You are on page 1of 4
PANDUAN LENGKAP MENJADI BIDAN PROFESIONAL AN STIKES , JILID 2 KOCK Untuk umum, bidan ahli dan mahasiswa kebidanan Dipindai dengan CamScanner hb = PRESTASI PUSTAKA Jakarta © 2013 PRESTASI PUSTAKA PUBLISHER | ASUHAN KEBIDANAN Jilid 2 Panduan Lengkap Menjadi Bidan Profesional Frisca Tresnawati, M.Kes. Editor : Umi Athelia K., S.Pd. Desain Sampul: Abdullah Syafik Noer Seting: Nurfitriya, S.T. Hak penerbitan ada pada Prestasi Pustaka Publisher Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang mengutip, memperbanyak dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa ada izin tertulis dari Penerbit PT. Prestasi Pustakaraya Jakarta — Indonesia 2013 ~(G) redaksi@prestosipustakaraya.com =~ prestasipustakaraya@gmail.com ASUHAN KEBIDANAN Jilid 2 Panduan Lengkap Menjadi Bidan Profesional Frisca Tresnawati, M.Kes. ISBN : 978-602-8963-94-7 Cetakan Pertama: Februari 2013 Dipindai dengan CamScanner Manfaat dan pentingnya dokumentasi: dy tentang klien/pasien— ™merupakan Nilai hukum-catatan — informasi ai hukum jika terjadi suatu masalah dokumentasi resmi dan mempunyai nil garan etika & moral profesi, dokumentasi yang berkaitan dengan pelang dakan yang telah dilakukan bidan dapat merupakan barang bukti tentang tin sekaligus sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan sanksi Jaminan mutu (quality control)-pencatatan yanB lengkap & akurat dapat menjadi tolak-ukur dalam menilai asuhan yang telah diberikan dan menentukan tindak lanjut berikutnya ‘Alat komunikasi-merupakan alat “perekam" terhadap masalah yang terkait dengan klien/pasien atau tenaga kesehatan lain. Dapat dilihat apa yang telah terjadi/dilakukan terhadap pasien/klien, terutama pada keadaan dimana pasien perlu dirujuk atau dikonsultasikan ke dokter/ahli gizi dsb. Nilai_administrasi termasuk salah satunya adalah biaya/dana-dapat dipergunakan sebagai pertimbangan/acuan dalam menentukan viaya yang telah dibutuhkan/dikeluarkan untuk asuhan Nilai pendidikan—dapat dipergunakan sebagai bahan pembelajaran bagi peserta didik kebidanan maupun tenaga bidan muda, karena menyangkut secara kronologis proses asuhan kebidanan serta tindakan yang dilakukan (sistematika pelaksanaan). Bahan penelitian-dokumentasi yang rangkap & akurat dapat niempunyel nilai bagi penelitian dalam pengembangan pelayanan kebidanan selanjutnya (objek riset ). Akreditasi/audit-digunakan sebagai kesimpulan keberhasilan asuhan yens diberikan serta menentukan/memperlihatkan peran & fungsi bidan dalam masalah kebidanan, Yang perlu diperhatikan dalam dokumentasi: ae seperti a ada salah Jangar Ee n mencoret-coret tulisan yang salah, karena akan terlihat idan “t eo menutupi sesuatu/informasi atau merusak catatan. JK an dalam mencatat lebih baik diberi garis pada tulisan yang dengan diberi catatan “salal ri paraf dan kemudia alah” dan di iberi Jangan memberi komentar/menulis hal yang bersifat mengkritik Klien atau tenaga kesehatan lain. Dituli lien atau . Ditulis hi ji oueig perilaku Klie! tindakan yang dilakukan, anya uraian objektif P' 12 © Frisca Tresnawati, M.Kes Dipindai dengan CamScanner w . Koreksi terhadap kesalahan dibuat dengan segera mungkin, karena kesalahan mencatat dapat diikuti dengan kesalahan tindakan. S . Catat hanya fakta, jangan membuat spekulasi atau perkiraan dari situasi yang ada. 5. Semua catatan harus ditulis dengan tinta dan menggunakan bahasa yang lugas dan jelas (hindari istilah-istilah yang tidak dimengerti). Karena tulisan yang tidak dimengerti dapat disalah-tafsirkan dan menimbulkan persepsi yang salah (jangan pakai pensil, karena mudah terhapus). 6. Hindari catatan yang bersifat umum, karena informasi yang spesifik tentang klien atau tentang keadaannya akan hilang. ~ . Ingat_ bahwa bidan bertanggung jawab atas informasi yang dicatatnya/ditulisnya. Asuhan kebidanan komprehensif membutuhkan data informasi yang lengkap, objektif, dapat dipercaya, karena hal tersebut dapat menjadi bumerang bagi bidan jika dilaksanakan secara tidak sesuai ketentuan yang ada. Prinsip-prinsip teknik pencatatan: 1. Mencantumkan nama jelas pasien pada setiap lembaran observasi atau pemeriksaan. 2. Menulis dengan tinta hitam (tidak boleh pakai pensil), sujaya tidak terhapus dan bila perlu foto kopi akan lebih jelas. 3. Menuliskan tanggal, jam, pemeriksaan, tindakan atau observasi yang dilakukan sesuai dengan temuan yang objektif (kenyataan) dan bukan interpretasi (hindari kata penilaian seperti tampaknya, rupanya) 4. Tuliskan nama jelas pada setiap pesanan, hasil observasi dan pemeriksaan ‘oleh orang yang melakukan. 5. Hasil temuan digambarkan secara jelas termasuk posisi, kondisi, tanda, gejala, warna, jumlah dan besar dengan ukuran yang lazim dipakai. Memakai singkatan atau simbol yang sudah disepakati, misalnya KU, Ket +, KPD, Let kep, Let Su, S/N, T dan lain-lain. 6. _Interpretasi data objektif harus di dukung oleh observasi. 7. Kolom tidak dibiarkan kosong tetapi dibuat tanda penutup. Misalnya dengan garis atau tanda silang. 8. Bila ada kesalahan menulis, tidak diperkenankan menghapus, (ditutup, atau ditip’ex), tetapi dicoret dengan garis dan membubuhkan paraf disampingnya. Asuhan Kebidanan - Jilid 2° 13 sti Dipindai dengan CamScanner

You might also like