You are on page 1of 8

KUALITAS PELAYANAN NASABAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA

UNIT VETERAN CABANG PALU


Muhammad Reza Abbas
echa_abbas070707@yahoo.co.id
Mahasiswa Program Studi Magister AdministrasiPublik PascasarjanaUniversitasTadulako

Abstract
The aim of this research is to analyze the quality of customer service in providing loans to its
costumers. The number of informants in this study was ten people consisting of six employees and
four customers. Technique used in determining the informants was purposive sampling method that
the informants were selected deliberately. Data collecting techniques in this study were
observations, interviews, and documentations. The result shows that the quality of customer service
in providing loans at Veteran Unit of Palu Branch Office of BRI had not been carried out optimally
because it had not satisfied its costumers in delivering credit service. This was proven with five
indicators which became the parameter in this research where there were two aspects it had not
fulfilled well; they were reliability that the employees need more training from Bank Rakyat
Indonesia to support the service delivery and there were some of its employees that could not
provide good sense of security in collecting debt of the costumers in arrears, another obstacle was
assurance that some costumers did not punctually fulfill their responsibility of the credit
requirements. The other three indicators like responsiveness, empathy, and tangible already
supported the service quality optimally at the Bank Rakyat Indonesia at Veteran Unit of Palu
Branch Office.
Keywords: Service Quality, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, and Tangible.

Upaya memperbaiki perekonomian nasional, yang sangat berperan dalam


nasional yang terpuruk akibat krisis, memang memacu proses perbaikan dan pemulihan
memerlukan perjuangan berat dan sungguh- perekonomian nasional.
sungguh. Banyak permasalahan dan tantangan Sesuai dengan fungsinya, perbankan
ekonomi yang harus segera diatasi, merupakan suatu lembaga keuangan yang
diantaranya adalah ketidakstabilan moneter menghimpun dana dari masyarakat yang
dan nilai tukar rupiah, kondisi perbankan kemudian disalurkan kembali lewat pinjaman
yang melemah dan permasalahan struktural di kredit, yang secara nyata akan mendorong
sektor riil. Untuk itu pemerintah telah dunia usaha akan berkembang lebih pesat.
melakukan kebijakan strategis guna Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha
mempercepat proses perbaikan dan pemulihan akibat adanya penambahan investasi akan
ekonomi. berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan dibidang perbankan Untuk menghimpun potensi dana dari
difokuskan pada upaya untuk menyehatkan masyarakat yang begitu besar, maka pihak
dan menetapkan ketahanan sistem perbankan perbankan haruslah dapat memahami
nasional dengan memberdayakan kembali keinginan dan kebutuhan konsumen maka
bank yang dinilai sama sekali tidak pihak perbankan berusaha mempengaruhi
mempunyai prospek untuk berkembang. Hal keputusan konsumen untuk menjadi nasabah
ini dimaksudkan agar sektor perbankan dapat kredit. Seseorang dapat dipengaruhi untuk
segera pulih untuk menjalankan fungsinya membeli suatu produk bank apabila
sebagai lembaga intermediasi keuangan dan konsumen merasa yakin dengan produk yang
komponen utama sistem pembayaran ditawarkan dan dapat memuaskan kebutuhan

211
212 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 211-218 ISSN: 2302-2019

yang mereka inginkan. Maka dari itu, pihak dipengaruhi oleh faktor kepercayaan,
perbankan haruslah mempunyai strategi yang promosi, lokasi bank, suku bunga, fasilitas
jitu dalam rangka mendapatkan calon dan biaya-biaya. Untuk mengukur suatu citra
nasabah. Salah satu startegi yang nampak bank agar lebih berkualitas tentunya perlu
adalah dengan menawarkan berbagai altenatif adanya suatu pisau analisis agar dapat
jenis produk kredit mikro misalnya Kupedes meningkatkan kualitas pelyanan yang ada,
dan Kredit usaha rakyat beserta sejumlah dalam penelitian ini menggunakan teori
rangsangan seperti tingkat bunga, kemudahan Parasuraman yaitu kehandalan, daya tanggap,
dalam bertransaksi serta pelayanan lainnya. jaminan, empati, dan bukti fisik. Dengan
Dari berbagai tawaran tersebut akan melihat kelima indikator tersebut seyogyanya
melahirkan persepsi yang berbeda dikalangan dapat mengetahui kualitas pelayanan pada
calon nasabah untuk menentukan alternatif Bank Rakyat Indonesia Unit Veteran Cabang
terbaik dan teraman menurut ukuran nasabah Palu sebagai lokus kajian.
yang dapat memuaskan kebutuhannya. Berbicara mengenai pelayanan
Bank Rakyat Indonesia adalah merupakan tugas utama yang hakiki bagi
merupakan salah satu Badan Usaha Milik setiap karyawan sebagai pelayan masyarakat.
Negara yang terbesar dan tersebar di Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas
Indonesia. Pada awalnya BRI didirikan di pelayanan kepada masyarakat, maka
Purwokerto Jawa Tengah dengan nama Hulp perbaikan kinerja karyawan sangat penting,
en Spaarbank der Inlandsche Hoofden, atau sebab tuntutan masyarakat terhadap kualitas
Bank Bantuan dan Simpanan milik Kaum pelayanan baik pada lembaga Pemerintah
Priyayi Purwokerto. Pada prinsipnya persepsi maupun swasta semakin tinggi mengingat
nasabah untuk mengambil fasilitas kredit pada kesadaran masyarakat akan hak dan
suatu bank adalah citra bank tersebut di mata kewajibannya sebagai warga negara semakin
nasabah. Citra memiliki peranan sangat berkembang, masyarakat menuntut pelayanan
penting dalam pemasaran. Citra relatif sulit yang cepat, tepat, transparan, efisien dan
untuk dibentuk dalam waktu singkat dan efektif. Kata kunci untuk memenuhi harapan
melibatkan beberapa unsur di dalamnya. tersebut adalah pelanggan / masyarakat yang
Secara umum konsumen akan mencari dan harus dilayani dan dipuaskan kebutuhannya,
menggunakan produk atau jasa yang bercitra bukan sebaliknya karyawan yang harus
baik, terlebih untuk produk yang memiliki dilayani masyarakat.
tingkat resiko tinggi. Suatu pelayanan akan terbentuk karena
Bank marupakan contoh dari usaha adanya proses pemberian layanan tertentu dari
yang banyak dipengaruhi oleh baik buruknya pihak penyedia layanan kepada pihak yang
citra yang terbentuk, bank yang bercitra buruk dilayani. Dalam hal layanan diberikan karena
relatif sulit untuk menjaring nasabah, tujuan komersial, satu pihak akan
sedangkan bank yang memiliki citra yang menyediakan layanan bagi pihak lain, bila
baik tentunya akan lebih mudah mendapatkan pihak lain tersebut bersedia untuk membayar.
dan mempertahankan para nasabahnya. Ada Dalam pemberian layanan ada tiga hal
empat dimensi yang melandasi citra suatu penting yang patut kita simak dalam proses
bank yaitu kedinamisan, kredibilitas, pelayan, layanan, yaitu mengenai pihak penyedia
dan identitas Bank (Heerden dan Puth dalam layanan, pihak yang menerima layanan, dan
Istijanto, 2005:239). Selain teori yang jenis atau bentuk layanan.
melandasi citra suatu bank tersebut 1) Penyedia Layanan (service provider)
menunjukkan pula bahwa keputusan nasabah adalah pihak yang dapat memberikan suatu
untuk menggukan fasilitas kredit pada layanan tertentu kepada konsumen, baik
produk kredit Kupedes dan KUR BRI berupa layanan dalam bentuk penyedia dan
Muhammad Reza Abbas, Kualitas Pelayanan Nasabah Pada Bank Rakyat Indonesia««««««««««««« 213

penyerahan barang (goods) atau jasa-jasa dengan keinginan atau lebih dari yang
(service). diharapkannya dan memperlakukan
2) Penerima Layanan (service receiver) pelanggan dengan pola layanan terbaik.
adalah mereka yang disebut sebagai Layanan yang baik merupakan daya tarik
konsumen (consumer) atau pelanggan yang besar bagi para pelanggan, sehingga
(customer) yang menerima layanan dari korporat bisnis sering kali menggunakannya
pada penyedia layanan. sebagai alat promosi untuk menarik minat
3) Jenis Layanan adalah jenis layanan yang pelanggan. Program pelayanan kepada
dapat diberikan oleh penyedia layanan pelanggan dengan bertitik tolak dari konsep
kepada pihak yang membutuhkan layanan kepedulian kepada konsumen terus
antara lain pemberian dalam bentuk jasa dikembangkan sedemikian rupa, sehingga
atau barang. sekarang ini program pelayanan telah menjadi
Dalam menyelenggarakan layanan, salah satu alat utama dalam melaksanakan
pihak penyedia dan pemberi layanan harus strategi pemasaran untuk memenangkan
selalu berupaya untuk mengacu kepada tujuan persaingan.
utama pelayanan yaitu kepuasan Konsumen Kualitas sebuah layanan bukan
(consumer satisfaction) atau kepuasan ditentukan oleh pihak yang melayani saja,
pelanggan (costumer satifaction). Sebagai tetapi lebih banyak ditentukan oleh pihak
pihak yang melayani tidak akan mengetahui yang dilayani, karena merekalah yang
apakah pelanggan yang kita layani puas atau menikmati layanan sehingga dapat mengukur
tidak, karena yang dapat merasakan kepuasan kualitas jasa pelayanan berdasarkan harapan-
yang diperoleh para pelanggan itu biasanya harapan mereka dalam memenuhi
sangat berkaitan erat dengan standar kualitas kepuasannya. Sekarang ini pelanggan
pelayanan kecepatan, ketepatan, dan semakin pintar, mereka sangat kritis sehingga
keramahan. Dalam kaitannya dengan para pelaku bisnis harus mampu memberikan
pelayanan kepada pelanggan eksternal, semua pelayanan yang sesuai dengan harapan para
pihak yang bergerak dalam pemberian pelanggan. Sedikit saja penyimpangan,
layanan yang bersifat komersial maupun non mereka akan menilai pelayanan tidak sesuai
komersial harus menyadari bahwa keberadaan dengan yang diharapkan dan para pelanggan
konsumen yang setia merupakan pendukung akan menilai tidak baik, demikian halnya
untuk kesuksesan bagi perusahaan maupun kualitas jasa pelayanan yang harus diberikan
organisasi lainnya. Dengan demikian, mereka oleh Bank Rakyat Indonesia, secara umum
harus menempatkan konsumen sebagai aset harus mengacu kepada kepuasan nasabah.
yang sangat berharga. Karena dalam Apabila hal ini dilakukan dan dapat
kenyataannya tidak akan ada satupun diperbaharui setiap saat sesuai kebutuhan
organisasi, terutama perusahaan yang akan nasabah, maka nasabah BRI Unit Veteran
mampu bertahan hidup bila ditinggalkan oleh Cabang Palu semakin menunjukkan
pelanggannya. perkembangan yang positif setiap tahunnya.
Satu - satunya jalan untuk Hal ini dapat dilihat dari perkembangan
mempertahankan agar perusahaan selalu nasabah BRI Unit Veteran Cabang Palu
didekati dan diingat pelanggan adalah dengan selama dua tahun terakhir mengalami
mengembangkan mutu layanan, antara lain peningkatan yang cukup signifikan dari segi
dengan cara: Memperhatikan perkembangan penyaluran kredit, namun kondisi ini kurang
kebutuhan dan keinginan para pelanggan dari didukung oleh petugas yang melayani proses
waktu ke waktu, agar mudah untuk pelayanan kredit yang diterapkan di BRI Unit
mengantisipasinya. Berupaya menyediakan Veteran Cabang Palu.
kebutuhan-kebutuhan pelanggan sesuai
214 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 211-218 ISSN: 2302-2019

Dengan mengutamakan kualitas Parasuraman, Zaithaml dan Berry (1990)


pelayanan untuk memuaskan para dalam Harbani Pasolong (2007:135),
nasabahnya, seyogyanya Bank sebagai pengukuran kualitas pelayanan publik
lembaga ekonomi yang menghimpun dana didasarkan pada indikator sebagai berikut ;
dari masyarakat dengan sebanyak-banyaknya Reliability, yakni pengetahuan dan
kemudian menyalurkannya kepada keramahan petugas pemberi layanan serta
masyarakat dalam bentuk kredit dengan kemampuan mereka untuk menginspirasi
memerhatikan kualitas layanan. Hal tersebut kepercayaan dan kenyamanan bagi pengguna
di atas merupakan konsep teoritis yang layanan. Responsiveness, pada dimensi
menjadi sebuah tolak ukur tentang responsiviness adalah kesediaan untuk
beragamnya fenomena terhadap keputusan membantu pengguna layanan, hal ini merujuk
seseorang menggunakan jasa bank. kepada ketanggapan dari petugas pelayanan
Fenomena-fenomena tersebut menjadi daya yang akan meningkatkan rasa kenyamanan
tarik tersendiri bagi penulis untuk pengguna layanan. Assurance yaitu
mengembangkannya dengan judul, Kualitas kemampuan untuk menyelenggarakan
Pelayanan Nasabah Pada Bank Rakyat pelayanan secara handal dan akurat. Hal ini
Indonesia Unit Veteran Cabang Palu. merujuk konsistensi penyelengara pelayanan
sesuai dengan apa yang telah dijanjikan.
METODE Empathy, yakni kepedulian dan perhatian
terhadap pengguna layanan secara individu
Jenis penelitian pada prinsipnya yang diberikan oleh pihak penyelenggara
merupakan pengklasifikasian penelitian pelayanan. Tangibles, adalah fasilitas fisik,
berdasarkan atas tujuan penjelasan atau perlengkapan, dan penampilan petugas
tingkat penjelasan terhadap konsep penelitian pelayanan. Hal ini berkaitan dengan hal-hal
yang ingin dicapai oleh peneliti. Jenis yang terlihat dalam pelayanan seperti fasilitas
penelitian berkaitan dengan analisis data, dari ruang tunggu, sarana dan prasarana, serta
hal tersebut di atas, maka pada tahap ini kemudahan informasi yang bisa didapatkan
peneliti mencantumkan jenis penelitian desain masyarakat dari fasilitas yang ada.
kualitatif dengan menggunakan pendekatan
deskriptif yaitu memberikan gambaran secara HASIL DAN PEMBAHASAN
jelas atas sejumlah fakta-fakta yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti Sebagai salah satu prinsip dasar dalam
dan merupakan suatu bentuk pengumpulan mewujudkan pelayanan yang prima yang
data yang bertujuan menggambarkan atau sudah tercitra pada Bank BRI sejak lama,
memaparkan suatu keadaan atau suatu pemberian kualitas pelayanan kepada nasabah
masalah, dimana data yang diambil dianalisis harus dapat dijadikan pedoman dalam setiap
kebenarannya khususnya tentang bagaimana kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh pihak
penerapan aspek kualitas pelayanan dalam pemberi layanan termasuk pelayanan dalam
pemberian kredit pada nasabah di BRI Unit hal pemberian kredit / pinjaman. Sejalan
Veteran Cabang Palu. dengan hal tersebut, penelitian ini akan
Dalam konteks ini, pengukuran mengkaji bagaimana kualitas pelayanan
mengenai kualitas pelayanan merupakan dalam pemberian kredit kepada nasabah BRI
perbandingan antara pelayanan yang Unit Veteran Cabang Palu dengan
diharapkan dengan pelayanan yang diterima. menggunakan beberapa fokus kajian dari
Dalam metode pengukuran ini, penilaian indikator penelitian sehingga dapat
konsumen berperan penting dalam mengukur diungkapkan fenomena yang berkaitan
kualitas pelayanan publik. Menurut dengan masalah kualitas pelayanan. Masing-
Muhammad Reza Abbas, Kualitas Pelayanan Nasabah Pada Bank Rakyat Indonesia««««««««««««« 215

masing fokus kajian sebagaimana dijelaskan dan berdampak positif terhadap devisa
dalam alur pikir dan definisi konsep akan negara. masyarakat akan terus menuntut
dicermati secara mendalam menggunakan pelayanan yang berkualitas sehingga bagi
metode penelitian yang telah diuraikan organisisi perbankan terutama Bank BRI
sebelumnya, sehingga observasi dan tentunya harus terus memberikan pelayanan
wawancara yang dilakukan pada obyek yang optimal baik pra dan pasca pelayanan.
penelitian akan menghasilkan tanggapan dari Pentingnya pelayanan ini tidak lepas dari efek
informan mengenai kualitas pelayanan yang yang ditimbulkan dari kesan atau persepsi
diberikan, hal ini dapat dikemukakan melalui ketika masyarakat berhubungan langsung.
fokus kajian kualitas pelayanan yang Salah satu yang dapat ditangkap
meliputi: oleh masyarakat adalah keramahan dan
1. Kehandalan (reliability). kesantunan dalam memberikan pelayanan
Dimensi Kehandalan (Reliability) yang ditunjukkan oleh pemberi layanan.
adalah pengetahuan dan keramahan petugas Mengingat dampaknya yang cukup hebat
pemberi layanan serta kemampuan mereka dalam penilaian masyarakat terhadap suatu
untuk menginspirasi kepercayaan dan perbankan, maka para karyanan harus
kenyamanan bagi pengguna layanan. Aspek memberikan perhatian pada aspek ini.
ini salah satu yang paling diharapkan nasabah 2. Daya Tanggap (Responsiveness)
Bank BRI. Karyawan yang ramah akan Dimensi Responsiveness adalah
menjadi salah satu faktor determinan bagi kesediaan untuk membantu pengguna
pengguna layanan untuk memberikan layanan. Hal ini merujuk kepada ketanggapan
penilaian yang baik atas pelayanan yang dari petugas pelayanan yang akan
disajikan. Dari pendapat di atas adapun meningkatkan rasa kenyamanan pengguna
menurut (Berry dan Parasuraman, 1990:42) layanan. Menurut Parasuraman, Dkk. dalam
dalam mendefinisikan kehandalan Yaitu (Lupiyoadi & Hamdani, 2006:182) daya
kemampuan untuk melaksanakan jasa yang tanggap (responsiveness) yaitu suatu
dijanjikan dengan terpercaya dan akurat. kebijakan untuk membantu dan memberikan
Pengetahuan, dan kesopansantunan para pelayanan yang responsif dan tepat kepada
Karyawan BRI dapat menumbuhkan rasa konsumen, dengan penyampaian informasi
keyakinan dan kepercayaan nasabah terhadap yang sangat jelas dan membiarkan
citra Bank BRI. Selanjutnya, menurut Kotler masyarakat menunggu terlalu lama
dan Keller (2009:52) mendefinisikan merupakan persepsi yang negatif dalam
keyakinan dalam kehandalan (Reliability) kualitas pelayanan.
adalah pengetahuan terhadap pelayanan yang Dengan demikian, daya tanggap yang
diberikan secara tepat, kesopansantunan cukup baik yang dimiliki pegawai di BRI Unit
pegawai dalDP PHPEHUL SHOD\DQDQ « Veteran seyogyanya dapat membantu nasabah
melahirkan kemampuan dalam menanamkan untuk mendapatkan pelayanan yang
kepercayaan dan keyakinan masyarakat berkualitas, dimana tercapainya kualitas
terhadap layanan kredit yang akan mereka pelayanan terwujud berdasarkan penilaian
terima. Oleh karena itu, keramahan menjadi penerima layanan, sehingga daya tanggap
sangat penting dimana banyaknya persaingan yang dimiliki oleh karyawan BRI Unit
antara Bank Swasta dan Bank BUMN dalam Veteran selalu dipertahankan keoptimalannya
hal pemberian pelayanan yang belakangan ini dalam memberikan pelayanan kepada nasabah
sebagai dampak dari tumbuhnya kepercayaan dan khususnya dalam pengurusan pinjaman /
masyarakat atas citra dari suatu Bank. kredit yang memiliki intensitas pengurusan
Sehingga Bank-Bank yang berskala nasional yang tinggi dengan demikian harapan nasabah
tidak tergeser oleh adanya Bank-Bank Swasta tidak begitu jauh dengan apa yang dirasakan.
216 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 211-218 ISSN: 2302-2019

3. Jaminan (Assurance) empati (empathy) dalam menyelesaikan atau


Dimensi assurance adalah kemampuan mengurus dan memiliki komitmen yang sama
untuk menyelenggarakan pelayanan secara terhadap pelayanan. Sejalan dengan hal
handal dan akurat. Hal ini merujuk tersebut Parasuraman. Dkk. 1998 dalam
konsistensi penyelengara pelayanan sesuai Lupiyoadi dan Hamdani (2006:182),
dengan apa yang telah dijanjikan. berpendapat bahwa empati (empathy) yaitu
Menurut Parasuraman, dkk. perhatian dengan memberikan sikap yang
dalam Lupiyoadi dan Hamdani (2006:182) tulus dan bersifat individual atau pribadi yang
berpendapat jaminan (assurance) yaitu diberikan pemberi layanan kepada
kemampuan pemberi layanan untuk konsumen seperti kemudahan untuk
memberikan pelayanan seusai dengan apa menghubungi kantor/pemberi layanan,
yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. kemampuan karyawan untuk berkomunikasi
Kinerja harus sesuai dengan harapan dengan konsumen dan usaha pemberi
masyarakat yang berarti ketepatan waktu, pelayanan untuk memahami keinginan dan
pelayanan yang sama untuk semua kebutuhan konsumennya. Dimana suatu
masyarakat tanpa kesalahan, dan dengan organisasi diharapkan memiliki pengertian
akurasi yang tinggi. Pemenuhan janji dalam tentang konsumennya, memahami kebutuhan
pelayanan akan mencerminkan kredibilitas konsumennya secara spesifik, serta memiliki
pemberi pelayanan. waktu pengoperasian yang nyaman bagi
Menurut Suryani, (2013: 91) Kualitas konsumennya.
pelayanan dapat terwujud apabila pemberi Dari pendapat-pendapat di atas, maka
layanan dapat memberikan pelayanan sesuai penulis beranggapan bahwa sikap adil telah
dengan yang dijanjikan secara akurat dan diupayakan oleh karyawan BRI Unit Veteran
terpercaya. Bank BRI Unit Veteran khususnya dalam melayani pengurusan
berdasarkan penelitian sudah memberikan pinjaman / kredit. Namun masih adanya
pelayanan sesuai dengan waktu yang kendala seperti kelengkapan berkas yang
dijanjikan sebelumnya dalam pengurusan belum memenuhi persyaratan sehingga
pelayanan kredit namun masih ada beberapa nasabah merasa bahwa hal tersebut bisa cepat
kendala sehingga waktu yang dijanjikan tidak terselesaikan asalkan mereka kenal baik
dapat terpenuhi secara akurat. Padahal aspek dengan karyawan BRI Unit Veteran. Tidak
ini cukup berpengaruh terhadap kualitas membedakan antara berkas kredit nasabah
pelayanan karena apabila aspek ini tidak satu dengan yang lainnya selama persyaratan
terpenuhi maka akan mempengaruhi mereka memenuhi syarat merupakan sikap
kepercayaan masyarakat terhadap pemberi tegas karyawan dalam pelayanan sehingga
layanan. akan menimbulkan prilaku yang adil terhadap
4. Empati (Empathy) seluruh nasabah.
Dimensi Empathy adalah kepedulian 5. Bukti Fisik (Tangible)
dan perhatian terhadap pengguna layanan Dimensi tangible yaitu fasilitas fisik,
secara individu yang diberikan oleh pihak perlengkapan, dan penampilan petugas
penyelenggara pelayanan. Setiap kegiatan / pelayanan. Hal ini berkaitan dengan hal-hal
aktifitas pelayanan memerlukan adanya yang terlihat dalam pelayanan seperti fasilitas
pemahaman dan pengertian dalam ruang tunggu, sarana dan prasarana, serta
kebersamaan, asumsi, atau kepentingan kemudahan informasi yang bisa didapatkan
terhadap suatu hal yang berkaitan dengan masyarakat dari fasilitas yang ada. Tentunya
pelayanan. Pelayan akan berjalan dengan semakin baik fasilitas fisik tersebut dan dapat
lancar dan berkualitas apabila setiap pihak diandalakan menurut persepsi pengguna
yang berkepentingan memiliki adanya rasa pelayanan maka akan mempengaruhi
Muhammad Reza Abbas, Kualitas Pelayanan Nasabah Pada Bank Rakyat Indonesia««««««««««««« 217

]penilaiaan terhadap kualitas pelayanan. Bank Rakyat Indonesia terhadap


Dalam hal ini, Menurut Parasuraman karyawannya demi menunjang pelayanan dan
(2001:78): ³.RQVXPHQ DNDQ PHPSXQ\Di masih adanya beberapa oknum karyawan
persepsi bahwa suatu perusahaan mempunyai yang belum memenuhi rasa aman dalam
kualitas pelayanan yang baik bila memiliki penagihan angsuran nasabah yang
sarana fasilitas fisik perkantoran, menunggak. Adapun hambatan lainnya dalam
perlengkapan, ruang tunggu, dan lain-lain jaminan (assurance), tepat janji dalam
serta penampilan (kerapian) personil secara pelayanan kredit memiliki hambatan dari
fisik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. calon nasabah itu sendiri yang tidak tepat janji
Kesadaran akan pentingnnya kerapihan dalam pemenuhan persyaratan berkas kredit.
merupakan hal yang sangat penting dalam Adapun tiga indikator lainnya yaitu daya
menciptakan asumsi positif dari nasabah. tanggap (responsiveness), empati (empathy),
Menurut Moenir (2014:88) bahwa: dan bukti fisik (tangible) sudah menunjang
³.HVDGDUDQ SDUD pejabat dan petugas yang kualitas pelayanan dengan maksimal di Bank
berkecimpung dalam pelayanan publik dapat BRI Unit Veteran Cabang Palu.
mendukung berjalannya suatu pelayanan
GHQJDQ EDLN ´ .HVDGDUDQ DNDQ SHQWLQJQ\D Rekomendasi
pelayanan yang berkualitas ternyata bisa 1. Diharapkan kepada BRI Cabang Palu
dicederai dengan hal-hal yang kecil seperti dan Unit Pelaksananya untuk
kerapihan misalnya, kerapihan yang kurang memberikan pelatihan dan pendidikan
baik akan menimbulkan asumsi masyarakat lebih intens lagi, bukan terbatas hanya
kecil bahwa mereka tidak dilayani seperti pada saat rekrutmen awal.
masyarakat menengah ke atas. Oleh sebab itu 2. Karyawan BRI Unit seyogyanya wajib
adanya dorongan yang terus diberikan mengikuti kegiatan pelatihan pelayanan
pimpinan untuk menumbuhkan kesadaran demi mewujudkan aspek kehandalan
yang tinggi terhadap pelayanan yang mereka kepada nasabah dalam pengurusan
lakukan serta konsistensi akan aturan yang layanan kredit/pinjaman.
berlaku menjadi hal yang harus 3. Intensitas pemberian motivasi yang
diprioritaskan. selama ini diberikan oleh kepala unit
kepada bawahannya agar dapat
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ditingkatkan kualitasnya.

Kesimpulan UCAPAN TERIMA KASIH


Berdasarkan hasil penelian dan
pembahasan yang telah dipaparkan, maka Atas bantuan dari berbagai pihak
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: khususnya pembimbing yang penulis hormati
Kualitas Pelayanan dalam pemberian Bapak Dr. Nawawi Natsir, M.Si. dan Ibu Dr.
kredit di BRI Unit Veteran Cabang Palu Hajar Anna Patunrangi, M.Si. yang telah sudi
berdasarkan hasil penelitian belum terlaksana meluangkan waktu dan banyak memberikan
secara maksimal dikarenakan belum masukan serta saran arahan yang sangat
memenuhi kepuasan nasabah dalam bermanfaat, sehingga artikel ini dapat
pemberian pelayanan kredit. Hal ini diselesaikan dengan baik, penulis ucapkan
dibuktikan dengan 5 indikator yang dijadikan banyak terima kasih.
tolak ukur dalam penelitian, dua fokus kajian
yang tidak terpenuhi yaitu indikator
kehandalan (reliability) dimana masih
kurangnya pelatihan yang diberikan oleh
218 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 211-218 ISSN: 2302-2019

DAFTAR RUJUKAN

Istijanto. 2005, Riset Sumber daya Manusia.


Jakarta, PT. Gramedia pustaka Utama.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009.
Alih Bahasa: Benyamin Molan.
Manajemen Pemasaran. Edisi
Ketigabelas. Jilid 1. Cetakan Keempat.
Jakarta, PT. Indeks.
Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen
Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta,
Salemba Empat.
Moenir, A.S. 2014. Manajemen Pelayanan
Umum di Indonesia. Jakarta, Bumi
Aksara.
Parasuraman, A. Valerie, 2001.
(Diterjemahkan oleh Sutanto)
Delivering Quality Service. New York,
The Free Press.
Pasolong Harbani, 2007. Teori Administrasi
Publik. Bandung, Alfabeta.
Suryani, Tatik. 2013. Perilaku Konsumen di
Era Internet: Implikasinya pada
Strategi Pemasaran. Edisi Pertama.
Yogyakarta, Graha Ilmu.
Valarie A. Zeithaml, Leonard L Berry, & A.
Parasuraman 1990. The Behavioural
Consequences of Service Quality. Jurnal
Elektronik.

You might also like