Professional Documents
Culture Documents
Adoc - Pub Al Quran Yang Mengagumkan
Adoc - Pub Al Quran Yang Mengagumkan
AL-QURAN
YANG MENGAGUMKAN
OLEH:
DR.GARRY MILLER*
*DR.Gary Miller (Abdul-Ahad Omar) shows how we can establish
true faithby setting standards of truth. He illustrates a simple but effective
method of finding out the right direction in our search for truth.
By: www.hanifsoul.com
@2009
DAFTAR ISI :
Introduction ........................................................................................................ 1
Merchant Marine ............................................................................................... 2
The Smallest Thing ........................................................................................... 4
Honey ..................................................................................................................... 5
Prophet Muhammad (s) and the Quran ................................................. 7
Scientific Approach to the Quran .............................................................. 9
Falsification Test ............................................................................................. 11
Ask Those Who Have Knowledge ............................................................. 13
Embriology ............................................................................................................... 14
Skeptic's Reaction .................................................................................................. 16
Geology ...................................................................................................................... 18
You Did Not Know This Before! ................................................................ 19
Proof of Authenticity An Aproach ........................................................... 21
Exhausting the Alternatives ................................................................................ 24
The Critic's Trail ..................................................................................................... 26
A Revelation - Abu Lahab .................................................................................... 29
The Flight ............................................................................................................ 31
An Encounter with a Minister ................................................................... 33
The Source of the Quran .............................................................................. 35
Mythomania ...................................................................................................... 37
New Catholic Encyclopedia ........................................................................ 40
Testimony of an Intellectual ...................................................................... 43
Burden of Proof on the Critic .................................................................... 44
Origin of the Universe and Life ................................................................. 45
More on Falsification Test .......................................................................... 47
People of the Book ................................................................................................. 48
A Mathematical Approach .......................................................................... 49
The Female Bee ....................................................................................................... 52
The Sun ...................................................................................................................... 54
Time Zones ................................................................................................................ 56
Conclusions ........................................................................................................ 57
Addendum 1 EGD ............................................................................................. 59
Addendum 2: 'Iram ......................................................................................... 60
1
PENGANTAR
Satu hal yang mengejutkan bagi nonmuslim yang menguji Al-Quran dengan
mendalam bahwa cara Al-Quran menunjukkan sesuatu dengan metode yang
sangat tidak disangka-sangka dari apa yang mereka harapkan. Apa yang
mereka asumsikan adalah mereka mendapatkan sebuah buku tua yang
datang 14 abad yang lalu dari daerah Arab berpadang pasir; dan mereka
mengira bahwa buku tersebut seperti buku biasa – sebuah buku dari padang
pasir. Dan kemudian mereka menemukan bahwa buku kitab Al-Quran
tersebut tidak mirip sama sekali dengan apa yang mereka duga duga. Selain
itu, salah satu persangkaan awal mereka bahwa karena buku tersebut berasal
dari padang pasir seharusnya buku tersebut berbicara tentang padang pasir.
Pada kenyataanya Al-Quran tidak hanya berbicara padang pasir; tapi juga
berbicara tentang lautan – seperti penggambaran badai di tengah laut.
2
ARMADA NIAGA
Beberapa tahun yang lalu, ada sebuah cerita datang kepada kami dari Toronto
tentang seorang laki laki yang telah lama bekerja di Armada Niaga dan
hidupnya dihabiskan di dunia kelautan. Seorang muslim memberikannya Al-
Quran terjemahan untuk menjadi buku bacaan. Pelaut tersebut tidak tahu
menahu sama sekali tentang sejarah Islam akan tetapi dia sangat tertarik
untuk membacanya. Setelah dia selesai membacanya, dia mengembalikan
Kitab Al-Quran terjemahan tersebut kepada muslimin yang meminjamkan Al-
Quran tersebut dan bertanya,:
ternyata fakta itu cukup baginya. Pelaut tersebut akhirnya memeluk Islam
saat itu juga.
oleh seseorang yang tahu persis dan pernah mengalami dan menghadapi
langsung dengan mata kepalanya sendiri badai di tengah lautan. Inilah salah
satu contoh bagaimana Al-Quran itu tidak terikat oleh tempat dan waktu.
Yang pasti, Scientific telah menyatakan secara tegas bahwa pendiskripsian
tersebut terlihat bukan berasal dari “padang pasir” di 14 abad yang lalu.1
1
Namun ternyata masih ada yang mencoba mematahkan pendapat ini bahwa setiap orang
yang menyelam tanpa alat ke dalam laut walau hanya beberapa meter dan pasti mengatahui
bahwa semakin dalam air laut cahaya yang masuk semakin berkurang, Namun ketika di
utarakan bahwa scientifik telah membuktikannya ayat tersebut tentang gelombang dalam
gelombang, mereka berlari ke pendapat lain bahwa ayat tersebut bukan berbicara tentang
kedalaman gelombang didalam gelombang air laut yang berlapis lapis tapi bahasa Al-Quran
itu tidak jelas kemana arahnya. Tapi ayat tersebut bagi mereka menceritakan seseorang yang
tenggelam di tengah badai yang terkena gelombang laut yang terus menerus. Pertanyaannya
“jika seseorang sedang tenggelam di tengah badai apakah dia bisa meneliti “scientifik”
tentang gelombang di dalam gelombang dalam laut atau tentang cahaya yang berkurang
dikedalaman laut, atau tentang awan gelap gulita yang berlapis-lapis, atau dia sibuk
berusaha menyelamatkan diri?”
Kemudian mereka berlari ke pendapat bahwa Nabi Muhammad SAW pastilah hanya
“menebak kemungkinan” dengan benar, karena dia tidak tahu sama sekali tentang badai,
mereka menganalogikan tebakan benar seseorang terhadap warna dasi yang dipakai
seseorang namun di tutup oleh baju jasnya. Jadi alasan mereka bahwa karena hampir hampir
gelap gulita sampai sampai tangan sendiri hampir tidak terlihat tentulah Nabi tidak bisa
menggambarkan detil tentang badai lautan. Jadi bagi mereka hal itu hanyalah tebakan
belaka. Tentang “tebakan” ini anda bisa melihat di buku ini dengan topik “pendekatan
matematika”.
4
Tidak bisa dibantah, kalimat tersebut di 14 abad yang lalu pastilah dianggap
luar biasa heboh, bahkan di dunia Arab sekalipun. Bagi Muhammad,
“Zharrah” adalah sesuatu yang terkecil pada saat itu. Tentu saja, hal tersebut
menunjukkan Al-Quran tidaklah kadaluarsa.
5
MADU
Contoh lain yang kuat yang bisa diharapkan ditemukan dalam “Buku Tua”
yang bersentuhan dengan topik kesehatan atau medicine yang tidak lagi
memakai obat-obatan dan perawatan yang lazim di perumahan di zaman
dahulu. Berbagai sumber sejarah mengatakan bahwa Muhammad Rasulullah
SAW memberikan beberapa petunjuk tentang pengobatan rumahan dan
kebersihan, walau belum banyak yang terungkap berasal dari Al-Quran. Pada
awal pandangan sekilas, bagi non muslim hal ini adalah kelalaian yang tidak
tercatat dalam Al-Quran. Mereka tidak bisa memahami mengapa Allah SWT
tidak “memasukkan” informasi yang sangat menolong tersebut ke dalam Al-
Quran. Beberapa muslimin berusaha menjelaskan “kelalaian” ini dengan
argument:
esensi, Al-Quran eksis dan telah selesai sebelum penciptaan Rasulullah SAW,
jadi sangat tidak mungkin isi dari Al-Quran merupakan petunjuk kata-kata
dari Rasulullah SAW sendiri. Dalam kesimpulannya informasi di dalam Al-
Quran haruslah bersih dari kontradiksi maksud dan tujuan untuk eksistensi
Al-Quran, kompromi dengan kekuasaannya dan membuatnya dengan tulisan
sebagai rahasia wahyu yang terungkap.
Jika ada yang mengasumsikan bahwa Al-Quran adalah produk dari “pikiran
manusia” (seperti filsuf-penerjemah), maka hal tersebut haruslah merupakan
refleksi dari sesuatu apa apa yang terjadi di dalam pikiran seseorang yang
“menyusunnya”. Pada kenyataannya, ensiklopedia dan beberapa buku
mengatakan secara lantang bahwa Al-Quran adalah produk dari
“HALUSINASI” yang dialami Muhammad SAW. Jika klaim ini benar – jika
Al-Quran sungguh sungguh berasal dari orang yang memiliki masalah
psikologi di dalam pikiran Muhammad SAW – maka kemudian bukti bukti
fakta fakta untuk mendukung “halusinasi” tersebut harus terdapat di dalam
Al-Quran. Adakah BUKTI tersebut? Batas yang menentukan ada atau tidak
adanya hal tersebut, haruslah dimulai dari mengindentifikasi peristiwa apa
yang terjadi di dalam pikiran Muhammad di zaman beliau hidup dan
kemudian mencarinya malalui dan yang direfleksi di dalam Al-Quran.
“Saya sangat ketakutan sehingga saya berlari ke rumah untuk bertemu istri
saya”.
Orang Arab tidak memakai cara seperti itu. Namun Muhammad Rasulullah
SAW merasa cukup nyaman dengan istrinya untuk melakukan hal tersebut.
Hal ini menunjukkan sangat berpengaruhnya dan sangat kuatnya kepribadian
8
istri beliau. Meskipun contoh tersebut hanyalah sedikit topik yang semestinya
berada di dalam pikiran Muhammad, mereka (nonmuslim-penerjemah)
berhenti dalam intensitas untuk membuktikan point saya.
“Saya percaya bahwa alam semesta bekerja seperti ini; dan ada tiga
cara/metode untuk membuktikan apakah saya salah atau tidak!”
Jadi dalam dunia scientific subjek dalam teori milik Einstein di uji coba, dan
dalam enam tahun semuanya lulus uji dengan tiga metode yang diajukan
tersebut. Tentu saja, hal tersebut tidak menunjukkan bahwa Einstein adalah
sempurna, tapi hal itu membuktikan bahwa dia pantas untuk didengarkan,
karena dia berkata, “Ini adalah ide saya; dan jika anda ingin membuktikan
saya salah, lakukanlah ini atau cobalah itu.”
Inilah cara yang dilakukan oleh Al-Quran sejak dari dahulu – falsification
tests. Beberapa adalah klasik (maksudnya telah terbukti benar sejak dari
dulu), dan beberapa masih eksis hari ini. Pada dasarnya hal ini dikatakan,:
10
“Jika buku ini tidak sesuai dengan apa yang diklaim didalamnya, maka
kemudian apa yang perlu kamu lakukan adalah ini atau ini atau ini untuk
membuktikan bahwa Al-Quran adalah salah.”
Tentu saja, dalam 1400 tahun lebih lamanya tidak ada seorangpun telah bisa
melakukan “ini atau ini atau ini,” dan hal tersebut membuktikan bahwa Al-
Quran adalah kebenaran dan authentic.
11
FALSIFICATION TEST
Ini adalah tantangan yang sangat jelas untuk non-muslim. Pada dasarnya, Al-
Quran mengundang mereka untuk menemukan kesalahan. Sebagai fakta, di
samping tantangan yang serius dan sulit, tantangan yang sebenarnya terjadi
pada awalnya bahkan tidak terjadi dalam kebiasaan manusia dan tidak sesuai
dengan kepribadian manusia. Tidak seorangpun yang mengambil ujian di
12
"Ini ujian yang sempurna. Tidak ada kesalahan didalamnya. Temukan satu
kesalahan saja jika Guru bisa! Tidak satupun cara yang guru bisa lakukan
untuk menemukan kesalahan”.
Guru tersebut tidak akan bisa tidur sampai dia menemukan sebuah
kesalahan! Namun sebelum itu, inilah metode pendekatan Al-Quran yang
scientific kepada orang-orang.
13
Ada sikap yang menarik lainnya dalam Al-Quran yang memberikan saran
secara berulang-ulang kepada para pembaca. Al-Quran memberitahukan
kepada pembaca tentang berbagai bukti dan fakta dan kemudian memberikan
saran:
“Jika anda ingin tahu lebih banyak tentang ini dan itu, atau jika anda ragu
apa yang telah dikatakan, maka kemudian anda harus bertanya kepada
orang yang memiliki ilmunya.”
Ini adalah sikap Al-Quran yang sangat mengejutkan. Bukanlah hal biasa
untuk memiliki sebuah buku yang datang dari seseorang yang tidak memiliki
pelatihan di dalam ilmu geografi, bitani, biologi dan lain sebagainya. Yang
mendiskusikan subjek tertentu dan menyarankan pembaca untuk bertanya
kepada orang yang memiliki ilmunya dan kemudian mendebat segalanya
yang berkaitan dengan topik tersebut. Namun di setiap zaman ada orang
orang muslim yang mengikuti saran dari Al-Quran tersebut dan membuat
penelitian yang mengejutkan. Jika kita melihat salah satu pekerjaan Muslim
Scientific di abad yang lalu, kita akan menemukan salah satunya penuh
dengan kutipan-kutipan yang bersumber dalam Al-Quran. Penelitian tersebut
menunjukkan bahwa mereka melakukan penelitian di suatu tempat dan
mencari sesuatu. Dan mereka menegaskan bahwa alasan mereka mencari di
tempat di sana dan di sini karena Al-Quran memberi petunjuk kepada mereka
secara langsung.
EMBRIOLOGI
"Ini adalah apa yang dikatakan Al-Quran. Apakah hal ini merupakan
kebenaran?"
Pada intinya, mereka mengikuti nasihat dari Al-Quran:
Mereka memilih cara seperti itu, dan seperti itulah yang terjadi, seorang non -
Muslim Profesor Embriologi di University of Toronto. Namanya adalah
Dr.Keith Moore, dan dia adalah penulis buku teks embriologi – seorang ahli
di dalam dunia embriologi. Mereka mengundang dia ke Riyadh dan berkata,:
"Apa yang dikatakan Al-Quran tentang subjek ilmu Embriologi yang Anda
ketahui. Apakah itu benar? Dapatkah Anda ceritakan kepada kami? "
Sementara beliau di Riyadh, kelompok tersebut memberikan semua bantuan
yang Profesor perlukan dalam terjemahan dan semua kerjasama yang beliau
minta. Dan Prof.Keith Moore begitu terkejut dengan apa yang ia temukan dan
kemudian diubah ke dalam buku pelajaran. Bahkan, di edisi kedua salah satu
bukunya, yang berjudul “Before We are Born…....” di bagian tentang sejarah
embriologi, ia memasukkan beberapa materi yang tidak ada di edisi pertama
karena apa yang ia ditemukan dalam Al-Quran itu merupakan petunjuk pada
waktu itu dan bahwa mereka yang percaya dalam Al-Quran tahu apa yang
orang lain tidak mengetahui.
puluh tahun yang lalu. Bahkan, dia mengatakan bahwa satu item pada
khususnya - Deskripsi Al-Quran tentang manusia sebagai "lintah-seperti
bekuan "( 'alaqah) [QS:Ghafir 40:67] - yang baru baginya, tetapi ketika
dia memeriksa itu, ia menemukan bahwa hal itu benar, dan begitu ia
menambahkannya ke bukunya. Dia berkata,:
REAKSI SKEPTIK
Dr Moore juga menulis sebuah buku tentang clinical embryology, dan ketika
itu ia menyajikan informasi tersebut di Toronto, hal itu disebabkan karena
jika ditampilkan di kanada cukup membuat kegemparan di seluruh Kanada.
Saat itu di halaman depan dari beberapa surat kabar di seluruh Kanada, ada
beberapa judul utama berita cukup menggelikan. Sebagai contoh, satu judul:
“SURPRISING THING FOUND IN ANCIENT PRAYER BOOK!” Sepertinya
jelas dari contoh ini bahwa orang-orang tidak mengerti dengan jelas tentang
apa semua ini. Sebagai fakta, salah satu surat kabar reporter bertanya
Profesor Moore,:
"Itu tidak masalah jika ada orang yang mencoba untuk menemukan
embriologi empat belas abad yang lalu. Mereka tidak bisa melihatnya! "
Dr Moore menjawab:
GEOLOGI
Karena terdapat jumlah yang luas bidang ilmu pengetahuan yang dibahas
dalam Al-Quran, sudah tentu membutuhkan banyak waktu yang dihabiskan
untuk membahas setiap bidang ilmu pengetahuan. Hal Ini cukuplah untuk
tujuan dari diskusi buku ini untuk menyatakan bahwa Al-Quran membuat
pernyataan yang sangat jelas dan ringkas tentang berbagai bidang ilmu
pengetahuan sekaligus memberikan nasihat kepada pembaca untuk
memverifikasi keaslian pernyataan Al-Quran ini dengan penelitian oleh para
ahli dalam bidang ilmu pengetahuan masing-masing. Dan sebagaimana
digambarkan oleh contoh sebelumnya yaitu embriologi dan geologi, Al-Quran
telah jelas dan otentik.
19
Memang, tidak ada satupun kitab suci yang ada membuat klaim sama seperti
Al-Quran. Semua tulisan-tulisan kuno lainnya dan kitab suci dari orang yang
telah ada hanya memberikan banyak informasi, tetapi mereka selalu
menyatakan informasi tersebut dari mana referensinya.
Sebagai contoh, ketika Al-kitab Bible membahas sejarah kuno, hal itu
dinyatakan bahwa raja ini tinggal di sini, yang satu ini bertempur di suatu
pertempuran, satu lagi begitu mungkin anak laki-laki, dll. Namun selalu
menetapkan bahwa jika Anda ingin informasi lebih lanjut, maka Anda harus
membaca buku ini dan buku itu karena dari situlah informasi itu berasal.
Berbeda dengan konsep tersebut, Al-Quran memberikan pembaca dengan
informasi dan negara bahwa informasi ini adalah sesuatu yang benar benar
baru. Tentu saja, selalu ada petunjuk untuk melakukan riset terhadap
informasi yang disediakan dan memverifikasi keasliannya.
Sangat menarik bahwa seperti sebuah konsep yang tidak pernah ditantang
oleh non-Muslim sejak empat belas abad yang lalu. Memang, orang Mekkah
yang membenci kaum muslimin, dari waktu ke waktu mereka mendengar lagi
bahwa wahyu Al-Quran mengklaim membawa informasi yang baru, namun,
mereka (orang mekkah) tidak pernah berkata,:
Harus ditekankan di sini bahwa Al-Quran selalu akurat tentang banyak hal,
Namun demikian keakuratan belum tentu berarti sebuah buku adalah wahyu
ilahi. Bahkan, ketepatan hanya salah satu kriteria untuk sebuah buku disebut
sebagai wahyu ilahi. Misalnya, buku telepon adalah akurat, tapi itu tidak
berarti bahwa itu diwahyukan. Masalah sebenarnya terletak pada salah
satunya harus ada beberapa bukti yang ditetapkan yang bersumber dari Al-
Quran. Penekanannya ke arah lain, dalam beban penetapan pembuktian
berada pada pihak pembaca. Anda tidak dapat langsung menyangkal keaslian
Al-Quran tanpa cukup bukti. Jika, memang ada orang yang menemukan
kesalahan, maka ia mempunyai hak untuk mendiskualifikasi itu. Inilah beban
pembuktian yang ditekankan dalam Al-Quran.
Sekali seorang pria datang kepada saya setelah saya menyampaikan ceramah
di Afrika Selatan. Dia sangat marah tentang apa yang saya katakan, dan
begitulah katanya,:
"Aku akan pulang malam ini dan menemukan kesalahan dalam Al-Quran. "
"Selamat. Itu adalah sesuatu hal yang paling cerdas dari perkataan Anda. "
Tentu saja, ini adalah cara pendekatan yang dipakai Muslimin kepada orang-
orang yang meragukan keaslian Al-Quran, karena Al-Quran sendiri
menawarkan tantangan yang sama. Dan mau tidak mau, setelah menerima
tantangan itu dan menemukan bahwa Al-Quran itu benar, orang-orang ini
akan datang dengan kepercayaan karena mereka tidak bisa membatalkan
keaslian Al-Quran. Pada intinya, Al-Quran mendapatkan rasa hormat dari
22
Fakta terpenting yang harus diulangi terus menerus tentang keaslian Al-
Quran adalah bahwa jika salah satu orang yang tidak mampu untuk
menjelaskan sebuah fenomena tertentu, tidak berarti dia perlu menerima
penjelasan fenomena tersebut dari orang lain. Secara khusus, hanya karena
orang-orang tidak dapat menjelaskan sesuatu, tidak berarti bahwa kita harus
menerima penjelasan orang lain. Akan tetapi, Penolakan orang lain akan
kembali beralih kepada orang tersebut untuk penjelasan penolakannya
dengan beban pembuktian kembali pada dirinya sendiri untuk menemukan
jawaban yang layak.
Teori umum ini telah berlaku untuk berbagai konsep dalam berbagai
kehidupan, akan tetapi, yang paling mengagumkan adalah teori umum
tersebut sangat identik dengan Tantangan Al-Quran, tantangan tersebut
dibuat untuk menciptakan kesulitan bagi orang-orang yang berkata:
Bahkan, di salah satu ayat Al-Quran tertentu, saya selalu melihat kesalahan
terjemahan ke dalam bahasa Inggrisnya, Allah SWT menyebutkan bahwa
seseorang telah mendengarkan penjelasan tentang kebenaran. Hal Ini
menyatakan bahwa orang yang telah mendapatkan penjelasan tersebut
sedang lalai dalam kewajibannya karena setelah ia mendengar informasi
23
Hal ini sangat familiar dengan cara pemberian informasi “catatan pinggir”
kepada orang-orang yang melakukan penelitian di masa mendatang dan
menyajikan informasi tambahan. Yang terpenting adalah bahwa seseorang
menjanjikan fakta-fakta dan mendapatkan rasa empati dan ketertarikan.
24
Kepastian yang nyata tentang kebenaran Al-Quran adalah Jelas sekali dalam
keyakinan yang umum dikeseluruhannya; dan keyakinan ini berasal dari
metode pendekatan yang berbeda -- “Exhausting the alternatives” Atau
"Jalan alternatif yang melelahkan." Pada dasarnya, Al-Quran menyatakan,:
"Buku ini adalah wahyu Ilahi,bahwa jika anda tidak percaya itu, lalu apa
itu? "
Di satu sisi, terdapat orang orang kelompok besar yang telah meneliti Al-
Quran selama ratusan tahun dan mengklaim,:
"Satu hal yang kita tahu pasti - orang itu, Muhammad SAW mengira dia
adalah seorang nabi. Muhammad SAW adalah orang gila! "
"Karena fakta-fakta ini, satu hal yang kita yakini adalah bahwa laki-laki
itu, Muhammad SAW adalah seorang pembohong! "
25
Dia benar-benar percaya bahwa ia adalah seorang nabi, dan dia percaya
bahwa jawabannya akan diberikan kepadanya oleh wahyu.
26
Jenis perilaku ini merupakan karakteristik dari orang yang tidak percaya
bahwa ia adalah seorang nabi (pembohong-penerjemah). Apa yang non-
Muslim menolak untuk menerima adalah bahwa Anda tidak bisa memiliki
kepribadian kedua-duanya. Orang bisa menjadi orang gila, atau dia dapat
menjadi seorang pembohong. Dia bisa menjadi salah satu atau salah satu
yang lainnya, tetapi seseorang jelas tidak bisa memilki kepribadian gila dan
pembohong sekaligus keduanya! Penekanannya adalah pada fakta bahwa
kepribadian gila atau kepribadian pembohong tidak diragukan lagi saling
eksklusif ciri kepribadian yang mandiri.
Skenario berikut adalah contoh yang baik dari jenis siklus lingkaran yang
non-Muslim berkeliling di terus-menerus. Jika Anda meminta salah satu dari
mereka,:
Dia memberitahu Anda bahwa itu berasal dari pikiran seorang pria yang gila.
Kemudian Anda bertanya kepadanya,:
Jadi, dalam rangka untuk menjelaskan fakta yang Anda bawa, ia berubah
posisi dan berkata, :
Nabi Muhammad SAW memiliki seorang paman yang bernama Abu Lahab.
Orang ini membenci Islam sedemikian rupa sehingga ia memanfaatkan
kebenciannya untuk mengikuti di sekitar Nabi Muhammad SAW dalam
rangka untuk mendiskreditkan Kenabian Muhammad SAW. Jika Abu Lahab
melihat Nabi Muhammad SAW berbicara kepada orang asing, dia menunggu
hingga Nabi Muhammad SAW pergi berpisah dengan orang yang diajak
bicara itu, dan Abu Lahab datang kepada orang asing tersebut dan bertanya
kepadanya,:
"Apa yang dia katakan? Apakah dia berkata, 'Hitam'? Yah, itu adalah
putih. Apakah dia bilang 'pagi'? Yah, itu adalah malam. "
Abu Lahab selalu mengatakan sesuatu kebalikan dari apapun yang ia dengar
dari perkataan Muhammad SAW dan kaum Muslimin. Namun, sekitar
sepuluh tahun sebelum Abu Lahab meninggal, turun Surat dalam Al-Quran
(QS Al-Lahab, 111) yang sedikit mengungkap tentang rahasia Abu Lahab.
Yang sangat jelas menyatakan bahwa ia akan masuk ke dalam api (i.e.,
Neraka). Dengan kata lain, ia menegaskan bahwa ia tidak akan pernah
menjadi seorang Muslim dan oleh karena itu akan dihukum selama-lamanya.
Semenjak Surat tersebut turun, selama sepuluh tahun kehidupan Abu Lahab
sebenarnya sangat bisa mendeskreditkan kenabian Muhammad SAW. Yaitu
dengan cara ia hanya perlu mengatakan suatu pernyataan yang bertentangan
dengan isi surat Al-Lahab tersebut dengan perkataan :
"Paman sangat benci dan selalu bertentangan terhadap saya dan paman
ingin menghabisi saya? Baiklah, ucapkanlah kalimat itu, dan saya telah
tamat. Ayolah, katakanlah kalimat itu paman! "
Tapi Abu Lahab tidak pernah mengatakan kalimat itu. Sepuluh tahun!! Dan
dalam semua waktu itu ia tidak pernah menerima Islam atau bahkan tidak
menjadi bersimpati terhadap Islam.
MIGRASI
Contoh lain dari tingkat kepercayaan diri yang tinggi dari Nabi Muhammad
SAW sendiri dan konsekuensi dalam perlindungan Illahi terhadap kenabian
dirinya beserta pesannya sampai selamat adalah ketika dia meninggalkan
Makkah dan bersembunyi di sebuah gua bersama Abu Bakr RA selama
migrasi mereka ke Madinah. Kedua-duanya dari dalam gua dengan jelas
melihat orang-orang datang untuk membunuh mereka, dan Abu Bakr RA
merasa takut. Tentu saja, jika Muhammad SAW adalah seorang pembohong,
pemalsu dan mencoba menipu orang-orang menjadi percaya bahwa ia adalah
seorang nabi, orang akan mengharapkan dia berkata kepada temannya,:
"Hei, Abu Bakr, lihat apakah Anda dapat menemukan kembali jalan keluar
dari gua ini.! "
Atau,
" berjongkoklah ke pojok bawah sana dan diam. !"
"Bersabarlah! Sesungguhnya Allah SWT beserta kita, dan Allah SWT akan
menyelamatkan kita! "
Sekarang, jika orang tahu bahwa ia menipu rakyat, dari mana dia
mendapatkan sikap semacam ini pada saat terjepit? Bahkan, seperti kerangka
berpikir, perkataan itu bukanlah karakteristik dari pembohong atau pemalsu
sama sekali.
yang tepat. Di satu sisi, mereka memberitahu Anda pada hari Senin, Rabu
dan Jumat,:
dan di sisi lain, pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu mereka bilang,:
"Dia gila."
Apa yang mereka menolak untuk menerima adalah bahwa seseorang tidak
dapat mendapatkan keduanya, namun mereka memaksakan kedua teori,
baik alasan untuk menjelaskan informasi dalam Al-Quran.
33
Tujuh tahun yang lalu, Seorang Pendeta datang ke rumah saya. Di ruangan
khusus yang kami duduk bersama ada Al-Quran di atas meja, menghadap ke
bawah, sehingga Pendeta tidak sadar tentang isi buku itu. Di tengah-tengah
diskusi, saya menunjuk Al-Quran dan berkata, :
Melihat Al-Quran tapi tidak tahu buku mana yang dimaksud itu, dia
menjawab,:
"Yah, Aku berkata kepadamu, jika buku itu bukan Alkitab Bible, berarti itu
ditulis oleh seorang laki-laki! "
"Biarkan saya mengatakan sesuatu tentang apa yang dalam buku itu. "
Dan hanya dalam waktu tiga sampai empat menit, saya mengaitkan dia
dengan beberapa hal yang terkandung dalam Al-Quran. Setelah mengaitkan
semuanya hanya tiga atau empat menit, ia benar-benar mengubah posisi dan
menyatakan,:
"Kau benar. Seorang pria tidak menulis buku itu. The Devil menulis itu! "
Sebagai soal fakta, ada sebuah kisah terkenal dalam Alkitab Bible yang
menyebutkan bagaimana suatu hari beberapa orang Yahudi sebagai saksi
34
ketika Yesus A.S menghidupkan seorang laki-laki dari antara orang mati. Pria
tersebut sudah mati selama empat hari, dan ketika Yesus tiba, ia hanya
berkata,:
"Bangunlah!"
dan pria itu bangkit dan berjalan jauh. Pada saat seperti pemandangan itu,
beberapa orang Yahudi yang sedang menonton berkata tidak percaya, :
Sekarang cerita ini dibacakan sangat sering di gereja di seluruh dunia, dan
orang-orang yang menangis air mata besar itu, berkata, :
"Oh, kalau aku berada di sana, aku tidak akan bodoh seperti orang Yahudi!
"
Karena mereka benar-benar mundur ke sudut yang tersisa dan tidak memiliki
Jawaban layak lainnya, mereka terpaksa menggunakan itu dengan cepat
tanpa pikir panjang dan murahan.
35
Contoh lain dari penggunaan orang sikap lemah ini dapat dapat ditemukan di
Mekkah penjelasan mengenai sumber pesan Muhammad SAW. Mereka sering
berkata, :
2
Dalam terjemahan bahasa Inggris resmi adalah seperti itu yang kemudian diterjemahkan ke
Indonesia, namun dalam terjemahan Arab ke bahasa Indonesia resmi ada perbedaan
terjemahan QS:69:51 yang berbunyi : “….dan mereka berkata: "Sesungguhnya ia
(Muhammad) benar-benar orang yang gila”
36
Sekarang apakah seperti ini caranya Setan bisa menulis sebuah buku? Setan
mengatakan sesuatu,:
“Sebelum Anda membaca buku saya, mintalah Allah SWT untuk melindungi
Anda dari saya? "
Ini adalah sesuatu yag sangat-sangat rumit dan menipu. Memang, seseorang
bisa menulis sesuatu seperti ini, tapi apakah setan akan melakukan ini?
Banyak orang sangat jelas menggambarkan bahwa mereka tidak bisa datang
ke salah satu kesimpulan pada subyek tersebut. Di satu sisi, mereka
mengklaim bahwa setan tidak akan melakukannya hal seperti itu dan bahkan
jika dia bisa, Tuhan tidak akan mengizinkannya, namun, di sisi lain, mereka
juga percaya bahwa Setan adalah satu-satunya yang jauh lebih kecil daripada
Allah SWT. Pada dasarnya mereka menyatakan bahwa Iblis mungkin bisa
melakukan apa pun yang Allah SWT dapat lakukan. Dan sebagai hasilnya,
ketika mereka melihat Al-Quran, bahkan walaupun mereka terkejut karena
bagaimana luar biasa Al-Quran itu, mereka masih menegaskan, :
Segala Puji Bagi Allah SWT, umat Muslim tidak memiliki sikap seperti itu.
Meskipun Setan mungkin memiliki beberapa kemampuan, Namun cara
kemampuan setan sangatlah jauh terpisah dan berbeda dengan cara yang
Allah SWT miliki. Dan tidak ada seorang muslim adalah seorang Muslim,
kecuali jika ia percaya hal tersebut. Adalah umum diketahui bahkan di
kalangan non-Muslim bahwa Iblis dapat dengan mudah membuat kesalahan,
dan itulah yang diharapkan bahwa Setan akan membuat kontradiksi terhadap
dirinya sendiri jika dan ketika dia menulis sebuah buku. Dan memang,
Pernyataan dalam Al-Quran (QS an-Nisa 4:82):
"Apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Apakah itu
dari selain Allah, tentulah mereka menemukan dalamnya
banyak pertentangan. "
37
MYTHOMANIA
"Oke, kau mengatakan bahwa Kau adalah raja Inggris. Jadi, katakan
padaku di mana ratu pada hari ini?. Dan di mana Perdana Menteri? Dan
mana Penjaga Anda? "
"eehm ... ratu ... dia telah pergi ke ibunya. Uhhh ... Perdana Menteri ...
mungkin dia meninggal. "
Dan akhirnya dia sembuh karena dia tidak bisa menghadapi kenyataan. Jika
Psikolog tetap menghadapi dia dengan cukup fakta, akhirnya penderita
mythomaniac menghadapi kenyataan dan berkata,:
Sekilas, pernyataan ini muncul samar-samar, akan tetapi makna dari ayat ini
adalah sangat jelas ketika pandangan seseorang itu menjadi sangat terang
karena membaca contoh-contoh yang disebutkan sebelumnya. Pada
dasarnya, salah satu yang diharapkan adalah kesembuhan bagi pembaca dari
Delusi dengan cara membaca Al-Quran. Intinya, ini adalah terapi. Cara
harfiah inilah yang digunakan untuk menyembuhkan orang yang tertipu
dengan cara mengkonfrontir mereka dengan fakta fakta yang benar-benar
fakta autentic. Sebuah sikap umum di seluruh Al-Quran adalah salah satunya
yang berkata, :
"Hai manusia, kamu berkata ‘ini’ dan ‘itu’ tentang ‘ini’; tapi bagaimana
dengan ‘ini’ dan ‘itu’? Bagaimana kau bisa berkata ’ini’ ketika kau tahu ’itu’?
"
Sekarang ini Gereja Katolik dengan usianya yang sangat tua, sekitar
berabad-abad lamanya, menyangkal usaha yang sia-sia tersebut untuk
menjelaskan kepalsuan Al-Quran.
"Oh, Al-Quran datang dari ‘sini’ Al-Quran datang dari ‘sana’. "3
Tentu saja, seperti pernyataan oleh Gereja Katolik tersebut di atas, hal ini
juga terwariskan kepada Penganut Kristen dalam kesulitan setiap harinya.
Mungkin saja bahwa orang Kristian memiliki ide sendiri mengenai asal-usul
Al-Quran, akan tetapi sebagai salah satu anggota Gereja, ia tidak dapat benar-
benar berbuat banyak terhadap teorinya sendiri. Perbuatan seperti itu akan
bertentangan dengan ketaatan, kesetiaan dan loyalitas karena tuntutan dari
Gereja. Dengan kebajikan dari keanggotaan Gereja, ia harus menerima apa
yang Gereja Katolik nyatakan tanpa boleh mengajukan pertanyaan dan tetap
pada ajaran-ajarannya sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari. Sehingga,
pada dasarnya, jika Gereja Katolik secara keseluruhan berkata,:
kemudian apa yang bisa dikatakan tentang sudut pandang Islam? Jika
bahkan kalau non-muslim yang mengakui bahwa ada sesuatu dalam Al-
3
Penerjemah sering menemukan bahwa banyak dari para penentang memiliki kerakter
seperti ini, kadang mereka menuduh, oh itu sudah ada di zaman yunani kuno, sisi lain, oh itu
sudah ada di zaman mesir kuno, oh itu ada di zaman china, jepang, india, semith,
alexanderia, oh sudah ada di kitab bible ada di kitab ini dan itu dsb dsb. Atau seperti :oh itu
sudah ada seperti itu dari dulu di konsep yin yang, konsep kalender, konsep ini dan konsep
itu, oh itu berasal dari bahasa ini, dari bahasa itu yang intinya Muhammad SAW entah
bagaimana mencontek dari semua sumber itu.
Secara eksplisit hal tersebut menyatakan bahwa mereka mendukung kebenaran dari isi itu,
namun mereka menolak bahwa itu adalah dari Muhammad SAW. Dan kenyataannya tidak
ada bukti satupun yang bisa mengatakan Muhammad SAW mencontek sana sini, tidak
seperti mereka dan kita di zaman sekarang tinggal cari di google.com maka dapatlah
informasinya. Di sisi lain klo lah mereka memaksakan pendapat Nabi Muhammad SAW
mencontek sana sini, bagaimana mungkin dia bisa mencontek ke Mesir, besoknya ke Yunani,
Besoknya lagi ke Israel, besoknya memakai bahasa semith, besok bahasa yunani, besok ke
India, china, konsep kundalini, konsep buku aristoteles? Sedangkan perjalanan tercepat
adalah dengan menggunakan hewan. Atau bukti bukti “teman teman informan rahasia dari
berbagai penjuru dunia” juga tidak ada.
42
Quran - sesuatu yang harus diakui - maka mengapa orang begitu keras kepala
dan defensif serta bermusuhan ketika umat Islam yang berilmu memajukan
teori yang sama? Hal ini menjelaskan sesuatu kepada mereka dengan
pikirannya untuk direnungkan -- sesuatu yang untuk direnungkan bagi
mereka yang Paham!
43
Sekali lagi ini adalah kesimpulan yang disampaikan yang bersumber dari
non-muslim - intelektual yang sangat terkemuka di kalangan Katolik Gereja
sendiri!
Saya tidak berpikir bahwa Paus setuju dengan dia, tapi meskipun demikian,
pendapat semacam itu dicatat, orang yang telah dikenal sebagai publik figur
itu harus membawa beberapa pembelaan yang berat kepada pihak Muslim. Ia
harus dihargai karena menghadapi kenyataan bahwa Al-Quran bukanlah
sesuatu yang dapat dengan mudah dikesampingkan dan bahwa, pada
kenyataannya Allah SWT adalah sumber dari kata-kata ini.
Jika sebuah buku bukanlah wahyu, maka itu adalah penipuan, dan jika itu
adalah penipuan, seseorang harus bertanya, :
"Darimana asal-usulnya? Dan bagian mana hal itu bisa menipu kita? "
Tentu saja, jika orang-orang akan bersikeras bahwa Al-Quran adalah sebuah
penipuan, maka mereka harus mendatangkan bukti untuk mendukung klaim
seperti itu. Beban pembuktian ada pada mereka, bukan kami! Seseorang tidak
pernah diharapkan untuk memajukan sebuah teori tanpa cukup menguatkan
fakta; jadi saya berkata kepada mereka, :
Ironisnya, Fakta ini adalah sama dengan apa yang mereka teliti yang
mendapatkan penghargaan Nobel tahun 1973 kepada beberapa orang-orang
kafir.
"Semua ini, Yang Anda lihat (menunjuk kepada diri sendiri), sebagian besar
adalah terbuat kebanyakan dari air, "
Tidak ada seorang pun akan percaya kepada anda. Bukti yang tidak tersedia
sampai ditemukannya mikroskop. Mereka harus menunggu untuk
mengetahui bahwa sitoplasma, substansi dasar sel, dibuat-up 80% air.
Meskipun demikian, bukti-bukti telah datang seiringnya waktu, dan sekali
lagi Al-Quran berdiri kokoh dalam ujian waktu.
47
Contoh menarik dari jenis terakhir dari buku ini tentang falsification test
yang terkandung dalam Al-Quran adalah ayat yang menyebutkan hubungan
antara Muslim dan yahudi. Ayat ini berhati-hati untuk tidak
mempersempit ruang lingkup pada hubungan antara para anggota individu
masing-masing agama, tetapi lebih dari itu, ini meringkas hubungan antara
dua kelompok masyarakat secara keseluruhan. Pada intinya, Pernyataan
Al-Quran bahwa orang Kristen akan selalu memperlakukan kaum
Muslimin lebih baik daripada orang Yahudi memperlakukan
muslim. Memang, banyak dampak dari pernyataan demikian yang hanya
dapat dirasakan setelah pertimbangan yang hati-hati mengambil arti
sebenarnya dari ayat tersebut. Memang benar bahwa banyak orang Kristen
dan banyak orang Yahudi telah menjadi Muslim, tapi secara keseluruhan,
masyarakat Yahudi akan dipandang sebagai musuh yang ingin sekali
menghancurkan Islam. Selain itu, sangat sedikit orang menyadari apa yang
seperti deklarasi undangan terbuka dalam Al-Quran. Pada dasarnya, ini
adalah kesempatan yang mudah bagi orang Yahudi untuk membuktikan
bahwa Al-Quran adalah palsu - bahwa itu bukan wahyu Ilahi. Yang harus
mereka lakukan adalah mengatur diri mereka sendiri, memperlakukan kaum
muslim dengan sebaik-baiknya selama beberapa tahun dan kemudian
berkata,:
"Sekarang apa yang kitab suci anda katakan tentang teman terbaik di
dunia orang orang anda? - orang-orang Yahudi atau orang Kristen?
Melihat apa yang kita (Yahudi) lakukan untuk Anda! "
Itu yang harus mereka lakukan untuk menyangkal keaslian Al-Quran, namun
mereka tidak melakukannya pada tahun 1400 tahun. Tetapi, seperti biasa,
tawaran masih terbuka lebar sampai sekarang dan masa depan!
49
PENDEKATAN MATEMATIKA
Sekarang jika orang yang sama memiliki dua situasi seperti itu (yaitu, dia
mungkin benar atau salah tentang situasi nomor satu, dan ia bisa benar atau
salah tentang situasi nomor dua), dan dia menutup matanya dan menebak,
maka ia hanya akan memiliki kesempatan benar seperempat dari
kesempatannya (yakni, satu kali kesempatan dari empat kesempatan). Dia
sekarang memiliki satu dari empat kemungkinan karena sekarang ada tiga
cara baginya untuk menjadi salah dan hanya satu cara baginya untuk dapat
benar. Dalam istilah yang sederhana, ia dapat membuat pilihan yang salah
dalam situasi nomor satu dan kemudian membuat pilihan yang salah situasi
nomor dua, atau dia bisa membuat pilihan yang salah dalam situasi nomor
satu dan kemudian membuat pilihan yang tepat dalam situasi nomor dua,
50
atau dia bisa membuat pilihan yang tepat dalam situasi nomor satu dan
kemudian membuat pilihan yang salah situasi nomor dua, atau dia bisa
membuat pilihan yang tepat dalam situasi nomor satu dan kemudian
membuat pilihan yang tepat situasi nomor dua.
Tentu saja, yang (hanya contoh di mana ia bisa benar keseluruhan adalah
skenario terakhir di mana ia bisa menebak dengan benar dari kedua situasi
benar salah tersebut). Kemungkinan menebak-nebak dengan tepat
berpeluang semakin kecil karena jumlah kesempatan baginya untuk menebak
telah meningkat; dan persamaan matematika mewakili skenario seperti
adalah ½ x ½ (yaitu, satu kali kesempatan keluar dari dua untuk situasi
pertama dikalikan oleh salah satu kesempatan dari dua kesmepatan untuk
situasi kedua).
Melanjutkan dengan contoh, jika orang yang sama sekarang memiliki tiga
situasi di mana untuk membuat dugaan-dugaan buta, kemudian dia hanya
akan benar seperdelapan dari waktunya (yakni, satu kali waktu keluar dari
delapan waktu benar atau salah atau ½ x ½ x ½). Sekali lagi, kemungkinan
memilih pilihan yang tepat dalam ketiga situasi menurunkan peluang
menjadi sepenuhnya benar hanya satu kali dalam delapan kesempatan. Perlu
dipahami bahwa jika jumlah situasi pilihan meningkat, kemungkinan peluang
yang benar mengalami penurunan dan semakin mendekati nol, untuk kedua
fenomena tersebut berkaitan saling berbanding terbalik.
Sekarang kita terapkan contoh ini pada situasi dalam Al-Quran, jika menarik
daftar semua tentang subjek di dalam Al-Quran yang membuat pernyataan
benar, menjadi sangat jelas bahwa sangat tidak mungkin sama persis dengan
kemungkinan semua yang benar dengan cara terkaan buta. Memang, topik
yang dibahas dalam Al-Quran sangat banyak sekali, dan dengan demikian
peluang kemungkinan seseorang untuk benar dengan terkaan buta itu
51
menjadi hampir mendekati nol. Jika ada sejuta cara untuk menyalahkan Al-
Quran, namun setiap kali hal itu benar, maka tidak mungkin kebenaran
tersebut berasal dari tebakan buta seseorang.
Berikut ada tiga contoh subjek dalam Al-Quran yang telah membuat
pernyataan benar secara kolektif menggambarkan bagaimana Al-Quran
berpeluang untuk berdenyut terus.
52
LEBAH BETINA
"Lebah yangAnda lihat terbang sekitar - itu bisa laki-laki, atau bisa
perempuan. Saya rasa saya akan menebak betina. "
Tentu saja, ia memiliki satu dalam dua kesempatan untuk menjadi benar.
Jadi hal itu terjadi bahwa Al-Quran benar. Tetapi juga terjadi bahwa bukan
itu yang paling dipercayai orang orang pada saat Al-Quran diwahyukan.
Dapatkah Anda memberitahu perbedaan antara lebah laki-laki dan lebah
betina? Yah, dibutuhkan seorang spesialis untuk melakukan itu, akan tetapi
telah ditemukan bahwa lebah jantan tidak pernah meninggalkan rumahnya
untuk mengumpulkan makanan. Namun, dalam drama Shakespeare, Henry
The Fourth, beberapa karakter lebah menceritakan dan menyebutkan bahwa
lebah adalah prajurit dan memiliki seorang raja. Itulah yang orang tebak
dalam pikirannya.5
5
Yang mengejutkan penerjemah adalah ternyata topik LEBAH sendiri telah mengalami
perkembangan yang mengagumkan sepanjang sejarah kehidupan manusia, dari menjadi
simbol simbol di zaman kuno hingga sampai sekarang menjadi hewan ternak, kembali ke
topik, ada sebagian kalangan berusaha mematahkan pendapat tersebut dengan mengatakan
bahwa Al-Quran berbicara tentang lebah betina menyontek pendapat Aristoteles–Sang Ahli
Lebah. Mereka mengklaim perkataan Aristoteles dalam buku “The History Of Animal”
dengan judul Honey Bee, yang dikatakan bahwa ada istilah lebah betina.
Namun mereka hanya berhenti sampai di titik itu dan tidak menelitinya lebih lanjut.
Setelah penerjemah menelusuri buku lain : The female in Aristotle's biology: reason or
rationalization Oleh Robert Mayhew cetakan tahun 2004, di halaman 20 s.d. 24 dengan bab
judul : “King Bees and Mother Wasps” ternyata memang ada istilah mother bee namun
sebutannya bukanlah Ratu lebah tapi lebih kepada King Bee. Aristoteles memberi sebutan
mother bee dengan King Bee, padahal dia membagi serangga menjadi tiga bagian : Raja,
lebah dan tawon. Tapi mengapa ratu disebut sebagai raja lebah? padahal Aristoteles
beraliran rasionalis maka arti KING itu adalah Male pikirnya.inilah yang dikritik di dalam
buku tersebut bahwa ada Bias Gender dalam sebutan Aristoteles terhadap Ratu lebah=Raja
Lebah. Hal ini telah dikritik oleh kalangan Non-Muslim sendiri bahkan kaum feminis bahwa
Sebutan Aristoteles masih penuh dengan bias ideologi keberpihakan gender terhadap laki
53
Zaman Shakespeare - bahwa lebah yang satu melihat terbang sekitar adalah
lebah jantan dan bahwa mereka pulang ke rumah dan menjawab untuk
seorang raja. Namun, itu tidak benar sama sekali. Kenyataannya adalah
mereka adalah betina, dan mereka tunduk kepada ratu lebah. Namun untuk
mendapatkan hasil tersebut butuh penyelidikan ilmiah modern dalam 300
tahun terakhir untuk menemukan bahwa hal ini terjadi.
Jadi, kembali ke daftar dugaan-dugaan yang baik, mengenai topik lebah, Al-
Quran memiliki kesempatan 50/50 menjadi benar, dan Kemungkinan adalah
SEPERDUA.
laki. Akhirnya dalam buku The History Of Animal di atas tadi dalam bab kesimpulannya
telah diketahui secara umum bahwa Lebah tawon dipimpin oleh King Bee. Hingga 1700
tahun kemudian (selisih 300 tahun dari zaman nabi SAW) baru di jelaskan kemudian oleh
Charles Butler.
Kalaupun mereka tetap memaksakan bahwa Al-Quran menyontek Aristoteles tentang lebah
betina, maka yang mereka perlu buktikan adalah siapakah yang memberitahukan Nabi
Muhammad SAW tentang “Arsitoteles –Bee Master” yang berideologi bias gender tersebut?.
Dan tentu sangat berisiko menebak dari pernyataan Aristoteles “ratu lebah=raja lebah”,
mana yang benar?, apalagi Rasulullah SAW juga seorang laki laki. Sekali lagi tidak ada bukti.
54
MATAHARI
Jika seorang pria berada di dalam air dan kata kerja sabaha diterapkan
kepada gerakan pria tersebut, dapat dipahami bahwa ia sedang berenang,
bergerak atas kemauannya sendiri dan bukan sebagai akibat dari kekuatan
yang diberikan langsung kepadanya. Jadi ketika kata kerja sabaha ini
digunakan dalam referensi untuk gerakan matahari melalui ruang angkasa,
sama sekali tidak menyiratkan bahwa matahari akan terbang tak terkendali
melalui ruang angkasa sebagai akibat kekuatan yang melemparkannya atau
sejenisnya. Ini hanya berarti bahwa matahari berevolusi dan berotasi di
dalam perjalanannya. Sekarang, hal ini adalah yang ditegaskan Al-Quran,
tetapi apakah hal itu mudah untuk dibuktikan? dapatkah setiap orang biasa
mengatakan bahwa matahari sedang berjalan memutar? Hanya di zaman
modern dengan peralatan yang tersedia dibuat untuk memproyeksikan citra
matahari ke sebuah maja laboratorium sehingga orang bisa melihatnya tanpa
menjadi buta. Dan melalui proses ini diketahui bahwa tidak hanya ada bintik-
bintik pada matahari tapi bintik ini bergerak sekali setiap 25 hari. Gerakan
ini disebut rotasi matahari di sekitar sumbu dan meyakinkan membuktikan
55
bahwa, sebagai Al-Quran menyatakan 1400 tahun yang lalu, matahari tidak,
memang, gilirannya bergerak melalui ruang angkasa.
Dan kembali sekali lagi untuk subjek dugaan-dugaan yang benar, peluang
menebak dengan benar tentang kedua subyek – jenis kelamin lebah dan
pergerakan matahari - adalah SEPEREMPAT!
56
ZONA WAKTU
Mengingat kembali zaman 14 abad yang lalu orang mungkin tidak mengerti
banyak tentang konsep zona waktu, pernyataan Al-Quran tentang subjek ini
adalah sangat mengejutkan. Konsep bahwa satu keluarga yang sarapan pagi
disaat matahari terbit sementara diwaktu yang sama keluarga yang lain
menikmati udara malam yang dingin, hal ini benar-benar sesuatu yang
mengagumkan, bahkan di zaman modern sekarang. Memang, 14 abad yang
lalu, seorang laki-laki tidak bisa melakukan perjalanan lebih dari tiga puluh
mil dalam satu hari, dan dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk melakukan
perjalanan dari India ke Maroko, sebagai contoh. Dan ketika ia sedang makan
malam di Maroko, iapun berpikir sama, :
"Jika pulang ke rumah di India sekarang pasti sedang makan malam. "
Ini karena dia tidak menyadari bahwa, dalam menempuh jarak perjalanan, ia
bergerak melintasi zona waktu. Namun, karena itu adalah firman Allah SWT,
- Semua Pengetahuan, Al-Quran membenarkan fenomena zona waktu
tersebut.
Yang menarik dalam ayat ini yang menyatakan bahwa ketika sejarah alam
semesta berakhir dan hari kiamat tiba, semua peristiwa akan terjadi secara
cepat, dan kiamat digambarkan sangat cepat tertangkap mata orang-orang di
siang hari dan orang-orang di malam hari sekaligus. Ini jelas menggambarkan
kebijaksanaan Allah SWT dan PengetahuanNya sebelum keberadaan tentang
konsep zona waktu diketahui manusia, meskipun penemuan itu tidak ada
pada 14 abad lalu. Tentu saja, fenomena ini bukanlah sesuatu yang dilihat
seseorang secara kasat mata atau hasil dari penelitian seseorang, dan fakta
ini, dalam Al-Quran sendiri, cukuplah sebagai bukti keaslian dari Al-Quran.
57
KESIMPULAN
Kembali terakhir kali untuk subjek teka teki dugaan yang benar untuk tujuan
dari contoh ini, kemungkinan bahwa seseorang menebak dengan benar
tentang ketiga subjek tersebut - jenis kelamin lebah, pergerakan matahari,
dan adanya zona waktu - adalah SEPERDELAPAN!
Tentu saja, seseorang bisa saja terus menerus dengan misalnya, menyusun
daftar lagi dan lagi tentang tebakan yang benar; dan tentu saja, kemungkinan
tebakan benar akan semakin kecil dan berbanding terbalik dengan
bertambahnya daftar subjek masing-masing yang bisa ditebak. Akan tetapi
apa yang tidak seorangpun dapat menyangkalnya adalah sebagai berikut:
Muhammad SAW, seorang buta huruf, bahwa tebakannya tentang beribu ribu
topik telah dinyatakan benar, tidak pernah sama sekali membuat kesalahan,
terlalu tinggi tingkat kebenarannya dibanding jumlah daftar subjeknya yang
banyak bahwa setiap teori karangan untuk Al-Quran haruslah benar-benar
ditolak - bahkan oleh musuh-musuh yang paling memusuhi Islam!
"Anda baru saja datang ke sini. Bagaimana Anda bisa tahu ayahku? "
Tentu saja, jika pengunjung asing tersebut terus menjawab semua pertanyaan
itu dengan benar, penduduk asli yang skeptis tersebut tidak akan punya
pilihan selain mengatakan,:
"Saya rasa Anda tahu Ayah saya. Aku tidak tahu bagaimana cara anda
mengenal Ayahku, tapi saya rasa Anda tahu! "
Situasi ini sama dengan Al-Quran. Al-Quran menyatakan bahwa berasal dari
Dia yang menciptakan segalanya. Sehingga setiap orang memiliki hak untuk
mengatakan,:
Dan mau tidak mau, setelah meneliti Al-Quran, semua orang akan
menemukan kebenaran yang sama. Selain itu, kita semua tahu sesuatu yang
pasti:
Kami semua tidak harus menjadi ahli untuk memverifikasi apa yang
ditegaskan dalam Al-Quran. Keimanan seseorang(keyakinan) tumbuh sebagai
salah satu penerus untuk memeriksa dan mengkonfirmasi kebenaran yang
terkandung dalam Al-Quran. Dan seseorang melakukan apa yang seharusnya
untuk kehidupannya sendiri.
Catatan Tambahan I :
Efisiensi Group Discussions
Catatan Tambahan 2:
Kota Pilar : 'Iram
menunjukkan pernah terjadi peristiwa itu terjadi. Silahkan lihat situs debat antara muslim
Nadir Ahmad dan stranger sina di:
http://www.examinethetruth.com/Challenge_Sina.htm (diakses tanggal 26 Nopember 2009)