You are on page 1of 5

Jurnal Kesehatan Indonesia (The Indonesian Journal of Health), Vol. XI, No.

3, Juli 2021

Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Pengetahuan dan Sikap Mengenai


Gizi Seimbang pada Remaja Putri Kurang Energi Kronik
di Madrasah Aliyah Negeri 2 Banjar

The Effect of Nutrition Education on Knowledge and Attitudes about


Balanced Nutrition in Adolescent Girls with Chronic Energy Deficiency
at Islamic Senior High School 2 in Banjar

Norhasanah*1, Atika Puspa Dewi1


1
STIKes Husada Borneo Banjarbaru, Jl. A. Yani Km. 30,5 No. 4 Banjarbaru
*Korespondensi: sanahnay@gmail.com

Abstract
Adolescent health is essential to note because healthy teenagers will be able to produce high-
quality future generations for the nation. One of the efforts to improve health can be performed
by improving knowledge and positive attitudes towards health. This study aimed to analyze the
effect of nutrition education on knowledge and attitudes about balanced nutrition in adolescent
girls with chronic energy deficiency. This study used a pre-experimental design with a one-group
pretest and posttest approach. The study population was 149 adolescent girls aged 15 years in
10th and 11th grade of Islamic Senior High School 2 Banjar, and the sample was 33 adolescent
girls. The data regarding knowledge and attitude about balanced nutrition were collected through
interviews using a structured questionnaire. Differences in knowledge and attitudes about
balanced nutrition in adolescent girls before and after nutrition education interventions were
analyzed using the Wilcoxon test. The results showed that the average score of balanced nutrition
knowledge in adolescent girls before the nutrition education intervention was 48,80±11,7, which
increased to 89,15±8,5 after the intervention (p-value=0,000). The average score of balanced
nutrition knowledge in adolescent girls before the intervention was 82,44±4,3, which increased to
87,05±4,2 after nutrition education (p-value=0,000). These results indicated that nutrition
education could increase the knowledge and attitudes about balanced nutrition in adolescent girls.

Keywords: Nutrition education, Attitude, Knowledge, Balanced nutrition

Pendahuluan dilakukan Novita (2) yang menunjukkan


Kesehatan remaja sangat menentukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
keberhasilan pembangunan kesehatan, status gizi dengan kejadian gangguan
terutama dalam upaya mencetak kualitas menstruasi (p=0,035).
generasi penerus bangsa di masa depan. Mengingat remaja putri merupakan
Kesehatan remaja dalam hal ini sangat calon ibu di masa depan, kondisi KEK dapat
penting untuk diperhatikan. Beberapa berdampak buruk terhadap generasi penerus
masalah kesehatan yang dialami dan yang akan dilahirkannya di masa depan.
mengancam masa depan remaja Indonesia Seorang ibu hamil yang mengalami KEK akan
diantaranya adalah Kurang Energi Kronis membawa dampak bagi janin yang sedang
(KEK), selain masalah anemia, obesitas, dan dikandungnya karena dapat berpeluang
stunting pada remaja. KEK merupakan suatu bayinya lahir <2,5 kg yang sering disebut berat
keadaan yang terjadi akibat seseorang bayi lahir rendah (BBLR). Beberapa penelitian
mengalami kekurangan energi dalam waktu terkait (3) menunjukkan bahwa terdapat
yang lama. Kondisi remaja KEK dapat hubungan yang signifikan antara kejadian
meningkatkan risiko berbagai penyakit infeksi BBLR dengan riwayat ibu hamil KEK
(1) dan gangguan hormonal yang berdampak (p=0,001), hal ini juga sejalan dengan
buruk bagi kesehatan, seperti penelitian yang penelitian sebelumnya yang menunjukkan

111
Norhasanah, dkk.

bahwa ibu hamil KEK memiliki risiko empat kali gizi seimbang pada remaja putri KEK di
untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan ibu Madrasah Aliyah Negeri 2 Banjar.
hamil yang tidak mengalami KEK (4). Kondisi
BBLR ini mempunyai risiko terhadap kejadian Metode Penelitian
stunting pada anak, seperti pada penelitian Jenis penelitian adalah penelitian
sebelumnya yang menyatakan bahwa BBLR kuantitatif dengan desain pre-eksperimental
merupakan faktor risiko yang paling dominan menggunakan one-group pretest and posttest
berhubungan dengan kejadian stunting. Anak design. Penelitian dilakukan di Madrasah
dengan BBLR memiliki risiko 5,87 kali untuk Aliyah Negeri 2 Kelurahan Astambul
mengalami stunting (5). Seberang, Kecamatan Astambul, Kabupaten
KEK pada remaja putri dapat Banjar, Kalimantan Selatan. Subjek dalam
disebabkan oleh kurangnya asupan zat gizi, penelitian adalah seluruh remaja putri (usia
baik karena alasan ekonomi maupun alasan ≥15 tahun) kelas X dan XI Madrasah Aliyah
psikososial, seperti penampilan. Beberapa Negeri 2 Banjar berjumlah 149 orang. Sampel
faktor yang berhubungan dengan kejadian berjumlah 33 orang yang dihitung dari 20%
risiko KEK antara lain kebiasaan makan, populasi karena jumlah subyek >100 orang
asupan energi dan protein yang kurang, dan (11) dan ditambah 10%. Kriteria inklusi sampel
keadaan sosial ekonomi yang dapat adalah remaja putri dengan ukuran LLA <23,5
mempengaruhi konsumsi pangan (6-9). Selain cm dan bersedia mengikuti penelitian.
itu, penelitian sebelumnya menunjukkan Intervensi pendidikan gizi yang dilakukan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan berupa penyuluhan mengenai KEK dan gizi
antara body image dan pola makan dengan seimbang dengan media visual berupa slide
KEK (10). power point dan leaflet. Skor pengetahuan dan
Prevalensi KEK berdasarkan data sikap gizi dikumpulkan sebelum dan sesudah
Badan Litbangkes RI dari hasil Riset dilakukan intervensi pendidikan gizi
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 pada menggunakkan kuesioner terstruktur.
wanita usia subur (WUS) KEK hamil sebesar Kuesioner yang digunakan, sebelumnya
24,2% dan WUS KEK tidak hamil sebesar sudah diuji validitas melalui analisis item, yaitu
20,8%. Sementara itu, menurut Riskesdas mengorelasikan skor tiap butir dengan skor
2018, prevalensi WUS KEK hamil adalah total yang merupakan jumlah dari tiap skor
17,3% dan WUS KEK tidak hamil adalah butir. Sementara itu, uji reabilitas dilakukan
14,5%. Pencegahan dampak KEK yang erat dengan uji Cronbach Alpha >0,6. Skor
kaitannya dengan pembangunan kesehatan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah
bangsa perlu mendapat perhatian serius, intervensi kemudian dianalisis dengan uji
salah satunya melalui pendidikan gizi. wilcoxon.
Pendidikan gizi yang dilakukan diharapkan
berpengaruh terhadap peningkatan Hasil
pengetahuan dan perbaikan sikap gizi Pengaruh Pendidikan Gizi Terhadap
sehingga perilaku gizi yang akan berdampak Pengetahuan Gizi Remaja Putri KEK
terhadap adanya masalah KEK pada remaja Hasil analisis pengaruh pendidikan gizi
putri dapat teratasi. terhadap pengetahuan gizi remaja putri terlihat
Berdasarkan studi pendahuluan pada Tabel 1 yang menunjukkan bahwa
mengenai KEK di Madrasah Aliyah Negeri 2 terdapat perbedaan rata-rata skor
Banjar dengan mengukur lingkar lengan atas pengetahuan gizi pada remaja putri antara
(LLA) 149 siswi menunjukkan bahwa sekitar sebelum dengan sesudah diberikan intervensi
45,64% (68 subyek) mempunyai risiko KEK pendidikan gizi (p=0,000), dimana rata rata
dengan ukuran LILA <23,5 cm. Berdasarkan pengetahuan gizi sebelum diberikan intervensi
masalah tersebut, peneliti tertarik untuk pendidikan gizi sebesar 48,80±11,7 meningkat
menganalisis pengaruh pendidikan gizi menjadi 89,15±8,5 sesudah diberikan
terhadap pengetahuan dan sikap mengenai intervensi pendidikan gizi.

112
Norhasanah, dkk.

Tabel 1. Rata-rata pengetahuan gizi sebelum dan seimbang (p=0,000) dan terdapat peningkatan
sesudah intervensi pendidikan gizi rata-rata skor pengetahuan gizi seimbang
Sebelum Sesudah setelah diberikan pendidikan gizi
Pengetahuan Intervensi Intervensi dibandingkan sebelum diberikan intervensi
p
Gizi Pendidikan Pendidikan
pendidikan gizi. Hal ini sejalan dengan
Gizi Gizi
penelitian sebelumnya yang menunjukkan
Rata-rata 48,80 89,15
(Skor) bahwa pendidikan gizi yang dilakukan pada
Simpang 11,7 8,5 kelompok kontrol (p=0,022) maupun pada
Baku kelompok intervensi (p=0,020) pada remaja di
0,000* SMA Mamuju berpengaruh terhadap
Skor 31,58 68,42
minimum pengetahuan gizi (12).
Skor 73,68 100 Pada penelitian ini, rata-rata skor
maksimum pengetahuan gizi seimbang remaja putri
n 33 33 sebelum intervensi pendidikan gizi adalah
*Wilcoxon Test 48,80. Setelah intervensi pendidikan gizi
dengan metode penyuluhan selama satu hari,
Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Sikap skor pengetahuan remaja putri meningkat
Gizi Remaja Putri KEK menjadi 89,15. Peningkatan rata-rata skor
Hasil analisis pengaruh pendidikan gizi pengetahuan gizi ini ditunjang oleh perubahan
terhadap sikap gizi remaja putri terlihat pada skor pengetahuan gizi responden. Skor
Tabel 1 yang menunjukkan bahwa terdapat pengetahuan gizi minimum sebesar 31,58
perbedaan rata-rata skor sikap gizi pada sebelum pendidikan gizi dan meningkat
remaja putri antara sebelum dengan sesudah menjadi 68,42 setelah pendidikan gizi. Skor
diberikan intervensi pendidikan gizi (p=0,000), pengetahuan gizi maksimum sebelum
dimana rata rata sikap gizi sebelum diberikan pendidikan gizi sebesar 73,68 dan meningkat
intervensi pendidikan gizi sebesar 82,44±4,3 menjadi 100 sesudah pendidikan gizi.
meningkat menjadi 87,05±4,2 sesudah Peningkatan pengetahuan gizi yang
diberikan intervensi pendidikan gizi. terjadi setelah diberikan intervensi pada
penelitian ini terjadi karena sebagian besar
Tabel 2. Rata-rata sikap gizi sebelum dan sesudah responden memperhatikan materi yang
intervensi pendidikan gizi diberikan dengan baik saat pelaksanaan
Sebelum Sesudah
pendidikan gizi dan terdapat proses diskusi
Intervensi Intervensi
Sikap Gizi
Pendidikan Pendidikan
p atau tanya jawab setelah akhir sesi
Gizi Gizi penyampaian materi, sehingga semakin
Rata-rata 82,44 87,05 meningkatkan pemahaman responden
(Skor) mengenai gizi seimbang.
Simpang 4,3 4,2 Pengetahuan tentang gizi akan
Baku
0,000*
membantu dalam mencari berbagai alternatif
Skor 68,18 79,55 pemecahan masalah kondisi gizi keluarga.
minimum Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
Skor 93,18 97,73 lebih baik dibandingkan tanpa didasari oleh
maksimum pengetahuan karena hal tersebut sangat
n 33 33
penting untuk membentuk tindakan seseorang
*Wilcoxon Test
(13). Pengetahuan seseorang tentang suatu
Pembahasan objek mengandung dua aspek yaitu aspek
Pengaruh Pendidikan Gizi Terhadap positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang
Pengetahuan Gizi Remaja Putri KEK akhirnya akan menentukan sikap seseorang
Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon, terhadap objek tertentu. Semakin banyak
pendidikan gizi terbukti berpengaruh aspek positif dari objek yang diketahui, akan
meningkatkan pengetahuan mengenai gizi menumbuhkan sikap makin positif terhadap
objek tersebut (14).

113
Norhasanah, dkk.

pemahaman tersebut menumbuhkan sikap


Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap Sikap positif responden terhadap gizi seimbang.
Gizi Remaja Putri KEK Sikap merupakan reaksi atau respons
Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon, yang masih tertutup dari sesorang terhadap
pendidikan gizi terbukti berpengaruh suatu stimulus atau objek. Suatu sikap belum
memperbaiki sikap gizi seimbang (p=0,000). merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan
Hal ini menunjukkan bahwa sikap remaja putri tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu
mengalami perubahan yang tidak terlepas dari perilaku. Pengetahuan dan keyakinan
proses pengetahuan yang meningkat yang berpengaruh besar terhadap sikap sesorang,
sebelumnya belum tahu menjadi tahu, termasuk dalam hal menyikapi pendidikan gizi
kemudian memahami akan menjadikan pola yang diberikan (16).
sikap yang ikut berubah. Sikap remaja putri Praktik merupakan respon dari sebuah
menjadi lebih positif setelah mengetahui rangsangan setelah seseorang mengetahui
apabila tidak menerapkan gizi seimbang dapat stimulus atau objek, kemudian melakukan
menyebabkan terjadinya masalah gizi seperti penilaian terhadap objek tersebut dan
KEK. Hasil penelitian ini sejalan dengan selanjutnya dapat menerapkan pengetahuan
penelitian sebelumnya yang menunjukkan baru yang dinilai baik bagi dirinya. Perubahan
bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor praktik seseorang terbentuk setelah ada
sikap sebelum dan setelah edukasi pada perubahan pengetahuan serta sikap
kelompok ceramah (p=0,018) dengan skor seseorang. Pemberian edukasi gizi yang
sikap rata-rata sebelum intervensi sebesar dilakukan dengan menggunakan metode dan
75,86 dan sesudah intervensi mengalami teknik pelaksanaan yang baik maka dapat
peningkatan menjadi 79,07 (15). meningkatkan pengetahuan dan sikap yang
Pada penelitian ini, rata-rata skor sikap kemudian diikuti dengan perubahan praktik.
gizi seimbang remaja putri sebelum intervensi Praktik baru akan terbentuk jika seseorang
pendidikan gizi yaitu 82,44 dan sesudah tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang
intervensi pendidikan gizi dengan metode ada yakni materi baru, sehingga muncul
penyuluhan selama satu hari skor sikap pengetahuan baru yang selanjutnya dapat
remaja putri meningkat menjadi 87,05. menimbulkan respon dalam bentuk sikap
Peningkatan rata-rata skor sikap gizi ini seseorang yang diharapkan dari hasil sikap
ditunjang oleh perubahan skor sikap yang baik akan timbul praktik baru yang baik
responden. Saat sebelum pendidikan gizi, (17). Pendidikan gizi yang telah dilakukan
sebagian besar sudah memiliki sikap yang terbukti meningkatkan pengetahuan dan sikap
baik dan sesudah pendidikan gizi menjadi mengenai gizi seimbang pada remaja putri,
semakin baik. Hal ini ditandai dengan skor dengan demikian diharapkan juga dapat
sikap gizi minimum sebesar 68,18 sebelum membentuk perilaku yang baik terkait gizi
pendidikan gizi dan meningkat menjadi 79,55 sehingga kondisi KEK yang ada dapat teratasi.
sesudah pendidikan gizi, skor sikap gizi
maksimum sebesar 93,18 sebelum pendidikan Kesimpulan
gizi dan meningkat menjadi 97,73 sesudah Pendidikan gizi terbukti dapat
pendidikan gizi. meningkatkan pengetahuan dan sikap
Peningkatan sikap gizi yang terjadi mengenai gizi seimbang pada remaja KEK.
setelah diberikan intervensi pada penelitian ini
terjadi karena sebagian besar responden Daftar Pustaka
menyimak dengan baik apa yang disampaikan 1. Kartini. Risiko Penyakit Infeksi terhadap
oleh pemateri saat pelaksanaan pendidikan Kejadian Kekurangan Energi Kronik
gizi dan terdapat proses diskusi atau tanya (KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas
jawab setelah akhir sesi penyampaian materi, Mekar Kota Kendari. Health Information
sehingga semakin meningkatkan pemahaman Jurnal Penelitian. 9(6): 10-14; 2017.
responden mengenai gizi seimbang, Available from:
https://doi.org/10.36990/hijp.v9i1.79.

114
Norhasanah, dkk.

2. Novita, R. Hubungan Status Gizi dengan Surabaya. IJEMC. 1(1): 41-47; 2014.
Gangguan Menstruasi pada Remaja Putri Available from:
di SMA Al-Azhar Surabaya. Amerta http://dx.doi.org/10.24198/ijemc.v1i1.81.
Nutrition. 2(2): 172-181; 2018. Available 10. Wardhani, PI., Agustina, S., Marina, E.
from:http://dx.doi.org/10.20473/amnt.v2i2 Hubungan Body Image dan Pola Makan
.2018.172-181. dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK)
3. Muliani, M. Hubungan Kejadian Bayi Pada Remaja Putri SMAN di Jawa Barat.
Berat Lahir Rendah dengan Riwayat Ibu JPH RECODE. 3(2): 127-139; 2020.
Hamil Kekurangan Energi Kronis di 11. Arikunto, S. Prosedur Penelitian. Jakarta:
Wilayah Kerja Puskesmas Pantoloan. Rineka Cipta; 2010.
Promotif Jurnal Kesehatan Masyarakat. 12. Ahmady, Hapzah, Mariana, D.
6(1): 25-32; 2016. Available from: Penyuluhan Gizi dan Pemberian Tablet
http://dx.doi.org/10.31934/promotif.v6i1. Besi terhadap Pengetahuan dan Kadar
4. Restu, S.S. Kurang Energi Kronis (KEK) Hemoglobin Siswi Sekolah Menengah
Ibu Hamil dengan Bayi Berat Lahir Atas Negeri di Mamuju. Jurnal Kesehatan
Rendah (BBLR). Jurnal Husada Manarang. 2(1): 15-20; 2016. Available
Mahakam. 4(3): 162-170; 2016. from: https://doi.org/10.33490/jkm.v2i1.8.
5. Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A.O., 13. Adhiyati, E. Hubungan Pengetahuan dan
Rahman, F. Riwayat Berat Badan Lahir Asupan Gizi terhadap Kejadian KEK pada
dengan Kejadian Stunting pada Anak Ibu Hamil di Kecamatan Terbanggi Besar
Usia Bawah Dua Tahun. Jurnal Kabupaten Lampung Tengah Provinsi
Kesehatan Masyarakat Nasional. 10(2): Lampung. Tesis. Yogyakarta: Universitas
67-73; 2015. Available from: Gadjah Mada; 2013.
http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v10i2. 14. Wawan, A., Dewi, M. Teori dan
882. Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
6. Hasanah, D.N., Febrianti, Minsarnawati. Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha
Kebiasaan Makan Menjadi Salah Satu Medika; 2010.
Penyebab Kekurangan Energi Kronis 15. Safitri, N.R.D., Fitranti, D.Y. Pengaruh
(KEK) pada Ibu Hamil di Poli Kebidanan Edukasi Gizi dengan Ceramah dan
RSIA Lestari Cirendeu Tangerang Booklet terhadap Peningkatan
Selatan. Jurnal Kesehatan Reproduksi. Pengetahuan dan Sikap Gizi Remaja
4(2): 91-104; 2013. Overweight. Journal of Nutrition College.
7. Muliawati, S. Faktor Penyebab Ibu Hamil 5(4): 374-380; 2017. Available from:
Kurang Energi Kronis di Puskesmas https://doi.org/10.14710/jnc.v5i4.16438.
Sambi Kecamatan Sambi Kabupaten 16. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan
Boyolali Tahun 2012. INFOKES. 3(3): 40- Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta;
50; 2013. Available from: 2007.
https://doi.org/10.47701/infokes.v3i3.115. 17. Amalia, F., Nugraheni, S.A., Kartini, A.
8. Mahirawati, V.K. Faktor-Faktor yang Pengaruh Edukasi Gizi terhadap
Berhubungan dengan Kekurangan Energi Pengetahuan dan Praktik Calon Ibu
Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di dalam Pencegahan Kurang Energi Kronik
Kecamatan Kamoning dan Tambelangan, Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Kabupaten Sampang, Jawa Timur. 6(5): 370-377; 2018.
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan.
17(2): 193-202; 2014.
9. Nugrahini, Y., Effendi, J., Herawati, D.,
Idjradinata, P., Sutedja, E., Mose, J.,
Syukriani, Y. Asupan Energi dan Protein
Setelah Program Pemberian Makanan
Tambahan Pemulihan Ibu Hamil Kurang
Energi Kronik di Puskesmas Kota

115

You might also like