You are on page 1of 11

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok Remaja


di SMK “X” Surakarta
Fathin Faridah*)
*)
mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Koresponden : fathinfaridah@gmail.com

ABSTRACT
A number of studies from the International Tobacco Control showed that, the
implementation of pictorial health warnings have an impact on smoker to quit
smoking. In Indonesia, there is Regulation of Health Minister No. 28/2013 about
Implementation of Health Warnings and Health Information on Tobacco Product,
which regulate the implementaion of pictorial health warnings on tobacco
produck. The purpose of this research is to analyze the factors that causing
smoking behavior in adolescents. The population is active students of SMK “X” in
Surakarta in grade 10th and 11th, with a total of 1266 people and as many as 100
samples were taken using a random sampling method with proportional stratified
random sampling technique. The whole question has been tested for validity and
reliability. Analysis of data using statistical analysis of Chi Square test
(significance level 0.05). The results showed that, most of the respondents’
gender is male (95%), most of the respondents were 16-19 years of age (late
teens) (81%), and the grade level of the respondents were in grade 10th(52%).
The variables associated with adolescents smoking behavior, which are : gender
(p= 0.000), the attitude (p = 0.001), exposure to pictorial health warnings on
cigarette packs (p= 0.010), support from familiy (p= 0.006), and peer support (p =
0.001). The suggestion on this research are, the government should implement of
pictorial health warnings more domineering and more informative both in
cigarette packs or mass media.

Keywords : pictorialhealthwarnings, smoking behavior,adolescents


meningkat dalam Riskesdas 2007
(34,2%),Riskesdas 2010 (34,7%), dan
PENDAHULUAN Riskesdas 2013 (36,3%).11,12,13
Menurut laporan WHO tahun Ada banyak faktor yang
2011 mengenai konsumsi tembakau melatarbelakangi remaja menjadi
dunia, angka prevalensi merokok di perokok, antara lain faktor intrinsik yang
Indonesia merupakan salah satu di meliputi faktor jenis kelamin, faktor
antara yang tertinggi di dunia, dengan kepribadian, faktor pekerjaan dan faktor
46,8% laki-laki dan 3,1% perempuan kepercayaan. Faktor ekstrinsik meliputi
usia 10 tahun ke atas yang pengaruh keluarga dan lingkungan
diklasifikasikan sebagai perokok. Jumlah sekitar, pengaruh teman sebaya,
perokok mencapai 62,8 juta, di mana pengaruh iklim, iklan rokok, kemudahan
sebanyak 40% di antaranya berasal memperoleh rokok, tidak adanya
dari kalangan ekonomi bawah.1 peraturan, serta sikap petugas
Hasil dari Riskesdas kesehatan.18
menunjukkan bahwa proporsi perokok Bagi konsumen rokok, label
penduduk umur ≥15 tahun yang peringatan bahaya merokok merupakan
merokok dan mengunyah tembakau stimulus yang akan disikapi. Label

887
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

informasi tentang bahaya merokok pada dari siswa-siswi kelas 10,11 dan 12
kemasan rokok yang tertera pada setiap yang terbagi dalam 9 jurusan yang
kemasan rokok dimaksudkan agar berbeda dalam setiap tingkatan kelas.
semua orang dapat membaca informasi Sembilan jurusan tersebut adalah
yang disampaikan. Konsumen rokok Teknik Konstruksi Kayu dan Beton,
yang membaca tulisan dalam label Teknik Gambar dan Bangunan, Teknik
diharapkan akan memilih, meng- Konstruksi Kayu, Teknik Instalasi
organisasi dan menginterprestasi Tenaga Listrik, Teknik Audio Video,
informasi mengenai produk dalam Teknik Permesinan, Teknik Kendaran
kemasan label tersebut.22 Ringan/Otomotif, Teknik Komputer dan
Review yang termasuk dalam Jaringan, serta Teknik Rekayasa
total 94 studi, peringatan gabungan Perangkat Lunak.
ditemukan memiliki dampak yang lebih Berdasarkan data sekunder dan
besar daripada hanya pesan teks di hasil wawancara dengan siswa di SMK
hampir semua studi; hanya tiga studi “X” didapatkan bahwa, sebanyak 85%
tidak menemukan peringatan berbasis responden merupakan perokok.
gambar lebih efektif daripada teks Padahal, sudah ada larangan merokok
saja.28 di lingkungan sekolah.
Hal tersebut juga merupakan Berdasarkan paparan di atas,
hasil dari laporan ITC (International dirumuskan pertanyaan penelitian
Tobacco Control), perbandingan lintas berupa : “Apa saja faktor-faktor yang
negara termasuk tujuh negara Eropa.29 menyebabkan perilaku merokok remaja
Di Indonesia sendiri, sejak tanggal 26 di SMK “X” Surakarta ?”
Juni 2014, diwajibkan semua industri
rokok untuk mencantumkan peringatan METODE PENELITIAN
bergambar pada produk rokok atau yang Penelitian ini menggunakan metode
disebut dengan PHW (Pictorial Health pendekatan cross sectional.Penelitian ini
Warnings). adalah penelitian kuantitatif dengan jenis
Wilayah Jawa Tengah termasuk penelitian adalah penelitian survei.
salah satu wilayah dengan konsumsi Rancangan pada penelitian ini adalah
rokok yang tinggi. Data dari Riskesdas, penelitian analitik dimana bertujuan
jumlah perokok di Jawa Tengah untuk mengetahui hubungan antara
menempati 15 besar urutan propinsi di faktor-faktor penyebab perilaku merokok
Indonesia dengan jumlah perokok remaja di SMK “X” Surakarta.
terbanyak di tahun 2007, dan naik Variabel penelitian terdiri dari
menjadi 12 besar pada tahun 2013.11,13 Variabel independen, yang meliputi :
Berdasarkan penelitian dari Predisposing factors (karakteristik
Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun responden berupa jenis kelamin, usia,
2010, lebih dari 50% kepala keluarga di dan tingkatan kelas; pengetahuan
Surakarta merupakan perokok.37Hal ini mengenai pictorial health warnings,
menunjukkan bahwa konsumsi rokok sikap terhadap pictorial health
pada masyarakat di Kota Surakarta warnings), enabling factors (paparan
termasuk tinggi. pictorial health warnings pada kemasan
SMK “X” Surakarta dipilih rokok, paparan pictorial health warnings
sebagai tempat penelitian dikarenakan dari media massa, serta kemudahan
SMK “X” Surakarta merupakan salah akses mendapatkan rokok), serta
satu SMK negeri terbaik di Kota reinforcing factors (dukungan keluarga,
Surakarta.Jumlah siswa yang dukungan teman sebaya, dukungan
bersekolah dan terdaftar sebagai siswa guru, peraturan sekolah).
aktif di SMK ini pada tahun pelajaran
2014/2015 berjumlah 1988 siswa. Terdiri

888
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Variabel dependen atau variabel Faktor intrinsik yang


terikat dari penelitian ini adalah perilaku melatarbelakangi remaja menjadi
merokok remaja di SMK “X” Surakarta. perokok, antara lain faktor jenis kelamin,
faktor kepribadian, faktor pekerjaan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN faktor kepercayaan.18 Prevalensi
Tabel 1. Analisis Faktor-Faktor merokok cenderung lebih banyak pada
Penyebab Perilaku Merokok Remaja di laki-laki. Data WHO tahun 2011
SMK “X” Surakarta menyebutkan bahwa 63% pria adalah
Variabel p- Keterangan perokok dan 4,5% wanita adalah
Bebas value perokok. Sedangkan statistik perokok
Jenis p = Ada dari kalangan remaja Indonesia yaitu
Kelamin 0,000 Hubungan 24,1% remaja pria adalah perokok
Responden dan 4,0% remaja wanita adalah
Usia p = Tidak Ada perokok.1 Perilaku merokok juga
Responden 0,093 Hubungan dipengaruhi oleh sikap seseorang. Sikap
Tingkatan p = Tidak Ada belum merupakan suatu tindakan atau
Kelas 0,130 Hubungan aktifitas, akan tetapi merupakan
Responden predisposisi tindakan suatu perilaku.68
Pengetahuan p = Tidak Ada Sedangkan terkait penerapan
Responden 0,388 Hubungan PHW (Pictorial Health Warnings),
Sikap p = Ada beberapa penelitian membuktikan
Responden 0,001 Hubungan bahwa pictorial health warnings efektif
Paparan p = Ada mencegah remaja untuk merokok.
PHW pada 0,010 Hubungan Sebagai contoh, lebih dari 90% remaja
Kemasan di Kanada dan Inggris menyatakan
Rokok bahwa pictorial health warnings
Paparan p = Tidak Ada mengandung informasi mengenai
PHW dari 0,485 Hubungan bahaya merokok dan membuat merokok
Media Massa menjadi lebih tidak menarik bagi
Kemudahan p = Tidak Ada mereka.35,30
Akses 0,775 Hubungan Lingkungan merupakan faktor
Dukungan p = Ada penting yang dapat mempengaruhi
Keluarga 0,006 Hubungan perilaku
Dukungan p = Ada manusia.68Laventhal,mengatakan
Teman 0,001 Hubungan bahwa merokok tahap awal dilakukan
Sebaya dengan teman-teman (46%), seorang
anggota keluarga bukan orang tua
Dukungan p = Tidak Ada
(23%), dan orang tua (14%). Hal ini
Guru 1,000 Hubungan
mendukung hasil penelitian yang
Peraturan p = Tidak Ada
dilakukan oleh Komalasari dan Helmi
Larangan 0,391 Hubungan
yang mengatakan bahwa ada tiga faktor
Merokok
penyebab perilaku merokok pada
remaja yaitu kepuasan psikologis, sikap
Berdasarkan tabel di atas
permisif orang tua terhadap perilaku
menunjukkan bahwa, terdapat lima
merokok remaja, dan pengaruh teman
variabel yang memiliki hubungan
sebaya.9,49
dengan perilaku merokok remaja di SMK
Hasil wawancara dengan
“X” Surakarta karena p-value≤α
responden menunjukkan bahwa
(0,05).Sedangkan terdapat tujuh
sebagian besar responden merupakan
variabel yang tidak berhubungankarena
perokok. Berdasarkan rekap data,
p-value≥α (0,05).
didapat bahwa yang pertama kali

889
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

memperkenalkan rokok kepada kategori sikap negatif terhadap bahaya


responden sebagian besar adalah rokok serta penerapan pictorial health
teman (60%), lalu diri sendiri sebesar warnings merupakan perokok. Hal ini
29,4%, dari keluarga yang merokok menunjukkan bahwa, sikap dapat
sebesar 9,4% dan hal lainnya sebesar menunjang untuk seseorang berperilaku
1,2%. Hal ini seperti yang diungkapkan merokok.
dalam penelitian Sitepoe yang Sedangkan terkait dampak dari
menjelaskan bahwa, alasan remaja penerapan pictorial health warnings,
mulai merokok adalah karena kemauan berdasarkan hasil wawancara dengan
sendiri, melihat teman-temannya, dan responden, didapat sebanyak 60%
diajari atau dipaksa merokok oleh responden memiliki paparan yang tinggi
teman-temannya.5 terhadap pictorial health warnings pada
Adapun terkait alasan responden kemasan rokok, di mana responden
untuk pertama kali merokok yaitu, yang berada pada kategori paparan
sebesar 50,6% karena ajakan teman rendah merupakan perokok (97,5%).
(solidaritas), penasaran ingin mencoba Sebanyak 64,7% responden
(41,2%), serta dampak anggota menjadi termotivasi untuk berhenti
keluarga yang merokok (8,2%).Hal yang merokok. Sebanyak 23,5% responden
membuat responden merokok adalah, menyatakan telah mengurangi merokok
saat keadaan santai (42,4%), saat sejak diterapkannya pictorial health
tertekan atau stress (26%), saat orang di warnings pada kemasan rokok di
sekitar responden merokok (18,8%), dan Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam keadaan lainnya sebesar 4,7%. terdapat dampak positif dengan adanya
Hal ini seperti yang dijelaskan oleh penerapan pictorial health warnings
penelitian Monique tentang alasan pada kemasan rokok di Indonesia, yakni
umum yang menjadikan seseorang perokok menjadi ingin berhenti merokok,
menjadi perokok, yaitu : mencoba-coba serta terdapat perokok yang mengurangi
dan ikut-ikutan, menambah kepercayaan konsumsi rokok. Temuan ini sesuai
diri, menghilangkan waktu senggang, dengan penelitian-penelitian dari
mengusir rasa dingin sementara pada Kanada, Thailand, dan sejumlah negara
tubuh, menghilangkan sakit kepala dan lain terkait dampak dari penerapan
stress.74 pictorial health warnings di kemasan
Sikap juga dapat menyebabkan rokok.23,24,25
perilaku merokok seseorang. Semakin seseorang terpapar
Berdasarkan hasil wawancara dengan peringatan bergambar tentang bahaya
responden, sebagian besar merokok, semakin seseorang
respondenyang bersikap negatif berkemungkinan untuk menjauhi
merupakan perokok(97,9%). Penelitian perilaku merokok. Hal ini dikarenakan
ini sesuai dengan penelitian Muhammad tujuan dari penerapan pictorial health
Rachmat dkk mengenai perilaku warnings itu sendiri, yaitu supaya
merokok remaja, menunjukkan adanya menginformasikan dampak merokok
hubungan signifikan antara sikap bagi kesehatan sehingga perokok
dengan perilaku merokok remaja (p- menjadi tidak ingin merokok,
value = 0,001).80 mengurangi konsumsi rokok atau benar-
Sikap yang negatif terhadap benar berhenti merokok.
suatu perilaku kesehatan dapat
mempengaruhi seseorang untuk SIMPULAN
berperilaku negatif, dalam hal ini 1. Sebagian besar responden
responden berperilaku merokok. merupakan perokok, yaitu sebesar
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian 85,0%.
besar responden yang berada pada

890
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

2. Sebagian besar responden yang a. Siswa yang merokok memiliki


merokok berjenis kelamin laki-laki pengetahuan tentang rokok,
yaitu 89,5%. Sebagian besar bahaya dari merokok, tujuan dari
responden yang merokok masuk penerapan pictorial health
dalam kategori remaja akhir (16-19 warnings rendah atau kurang.
tahun) yaitu sebesar 81,5%, dan Selain sebagian besar responden
sebagian besar responden yang yang memiliki sikap negatif
merokok masuk dalam kategori terhadap rokok dan penerapan
tingkatan kelas 11 yaitu sebesar pictorial health warnings
91,7%. merupakan perokok. Sehingga
3. Sebagian besar responden yang diperlukan adanya kegiatan
memiliki pengetahuan kurang sosialisasi kesehatan di
merupakan perokok yaitu sebesar SMK/sederajat tentang zat-zat
90,9%. berbahaya dalam rokok, bahaya
4. Sebagian besar responden yang kesehatan yang ditimbulkan dari
memiliki sikap negatif merupakan perilaku merokok, bahaya
perokok yaitu sebesar 97,9%. menjadi perokok pasif, serta
5. Sebagian besar responden yang mengenai penerapan pictorial
memiliki paparan rendah terhadap health warnings di Indonesia,
pictorial health warnings pada yang bekerjasama dengan
kemasan rokok merupakan perokok instansi terkait.
yaitu sebesar 97,5%.S b. Penerapan pictorial health
6. Sebagian besar responden yang warnings terutama pada kemasan
memiliki paparan tinggi terhadap rokok di Indonesia sebaiknya
pictorial health warnings dari media menggunakan gambar yang
massa merupakan perokok yaitu mendominasi kemasan rokok,
sebesar 87%. memiliki informasi yang jelas
7. Sebagian besar responden yang terkait bahaya merokok (baik bagi
memiliki kemudahan akses untuk perokok maupun orang di sekitar
mendapatkan rokok merupakan perokok), serta tidak hanya pada
perokok yaitu sebesar 86,7%. satu sisi kemasan. Sehingga
8. Sebagian besar responden yang diharapkan perokok memiliki
memiliki dukungan keluarga paparan tinggi terhadap pictorial
merupakan perokok yaitu sebesar health warnings dan berdampak
93,5%. pada perilaku merokok (menjadi
9. Sebagian besar responden yang termotivasi untuk berhenti
memiliki dukungan teman sebaya merokok, mengurangi jumlah
merupakan perokok yaitu sebesar rokok, atau berhenti merokok).
93,9%.
10. Sebagian besar responden yang
kurang memiliki dukungan guru 2. Bagi Sekolah
merupakan perokok yaitu sebesar a. Sebagian besar responden yang
85,4%. merokok memiliki teman sebaya
11. Sebagian besar responden yang yang merokok, pernah diajak
kurang memiliki dampak dari teman untuk merokok, bahkan
peraturan larangan merokok di pernah diberi rokok oleh teman
lingkungan sekolah merupakan tersebut. Faktor teman sebaya
perokok yaitu sebesar 90,0%. berperan penting untuk
terjadinya perilaku merokok
SARAN responden. Sehingga diharapkan
1. Bagi Dinas Kesehatan sekolah dapat membentuk grup

891
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

peer-to-peer untuk 2. Barber S., Adioetomo S.M., Ahsan


mensosialisasikan mengenai A., Setynoaluri D. Tobacco
bahaya merokok serta Economics in Indonesia. Paris:
penerapan pictorial health International Union Against
warnings kepada siswa. Tuberculosis and Lung Disease.
b. Guru hendaknya tidak merokok 2008.http://www.tobaccofreeunion.or
di lingkungan sekolah, terutama g/assets/Technical%20Resources/E
di hadapan para siswa. Hal ini conomic%20Reports/Tobacco%20E
supaya guru memberikan conomics%20in%20Indonesia%20-
teladan yang baik untuk tidak %20EN.pdfAccessed 27 December,
merokok. 2014.
c. Peraturan larangan merokok 3. WHO (World Health Organisation).
serta sanksi yang diterapkan Indonesia (Ages 13-15), Global
hendaknya diterapkan untuk Youth Tobacco Survey (GYTS) Fact
semua warga di sekolah, Sheet. 2008.
termasuk guru dan karyawan http://www.searo.who.int/LinkFiles/G
dikarenakan sebagian besar YTS_ IndonesiaFactsheet2009.pdf.
responden menyatakan pernah Accessed 27 December, 2014.
melihat guru merokok di 4. Jane O. Health Psychology.
lingkungan sekolah. Buckingham : Open University
3. Bagi Keluarga Press. 2000.
Berdasarkan hasil penelitian, 5. Sitepoe, M. Kekhususan Rokok
terdapat responden yang Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia
menyatakan pernah diberi rokok Widiasarana. 2000.
oleh anggota keluarga. Selain itu 6. Departemen Kesehatan RI. Anak
terdapat anggota keluarga yang juga dan Remaja Rentan Menjadi
merokok, bahkan terdapat anggota Perokok Pemula. 2008.
keluarga yang setiap hari merokok di 7. Ahnyar. Dampak Merokok. Jakarta:
lingkungan rumah, dan diberi Bina Medika. 2009.
kebebasan oleh orangtua untuk 8. Promkes RI. 15 Masalah Kesehatan
merokok. Keluarga memiliki peran karena Rokok yang Jarang
yang penting dalam imitasi perilaku Dipublikasikan. 2012. Available
seorang anak. Sehingga diharapkan at:http://www.promkes.depkes.go.id/i
keluarga tidak menyediakan rokok di ndex.php/program/pengendalian-
rumah, terdapat sanksi yang rokok/28-15-masalah-kesehatan-
diterapkan apabila anggota keluarga karenarokok-yang-jarang-
tersebut merokok di lingkungan dipublikasikan. Dikases tanggal 30
rumah, serta keluarga sebaiknya Nopember 2014.
dapat memberi teladan yang baik 9. Smet B. Psikologi Kesehatan.
dengan tidak merokok. Jakarta: Gramedia. 1994.
10. Muhammad J. Pembunuh
Berbahaya Itu Bernama Rokok.
Yogyakarta : Riz’ma. 2009.
KEPUSTAKAAN 11. Departemen Kesehatan RI. Riset
1. WHO (World Health Organisation). Kesehatan Dasar, Laporan Nasional
WHO Report on the Global 2007.
Epidemic2011. http://www. 12. Departemen Kesehatan RI. Riset
who.int/tobacco/global_report/2011/e Kesehatan Dasar, Laporan Nasional
n/index.html. Diakses tanggal 5 April 2010.
2014.

892
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

13. Departemen Kesehatan RI. Riset 24. Department of Health Canada. The
Kesehatan Dasar, Laporan Nasional Health Effects of Tobacco and
2013. Health Warning Messages on
14. Wismanto, B., Sarwo, B. Strategi Cigarette Packages – Survey of
Penghentian Perilaku Merokok. Adults and Adults Smokers : Wave 9
Semarang : Unika Soegijapranata. Surveys. Prepared by Environics
2007. Research Group. January. 2005.
15. Deputi Bidang Pencegahan BNN. 25. Fong GT, Craig LV, Hammond D, on
Rokok dalam Kehidupan Remaja. behalf of the ITC Collaboration.
2012. FCTC Article 11 Tobacco Warning
16. Munajat N. Resiko Reproduksi Labels : Evidence and
Remaja. Jakarta : PKBI : 2000. Recommendations from the ITC
17. Holomon C. Faktor_Faktor yang Project. 2009.
Berhubungan dengan Tindakan 26. Baskoro K dan Retno K. Hubungan
Merokok pada Siswa SMAN 1 Antara Sikap Terhadap Label
Pasaman Tahun 2009 . Skripsi. Peringatan Bahaya Merokok Pada
Padang : PSIKM FK UNAND. 2009. Kemasan Rokok dengan Intensi
18. Zakiyatun M.H. Faktor-Faktor yang Berhenti Merokok. Naskah Publikasi.
Melatarbelakangi Remaja Laki-Laki 2005.
Menjadi Perokok di Desa 27. Hammond D, Fong G, McNeill A,
Majatengah Kecamatan Kalibening Borland R, Cumming R, Brown KS.
Kabupaten Banjarnegara. 2003. Impact of Cigarette Warning Labels
19. WHO. MPOWER, A Policy Package in Informing Smokers About The
To Reserve The Tobacco Epidemic. Risks of Smoking : Finding from The
Switzerland : WHO Press. 2008. International Tobacco Control (ITC)
20. WHO. WHO FCTC Health Warning Four Country Survey. Tobacco
Database. 2015. Control.2006;15(Suppl III):iii19-iii25.
www.who.int/tobacco/healthwarnings 2006.
database/en/. Diakses tanggal 6 28. Hammond D. Health Warning
Januari 2015. Messages on Tobacco Products: A
21. Nafsiah M. Kementrian Kesehatan Review. Tobacco Control, 20: 327-
Republik Indonesia. Menkes : Tidak 337. 2011.
Ada Perpanjangan Waktu untuk 29. ITC. International Tobacco Control
PHW di Indonesia. 2014. Policy Evaluation Project (ITC)
http://www.depkes.go.id/article/print/ Health Warnings on Tobacco
201407010003/menkes-tidak-ada- Packages. ITC Cross-Country
perpanjangan-waktu-untuk-phw- Comparison Report. University of
semua-produk-tembakau-yang- Waterloo. 2012. Available at :
beredar-di-indonesia-harus.html. http://www.itcproject.org/documents/
Diakses tanggal 6 Januari 2015. keyfindings/crosscountrycomparison
22. Bashori, M. Hubungan Persepsi s/itc-crosscountrylabelfinalwebpdf
terhadap Resiko Bahaya Merokok (Accessed on 18 December 2014).
yang Tertulis pada Label Peringatan 30. Wardle H, Pickup D, Lee L, Hall J,
Pemerintah pada Kemasan Rokok Pickering K, Grieg K, Moodie C &
dengan Intensi Berhenti Merokok. MacKintosh A-M. Evaluating the
Skripsi. Fakultas Psikologi Impact of Pictorial Health Warnings
Universitas Gajah Mada. 2005. on Cigarette Packets. Final Report.
23. Brown KS et al. Survey Methods, In : Public Health Research Consortium.
2002 Youth Smoking Survey 2010. Available at :
Technical Report. Ottawa, Health http://www.natcen.ac.uk/study/evalu
Canada. 2005. ating-the-impact-of-picture-health-

893
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

warnings-on-cigarette-packets 44. Sarafino, E.P. Health Psychology :


(Accessed on 18 December 2014). Biopsychosocial Interaction. Canada
31. Moodie C, MacKintosh AM & : John Wiley and Sons, Inc. 1990.
Hammond . Adolescents‘ Response 45. Nasution, I.K. Perilaku Merokok
to Text-Only Tobacco Health Pada Remaja.
Warnings : Results from the 2008 2007.http://library.usu.ac.id/downloa
UK Youth Tobacco Policy Survey. d/fk/131316815.
European journal of public health 20: 46. Tomkins, S. Management of Affect
463-469. 2010. Theory. Available at
32. TCSC IAKMI. Buku Tembakau : ww.affecttheraphy.co.uk/Tomkins.Aff
Fakta Tembakau, Permasalahannya ect_htm. Diakses tanggal 24
di Indonesia. 2012. Nopember 2014.
33. Peraturan Menteri Kesehatan No. 40 47. Mercken, L., Snijders, T.A.B.,
Tahun 2013 tentang Peta Jalan Steglich, C., Vartianinen, E.,
Pengendalian Dampak Konsumsi DeVries, H. Dynamic of Adolescent
Rokok bagi Kesehatan. Friendship Networks and Smoking
34. Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 Behavior. Social Network, 2 (5), 1-
Tahun 2013 tentang Pencantuman 10. 2009.
Peringatan Kesehatan dan Informasi 48. Flandorfer, P., Wegner, C., Buber, I.
Kesehatan pada Kemasan Produk Gender Role and Smoking Behavior.
Tembakau. Vienna Intituteof Demography, 1-20.
35. Pusat Penelitian Kesehatan FKM UI, 2010.
Yayasan Jantung Indonesia dan 49. Komalasari, D. & Helmi, AF. Faktor-
SEATCA Peringatan Bahaya Faktor Penyebab Perilaku Merokok
Merokok pada Kemasan Rokok pada Remaja. Jurnal Psikologi
dalam Upaya Peningkatan Universitas Gadjah Mada, 2.
Kesehatan.Jakarta. 2007. Yogyakarta : Universitas Gadjah
36. Dinas Kesehatan Kota Mada Press. 2000.
Surakarta.Pemetaan PHBS Rumah 50. Rika M.A. Faktor-faktor yang
Tangga Kota Surakarta. 2006. Mempengaruhi Kebiasaan Merokok
37. Dinas Kesehatan Kota Surakarta. dan Hubungannya dengan Status
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Penyakit Periodontal Remaja di Kota
PKK Kota Surakarta. 2010. Medan Tahun 2007. Sumatra Utara :
38. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Universitas Sumatra Utara. 2007.
Remaja dan Permasalahannya. 51. Laventhal, H., & Cleary. The
Jakarta : Sagung Seto. 2004. Smoking Problem: A Review of The
39. Santrock, John W. Remaja, Edisi Reasearch and Theory in Behavioral
kesebelas. Jakarta : Erlangga. 2007. Risk Modification. Psychological
40. Sarwono. Psikologi Remaja. Bulletin, Vol.88, No.2, 370-405.
Cetakan 1. Jakarta : PT Raja 2000.
Grafindo. 1989. 52. Saputra, S. Pengaruh Rokok
41. Sarwono, S. Psikologi Remaja. terhadap Kesehatan. Jakarta: Arcan.
Jakarta : Rajawali Pers. 2010. 2005.
42. Levy, M.R.,Dignan. M., Shirneffs, 53. UU No. 36 Tahun 2009 Tentang
J.H. Life and Health, First Edition. Kesehatan yang Mengatur
New York : Random Nouse, Inc. Pengendalian Rokok di Indonesia.
1984. 54. WHO. WHO Framework Convention
43. Poerwadarminto, W.J.S. Kamus on Tobacco Control. Geneva, World
Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Health Organization. 2003.
PN Balai Pustaka. 2005. 55. WHO. Guidelines for Implementation
of Article 11 (Packaging and

894
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Labelling of Tobacco Products of Kafatos A. Apr;19(2) : 212-7. Epub


The WHO Framework Convention 2009 Feb 13. 2009.
on Tobacco Control, Third session, 64. Canadian Cancer Society. Cigarette
Durban, South Africa, 17-22 Package Health Warnings.
November 2008 (COP3). 2008. International Status Report, Fourth
(www.who.int/fctc/guidelines/article_ Edition, September 2014.
11/en/index.html). 65. Notoatmodjo, S. Pendidikan dan
56. InfoPOM. Badan Pengawas Obat Perilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka
dan Makanan Republik Indonesia. Cipta. 2003.
InfoPOM – Vol. 14 No. 6 November 66. Notoatmodjo, S. Ilmu Perilaku
– Desember 2013. Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
57. O’Hegarty M et al. Reactions of 2010.
Young Adults Smokers to Warning 67. Azwar, S. Sikap Manusia : Teori dan
Labels on Cigarette Pengukurannya. Pustaka Pelajar :
Packages.American Journal of Yogyakarta. 2007.
Preventive Medicine. Jun;30:467- 68. L. Green and M. Kreuter. Health
473. 2006. Promotion Planning: An Educational
58. Liefeld JP. The Relative Importance and Ecological Approach (4 th Ed.).
of The Size, Content and Pictures on Mountain View , CA : Mayfield
Cigarette Package Warning Publishers. 1999.
Messages. Ottawa, Health Canada. 69. Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset
2000. Keperwatan. Yogyakarta : Graha
59. Departemen of Health. Consultation Ilmu. 2007.
on the Introduction of Picture 70. Riwidigdo. Statistik. Yogyakarta :
Warnings on Tobacco Packs ; Mitra Cendia Press . 2012.
Report on consultation. London. 71. Dempsey, Ann Patricia & Arthur D.
United Kingdom Department of Riset Keperawatan. Jakarta : EGC.
Health, August 2007. 2002.
60. Banda SF, Sichilongo K. Analysis of 72. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis.
the Level of Comprehension of Bandung : Alfabeta. 1999.
Chemical Hazard Labels: A Case for 73. Depkes RI. Visi dan Misi Depkes
Zambia. Science of the Total Tahun 2010-2014. (Online)
Environment 2006;363:22. 2006. (www.depkes.go.id/index.php, di
61. Leonard SD, Otani H, Wogalter MS. akses pada 10 Maret 2015). 2010.
Comprehension and Memory. In: 74. Monique. Menghindari Rokok.
Wogalter MS, Dejoy DM, Laughery Jakarta : Balai Pustaka. 2001.
KR, eds. Warnings and Risk 75. Kemenkes RI. Data dan Informasi
Communication. London, Taylor and Kesehatan Penyakit Tidak
Francis, 1999. Menular.
62. Health Promotion Board of (www.depkes.go.id/.../BULETIN%20
Singapore. Graphic Health Warnings PTM...KEMENKES diakses tanggal
on Tobacco Packaging Inspire 29 Oktober 2014). 2012.
Smokers to Quit The Habit (Press 76. Sirait, M.A, dkk. Perilaku Merokok di
Release). Singapore, Health Indonesia. Jurnal Fakultas
Promotion Board. 2005. Kesehatan Masyarakat. Medan :
63. Eur J Public Health. Adolescents Universitas Sumatera Utaara. 2001.
Perceived Effectiveness of the 77. Departemen Kesehatan Republik
Proposed European Graphic Indonesia (RI). Jakarta: Badan
Tobacco Warnings Labels. Vardavas Penelitian dan Pengembangan
CI, Conolly G, Karamanolis K, Kesehatan Departemen Kesehatan
RI. 2008.

895
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

78. Tarwoto, dkk. Kesehatan Remaja : Kecamatan Bungku Selatan


Problem dan Solusinya. Jakarta: Kabupaten Morowali di Sulawesi
Salemba Medika. 2010. Tengah Tahun 2013. 2013.
79. Rochadi, K. Hubungan Konformitas 87. Wismanto, Y.B., Widianingsih, SMD.
dengan Perilaku Merokok pada Hubungan antara Konsep Diri dan
Remaja Sekolah SMU Negeri 5 Dukungan Sosial dengan Perilaku
Wilayah DKI Jakarta. Disertasi Merokok. Skripsi. Semarang :
Program Pascasarjana Program Fakultas Psikologi-Universitas
Studi IKM UI. 2004. Katolik Soegijapranata. 2000.
80. Yuni C.P. Hubungan Karakteristik, 88. Iqbal MF. Perilaku merokok remaja
Pengetahuan, dan Sikap Remaja di lingkungan RW 22 Kelurahan
Laki-laki Terhadap Kebiasaan Sukatani Kecamatan Cimanggis
Merokok di SMU Parulian 1 Medan Depok. 2008.
Tahun 2009. Skripsi. Universitas 89. Chen PL, Huang WG, Chao KY.
Sumatera Utara. 2009. Susceptibility to Initiate Smoking
81. Aryani, M. Hubungan Antara Sikap Among Junior and Senior High
Terhadap Kesehatan Dengan School Non-Smokers In Taiwan.
Perilaku Merokok Di SMA Negeri Prev Med 2009; 49: 58-61 [cited
1 Pleret Bantul. Skripsi. Bantul : 2015 Apr 2]. Available from:
Fakultas Psikologi Universitas http://10.1016/j.ypmed.2009.04.013.
Ahmad Dahlan. 2013. 90. Campbell,Kevin. Ownership
82. Rachmat, M., dkk. Perilaku Merokok Structure and The Operating
Remaja Sekolah Menengah Performance of Hungarian Firms,
Pertama. Artikel Penelitian. Jurnal Working Paper, No.9. 2002
Kesehatan Masyarakat Nasional, 91. Dwi N. Hubungan antara
Vol.7, No. 11, Juni 2013. 2013. Pengetahuan, Paparan Media Iklan
83. Farid N. Faktor-Faktor yang dan Persepsi dengan Tingkat
Berpengaruh Terhadap Praktik Perilaku Merokok Siswa SMK
Merokok pada Remaja Sekolah Kasatrian Solo, Kartasura
Menengah Pertama di Kabupaten Sukoharjo. Naskah Publikasi. 2014.
Kudus. Tesis. Magister Promosi 92. Harsa T.P. Hubungan Antara
Kesehatan, Universitas Diponegoro. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
2004. Remaja Tentang Merokok di
84. Eka M. Faktor yang Berhubungan Program Studi Ilmu Keperawatan
dengan Perilaku Merokok pada Semester 4 dan 6 Universitas
Mahasiswa Fakultas Teknik Muhammadiyah Yogyakarta. Naskah
Universitas Hasanuddin Makassar Publikasi. 2014.
Tahun 2009. Skripsi. Makassar : 93. Sitti C. Pengetahuan Tentang
Bagian Epidemiologi Fakultas Rokok, Pusat Kendali Kesehatan
Kesehatan Masyarakat Universitas Eksternal dan Perilaku Merokok.
Hasanuddin. 2009. Makara, Sosial Humaniora, Vol.16,
85. Purnawanti RY. Hubungan Antara No.1, Juli 2012: 49-56. 2012.
Perilaku Merokok Orangtua dengan 94. Sutherland, Max dan Alice K.
Perilaku Merokok Remaja Siswa Sylverter. Advertising and the Mind
SMP di Kota Bogor Tahun 2007. of the Consumer. Jakarta: PT
Tesis. Depok : Universitas Gramedia Pustaka Utama. 2005.
Indonesia. 2008. 95. American Journal Public Health.
86. Gusti, dkk. Faktor yang Influence of Counter Advertising
Mempengaruhi Jumlah Rokok yang Media Campaign to Intitiation of
Dihisap Perhari pada Remaja Pria di Smoking; The Florida Truth
SMA Negeri 1 Bungku Selatan Compaign. Edisi Febuari 2001.

896
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

96. CDC. Youth and Tobacco Use.


National Center for Chronic Disease
Prevention and Health Promotion.
2013.
97. Siziya, S., Rudatsikira, E., &
Muula, A.S. Cigarette Smoking
Among Schoolgoing Adolescents In
Kafue, Zambia. Malawi Medical
Journal; 19(2):75-78 June. 2007.
98. Wong, Glover, Nosa, Freeman,
Paynter &Scragg. Young People,
Money, And Access To Tobacco.
The New Zealand Medical Journal,
Vol. 120, No. 1267 ISSN 1175
8716. Copyright NZMJ, 14
December 2007.

897

You might also like