You are on page 1of 6

Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak (JATIKA)

Vol. 1, No. 2, December 2020, page-page. xx~xx

ISSN 2723-3367

available online at:http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/informatika

AUGMENTED REALITY INFORMASI GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG BERBASIS
ANDROID

Suaidah , Robin. B. Aritonang, Qadhli Jafar Adrian3


Informatika1,2,3 (e.g. Universitas Teknokrat Indonesia)
Jl. ZA. Pagar Alam No.9 -11, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, Lampung
suaidah@teknokrat.ac.id1, robin.b@mhs.teknokrat.ac.id2,
qadhli.jafar@teknokrat.ac.id3

Abstract

Hospital visitors must understand the location plan of the room where they are visiting, in this case
not all hospital visitors know the building information contained in the Regional General Hospital
(RSUD) Dr. H. Abdul Moeloek. Visitors often ask people around who are in the hospital. During
the COVID-19 pandemic, interactions must be limited, especially if you are in a hospital because
you have to comply with health protocols, because hospitals are at greater risk of transmitting
disease.
Information about the building located in the area of the Regional General Hospital (RSUD) Dr. H.
Abdul Moeloek can be conveyed in many ways, one of which is using Augmented Reality which
visualizes the building in 3D and is easy to use because it can be accessed with a smartphone. Based
on these problems, the authors conducted research on the application of Augmented Reality building
information at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, based on Android.
The results showed that the application can assist hospital visitors in digging up building
information contained in the hospital. Testing the application using the ISO 25010 software testing
quality standard with three aspects, namely functional suitability, usability and performace
efficiency, resulting in a value of 88.53% which in this case is very feasible to use based on a range
of interpretation criteria.

Keywords: augmented, reality, information, building, vuforia.

Abstrak
Pengunjung rumah sakit harus mengerti denah lokasi ruangan tempat berkunjung, pada kasus
ini tidak semua pengunjung rumah sakit mengetahui informasi gedung yang terdapat pada Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Abdul Moeloek. Pengunjung kerap menanyakan kepada orang
sekitar yang berada di Rumah Sakit. Pada masa pandemi COVID-19, interaksi harus dibatasi apalagi
jika berada di Rumah Sakit dikarenakan harus patuh pada protokol kesehatan, karena rumah sakit
beresiko lebih besar menularkan penyakit.
Informasi mengenai gedung yang berada di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Dr. H. Abdul Moeloek dapat disampaikan melalui banyak hal, salah satunya menggunakan
Augmented Reality yang memvisualisaikan gedung secara 3D dan penggunaan yang mudah
dikarenakan dapat diakses dengan smartphone. Berdasarkan masalah tersebut maka penulis
melakukan penelitian penerapan Augmented Reality informasi gedung pada RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek, berbasis Android.
Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi dapat membantu pengunjung rumah sakit dalam
menggali informasi gedung yang terdapat pada Rumah Sakit. Pengujian aplikasi menggunakan

1
Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi (JTSI), Vol: xx, No: xx, page-page

standar kualitas pengujian perangkat lunak ISO 25010 dengan tiga aspek yaitu functional suitability,
usability dan performace efficiency menghasilkan nilai sebesar 88,53% yang dalam hal ini Sangat
Layak untuk digunakan berdasarkan rentang kriteria inteprestasi.

Kata Kunci: augmented, reality, informasi, gedung, vuforia.

To cite this article:


Authors. (2021). Title of the article. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, Vol (1), Page-Page.

1. Pendahuluan 2. Metode Penelitian


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Abdul Moeloek adalah Studi kasus pada penelitian ini merupakan Rumah Sakit
sebuah rumah sakit type A yang terletak di Bandar Umum Daerah dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Lampung, Indonesia. Rumah sakit ini berada di Jl. Dr. yang dapat membantu pengunjung memperoleh informasi
tentang gedung. Dalam pengembangan sistem, pada
Rivai dan di bawah pengelolaan Pemerintah Provinsi
penelitian ini digunakan metode Multimedia Development
Lampung. Terdapat banyak bangunan pada Rumah Sakit Life Cycle (MDLC). Alasan penggunaan metode MDLC
yang pada setiap bagiannya memiliki fungsinya masing- adalah sifat dari sistem yang hendak dikembangkan untuk
masing. aplikasi media. Secara umum, penelitian ini terdiri dari 6
Pengunjung rumah sakit harus mengerti denah lokasi tahapan, ditunjukkan pada Gambar 1.
ruangan tempat berkunjung, pada kasus ini tidak semua
pengunjung rumah sakit mengetahui informasi gedung
yang terdapat pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Dr. H. Abdul Moeloek. Pengunjung kerap menanyakan
kepada orang sekitar yang berada di Rumah Sakit. Pada
masa pandemi COVID-19, interaksi harus dibatasi apalagi
jika berada di Rumah Sakit dikarenakan harus patuh pada
protokol kesehatan, karena rumah sakit beresiko lebih
besar menularkan penyakit.
Informasi mengenai gedung yang berada di lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Abdul
Moeloek dapat disampaikan melalui banyak hal, salah
satunya menggunakan Augmented Reality yang
memvisualisaikan gedung secara 3D dan penggunaan
yang mudah dikarenakan dapat diakses dengan Gambar 1. Tahapan Penelitian
smartphone. Pada saat ini penggunaan smartphone
Tahapan penelitian merupakan kegiatan penelitian yang
menjadi kebutuhan premier bagi semua orang (Zahra, dilakukan secara terencana, teratur dan sistematis untuk
2019). Berdasarkan masalah tersebut maka penulis mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan Gambar 1, berikut
melakukan penelitian penerapan Augmented Reality adalah penjelasannya
informasi gedung pada RSUD Dr. H. Abdul Moeloek,
berbasis Android. Augmented Reality (AR), adalah 3. Pengumpulan Data
teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data mengenai
dan tiga dimensi kedalam sebuah lingkungan nyata tiga dalam mengimplemetasikan Augemted Reality
dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut pengenalan komponen komputer. Data yang dibutuhkan
dalam waktu nyata (Azuma, 2017). Pemanfaatan untuk penelitian ini adalah:
augmented reality dapat dikombinasikan pada berbagai
1. Observasi
media salah satunya smartphone berbasis Android.
Pada tahan pengumpulan data observasi ini dilakukan
Penelitian ini diharapkan dapat membantu pengunjung
pengamatan pada masyarakat yang datang ke Rumah Sakit
mengetahui informasi gedung pada RSUD Dr. H. Abdul
Umum Daerah Abdul Moeloek. Beberapa pengunjung
Moeloek, selain itu juga pengunjung dapat melatih
tidak informasi gedung yang berada di rumah sakit
kemandiriannya dan sadar ikut serta dalam mencegah
sehingga tidak mengetahui lokasi saudara atau kerabatnya
penyebaran COVID-19.

2
Journal of English Language Teaching and Learning (JELTL), Vol: xx, No: xx, page-page

yang dirawat, selain itu beberapa pengunjung masih ada 6. Desain


yang tidak sadar pentingnya social distancing.
Pada tahap desain dilakukan perancangan berupa struktur
Dokumentasi navigasi dari arsitektur menu, flowchart dan storyboard
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah berupa gambar dari aplikasi.
sebagai fakta dalam penelitian dan implementasi aplikasi
Struktur Navigasi Menu
di tempat studi kasus yaitu RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Perancangan struktur menu program ini membantu dalam
Provinsi Lampung. merancang bagian-bagian dari menu aplikasi augmented
reality informasi gedung pada rumah sakit dan untuk
Wawancara mengetahui gedung yang berada disekitarnya. Terdapat
Wawancara dilakukan dengan petugas rumah sakit untuk tiga menu utama yaitu Scan Marker, Cara Menggunakan
mengetahui hal apa saja yang harus diwaspadai dan hal dan Keluar aplikasi. Pada menu Scan Marker pengguna
apa saja yang menjadi protokol kesehatan agar mencegah dapat mengakses kamera untuk dapat menscan marker
penularan COVID-19 yang berada di lokasi dengan penerapan augmented
reality. Menu cara menggunakan berisikan informasi
4. Multimedia Development Life Cycle untuk memberikan pengguna pemahaman dalam
menggunakan aplikasi sehingga pengguna dapt dengan
Tahap ini merupakan tahap dalam mengembangkan mudah mengerti dan memahami penggunaan aplikasi.
aplikasi dengan sesuai dengan metode pengembangan Gambar di bawah ini menunjukkan perancangan arsitektur
sistem yaitu Multimedia Developmnet Life Cycle yang menu dari aplikasi yang akan dibangun:
terdapat beberapa tahapan dari pengembangan yaitu :
concept, design, material collecting, assembly, testing dan
distribution.

5. Perancangan Aplikasi

Pada tahap perancangan aplikasi dengan metode


Multimedia Development Life Cycle dilakukan proses
konsep dan desain dari aplikasi. Usulan konsep dan dan
disain aplikasi yang akan dibuat dapat dilihat sebagai
berikut:

6. Konsep
Gambar 1. Struktur Navigasi Aplikasi
Membuat aplikasi augmented reality meninjau beberapa
konsep yang dilakukan adalah dengan menentukan Flowchart menggambarkan urutan atau tahapan dari
maksud, tujuan, dan sasaran sistem dengan cara penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan
menganalisa kebutuhan sistem. Pada tahap ini ditentukan jelas. Flowchart menunjukan alur dari aplikasi yang akan
tujuan dari pembuatan aplikasi, serta end user atau dibuat dari mulai hingga selesai sebuah aplikasi
pengguna, sehingga penggunaan aplikasi tepat sasaran dimainkan. Flowchart aplikasi augmented reality inormasi
dalam pemenuhan kebutuhan sistem berdasarkan objek gedung dapat dilihat pada gambar 2 sebagai berikut
penelitian. Berikut adalah deskripsi dari konsep aplikasi
dapat dilihat pada Tabel 1 seperti berikut :

Tabel 1. Deskripsi Konsep Aplikasi

Gambar 2. Flowchart aplikasi


3
Journal of English Language Teaching and Learning (JELTL), Vol: xx, No: xx, page-page

Story Board aplikasi ini merupakan rancangan interface 7. Perakitan (Assembly)


atau antarmuka dari aplikasi dilengkapi spesifikasi dari
setiap gambar, layer dan teks. Tahap perakitan atau assembly merupakan tahap dimana
objek 3D dari gedung Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.
Tabel 2. Story Board Abdul Moeloek Provinsi Lampung diolah dalam suatu
kode program agar dapat menampilkan objek Augmented
Reality. Pembuatan aplikasi berdasarkan rancangan
struktur navigasi, use case diagaram dan Story board.
Semua objek atau elemen multimedia digabungkan
menjadi satu kesatuan aplikasi dan diintegrasikan
menggunakan software Unity 3D.

Pembuatan Background
Dalam pembuatan background mengunakan Adobe
Photoshop CC 2019 sebagai software untuk mengedit
gambar seperti menggabungkan objek satu persatu
menggunakan magic wand tool kemudain
menggabungkan atau memindahkannya ke background
menggunakan move tool.

8. Pengembangan (Hasil)

6. Pengumpulan Bahan Materi (Material Collecting)

Material Collecting, tahap dimana pengumpulan bahan


yang sesuai dengan kebutuhan yang dilakukan. Pada tahap
ini material yang diperlukan penulis untuk pembuatan Gambar 3. Pembuatan Background
aplikasi adalah file teks, gambar, audio, dan foto gedung.
Bahan-bahan diperoleh dari berbagai sumber internet dan Pembuatan Objek 3D
koleksi ilmiah. Pembuatan objek 3D gedung menggunakan perangkat
lunak Sketchup, dasar-dasar dari pembuatan gedung
Bahan Teks merupakan foto dan miniatur yang terdapat pada Rumah
Bahan teks adalah salah satu bahan yang digunakan dalam Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
pembuatan aplikasi, untuk pembuatan tombol dibuat Lampung. Proses pembuatan objek 3D
menggunakan coreldraw dan photoshop, sedangkan untuk
jenis tulisan yang ada.

Bahan Audio
Bahan audio yang digunakan dalam aplikasi dari website
dan merupakan open license sehingga dapat digunakan
tanpa terkena hak cipta.

Bahan Foto Gedung


Bahan foto gedung didapatkan dari dokumentasi setiap
gedung agar menjadi acuan dalam pembuatan 3D Model
dari gedung yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah
dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Gambar 4. Pembuatan Objek 3D

c) Proses Implementasi Objek 3D pada Marker


Implementasi objek 3D pada marker menggunakan
4
Journal of English Language Teaching and Learning (JELTL), Vol: xx, No: xx, page-page

perangkat lunak Unity 3D. Proses implementasi disusun


berdasarkan marker pada objek masing-masing, marker
dapat membaca objek 3D dikarenakan menggunakan
plugin Vuforia. Proses implementasi objek 3D pada
marker dapat dilihat pada gambar 5 berikut ini..

Gambar 7. Menu Utama

Visualisasi Objek 3D akan terbentuk setelah pengguna


melakukan scan marker, sehingga akan tampil objek 3D
yang merupakan model dari gedung Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Selain
Gambar 5. Proses Implementasi Objek 3D pada Marker memvisualisasikan objek 3D, maka akan ditampilkan juga
infromasi yang berkaitan dengan gedung yang discan oleh
pengguna berupa jumlah lantai dan gedung tersebut
Proses Implementasi Kode Program berada disekitar gedung apa saja.. Berikut tampilan
Implementasi kode program merupakan proses dimana visualisasi objek 3D pada gambar 8.
objek 3D yang telah diimplementasikan pada marker
kemudian diesekusi dengan implementasi kode program
agar aplikasi dapat berjalan. Implementasi kode program
menggunakan bahasa pemrogram C# dengan integrasi
Visual Studio 2017. Setelah implementasi kode program
selesai, aplikasi baru dapat dijalankan dan digunakan pada
perangkat jenis Android. Aplikasi yang sukses berjalan
lalu dilakukan pengujian dengan menggunakan pengujian
ISO 25010.

Gambar 8. Visualisasi Objek 3D

Menu Cara Menggunakan


Bagi pengguna yang baru memakai aplikasi maka perlu
edukasi tentang cara penggunaan aplikasi dan apa saja
yang akan ditampilkan pada aplikasi. Menu cara
\ menggunakan dapat membantu pengguna baru dalam
mengoperasikan aplikasi. Berikut ini tampilan menu cara
menggunakan aplikasi pada gambar 9
Gambar 6. Proses Implementasi Kode Program

Menu Utama
Menu utama merupakan menu yang pertama kali muncul
ketika pengguna baru menggunakan aplikasi. Menu utama
terdiri dari tiga menu yaitu scan marker, cara
menggunakan dan keluar aplikasi. Berikut ini merupakan
tampilan dari menu utama dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 9 Menu Cara Menggunakan


5
Journal of English Language Teaching and Learning (JELTL), Vol: xx, No: xx, page-page

9. Pembahasan dan Evaluasi [8] Lubis, Nur Aini. 2020. Faktor Yang Mempengaruhi
Kecemasan Pada Tenaga Kesehatan Dalam Upaya
Pengujian ISO 25010 functional suuitability, usability dan Pencegahan Covid-19.
portability dilakukan terhadap 20 orang responden yakni [9] Nisa, Khairun. 2020. Kebijakan Rumah Sakit dalam
dari pengunjung rumah sakit. Pertanyaan menggunakan Upaya Pencegahan Penyakit Infeksi bagi Pasien dan
jawaban dengan skala Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) Tenaga Kesehatan di Lingkungan Rumah Sakit.
= 4, Netral (N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2, Sangat Tidak [10] Ramadhanty, Erika, dkk. 2019. Pengembangan
Setuju (STS) = 1. Jumlah pertanyaan yaitu 13 berdasarkan Aplikasi Navigasi menggunakan Teknologi
sub bagian dari kategori ISO 25010 yaitu usability . Augmented Reality pada Perangkat Smartphone
berbasis Android (Studi Kasus: Jawa Timur Park 1
Persentase Malang). Universitas Brawijaya.
ISO 25010 = (actual score)/(ideal score) x 100% [11] Renando, Monica. 2018. Augmented Reality
= 1151/1300 x 100% Penunjuk Arah Jalan. Politeknik Negeri Indramayu.
= .88,53% (Sangat Layak) [12] Roedavan, R. 2014. Unity Tutorial Game
Engine.INFORMATIKA: Bandung.
Hasil pengolahan data pada pengujian ISO 25010 dengan [13] Susilo, dkk. 2020. Coronavirus Disease 2019:
menguji ketiga aspek, menyatakan bahwa perangkat lunak Tinjauan Literatur Terkini. Universitas Indonesia.
memiliki persentase 88,53% yang berarti sisstem Sangat [14] Sutanta, Edhy. 2005. Pengantar Teknologi Informasi.
Layak berdasarkan rentang skor inteprestasi untuk Yogyakarta. Graha Ilmu.
digunakan. [15] Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem
Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
[16] Wendy, Tumminello 2005. Exploring Illustration.
Canada: Thomson Delmar Learning.
10. Simpulan [17] Widianti, Sri. 2000. Pengantar Basis Data. Jakarta:
Fajar.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat Yuliana. 2020. Corona Virus Diseases (Covid-19).
disimpulkan sebagai berikut: Sebuah tinjauan literatur. Universitas Lampung.
1. Aplikasi augmented reality informasi gedung pada
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung dapat membantu pengunjung dalam
mencari informasi yang berkaitan dengan gedung Rumah
Sakit dengan mudah.
2. Pengujian dengan menggunakan standar kualitas
perangkat lunak ISO 25010 dapat disimpulkan bahwa
perangkat lunak sangat layak dengan hasil pengujian
88,53% yang berarti Sangat Layak untuk digunakan oleh
pengguna.

Daftar Pustaka

[1] Anisyah, 2000, Analisa dan Desain Sistem Informasi,


Yogyakarta: Andi.
[2] Ariesto Hadi Sutopo. 2003. Multimedia Interaktif
Dengan Flash. Yogyakarta : Graha Ilmu.
[3] Azuma, Ronald T. 2017. Making Augmented Reality
a Reality. Proceedings of OSA Imaging and Applied
Optics Congress. San Francisco, CA.
[4] Data Sebaran Covid-19. Diakses pada Maret 20,
2021, dari https://covid19.go.id/.
[5] Dustin et all. 2008. Automated Software Testing.
Pearson Education Corporate
[6] Sales Division. New York.
[7] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020.
Panduan Teknis Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa
Adaptasi Kebiasaan Baru.
6

You might also like