Professional Documents
Culture Documents
ID Mengenali Konflik Dalam Negosiasi
ID Mengenali Konflik Dalam Negosiasi
Oleh :
Zumaeroh
Abstract
The aim of this research is to find out about conflicts in doing negotiation.
Organization conflict is an opinion difference or contradiction between two or more
individuals or groups or working units in organization due to the fact that they have to
share their limited resources in working activities, and the facts that they have
different aim, value, perception and interest. Conflict in organization is often seen as
a common event faced also by organization leader. Conflict handling requires a
creative process which expects a positive yield i.e. a good solution and relation
between two parties.
Negotiation is a process where two parties or more which has a common or
contradiction interest, meet and talk in order to get an agreement.
Conflict always emerge if someone point of view is different from others. In
order that conflict can give an optimal advantage and to reduce its negative effect,
conflict can be managed by doing conflict prevention and handling so the aim and
object of negotiation can be achieved.
If there is no way in negotiation, it can be proposed to use postponement in
order to give time for both parties to rethink and meditate as the situation become
difficult. This postponement is not mean to delay the negotiation but it means to give
opportunity when tense is increased and this delay time should be utilized by both
parties and is not used for avoiding from the conflict.
Key words: conflict, organization conflict, negotiation
Semakin besar ukuran suatu orga- yang baik dalam negosiasi. Masalah
nisasi semakin cenderung menjadi utama yang timbul dalam konflik
kompleks keadaannya. Kompleksitas cenderung akan bertambah buruk jika
ini menyangkut berbagai hal seperti diabaikan atau tidak ditangani dengan
kompleksitas alur informasi, komunika- baik.Dalam penanganan konflik
si, pembuat keputusan, pendelegasi- membutuhkan proses kreatif yang
an wewenang dan sebagainya. diharapkan akan menghasilkan
Kompleksitas lain adalah sesuatu yang positif, yaitu solusi dan
sehubungan dengan sumber daya hubungan yang lebih baik antara
manusia. Seperti kita ketahui bahwa kedua belah pihak. Karena itu dalam
sehubungan dengan sumber daya hal ini akan dibahas mengenai konflik
manusia ini dapat diidentifikasi pula yang terjadi ketika negosiasi
berbagai kompleksitas seperti kom- berlangsung, mengetahui apa yang
pleksitas jabatan, tugas, kedudukan menjadi penyebab terjadinya konflik,
dan status, hak dan wewenang dan dan bagaimana menanganinya agar
lain-lain. Kompleksitas ini dapat konflik tersebut tidak menjadi lebih
merupakan sumber potensial untuk buruk sehingga tujuan bersama yang
timbulnya konflik dalam organisasi, saling menguntungkan dapat tercapai.
terutama konflik yang berasal dari
SDM, dimana dengan berbagai latar PEMBAHASAN
belakang yang berbeda tentu mem- Dalam realita, konflik merupa-
punyai tujuan yang berbeda pula kan sesuatu yang sulit dihindarkan
dalam tujuan dan motivasi mereka karena berkaitan erat proses interaksi
dalam bekerja. Seorang pimpinan manusia. Karenanya, yang dibutuhkan
yang ingin memajukan organisasinya, bukan meredam konflik, tapi bagai-
harus memahami faktor apa saja yang mana menanganinya sehingga bisa
menyebabkan timbulnya konflik, baik membawa dampak konstruktif bagi
konflik di dalam individu maupun organisasi. Ungkapan ini seakan-akan
konflik antar perorangan dan konflik di ingin membenarkan berbagai mithos
dalam kelompok dan konflik antar tentang konflik yang telah berkembang
kelompok. Pemahaman faktor-faktor lama. Bahwa konflik harus dihindarkan;
tersebut akan lebih memudahkan konflik terjadi karena salah pengertian;
tugasnya dalam hal menyelesaikan konflik merupakan isyarat memudar-
konflik yang terjadi dan menyalurkan- nya hubungan antarpribadi; konflik
nya ke arah perkembangan yang dapat selalu dipecahkan; Konflik
positif. adalah sesuatu yang buruk (Beebe,
Konflik dalam organisasi sering 1996: 301).
dilihat sebagai sesuatu yang lumrah PENGERTIAN KONFLIK
terjadi, termasuk oleh pemimpin Banyak definisi tentang konflik
organisasi. Kebanyakan manajer yang yang diberikan oleh ahli manajemen.
terlibat dalam negosiasi tidak me- Hal ini tergantung pada sudut tinjauan
nyukai konflik disaat negosiasi yang digunakan dan persepsi para ahli
berlangsung. Karenanya, penanganan tersebut tentang konflik dalam
yang dilakukanpun cenderung diarah- organisasi. Namun, di antara makna-
kan kepada peredaman konflik. makna yang berbeda itu nampak ada
Konflik bisa mengandung suatu kesepakatan, bahwa konflik
kebaikan walaupun dalam prakteknya dilatarbelakangi oleh adanya ketidak
tidak semua konflik memberikan hasil cocokan atau perbedaan dalam hal
nilai, tujuan, status, dan budaya. pihak yang dilibatkan merasakan suatu
Definisi di bawah ini menunjukkan ancaman atas kebutuhan, keinginan
perbedaan-perbedaan dimaksud. dan perhatian masing-masing.
« WKH FRQGLWLRQ RI REMHFWLYH Dari pengertian tersebut, dalam
incompatibility between values or konfik terdapat empat unsur dimana
goals, as the bahavior of deliberately terdapat disaggrement, yaitu per-
LQWHUIHULQJ ZLWK DQRWKHU¶V JRDO selisihan antara dua (atau bahkan
achievement, and emotional in terms lebih) pihak yang terlibat dalam
of hostility (Luthans, 1985:386). negosiasi. Unsur ke-2, parties
A process in which an effort is involved±yaitu adanya disparitas yang
purposely made by A to offset the dirasakan oleh dua pihak yang terlibat.
efforts of B by some form of blocking Unsur ke-3, perceive threat ± yaitu
that will result in frustrating B in adanya respon atas ancaman yang
attaining his or her goals or furthering dirasakan oleh pihak-pihak yang
his or her interests (Robbins, terlibat. Dan yang ke-4, needs,
1996:428). interest, concerns ± yaitu masalah itu
All kinds of opposition or sendiri yang dibahas dalam negosisai.
antagonistic interaction. It based on Konflik pada dasarnya me-
scarcity of power, resources or social rupakan suatu proses yang dimulai
position, and differing value systems pada saat satu pihak merasa dibuat
(Kreitner dan Kinicki, 1995:283). tidak senang oleh, atau adanya itikad
Keberadaan konflik dalam akan berbuat tidak menyenangkan
organisasi, menurut Robbin (1996), kepada pihak lain mengenai sesuatu
ditentukan oleh persepsi individu atau yang dianggap oleh pihak pertama hal
kelompok. Jika mereka tidak me- yang penting. Conflict is a process in
nyadari bahwa telah terjadi konflik di which one party perceives that its
dalam organisasi, maka secara umum interests are being opposed ora
konflik tersebut dianggap tidak ada. negatively affected by another party.
Sebaliknya, jika mereka mempersepsi- Konflik merupakan suatu bentuk
kan bahwa di dalam organisasi telah interaksi diantara beberapa pihak yang
terjadi konflik, maka konflik tersebut berbeda dalam kepentingan, persepsi
menjadi suatu kenyataan. dan tujuan.
Pengertian konflik menurut Rue Konflik merupakan sebuah
dan Byar disebutkan bahwa konflik situasi dimana dua orang atau lebih
adalah suatu kondisi perilaku yang menginginkan tujuan-tujuan yang
tidak tersembunyi atau tidak menurut persepsi mereka dapat
disembunyikan dimana satu pihak dicapai oleh salah seorang diantara
ingin memenangkan kepentingannya mereka, tetapi hal itu tidak mungkin
sendiri diatas kepentingan pihak lain dicapai oleh kedua belah pihak.
(Basalamah 2004, 275). Konflik adalah perilaku anggota
Pengertian lain diperoleh dari organisasi yang dicurahkan untuk
web http://www.ohrd.wisc.edu, dimana beroposisi terhadap anggota yang lain,
konflik didefinisikan sebagai berikut : prosesnya dimulai jika satu pihak
³Conflict is a disagreement through merasa bahwa pihak lain telah
which the parties involved perceive a menghalangi atau akan menghalangi
threat to their needs, interests or sesuatu yang ada kaitan dengan
FRQFHUQV ³ Konflik dianggap sebagai dirinya atau hanya jika ada kegiatan
suatu perselisihan paham dimana dua yang tidak cocok.
dapat dihindari, karena itu ke- pemikiran ini, konflik perlu diper-
beradaannya harus diterima dan tahankan pada tingkat minimun
dirasionalisasikan sedemikian rupa secara berkelanjutan, sehingga
sehingga bermanfaat bagi kelompok tetap bersemangat
peningkatan kinerja organisasi. (viable), kritis-diri (self-critical), dan
3. Pandangan Interaksionis (The kreatif.
Interactionist View). Stoner dan Freeman (1989:392)
Pandangan ini cenderung men- membagi pandangan tentang konflik
dorong terjadinya konflik, atas menjadi dua bagian, yaitu Pandangan
tradisional (old view) dan Pandangan
dasar suatu asumsi bahwa
modern (current view). Perbedaan
kelompok yang koperatif, tenang,
damai, dan serasi, cenderung kedua pandangan tersebut disajikan
menjadi statis, apatis, tidak dalam Tabel 1.1. Dalam tabel tersebut,
aspiratif, dan tidak inovatif. Oleh kedua cara pandang:
karena itu, menurut aliran
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
Wasito
Abstract
Tabel 2. Matrik hasil analisis varian laju pertumbuhan tanaman, laju asimilasi
bersih, dan efisiensi serapan N terhadap hasil caisin pada berbagai
jenis dan dosis pupuk organik.
Sumber keragaman kk
Variabel
Perlaku (%)
Pengamatan V K D VxK VxD KxD VxKxD
an
Laju pertumbuhan
32.
tanaman (mg-1 tan ** ** ** * tn to tn tn
1
hari-1 )
Laju asimilasi 48.
* ** ** to tn tn tn tn
bersih (mg hari-1) 3
Efisiensi serapan N 40.
** ** tn tn tn tn tn tn
(%) 3
DxK : interaksi dosis
Keterangan: pupuk organik dan jenis pupuk
* : berpengaruh nyata, kandang,
** : berpengaruh sangat DxV : interaksi dosis
nyata, pupuk organik dan kultivar,
tn : tidak berpengaruh KxV : interaksi jenis pupuk
nyata, organik dan kultivar,
D : dosis pupuk D x K x V : interaksi kultivar dan
organik, pupuk, dan
K : jenis pupuk kk : koefisien
kandang keragaman.
V : kultivar caisin,
Tabel 2 menunjukkan
bahwa jenis pupuk kandang
berpengaruh sangat nyata
terhadap laju pertumbuhan
Tabel 3. Matrik hasil uji jarak ganda Duncan laju asimilasi bersih, laju
pertumbuhan tanaman, dan efisiensi serapan N hasil caisin
pada berbagai jenis dan dosis pupuk organik.
LPT
LAB ESN
Variabel (mg in2 tanah-1
(mg hari'1) (%)
hari-1)
Kultivar
Green Pakchoy 0.01494 a 0.16460 a 0.16469 b
Tosakan 0.01253 ab 0.14670 a 0.19796 a
Lambao 0.00935 b 0.10407 a 0.12830 c
Jenis Pupuk
Kotoran Ayam 0.01404 a 0.15720 a 0.16640 a
Kotoran Kambing 0.01399 a 0.14085 ab 0.15832 a
Kotoran Sapi 0.00881 b 0.11733 b 0.16622 a
Dosis Pupuk
0 0.01114 a 0.11921 b 0.14076 a
10 t/ha 0.01283 a 0.14475 a 0.17311 a
10 t/ha + Miracle
0.01285 a 0.15141 a 0.17707 a
blue
Tabel 4. Matrik hasil analisis varian komponen hasil caisin pada berbagai
jenis dan dosis pupuk organik.
kk
Sumber keragaman
(%)
Variabel Pengamatan
Perlaku DxKx
D K V DxK DxV KxV
an V
Tinggi tanaman (cm) ** ** ** ** * * tn tn 5.9
Bobot basah per
** ** tn ** tn to tn tn 25.8
tanarnan (g)
Bobot kcring per
** ** * ** tn tn tn tn 25.7
tanaman (g)
Jumliih daun per
** ** In ** tn in in tn 10.2
tanaman
Kandungan Nitrogen
** ** tn to tn tn tn tn 18.9
(%)
Tabel 5. Matrik hasil ujijarak ganda Duncan komponen hasil caisin pada
berbagai jenis dan dosis pupuk organik
Variabel X1 X2 X3 X4 X5
Kultivar
Green Pakchoy 26.198 19.365 1.452 a 6.932 a 1.8242
a a a
Tosakan 25.170 6.586 1.341 a 6.367 c 1.6613
b b a
Lambao 22.317 13.193 1.043 b 6.820 b 1.7456
c c a
Jenis Pupuk
Kotoran Ayam 25.151 17.416 1.422 a 6.894 a 1.6948
a a a
Kotoran Kambing 24.926 16.779 1.259 a 6.705 b 1.7947
a a a
Kotoran Sapi 23.610b 14.950 1.155 a 6.520 c 1.7417
b a
Dosis Pupuk
0 21.142 12.810 1.075b 6.356 c 1.4360
c c b
l0 t/ha 25.805 17.403 1.341 a 6.786 b 1.8686
b b a
10 t/ha + Miracle 26.739 18.930 1.420 a 6.976 a 1.9265
bin a a a
Keterangan:
- Angka-angka yang diikuti huruf Tabel 5 menunjukkan
yang sama dalam satu kolom dosis pupuk organik 10 t/ha dan
tidak berbeda nyata pada UJGD diberi Miracle blue memberikan
taraf 5% pengaruh yang paling tinggi pada
- XI = tinggi tanaman, X2 = bobot semua variabel pertumbuhan. Hal
basah per tanaman, X3 = bobot ini menunjukkan pemberian
kering per tanaman, X4 = jumlah mikroorganisme efektif dapat
daun, dan X5 = kandungan meningkatkan proses dekompo-
nitrogen (%) sisi pupuk organik yang
Dosis
Kultivar
10 t/ha 10 t/ha + MB
Green Pakchoy 28.179 a 28.419 a
Tosakan 26.201 b 27.797 a
Lambao 23.034 c 24.001 b
Dosis
Jenis
10 t/ha 10 t/ha + MB
Kotoran ayam 26.957 a 27.353 a
Kotoran kambing 26.513 a 27.121 ab
Kotoran sapi 23.944 b 25.742 b
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
Mayla Surveyandini
ABSTRACT
budaya, politik dan keamanan sangat (USP) yang sudah teruji dan
sulit dikontrol. Jadi jangan heran, dipersepsikan penting oleh target
perusahaan besar sekelas Unilever market, disertai dengan kampanye
pun bisa gagal membesarkan merek promosi dan komunikasi yang mudah
µ7DUD 1DVLNX¶ GDQ µ0LH 0H¶ dimengerti serta faktor harga yang
Dengan perencanaan yang sangat mendukung, launching dapat sukses
baik sekalipun, produk yang di merebut pangsa pasar dari produk/
launching ke pasar masih berisiko merek yang telah lama mapan.
terancam gagal, baik pada saat Contohnya So Klin, Promag dan A
penetrasi produk maupun dalam upaya Mild. Bahkan A mild telah menjadi Top
membangun dan membesarkan merek Of Mind untuk katagori rokok Low Tar
tersebut. Agar peluang keberhasilan dan mendapatkan Brand Equity yang
peluncuran produk baru semakin tinggi.
besar, resiko kegagalan dapat Umumnya, merek/ produk yang
diperkecil dengan melakukan sukses di pasar dan menjadi market
pengujian terhadap pasar terlebih leader adalah merek yang inovatif dari
dahulu (trial market) melalui Soft sisi produk, proses produksi dan
launch. Jika ternyata pasar merespon marketing. Inovasi pada produk yang
produk tersebut dengan baik terus menerus sangat penting supaya
(attractive), dan harganya terjangkau produk tetap bertahan posisinya dalam
(affordable), selanjutnya yang harus persaingan yang ketat. Sedangkan
dilakukan adalah optimisasi availability inovasi pada proses produksi ditujukan
dan awareness-nya. untuk terus memperbaiki kualitas
Jadi, attractiveness, affordability, produk dan efisiensi biaya produksi.
availability dan awareness adalah Dan inovasi pada sisi pemasaran atau
variabel dari permintaan konsumen. marketing dimaksudkan untuk me-
Dengan demikian, supaya demand menangkan strategi kompetisi merek,
dapat tercipta, sebelum meluncurkan baik melalui analisis pelanggan,
sebuah produk yang kita harapkan kompetitor dan kompetensi supply.
menjadi superior, keempat variabel Tetapi tidak selalu produk yang
diatas harus diperiksa dengan detail. superior dan pemegang market leader
Yang tidak kalah penting dalam adalah produk yang pertama kali
peluncuran sebuah produk adalah launching. Bisa jadi sebuah produk
³timing³Q\D DWDX LVWLODK ODLQQ\D ³In the menjadi superior kalau ia adalah
right time and right condition³ produk pengikut atau follower alias me
Usahakan timing-nya tepat. Misalnya too. Contohnya merek So Klin.
pada waktu momen hari raya, atau Parameter superioritas suatu produk/
misalnya pada saat krisis moneter merek, tidak dapat dilihat dari apakah
beberapa tahun lalu, sangat pas untuk produk itu market leader atau tidak
me-launching produk yang harganya dipasar, tetapi juga harus dilihat dari
lebih murah daripada harga kompetitor omsetnya, share of voice-nya (hal ini
yang telah terlebih dahulu menguasai bisa dilihat dari biaya iklannya),
pasar. langkah terobosan pemasarannya,
Namun, bukan berarti launching tingkat awareness-nya, pertumbuhan-
produk ke pasar harus selalu nya stabil atau tidak, dan besar
menunggu momen tertentu. Jika kecilnya profit yang masuk ke kas
produk/ merek tersebut dibungkus perusahaan.
dengan Unique Selling Proposition
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
Hermanto Hutabarat
ABSTRACT
This research is entitled "The farmer of The trapper of Coconut sugar (A study
of Existence of the Farmer of Coconut-sugar at Pageraji Village Cilongok Subdish-ict
Banyumas Regency)"
Notwithstanding from social and economical side income obtained from an
unadvantaged effort of coconut-sugar, yet this effort still continues and many of them
who persevering this job how much more the income they obtain.
Whereas this research amid to give a description of social and economical
condition of the taper of coconut wine farmer, to know motivation of the taper in
maintaining the continuing of the effort, to know the tapers strategy of effort and to
give a description of the life of the taper coconut-sugar farmer which was fatalistic.
This research was conducted at Pageraji Village Cilongok Subdistrict
Banyumas Regency. Whereas the target of research were farmers of the taper
coconut wine as the primary targets and crowd together merchants as the support
targets.
The method of research used survey method with descriptive approach. The
sampling technique of location used purposive sampling and taking respondent used
simple random sampling. The technique of data collecting used questionnaire,
interview, observation, documentation and indept interview. The source of data used
contained primary data and secondary one.
From the result of research and explanation, it was concluded as the following:
1. Considering social indicators of social and economic like level of education, that
of income and possession status of coconut tree, the fact was that condition of
social and economic of the fanners of taper were relatively low.
2. Motivation of the farmers of taper to persevere the effort of coconut-sugar was
high. This was caused by the aim for fulfilling economical need which was higher
and higher and there was not other alternative
3. Effort strategy performed by the farmer of taper include to middle. It was caused
that they penetrated certain strategy, that was improving quantity strategy only or
improving quality strategy only.
4. A fatalistic notion followed by the farmer of taper included to low. It was caused
by me being of uncovered attitude of the farmer of taper to the new things
considered to be able to change the life condition.
As regard implication could be proposed from this research was that it was
necessary to improve the marketing system could decrease the farmer of taper's
independence to the crowd together merchant, it was necessary to take building of
WKH UHODWHG LQVWDQFH WR KHOS LPSURYLQJ WKH IDUPHU WDSHU¶V GHJUHH RI OLIH and it was
necessary to take social and economical empowering by forming coconut-sugar
cooperation
DAFTAR PUSTAKA
OLEH :
Dian Safitri P.K.
ABSTRACT
Costumers is the king. A Salesperson have to think like costumer. Costumer needs
solution from company that product or service have to consumption. A traditional
strategy blend with technology can be raised costumer loyalty. Trust from costumer
built with interpersonal communication. Interpersonal communication would a
salesperson be business partner not just salesperson.
Key word : interpersonal communication, word of mouth
an besar adalah justru bersumber dari emosional. Komunitas juga tidak hanya
kepuasan hati. terbentuk di dunia nyata tetapi juga di
dunia maya. Sekarang ini, orang tidak
Buzz bisa hidup tanpa internet, karena
Buzz adalah penyebaran sudah dapat diakses hingga ke
informasi lewat mulut ke mulut atau pelosok desa. Informasi banyak digali
word of mouth (Mathilda M.F.C. dari mengakses dari internet, sehingga
2004).Dalam memasarkan suatu komunitas dunia maya juga turut
produk kadang perusahaan meng- memicu pelanggan untuk menikmati
abaikan apa yang banyak dibicarakan buzz lebih banyak.
orang. Perusahaan terlalu sibuk Terlalu banyaknya informasi
dengan standar, aturan atau konsep yang beredar di pasar membingungkan
yang mereka tetapkan sendiri sampai masyarakat. Masyarakat sudah tidak
WLGDN VDGDU DSD \DQJ WHUMDGL µGLOXDU ada waktu lagi untuk secara detail
VDQD¶ 3DGDKDO MLND PHUHND mempelajari berbagai informasi yang
memperhatikan bagaimana penyebar- masuk. Akhirnya, mereka memang
an informasi berlangsung di dunia lebiK PHQJDQGDONDQ LQIRUPDVL µLQVWDQ¶
pelanggan, pandangan dan komentar yang didapat dari orang-orang
pelanggan mengenai produk atau sekitarnya. Menurut Mathilda M.F.
servis mereka tidak perlu pusing Christynar (2004) bagaimana membuat
memeikirkan apa yang dapat mereka µVHVXDWX¶ \DQJ GDSDW PHQLPEXONDQ
berikan. Pelanggan sudah member- buzz :
tahukan. Apabila mereka mampu 1. Buat setiap informasi yang
menciptakan buzz biaya promosi yang disampaikan ke pelanggan
dianggarkan mungkin dapat banyak sesederhana mungkin sehingga
ditekan. Buzz dapat menjadi pelanggan akan mudah
penunjang atau sebagai penghacur PHQ\HEDUNDQ LQIRUPDVL NH µMDULQJDQ¶
reputasi produk dan servis kita. Semua yang mereka milik.
tergantung bagaimana kita mencipta- 2. Beritahukan, tekankan apa yang
kan, mengelola dan menyasati buzz. µEDUX¶ \DQJ NLWD PLOLNL 6HVXDWX \DQJ
Masyarakat Indonesia adalah µEDUX¶ WHQWXQ\D KDUXV XQLN GDQ GDSDW
masyarakat yang gemar bersosialisasi. memberikan value kepada
Perhatikan saja ada beberapa banyak pelanggan kita.
komunitas yang terbentuk, mulai dari 3. Jangan menjanjikan apa-apa ke
komunitas Rukun Tetangga (RT), pelanggan jika tidak dapat
komunitas keagamaan sampai memenuhi karena hal ini akan
komunitas yang bersifat professional. menimbulkan negative word of
Dalam mengambil keputusan untuk mouth.
membeli, menonton, dan 4. Tanyakan pendapat pelanggan
mengkonsumsi sesuatu, orang lebih mengenai apa yang menurut
percaya pada rujukan yang diberikan PHUHND µVSHVLDO¶ SDGD SURGXN DWDX
oleh orang terdekat serta teman servis kita.
dibandingkan hanya berdasarkan 5. Ukurlah kekuatan buzz terhadap
informasi yang mereka dapat dari produk atau servis kita di pasaran.
perusahaan. Hal ini dapat dilakukan melalui
Perkembangan teknologi SHUWDQ\DDQ ³$SDNDKNLWD
informasi bukan membuat masyarakat merekomendasikan produkatau
semakin rasional, tetapi justru semakin servis kami kepada teman atau
NHUDEDW"´ \DQJ GLDMXNDQ GDODP feature produk atau jasa yan relevan
riset kepuasan pelanggan. dengn kebutuhan pelanggan,
6. Dengarlah buzz itu sendiri, jangan kumidian ajukan pertanyaan untuk
tutup mata dan telinga terhadap mendapatkan umpan balik jika
pasar dan terhadap segala berita memberikan presentasi yang bagus,
mengenai produk atau servis kita maka prospek akan benar-benar
di pasar. mengerti dengan yang kita tawarkan
dan siap untuk melakukan
The Iron Triangle of Selling pembelian. Apabila kita tidak
The Iron Triangle of Selling mendapatkan umpan balik di akhir
adalah tiga hal yang perlu dilakukan presentasi, olah kembali presentasi
untuk mencapai kesuksesan penjualan kita sampai penjualan benar-benar
yaitu, prospecting, presenting, dan terjadi.
closing, menurut Brian Tracy dalam 3. Closing. Merupakan hal yang patut
Enterprenuer Magazine (Aden Budi diayangkan jika kegagal-an
2004). Untuk memprospek secara penjualan hanya karena
efektif pertama-tama yang harus ketidakmampuan tenaga pen-jual
dilakukan adalah menentukan secara melakukan follow-up dan meminta
jelas, apa yang sebenarnya dijual oleh order setelah per-cakapan selesai.
perusahaan. Kebanyakan penjual Cara yang paling baik dalam
hanya menyebut produk atau jasa menutup penjualan adalah dengan
dalam kualitas, karakteristik, features merancang pertanyaan penutup,
dan cara distribusi sampai ke PLVVDO ³$SDNDK DGD SHUWDQ\DDQ
pelanggan. Padahal sebenarnya DWDX KDO \DQJ NXUDQJ MHODV"¶ DSDELOD
bagian terpenting dari deskripsi suatu prospek mengatakan tidak, maka
produkadalah apa yang diberikan oleh NLWD ELDV EHUWDQ\D ³.DODX EHJLWX
produk terhadap pelanggan. bagaimana jika mencoba produk
Selanjutnya tentukan kelebih- NDPL "´
an produk dibanding produk pesaing,
setelah menentukan hal tersebut Perusahaan atau tenaga
berarti kita telah siap untuk melakukan penjual dapat menggunakan salah
tiga langkah seksus penjualan itu. satu atau kombinasi strategi-strategi
1. Prospecting. Dari semua prospek diatas untuk menjual produk atau jasa
yang dimiliki di pasar, identifikasi yang ditawarkan. Poin penting dari
yang paling merasakan manfaat dari semua strategi diatas adalah
produk kita. Tidak semua prospek membangun komunikasi secara
menjadi milik kita, tetapi harus personal. Dengan pendekatan secara
mampu memilih yang tepat sasara. personal, pelanggan akan timbul
2. Presenting. Kemampuan untuk respek pelanggan terhadap produk
mendesain dan meberikan atau jasa yang ditawarkan. Jalinan
presentasi penjualan yang baik komunikasi secara personal mampu
mempunyai kekuatan yang sama menimbulkan loyalitas pelanggan yang
denga factor lain dalam menentukan akan menjadi intangible asset yang
sukses kita. Presentasi yang baik sangat dahsyat efeknya bagi
harus menunjukkan kepada prospek kesuksesan penjualan. Pengalaman
bahwa produk atau jasa yang kita seorang eksekutif bank swsta di
jual adalah pilihan terbaik bagi Jakarta, merasa surprise ketika setalah
pelanggan. Setelah menekankan satu minggu menjalani operasi gigi, dia
DAFTAR PUSTAKA
Aden Budi, 2004, The Iron Triangle of ____________, 2004, Custumer-
Selling, Modal No. 21/II Juli. Focused Selling, Modal No. 19/ II
Mathilda M.F. Christynar, 2004, Buzz Mei
yang Dahsyat, Modal No. 20/II Najma, 2004, Menjual Dengan Cerdas,
Juni Modal No. 19/II Mei