Professional Documents
Culture Documents
1
David S. Kereh
1
Harsali Lampus
1
Hebert B. Sapan
2
Lily L. Loho
1
Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado/
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
2
Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: dkereh@gmail.com
Abstract: This study aimed to analyze the relationship between gallstone and
histopathological changes of gallbladder mucosa among patients with gallstones. Samples
consisted of 38 patients with gallstones who were performed elective cholecystectomy either
by laparoscopy or by laparotomy on them. Gallstones were analyzed macroscopically to
determine the types of stones. Specimens of resected gallbladders were examined
histopathologically to obtain the changes of gallbladder mucosa. The results showed that
macroscopical analysis resulted in three types of gallstones: cholesterol stone (76.3%),
pigmented stone (21.1%), and mixed stone 2.6%). Histopathologically, all resected speciments
showed changes of gallbladder mucosa in the forms of chronic inflammation or associated
with hyperplasia. There was no incidental cases of gallbladder cancer. An analysis of the
relationship between the types of stones and the histopathological changes of gallbladder
mucosa with the chi-square test showed an X2 value of 0.483 and a P value of 0.392.
Conclusion: In this study, there was no relationship between the types of gallstones and the
histopathological changes of gallbladder mucosa among patients with gallstone.
Keywords: gallstone, cholecystectomy, gallbladder mucosa
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan batu kandung empedu dengan
perubahan mukosa kandung empedu pada pasien dengan batu kandung empedu. Sampel terdiri
dari 38 pasien batu kandung empedu yang menjalani operasi elektif kolesistektomi, baik
secara laparoskopik maupun secara terbuka. Batu kandung empedu dianalisis secara
makroskopik untuk menentukan jenis batu. Spesimen reseksi kandung empedu diperiksa
secara histopatologik untuk melihat ada tidaknya perubahan mukosa kandung empedu. Dari
hasil analisis batu secara makroskopik didapatkan 3 jenis batu kandung empedu, yaitu batu
kolesterol (76,3%), batu pigmen (21,1%), dan batu campuran (2,6%). Semua spesimen reseksi
kandung empedu diperiksa secara histopatologik dan menunjukkan perubahan mukosa
kandung empedu berupa radang kronis dan hiperplasia. Tidak terdapat penemuan secara
insidental terhadap kanker kandung empedu. Analisis hubungan antara jenis batu kandung
empedu dan perubahan mukosa kandung empedu dengan uji chi-square mendapatkan X2 =
0,483 dengan P = 0,392. Simpulan: Dalam penelitian ini tidak didapatkan hubungan antara
jenis batu dan perubahan mukosa kandung empedu pada pasien dengan batu kandung empedu.
Kata kunci: batu kandung empedu, kolesistektomi, mukosa kandung empedu
Penyakit batu kandung empedu saluran cerna yang paling sering terjadi di
(kolelitiasis) saat ini merupakan masalah dunia.1,2 Penyakit ini bahkan telah menjadi
S41
S42 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 7, Nomor 3, Suplemen, November 2015, hlm. S41-47
pigmen hitam biasanya berukuran kecil, perubahan mukosa kandung empedu pada
rapuh, dan berwarna hitam. Batu pigmen pasien dengan batu kandung empedu.
hitam terbentuk oleh supersaturasi dari
kalsium bilirubinat, karbonat, dan fosfat.11 METODE PENELITIAN
Perubahan mukosa kandung empedu
Penelitian ini melibatkan 38 pasien
sehubungan dengan adanya batu dalam
batu kandung empedu yang menjalani
kandung empedu berupa peradangan akut
operasi kolesistektomi laparoskopik di
atau kronik, hiperplasia mukosa, displasia,
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
dan neoplasia.12 Batu kandung empedu
sejak bulan Januari 2015 hingga jumlah 38
sendiri mencederai epitel mukosa kandung
pasien tercapai. Pemilihan sampel
empedu yang menyebabkan perubahan
dilakukan secara sederhana, yaitu pasien
seperti metaplasia, displasia, dan neoplasia.
batu kandung empedu yang akan menjalani
Kandung empedu yang mengandung batu
operasi elektif kolesistektomi terbuka
berkembang menjadi kanker sebagai hasil
ataupun kolesistektomi laparoskopik, dan
dari iritasi terus-menerus, trauma, dan
yang telah menandatangani informed
peradangan kronik. Oleh karenanya, peneli-
consent. Pasien tidak dilibatkan bila pada
tian mengenai perubahan displasia dan
operasi elektif kolesistektomi terbuka atau
keganasan yang berhubungan dengan
kolesistektomi laparoskopik tidak ditemu-
penyakit batu kandung empedu sangat
kan adanya batu dalam kandung empedu.
penting untuk mendapatkan pemahaman
Kandung empedu yang telah direseksi
yang lebih detil dari penyakit batu kandung
difiksasi dengan formalin bufer 10% dan
empedu.13
dilakukan pemeriksaan histopatologik.
Laitio telah meletakkan dasar penger-
Analisis batu kandung empedu dilakukan
tian mengenai tahapan patogenesis kanker
untuk menentukan jenis batu secara
kandung empedu. Metaplasia pada dinding
makroskopik, yaitu batu kolesterol, batu
kandung empedu yang berkembang
pigmen, batu campuran, dan batu
menjadi displasia merupakan kunci dari
kombinasi. Analisis data dilakukan dengan
kasinogenesis kandung empedu.14 Jauh
menggunakan chi square (X2).
sebelumnya, Albores-Saavreda et al. telah
melakukan studi terhadap evolusi kanker
HASIL PENELITIAN
kandung empedu dan menekankan bahwa
hiperplasia berpotensial untuk berkembang Penelitian ini dilakukan di RSUP Prof.
menjadi hiperplasia atipik yang berkem- Dr. R. D. Kandou Manado dari bulan
bang lanjut menjadi karsinoma in situ, dan Januari 2015 sampai dengan bulan Juli
akhirnya menjadi karsinoma invasif.14 2015 pada 38 penderita batu kandung
Roa et al.14 telah menggambarkan empedu yang menjalani operasi elektif.
dengan rinci evolusi karsinogenesis dari Sampel terdiri dari 24 (63,2%) perempuan
kanker kandung empedu dan menetapkan dan 14 (36,8%) laki-laki, dengan distribusi
waktu transformasi dari displasia menjadi usia terbanyak pada dekade ke-6 (Gambar
kanker lanjut terjadi dalam 15 tahun. Pada 1, Tabel 1). Dari keseluruhan sampel yang
tahun 1999, Wistuba dan Albores-Saavedra menjalani operasi kolesistektomi, usia
menyediakan gambaran kaskade displasia- termuda 20 tahun dan tertua 84 tahun
karsinoma berdasarkan histopatologik dan (rerata 53,76±12,478).
perubahan molekul dalam patogenesis Pada perubahan mukosa kandung
kanker kandung empedu sehubungan empedu baik pada jenis kelamin laki-laki
dengan batu kandung empedu dan maupun perempuan diperoleh sebagian
peradangan.15 besar mengalami radang kronik pada
Studi ini bertujuan untuk menganalisis mukosa kandung empedu (11 dari 14
jenis batu empedu, perubahan mukosa pasien laki-laki dan 20 dari 24 pasien
kandung empedu, dan hubungan antara perempuan) sedangkan sisanya mengalami
jenis batu kandung empedu dengan baik radang kronik maupun hiperplasia
S44 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 7, Nomor 3, Suplemen, November 2015, hlm. S41-47
pada mukosa kandung empedu. Dari aspek radang kronik maupun yang disertai
perubahan mukosa berupa peradangan hiperplasi didapatkan sebagian besar pasien
kronik didapatkan 35,5% berjenis kelamin dengan batu kolesterol (Tabel 3).
laki-laki dan 64,5% berjenis kelamin Hasil uji chi-square mendapatkan X2 =
perempuan sedangkan dari aspek 0,483 dengan P = 0,392 (Tabel 3) yang
perubahan mukosa berupa peradangan menyatakan tidak terdapat hubungan antara
kronik dan hiperplasia didapatkan 42,9% jenis batu dan perubahan mukosa kandung
berjenis kelamin laki-laki dan 57,1% empedu pada pasien batu kandung empedu.
berjenis kelamin perempuan (Tabel 1).
Berdasarkan jenis batu, terdapat 10
dari 14 pasien berjenis kelamin laki-laki 40
bahwa perubahan metaplastik pada pasien 0,392 (P > 0,05) yang menyatakan tidak
kolesistitis kronik tidak jarang ditemukan, terdapat hubungan antara jenis batu dan
terlebih pada pasien dengan batu mikro, perubahan mukosa kandung empedu pada
karena batu mikro sendiri cenderung lebih pasien batu kandung empedu.
sering dihubungkan dengan timbulnya Meskipun perubahan mukosa terjadi
metaplasia dan displasia dibandingkan pada semua pasien dalam penelitian ini,
dengan batu makro, namun dalam namun hubungan antara jenis batu dan
penelitian ini tidak ditemukan hubungan perubahan mukosa yang terjadi masih
antara jenis batu dengan perubahan belum bisa ditegakkan karena tidak
mukosa. didapatkan adanya hubungan bermakna
Pada penelitian ini dilakukan pemerik- antara jenis batu tertentu dengan perubahan
saan terhadap 38 penderita batu kandung pada mukosa kandung empedu.
empedu yang menjalani operasi kolesistek-
tomi elektif. Sampel terdiri dari 24 (63,2%) SIMPULAN
wanita dan 14 (36,8%) pria, dengan
Dari hasil analisis batu secara makros-
distribusi umur terbanyak pada dekade ke-
kopik pada penelitian ini didapatkan 3 jenis
6. Rasio jenis kelamin laki-laki:perempuan
batu kandung empedu, yaitu: batu
1:1,71. Hal ini menunjukkan prevalensi
kolesterol (tersering), batu pigmen, dan
batu pada laki-laki dan perempuan pada
batu campuran. Gambaran histopatologik
penelitian ini tidak bertaut jauh. Hasil ini
semua spesimen kandung empedu menun-
berbeda dengan penelitian yang dilakukan
jukkan perubahan mukosa kandung
oleh Khanna et al.16 yang memperoleh rasio
empedu berupa radang kronis dan hiper-
jenis kelamin laki-laki:perempuan 1:4,8.
Dari hasil penelitian ini, semua pasien plasia. Penemuan secara insidental terhadap
mengalami perubahan pada mukosa kanker kandung empedu tidak ada.
kandung empedu dan tidak ditemukan satu Batu kandung empedu menyebabkan
pun pasien yang memiliki mukosa kandung perubahan pada mukosa kandung empedu
empedu normal. Perubahan mukosa yang namun tidak ditemukan bukti adanya
terjadi berupa peradangan kronik dan hubungan antara jenis batu dengan
hiperplasia. Hal ini sesuai dengan teori perubahan mukosa kandung empedu.
bahwa batu kandung empedu menyebabkan
perubahan serial dari mukosa kandung DAFTAR PUSTAKA
empedu akibat trauma kimia, iritasi, dan 1. Lambou S, Heller SJ. Lithogenesis and bile
radang yang terus menerus, namun tidak metabolism. Surgical Clinics of North
ditemukan kanker kandung empedu pada American. 2008;88:1175-94.
penelitian ini. 2. Baidya R, Sigdel B, Baidya NL.
Data keseluruhan memperlihatkan Histopathological changes in gallbladder
pasien dengan batu kolesterol disertai mucosa associated with cholelithiasis.
radang kronik pada 24 orang (77,4%), Journal of Pathology of Nepal.
2012;2:224-5.
pasien dengan batu pigmen disertai radang
3. Shaffer EA. Epidemiology of gallbladder
kronik 6 orang (19,4%), dan pasien dengan stone disease. Canada Best Practice and
batu campuran disertai radang kronik 1 Research Clinical Gastroenterology.
orang (3,2%). Pasien dengan batu 2006;20(6):981-96.
kolesterol disertai perubahan mukosa 4. Kimura Y, Takada T, Strasberg SM, Pitt
berupa radang kronik dan hiperplasia HA, Gouma DJ, Buchler MW, et. al.
didapati pada 5 (71,4%) orang, dan pasien TG13 current terminology, etiology, and
dengan batu pigmen dan perubahan mukosa epidemiology of acute cholangitis and
berupa radang kronik dan hiperplasia 2 cholecystitis. J Hepatobiliary Pancreat
(28,6%) orang. Sci. 2013;20:8-23.
Hasil analisis dengan uji X2 (chi- 5. Mullhaupt B. Natural history and
square) diperoleh X2 = 0,483 dengan P = pathogenesis of gallstone. Clavien PA,
Kereh, Lampus, Sapan, Loho: Hubungan antara jenis batu dan perubahan mukosa... S47