You are on page 1of 7

HUBUNGAN ANTARA JENIS BATU DAN PERUBAHAN MUKOSA

KANDUNG EMPEDU PADA PASIEN BATU KANDUNG EMPEDU

1
David S. Kereh
1
Harsali Lampus
1
Hebert B. Sapan
2
Lily L. Loho

1
Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado/
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
2
Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: dkereh@gmail.com

Abstract: This study aimed to analyze the relationship between gallstone and
histopathological changes of gallbladder mucosa among patients with gallstones. Samples
consisted of 38 patients with gallstones who were performed elective cholecystectomy either
by laparoscopy or by laparotomy on them. Gallstones were analyzed macroscopically to
determine the types of stones. Specimens of resected gallbladders were examined
histopathologically to obtain the changes of gallbladder mucosa. The results showed that
macroscopical analysis resulted in three types of gallstones: cholesterol stone (76.3%),
pigmented stone (21.1%), and mixed stone 2.6%). Histopathologically, all resected speciments
showed changes of gallbladder mucosa in the forms of chronic inflammation or associated
with hyperplasia. There was no incidental cases of gallbladder cancer. An analysis of the
relationship between the types of stones and the histopathological changes of gallbladder
mucosa with the chi-square test showed an X2 value of 0.483 and a P value of 0.392.
Conclusion: In this study, there was no relationship between the types of gallstones and the
histopathological changes of gallbladder mucosa among patients with gallstone.
Keywords: gallstone, cholecystectomy, gallbladder mucosa

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan batu kandung empedu dengan
perubahan mukosa kandung empedu pada pasien dengan batu kandung empedu. Sampel terdiri
dari 38 pasien batu kandung empedu yang menjalani operasi elektif kolesistektomi, baik
secara laparoskopik maupun secara terbuka. Batu kandung empedu dianalisis secara
makroskopik untuk menentukan jenis batu. Spesimen reseksi kandung empedu diperiksa
secara histopatologik untuk melihat ada tidaknya perubahan mukosa kandung empedu. Dari
hasil analisis batu secara makroskopik didapatkan 3 jenis batu kandung empedu, yaitu batu
kolesterol (76,3%), batu pigmen (21,1%), dan batu campuran (2,6%). Semua spesimen reseksi
kandung empedu diperiksa secara histopatologik dan menunjukkan perubahan mukosa
kandung empedu berupa radang kronis dan hiperplasia. Tidak terdapat penemuan secara
insidental terhadap kanker kandung empedu. Analisis hubungan antara jenis batu kandung
empedu dan perubahan mukosa kandung empedu dengan uji chi-square mendapatkan X2 =
0,483 dengan P = 0,392. Simpulan: Dalam penelitian ini tidak didapatkan hubungan antara
jenis batu dan perubahan mukosa kandung empedu pada pasien dengan batu kandung empedu.
Kata kunci: batu kandung empedu, kolesistektomi, mukosa kandung empedu

Penyakit batu kandung empedu saluran cerna yang paling sering terjadi di
(kolelitiasis) saat ini merupakan masalah dunia.1,2 Penyakit ini bahkan telah menjadi
S41
S42 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 7, Nomor 3, Suplemen, November 2015, hlm. S41-47

penyakit yang paling membebani biaya mempunyai kecenderungan untuk


kesehatan dan merupakan gangguan bermetastasis, dan kurangnya modalitas
saluran cerna dengan biaya termahal di penanganan yang efektif.8 Kanker kandung
Amerika Serikat yaitu sekitar 6,5 juta dolar empedu merupakan penyakit yang memati-
Amerika setiap tahunnya.3 kan dan agresif dengan prognosis yang
Insiden kolesistitis akut akibat batu jelek.9 Kanker kandung empedu stadium
kandung empedu ialah komplikasi yang dini mempunyai kelangsungan hidup 2
paling sering timbul pada pasien-pasien tahun sebesar 45%. Pada stadium lanjut,
dengan kolelitiasis. Menurut survei kelangsungan hidup 2 tahun menjadi 2%.9
komprehensif dari Living Conditions of the Kanker kandung empedu sulit
People on Health and Welfare, jumlah dideteksi pada stadium dini sulit baik
kasus kolesistitis akut meningkat dari 3,9 secara klinis maupun radiologis,7 sehingga
juta pada tahun 1979 menjadi lebih dari 10 sangat jarang didiagnosis kanker kandung
juta pada tahun 1993. Diperkirakan hampir empedu preoperatif. Pada pemeriksaan
mencapai 10% penduduk dunia memiliki radiologis, kanker kandung empedu
batu kandung empedu.4 stadium dini sulit untuk dibedakan dari
Batu kandung empedu diklasifikasikan kolesistitis kronik karena keduanya
berdasarkan komposisi kimia yang menunjukkan penebalan dinding kandung
terkandung dalam batu, yaitu: batu empedu.5 Kecurigaan terhadap kanker
kolesterol (mengandung kolesterol >50%), kandung empedu ini didapati pada saat
batu campuran (mengandung kolesterol 20- operasi yang dibuktikan dengan pemerik-
50%), dan batu pigmen (mengandung saan histopatologik.7
kolesterol <20%).5 Secara makroskopik Mohan et al.9 dalam studinya terhadap
batu kandung empedu dibagi atas batu spektrum morfologik penyakit batu
kolesterol, batu pigmen, batu campuran, kandung empedu di India, menemukan 12
dan batu kombinasi. Ciri-ciri batu (1,09%) kasus kanker kandung empedu
kolesterol ialah: soliter, berbentuk oval, dari 1.100 kasus kolesistektomi akibat batu
permukaan bergranulasi, berwarna putih kandung empedu. Dalam studi ini juga
kekuningan, dan bila dipotong berbentuk didapati 7 dari 12 (58,3%) kasus kanker
kristal. Batu pigmen mempunyai ciri-ciri: kandung empedu disertai dengan batu
multipel, kecil, berwarna hitam, berbentuk pigmen. Studi yang dilakukan oleh Zuhair
seperti mulberry, dan bila dipotong lunak et al.10 mendapatkan hal yang berbeda,
dan hitam. Batu campuran mempunyai ciri- yaitu batu kolesterol lebih berpotensi untuk
ciri: multipel, bersudut banyak, ukuran menyebabkan perubahan histopatologik
bervariasi, serta bila dipotong terdapat mukosa kandung empedu dibandingkan
lapisan pigmen gelap dan lapisan putih batu jenis campuran atau batu pigmen.
pucat. Batu kombinasi dengan ciri-ciri: Batu kandung empedu merupakan
biasanya soliter, besar dan licin, serta bila penyebab tersering penyakit saluran
dipotong terdapat inti sentral dari batu empedu. Batu kandung empedu dikategori-
dengan campuran pada cangkang luarnya.6 kan berdasarkan komposisinya sebagai batu
Batu kandung empedu menyebabkan kolesterol (80% kasus) dan batu pigmen
bermacam-macam perubahan histopato- (hitam dan coklat) (20% kasus). Batu
logik pada mukosa kandung empedu.2 kolesterol yang murni jarang ditemukan
Peradangan kronik mukosa kandung (<10%); biasanya muncul sebagai suatu
empedu akibat batu kandung empedu batu berukuran besar dengan permukaan
merupakan faktor risiko terpenting licin.11 Batu pigmen mengandung koles-
terjadinya kanker kandung empedu.2,7 terol dan berwarna gelap karena adanya
Kanker kandung empedu memiliki kalsium bilirubinat. Dilain pihak, batu
angka mortalitas yang tinggi karena gejala pigmen hitam dan coklat hanya memiliki
yang timbul biasanya menunjukkan sedikit kesamaan dan harus dipertimbang-
penyakit sudah dalam keadaan lanjut, kan sebagai jenis yang berbeda. Batu
Kereh, Lampus, Sapan, Loho: Hubungan antara jenis batu dan perubahan mukosa... S43

pigmen hitam biasanya berukuran kecil, perubahan mukosa kandung empedu pada
rapuh, dan berwarna hitam. Batu pigmen pasien dengan batu kandung empedu.
hitam terbentuk oleh supersaturasi dari
kalsium bilirubinat, karbonat, dan fosfat.11 METODE PENELITIAN
Perubahan mukosa kandung empedu
Penelitian ini melibatkan 38 pasien
sehubungan dengan adanya batu dalam
batu kandung empedu yang menjalani
kandung empedu berupa peradangan akut
operasi kolesistektomi laparoskopik di
atau kronik, hiperplasia mukosa, displasia,
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
dan neoplasia.12 Batu kandung empedu
sejak bulan Januari 2015 hingga jumlah 38
sendiri mencederai epitel mukosa kandung
pasien tercapai. Pemilihan sampel
empedu yang menyebabkan perubahan
dilakukan secara sederhana, yaitu pasien
seperti metaplasia, displasia, dan neoplasia.
batu kandung empedu yang akan menjalani
Kandung empedu yang mengandung batu
operasi elektif kolesistektomi terbuka
berkembang menjadi kanker sebagai hasil
ataupun kolesistektomi laparoskopik, dan
dari iritasi terus-menerus, trauma, dan
yang telah menandatangani informed
peradangan kronik. Oleh karenanya, peneli-
consent. Pasien tidak dilibatkan bila pada
tian mengenai perubahan displasia dan
operasi elektif kolesistektomi terbuka atau
keganasan yang berhubungan dengan
kolesistektomi laparoskopik tidak ditemu-
penyakit batu kandung empedu sangat
kan adanya batu dalam kandung empedu.
penting untuk mendapatkan pemahaman
Kandung empedu yang telah direseksi
yang lebih detil dari penyakit batu kandung
difiksasi dengan formalin bufer 10% dan
empedu.13
dilakukan pemeriksaan histopatologik.
Laitio telah meletakkan dasar penger-
Analisis batu kandung empedu dilakukan
tian mengenai tahapan patogenesis kanker
untuk menentukan jenis batu secara
kandung empedu. Metaplasia pada dinding
makroskopik, yaitu batu kolesterol, batu
kandung empedu yang berkembang
pigmen, batu campuran, dan batu
menjadi displasia merupakan kunci dari
kombinasi. Analisis data dilakukan dengan
kasinogenesis kandung empedu.14 Jauh
menggunakan chi square (X2).
sebelumnya, Albores-Saavreda et al. telah
melakukan studi terhadap evolusi kanker
HASIL PENELITIAN
kandung empedu dan menekankan bahwa
hiperplasia berpotensial untuk berkembang Penelitian ini dilakukan di RSUP Prof.
menjadi hiperplasia atipik yang berkem- Dr. R. D. Kandou Manado dari bulan
bang lanjut menjadi karsinoma in situ, dan Januari 2015 sampai dengan bulan Juli
akhirnya menjadi karsinoma invasif.14 2015 pada 38 penderita batu kandung
Roa et al.14 telah menggambarkan empedu yang menjalani operasi elektif.
dengan rinci evolusi karsinogenesis dari Sampel terdiri dari 24 (63,2%) perempuan
kanker kandung empedu dan menetapkan dan 14 (36,8%) laki-laki, dengan distribusi
waktu transformasi dari displasia menjadi usia terbanyak pada dekade ke-6 (Gambar
kanker lanjut terjadi dalam 15 tahun. Pada 1, Tabel 1). Dari keseluruhan sampel yang
tahun 1999, Wistuba dan Albores-Saavedra menjalani operasi kolesistektomi, usia
menyediakan gambaran kaskade displasia- termuda 20 tahun dan tertua 84 tahun
karsinoma berdasarkan histopatologik dan (rerata 53,76±12,478).
perubahan molekul dalam patogenesis Pada perubahan mukosa kandung
kanker kandung empedu sehubungan empedu baik pada jenis kelamin laki-laki
dengan batu kandung empedu dan maupun perempuan diperoleh sebagian
peradangan.15 besar mengalami radang kronik pada
Studi ini bertujuan untuk menganalisis mukosa kandung empedu (11 dari 14
jenis batu empedu, perubahan mukosa pasien laki-laki dan 20 dari 24 pasien
kandung empedu, dan hubungan antara perempuan) sedangkan sisanya mengalami
jenis batu kandung empedu dengan baik radang kronik maupun hiperplasia
S44 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 7, Nomor 3, Suplemen, November 2015, hlm. S41-47

pada mukosa kandung empedu. Dari aspek radang kronik maupun yang disertai
perubahan mukosa berupa peradangan hiperplasi didapatkan sebagian besar pasien
kronik didapatkan 35,5% berjenis kelamin dengan batu kolesterol (Tabel 3).
laki-laki dan 64,5% berjenis kelamin Hasil uji chi-square mendapatkan X2 =
perempuan sedangkan dari aspek 0,483 dengan P = 0,392 (Tabel 3) yang
perubahan mukosa berupa peradangan menyatakan tidak terdapat hubungan antara
kronik dan hiperplasia didapatkan 42,9% jenis batu dan perubahan mukosa kandung
berjenis kelamin laki-laki dan 57,1% empedu pada pasien batu kandung empedu.
berjenis kelamin perempuan (Tabel 1).
Berdasarkan jenis batu, terdapat 10
dari 14 pasien berjenis kelamin laki-laki 40

dengan batu kolesterol, 3 pasien dengan 35 34,21

batu pigmen, dan 1 pasien dengan batu 30


26,31
campuran. Pada pasien berjenis kelamin 25

perempuan diperoleh data 19 dari 24 pasien 20 18,42

dengan batu kolesterol, dan sisanya 4 15


10,52
pasien dengan batu pigmen. Batu kolesterol 10
7,9
terdapat pada 29 orang pasien, 10 (34,5%) 5
2,63
pasien laki-laki dan 19 (65,5%) pasien 0
18-29 30-39 40-49 50-59 60-69 >70
perempuan. Batu pigmen terdapat pada 8
orang pasien, 3 (37,5%) pasien laki-laki
Gambar 1. Distribusi sampel berdasarkan usia
dan 5 (62,5%) pasien perempuan (Tabel 2).
Pada perubahan mukosa baik berupa

Tabel 1. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin dan perubahan mukosa


Mukosa
Radang kronik Radang kronik dan Total
Jenis kelamin hiperplasia
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Laki-laki 11 35,5 3 42,9 14 36,8
Perempuan 20 64,5 4 57,1 24 63,2
Total 31 100 7 100 38 100

Tabel 2. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin dan jenis batu


Jenis kelamin Jenis batu Total
Batu campuran Batu kolesterol Batu pigmen
Laki-laki 1 10 3 14
Perempuan 0 19 5 24
Total 1 29 8 38

Tabel 3. Distribusi pasien berdasarkan jenis batu dan perubahan mukosa


Mukosa
Jenis batu Radang kronik Radang kronik dan Total Uji
hiperplasia
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Campuran 1 3,2 0 0,0 1 2,6 X2 = 0,483
Kolesterol 24 77,4 5 71,4 29 76,3
Pigmen 6 19,4 2 28,6 8 21,1 P = 0,392
Total 31 100 7 100 38 100
Kereh, Lampus, Sapan, Loho: Hubungan antara jenis batu dan perubahan mukosa... S45

BAHASAN kanker kandung empedu dari 1.100 kasus


kolesistektomi karena batu kandung
Penyakit batu kandung empedu
empedu; juga ditemukan 7 dari 12 (58,3%)
menghasilkan perubahan histopatologik
kasus kanker kandung empedu disertai batu
yang beragam pada mukosa kandung
pigmen.
empedu. Perubahan mukosa kandung
Studi yang dilakukan oleh Zuhair et
empedu tersebut dapat berupa peradangan 10
al. mendapatkan hal yang berbeda yaitu
akut, peradangan kronik, hiperplasia,
batu kolesterol lebih berpotensi untuk
kolesterosis, displasia, dan karsinoma.16
menyebabkan perubahan histopatologik
Hipotesis yang diterima secara luas yaitu
pada mukosa kandung empedu disbanding-
stasis empedu disebabkan oleh adanya
kan dengan batu jenis campuran dan batu
diskinesia. Diskinesia sendiri merupakan
pigmen.11
hasil dari perubahan patologik dinding
Pada studi histopatologik terhadap
kandung empedu. Batu kandung empedu
spesimen kolesistektomi yang dilakukan
sendiri mencederai epitel mukosa kandung
oleh Vani et al.18 selama kurang lebih dua
empedu yang menyebabkan perubahan
tahun terhadap 229 pasien dengan
seperti metaplasia, displasia, dan neoplasia.
kolesistitis kronik, ditemukan 2 kasus
Kandung empedu yang mengandung batu
pasien dengan adenokarsinoma yang
berkembang menjadi kanker sebagai hasil berhubungan dengan batu kandung empedu
dari iritasi terus-menerus, trauma, dan (jenis campuran).
peradangan kronik.13 Khanna et al.16 meneliti 140 pasien
Studi yang dilakukan oleh Mathur et batu kandung empedu simtomatik dan
17
al. mendapati semua perubahan yang asimtomatik, dan mendapatkan 20 pasien
terjadi pada mukosa kandung empedu dengan batu tunggal dan 120 pasien dengan
berupa kolesistitis, hiperplasia, metaplasia, batu multipel. Terdapat 13 (9%) pasien
dan karsinoma lebih sering terlihat pada dengan spesimen epitel yang normal, 83
pasien dengan batu campuran. Pada kasus (69%) dengan hiperplasia epitel, 23
kanker kandung empedu, sekitar 88% (7 (16,5%) dengan metaplasia antral, 22
dari 8 pasien) memiliki batu campuran. (15,5%) dengan metaplasia intestinal, 12
Pada kasus dengan metaplasia terdapat (8,5%) dengan dysplasia, dan 1 (0,7%)
58% (34 pasien) dengan batu campuran, dengan karsinoma in situ. Perubahan
dan 32% (19 pasien) sisanya dengan batu histopatologik ini sama pada pasien batu
kombinasi. Terdapat 66% (15 pasien) dari kandung empedu simtomatik dan
kasus hiperplasia memiliki batu campuran, asimtomatik. Tidak ditemukan adanya
dan 9 kasus sisanya dengan batu kolesterol, perbedaan antara perubahan epitel, baik
batu kombinasi, dan batu pigmen dalam jika dihubungkan dengan jumlah batu dan
jumlah yang sama. Jika dihubungkan atau jenis batu.
dengan ukuran dan volume batu, Mathur Studi retrospektif dilakukan oleh
menemukan bahwa semakin berat batu dan Seretis et al.19 terhadap 86 pasien
semakin besar volume batu berhubungan kolelisistitis dengan batu kandung empedu
dengan semakin beratnya derajat perubahan yang menjalani operasi kolesistektomi
mukosa kandung empedu. elektif. Parameter yang diperiksa ialah ada
Studi oleh Kaur et al.12 menyimpulkan atau tidak adanya perubahan metaplasia
terdapat dugaan kuat bahwa penyakit batu pada epitel mukosa kandung empedu,
kandung empedu dan kolesistitis dihubungkan dengan tipe batu (batu mikro
menghasilkan perubahan patologik serial atau makro) dan penebalan dinding
pada mukosa kandung empedu yang kandung empedu. Dari 86 pasien ditemukan
menjadi lesi prekursor dari karsinoma.13 22 (25,6%) orang dengan gambaran
Mohan et al.9 meneliti spektrum metaplasia; 18 (81,8%) pasien tersebut
morfologi penyakit batu kandung empedu dengan batu mikro dan 4 (18,2%) dengan
di India dan menemukan 12 (1,09%) kasus batu makro. Seretis et al. menyimpulkan
S46 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 7, Nomor 3, Suplemen, November 2015, hlm. S41-47

bahwa perubahan metaplastik pada pasien 0,392 (P > 0,05) yang menyatakan tidak
kolesistitis kronik tidak jarang ditemukan, terdapat hubungan antara jenis batu dan
terlebih pada pasien dengan batu mikro, perubahan mukosa kandung empedu pada
karena batu mikro sendiri cenderung lebih pasien batu kandung empedu.
sering dihubungkan dengan timbulnya Meskipun perubahan mukosa terjadi
metaplasia dan displasia dibandingkan pada semua pasien dalam penelitian ini,
dengan batu makro, namun dalam namun hubungan antara jenis batu dan
penelitian ini tidak ditemukan hubungan perubahan mukosa yang terjadi masih
antara jenis batu dengan perubahan belum bisa ditegakkan karena tidak
mukosa. didapatkan adanya hubungan bermakna
Pada penelitian ini dilakukan pemerik- antara jenis batu tertentu dengan perubahan
saan terhadap 38 penderita batu kandung pada mukosa kandung empedu.
empedu yang menjalani operasi kolesistek-
tomi elektif. Sampel terdiri dari 24 (63,2%) SIMPULAN
wanita dan 14 (36,8%) pria, dengan
Dari hasil analisis batu secara makros-
distribusi umur terbanyak pada dekade ke-
kopik pada penelitian ini didapatkan 3 jenis
6. Rasio jenis kelamin laki-laki:perempuan
batu kandung empedu, yaitu: batu
1:1,71. Hal ini menunjukkan prevalensi
kolesterol (tersering), batu pigmen, dan
batu pada laki-laki dan perempuan pada
batu campuran. Gambaran histopatologik
penelitian ini tidak bertaut jauh. Hasil ini
semua spesimen kandung empedu menun-
berbeda dengan penelitian yang dilakukan
jukkan perubahan mukosa kandung
oleh Khanna et al.16 yang memperoleh rasio
empedu berupa radang kronis dan hiper-
jenis kelamin laki-laki:perempuan 1:4,8.
Dari hasil penelitian ini, semua pasien plasia. Penemuan secara insidental terhadap
mengalami perubahan pada mukosa kanker kandung empedu tidak ada.
kandung empedu dan tidak ditemukan satu Batu kandung empedu menyebabkan
pun pasien yang memiliki mukosa kandung perubahan pada mukosa kandung empedu
empedu normal. Perubahan mukosa yang namun tidak ditemukan bukti adanya
terjadi berupa peradangan kronik dan hubungan antara jenis batu dengan
hiperplasia. Hal ini sesuai dengan teori perubahan mukosa kandung empedu.
bahwa batu kandung empedu menyebabkan
perubahan serial dari mukosa kandung DAFTAR PUSTAKA
empedu akibat trauma kimia, iritasi, dan 1. Lambou S, Heller SJ. Lithogenesis and bile
radang yang terus menerus, namun tidak metabolism. Surgical Clinics of North
ditemukan kanker kandung empedu pada American. 2008;88:1175-94.
penelitian ini. 2. Baidya R, Sigdel B, Baidya NL.
Data keseluruhan memperlihatkan Histopathological changes in gallbladder
pasien dengan batu kolesterol disertai mucosa associated with cholelithiasis.
radang kronik pada 24 orang (77,4%), Journal of Pathology of Nepal.
2012;2:224-5.
pasien dengan batu pigmen disertai radang
3. Shaffer EA. Epidemiology of gallbladder
kronik 6 orang (19,4%), dan pasien dengan stone disease. Canada Best Practice and
batu campuran disertai radang kronik 1 Research Clinical Gastroenterology.
orang (3,2%). Pasien dengan batu 2006;20(6):981-96.
kolesterol disertai perubahan mukosa 4. Kimura Y, Takada T, Strasberg SM, Pitt
berupa radang kronik dan hiperplasia HA, Gouma DJ, Buchler MW, et. al.
didapati pada 5 (71,4%) orang, dan pasien TG13 current terminology, etiology, and
dengan batu pigmen dan perubahan mukosa epidemiology of acute cholangitis and
berupa radang kronik dan hiperplasia 2 cholecystitis. J Hepatobiliary Pancreat
(28,6%) orang. Sci. 2013;20:8-23.
Hasil analisis dengan uji X2 (chi- 5. Mullhaupt B. Natural history and
square) diperoleh X2 = 0,483 dengan P = pathogenesis of gallstone. Clavien PA,
Kereh, Lampus, Sapan, Loho: Hubungan antara jenis batu dan perubahan mukosa... S47

Ballie J, editors. In: Disease of the Gall JK Science. 2012;14(2):89-92.


Bladder and Bile Duct. Diagnosis and 13. Zaki M, Al Refeidi A. Histological changes
Treatment (2nd ed.). Massachusetts: in the human gallbladder epithelium
Blackwell Publishing, 2006; p. 219-28. associated with gallstones. OMJ.
6. Bawahab MA, El Maksoud AWM, Al 2009;24(4):269-73.
Amri FS, Ali HF, Al Salman AN. Does 14. Roa I, Araya J, Villaseca M, De
routine histopathological examination of Aretxabala X, Riedemann P. Endoh
gallbladder after simple cholecystectomy K, et al. Preneoplastic lesions and
add additional value. Bahrain medical gallbladder cancer: an estimate of the
bulletin. 2013;35(4):193-5. period required for progression.
7. Kalita D, Pant L, Singh S, Jain G, Kudesia Gastroenterology. 1996;111:232-36.
M, Gupta K, et al. Impact of routine 15. Barreto SG, Dutt A, Chaudhary SA. A
histopathological examination of genetic model for gallbladder
gallbladder specimens on early detection carcinogenesis and its dissemination.
of malignancy. Asian Pacific J Cancer Annals of Oncology. 2014;25(6):1-12.
Prev. 2013;14(5);3315-8. DOI: 10.1093/annonc/mdu006.
8. Heim MH. Epidemiology of disease of the 16. Khanna R, Chansuria R, Kumar M,
bile duct and gallbladder. Clavien PA, Shukla HS. Histological changes in
Ballie J, editors. In: Disease of the gallbladder due to stone disease. Indian J
Gallbladder and Bile Duct. Diagnosis Surg. 2006;68(4):201-4.
and Treatment (2nd ed.). Massachusetts: 17. Mathur SK, Duhan A, Singh S, Aggarwal
Blackwell Publishing, 2006; p. 58-67. M, Aggarwal G, Sen R, et, al.
9. Mohan H, Punia RS, Dhawan SB. Correlation of gallstone characteristics
Morphological spectrum of gallstone with mucosal changes in gall bladder.
disease in 1100 cholecystectomies in Tropical Gastroenterology. 2012;33(1):
North India. Indian J Surg. 39-44.
2005;67(3):140-2. 18. Vani BR, Deepak KB, Srinivasa MV,
10. Zuhair M, Mumtaz R. Histological Padma PK. Histopathological examina-
Changes of Gall Bladder Mucosa: tion of all resected gall bladder
Correlation with Various Types of spesimens-requise or redundant?
Cholelithiasis. Iraqi J. Comm. Med. Advanced Laboratory Medicine
2011;24(3):234-40. International. 2013;3(3):35-9.
11. Pham TH, Hunter JG. Gallbladder and the 19. Seretis C, Lagoudianakis E, Gemenetzis
extra hepatic billiary system. In: G, Seretis F, Pappas A, Gourgiotis S.
Schwartz Principles of Surgery (10th Metaplastic changes in chronic
ed.). New York: Mc Grawhill, 2014; p. cholecystitis: implications for early
1309-40. diagnosis and surgical intervention to
12. Kaur A, Dubey VK, Mehta KS. prevent the gallbladder metaplasia-
Gallbladder mucosal changes associated dysplasia carcinoma sequence. J Clin
with chronic cholecystitis and their Med Res. 2014;6(1):26-29.
relationship with carcinoma gallbladder.

You might also like