You are on page 1of 7

e-ISSN 2715-3312 Medical Scope Journal (MSJ).

2021;2(2):93-99
DOI: https://doi.org/10.35790/msj.2.2.2021.32693
Available from:https: //ejournal.unsrat.ac.id/index.php/msj

Hipernatremia dan Penatalaksanaanya

Yuswanto Setyawan

Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra, Surabaya, Indonesia
Email: yuswanto_setyawan@yahoo.com

Abstract: Hypernatremia could be caused by loss of water (increased loss or decreased intake),
and although rarely, due to over intake of natrium. Patients who are at risk of hypernatremia are
those with disturbance of thirst or limited access of water. Several factors that could cause
hypernatremia especially among geriatric patients are, as follows: change of thirst stimuli,
decreased ability to concentrate urine, and decreased total body water. Clinical signs of
hypernatremia are usually not specific, however, patients tend to become symptomatic if
hypernatemia occurs acutely. Hypernatremia clinical signs are mostly neurological related to the
severity and the change of serum sodium concentration. Complications of hypernatremia are inter
alia shrinkage of brain tissue due to the movement of water from intracellular to extracellular fluid
which results in injury of brain vessels, bleeding in the brain, and a variety of neurological signs
due to brain involovement which could lead to death. Management of hypernatremia has to be
carried out accurately and thoroughly because inaccurate or too-rapid correction could risk the
occurrence of cerebral edema.
Keywords: hypernatremia, total body water

Abstrak: Hipernatremia dapat disebabkan oleh kehilangan air (peningkatan kehilangan atau
penurunan asupan) dan, walaupun jarang, karena kelebihan asupan natrium. Yang berisiko tinggi
untuk hipernatremia ialah mereka dengan gangguan mekanisme rasa haus atau keterbatasan akses
terhadap air. Berbagai faktor dapat menyebabkan hipernatremia terutama pada geriatri seperti
perubahan rangsangan haus, berkurangnya kemampuan pemekatan urin, dan berkurangnya total
body water. Gejala klinis hipernatremia biasanya tidak spesifik namun pasien cenderung menjadi
simtomatik saat hipernatremia terjadi secara akut. Gejala hipernatremia terutama bersifat
neurologik terkait dengan tingkat keparahan dan kecepatan perubahan konsentrasi natrium serum.
Komplikasi hipernatremia ialah antara lain penyusutan otak akibat perpindahan cairan intrasel ke
ekstrasel yang dapat merobek pembuluh darah otak, pendarahan otak, dan berbagai gejala
neurologik akibat keterlibatan otak, yang dapat berakhir fatal. Penatalaksanaan hipernatremia
perlu dilakukan dengan cermat karena penanganan yang tidak tepat atau koreksi yang terlalu cepat
dapat berisiko terjadinya edema serebri.
Kata kunci: hipernatremia, total body water

Pendahuluan bihan asupan natrium. Pasien yang berisiko


Hipernatremia didefinisikan sebagai tinggi untuk hipernatremia ialah termasuk
peningkatan kadar natrium lebih dari 145 mereka dengan gangguan mekanisme rasa
mmol/L. Hal ini merupakan suatu kondisi haus atau keterbatasan akses terhadap air
hiperosmolar yang disebabkan oleh penu- (misalnya: terdapat perubahan status men-
runan total body water (TBW) relatif ter- tal, sedang diintubasi, bayi, dan pasien
hadap kandungan elektrolit. Hipernatremia lansia). Hipernatremia pada orang dewasa
dapat disebabkan oleh kehilangan air hampir selalu terjadi karena kehilangan air
(peningkatan kehilangan atau penurunan daripada karena asupan natrium yang
asupan) atau, walaupun jarang, karena kele- berlebihan.1,2

93
94 Medical Scope Journal (MSJ), Volume 2, Nomor 2, Januari-Juni 2021, hlm. 93-99

Insidensi hipernatremia pada pasien haus, bayi yang tidak dapat langsung men-
rawat inap berkisar 3-5 per 100.000 individu dapat minuman, atau pada lanjut usia yang
di seluruh dunia sedangkan prevalensi mengalami gangguan mental.6
hipernatremia pada pasien kondisi kritis Respon fisiologik hipernatremia ialah
sekitar 9-26 per 100.000 individu, dan meningkatnya pengeluaran antidiuretic hor-
umumnya mengenai lanjut usia. Selain itu mone (ADH) dari hipotalamus sehingga
tidak terdapat perbedaan prevalensi hiper- ekskresi urin berkurang sehingga osmole-
natremia berdasarkan ras dan jenis kelamin.3 litas urin meningkat. Manusia dalam keada-
Imai et al4 melaporkan bahwa prevalensi an normal tidak akan pernah mengalami
hipernatremia secara bermakna lebih tinggi hipernatremia, karena respon haus yang
pada usia lanjut dibandingkan dewasa (1,0% timbul akan direspon dengan asupan air
vs 0,1%; p<0,001). Demikian pula prevalen- yang meningkat sehingga tidak terjadi
si hipernatremia sedang sampai \berat secara hipernatremia. Hipernatremia terjadi bila
bermakna lebih tinggi pada lanjut usia kekurangan air tidak diatasi dengan baik
dibandingkan dewasa pada semua iklim. misalnya pada lanjut usia dan diabetes
Gejala klinis hipernatremia biasanya insipidus (volume urin dapat >10 L). Dalam
tidak spesifik dan pasien cenderung menjadi keadaan hipotalamus yang normal serta
simtomatik saat hipernatremia terjadi secara fungsi ginjal normal, hipernatremia akan
akut (biasanya <48 jam). Penilaian hiper- menyebabkan osmolalitas urin menjadi
natremia akut atau kronis bergantung lebih dari 700-800 mosmol/kg.7
terhadap gejala yang timbul. Hipernatremia Dalam kaitan dengan hipernatremia,
akut terjadi ketika timbul gejala berat, harus dibedakan antara hipovolemia dengan
pengobatan segera diperlukan dan harus dehidrasi. Hipovolemia adalah keluarnya air
mendahului evaluasi diagnostik. Sebalik- bersama natrium secara seimbang (isotonik)
nya, hipernatremia kronik ialah ketika dari cairan ekstrasel tanpa perubahan kadar
sedikit gejala yang timbul, penyebab yang natrium plasma. Dehidrasi adalah keluarnya
mendasari harus diidentifikasi dan serum air tanpa natrium (cairan hipotonik) dari
natrium harus dikoreksi secara bertahap. cairan ekstrasel yang mengakibatkan tim-
Komplikasi hipernatremia ialah antara lain bulnya hipernatremia. Dengan kata lain,
penyusutan otak akibat perpindahan cairan hipovolemia disertai dengan normonatremia
intrasel ke ekstrasel yang dapat merobek sedangkan dehidrasi disertai dengan hiper-
pembuluh darah otak, pendarahan otak, natremia.7
kejang, kelumpuhan, dan ensefalopati, dan Mengingat bahwa baik hipernatremia
bila berkepanjangan, dapat menyebabkan akut maupun hipernatremia kronis memer-
edema serebral, yang dapat menyebabkan lukan penatalaksanaan yang segera dan
koma, kejang, dan kematian. Jika koreksi tepat, serta komplikasinya yang dapat ber-
natrium pada hipernatremia kronis dilaku- akibat fatal maka penulis terdorong untuk
kan terlalu cepat, maka dapat berisiko membahas mengenai hipernatremia dan
terjadi edema serebri.5 penatalaksanaannya agar dapat memberi-
Hipernatremia lebih jarang terjadi di- kan wawasan yang lebih luas bagi para
bandingkan dengan hiponatremia dan gejala tenaga medis untuk lebih mewaspadai keja-
yang menonjol biasanya hanya pada dian hipernatremia terutama pada pasien
peningkatan konsentrasi natrium plasma geriatri.
yang cepat dan besar diatas 158 sampai 160
mmol/L. Satu alasan untuk hal ini ialah Fisiologi Natrium
bahwa hipernatremia menimbulkan rasa Natrium adalah kation terbanyak dalam
haus yang luar biasa yang melindungi tubuh cairan ekstrasel, jumlahnya bisa mencapai
dari peningkatan natrium dalam plasma dan 60 mEq per kilogram berat badan, dan
cairan ekstrasel. Hipernatremia yang berat sebagian kecil (sekitar 10-14 mEq/L) berada
dapat terjadi pada pasien yang dengan lesi dalam cairan intrasel. Lebih dari 90% tekan-
hipotalamik yang mengganggu sensasi rasa an osmotik di cairan ekstrasel ditentukan
Setyawan: Hipernatremia dan penatalaksanaannya 95

oleh garam yang mengandung natrium, mereabsorpsi natrium bersama air secara
khususnya dalam bentuk natrium klorida pasif dan menyekresi kalium pada sistem
(NaCl) dan natrium bikarbonat (NaHCO3) renin-angiotensin-aldosteron (RAAS) untuk
sehingga perubahan tekanan osmotik pada mempertahankan elektroneutralitas.8
cairan ekstrasel menggambarkan perubahan
konsentrasi natrium. Perbedaan kadar Etiologi Hipernatremia
natrium intravaskuler dan interstitial dise- Peningkatan konsentrasi natrium plas-
babkan oleh keseimbangan Gibbs-Donnan, ma, yang juga menyebabkan peningkatan
sedangkan perbedaan kadar natrium dalam osmolaritas, dapat disebabkan oleh kehi-
cairan ekstrasel dan intrasel disebabkan oleh langan air dan cairan ekstrasel, yang meme-
adanya transpor aktif dari natrium keluar sel katkan ion natrium, atau karena kelebihan
yang bertukar dengan masuknya kalium ke natrium dalam cairan ekstrasel Kehilangan
dalam sel (pompa Na+ K+). Jumlah natrium pimer air dari cairan ekstrasel akan menye-
dalam tubuh merupakan gambaran keseim- babkan terjadinya hipernatremia-dehidrasi.
bangan antara natrium yang masuk dan yang Kondisi ini dapat terjadi akibat ketidak-
dikeluarkan. Pemasukan natrium yang ber- mampuan untuk menyekresi hormon ADH
asal dari diet melalui epitel mukosa saluran yang dibutuhkan oleh ginjal untuk menahan
cerna dengan proses difusi dan penge- air. Akibat tidak adanya ADH, ginjal
luarannya melalui ginjal atau saluran cerna mengeluarkan urin encer dalam jumlah yang
atau keringat di kulit. Pemasukan dan sangat besar (kelainan ini disebut sebagai
pengeluaran natrium perhari mencapai 48- diabetes insipidus), yang menyebabkan tim-
144 mEq.8 bulnya dehidrasi dan peningkatan konsen-
Jumlah natrium yang keluar dari trasi natrium klorida dalam cairan ekstrasel.
saluran cerna dan kulit kurang dari 10%. Pada jenis-jenis penyakit ginjal tertentu,
Cairan yang berisi konsentrasi natrium yang ginjal tidak berespon terhadap ADH, yang
berada pada saluran cerna bagian atas juga menyebabkan jenis kelainan yang
hampir mendekati cairan ekstrasel, namun disebut diabetes insipidus nefrogenik.
natrium direabsorpsi sebagai cairan pada Penyebab hipernatremia yang lebih umum
saluran cerna bagian bawah. Oleh karena itu akibat penurunan volume cairan ekstrasel
konsentrasi natrium pada feses hanya ialah dehidrasi akibat asupan air yang lebih
mencapai 40 mEq/L. Keringat merupakan sedikit daripada pengeluarannya, seperti
cairan hipotonik yang mengandung natrium halnya pada keadaan berkeringat selama
dan klorida. Rerata kandungan natrium pada aktivitas berat yang berkepanjangan.6
cairan keringat individu normal ialah 50 Hipernatremia juga dapat terjadi akibat
mEq/L. Jumlah pengeluaran keringat akan penambahan natrium klorida yang berle-
meningkat sebanding dengan lamanya bihan pada cairan ekstrasel. Hal ini sering
periode terpapar pada lingkungan yang terjadi pada hipernatremia-hiperhidrasi,
panas, latihan fisik, dan demam. Ekskresi karena kelebihan natrium klorida ekstrasel,
natrium terutama dilakukan oleh ginjal. biasanya juga berhubungan dengan bebe-
Pengaturan eksresi ini dilakukan untuk rapa derajat retensi air oleh ginjal. Sebagai
mempertahankan homeostasis natrium, contoh, sekresi berlebihan dari hormon
yang sangat diperlukan untuk memper- aldosteron yang meretensi natrium dapat
tahankan volume cairan tubuh.8 menyebabkan hipernatremia ringan dan
Natrium difiltrasi bebas di glomerulus, overhidrasi. Alasan bahwa hipernatremia ini
direabsorpsi secara aktif 60-65% di tubulus tidak lebih berat ialah bahwa peningkatan
proksimal bersama dengan H2O dan klorida sekresi aldosteron menyebabkan ginjal
yang direabsorpsi secara pasif, sisanya mereabsorbsi air dan natrium dalam jumlah
direabsorpsi di lengkung Henle (25-30%), yang lebih besar.6
tubulus distal (5%), dan duktus koligentes Secara umum, penyebab hipernatremia
(4%). Sekresi natrium di urin kurang dari 1%. dapat dibagi menjadi penyebab primer yang
Aldosteron menstimulasi tubulus distal untuk disebabkan oleh keseimbangan air negatif
96 Medical Scope Journal (MSJ), Volume 2, Nomor 2, Januari-Juni 2021, hlm. 93-99

(karena diuresis air atau zat terlarut) dan tonik. Resusitasi cairan dengan normal salin
penyebab primer yang disebabkan oleh ialah langkah pertama dalam terapi.
keseimbangan natrium positif, atau kombi- Kehilangan cairan hipotonik renal dapat
nasi keduanya.5 terjadi akibat penggunaan obat diuretik
Hipernatremia terjadi bila terdapat (loop diuretic dan tiazid), diuresis osmotik
defisit cairan tubuh akibat ekskresi air (hiperglikemia, manitol, urea), garam ginjal,
melebihi ekskresi natrium, misalnya pada nekrosis tubular akut fase diuresis, kehilang-
pengeluaran air melalui insensible water an cairan hipotonik non-renal melalui salur-
loss (keringat); diare osmotik akibat pem- an cerna (muntah, diare, laktulosa, katarsis,
berian laktulose atau sorbitol; diabetes insi- nasogastric suction, drainase cairan gastro-
pidus sentral maupun nefrogenik; diuresis intestinal, dan fistula) atau melalui kulit
asmotik akibat glukosa atau manitol; (berkeringat akibat olahraga ekstrim, lari
gangguan pusat rasa haus di hipotalamus maraton, serta luka bakar).9
akibat tumor atau gangguan vaskular Pada hipernatremia, euvolemia terdapat
sehingga pengeluaran air melalui insensible jumlah natrium tubuh normal tetapi terjadi
water loss (keringat) tidak direspon dengan kehilangan air. Pasien memiliki volume
keinginan minum. Hipernatremia dapat juga cairan ekstrasel normal dengan kadar
disebabkan oleh penambahan natrium yang natrium dan kalium total tubuh normal.
melebihi jumlah cairan dalam tubuh, missal- Keadaan ini paling sering terjadi pada
nya koreksi bikarbonat berlebihan pada beberapa keadaan, seperti gangguan asupan
asidosis metabolik. Pada keadaan ini tidak dan kurangnya akses terhadap air dikom-
terjadi deplesi volume sehingga natrium binasikan dengan peningkatan insensible
yang berlebihan akan diekskresikan dalam water loss (pernapasan atau kulit), kehi-
urin menyebabkan kadar Na dalam urin langan air ginjal pada penyakit ginjal primer
lebih dari 100 meq/L.8 Penyebab lain dari (uropati obstruktif, displasia ginjal, penyakit
hipernatremia ialah masuknya air tanpa kista meduler, refluks nefropati, penyakit
elektrolit ke dalam sel. Misalnya pada polikistik) atau penyakit sistemik dengan
latihan olahraga yang berat, asam laktat keterlibatan ginjal (penyakit sel sabit,
dalam sel meningkat sehingga osmolalitas amiloidosis), obat-obatan (amfoterisin, feni-
sel juga meningkat dan air dari ekstrasel toin, litium, aminoglikosida, metoksifluran),
akan masuk ke intrasel. Biasanya kadar serta ketidakmampuan ginjal untuk meme-
natrium akan kembali normal dalam waktu katkan urin (diabetes insipidus sentral atau
5-15 menit setelah istirahat.7 Penyebab nefrogenik).9
tersering hipernatremia ialah diuresis Pada hipernatremia hipervolemia ter-
osmotik (misal hiperglikemia), makanan dapat jumlah natrium tubuh yang mening-
enteral protein tinggi, diabetes insipidus kat. Pasien memiliki kelebihan volume
(sentral, nefrogenik, gestasional), menyusui, cairan ekstrasel dengan kadar natrium total
dan aldosteronisme primer.5 tubuh yang tinggi, kelebihan mineralo-
kortikoid (sindrom Cushing, hiperaldoste-
Klasifikasi Hipernatremia ronisme primer), namun sebagian besar ter-
Hipernatremia dapat diklasifikasikan jadi karena penyebab iatrogenik akibat pem-
sebagai hipernatremia hipovolemia, euvo- berian larutan elektrolit hipertonik (larutan
lemia, dan hipervolemia. Pada hipernatre- natrium bikarbonat, atau pada hemo-
mia hipovolemia terdapat jumlah natrium dialisis).9
tubuh rendah dengan kehilangan air lebih
banyak daripada kehilangan natrium. Pasien Manifestasi Klinis Hipernatremia
mengalami penurunan volume cairan Gejala klinis hipernatremia biasanya
ekstrasel, defisit air bebas, dan elektrolit tidak spesifik. Gejala klinis timbul pada
(kadar natrium dan kalium dalam tubuh keadaan peningkatan natrium plasma secara
rendah). Hipovolemia merupakan keadaan akut diatas 158 meq/L. Gejala yang ditim-
yang lebih mengancam jiwa daripada hiper- bulkan akibat mengecilnya volume otak
Setyawan: Hipernatremia dan penatalaksanaannya 97

karena air keluar dari dalam sel. Pengecilan rangi volume urin. Bila penyebabnya ialah
volume ini menimbulkan robekan pada vena asupan natrium berlebihan, pemberian
menyebabkan perdarahan lokal di otak dan natrium dihentikan.7
perdarahan subaraknoid. Gejala dimulai dari Pengobatan dilakukan dengan koreksi
letargi, lemas, twitching, kejang dan akhir- cairan berdasarkan penghitungan jumlah
nya koma. Kenaikan akut diatas 180 meq/L defisit cairan. Koreksi hipernatremia dapat
dapat menimbulkan kematian.7,10 dilakukan dengan memberikan larutan
Gambaran klinis hipernatremia seba- natrium klorida yang hipo-osmotik atau
gian besar merupakan konsekuensi penyu- dengan larutan dekstrosa. Pemberian larutan
sutan otak, termasuk letargi, mengantuk, tersebut pada pasien dengan peningkatan
dan perubahan status mental, yang meng- kadar natrium kronis harus dengan kece-
arah pada kejang, koma, dan kematian jika patan lambat. Alasannya ialah hipernatre-
tidak ditangani dengan segera.11 mia juga meningkatkan aktivitas meka-
Pada pasien dengan hipernatremia nisme pertahanan yang melindungi sel dari
berat, osmolalitas urin secara nyata lebih perubahan volume. Mekanisme pertahanan
tinggi daripada pada pasien dengan hipo- ini ialah sebaliknya dari yang terjadi pada
natremia, yang menunjukkan bahwa dehi- hiponatremia, dan terdiri atas mekanisme
drasi memainkan peran utama. Indikator yang meningkatkan kadar natrium intrasel
lain ialah tingkat kreatinin serum yang lebih dan zat terlarut lainnya.6
tinggi pada pasien dengan hipernatremia Pengurangan maksimum konsentrasi
berat pada keadaan pre-renal akibat dehi- natrium serum yang disarankan ialah 12
drasi. Sekitar 11% pasien dengan hiper- mmol/L dalam 24 jam.14 Perhitungan defisit
natremia berat menggunakan diuretik loop, tubuh air total (TBW) ialah Defisit air =
yang dapat menyebabkan konsentrasi urin TBW saat ini x (serum [Na]/140 - 1). Untuk
lebih rendah dan peningkatan natrium total body water (TBW) saat ini diper-
serum.12 gunakan patokan sebagai berikut, yaitu pria
muda: 60% berat badan tanpa lemak; wanita
Diagnosis Hipernatremia muda: 50% berat badan tanpa lemak; pria
Penyebab hipernatremia didapatkan lansia: 50% berat badan tanpa lemak; dan
dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, dan wanita lansia: 45% berat badan tanpa lemak.
biasanya diakibatkan kehilangan air (missal- Formula ini memberikan perkiraan volume
nya, kehilangan air di saluran cerna, akses cairan tambahan yang diperlukan untuk
terbatas terhadap air) atau kelebihan memperbaiki konsentrasi natrium serum
natrium. Pasien sering tanpa gejala tetapi hingga 140mmol/L.15
dapat muncul gejala iritabilitas, mual, Sebagai rekomendasi untuk koreksi
kelemahan, perubahan status mental, atau hipernatremia, dilakukan hal-hal sebagai
koma. Kehilangan air dapat berupa kehi- berikut:6 Pada hipernatremia akut atau sa-
langan air murni (misalnya, diabetes ngat simtomatik, pengobatan segera dengan
insipidus) atau kehilangan cairan hipotonik cairan hipotonik harus dimulai, terlepas dari
(misalnya, kehilangan cairan melalui ginjal, penyebab yang mendasari. Bila seorang
saluran cerna, atau kulit). Kenaikan natrium pasien dengan hipernatremia memiliki
biasanya karena iatrogenik akibat infus hipotensi, pemberian cairan isotonik harus
larutan hipertonik.13 dimulai. Pada hipernatremia kronis, koreksi
cepat harus dihindari untuk mencegah
Tatalaksana Hipernatremia edema serebral dan perawatan diarahkan ke
Langkah pertama yang dilakukan ialah penyebab yang mendasari. Untuk semua
menetapkan etiologi hipernatremia. Setelah penyebab hipernatremia, angka koreksi
etiologi ditetapkan, pada langkah berikut terbatas hingga 8 mmol/L dalam 24 jam per-
dicoba menurunkan kadar natrium dalam tama dan 18 mmol/l dalam 48 jam pertama.
plasma ke arah normal. Pada diabetes Hipernatremia akut dapat dikoreksi lebih
insipidus, sasaran pengobatan ialah mengu- cepat pada awalnya (1-2 mmol/L/jam);
98 Medical Scope Journal (MSJ), Volume 2, Nomor 2, Januari-Juni 2021, hlm. 93-99

kenaikan 5 mmol/L biasanya cukup untuk Simpulan


memperbaiki gejala.15 Gejala hipernatremia terutama ber-
Hemodialisis juga telah digunakan sifat neurologik terkait dengan tingkat
untuk pengobatan hipernatremia akut ketika keparahan dan kecepatan perubahan
pengobatan konvensional gagal dilakukan. konsentrasi natrium serum. Komplikasi
Hemodialisis memiliki kelebihan diban- hipernatremia ialah antara lain penyusutan
dingkan metode konvensional karena me- otak akibat perpindahan cairan intrasel ke
mungkinkan pengeluaran cepat kelebihan ekstrasel yang dapat merobek pembuluh
natrium dan penggantian cairan. Selain itu, darah otak, serta berbagai manifestasi
dialisis memungkinkan kontrol cairan dan neurologik kelainan otak, yang dapat ber-
elektrolit yang lebih baik dalam situasi yang akhir dengan kematian. Penatalaksanaan
rumit pada pasien dengan gangguan kardio- hipernatremia perlu dilakukan dengan
pulmonar atau gangguan ginjal.15 cermat karena penanganan yang tidak
tepat atau koreksi yang terlalu cepat dapat
Komplikasi Hipernatremia berisiko terjadinya edema serebri.
Hipernatremia-dehidrasi berat dapat
menyebabkan penyusutan otak akibat ada- Konflik Kepentingan
nya perpindahan cairan intrasel ke ekstrasel, Penulis menyatakan tidak terdapat
yang dapat merobek pembuluh darah otak, konflik kepentingan dalam studi ini.
menyebabkan pendarahan otak, kejang,
kelumpuhan, dan ensefalopati. Pada pasien DAFTAR PUSTAKA
dengan hipernatremia yang berkepanjangan, 1. Lukitsch I. Hypernatremia. 2021. Available
rehidrasi cepat dengan cairan hipotonik from: https://emedicine.medscape.com/
dapat menyebabkan edema serebral, yang article/241094-overview
dapat menyebabkan koma, kejang, dan 2. Sam R, Feizi I. Understanding hipernatremia.
kematian. Hipernatremia akut <24 jam dapat Am J Nephrol. 2012;36(1):97-104.
3. Search WikiDoc. Hypernatremia epidemio-
menyebabkan perdarahan subdural. Kongesti
logy and demographics. Available
vena dapat menyebabkan trombosis sinus from:https://www.wikidoc.org/ index.
vena intrakranial. Peregangan arterial dapat php/Hypernatremia_epidemiology_an
menyebabkan perdarahan subkortikal dan d_demographics.
infark serebral. Kejang mungkin dapat ter- 4. Imai N, Sumi H, Shibagaki Y. Impact of age
jadi. Hipernatremia kronis dengan durasi on the seasonal prevalence of hyper-
lebih dari dua hari dikaitkan dengan pening- natremia in the emergency depart-
katan mortalitas terutama jika dikoreksi ment: a single-center study. Int J
terlalu cepat, edema otak dan sekuale neuro- Emerg Med. 2019;12:29
logik yang terkait dapat terjadi.9,10 5. Hoorn EJ, Tuut MK, Hoorntje SJ, van Saase
Hipernatremia berat dapat menye- JLMC, Zietse R, Geers AB. Dutch
guideline for the management of
babkan angka mortalitas pada pasien lanjut
electrolyte disorders. Neth J Med. 2013;
usia sebesar 40-70%. Dalam prakteknya, 71(3):153-65.
seringkali sulit untuk memisahkan kontri- 6. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi
busi hipernatremia dengan mortalitas dari Kedokteran (12th ed). Jakarta: EGC,
penyakit yang mendasarinya. Tingkat kesa- 2014.
daran merupakan indikator prognosis 7. Siregar P. Gangguan keseimbangan air dan
terbaik yang terkait dengan mortalitas pada elektrolit. In: Sudoyo AW, Setiyohadi
lansia. Studi pada pasien sakit kritis di ICU B, Alwi I, Simadibrata MS, Setiati,
menunjukkan bahwa hipernatremia merupa- editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
kan faktor risiko independen untuk morta- (6th ed). Jakarta: Interna Publishing,
litas. Sebagian besar kasus tampaknya tim- 2014.
8. Yaswir R, Ferawati I. Fisiologi dan gangguan
bul setelah masuk ke ICU dan, oleh karena
keseimbangan natrium, kalium dan
itu, mungkin setidaknya sebagian berasal klorida serta pemeriksaan laboratorium.
dari iatrogenik.16
Setyawan: Hipernatremia dan penatalaksanaannya 99

Journal Kesehatan Andalas. 2012;1(2): al. Characteristics, symptoms, and out-


80-4. come of severe dysnatremias present on
9. Al-Shahraban S, Butrus S. Guidelines for the hospital admission. Am J Med. 2012;
management of hypernatraemia. Availa- 125(11):1125.e1-e7.
ble fromL https://www.kbms.org/ 13. Seay N, Lehrich RW, Greenberg A. Diagnosis
Uploads/Guideline%20management/G and management of disorders of body
uideline,%20Management%20of%20H toxicity-hyponatremia and hypernatre-
ipernatremia.pdf mia: Core Curriculum 2020. Am J
10. Semenovskaya Z. Hipernatremia in emer- Kidney Dis. 2019;75(2):272-86.
gency medicine: background, patho- 14. Liamis G, Filippatos TD, Elisaf MS. Evalua-
physiology, epidemiology. 2018. Avai- tion and treatment of hypernatremia: a
lable from https://emedicine.medscape. practical guide for physicians. Postgrad
com/article/766683-overview Med. 2016;128(3):299-306.
11. Masters P. Southern Derbyshire shared care, 15. Nur Saima, Khan Y, Nur Saadia, Boroujerdi
pathology guidelines, hypernatraemia in H. Hypernatremia: Correction rate and
adults. 2015. Available from: http:// hemodialysis. Case Rep Med. 2014;
www.derbyhospitals.nhs.uk/easysitewe 2014:1-4.
b/getresource.axd?assetid=12188&type 16. Harding M. Hypernatraemia. 2016. Available
=0 &servicetype=1 from:https://patient.info/doctor/hyperna
12. Arampatzis S, Frauchiger B, Fielder G-M, traemia#ref-5
Leichtle AB, Buhl D, Schwarz C, et

You might also like