Dengan kata
Rumus perputaran kas (cash turnover) lain, profitabilitas adalah kemampuan
sebagai berikut : suatu perusahaan untuk mencapai laba.
Munawir (2012:89) menyatakan bahwa
profitabilitas adalah kemampuan
Hubungan perputaran kas (Cash
perusahaan dengan keseluruhan dana
turnover) terhadap profitabilitas itu
yang ditanamkan dalam aktiva yang
sendiri ditunjukkan dengan hasil rasio,
digunakan untuk operasinya perusahaan
semakin tinggi tingkat perputaran kas
dalam menghasilkan keuntungan. Dari
maka keuntungan yang diperoleh
definisi ini terlihat jelas bahwa sasaran
perusahaan juga akan semakin tinggi.
yang akan dicari adalah laba perusahaan.
Dengan jumlah kas tertentu yang
Ada beberapa pengukuran terhadap
dimiliki perusahaan akan
profitabilitas perusahaan dimana masing-
menghasilkan penjualan yang tinggi.
masing pengukuran dihubungkan dengan
Tingkat penjualan yang tinggi akan
volume penjualan, total aktiva dan modal
menyebabkan keuntungan yang
sendiri. Secara keseluruhan ketiga
diperoleh perusahaan semakin tinggi.
pengukuran ini akan memungkinkan
Hal ini yang menunjukkan sebuah
seorang penganalisa untuk mengevaluasi
perusahaan telah menggunakan kas
tingkat earning dalam hubungannya
secara efesien.
dengan volume penjualan, jumlah aktiva
3. Rasio Lancar (Current ratio) (X3)
dan investasi tertentu dari pemilik
yaitu ukuran yang umum digunakan
perusahaan (Lukman Syamsudin.
atas sovensi jangka pendek,
2007:59).
kemampuan perusahaan
Kerangka Konseptual
dalammemenuhi utang ketika jatuh
Penelitian ini yang akan diteliti
tempo (Kasmir.2010:227). Rumus
adalah pengaruh variabel independen
rasio lancar (current ratio) sebagai
yaitu modal kerja yang terdiri dari
berikut :
variabel Tingkat Perputaran Modal Kerja
(Working Capital Turnover), Perputaran
Kas (Cash Turnover), Rasio Lancar
Hubungan rasio lancar (current (Current Ratio) terhadap variabel
ratio) terhadap profitabilitas ditunjukkan dependen yaitu tingkat profitabilitas.
dengan jumlah hasil rasio, jika hasil rasio Berikut kerangka yang diajukan dalam
mencapai standart minimal rata-rata penelitian ini:
industri yaitu 2 kali, maka perusahaan

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Lilik Pujiati & Widya Ratna 209

Perputaran Modal Kerja


(Working Capital Turnover)

Perputaran Kas Profitabilitas


(Cash Turnover) (ROI)

Rasio Lancar
(Current Ratio)

Gambar 1: Kerangka Konseptual


Hipotesis C. METODE PENELITIAN
H1 = Perputaran Modal kerja Rancangan Penelitian
berpengaruh secara parsial Penelitian ini menggunakan metode
terhadap profitabilitas penelitian desktiptif kuantitatif yaitu
H2 = Perputaran Modal kerjamenjelaskan hubungan antara variabel
berpengaruh secara simultan dengan menganalisis data berupa angka
terhadap profitabilitas dngan menggunakan metode statistik
melalui pengujian hipotesa.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Tabel 1: Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
INDIKATOR
VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL SKALA
PENGUKURAN
Untuk mengukur kemampuan
Return on perusahaan sub sektor kosmetik dan
Investment keperluan rumah tangga yang
Rasio
(ROI) terdaftar di BEI memperoleh
keuntungan dari seluruh kekayaan
yang dimiliki

Untuk melihat bagaimana tingkat


Working
perputaran modal kerja perusahaan
Cappital
sub sektor kosmetik dan keperluan Rasio
Turnover
rumah tangga yang terdaftar di BEI
(WCTO)
Untuk mengukur efesiensi .
penggunaan kas yang dilakukan
Cash turnover
perusahaan sub sektor kosmetik dan
(CTO)
keperluan rumah tangga yang Rasio
terdaftar di BEI
Untuk mengukur kemampuan
perusahaan sub sektor kosmetik dan
Current Ratio
keperluan rumah tangga yang Rasio
(CR)
terdaftar di BEI membayar
kewajiban pendek
Sumber : Diolah dari berbagai sumber,2015

Populasi dan Sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek


Populasi target yang digunakan Indonesia yaitu PT. Martina Berto Tbk,
dalam penelitian ini adalah seluruh PT. Mando Indonesia Tbk, PT. Mustika
Perusahaan Sub Sektor Kosmetik dan Ratu Tbk, dan PT. Unilever Indonesia
Keperluan Rumah Tangga berjumlah 4 Tbk.

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Lilik Pujiati & Widya Ratna 210

Penentuan sampel dalam penelitian atau literatur yang berkaitan erat dengan
ini berdasarkan pada metode purposive masalah yang akan dibahas.
sampling yaitu suatu teknik pengambilan Asumsi Klasik
sampel dengan kriteria tertentu dimana Uji Normalitas
sampel sengaja dipilih untuk dapat Uji normalitas bertujuan untuk
mewakili populasinya, yaitu perusahaan menguji apakah model regresi, variabel
yang mempublikasikan laporan keuangan terikat dan variabel bebas keduanya
yaitu neraca dan laba rugi periode 2010- mempunyai distribusi normal atau
2014. tidak.Model regresi yang baik adalah
Kriteria pemilihan sampel penelitian memiliki distribusi data normal atau
sebagai berikut : mendekati normal. Metode yang dapat
1. Perusahaan Sub Sektor Kosmetik dan dipakai untuk normalitas antara lain:
Keperluan Rumah Tangga yang analisis grafik dan analisis statistik. Uji
terdaftar di Bursa Efek Indonesia normalitas dalam penelitian ini dilakukan
periode penelitian 2010-2014 yaitu 4 dengan cara analisis grafik. Normalitas
Perusahaan. dapat dideteksi dengan melihat
2. Perusahaan yang mempunyai laporan penyebaran data (titik) pada sumbu
keuangan lengkap yang terdiri dari diagonal dari grafik atau dengan melihat
neraca dan laba rugi untuk periode histogram dari residualnya:
penelitian 2010-2014 yaitu 3 1. Jika data menyebar di sekitar garis
Perusahaan. diagonal dan mengikuti garis diagonal
Jumlah Perusahaan Sub Sektor Kosmetik atau grafik histogramnya
dan Keperluan Rumah Tangga yang menunjukkan pola distribusi normal
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang (menyerupai lonceng), regresi
memenuhi kriteria yaitu 3 Perusahaan memenuhi asumsi normalitas.
adalah PT. Martina Berto Tbk, PT. 2. Jika data menyebar jauh dari garis
Mandom Indonesia Tbk, PT. Mustika diagonal dan atau tidak mengikuti arah
Ratu Tbk. garis diagonal atau grafik histogram
Jenis dan Sumber Data tidak menunjukkan pola distribusi
1. Data kuantitatif, yaitu data yang dapat normal, maka model regresi tidak
dihitung atau data yang berupa angka- memenuhi asumsi normalitas.
angka. Data ini dapat diperoleh dari Uji Multikolinearitas
laporan keuangan seperti neraca, Masalah-masalah yang mungkin
laporan laba rugi pada Perusahaan Sub akan timbul pada penggunaan persamaan
Sektor Kosmetik dan Keperluan regresi berganda adalah
Rumah Tangga yang terdaftar di BEI multikolinearitas, yaitu suatu keadaan
periode 2010-2014. yang variabel bebasnya berkorelasi
2. Data kualitatif, yaitu data yang dengan variabel bebas lainnya atau suatu
diperoleh tidak dalam bentuk angka- variabel bebas merupakan fungsi linier
angka tetapi berupa gambaran umum dari variabel bebas lainnya. Adanya
perusahaan, sejarah singkat Multikolinearitas dapat dilihat dari
perusahaan, maupun informasi- tolerance value atau nilai variance
informasi lain yang menyangkut inflation factor (VIF). Jika nilai Variance
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10
oleh pihak perusahaan. maka model terbebas dari
Penelitian ini menggunakan data multikolinearitas.
sekunder, yaitu data yang diperoleh di Uji Autokorelasi
luar perusahaan yaitu melalui buku-buku

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Lilik Pujiati & Widya Ratna 211

Autokorelasi dapat diartikan sebagai heteroskedasitas antara lain: metode


korelasi yang terjadi di antara anggota- grafik, park glejser, rank spearman, dan
anggota dari serangkaian observasi yang barlett.
berderetan waktu (apabila datanya time Regresi Linier Berganda
series) atau korelasi antara tempat Penelitian ini bertujuan melihat
berdekatan (apabila cross sectional). pengaruh hubungan antara variabel-
Adapun uji yang dapat digunakan variabel independen terhadap variabel
untuk mendeteksi adanya penyimpangan dependen dengan menggunakan analisis
asumsi klasik ini adalah uji Durbin regresi linear berganda. Statistik untuk
Watson, dengan keputusan nilai durbin menguji hipotesis dalam penelitian ini
watson diatas nilai dU dan kurang dari menggunakan metode regresi linier
nilai 4-dU, du<dw<4-du dan dinyatakan berganda dengan rumus sebagai berikut :
tidak ada autokorelasi. Dimana :
Uji Heteroskedasitas Y = α+ β1 X1+ β2 X2+ β3 X3 + e …(1)
Uji heteroskedasitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi Y = Return On Investment
terjadi ketidaksamaan variance dari α = konstanta persamaan regresi
residual satu pengamatan ke pengamatan β1,β2,β3 = koefisien regresi
yang lain. Model regresi yang baik X1 = Working Capital Turn Over
adalah yang tidak terjadi X2 = Cash turnover
heteroskedasitas. Metode yang dapat X3 = Current ratio
dipakai untuk mendeteksi gejala e = eror tearm

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Tabel 2: Rasio Rata-rata variabel penelitian pada Perusahaan Sub Sektor Kosmetik
dan Keperluan Rumah Tangga Yang Terdaftar di BEI

Working capital
Perusahaan Cash Turnover Current Ratio ROI
turnover
PT. Martina Berto 2.629 15.730 3.602 5.859
Tbk
PT. Mandom 3.402 17.792 7.105 11.437
Indonesia Tbk
PT. Mustika Ratu 1.515 6.645 5.873 3.924
Tbk
Rasio rata-rata
Perusahaan Sub
Sektor Kosmetik dan 2.515 13.389 5.527 7.073
Keperluan Yang
Terdaftar di BEI
Sumber : Data diolah, 2015

Rasio Perputaran Modal Kerja rasio rata-rata Perusahaan Sub Sektor


(WCTO) Kosmetik dan Keperluan Rumah Tangga
Rasio rata-rata tingkat perputaran yang terdaftar di BEI, dengan rasio
modal kerja Perusahaan Sub Sektor tertinggi pada PT. Mandom Indonesia
Kosmetik dan Keperluan Rumah Tangga Tbk yaitu sebesar 3,40 kali.
yang terdaftar di BEI adalah sebesar 2,51
kali. PT. Martina Berto Tbk dan PT.
Mandom Indonesia Tbk memiliki rasio
rata-rata perputaran modal kerja diatas

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Lilik Pujiati & Widya Ratna 212

Rasio Perputaran Kas (CTO) perusahaan. Hasil penelitian ini


Rasio rata-rata perputaran kas sependapat dengan penelitian empiris
Perusahaan Sub Sektor Kosmetik dan sebelumnya Agus Wibowo dan Sri
Keperluan Rumah Tangga yang terdaftar Wartini (2012) dengan judul Efesiensi
di BEI adalah sebesar 13,39 kali. Rasio Modal Kerja, Likuiditas dan Leverage
perputaran kas rata-rata yang tertinggi Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
terdapat pada PT. Mandom Indonesia Manufaktur di BEI.
Tbk sebesar 17,79 kali dan rasio Berdasarkan hasil olah data,
perputaran kas rata-rata yang terendah didapatkan nilai uji t = -1,046 dengan <t
terdapat pada PT. Mustika Ratu Tbk tabel 2,201. Nilai signifikansi yang
yaitu sebesar 6,64 kali. diperoleh sebesar 0,318 > 0,05, maka
Rasio Lancar (CR) dapat disimpulkan bahwa Cash Turnover
Hasil rata-rata rasio lancar tidak berpengaruh secara parsial terhadap
Perusahaan Sub Sektor Kosmetik dan Return On Investment (ROI) pada taraf
Keperluan Rumah Tangga yang terdaftar sig α = 5%. Hasil ini bertentangan
di BEI adalah sebesar 5,53 kali . Rasio dengan teori, dimana seharusnya semakin
lancar rata-rata tertinggi adalah pada PT. tinggi rasio perputaran kas maka
Mandom Indonesia Tbk yaitu sebesar perusahaan.
7,10 kali, sedangkan rata-rata rasio lancar Dari pemahaman penelitian
terendah adalah PT. Martina Berto Tbk empiris sebelumnya dapat ditarik
dengan rasio rata-rata sebesar 3,60 kali. pernyataan bahwa pengaruh yang tidak
Rasio Profitabilitas (ROI) signifikan ini disebabkan oleh faktor
Rasio rata-rata profitabilitas jumlah kas yang menurun. Kas
Perusahaan Sub Sektor Kosmetik dan digunakan sebagai modal kerja untuk
Keperluan Rumah Tangga yang terdaftar kegiatan operasional perusahaan, namun
di BEI adalah sebesar 7,07%. Dengan penjualan dari kegiatan operasional ini
rasio tertinggi pada PT. Mandom tidak meningkat sehingga produk yang
Indonesia Tbk sebesar 11,44% dan rasio dihasilkan menjadi persediaan. Adanya
terendah pada PT. Mustika Ratu Tbk kenaikan persediaan tersebut akan
yaitu sebesar 3,92%. memperbesar beban bunga, memperbesar
1. Pengaruh secara parsial variabel biaya penyimpanan dan pemeliharaan
independen terhadap variabel digudang serta memperbesar resiko
dependen pada Perusahaan Sub kerusakan produk. Semua hal ini akan
Sektor Kosmetik dan Keperluan menurunkan keuntungan perusahaan.
Rumah Tangga yang terdaftar di Berdasarkan hasil olah data,
BEI. didapatkan nilai uji t = 3,188 dengan nilai
Berdasarkan hasil olah data, t tabel 2,201. Nilai signifikansi yang
didapatkan nilai uji t = 3,407 dengan nilai diperoleh sebesar 0,009 > 0,05. Hasil ini
t tabel 2,201. Nilai signifikansi yang mununjukkan bahwa variabel current
diperoleh sebesar 0,006 < 0,05. Hasil ini ratio memiliki pegaruh positif dan
menunjukkan bahwa variabel working signifikan terhadap ROI pada taraf sig
capital turnover memiliki pegaruh positif α=5%. Berdasarkan teori-teori yang
dan signifikan terhadap ROI pada taraf dikemukakan sebelumnya, dimana teori
sig α=5%. Berdasarkan teori-teori yang mengatakan bahwa semakin tinggi rasio
dikemukakan sebelumnya, dimana teori lancar maka semakin tinggi pula
mengatakan bahwa semakin tinggi rasio profitabilitas yang didapatkan
working capital turnover maka semakin perusahaan. Hasil penelitian ini
tinggi pula profitabilitas yang didapatkan sependapat dengan penelitian empiris

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Lilik Pujiati & Widya Ratna 213

sebelumnya Agus Wibowo dan Sri terhadap tingkat profitabilitas (Return On


Wartini (2012) dengan judul Efesiensi Investment) (ROI). Hal ini ditunjukkan
Modal Kerja, Likuiditas dan Leverage dengan hasil t hitung Perputaran modal
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan kerja (Working Capital Turnover)
Manufaktur di BEI. sebesar 3,407 > t tabel = 2,201 dengan
2. Pengaruh secara simultan variabel taraf signifikansi sebesar 0,006 < 0,05
independen terhadap variabel dan hasil t hitung rasio lancar (current
dependen pada Perusahaan Sub ratio) sebesar 3,188 > t tabel = 2,201
Sektor Kosmetik dan Keperluan dengan taraf signifikansi sebesar 0,009 <
Rumah Tangga yang terdaftar di 0,05. Sedangkan Perputaran Kas (Cash
BEI Turnover) tidak berpengaruh secara
Pada hasil olah data menggunakan parsial terhadap tingkat profitabilitas
program SPSS 16.0 forWindows diatas (Return On Investment), hasil ini
dapat dilihat bahwa ketiga variabel ditunjukkan dengan hasil t hitung
independen secara simultan berpengaruh perputaran kas (cash turnover) sebesar -
terhadap variabel dependen, dimana pada 1.046 < t tabel = 2,201 dengan taraf
tabel 4.13 nilai F hitung sebesar 9.963 (F signifikansi sebesar 0,318 > 0,05 pada
tabel = 3,49) dan taraf signifikasi sebesar Perusahaan Sub Sektor Kosmetik dan
0,002 (sig α < 0,05). Hal ini sesuai Keperluan Rumah Tangga yang terdaftar
dengan hipotesis yang diajukan, teori- di BEI periode 2010-2014 dilihat dari
teori yang dijelaskan sebelumnya, serta nilai t hitung. Dari penelitian juga dapat
penelitian empiris sebelumnya oleh Agus disimpulkan bahwa modal kerja yang
Wibowo dan Sri Wartini (2012) dengan terdiri dari variabel Tingkat Perputaran
variabel working capital turnover, Modal Kerja (Working Capital
current ratio dan Dept to total asset. Turnover), perputaran kas (Cash
Maka secara umum dapat disimpulkan Turnover), dan rasio lancar (Current
bahwa variabel independen perputaran Ratio) berpengaruh secara simultan
modal kerja (working capital turnover), terhadap tingkat profitabilitas (Return On
perputaran kas (cash turnover), dan rasio Investment (ROI)) perusahaan sub sektor
lancar (current ratio) berpengaruh secara kosmetik dan keperluan rumah tangga
simultan terhadap variabel independen yang terdaftar di BEI periode 2010-2014,
ROI. hal ini ditunjukkan dari hasil nilai F
hitung sebesar 9,963 > F tabel = 3,49 dan
E. PENUTUP taraf signifikansi sebesar 0,002 < 0,05.
Berdasarkan uraian yang telah Hal ini sesuai dengan teori yang
dipaparkan mengenai pengaruh menyebutkan bahwa semakin efektif dan
perputaran modal kerja (working capital efisien penggunaan modal kerja dapat
turnover), perputaran kas (cash turnover) meningkatkan kemampuan perusahaan
dan rasio lancar (current ratio) terhadap dalam menghasilkan laba. Tapi tidak
Return on Investment (ROI) pada menutup kemungkinan bahwa banyak
Perusahaan Sub Sektor Kosmetik dan faktor yang juga turut mempengaruhi
Keperluan Rumah Tangga yang terdaftar profitabilatas. Misalnya, faktor eksternal
di BEI periode 2010-2014, dapat perusahaan, lingkungan bisnis, pesaing,
disimpulkan bahwa modal kerja yang harga, kondisi ekonomi suatu negara.
terdiri dari variabel Tingkat Perputaran Dari simpulan diatas, disarankan kepada
Modal Kerja (Working Capital perusahaan sub sektor kosmetik dan
Turnover), Rasio Lancar (Current keperluan rumah tangga yang dijadikan
Ratio)berpengaruh secara parsial objek penelitian, untuk lebih

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015


Lilik Pujiati & Widya Ratna 214

mengefesiensikan penggunaan modal Husnan,Suad. 2013. Manajemen


kerja agar perputaran modal kerja Keuangan. Yogyakarta: BPFE
meningkat dan dapat berinvestasi pada YOGYAKARTA
aktiva lancar yang kemudian Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen
menyebabkan laba perusahaan Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta:
meningkat. Bagi peneliti selanjutnya, Kencana Prenada Media Group
disarankan untuk memasukkan beberapa Martini dan Sugiharto. 2004. Kebutuhan
variabel lain yang dianggap perlu atau Modal Kerja Serta Pengaruhnya
mendukung penelitian ini, misalnya Terhadap Volume Penjualan dan
mengenai Debt to Equity, Rasio Laba Bersih Perum Perumnas.
Perputaran Piutang, Receivable Turnover Majalah Ekonomi dan
dan rasio modal kerja lainnya dan faktor Komputer.Volume 12. Nomor 3.
ekternal perusahaan supaya hasil Halaman 137
penelitiannya lebih general. Putu, I Gedhe. 2013. Pengaruh
Perputaran Kas, Loan To Deposit
DAFTAR PUSTAKA Ratio, Tingkat Permodalan, Dan
Leverage Terhadap Profitabilitas
Agus dan Sri Wartini. 2012. Efesiensi BPR Se- Kota Denpasar Periode
Modal Kerja, Likuiditas dan 2009-2011. E-Journal Akuntansi
Leverage Terhadap Profitabilitas Universitas Udayana. Volume 3.
Pada Perusahaan Manufaktur di Halaman 348
BEI.Jurnal Dinamika Manajemen. S,Munawir.2007.Analisa Laporan
Volume 3.Nomor 1. Halaman 55 Keuangan. Yogyakarta: Liberty
Aris dan Berta. 2012. Analisis Pengaruh Sugiyarso, G dan F. Winarni,
Efesiensi Modal Kerja, Likuiditas 2005.Manajemen Keuangan
dan Solvabilitas Terhadap Pemahaman Laporan Keuangan,
Profitabilitas (Studi Kasus Pada Pengelolaan Aktiva, Kewajiban dan
Industri Barang Konsumsi di BEI). Modal serta Pengukuran Kinerja
Jurnal Spread. Volume 2. Nomor 2. Perusahaan. Yogyakarta: Media
Halaman 136 Pressindo
Agha,Hina. 2014. Impact Of Working Syamsuddin, Lukman. 2012. Manajemen
Capital Management On Keuangan Perusahaan. Edisi
Profitability.European Scientific Ketujuh. Semarang: Gudang Buku
Journal.Volume 10.Nomor 1. Sugiyono. 2007. Statistika untuk
Halaman 380 Penelitian. Bandung. Alfabeta
Ekadini. 2010. Analisis Penggunaan Sugiyono, 2008. Metode Penelitian
Modal Kerja dan Pengaruhnya Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
terhadap tingkat Profitabilitas pada Bandung:
PT. Semen Tonasa Pangkep. Alfabeta
Disertasi doktor Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
pada FE-UIN Makassar.Skripsi Bisnis.kuantitatif Kualitatif dan
diterbitkan R&D. Bandung : Alfabeta
Ghozali,Imam. 2011. Aplikasi Analisis Subramanyam, dan Jhon. J. Wild. 2010.
Multivariate dengan Program IBM Analisis Laporan Keuangan. Edisi
SPSS 19. Semarang: Badan Sepuluh. Jakarta: Salemba
Penerbit Universitas Diponegoro Empat

EKSIS Volume X No 2, Oktober 2015

You might also like