yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan demikian,
menjadi lebih enak dipandang.
Penyusunan komposisi membutuhkan adanya suatu ruang tertentu : Format.
Format adalah mengikat, dengan pengertian bahwa suatu komposisi yang baik
dan pas pada format tertentu belum tentu cocok atau sesuai dalam format yang
Jain, Untuk memperoleh komposisi yang baik, dituntut agar memiliki kepekaan
tersendiri, yang dapat diperoleh melalui latihan-latihan berkesinambungan
secara tekun, serius dan intensit.
Komposisi dalam fotografi memerlukan batasan. Tanpa adanya pembatas yang
jelas akan sulit untuk memahami ujung pangkal sebuah komposisi
‘Komposisi dalam Fotografi
Dalam dunia fotografi tidak sedikit fotografer apalagi yang masih pemula , seolah terlena pada hal-bal
‘yang bersifat teknis saja, seperti mengatur bukaan diafragma (Aperture), pengaturan kecepatan
(Shutter Speed), dan pengaturan jarak. Mungkin juga, selama ini tidak terpikirkan balwwa di dalam
foto itu terkandung nilai-nilai tertentu yang dapat membuat foto itu bagus atau sebaliknya menjadi
berantakan. Salah satunya adalah pengaturan komposisi. Mungkin belum pemah membayangkan,
bahwa dengan pengaturan komposisi sesungguinya dapat dit
mjolkan subyek uwiama. Bahkan tidak
jarang akan mendukung keberhasilan foto-foto yang kita buat.
Definisi Kompos
Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-
elemen ini mencalup garis, bentuk, warna, terang dan gelap. Yang paling utama dari aspek
komposisi adalah menghasilkan visual impact (sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan
‘yang Anda inginkan untuk berekspresi dalam foto). Dengan komposisi, foto akan tampak lebih
menarik dan enak dipandang dengan pengaturan letak dan perbandingan obyek-obyek yang.
mendukung dalam suatu foto. Dengan demikian perlu menata sedemikian rupa agar tujuan dapat
tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatu mengejutkan. Dalam
komposisi selalu ada satu
pethatian yang pertama menarik perhatian,
Komposisi fotografi - Hardi Hapryansyah ~ Microteaching 2 - Smk Multimedia Page |Dengan mengatur komposisi foro, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan keseimbangan
keseluruhan obyek foto,
Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik selingga terwujud sebuah
kesatuan (unity) dalam karya.
Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasab rasa estetika dalam pribadi
pemotret.
Jenis-Jenis Kompo:
1. Garis
Komposisi ini terbentuk dari pengemasan garis secara dinamis baik garis lurus,
‘melingkar/melengkung. Biasanya komposisi ini bisa menimbulkan kesan mendalam dan kesan gerak
pada sebuah obyek foro, Ketika garis-garis iru digunakan sebagai subyek. yang terjadi adalah foto
‘menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkun
‘membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
2. Bentuk
Komposisi ini biasanya dipakai fotografer untuk memberikan penekanan secara visual kualitas abstrak,
tethadap sebuah obyek foto. Biasanya bentuk yang paling sering dijadikan sebagai komposisi adalah
‘kotak dan lingkaran.
3. Warna
‘Warna memberikan sebuah kesan yang elegan dan dinamis pada sebuah foto apabila dikomposisikan
dengan baik. Kadang kala komposisi warna dapat pula memberikan kesan anggun serta mampu
dengan sempurna memunculkan "mood color” (keserasian warna) sebuah foto terutama pada foto-foto
“pictorial” (Foto yang menonjolkan unsur keindabvan).
4. Gelap dan Terang
Komposisi ini sebenarnya dipakai oleh fotografer pada era fotografi analog masih berkembang pesat
terutama pada pemotretan hitam putih, Namun, sekarang ini, ditengah-tengah era digital komposisi ini
‘mulai diterapkan kembali. Kini pengkomposisian gelap dan terang digunakan sebagai penekanan
visualitas sebuah obyek. Kita dapat menggunakan komposisi ini dengan baik apabila kita mampu
‘memperhatikan kontras sebuah obyek dan harus memperhatikan lingkungan sekitar obyek yang dirasa
‘mengganggu yang sekiranya menjadikan permainan gelap terang sebuah foto akan hilang.
Komposisi fotografi - Hardi Hapryansyah ~ Microteaching 2 - Smk Multimedia Page 25. Tekstur
Yaitu tatanan yang memberikan kesan tentang keadaan permukaan suatu benda (lalus, kasar,
beraturan, tidak beraturan, tajam, lembut, dsb). Tekstur akan tampak dari gelap terang atau bayangan
dan kontras yang timbul dari pencahayaan pada saat pemotretan
Penerapan Komposisi dalam Pemotretan
Dalam pengemasan sebuah foto agar terkesan dinamis dan menimbulkan keserasian perlu sebuah
pemahaman tentang kaidah-kaidah komposisi, yaitu antara lain
Rule of Thirds (Sepertiga Bagian / Rumus Pertigaan)
Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga
bagian adalah teknik dimana kita menempatkan obyek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini
sangat berbeda dengan yang umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan obyek di tengah-
tengah bidang foto.
Sudut Pemotretan (Angle of View)
Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan obyek. Sudut
pengambilan obyek ini sangat ditentukan tujuan pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan satu
‘moment dan ingin mendapatkan basil terbaik, jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut
pandang. Mulailah dari yang standard (sejajar dengan obyek), kemudian cobalah dengan berbagai
sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.
Format : Horizontal dan Vertikal
Proporsi persegi panjang pada view finder pada kamera memungkinkan kita untuk memotret dengan
menggunakan format landscape (horisontal) maupua portrait (vertikal), Format pengambilan gambar
dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akbir
Dimensi
Meskipun foto bercerita dua dimensi, yang avtinya semua terekam di atas satu bidang. Namun,
sebenamnya foto dapat dibuat terkesan memiliki kedalaman, seolah-oleh dimensi ketiga. Unsur utama
‘membentuk dimensi adalah jarak. Dimensi dapat terbentuk apabila adanya jarak, jika kita
menampilkan suatu obyek dalam suatu dimensi maka akan terbentuk jarak dalam setiap elemennya
‘Untuk membuat suatu dimensi diperiukan adanya permainan ruang tajam, permainan gelap terang dan
garis.
Komposisi fotografi - Hardi Hapryansyah ~ Microteaching 2 - Smk Multimedia Page 3Sudut Pengambilan Gamba
Bird Eye
‘Sudut pengambilan gambar ini, posisi obyek di bawah / lebih rendah dari kita berdiri. Biasanya sudut
pengambilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa yang sedang dilakukan obyek (HI),
elemen apa saja yang ada di sekitar obyek, dan pemberian kesan perbandingan antara overview
(keseluruhan) Lingkungan dengan POI (Point of Interest).
High Angle
Pandangan tinggi. Artinya, pemotret berada pada posisi lebih tinggi dari obyek foto.
Eye Level
Sudut pengambilan gambar yang dimana obyek dan kamera sejajar / sama seperti mata memandang.
Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan merata terhadap background sebuah
obyek, menonjolkan sisi ekspresif dati sebuah obyek (HD) dan biasanya sudut pemotretan ini juga
dimaksuckan untuk memposisikan kamera sejajar dengan mata obyek yang lebih rendah dari pada
‘kita, misalnya anak-anak,
Low Angle
Pemotreian dilakukan dari bawah, Sudut pemotretan yang dimana obyek lebih tinggi dari posisi
kamera, Sudut pengambilan gambar ini digunakan untuk memotret arsitektur sebuah bangunan agar
terkesan kokoh, megah dan menjulang. Nanmn, tidak menutup kemungkinan dapat pula digunakan
untuk pemotretan model agar terkesan elegan dan anggun.
Frog Eye
Sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar bawah, hampir sejajar
dengan tana dan tidak dibadapkan ke atas. Biasanya memotret seperti ini dilakukon dalam
peperangan dan untuk memotret flora dan fauna
Komposisi fotografi - Hardi Hapryansyah ~ Microteaching 2 - Smk Multimedia Page 4Beberapa Angle (sudut) dalam membuat komposisi foto
a. Sepertiga Bagian (Rule of Thirds)
Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga
bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini
sangat berbeda dengan yang Umum lakukan, di mana kita selalu menempatkan objek di tengah-
tengeh bidang foto,
. Sudut Pemotretan (Angle of View)
Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut
pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu, jika kita ingin
mendapatkan satu moment dan mendapatkan hasil yang terbeik, kita jangan pernah takut untuk
memotret dari berbagai sudut pandang, Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek),
kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut
yang ekstrim.
¢. Komposisi pola garis Diagonal, Horizontal, Vertikal, Curve.
Di dalam pemotretan Nature, pola garis juge menjadi salah satu unsur yang dapat memperkuat
objek foto. Pola garis ini dibangun dari perpaduan elemen-elemen lain yang eda didalam suatu foto.
Misalnya pohon,ranting, daun, garis cakrawala, gunung, jalan, garis atap rumah dan lain-lain
Elemen-elemen yang membentuk pola garis ini sebaiknya diletakkan di sepertiga bagian bidang foto.
Pola Garis ini dapat membuat komposisi foto menjadi lebih seimbang dinamis dan tidak kaku.
d. Background (BG) dan Foreground (F6)
Latar belakang dan latar depan adalah benda-benda yang berada di belakang atau di depan objek
inti dari suatu foto. Ideainya, 8G dan FG ini merupakan pendukung untuk memperkuat kesan dan
fokus perhatian mata kepada objek
Selain itu juga “mood” suatu foto juga ditentukan dari unsur-unsur yang ada pada 8G atau FG. BG
dan FG, seharusnya tidak lebih dominan (terlalu mencolok) daripada objek intinya. Salah satu
caranya adalah dengan mengaburkan (Blur) BG den FG melalui pengaturen diafragma.
Beberapa teknik sudut pengambilan sebuah foto, yaitu
Pandangan sebatas mata (eye level viewing)
Paling umum, pemotretan sebatas mata pada posisi berdiri, hasilnya wajar/biasa, tidak
menimbulkan efek-efek khusus yang terlihat menonjol kecueli efek-efek yang timbul oleh
penggunaen lensa tertentu, seperti menggunakan lensa sudut lebar, mata iken, tele, dan sebegainya
karena umumnya kamera berada sejajar dengan subjek,
Pandangan burung (bird eye viewing)
Bidikan dari atas, efek yang tampak subjek terlihat rendah, pendek dan kecil. Kesannya seperti
“kecil” /hina terhadap subjek. Manfaatnya seperti untuk menyajikan suatu lokasi atau landscap.
Komposisi fotografi - Hardi Hapryansyah - Microteaching 2 ~ Smk Multimedia Page 5Low angle camera;
Pemotretan dilakukan dari bawah. Efek yang timbul adalah distorsi perspektif yang secara teknis
dapat menurunkan kualitas gambar, bagi yang kreatif hal ini dimanfaatkan untuk menimbulkan efek
khusus. Kesan efek ini adalah menimbulkan sosok pribadi yang beser, tinggi, kokoh dan berwibawa,
Juga angkuh, Orang pendek akan terlihat sedikit “normal”. Menggambarkan bagaimana anak-anak
memandang “dunia” orang dewasa. Termasuk juga dalam jenis ini pemotretan panggung, orang
sedang berpidato di atas mimbar yang tinggi.
Frog eye viewing,
Pandangan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di bawal
hampir sejajar dengan
tanah dan tidak diarahkan ke atas, tetapi mendatar dan dilakukan sambil tiarap. Angle ini digunakan
pada foto peperangan, fauna dan flora.
Waist level viewing
Pemotretan sebatas pinggang. Arah lensa disesuaikan dengan arah mata (tanpa harus mengintip dari
Jendela pengamat). Sudut pengambilan seperti ini sering digunakan untuk foto-foto candid (diam-
diam, tidak diketahui subjek foto), tapi pengambilan foto seperti ini adalah spekulatif.
High handheld position
Pemotretan dengan cara mengengkat kamera tinggi-tinggi dengen kedua tangen dan tanpe
membidik. Ada juga unsur spekulatifnya, tapi ada kiatnya yaitu dengan menggunakan lensa sudut
lebar (16 mm sampai 35 mm) dengan memposisikan gelang fokus pada tak terhingga (mentok) dan
kemudian memutarnya balik sedikit saja. Pemotretan seperti sering dilakukan untuk memotret
tempat keramaian untuk menembus kerumunan,
Komposisi fotografi - Hardi Hapryansyah ~ Microteaching 2 - Smk Multimedia Page 6