You are on page 1of 12

Jurnal Informasi dan Komunikasi

Administrasi Perkantoran
Volume 2, No 4, Agustus 2018
Online: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jikap

PEMANFAATAN PROGRAM APLIKASI TYPING MASTER UNTUK


MENINGKATKAN KECEPATAN MENGETIK SISWA SMK WIKARYA
KARANGANYAR TAHUN 2018/2019

Usamah Al Rozi1, Cicilia Dyah S. Indrawati2, Jumiyanto Widodo3


Pendidikan Administrasi Perkantoran
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email: usamahsmith@gmail.com, ciciliadyah@staff.uns.ac.id,
j_widodo@fkip.uns.ac.id

Abstract
The purpose of this study is to know the increase in typing speed using typing
master. This study was descriptive research supported by qualitative data and
quantitative data. This type of this research was Classroom Action Research (CAR),
a study that emphasizes on improving the quality of learning in the class. This study
used a cycle model that implement through four stages activities: planning, acting,
observing, and reflecting. The results of these observations indicate that the value
of rapid typing in students were still red, students less active in following the
ongoing learning only a handful of students who were enthusiastic following the
teacher's learning. This led to a lack of student understanding of the fast typing
material described by the teacher. Based on the result of evaluation test at cycle 2
it can be seen that as many as 29 students have reached minimal criteria (MCM)
with percentage 76,31% average of 76.33. And another 9 students with a
percentage of 26.69% still have not reached MCM that has been determined. The
number of students who score above the MCM is more than 70% so it can be said
the target researchers have achieved.
Keywords : fast typing, applications typing master.

Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran


e-ISSN 2614-0349
90 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran

I. PENDAHULUAN menengah kejuruan negeri yang


Pendidikan merupakan hal beralamat di Jl. Ngaliyan, Jungke,
yang tidak dapat dipisahkan dari Karanganyar.
kehidupan manusia karena melalui SMK Wikarya Karanganyar
pendidikan dapat mencetak mempunyai beberapa program
manusia yang berkualitas. keahlian, salah satunya adalah
Pendidikan berkualitas yaitu Program Keahlian Administrasi
pendidikan yang memiliki tujuan Perkantoran. Program Keahlian
yang jelas dan dapat Administrasi Perkantoran
dipertanggungjawabkan. Tujuan mempunyai mata pelajaran yang
pendidikan dapat dicapai dengan membahas semua materi tentang
berhasilnya proses pembelajaran pengetahuan dan keterampilan
yang dilakukan oleh seorang guru, dalam menangani dan
dimana seorang guru merupakan menyelesaikan pekerjaan kantor,
orang yang berwenang dan mengoperasikan peralatan kantor
bertanggung jawab untuk modern, menguasai teknologi
membimbing dan membina anak komputer dan internet, mengetik 10
didik, baik secara individual jari, mengetik cepat, kearsipan,
maupun kelompok, di sekolah korespondensi dengan ditunjang
maupun diluar sekolah. (Djamarah, oleh penguasaan Bahasa Inggris
2005). Pendidikan di Indonesia dan kepribadian yang baik secara
selalu mengalami perubahan dan professional di bidangnya.
perkembangan dari tahun ke tahun, Dalam Program Keahlian
hal ini terlihat dengan perubahan Administrasi Perkantoran terdapat
kurikulum yang di terapkan. mata pelajaran Teknologi
Pendidikan dapat berada dalam Perkantor. Salah satu kompetensi
institusi pendidikan formal, non dasar dalam pelajaran ini yaitu
formal dan informal (U.U No 30 keyboarding yaitu mengetik cepat.
Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, Kompetensi dasar ini berisi tentang
pasal 28). tata cara mengetik cepat yang baik
Peraturan Pemerintah dan benar atau penguasaan
Republik Indonesia Nomor 17 keyboard. Oleh karena itu agar
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dapat meningkatkan keterampilan
dan Penyelenggaraan Pendidikan mengetik cepat siswa kompetensi
Pasal 1 ayat 15 menyatakan bahwa dasar tersebut didukung oleh
“SMK adalah salah satu bentuk program aplikasi Typing master.
satuan pendidikan formal yang Typing master merupakan sebuah
menyelenggarakan pendidikan software aplikasi komputer yang
kejuruan pada jenjang pendidikan mempunyai fungsi sangat
menengah sebagai lanjutan dari bermanfaat karena dapat melatih
SMP, MTs, atau bentuk lain yang seseorang untuk mengetik cepat
sederajat atau lanjutan dari hasil dengan 10 jari tanpa harus melihat
belajar yang diakui sama atau setara keyboard.
SMP atau MTs”. SMK Wikarya Hasil perolehan wawancara
Karanganyar adalah sekolah yang saya lakukan di SMK

Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran


e-ISSN 2614-0349
91 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran

Wikarya Karanganyar pada mata Number, Special Mark, and


pelajaran teknologi perkantoran Numeric Keypad Course. Mengetik
diperoleh data nilai mengetik siswa 10 jari dikenal juga dengan touch
khususnya mengetik secara cepat typing yang berarti mengetik
belum memenihu kurang maksimal menggunakan 10 jari tanpa melihat
karena siswa yang mendapatkan papan keyboard.Teknik ini pertama
nilai di atas KKM masih 31,57%. kali dikenalkan oleh seorang
Siswa kesulitan menggunakan pengajar mengetik yang bernama
teknik mengetik 10 jari dengan Frank Edward McGurrin.
benar dan rendahnya hasil belajar McGurrin mulai dikenal publik
mengetik cepat. Peserta didik hanya setelah berhasil meraih juara
mementingkan hasilnya saja pengetikan. Lomba mengetik
sehingga kecepatan dan ketepatan tersebut diadakan pada tahun 1888
kurang diperhatikan dan peserta di Ohio, Amerika Serikat. Setelah
didik kurang tertarik dengan media langkah pertama praktek mengetik
pembelajaran yang digunakan adalah mengerti posisi awal (finger
sehingga diperlukan variasi media positions atau home row).
pembelajaran. Tujuan dari Mengetik menurut Kamus
penelitian yang akan dilakukan Besar Bahasa Indonesia (KBBI,
adalah: Untuk mengetahui 2008:714) adalah menulis
peningkatan kecepatan mengetik menggunakan mesin ketik. Akan
pada pelajaran mengelola peralatan tetapi dewasa ini makna mengetik
kantor melalui program aplikasi mengalami perkembangan makna.
typing master. Mengetik tidak hanya menulis
Typing Mater adalah sebuah menggunakan mesin ketik,
software yang dapat melatih melainkan menggunakan peralatan
kecepatan mengetik. Dengan yang biasanya pada alat bernama
software ini dapat menjadikan keyboard untuk memasukkan suatu
seseorang pengetik yang handal. karakter. Mengetik adalah suatu
Typing Master ini dapat membantu keterampilan yang diperlukan oleh
yang ingin belajar mengetik setiap orang dalam alam modern,
sepuluh jari tanpa melihat tombol terlebih dalam masa-masa
keyboard. Selain itu typing master pembangunan. Keterampilan
juga dilengkapi dengan berbagai mengetik pada dasarnya dapat
macam permainan untuk dipelajari oleh setiap orang yang
meningkatkan kecepatan mengetik telah memiliki dasar pendidikan
di setiap sesi pelajaran. Hal-hal umum. Kenyataan menunjukkan
yang perlu diperhatikan dalam bahwa telah banyak orang yang
mengetik 10 jari seperti, dapat mengetik dalam praktik
konsentrasi, kuasai bahasa inggris, sehari-hari, namun belum semua
santai, jangan terburu-buru, pelajari menguasai atau mempergunakan
setiap hari. Typing master cara mengetik modern (touch
menyediakan 4 pilihan jenis fitur- system), sehingga hasil pekerjaan
fitur yang dapat kita pilih yaitu, yang diperoleh kurang memuaskan
Touch Typing Course, Launch (Djanewar,1994:11).
Satellite, Speed Building Course,

Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran


e-ISSN 2614-0349
92 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran

Mesin ketik atau mesin tik itu menurut J.Paat (1982:5)


adalah sebuah mesin atau alat mengetik 10 jari disebut juga
elektronik dengan sebuah set dengan mengetik buta (blind
tombol-tombol yang apabila typing) yaitu mengetik tanpa
ditekan dapat mencetak huruf atau melihat (blind) pada tuts atau
karakter tertentu pada sebuah tombol keyboard karena
media (biasanya berupa kertas). diharapkan pengetik telah
Dari awal penemuannya sebelum menghafalkan sistem mengetik 10
tahun 1870 sampai pada abad 20, jari tersebut. Menurut Heryan Tony
mesin ketik banyak digunakan oleh (Dari: heryantony.com. Diakses
para penulis profesional dan tanggal 5 Oktober 2011) mengetik
pekerja di kantor. Sejak saat itu, sepuluh jari dapat dilakukan
mesin ketik telah menjadi bagian dengan cepat jika pengetik dapat
dari bisnis perusahaan dan menjadi menggunakan kemampuan sepuluh
produk komersil di seluruh dunia. jarinya dan tanpa melihat tombol
Walaupun masih populer dengan keyboard terlebih dahulu (blind
beberapa profesi, seperti penulis, system). Meringkas dari yang
mesin ketik fungsinya telah dikemukakan Heryan Tony (2011)
teralihkan dengan kehadiran mesin Saat perpindahan dari tuts mesin
lain. ketik ke tombol keyboard
Pada akhir tahun 1980, mesin diperlukan penyesuaian karena
pengolah kata dan komputer terdapat perbedaan keduanya
pribadi (personal computer) telah walaupun pada umumnya masih
menggantikan fungsi mesin ketik di sama- sama menggunakan susunan
beberapa negara di dunia bagian huruf QWERTY.
barat. Walaupun demikian, mesin Sikap adalah hal yang pertama
ketik masih digunakan di beberapa kali harus diperhatikan sebelum
negara tertentu di dunia hingga saat mengetik. Sikap yang dimaksud
ini. Teknik atau metode mengetik adalah bagai mana duduk dengan
menurut Eddy Roesdiono benar sesuai dengan teori. Jika
(2004:16) dalam “Mengetik dilakukan akan dapat
Manual: Sistem 10 Jari” ada tiga, meningkatkan ketepatan dan
yaitu, Mengetik Sistem 10 Jari (ten kecepatan dalam keterampilan
fingers tuch system), Mengetik mengetik.
Sistem Buta (blind system), Berikut adalah penjelasan
Mengetik Sistem Berirama (rhythm mengenai tata cara sebelum
system). Dari ketiga teknik mengetik menurut Eddy Roesdiono
mengetik di atas yang baik sesuai (2004:14) dengan beberapa
dengan kecepatan dalam tambahan antara lain: (1) Duduk
menghasilkan dokumen adalah dengan tepat di hadapan mesin
mengetik 10 jari. ketik / komputer, (2) Punggung
Mengetik 10 jari adalah harus tegak dan bersandar pada
mengetik menggunakan 10 jari kursi, (3) Dada tidak menekan
dengan masing-masing jari meja, (4) Bahu dan lengan atas
menekan suatu karakter tertentu dalam keadaan tidak tegang /santai,
pada tuts (tombol) keyboard. Selain (5) Siku dekat dengan badan,

Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran


e-ISSN 2614-0349
93 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran

lengan bawah mendatar dan sejajar papan ketik jenis DVORAK.


dengan papan tuts (membentuk Perbedaan di antara kedua jenis
sudut ± 90º), (6) Jarak antara papan ketik tersebut terletak pada
keyboard dan badan tidak lebih posisi huruf-huruf yang tersusun di
sepanjang lengan bawah, (7) Kedua atas papan ketik. Jika jenis
telapak kaki menapak rata di lantai QWERTY adalah jenis standar
dan kaki kiri maju sedikit ke depan yang digunakan di Amerika Serikat
dari kaki kanan, (8) Mata terarah ke (US), maka jenis DVORAK adalah
naskah (copy) atau teks hasil yang umumnya digunakan di
keluaran di layar. Berikut ini lima Eropa. Secara umum, Gunawan
tips dari Stephanie Brown, seorang (2008:20) membagi struktur tombol
guru piano asal Amerika, dalam pada keyboard terbagi atas 4 yaitu
majalah "Her World" yang dikutup Tombol Ketik, Tombol Nomor, dan
dari Modul Keterampilan Mengetik Tombol Kontrol. Penelitian ini
10 Jari Edisi II terbitan Depdiknas akan menggunakan keyboard jenis
(2004:18-19) mengenai bagai mana QWERTY karena sudah umum
mengatur postur dan posisi tubuh, digunakan di Indonesia. Dari sisi
terutama lengan, sehingga dapat tombol yang digunakan, keyboard
menghindari kelelahan dan cedera, memiliki perkembangan yang tidak
yaitu (1) Sejajarkan pergelangan terlalu pesat sejak ditemukan
tangan dengan telapak tangan, (2) pertama kali. Yang terjadi hanyalah
Posisi siku menggantung, (3) penambahan–penambahan
Lemaskan jari telunjuk dan jari beberapa tombol bantu yang lebih
manis anda, (4) Tekan tombol mempercepat pembukaan program
dengan tenang, (5) Bila tidak aplikasi.
sedang mengetik lemaskan semua Terdapat dua prinsip utama
tangan anda. Gunawan (2008:26) dalam mengetik 10 jari yang perlu
menambahkan bila dasar-dasar diperhatikan sebelum memulai
mengetik 10 jari merupakan elemen berlatih (Dari: saputramz.com.
penting dalam mengetik, karena Dalam modul KKPI kelas X SMK
apabila sejak dari posisi awal salah, Muhammadiyah 3 Yogyakarta).
maka itu akan mempengaruhi Adapun 2 prinsip utama dalam
dalam mengerjakan pengetikan. Menguasai Ilmu Mengetik 10 Jari
Berdasarkan pendapat para ahli ini adalah (1) Satu Jari Mendapat
tersebut maka peneliti Bagian untuk Meng-handle
menyimpulkan bahwa persiapkan Beberapa Huruf Tertentu, (2)
dalam mengatik dapat Penempatan Posisi Standby.
mempengaruhi pengetikan karena Penempatan jari pada mengetik 10
apabila terdapat kesalahan dalam jari, khusus pada tombol ketik
mengetik maka akan mengaggu susunan baris pada keyboard terdiri
ketepatan dan kecepatan dalam dari lima baris, dimulai dari baris
ketrampilan mengetik. pertama paling atas hingga baris
Ada dua jenis papan ketik kelima paling bawah. Berikut
(keyboard) yang umum / populer adalah penempatan jari-jari pada
dalam perangkat komputer, yaitu baris-baris tombol ketik dari
papan ketik jenis QWERTY dan “Modul Keterampilan Mengetik 10

Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran


e-ISSN 2614-0349
94 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran

Jari” dari Depdiknas (2004:21-24). atau penekanan tombol (terjemahan


Tangan Kiri, ((1) Jari Kelingking: dari Sabbir: 2009). Misalnya, "I
Baris Pertama = ‘ dan 1, Baris run" dianggap sebagai satu kata,
Kedua = Tab dan Q, Baris Ketiga = tapi "rhinoceros" dianggap sebagai
Capslock dan A, Baris Keempat = dua. "Let’s talk" juga akan
Shift kiri dan Z, Baris Kelima = dianggap dua kata karena
Ctrl, dan Windows. (2) Jari Manis: dikelompokkan sebanyak lima
Baris Pertama = 2, Baris Kedua = karakter. Dalam salah satu
W, Baris Ketiga = S, Baris penelitian yang dilakukan oleh
Keempat = X. (3) Jari Tengah: Karat (1999: 568–575), terhadap
Baris Pertama = 3, Baris Kedua = E pengguna komputer menyebutkan
, Baris Ketiga = D, Baris Keempat rata-rata mengetik untuk transkripsi
= C. (4) Jari Telunjuk: Baris adalah 33 kata per menit, dan hanya
Pertama = 4 dan 5, Baris Kedua = R 19 kata per menit untuk komposisi.
dan T, Baris Ketiga = F dan G, Masih dari sumber yang sama,
Baris Keempat = V dan B. (5) Ibu mengetik dapat dikelompokkan
Jari: Baris Kelima = Alt kiri dan berdasarkan kecepatan ketikan,
Spasi). Tangan kanan, ((1) Ibu Jari: yaitu kelompok cepat, sedang, dan
Baris Kelima = Alt kanan dan lambat. Kelompok cepat rata-rata
Spasi. (2) Jari Telunjuk: Baris mencapai 40 kata per menit,
Pertama = 6 dan 7, Baris Kedua = kelompok sedang 35 kata per
Ydan U, Baris Ketiga = H dan J, menit, dan kelompok lambat rata-
Baris Keempat = N dan M. (3) Jari rata hanya mencapai 23 kata per
Tengah: Baris Pertama = 8, Baris menit. Robert (2005:41)
Kedua = I, Baris Ketiga = K, Baris memaparkan juru ketik
Keempat = ,. (4) Jari Manis: Baris profesional dapat mengetik
Pertama = 9, Baris kedua = O, 120 kata per menit (kpm).
Baris ketiga = L, Baris Keempat = . Robert juga menjelaskan kecepatan
.(5) Jari Kelingking: Baris Pertama minimum dianggap sebagai
= 0,-,=, dan back space, Barsi diterima untuk seorang sekretaris
Kedua = p,[,dan], Baris Ketiga = adalah sekitar 60 kpm. Sedangkan
;,’,enter, Baris Keempat = /, dan kecepatan yang dicapai oleh
shift kanan. pengetik sisem dua jari rata- rata
Dalam mengetik dikenal istilah antara 20-30 kpm. Brown
kata per menit (kpm) atau dalam (1988:129) dalam bukunya
Bahasa Inggris dikenal words per “Human-computer interface design
minute (wpm). Menurut Ahmed guidelines“, apabila mengetik
Sabbir Arif dan Wolfgang menggunakan 11 jari disebut juru
Stuerzlinger dalam Jurnal ketik “berburu atau mematuk”.
Penelitian dengan Judul “Analysis Umumnya kecepatan rata-rata
of Text Entry Performance sekitar 37 kata per menit untuk teks
Metrics” kata per menit, biasa hafal dan 27 kata per menit untuk
disingkat kpm, adalah ukuran dari menyalin teks. Paparan Robert dan
input atau output kecepatan. Brown di atas telah nampak bila
Pengukuran standar kpm untuk jumlah kata per menit mengetik
sebuah kata adalah lima karakter menggunakan sistem 10 jari lebih

Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran


e-ISSN 2614-0349
95 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran

unggul dari mengetik sistem 11 personel, dan operasi ketatausahaan


atau dengan menggunakan dua jari untuk membantu pimpinan, yang
dalam hal kecepatan. dimaksud tempat adalah ruangan,
Banyak cara untuk mengetes gedung, kompleks, serta perabot
kecepatan mengetik, baik secara dan perlengkapannya, seperti
manual dengan perhitungan mesin–mesin kantor dan
konvensional kata per menit perlengkapan lainnya yang
maupun dengan alat / software mendukung aktivitas kerja.
penggukur kecepatan mengetik. Teknologi perkantoran adalah
Agar lebih menghemat waktu, lebih teknologi yang diaplikasikan dalam
baik menggunakan alat/ software kegiatan perkantoran yaitu
yang tersedia. Telah banyak digunakan untuk mencatat,
disediakan berbagai macam menghimpun, mengolah,
software pengukur kecepatan memperbanyak, mengirim, dan
mengetik yang dapat diunduh menyimpan bahan-bahan
secara berbayar atau gratis lewat keterangan secara efisien dengan
internet seperti Type Shark menggunakan mesin-mesin kantor.
(berbayar) dan Type Faster (gratis). Mata pelajaran teknologi
Selain itu, apabila terhubung perkantoran pada kurikulum 2013
dengan koneksi internet dapat juga disampaikan pada siswa berada di
memanfaatkan website penyedia kelas X Administrasi Perkantoran
tes kecepatan mengetik secara semester
online, salah satu website tersebut 1. Pada teknologi perkantoran
adalah http://indonesian- ini kelas X semester 1 termasuk
speedtest.10-fast- fingers.com/. bidang keahlian bisnis dan
Kata teknologi berasal dari managemen dan juga termasuk
bahasa Perancis, La Teknique yang dalam kompetensi keahlian berupa
artinya semua proses yang otomatisasi dan tata kelola
dilaksanakan dalam upaya untuk perkantoran. Siswa wikarya kelas X
mewujudkan sesuatu secara administrasi perkantoran
rasional. Teknologi adalah mempelajari Mata pelajaran
keseluruhan sarana untuk teknologi perkantoran di smk
menyediakan barang – barang yang wikarya karanganyar supaya dapat
diperlukan bagi kelangsungan dan memiliki pengetahuan berupa
kenyamanan hidup manusia. memahami, menerapkan,
Menurut Alisyahbana (1980: 1), menganalisis, dan mengevaluasi
“Teknologi adalah cara melakukan tentang pengetahuan faktual,
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan konseptual, operasional dasar, dan
manusia dengan bantuan alat dan metakognitif sesuai dengan bidang
akal sehingga seakan – akan dan lingkup kerja Otomatisasi dan
memperpanjang, memperkuat atau Tata Kelola Perkantoran pada
membuat lebih ampuh anggota tingkat teknis, spesifik, detil, dan
tubuh, panca indera, dan otak kompleks, berkenaan dengan ilmu
manusia”. pengetahuan, teknologi, seni,
Kantor adalah suatu unit budaya, dan humaniora dalam
organisasi yang terdiri dari tempat, konteks pengembangan potensi diri

Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran


e-ISSN 2614-0349
96 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran

sebagai bagian dari keluarga, kondisi siswa yang kebanyakan


sekolah, dunia kerja, warga hiperaktif sehingga sulit diatur, hal
masyarakat nasional, regional, dan tersebut mengakibatkan hasil
internasional. belajar siswa kurang maksimal.
Ada dua macam data yang
II. METODE PENELITIAN digunakan, antara lain : (1) Data
Pendekatan pada penelitian ini kuantitatif, Data kuantitatif dalam
menggunakan penelitian deskriptif penelitian ini berupa hasil belajar
dengan didukung data kualitatif dan siswa kelas X administrasi
kuantitatif. Penelitian ini Perkantoran SMK Wikara
menekankan pada pemecahan Karanganyar yang diambil dengan
masalah yang terjadi di dalam cara memberikan tes pada setiap
kelas. Setiap data yang diperoleh akhir siklus. (2) Data kualitatif,
merupakan data yang tercatat dari Dalam penelitian ini data kualitatif
kegiatan di lapangan. Jenis diperoleh dari hasil observasi
penelitian ini merupakan Penelitian dengan menggunakan observasi
Tindakan Kelas (PTK) atau secara langsung wawancara dan
Classroom Action Research, yaitu dokumentasi yang dilakukan
penelitian yang menekankan pada kepada siswa dan guru mengenai
peningkatan kualitas pembelajaran pelajaran mengelola peralatan
di kelas. Kualitas pembelajaran kantor.
yang dimaksud adalah hasil belajar. Sedangkan sumber data yang
Penelitian ini menggunakan model digunakan antara lain: (1)
siklus yang pelaksanaanya melalui Informan, sumber informan dalam
empat tahap kegiatan yaitu penelitian ini adalah siswa dan guru
planning (perencanaan), acting kelas X administrasi perkantoran
(pelaksanaan), observing SMK Wikarya Karanganyar. (2)
(pengamatan), dan reflecting Peristiwa dan aktifitas, peristiwa
(refleksi). yang diteliti yaitu mengenai
Adapun subjek dari penelitian pemanfaatan program aplikasi
tindakan kelas ini adalah siswa dan typing master untuk meningkatkan
guru kelas X Administrasi kecepatan mengetik cepat di SMK
Perkantoran SMK Wikarya Wikarya karanganyar. Selain itu
Karanganyar dengan komposisi dengan mengetahui peristiwa
kelasnya terdiri dari 38 siswa. aktivitas yang terjadi, peneliti juga
Pemilihan kelas tersebut telah dapat melakukan cross check
disesuaikan pula dengan terhadap informasi verbal yang
kesepakatan peneliti dengan guru diberikan oleh subjek dari peneliti.
Teknologi Perkantoran SMK (3) Data dan dokumen, sumber data
Wikarya Karanganyar. dokumen berupa nama siswa, hasil
Pertimbangan pemilihan kelas belajar atau daftar nilai siswa kelas
tersebut didasarkan pada kondisi X Administrasi Perkantoran SMK
kelas yang kurang aktif saat proses Wikarya Karanganyar pada mata
pembelajaran, siswa yang aktif pelajaran mengelola peralatan
hanya siswa tertentu saja, sebagian kantor.
besar siswa masih bersifat pasif dan

Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran


e-ISSN 2614-0349
97 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran

Penelitian ini menggunakan Apabila guru memberi kesempatan


teknik pengumpulan data yaitu siswa untuk bertanya, tidak ada
observasi, tes dan dokumentasi. siswa yang menanggapinya. Siswa
Dalam penelitian ini, peneliti cenderung tidak memanfaatkan
menggunakan jenis wawancara kesempatan untuk bertanya
terstruktur. Wawancara terstruktur mengenai kesulitan yang
digunakan karena pokok-pokok dihadapinya. Hal itu terjadi karena
pertanyaan sudah dibuat kerangka siswa masih malu untuk bertanya
dan garis besarnya, sehingga ataupun mengungkapkan pendapat
terarah dan terstruktur. mereka. Lebih parahnya lagi
beberapa siswa benar- benar tidak
III. HASIL DAN PEMBAHASAN tahu materi apa yang di sampaikan
Peneliti telah melakukan oleh guru sehinga siswa tidak
kegiatan observasi awal atau memiliki pertanyaan untuk di
pratindakan di kelas X Akuntansi tanyakan.
SMK Wikarya Karanganyar. Hasil Penerapan program aplikasi
observasi awal dapat ditinjau dari typing master untuk
segi guru, bahwa guru belum mengingkatkan kecepata mengetik
pernah mempraktekkan mengetik pada mata pelajaran teknologi
menggunakan typing master dalam perkantoran siklus I sebagai
pembelajaran untuk menyampaikan berikut: (1) tahap perencanaan
materi. Selama ini guru tindakan, (2) tahap pelaksanaan
mengunakan metode ceramah dan tindakan, (3) observasi,
praktek menggunakan mesin ketik berdasarkan hasil tes evaluasi pada
manual walaupun guru pernah siklus I dapat diketahui bahwa
menggunakan PPT dalam sebanyak 17 siswa telah mencapai
menjelaskan materi namun itu tidak Kriteria Ketuntasan Minimal
bertahan lama, karena siswa merasa (KKM) dengan presentase 44,74%
bosan dan jenuh. Sehingga guru dan nilai rata-rata kelas dicapai
dalam penggunaan metode sebesar 72,38. Sedangkan 21siswa
pembelajaran cenderung sulit untuk dengan presentase 55,26% masih
dipahami oleh siswanya, jadi guru belum mencapai KKM. Jumlah
belum melakukan inovasi dalam siswa yang mendapat nilai diatas
penerapan metode pembelajaran. KKM belum mencapai 70%
Hal itu menyebabkan siswa terlihat sehingga dapat dikatakan indikator
bosan dan kurang antusias untuk ketercapaian hasil belajar siswa
mengikuti proses pembelajaran. belum tercapai, (4) refleksi.
Sedangkan ditinjau dari segi Berdasarkan observasi dan analisis
siswa, dapat dilihat saat proses dari pelaksanaan tindakan siklus I,
pembelajaran berlangsung hanya maka refleksi yang perlu
beberapa siswa saja yang antusias dilakukan pada siklus berikutnya
dan memerhatikan penjelasan guru. adalah sebagai berikut: (1) Guru
Pada awal pembelajaran siswa sebaiknya bersikap tegas dan
dapat berkonsentrasi, namun lama disiplin kepada siswa agar siswa
kelamaan siswa mulai bosan dan tidak berbuat gaduh di dalam kelas
hilang konsentrasi belajarnya. yang mengakibatkan pembelajaran

Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran


e-ISSN 2614-0349
98 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran

kurang kondusif. (2) Siswa harus Administrasi perkantoran telah


aktif dalam mengikuti mengalami peningkatan
pembelajaran, membiasakan diri dibandingkan dengan siklus I.
untuk bertanya ataupun Penjabaran dari peningkatan
berpendapat kepada guru maupun hasil mengetik cepat tersebut yaitu
temannya. (3) Siswa sebaiknya pada siklus I presentase siswa yang
selalu fokus dalam mengikuti mencapai KKM sebesar 44,74%
kegiatan pembelajaran agar dapat dan meningkat pada siklus II
memahami materi yang dijelaskan menjadi 76,31%. Peningkatan yang
oleh guru. (4) Guru sebaiknya terlihat sudahmencapai target
bersikap tegas atas gangguan- peneliti yaitu sebesar 70%. Hasil
gangguan atau kecurangan- tersebut bisa membuktikan bahwa
kecurangan yang mungkin dengan pemanfaatkan program
dilakukan oleh siswa pada saat aplikasi typing master dapat
pelaksanaan tes akhir siklus. Pada meningkatkan hasil belajar siswa
saat pelaksanaan tes sebaiknya pada mata pelajaran menyusun
yang memiliki laptop disuruh untuk laporan keuangan, sehingga tidak
membawanya ke sekolah. perlu adanya tindakan untuk siklus
Penerapan program aplikasi berikutnya. Perbandingan hasil
typing master untuk tindakan, Berdasarkan hasil
mengingkatkan kecepata mengetik pelaksanaan tindakan pada siklus I
pada mata pelajaran teknologi dan siklus II dengan pemanfaatkan
perkantoran siklus II sebagai program aplikasi typing master
berikut: (1) tahap perencanaan dapat meningkatkan hasil belajar
tindakan, (2) tahap pelaksanaan siswa pada mata pelajaran
tindakan, (3) observasi, teknologi perkantoran.
berdasarkan hasil tes evaluasi pada Berikut adalah perbandingan
siklus II dapat diketahui bahwa hasil kecepatan mengetik pada
sebanyak 29 siswa telah mencapai siswa pada siklus I dan siklus II,
Kriteria Ketuntasan Minimal tabel siklus I dan table siklus II.
(KKM) dengan presentase 76,31% 90
dan nilai rata-rata kelas dicapai 80 76,31

70
sebesar 76,33. Sedangkan 9 siswa 60 55,26

dengan presentase 23,68% masih 50 44,74


40
belum mencapai KKM. Jumlah 30 23,69

siswa yang mendapat nilai di atas 20


10

KKM sudah lebih dari 70% 0


Siklus I Siklus II

sehingga dapat dikatakan indikator Tuntas % Belum Tuntas %

ketercapaian hasil belajar siswa


sudah tercapai, (4) refleksi,
berdasarkan hasil observasi pada Gambar 1. (Perbandingan Siklus I dan
siklus II, dapat diketahui bahwa Siklus 2, 2017)
hasil belajar siswa kelas X
Menunjukkan peningkatan pemanfaatam program aplikasi
nilai mengetik cepat pada siswa. typing master menujukkan bahwa
Data nilai mengetik cepat sebelum hanya 17 dari 38 siswa yang tuntas

Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran


e-ISSN 2614-0349
99 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran

pada siklus I terdapat peningkatan mencapai kriteria ketuntasan


nilai mengetik cepat sebesar minimal (KKM).
13,16% dari pratindakan. Pada Sebelum melakukan tindakan
siklus II nilai mengetik cepat siswa siklus 2, guru dan peneliti
meningkat sebesar 31,58% dari berdiskusi mengenai kekurangan-
siklus I menjadi 76,33%. Sebanyak kekurangan pada siklus I untuk
29 siswa dinyatakan tuntas dan 9 diperbaiki pada siklus II. Guru dan
siswa yang tidak tuntas karena peneliti membuat rencana
belum mencapai KKM sekolah pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang telah di tetapkan. serta pembawaan materi supaya
Peneliti pelakukan observasi tidak membosankan bagi siswa.
awal sebelum melakukan Berdasarkan hasil tes evaluasi pada
penelitian. Hasil dari observasi siklus 2 dapat diketahui bahwa
tersebut menunjukkan bahwa nilai sebanyak 29 siswa telah mencapai
mengetik cepat pada siswa masih keriteria ketuntasan minimal
rendah, siswa kurang aktif dalam (KKM) dengan presentase 76,31%
mengikuti pembelajaran yang dengan nilai rata rata mencapai
sedang berlangsung hanya 76,33. Sedangkan 9 siswa dengan
segelintir siswa yang antusias presentase 26,69% masih belum
mengikuti pembelajaran guru. Hal mencapai KKM yang telah
ini menyebabkan kurangnya ditentukan. Jumlah siswa yang
pemahaman siswa akan materi mendapatkan nilai diatas KKM
mengetik cepat yang dijelaskan sudah lebih dari 70% sehingga
oleh guru. Oleh karena itu siswa dapat dikatakan target peneliti
diharapkan lebih antusias dalam sudah tercapai.
mengikuti kegiatan pembelajaran Berdasarkan hasil penelitian
supaya suasana didalam kelas tindakan kelas pemanfaatan
menjadi hidup dan menyenangkan program aplikasi typing master
serta materi yang disampaikan oleh untuk meningkatkan kecepatan
guru dapat tersampaikan serta mengetik pada mata pelajaran
menigkatnya hasil pembelajaran Teknologi Perkantoran di kelas X
terlebih lagi dalam lingkup materi administrasi perkantoran SMK
mengetik cepat. Wikarya Karanganyar tahun Ajaran
Terlihat dari nilai mengetik 2017/2018 yang telah dilaksanakan
cepat waktu ulangan harian yang dapat disimpulkan bahwa
deperoleh dari hasil dokumen pemanfaaran program aplikasi
daftar nilai guru administrasi typing master dapat meningkatkan
khususnya mata pelajaran teknologi kecepatan mengetik pada mata
perkantoran kelas X SMK Wikarya pelajaran Teknologi Perkantoran di
Karanganyar tahun ajaran kelas X administrasi perkantoran
2016/2017 menunjukkan hanya SMK Wikarya Karanganyar tahun
sekitar 31,57% siswa yang telah ajaran 2017/2018. Hal ini dapat
mencapai nilai kriteria ketuntasan ditujukan dari hasil penelitian yang
minimal (KKM) sedangkan sisanya ditemukan oleh peneliti bahwa ada
sebesar 68,43% siswa belum peningkatan presentase ketuntasan
hasil belajar dengan KKM ≥75

Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran


e-ISSN 2614-0349
100 – Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran

pada siklus 1 sebesar 44,73% dan Kebudayaan Republik


dengan rata rata nilai kelas 72,38 Indonesia.
dan siklus 2 sebesr 76,31% dengan Republik Indonesia, (2010).
rata rata 76,33. Peraturan pemerintah
repulik indonesia no.17 tahun
IV. DAFTAR PUSTAKA 2010 tentang pengelolaan
Arif, A. S., & Stuerzlinger, W. dan penyelenggaraan
(2009, 26-27 Sept. 2009). pendidikan pasal 1 ayat 15
Analysis of text entry dan juga pasal 76 ayat 2.
performance metrics. Paper Jakarta. Sekertariat Negara.
presented at the 2009 IEEE Roesdiono, E. (2004). Upaya
Toronto International Peningkatan Keterampilan
Conference Science and Mengetik 10 Jari Dengan
Technology for Humanity Metode Drill Pada Siswa
(TIC-STH). Siswi Kelas X Smk
Brown, C. M. (1998). Human Muhammadiyah 3
computer interface design Yogyakarta. Yogyakarta.
guidelines. Exeter, England: Tim KKPI. (2011). Modul
Intellect book. Pembelajaran KKPI Kelas
Brown, S. (2004). keterampilan X. SMK Muhammadiyah 3
mengetik 10 jari edisi II Yogyakarta. Yogyakarta.
diakses dan diperoleh pada 2 Tony, H. (2011). Tata cara
mei 2017 dari pengetik. Di akses dan di
http://www.herworldplus.co peroleh dari heryantony.com
m/ . Tony, H. (2011). Belajar Mengetik
Cepat dengan 10 Jari.
Djamarah, S. B. (2005). Guru dan
Diakses dari:
Anak Didik Dalam Interaksi http://www.heryantony.com.
Edukatif Suatu Pendekatan Pada tanggal
Teoritis Psikologis. Jakarta :
PT Rineka Cipta.
Gunawan, W. (2008). Teknik
Efektif Mengetik 10 Jari.
Bandung: Yrama Widya.
J.Paat, dkk. (1982). Belajar
Mengetik Metode Modern.
Jakarta: Pradnya Paramita.
Republik Indonesia, (2003).
Undang-Undang RI No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Jakarta: Menteri Pendidikan

Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran


e-ISSN 2614-0349

You might also like