You are on page 1of 31

http://pintarforex.

com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Thank you for your purchase!


This is your Private Label Resale Rights terms and conditions:
What you can do:
[Yes] Can be used to build a mailing list for free (more info below)
[Yes] Can be packaged
[Yes] Can be offered as a bonus to a paid product
[Yes] Can be added to paid membership sites
[Yes] Can sell this product
[Yes] Can sell Resale Rights
[Yes] Can sell Master Resale Rights
[Yes] Can sell Private Label Rights
[Yes] Resale Rights Can be given away for free
[Yes] Private Label Rights can be given away for free
[Yes] Can be added to free membership sites
[Yes] Can be offered through auction sites
Recommended retail price $7.00 - $15.00
What you cannot do:
[NO] Can be edited
[NO] Can claim authorship
[NO] Can claim copyright

You can use the messages and squeeze page to collect email address and
build your list. This is the only way that you can give them away for free.
For instance, you can set up the squeeze page and customize the messages
and provide your subscriber with the lessons. You can then offer the resale
rights to your new subscribers. These rights were put in place to insure the
value of your new product.

DISCLAIMER:

www.pintarforex.com menyediakan informasi berdasarkan sumber yang terpercaya, namun


tidak bertanggung jawab atas segala bentuk risiko atau kerugian yang dialami secara
langsung atau tidak langsung atas keputusan yang diambil berdasarkan informasi tersebut.

www.pintarforex.com tidak menyimpan informasi yang bersifat pribadi dari pendaftaran


demo dan live account di website www.pintarforex.com. Informasi-informasi tersebut akan
langsung diarahkan ke pialang bersangkutan sebagai otoritas yang legal dan akan menjaga
kerahasiaan dan tidak akan memberikannya kepada pihak manapun kecuali kepada pihak
otoritas negara bilamana diwajibkan oleh Undang-Undang yang berlaku.

i
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

DAFTAR ISI

Pengenalan

1. Reversal patterns

2. Continuation patterns

Ascending triangle

Descending triangle

Indikator teknikal:

• Moving averages

• RSI (Relative Strength Index)

• Stochastics oscillator

• Fibonacci retracement

Penerapan Strategi Bounce Trading

Penerapan Strategi Breakout Trading

Tips-tips AMPUH dalam analisis teknikal

RAHASIA 30.212 Pips Dalam 3 Bulan & 14 Hari...

ii
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Pada kelas Advanced ini kita akan mempelajari lebih mendalam mengenai
seluk beluk trading.

Di ruang terakhir ini, Anda diharapkan sudah memiliki dasar materi yang
cukup mulai dari kelas beginner hingga intermediate.

Setelah melewati tiga kelas sebelumnya, kini saatnya mempelajari lebih jauh
serta spesifik mengenai faktor pendukung dalam trading.

Materi yang akan kita bedah kali ini adalah materi mengenai pola-pola
pergerakan harga, indikator-indikator teknikal, manajemen resiko, hingga
psikologi dalam trading secara mendetail. Serasa makan sayur tanpa garam,
tidak lengkap juga rasanya kalau kita tidak mengenal pasar finansial yang
memiliki banyak aspek yang saling bertautan satu dengan lainnya. Karena
pada kenyataannya banyak trader pemula yang gagal total ditenggarai oleh
tidak adanya dasar pengetahuan mengenai analisis dan manajemen resiko
yang mapan.

Setelah selesai mempelajari isi materi yang kami sajikan dalam Kelas
Advanced ini, diharapkan Anda akan memiliki dasar dalam melakukan
analisis dan manajemen resiko yang cukup untuk bisa segera memulai
trading dengan baik.

Salah satu asumsi dasar dalam analisis teknikal berbunyi “history repeats
itself”. Maksud dari kalimat ini adalah bahwa pergerakan harga cenderung
membentuk pola yang bisa dikenali dan seringkal berulang dari waktu ke
waktu.

Para teknikalis mempelajari pola-pola pergerakan harga berdasarkan data


historis pergerakan harga di masa lampau. Dari hasil penelitian itu
ditemukanlah bahwa harga seringkali bergerak membentuk pola-pola
tertentu, dan ternyata pola-pola ini cenderung terjadi berulang-ulang dari
waktu ke waktu. Pola-pola inilah yang disebut price patterns. Berdasarkan
itulah kita dapat memprediksi ke mana kira-kira harga akan bergerak
setelah suatu pola tertentu muncul.

Dalam topik mengenali price pattern ini kita akan mempelajari bentuk-
bentuk dari pola pergerakan harga yang sering muncul, berikut bagaimana
tendensi pergerakan arah selanjutnya setelah pola tersebut muncul.

Pada dasarnya, pattern dibagi menjadi dua, yaitu reversal patterns dan
continuation patterns.

1
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

1. Reversal patterns

“Reversal” berasal dari kata reverse yang artinya berbalik. Reversal pattern
adalah pola pergerakan harga yang memberikan indikasi atau sinyal awal
bahwa akan terjadi pembalikan arah trend.

Ada beberapa jenis reversal pattern yang populer di kalangan para trader, di
antaranya adalah Head and Shoulder, Inverse Head and Shoulder, Double
Top dan Double Bottom, Triple Top dan Triple Bottom.

2. Continuation patterns

“Continuation” berasal dari kata continue, artinya berlanjut. Continuation


patterns mengindikasikan bahwa pergerakan yang sideway hanyalah “jeda”
sementara sebelum harga meneruskan trend sebelumnya.

Salah satu jenis continuation patterns yang sering dimanfaatkan adalah


Triangle.

Tidak, tidak ada hubungannya sama sekali dengan salah satu produk
perawatan rambut.

Pola ini merupakan pola yang paling populer karena akurasinya yang cukup
tinggi. Sesuai dengan namanya, pola ini seolah-olah membentuk sepasang
bahu dan kepala.

Mari kita pelajari gambar berikut ini.

2
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Kita lihat bahwa pergerakan harga membentuk pola melewati titik-titik A, B,


C, D, E, F, dan G. Titik A disebut ‘left shoulder’, titik C disebut ‘head’, dan
titik E disebut ‘right shoulder’.

Kita bisa melihat ada sebuah garis yang diberi nomor (1). Garis ini
sebenarnya adalah trendline yang ditarik pada saat uptrend. Jadi, pola ini
bisa disebut sebagai head and shoulders jika trend yang terjadi sebelumnya
adalah uptrend.

Kita perhatikan bahwa harga ternyata sudah menembus trendline (garis


(1)), tapi kita ingat bahwa tembusnya trendline ini belum merupakan syarat
mutlak bahwa arah trend akan berbalik. Tembusnya trendline baru sebagai
indikasi awal kemungkinan berakhirnya suatu trend.

Ternyata, harga berhenti sampai ke titik D, dan bergerak naik lagi ke titik E,
dari situ ternyata harga bergerak turun lagi. Pada keadaan seperti ini, kita
bisa menarik garis lagi menghubungkan titik B dengan titik D. Garis inilah
yang disebut dengan “neckline”, yang pada gambar diberi nomor (2). Jika
ternyata harga berhasil menembus neckline, maka pola head and shoulders
sudah terbentuk.

Lalu ke mana selanjutnya harga akan bergerak? Teorinya, pergerakan harga


selanjutnya akan sejauh jarak dari titik C (head) ke neckline. Pada gambar,
diberi label ‘x’.

Strateginya, kita bisa melakukan sell ketika harga menembus neckline


dengan target profit sejauh ‘x’. Target resikonya adalah di right shoulder.
Bisa juga kita melakukan sell segera setelah harga berbalik turun dari titik E.
Jika harga berbalik lagi dan melewati level right shoulder (titik E), maka kita
sebaiknya menutup posisi kita untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

Pada prakteknya, banyak trader yang hanya menargetkan pergerakan


sekitar sejauh 60% dari ‘x’. Jadi, seandainya panjang ‘x’ adalah 100 pips,
banyak para trader yang hanya menargetkan 60 pips untuk mengambil
keuntungan.

Sering terjadi, harga tidak langsung turun meskipun pola head and
shoulders sudah terbentuk. Pada gambar terlihat bahwa harga berhenti dulu
di titik F, dan naik hingga ke titik G. Peristiwa ini kita sebut “pullback”, ada
juga yang menyebutnya ‘return move’. Selama naiknya harga belum
menembus ‘neckline’, pola head and sholuder ini masih bisa kita
pertahankan. Bahkan banyak trader yang justru memanfaatkan pullback ini,
yaitu dengan melakukan sell di titik G.

3
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Sebenarnya inverse head and shoulders ini merupakan ‘kebalikan’ dari head
and shoulders. Bedanya, inverse head and shoulders terjad pada saat
downtrend. Cara penggunaannya sama persis dengan head and shoulders,
tidak ada perbedaan. Hanya saja, kita menggunakan peristiwa tembusnya
neckline untuk melakukan BUY.

Berikut ini adalah pola dasar inverse head and shoulder:

Prinsipnya sama persis dengan head and shoulders, Jika ternyata harga
berhasil menembus neckline, maka pola inverse head and shoulders sudah
terbentuk, dan kita bisa melakukan buy ketika harga menembus neckline
dengan target profit setinggi jarak neckline menuju head atau yang biasa di
sebut dengan “x” dalam pembahasan sebelumnya. Target resikonya adalah
di right shoulder.

Sama dengan head and sholuders, pada inverse head and shoulders ini juga
sering terjadi pullback atau yang biasa di sebut dengan return move. Namun
selama pergerakan harga tidak menembus neckline maka pola ini masih
dapat kita pertahankan.

4
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Pertama-tama mari kita bahas mengenai double top. “Top” bisa juga berarti
puncak, maka “double top” bisa juga kita istilahkan dengan “puncak
kembar”. Perhatikan gambar berikut:

Pada suatu pergerakan uptrend, ternyata pergerakan harga selanjutnya


tidak mampu lagi melewati titik A. Harga hanya mampu mencapai titik C.
Kita bisa melihat bahwa titik A dan C sama tinggi. Titik A dan C inilah yang
disebut dengan “top” atau “puncak”.

Mirip dengan head and shoulders, harga berhasil menembus neckline, maka
target pergerakan harga selanjutnya adalah sepanjang ‘x’. Jika kita
melakukan sell berdasarkan pola ini, maka level resiko kita adalah di titik C.

Terkadang harga juga mengalami pullback. Pada gambar terlihat harga naik
lagi dari titik D sampai ke nekcline. Selama pergerakan naiknya belum
menembus neckline, maka pola double top ini masih dikatakan valid.

Lalu bagaimana dengan double bottom? Sederhana, double bottom hanyalah


kebalikan dari double top. Oleh karenanya, strategi yang diterpakan tidak
jauh berbeda dengan double top. Jika double top terjadi di ‘puncak’ suatu
uptrend, maka doble bottom terjadi di ‘lembah’ suatu downtrend.

Jika double top dan double bottom hanya mempunyai dua puncak atau
lembah yang sejajar, maka triple top dan triple bottom mempunyai tiga
puncak atau lembah yang sejajar. Strategi yang digunakan tidak jauh
berbeda dengan double top maupun double bottom.

5
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Gambar: Triple Top pattern

Gambar: Triple Bottom pattern

Triangle artinya segitiga. Bentuk dari pola ini memang seperti segitiga. Jika
pada sebuah uptrend ternyata harga berhenti naik dan membentuk
pola sideway yang semakin “mengerucut”, maka inilah tanda-tanda awal
akan terbentuknya sebuah triangle. Triangle bisa kita gambar dengan cara
menarik garis yang menghubungkan titik-titik puncak dan lembah yang
dibentuk oleh pola sideway itu tadi. Contohnya bisa kita lihat pada gambar
berikut:

Pada saat uptrend Pada saat downtrend

6
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Pada gambar di atas kita menghubungkan 3 titik puncak (P1, P2, dan P3)
dengan garis yang nantinya berfungsi sebagai resistance. Sedangkan garis
yang menghubungkan lembah L1, L2, dan L3, berfungsi sebagai support.

Sebenarnya, istilah symmetrical atau simetris di sini tidak selalu berarti


sama persis. Suatu triangle bisa dianggap symmetrical jika kemiringan
kedua garis yang menuju ‘apex’ berlawanan (lihat gambar). Apex itu sendiri
merupakan titik pertemuan dari kedua garis yang kita tarik. Bentuk pola ini
mirip segitiga sama kaki yang rebah. Lihat gambar berikut untuk
ilustrasinya.

Jika harga berhasil menembus resistance (dalam gambar terlihat menembus


titik C), maka target harga selanjutnya adalah sejauh jarak dari A ke B.
Garis yang menghubungkan A dan B kita namakan base.

Cara lain untuk menentukan target harga adalah dengan cara menarik garis
dari titik A yang sejajar dengan garis support.

Gambar di atas adalah contoh symmetrical triangle yang terjadi di saat


uptrend. Sering juga terjadi symmetrical triangle di saat downtrend.

Perhatikan bahwa tembusnya support (titik C) biasanya akan diteruskan


dengan pergerakan harga yang jauhnya sama dengan jarak A ke B.

Hal yang tidak boleh dilupakan adalah tembusnya level support atau
resistance dalam triangle tidak boleh terlalu dekat dengan apex. Jarak
idealnya adalah dua pertiga atau tiga perempat dari jarak base ke apex. Jika
lebih, maka triangle itu sudah tidak valid lagi.

7
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Triangle juga dikatakan tak lagi valid jika ternyata harga bergerak kembali
ke atas atau ke bawah setelah menembus support atau resistance.
Contohnya seperti gambar berikut:

• Ascending triangle

“Ascending” artinya naik atau “mendaki”. Perbedaan mendasar ascending


triangle dengan symmetrical triangle adalah garis resistance-nya tidak
membentuk kemiringan seperti pada symmetrical triangle. Pada ascending
triangle, garis resistance yang dibentuk cenderung datar.

Biasanya, jika harga berhasil menembus resistance (titik C), maka target
pergerakan harga selanjutnya adalah sama dengan jarak dari titik A ke B.
Kalau kita perhatikan, cara menentukan titik A dan B agak berbeda dengan
symmetrical triangle. Perhatikan pada gambar, bahwa pada ascending
triangle, titik-titik tersebut tidak ditempatkan di pangkal garis.

Pada umumnya ascending triangle terjadi pada saat uptrend. Tembusnya


titik C mengindikasikan bahwa harga akan mulai bergerak naik lagi.

Namun tidak tertutup kemungkinan pola ini juga ditemui pada saat
downtrend. Yang perlu diingat adalah bahwa tembusnya resistance bisa jadi

8
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

akan memicu pergerakan bullish, sementara tembusnya support bisa jadi


akan memicu pergerakan bearish.

• Descending triangle

Descending triangle sederhananya merupakan kebalikan dari ascending


triangle. Perlakuannya pun sama persis, hanya saja arah pergerakan harga
selanjutnya yang berbeda. Jika pada ascending triangle arah pergerakan
harga selanjutnya adalah naik, maka pada descending triangle, arah
selanjutnya adalah turun.

Meskipun pola ini biasanya terjadi pada saat downtrend, namun ada kalanya
bisa kita temukan pada saat uptrend.

Jangan merasa puas dulu ya dengan semua pelajaran yang kita terima,
kegigihan Anda meniti satu persatu materi di tiap kelas ibarat sebuah peluru
yang siap dihempaskan oleh seorang sniper minim akan target yang
meleset. Semakin banyak kita menguasai “perangkat” dalam ber-trading,
akan semakin baik. Sekarang, pasang semangat Anda kembali dan mari kita
teruskan materi di kelas terakhir ini.

Sebelum kita melakukan sebuah transaksi, ada baiknya kita melakukan


berbagai analisa untuk melihat pergerakan pasar yang akan kita masuki
guna menentukan sikap apa yang akan kita tempuh dalam bertrading.

Dalam melakukan analisis, para trader sering dibantu dengan berbagai


indikator teknikal. Indikator-indikator teknikal tidak pernah memberi tahu
siapapun juga tentang masa depan atau mengisyaratkan kemana pasar akan
tertuju secara pasti. Tetapi dapat membantu dalam memberikan “sinyal”
kapan kita bisa melakukan sebuah transaksi buy atau sell.

Kemudian mengenai beberapa faktor lain yang memiliki peran vital dalam
menerjemahkan “sinyal” dalam indikator teknikal adalah tentang kapan dan
dimana keputusan yang tepat untuk entry atau exit point menjadi hal yang

9
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

mempengaruhi sebuah transaksi apakah dapat menghasilkan profit atau


sebaliknya.

Dalam sub topik Indikator Teknikal ini, Anda akan diajak untuk mengenal
beberapa indikator teknikal yang populer dan sering digunakan.

Indikator teknikal yang akan kita pelajari adalah:

• Moving averages

• RSI (Relative Strength Index)

• Stochastics oscillator

• Fibonacci retracement

Semua indikator teknikal ini dapat Anda temukan serta gunakan dalam
semua platform trading.

Moving average (MA) dapat diartikan sebagai pergerakan harga rata-rata


dalam satu periode waktu tertentu. Moving average dapat dipergunakan
untuk mengenali trend, sebagai area support-resistance, dan terkadang
dapat juga digunakan untuk mengenali peluang reversal.

10
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Pada gambar di atas, kita bisa melihat penggunaan MA (garis berwarna


merah) untuk mengenali trend yang tengah berlangsung. Jika harga berada
di atas MA, dan MA membentuk kemiringan (naik), maka saat itu trend-nya
adalah uptrend.

Pada saat uptrend, MA berfungsi sebagai support. Sedangkan pada saat


downtrend, MA berfungsi sebagai resistance.

Karena MA juga berfungsi sebagai support dan resistance, maka ia juga bisa
kita manfaatkan untuk menempatkan level buy maupun sell. Pada saat
uptrend (MA sebagai support), kita bisa melakukan buy ketika harga
mendekati MA. Pada saat downtrend (MA sebagai resistance), kita bisa
melakukan sell ketika harga mendekati MA.

11
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Terkadang para trader menggunakan kombinasi dua MA dengan periode


yang berbeda untuk menghasilkan sinyal reversal.

Pada gambar di atas terlihat bawah ada dua MA yang dipakai, masing-
masing memiliki periode yang berbeda, yaitu 50 dan 200. Periode ini bisa
kita atur nanti dalam platform trading yang kita pakai (MySmart Trader).

Perpotongan kedua MA itulah yang menjadi sinyal akan ada perubahan arah
trend. Kita perhatikan bahwa setelah kedua garis MA berpotongan, terjadi
perubahan arah trend. Namun kita harus waspada menyikapi perpotongan

12
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

dua MA ini, karena perpotongan MA ini sering menjadi ‘sinyal palsu’ apabila
pasar sedang berada dalam keadaansideway. Oleh karena itu kita harus
melihat dulu, apakah pasar sedang dalam keadaan sideway atau trending.

RSI bisa ditambahkan pada grafik, dan tampilannya akan seperti ini:

RSI adalah garis merah yang berada di bawah grafik (ingat, warna bisa
dimodifikasi sesuai selera). Kita lihat bahwa RSI selalu bergerak bolak-balik
di antara level 70 dan 30 (garis putus-putus horizontal). Area di atas
70itulah yang disebut area overbought, sedangkan di bawah 30 disebut area
oversold.

Sinyal sell ditandai dengan garis RSI telah berada di area overbought dan
berbelok ke bawah. Sebaliknya, sinyal buy ditandai bila RSI telah berada di
area oversold dan berbelok ke atas.

13
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Kelemahan RSI adalah hanya bisa memberikan sinyal yang bagus apabila
pasar berada dalam kondisi sideway. Untuk menutupi kekurangan ini pada
saat pasar dalam keadaan trending (uptrend atau downtrend), salah satu
caranya kita bisa menggunakan kombinasi MA dengan RSI. Strateginya, saat
MA telah terlihat menjadi support/resistance, barulah kita mencari sinyal buy
atau sell yang kita kombinasikan dengan RSI.

Mari kita lihat gambar berikut:

Pada gambar terlihat dua MA yang membentuk area resistance. Area yang
berada di antara MA 50 dan MA 200 itulah yang dimaksud dengan “area
resistance”. Ketika harga ‘masuk’ ke area resistance, dan kita melihat RSI
memberikan sinyal sell, maka saat itulah kita bisa melakukan sell.

Pada dasarnya penggunaan stochastic oscillator tidak jauh berbeda dengan


RSI. Mereka berdua sama-sama bisa memberikan perkiraan keadaan
overbought atau oversold. Bedanya, stochastic oscillator memiliki dua buah
garis yang disebut dengan %K (biasa disebut slow stochastic)
dan %D (biasa disebut fast stochastic).

14
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Kita lihat bahwa garis %K dan %D selalu bergerak bolak-balik di antara level
80 dan 20 (garis horizontal putus-putus). Area di atas 80 disebut area
overbought, sementara yang di bawah 20 disebut area oversold.

Sinyal sell diberikan stochastic ketika garis %K memotong garis %D di area


overbought. Sedangkan sinyal buydiberikan ketika garis %K memotong garis
%D di area oversold.

15
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Sama halnya seperti RSI, kelemahan stochastic adalah ketika saat trending
ia tak bisa memberikan sinyal yang akurat. Maka dari itu kombinasi dengan
MA juga sering menjadi solusinya.

Bollinger Bands (selanjutnya akan kita sebut sebagai BB) merupakan salah
satu indikator yang juga populer di kalangan para trader. Indikator ini
dinamakan sesuai dengan nama penciptanya, yaitu John Bollinger.

Bollinger Bands bisa membantu kita untuk mengukur volatilitas pasar dan
memperkirakan range (rentang) pergerakan harga. Indikator ini terdiri atas
tiga garis yang bergerak mengikuti pergerakan harga. Ketiga garis yang
dimaksud adalah upper band, middle band dan lower band.

Middle band sendiri sebenarnya adalah moving average, yang merupakan


dasar bagi perhitungan upper band dan lower band. Biasanya yang
digunakan adalah simple moving average. Jarak antara upper band dan
lower band juga middle band dipengaruhi oleh volatilitas yang terjadi.
Semakin besar volatilitas maka jarak antar band akan semakin lebar dan
sebaliknya.

16
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Dengan demikian, BB membantu kita untuk mengenali apakah pasar sedang


“ramai” atau justru sedang “sepi”. Ketika BB melebar, artinya pasar sedang
“ramai”, sedangkan ketika BB menyempit dan cenderung bergerak datar,
artinya pasar sedang “sepi”.

Kita tidak akan membahas perhitungan BB yang malibatkan perhitungan


matematika tingkat tinggi. Kita hanya akan membahas penggunaan BB
secara praktis sehingga bisa kita manfaatkan untuk membaca peluang dari
pergerakan harga.

Penerapan Strategi Bounce Trading

Strategi bounce trading bisa kita terapkan pada BB. Kita akan
memanfaatkan upper band dan lower band sebagai resistance dan support
dinamis (upper band sebagai resistance dinamis, lower band sebagai support
dinamis). Middle band juga nanti akan kita libatkan, terutama sebagai
target.

Harga cenderung memantul kembali ke middle band setelah mencapai upper


band atau lower band. Gejala inilah yang kita gunakan untuk mencari entry
point. Strateginya, kita mencari level buy di area lower band atau mencari
level sell di area upper band. Targetnya tentu saja adalah area middle band.

17
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Ketika harga sampai di upper band, sulit bagi kita untuk memastikan apakah
harga akan berhenti di situ atau justru akan tembus ke atas upper band
tersebut. Padahal area ini adalah area yang bagus untuk sell. Nah, tipsnya
adalah: tunggu konfirmasi pantulan berupa candlestick atau bar chart yang
ditutup di bawah upper band tersebut. Kalau kita sudah menemukan
konfirmasinya, kita bisa sell. Targetnya di middle band.

Begitu pula caranya untuk menentukan apakah saatnya sudah tepat untuk
buy ketika harga telah sampai di lower band.

Stop loss-nya di mana? Mudah saja. Cari saja support atau resistance
terdekat.

Strategi bounce trading dengan BB efektif digunakan pada saat pasar


sedang dalam keaadaan sideway dan menggunakan time frame yang
panjang, misalnya grafik 4 jam-an atau grafik harian. Namun tidak menutup
kemungkinan bisa juga dipakai pada saat trending meskipun harus penuh
dengan kehati-hatian.

18
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Catatan: tidak dianjurkan menggunakan strategi BB bounce trading


dalam keadaan trending meskipun memungkinkan!

Penerapan Strategi Breakout Trading

Dengan menggunakan BB, kita juga bisa mengenali peluang breakout. Kita
telah bahas sebelumnya bahwa BB cenderung akan menyempit bila pasar
sedang “tenang”. Filosofinya (wow) adalah pada saat itu para pelaku pasar
sebenarnya tidak yakin akan dibawa ke mana. Pada saat itu, penjual dan
pembeli (supply dan demand) sama kuat, sehingga harga bergerak dalam
range yang relatif sempit. Karena harga bergerak dalam range sempit,
bollinger band juga menyempit.

Breakout yang terjadi biasanya diikuti oleh BB yang secara cepat melebar
dan harga menembus upper band atau lower band. Kondisi itulah yang
menjadi sinyal bagi kita untuk melakukan aksi. Jika upper band yang
ditembus, maka strateginya adalah buy. Sebaliknya, jika lower band yang
ditembus, maka strateginya adalah sell.

19
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Seperti yang pernah kita bahas di chapter 1 (satu) level Elementary, baik
strategi bounce maupun breakout memiliki kekurangan dan kelebihan.
Demikian juga dengan penerapan strategi bounce dan breakout pada BB.

Dengan menerapkan stretegi breakout, kita dimungkinkan untuk segera


“menangkap” peluang yang muncul seteleh breakout. Namun ada kalanya
yang terjadi justru false breakout, yang Anda sudah paham apa resikonya.

Untuk mengantisipasi false breakout, strategi breakout menggunakan BB


biasanya diterapkan pada time frame yang lebih kecil, misalnya grafik 1
jam-an atau lebih kecil (15 menitan atau 30 menitan).

Fibonacci adalah nama panggilan seorang ahli matematika Eropa abad


pertengahan bernama asli Leonardo Pisano. Nama ‘Fibonacci’ digunakannya
karena ia merupakan anak lelaki dari keluarga Bonacci. Pada tahun 1240
Leornardo Pissano Fibonacci menemukan sebuah deret yang dinamakan
sesuai dengan nama dirinya yaitu deret Fibonacci. Deret ini sedianya
digunakan untuk menjawab sebuah persoalan matematika klasik pada
jamannya. Sekedar mengingatkan, lahirnya deret tersebut berasal dari
pertanyaan klasik seputar kelinci yang berbunyi:
20
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

“Seorang pria menempatkan sepasang Kelinci pada sebuah tempat yang


dikelilingi oleh tembok sehingga terisolasi oleh dunia luar. Berapa pasang
kelinci yang dihasilkan apabila sepasang kelinci menghasilkan sepasang
kelinci lainnya yang juga akan produktif pada bulan berikutnya dan demikian
seterusnya?”

Berapakah jawaban anda? sedikit, banyak, tak terhingga? ingat lho.. kita
bukan sedang duduk dalam kelas beginner lagi. Hahaha, saya sendiri juga
tidak pernah menghitungnya. Namun Fibonacci berhasil memecahkannya
dengan membuat sebuah deret yang dikenal sebagai deret Fibonacci.

1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144…

Dari deret itulah lahir sebuah bilangan yang dikenal sebagai Golden ratio (
rasio emas ). Ia menemukan bahwa banyaknya bentuk indah di alam yang
memiliki angka-angka rasio tertentu. Angka rasio yang paling sering muncul
adalah 1:1.618. Coba Anda berdiri dan ukur jarak dari ujung kepala ke pusar
Anda, lalu kita ukur jarak dari pusar Anda ke lantai. Jika bentuk tubuh anda
cukup proporsional, perbandingan keduanya adalah 1:1.618, kurang lebih.

OK, kita tidak akan membahas Tuan Fibonacci dan matematika lagi. Bisa-
bisa nanti pembicaraan kita terlalu jauh hingga ke rasio ruas cangkang
nautilus.

Berkaitan dengan rasio itu, para teknikalis lalu berpikir: kalau angka-angka
rasio itu berlaku di alam, mestinya berlaku juga untuk pergerakan harga
pasar. Lalu muncullah sebuah indikator yang disebut dengan Fibonacci
Retracement.

Sederhananya, Fibonacci retracement bisa digunakan untuk menentukan


support maupun resistance dari pergerakan harga. Coba perhatikan gambar
grafik berikut ini:

21
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Jika kita perhatikan, meskipun pergerakan harga berada dalam uptrend,


namun ia tak pernah bergerak dalam satu garis yang benar-benar lurus.
Selalu ada “pembalikan-pembalikan” kecil yang sering kita istilahkan dengan
“koreksi” atau “swing”.

Nah, Fibonacci retracement bisa berguna untuk mengukur sampai sejauh


mana koreksi itu kira-kira akan terjadi. Dalam trading, level Fibonacci
retracement yang menjadi level kunci adalah 38.2%, 50%, 61.8%.
Terkadang, level 76.4% juga dijadikan referensi.

Untuk menentukan level Fibonacci retracement ini kita harus menarik garis
dari titik “swing high” ke “swing low” atau sebaliknya. Untuk menjelaskan
masalah “swing” ini lebih mudah dengan menggunakan gambar berikut ini:

Pada pergerakan naik, harga biasanya bergerak dari titik A (=swing low)
menuju titik B (=swing high). Fibonacci retracement kita tarik dari titik A ke
titik B. Turunnya harga (koreksi) paling dekat diperkirakan hingga ke level
38.2%, target berikutnya adalah level 50%, dan level kuncinya adalah di
61.8%. Dengan kata lain, koreksi terjauh kita harapkan adalah di level
61.8% (titik C pada gambar).

Karena koreksi terjauh kita harapkan hanya hingga level 61.8% (dan
memang ini yang sering terjadi), maka kita bisa bersiap melakukan aksi di
level tersebut. Artinya, kita bisa bersiap-siap melakukan BUY apabila harga
telah mencapai level 61.8% (titik C) setelah turun dari titik B. Targetnya
adalah titik D (0.0%) dan batasan resikonya adalah di level 100%.

Sedangkan pada pergerakan turun, Fibonacci retracement kita tarik dari


swing high ke swing low. Level-level retracement-nya sama dengan gambar
sebelumnya, hanya saja posisinya terbalik. Agar lebih jelas, bisa kita lihat
pada gambar berikut:

22
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Dalam keadaan ini, kita bisa melakukan SELL di titik C. targetnya adalah
titik D, sementara batasan resikonya di Fibonacci level 100%.

Berikut ini adalah contoh penerapannya pada grafik:

23
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Meskipun demikian, tidak berarti kita hanya boleh melakukan sell atau buy
di level 61.8% saja. Terkadang, di level 76.4% pun kita masih bisa
melakukan buy atau sell.

Yang harus kita perhatikan adalah jangan sampai level 76.4% tembus. Level
ini sering disebut sebagai level “kritis”. Jika level ini tembus, maka
kecenderungannya akan terjadi reversal (pembalikan arah), bukan lagi
koreksi. Pada gambar di atas, meskipun upper shadow dari candlestick
sudah menembus level 76.4%, namun ternyata harga penutupannya masih
di bawah level 76.4%, sehingga level ini belum bisa dianggap tembus.

Tips-tips dalam melakukan analisis teknikal:

• Jangan menggunakan terlalu banyak indikator

Kebanyakan trader pemula menganggap semakin banyak indikator yang


mereka gunakan, maka semakin akuratlah prediksi mereka. Anggapan ini
salah. Justru semakin banyak indikator yang Anda gunakan akan membuat
Anda semakin bingung untuk mengambil keputusan. Yang perlu Anda
lakukan hanyalah mengkombinasikan indikator, misalnya indikator untuk
trend (MA misalnya) dikombinasikan dengan indikator osilator (contoh: RSI
atau stochastics). Jangan terlalu banyak, cukup dua atau tiga macam saja
agar Anda tidak bingung.

• Gunakan indikator yang dimengerti saja

Ya, cukup yang Anda mengerti saja. Pelajari dengan seksama hingga Anda
tahu bagaimana cara menggunakannya, lalu praktekkan. Jika Anda sudah
merasa nyaman dan bisa mengumpulkan profit secara konsisten dengan

24
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

indikator itu, jangan mencoba sesuatu yang belum pernah Anda buktikan
profitabilitasnya.

• Simple is better

Bagus atau tidaknya indikator bukan tergantung pada rumit atau tidaknya
indikator itu, melainkan pada bisa atau tidaknya si trader menggunakannya.
Semakin sederhana, maka semakin Anda mudah mengerti kegunaannya,
artinya semakin mudah Anda tahu triknya, yang akhirnya semakin mudah
bagi Anda untuk mengumpulkan profit. Logis kan?

• Banyaklah berlatih

Belajar analisis ibarat belajar berenang. Tak akan mungkin bisa berenang
jika hanya belajar teorinya tanpa ‘nyebur’ ke kolam. Untuk bisa melakukan
analisis dengan baik, Anda harus mempraktekkannya. Meskipun Anda
berlatih menggunakan demo account, perlakukanlah seperti layaknya real
account, sehingga Anda akan terbiasa ketika bertransaksi sungguhan.

25
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Trading semudah LIHAT, CONTEK, dan PROFIT!!! Dapatkan sinyal trading


forex PREMIUM langsung ke aplikasi whatsapp Anda secara GRATIS*.
Segera hubungi 081 212 983 101

Untuk melihat portfolio, testimoni member, dan informasi lebih lanjut


kunjungi: http://pintarforex.com/signal/

*) Selama quota masih ada.


26
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Ebook PREMIUM “Belajar trading


ADVANCE”
Resiko tidak bisa hilang. Tetapi bisa “dikendalikan”. Pelajari
caranya dan memaksimalkan PROFIT!!! Segera unduh ebook
PREMIUM “Belajar trading ADVANCE” secara GRATIS kunjungi:

http://pintarforex.com/ebook

27
http://pintarforex.com/reward/ - 081 212 983 101 2021

Ok… Sekian dulu ebook PREMIUM Belajar Trading INTERMEDIATE dari


http://pintarforex.com/ebook/ Anda sekarang sudah tahu, tinggal Anda
praktekan.

Anda diperbolehkan memberikan ebook PREMIUM ini dengan bebas TANPA


merubah isi dari Belajar Trading INTERMEDIATE.

Pastikan Anda telah mendaftarkan diri Anda pada fanpage di


https://www.facebook.com/pintarforexID untuk mendapatkan lebih banyak
lagi tips trading praktis dan terbukti.

Salam Profit Konsisten,

http://pintarforex.com

https://www.facebook.com/pintarforexID

28

You might also like