You are on page 1of 7

e-J.

Agrotekbis 2 (6) : 645-651, Desember 2014 ISSN : 2338-3011

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI


USAHATANI PADI SAWAH DI DESA HARAPAN JAYA
KECAMATAN BUMI RAYA KABUPATEN MOROWALI

Efficiency Analysis of the use of Input Production Lowland Rice


at Harapan Jaya Village Subdistrict Bumi Raya District Morowali

Nirmawati1), Dance Tangkesalu2)


1)
Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu
2)
Staf Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu
e-mail :nirmawati32@ymail.com
e-mail :dancetangkesalu@yahoo.com

ABSTRACT

This research aims is to find out the efficiency of the use input production (total field area, number
of seeds, application of fertilizer, and labor) lowland rice in Harapan Village, Bumi Raya Sub
District Morowali District. The method in determining respondents was simple random sampling,
assuming that the population is homogeny. Number of respondents was 30% out of 117 lowland
rice farmers that was 35 respondents. The analysis used in this research was Cobb-Doglas
production function analysis. The result of the analysis showed that the use of input given by
farmers could cover the cost of expenses. The average of respondents’ revenue was higher than the
total cost of expenses, therefore the farmer respondents gain profit. The results of linear regression
analysis showed that simultanously all factors such as total field area (X1), seeds (X2), fertilizers
(X3), and labour (X4) had significantly influenced lowland rice production, whereas partially totalfield
area (X2) variable had significant influence on production (Y). Meanwhile, seed (X2) variable showed
significant effect which was the t-counted > t-table (at α 10%), and other two variables had significantly
influenced the production of lowland rice that was (X3) variablewhich t-counted > t-table (for α
10%) and labor (X4) variable which t-counted > t-table (at α 10%). The analysis efficiency of the
use of input was obtained that total land area (X1) had result t-counted > t-table so that H0 was
rejected and H1 was excepted. It means that the use of total land area was not used with efficient yet
so need further use. The used of seed input also had not been used with efficient which the Marginal
Value Production (NPM) was more than one, while fertilizers (X3) and and labor (X4), both of them
were not efficient, which the Marginal Value Production NPM was less than one so that there is
possibility to decrease.

Keywords: Efficiency, lowland rice farming.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efisiensi penggunaan input produksi (luas lahan, jumlah benih,
penggunaan pupuk, dan tenaga kerja)usahatani padi sawah di Desa Harapan Jaya Kecamatan Bumi
Raya Kabupaten Morowali. Metode penentuan responden dilakukan dengan metode Simple Random
Sampling, dengan asumsi kondisi populasi dalam keadaan homogen. Dalam penelitian ini responden
yang diambil sebanyak 30% dari 117 petani padi sawah yaitu 35 responden. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis fungsi produksi Cobb-Doglas. Hasil analisis menunjukkan bahwa
penggunaan input yang diberikan petani telah mampu menutupi jumlah biaya yang dikeluarkan. Dimana
rata-rata penerimaan petani responden lebih besar dari total biaya yang di keluarkan, sehingga petani
responden mendapatkan keuntungan.Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa secara
simultan (bersama-sama) faktor luas lahan (X1), benih (X2), pupuk (X3), dan tenaga kerja (X4) berpengaruh
sangat nyata terhadap produksi padi sawah, dimana secara parsial variabel luas lahan (X1) berpengaruh
sangat nyata terhadap produksi (Y). Sementara untuk variabel benih (X2) berpengaruh sangat nyata

645
dimana t-hitung > t-tabel (pada α 10%) , dan dua variabel lainnya berpengaruh nyata terhadap produksi
padi sawah yaitu variabel pupuk (X3) dimana t-hitung > t-tabel (pada α 10%) dan variabel tenaga
kerja (X4)dimana t-hitung > t-tabel (pada α 10 %).Analisis efisiensi penggunaan input diperoleh nilai
bahwa input luas lahan (X1) didapatkan t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, berati
penggunaan luas lahan belum digunakan secara efisien maka perlu ditambah, penggunaan input
benih (X2)belum juga digunakan secara efisien, dimana Nilai Produk Marjinal (NPM) lebih dari
satu, sedangkan pupuk (X3), dan tenaga kerja (X4) kedua variabel tidak efisien, dimana Nilai Produk
Marjinalnya ((NPM) kurang dari satu sehingga memungkinkan lagi untuk mengurangi.

Kata kunci :Efisiensi, usahatani padi sawah.

PENDAHULUAN menghasilkan beras sebagai sumber makanan


pokok sebagian besar penduduk Indonesia.
Sektor pertanian menjadi salah satu Tanaman padi merupakan tanaman pangan
komponen pembangunan nasional dalam yang banyak dibudidayakan oleh petani di
menuju swasembada pangan guna mengentaskan Indonesia (Soekartawi, 2003).
kemiskinan. Pentingnya peran sektor pertanian Penelitian ini bertujuan untuk
dalam pembangunan nasional diantaranya mengetahui efisiensi penggunaan input produksi
sebagai penyerap tenaga kerja, menyumbang (luas lahan, jumlah benih, penggunaan pupuk,
Produk Domestik Bruto (PDB), sumber devisa, dan tenaga kerja) usahatani padi sawah di
bahan baku industri, sumber bahan pangan Desa Harapan Jaya Kecamatan Bumi Raya
dan gizi, serta pendorong bergeraknya sektor- Kabupaten Morowali sudah mencapai efisien.
sektor ekonomi lainya. Dalam lingkungan
yang lebih sempit, pembangunan pertanian METODE PENELITIAN
diharapkan mampu meningkatkan akses
masyarakat tani pada faktor produksi diantaranya Tempat dan Waktu
sumber modal, teknologi, bibit unggul, pupuk, Penelitian ini dilaksanakan di Desa
dan sistem distribusi, sehingga berdampak Harapan Jaya Kecamatan Bumi Raya Kabupaten
langsung dalam meningkatkan kesejahteraan Morowali. Penentuan lokasi ini dilakukan
petani (Soekartawi, 2003). secara sengaja (Purposive), dengan pertimbangan
Pertanian sebagai sumber kehidupan bahwa Desa Harapan Jaya merupakan salah
manusia dapat dipelajari dari berbagai sudut satu desa memiliki lahanyang luas ketujuh
antara lain, sudut teknis, teknologis, biologis, dari 10 desa, dengan produktivitasnya masih
sosiologis, peadogosis, ekonomis, yuridis, rendah. Penelitian ini dilaksanakan pada
danpolitis, namun ada kalanya hasil bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2013.
pembahasan dari berbagai sudut pandang Populasi dan Sampel
tersebut berlawanan satu sama lain, misalnya Populasi dalam penelitian ini adalah
: politik harga hasil bumi (beras) yang seluruh petani yang mengusahakan tanaman
tinggi lebih banyak mendatangkan
padi sawah. Jumlah petani yang mengusahakan
keuntungan kepada produsen daripada
konsumen, produksi kotor (bruto) yang padi sawah sebanyak 117 orang, penentuan
tinggi lebih banyak menguntungkan sampel dilakukan dengan metode sampel
masyarakat dari pada produsen (petani) acak sederhana (Simple Random Sampling),
sedangkan produsen lebih tergolong dengan karena kondisi populasi diasumsikan homogen
hasil bersih (netto) yang tinggi. Ilmu usahatani (luas lahan relatif sama). Dengan demikian
yang diuraikan disini adalah suatu pengetahuan sampel ditetapkan 30% dari populasi yaitu
yang mempelajari aspek-aspek ekonomi usaha sebanyak 35 orang.
pertanian dengan kaca mata seorang petani Pengumpulan Data
atau suatu badan (organisasi) yang mengelola. Data yang digunakan dalam penelitian
Tanaman utama pertanian di Indonesia adalah ini bersumber dari data primer dan data
padi. Padi merupakan tanaman pangan yang sekunder. Data primer diperoleh dari observasi

646
dan wawancara langsung dengan responden Analisis yang digunakan untuk
dengan menggunakan daftar pertanyaan analisis efisiensi harga atau sering pula di
(kuesioner), sedangkan data sekunder diperoleh sebut Allocative Efficiency dicapai apabila
dari berbagai instansi pemerintah yang terkait nilai produk marginal sama dengan harga
dengan penelitian ini dan digunakan sebagai faktor produksi tersebut (Soekartawi, 2003).
literatur. Secara matematis, Yantu dkk (2013)
Analisis Data merumuskan sebagaiberikut:
Untuk menjawab permasalahan yang NPM = P
pertama mengunakan analisis sebagai berikut :
=1
Faktor-faktorproduksi yang berpengaruh
dapat diketahui dengan menggunakan fungsi Keterangan:
produksi Cobb Douglas sebagai berikut : NPMxi = nilai produk marginal dihasilkan
Ln Y= ln a + ln b1X1 + ln b2X2 + ln b3X3 + dengan menggunakan input X ke– i
lnb4X4 + µ Pxi = harga input X ke – i
Keterangan: Dengan menggunakan uji-t, maka
a = perpotongan (intercept) ditelusuri sebagai berikut :
b = koefisien regresi .
Ki = bi .
Y= produksi padi sawah (variabel yang .
dipengaruhi) σki= σbi .
X1 = luas lahan ( Ha) t1-hitung=
X2 = jumlah benih (Kg)
Keterangan :
X3 = pupuk (Kg) Y = rata-rata produksi
X4 = tenaga kerja (HOK) Py = rata-rata harga produksi
µ = kesalahan pengganggu (error term) X = rata-rata jumla faktor produksi
Untuk mengetahui ketepatan model Px = rara-rata harga faktor produksi
digunakan koefisien determinasi (R2) dengan Keterangan :
rumus sebagai berikut : a. Jika t hitung ≤ t Tabel, maka H0, diterima
Jumlah kuadrat total artinya penggunaan input produksi sudah
R2 = efisien.
b. Jika t hitung > t Tabel, maka H1 diterima
Untuk mengetahui pengaruh variabel artinya penggunaan input produksi belum
bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap atau tidak efisien.
variabel tidak bebas digunakan uji F (f-test)
dengan rumus sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN
F=
Pendekatan yang digunakan untuk
Keterangan: mengukur tingkat efisiensi petani yaitu dengan
F = Uji Fisher tingkat efisiensi alokatif. Dengan tujuan
KTR = Kuadrat Tengah Regresi utamanya adalah untuk mengukur tingkat
KTS = Kuadrat Tengah Sisa keberhasilan petani dalam usahanya mencapai
Untuk mengetahui pengaruh veriabel keuntungan maksimal, dimana efisiensi harga
independen (X) terhadap varabel dependen dapat dicapai pada saat nilai produk dari
(Y) secara parsial digunakan uji t (test) masing-masing input sama dengan biaya
dengan rumus sebagai berikut : marjinalnya (Wibowo, 2012).
thitung= a. Karakteristik Responden
Keterangan : Karakteristik petani responden di
t = thitung (t student) Desa Harapan Jaya meliputi : Umur Responden,
bi = Standar Deviasi variabel ke i tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga,
dan pengalaman berusahatani.

647
Umur Responden. Umur responden berpengaruh kebutuhan keluarga semakin besar dan
terhadap kemampuan dan sikapnya dalam sebaliknya.
mengelola usahatani, terutama dalam hal Pengalaman Berusahatani. Pengalaman petani
pengambilan keputusan tentang usahatani dalam menjalankan usahatani merupakan
yang dilakukan.Petani yang berumur relatif salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
muda memiliki kemampuan fisik yang lebih penghasilannya. Semakin lama petani bekerja
kuat dan berjiwa dinamis terhadap hal-hal pada kegiatan tersebut, maka semakin banyak
baru yang dianjurkan. pengalaman diperolehnya dan diharapkan
Usia responden di Desa Harapan Jaya akan lebih menguasai serta lebih terampil
cukup bervariasi, mulai dari umur yang dalam teknik budidaya, teknologi pasca
terendah 25 tahun sampai umur yang tertinggi panen dan penguasan teknologi lainnya
64 tahun. Umur petani responden tersebut yang berkaitan dengan usahataninya
(Darmasetiawan dan Wicaksoso, 2012).
termasuk dalam umur yang produktif. Hal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ini menggambarkan bahwa usahatani padi
5 responden (14,29%) masih dalam keadaan
sawah di Desa Harapan Jaya masih diusahakan
kurang berpengalaman usahataninya yaitu
dengan baik, mengingat petani responden
5-14 tahun, sebagian besar petani responden
yang semuanya masih tergolong dalam usia
memiliki pengalaman berusahatani sedang
kerja yang produktif.
yaitu 15-24 tahun (54,29%) dan 2 orang responden
Tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan (5,71%) tergolong memiliki pengalaman
merupakan faktor pendukung dalam suatu yang lama dalam berusahatani.
kegiatan usahatani yang berhubungan dengan
kemampuan berfikir. Secara relatif semakin b. Pendapatan
Biaya produksi adalah jumlah dari
tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki oleh biaya tetap dan biaya variabel.Biaya tetap
seseorang maka akan semakin baik teknik adalah biaya yang relatif jumlahnya dan terus
perencanaan usahatani yang dilakukan dan dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh
lebih muda menerapkan teknologi jika dibandingkan banyak atau sedikit.Biaya tetap yaitu meliputi
dengan seseorang yang memiliki tingkat pajak, sewa lahan, dan penyusutan.Rata-rata
pendidikan rendah. Namun, tingkat pendidikan biaya tetap yang dikeluarkan petani responden
tinggi bukan satu-satunya syarat untuk yaitu sebesar Rp 53.736/Ha/MT, sedangkan
perbaikan keputusan tetapi juga harus diikuti biaya variabel adalah biaya yang sifatnya
dengan pengalaman berusahatani. berubah-ubah tergantung besar kecilnya produksi
Tingkat pendidikan responden terbanyak yang diinginkan.Biaya variabel ini meliputi
biaya benih, biaya pupuk, tenaga kerja, dan
adalah SD sebanyak 17 jiwa (48,57 %), SMP
pestisida.Rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan
sebanyak 10 jiwa (28,57 %), SMA sebanyak oleh petani responden adalah sebesar Rp
3 jiwa (8,57 %), dan yang tidak sekolah sebanyak 4.441.857/ha/MT, sehingga rata-rata total
5 jiwa (14,29 %). Hal ini menunjukkan biaya yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp
bahwa tingkat pendidikan responden masih 4.495.593/ha/MT.
tergolong rendah karena persentase terbanyak Rata-rata pendapatan yang diterima
hanya pada tingkat SD. oleh petani responden pada usahatani padi
Jumlah Tanggungan Keluarga.Jumlah sawah adalah sebesar Rp 5.973.550/ha/MT.
tanggungan keluarga dalam penelitian ini, Untuk lebih jelasnya mengenai analisis
diukur dengan jumlah orang termasuk pendapatan usahatani padi sawah terlihat
tanggungan.Besarnya tanggungan keluarga pada Tabel 1.
petani turut berpengaruh terhadap kegiatan
operasional usahatani, maksudnya dengan
semakin banyak jumlah tanggungan keluarga
petani maka biaya untuk pemenuhan

648
Tabel 1. Analisis Pendapatan (perHa) Usahatani Hasil analisis menunjukkan bahwa
Padi Sawah di Desa Harapan Jaya, secara bersama-sama (simultan) variabel
Tahun 2013 independen (X) berpengaruh sangat nyata
No Uraian Nilai (Rp) terhadap variabel dependen (Y), maksudnya
1. Rata-rata Penerimaan (TR) 10.640.486 penggunaan input luas lahan, benih, pupuk
Rata-rata Produksi (3.547/Ha) dan tenaga kerja berpengaruh sangat nyata
Rata-rata Harga (Rp 3000/Kg) terhadap produksi padi sawah di Desa Harapan
2. Rata-rata Biaya Variabel
1. Benih 353.143 Jaya. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai
2. Pupuk 952.857 F-hitung sebesar 52,42> F-tabel (2,05 pada
3. Tenaga Kerja 2.700.286 α 10 %). Selain itu nilai koefisien determinasi
4. Sewa Traktor 628.571 (R2) sebesar 0,8750 yang berarti bahwa keempat
Sub Total 4.634.857
3. Rata-rata Biaya Tetap variabel bebas (X) yang digunakan dalam
1. Penyusutan model, telah mampu menerangkan keragaman
2. Pajak Tanah Per Musim 42.357 variabel tidak bebas (Y) sebasar 87,50%
Tanam 11.379
Sub Total 53.736
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor
4. Total Biaya (2+3) 4.688.593 lain diluar model.
5 Rata-rata Pendapatan (1-4) 5.951.893 Pengaruh dari masing-masing veriabel
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2013 independen (X) terhadap variabel dependen
(Y) dapat digunakan uji t-student yakni
Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan melihat nilai koefisien regresi.
dari penggunaan input yang diberikan petani d. Efisiensi Penggunaan Input Usahatani
telah mampu menutupi jumlah biaya yang Padi Sawah
dikeluarkan. Dimana rata-rata penerimaan Mengukur efisiensi penggunaan input
petani responden adalah sebesar Rp 10.640.486/ dapat dilakukan dengan memanfaatkan nilai
ha/MT dan jumlah total biaya yang di koefisien regresi masing-masing variabel
keluarkan adalah sebesar Rp. 4.688.593/ ha/ input dan rata-rata penggunaan input yaitu
MT, sehingga petani responden memperoleh dengan melihat rasio Nilai Produk Marjinal
pendapatan sebesar Rp5.951.893/ha/MT. (NPM) dengan harga faktor produksi. Efisiensi
penggunaan input tersebut terlihat pada Tabel 2.
c. Analisis Fungsi Produksi
Hasil analisis penggunaan input dalam Tabel 2. Analisis Efisiensi Penggunaan Input
usahatani padi sawah yang diperoleh dilakukan Luas Lahan, Benih, Pupuk, dan
dengan menggunakan pendekatan fungsi Tenaga Kerja Per Responden
produksi model Cobb-Douglas. Analisis ini Usahatani Padi Sawah di Desa
menjelaskan hubungan satu atau lebih dari Harapan Jaya, Tahun 2013
variabel sebab akibat. Rasio
No Variabel Px NPM
Variabel dependen Y adalah variabel NPM/Px
1 Luas 11. 730,93 3.302.001 281,47
yang dijelaskan dalam hal ini adalah produksi lahan (ha)
padi sawah, sedangkan variabel independen 2 Benih (kg) 8.000 201.693,3 25,21
X adalah variabel yang menjelaskan yaitu 3 Pupuk 2.166,66 1.339,31 0,61
(kg)
input yang digunakan untuk menghasilkan 4 Tenaga 60.000 22.753,83 0,37
produksi. kerja
Dari hasil penelitian variabel Y (HOK)
merupakan produksi padi sawah sedangkan Produksi rata-rata (Y )= 3.547 Kg
variabel X terdiri dari luas lahan (X1), benih Harga jual produksi/kg (PY) =Rp 3.000
(X2), pupuk (X3), dan tenaga kerja (X4). Untuk Sumber :Pengukuran efisiensi
Data Primer Setelah dalam
Diolah, penelitian
2013
melihat pengaruh variabel independen (X) ini adalah mengukur efisiensi penggunaan
secara simultan terhadap variabel dependen input dari segi harga yang dilihat dari masing-
(Y) digunakan uji F (F-test). masing input yang digunakan pada usahatani

649
padi sawah yaitu luas lahan, benih, pupuk, tabel (1,697) maka H0 ditolak dan H1 diterima
dan tenaga kerja. berarti penggunaan luas lahan belum digunakan
Pada analisis efisiensi penggunaan secara efisien, sehingga masih perlu ditambah.
input diperoleh nilai bahwa input luas lahan Hal ini menunjukkan dengan rata-rata sewa
(X1) yang diperoleh dari nilai produk marjinal lahan Rp. 11.379/ha/MT telah memberikan
dibagi dengan harga rata-rata sewa lahan, pendapatan petani sebesar Rp. 5.951.893.
dimana hasilnya lebih besar dari 1 yaitu 281,47. Pada penggunaan benih dari hasil
Hal itu menunjukkan bahawa alokasi dari perhitungan diperoleh t2- hitung (6,098) > t-
input 0,97 Ha saat itu belum efisien. Dengan tabel (1,697). Hal menunjukkan bahwa
demikian, jika dilakukan penambahan luas penggunaan benih belum digunakan secara
lahan usahatani, maka petani di daerah efisien karena dengan biaya benih sebesar
penelitian dapat meningkatkan produksi. Rp. 353.143/ha telah memberikan
Rasio Nilai Produk Marjinal (NPM) pendapatan petani sebesar Rp. 5.951.893.
dariinput benih dengan harga beli per Berdasarkan hasil perhitungan
kilogramnya adalah lebih besar dari 1 yaitu penggunaan pupuk dengan menggunakan
25,2. Hal itu menunjukkan bahwa secara uji t. maka didapatkan t3-hitung (3,733) > t-
ekonomis penggunaan input benih padi pada tabel (1,697) maka H0 ditolak dan H1 diterima
tingkat 44 Kg per responden belum efisien. berarti penggunaan pupuk belum efisien.
Hal ini disebabkan karenayang digunakan Input produksi tenaga kerja dengan
adalah benih asalan yang berkualitas rendah, menggunakan uji t, diperoleh t4-hitung
yakni benih yang sama yang secara terus- (2,731) > t tabel (1,697) berarti H0 ditolak
menerus dipakai setiap musim tanam dari dan H1 diterima, berarti penggunaan tenaga
hasil produksi sebelumnya. Oleh karena itu, kerja belum efisien.
untuk meningkatkan produksi tersebut dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas KESIMPULAN DAN SARAN
benih yang digunakan.
Rasio antara NPM dari input pupuk Kesimpulan
pada tingkat 439 Kg per responden juga tidak Berdasarkan hasil analisis dan
efisien. Belum efisiennya penggunaan pupuk pembahasan dari penelitian ini, maka dapat
tersebut disebabkan karena belum ada kesesuaian ditarik kesimpulan sebagai berikut:
antara alokasi yang dilakukan petani Pada analisis efisiensi bahwa penggunaan
denganyang seharusnya digunakan untuk input luas lahan (X1) dimana hasilnya lebih
usahatani padi sawah. Dengan demikian besar dari 1 yaitu 281,47, hal itu menunjukkan
usaha untuk meningkatkan produksi padi bahwa alokasi dari input 0,97 Ha saat itu
sawah di daerah penelitian masih belum efisien. Penggunaan input benih (X2)
memungkinkan, yaitu dengan cara menambah dengan harga harga beli per kilogramnya
jumlah pupuk yang digunakan untuk adalah lebih dari 1 yaitu 25,2 hal itu menunjukkan
usahatani padi sawah. bahwa secara ekonomis penggunaan input
Rasio antara NPM dari input tenaga benih padi pada tingkat 44 kg per responden
kerja dengan harga per HOK-nya kurang belum efisien. Kedua faktor produksi tersebut
dari satu yaitu 0,37. Hal ini menunjukkan belum digunakan secara efisien, dimana Nilai
penggunaan input tenaga kerja pada tingkat Produk Marjinal (NPM) lebih dari satu sehingga
185,66 HOK per responden pada saat itu memungkinkan untuk melakukan penambahan,
tidak efisien dan memungkinkan lagi untuk sedangkan penggunaan pupuk (X3) diperoleh
mengurangi penggunaan tenaga kerja guna Nilai Produk Marjinalnya kurang dari 1 yaitu
meningkatkan produksi dan pendapatan. 0,61 saat itu tidak efisien, dan tenaga kerja
Berdasarkan hasil perhitungan pada (X4) dengan harga per HOK-nya kurang dari
penggunaan luas lahan dengan menggunakan 1 yaitu 0,37, kedua variabel tidak efisien,
uji t, maka didapatkan t1-hitung (1,74) > t- dimana Nilai Produk Marjinal (NPM) kurang

650
dari satu, ini menunjukkan bahwa penggunaan Soekartawi, 2003. Teori Ekonomi Produksi dengan
variabel tersebut masih memungkinkan untuk Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-
Douglas. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.
mengurangi dalam upaya untuk meningkatkan
produksi dan pendapatan di daerah penelitian. Wibowo, L.S, 2012. Analisis Efisiensi Alokatif Dan
Pendapatan Usahatani Padi (Studi Kasus di
Saran Desa Sambirejo, Kecamatan Saradan,
Berdasarkan dengan hasil penelitian Kabupaten Madiun). Skripsi pada Program
maka disarankan bahwa : Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi
Diharapkan pada petani agar dapat Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
melakukan penggunaan input secara efisien
sehingga dapat berdampak pada peningkatan
produksi. Selain itu, petani juga diharapkan
lebih meningkatkan pengetahuan mengenai
penggunaan input yang sesuai agar dapat
menghasilkan pendapatan yang tinggi.
Bagi pemerintah sebagai pengambil
kebijakan tertinggi dalam pengembangan
komoditi lokal, disarankan agar lebih
mengefektifkan penyuluhan pertanian khususnya
tentang peningkatan kualitas dan kuantitas
serta perbaikan sistem usahatani padi sawah
agar lebih efisien.Bagi peneliti selanjutnya
diharapkan skripsi ini merupakan referensi
dasar guna melakukan penelitian tentang
komoditi padi sawah yang lebih detail.

DAFTAR PUSTAKA
Darmasetiawan N., Wicaksoso A. I., 2012. Pengaruh
Faktor Internal Petani Terhadap Peningkatan
Mutu Tembakau di Desa Pacekelan Kecamatan
Purworejo Kabupaten Purworejo.Jurnal
Surya Agritama Vol 1 (1) Maret 2012.

Djoko Koestiono dan Zasli Purwanto, 2008 Analisis


Fungsi Keuntungan dan Efisiensi Ekonomi
Relatif Pada Usaha Tani Padi Sawah Tadah
Hujan (Studi Kasus di Wilayah Prima Tani
Ds. Bunbarat, Kec. Rubaru, Kab. Sumenep).

Muis Abdul., 1998. Perubahan Usahatani Padi


Menjadi Non Padi Pada Lahan Sawah Di
Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi
Tengah. Tesis (Magister Pertanian) Program
Studi Ekonomi Pertanian Jurusan Ilmu-Ilmu
Pertanian, Pasca Sarjana Universitas Gadjah
Mada (UGM), Yogyarta.

Soekartawi, 2002. Analisis usahatani. Universitas


Indonesia. Jakarta.

651

You might also like