Professional Documents
Culture Documents
PROS - Marianne RM - Strategi Pengembangan
PROS - Marianne RM - Strategi Pengembangan
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
'Kesiapart Sumber Day a Manusia Pertanian Menghadapi Revo/us i Industri 4.0'
Selasa. 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
ABSTRACT
The aim of this study is to formulate the development strategies of mangosteen commodity at
Olumokunde Village, East Pamona District, Poso Regency. Primary data collected are
quantitative and qualitative data which obtained through depth interview with mangosteen
commodity development stakeholders, including farmers, traders, village agencies, agricultural
extension agencies, and officers from government institutions interrelated with this research.
Secondary data piled up are geographic and climatologic village conditions. The number of
respondents is determined through purposive sampling according to research need. The
procedures of data analysis are : 1) inventarizing internal and external factors such as strengths,
weaknesses, opportunities, and threats of mangosteen commodity development, 2) carrying out
IFAS and EFAS matrix analysis as guidance to determine strategies that will be taken, and 3)
formulating mangosteen development strategies based on the analysis of internal and external
factors. Results demonstrates that priority strategies which can be applied for mangosteen
development activities are : 1)designing a model for development program which including a
technical assistance for program executor, 2) implementing a broad dissemination of program
policy to village community, 3) building a partnership with agribusiness companies with regional
or national scale, 4) supplying prime seedlings and seedling nurseries, and 5) opening farming
road at mangosteen development main area to facilitate transportations.
Keywords: Development strategies, mangosteen commodity, internal factors external
factors
27
ISSN 2460-5506
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
'Kesiapart Sumber Day a Manusia Pertanian Menghadapi Revo/us i Industri 4.0'
Selasa. 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
Pertanian (Andala dkk, 2014). Bahkan pencegah penuaan dini serta mengobati
sejak tahun 2000 pemerintah telah berbagai macam penyakit (Saptana dkk,
menetapkan manggis sebagai komoditas 2018).
unggulan nasional dalam Riset Unggulan
Tingginya volume ekspor manggis
Strategis Nasional Buah (Rusnas Buah)
mengindikasikan tingginya permintaan
(Nuraniputri dkk, 2016).Data Badan Pusat
konsumen di luar negeri terhadap produk
Statistik (BPS) menunjukkan bahwa
manggis Indonesia.Kenyataan ini
produksi manggis Indonesia mencapai
menunjukkan bahwa produk manggis
162.864 ton pada tahun 2016, namun
Indonesia mempunyai kemampuan untuk
mengalami penurunan menjadi 161.758
bersaing di pasar internasional dengan
ton pada tahun 2017 atau menurun sebesar
produk dari negara-negara produsen
0,68 %. Produk buah manggis saat ini
manggis lainnya.Beberapa negara yang
diperdagangkan baik di pasar domestik
menjadi tujuan utama ekspor manggis
maupun pasar internasional melalui
ialah Tiongkok, Taiwan, Hongkong,
ekspor.Ekspor manggis Indonesia pada
Singapura, dan Arab Saudi.Selain itu,
tahun 2017 ialah sebesar 8,522 juta ton
ekspor manggis juga ditujukan ke pasaran
dengan nilai sebesar
negara-negara Eropa. Adapun negara-
US$ 3.792.106.Ekspor
negara pengekspor manggis yang menjadi
manggis menempati urutan kedua ekspor
pesaing Indonesia di pasar global ialah
buah Indonesia setelah pisang (BPS, 2017).
Thailand dan Malaysia. Erlangga dkk
Bagi konsumen dalam negeri, buah (2012) mengemukakan bahwa manggis
manggis yang dijuluki sebagai the queen of Indonesia memiliki harga jual yang sama
fruit memiliki banyak manfaat bagi dengan manggis Thailand yaitu 7,9
kesehatan. Permintaan buah manggis Euro/kg di Swedia, akan tetapi di Denmark
secara domestik banyak berasal dari pasar harga jual manggis Thailand lebih tinggi
tradisional hingga swalayan dan yaitu mencapai 8,7 Euro/kg.
supermarket, termasuk pedagang-pedagang
Walaupun permintaan manggis oleh
buah yang berjualan di berbagai tempat
konsumen luar negeri cukup besar, namun
untuk menambah keragaman buah yang
suplai manggis Indonesia belum mampu
dijualnya (Kusmayadi dkk, 2017).Hampir
sepenuhnya memenuhi permintaan tersebut.
seluruh bagian dari buah manggis,
Saptana dkk (2018) menyatakan bahwa
baikdagingbuah, kulit, dan bijinya dapat
saat ini Indonesia belum mampu
dimanfaatkan guna menambah nilai
memanfaatkan peluang pasar internasional
komersilnya. Selain dikonsumsi sebagai
yang sangat besar, secara khusus dengan
buah segar, terdapat pula beberapa produk
beberapa negara yang telah memiliki
olahan manggis seperti bahan pewarna,
keterikatan kerja sama perdagangan
tepung kulit buah, jus, cocktail, sirup, dan
ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA),
kapsul ekstrak herbal kulit buah manggis
di mana tarif bea masuk produk yang
(Narakusuma dkk, 2013). Sementara itu
diperdagangkan telah ditetapkan sebesar 0
senyawa xanthone yang terkandung dalam
%. Ashari dkk (2015) mengemukakan
kulit buah manggis terkenal sebagai super
bahwa walaupun buah-buahan Indonesia,
antioksidan, dikarenakan kandungan
termasuk manggis, telah menjadi
antioksidannya mencapai 27 kali lebih
komoditas perdagangan internasional,
banyak dibandingkan yang terdapat pada
tetapi pangsa pasarnya terhadap total
daging buah, dan bermanfaat sebagai
produksi relatif masih sangat kecil.
28
ISSN 2460-5506
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
'Kesiapart Sumber Day a Manusia Pertanian Menghadapi Revo/us i Industri 4.0'
Selasa. 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
Sebagai contoh selama periode 2008 – Daerah (RPJMD) Kabupaten Poso tahun
2012,komoditas manggis yang diekspor 2016 – 2021 telah menunjuk Desa
pangsanya hanya mencapai 12,03 % dari Olumokunde, salah satu dari 13 desa di
total produksinya. Karena itu peningkatan Kecamatan Pamona Timur, sebagai model
produksi di dalam negeri perlu didorong, pengembangan kawasan sentra pertanian
sebab jika terjadi peningkatan produksi berbasis agribisnis. Pemerintah Daerah
suatu komoditas di dalam negeri maka hal Kabupaten Poso yang diprakarsai oleh
ini dapat menyebabkan terjadinya Dinas Pertanian Kabupaten Poso telah
kelebihan produksi domestik (over supply). melaksanakan pencanangan Desa
Kelebihan produksi domestik akan Olumokunde sebagai Kampung Manggis
diekspor ke luar negeri, sehingga dapat pada tanggal 29 September 2017.
dikatakan bahwa jika produksi dalam
Potensi pengembangan tanaman manggis
negeri dari suatu komoditas meningkat
sebagai usaha alternatif untuk
maka volume ekspor komoditas tersebut
menghasilkan penghasilan rumah tangga
juga akan mengalami peningkatan.Di
petani sangat dimungkinkan, mengingat
samping peningkatan kuantitas, kualitas
bahwa sebelum adanya pencanangan
buah manggis yang hendak dipasarkan
program pemerintah daerah, usahatani
juga harus mendapat perhatian, karena
tanaman manggis telah mampu
negara-negara importir buah pada
memberikan tambahan penghasilan
umumnya menghendaki produk buah-
keluarga petani sebesar rata-rata Rp
buahan yang berkualitas baik sekalipun
1.000.000/pohon/tahun hingga Rp
harganya mahal (Pradipta dan Firdaus,
1.250.000/pohon/tahun (Tungka dkk, 2018).
2014).Pasar Eropa menghendaki produk
Survei pendahuluan menunjukkan bahwa
manggis Indonesia memenuhi standar
hasil buah manggis yang diperoleh petani
Good Agricultural Practices (GAP).GAP
di Desa Olumokunde ialah sebesar 100
sendiri merupakan metode budidaya
sampai 125 kg dengan harga jual rata- rata
tanaman yang menghasilkan bahan-bahan
sebesar Rp 10.000/kg. Hasil buah per
pangan yang aman bagi konsumen, yang
pohon sebesar 100 – 125 kg per pohon
meliputi pemilihan sarana produksi,
tersebut lebih besar daripada hasil buah per
pengelolaan usahatani, dan penanganan
pohon untuk wilayah Sulawesi Tengah
pasca panen (Pongvinyoo dkk, 2015).
sebesar 96 kg/pohon (BPS Sulteng, 2017),
Kabupaten Poso merupakan salah satu walaupun masih lebih rendah
penghasil komoditas manggis di wilayah dibandingkan hasil yang diperoleh petani
Provinsi Sulawesi Tengah, di mana buah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (204
manggis dihasilkan melalui pohon-pohon kg/pohon/tahun) (Nuraniputri dkk, 2016),
yang dibudidayakan oleh maupun perolehan hasil dari petani di
masyarakat.Pemerintah Daerah Kabupaten Thailand, Malaysia, dan India yang telah
Poso telah berupaya mendorong mencapai 300 kg/pohon/tahun (Nuraniputri
pengembangan produksi hortikultura, dkk, 2016). Penyebabnya ialah pada
secara khusus produksi buah manggis, umumnya petani masih mengharapkan
melalui penetapan Kecamatan Pamona produksi dari pohon-pohon yang telah
Timur sebagai lokasi pengembangan berumur di atas 30 tahun, belum
tanaman manggis.Program pengembangan digunakannya bibit/benih klon unggulan,
dari sektor pertanian yang merujuk pada belum adanya penerapan teknologi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah budidaya yang didasarkan pada Standar
29
ISSN 2460-5506
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
'Kesiapart Sumber Day a Manusia Pertanian Menghadapi Revo/us i Industri 4.0'
Selasa. 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
30
ISSN 2460-5506
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
'Kesiapart Sumber Day a Manusia Pertanian Menghadapi Revo/us i Industri 4.0'
Selasa. 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
31
ISSN 2460-5506
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
'Kesiapart Sumber Day a Manusia Pertanian Menghadapi Revo/us i Industri 4.0'
Selasa. 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
32
ISSN 2460-5506
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
'Kesiapart Sumber Day a Manusia Pertanian Menghadapi Revo/us i Industri 4.0'
Selasa. 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
4) Faktor adat istiadat kerja sama dan oleh sifat fisik, kimia, dan biologi
gotong royong masyarakat desa. tanah. Faktor lain untuk penilaian
Faktor adat istiadat sampai saat ini kondisi tanah di lapangan, dapat
tetap eksis sebagai ikatan dalam diamati dari kandungan bahan kasar
kehidupan bermasyarakat penduduk tanah, kedalaman tanah, ketebalan
Desa Olumokunde. Budaya suku gambut, dan tingkat bahaya erosi.
Pamona Poso yang sangat kuat Hasil pengamatan kesesuaian lahan di
tercermin dalam tata kehidupan Desa Olumokunde didasarkan pada
masyarakat, secara khusus di bidang kesesuaian karakteristik lahan manggis
pertanian, ialah budaya kerja sama dan menunjukkan adanya kesesuaian lahan
gotong-royong antar petani yang pada kelas S1 dan S2 dengan faktor
disebut mesale. Kerja sama dan pembatas berupa tingkat kesuburan
gotong-royong ini dinyatakan dalam tanah.Kesesuaian lahan yang dimaksud
bentuk pemberian tenaga kerja secara ialah kesesuaian lahan actual, yaitu
sukarela untuk melakukan pekerjaan- kelas kesesuaian lahan berdasarkan
pekerjaan tertentu seperti penanaman data hasil survei lapangan di lokasi
dan panen. penelitian, dan belum
5) Ketersediaan lahan untuk mempertimbangkan adanya usaha-
pengembangan tanaman manggis. usaha perbaikan (Aprisal, 2012).
Berdasarkan data PPL Desa
Faktor-faktor internal berupa kelemahan
Olumokunde terdapat sekitar 50 hektar
(weaknesses) yang dapat menjadi
lahan kebun masyarakat yang telah
penghambat pengembangan komoditas
ditanami manggis. Sedangkan hasil
manggis di Desa Olumokunde ialah
analisis yang dilakukan berdasarkan
sebagai berikut :
pada status kesesuaian lahan, status
kawasan hutan, dan tutupan lahan, 1) Belum maksimalnya pengorganisasian
maka diproyeksikan lahan riil yang kelompok tani manggis.
masih tersedia untuk target perluasan Kelompok tani manggis yang terbentuk
dan peningkatan produksi manggis di belum memiliki legalitas secara formal
Desa Olumokunde adalah seluas sehingga membatasi ruang gerak
495,15 ha. pelaksanaan program kegiatan di luar
kelompok maupun kegiatan kemitraan
6) Kesesuaian lahan untuk
usaha dengan pihak lain.
pengembangan tanaman manggis.
2) Belum tersedianya petunjuk teknis
Berdasarkan hasil pengamatan jenis
budidaya tanaman manggis bagi petani.
tanah yang ada di Desa Olumokunde
Petunjuk teknis dari dinas/instansi
yaitu umumnya tanah aluvial.Jenis
terkait yang berhubungan dengan
tanah merupakan faktor penting yang
pengembangan tanaman manggis di
mempengaruhi pertumbuhan dan
Desa Olumokunde belum tersedia
perkembangan tanaman.Jenis tanah
sebagai acuan bagi pendampingan
yang sesuai untuk pertumbuhan
kelompok tani. Pengamatan terhadap
tanaman adalah jenis tanah yang
teknik budidaya tanaman manggis di
mengandung unsur hara tersedia dan
Desa Olumokunde menunjukkan bahwa
mencukupi untuk kebutuhan
sebagian besar petani manggis belum
pertumbuhan tanaman.Ketersediaan
menerapkan masukan input teknologi
unsur hara dalam tanah dipengaruhi
33
ISSN 2460-5506
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
'Kesiapart Sumber Day a Manusia Pertanian Menghadapi Revo/us i Industri 4.0'
Selasa. 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
34
ISSN 2460-5506
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
'Kesiapart Sumber Day a Manusia Pertanian Menghadapi Revo/us i Industri 4.0'
Selasa. 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
35
ISSN 2460-5506
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
'Kesiapart Sumber Day a Manusia Pertanian Menghadapi Revo/us i Industri 4.0'
Selasa. 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
36
ISSN 2460-5506
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
'Kesiapart Sumber Day a Manusia Pertanian Menghadapi Revo/us i Industri 4.0'
Selasa. 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
37
ISSN 2460-5506
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
'Kesiapart Sumber Day a Manusia Pertanian Menghadapi Revo/us i Industri 4.0'
Selasa. 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
38
ISSN 2460-5506
U *m\
mi
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
"Kesiapau Simiber Daya Manusia Pertauian Menghadapi Revolt/si Industri 4.0""
Selasa, 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
kekuatan-kekuatan yang
dimiliki organisasi atau
perusahaan untuk menghindari
atau mengatasi ancaman.
3) Strategi W – O atau kombinasi
antara kelemahan dan peluang
(Weaknesses-Opprtunities),
yaitu strategi di mana organisasi
atau perusahaan memperoleh
keuntungan dari peuang untuk
mengatasi kelemahan-
kelemahan yang dimiliki.
4) Strategi W – T atau kombinasi
antara kelemahan dan ancaman
(Weaknesses-Threats), yaitu
strategi organisasi atau
perusahaan untuk bertahan
dengan cara meminimumkan
kelemahan-kelemahan yang ada
untuk menghindari atau keluar
dari ancaman.
Berdasarkan analisis terhadap
lingkungan internal dan eksternal maka
diperoleh dan ditetapkan strategi-strategi
pilihan melalui matriks SWOT
sebagaimana yang ditunjukkan pada
Tabel 3 sebagai berikut
39
ISSN 2460-5506
U *m\
mi
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
"Kesiapau Simiber Daya Manusia Pertauian Menghadapi Revolt/si Industri 4.0""
Selasa, 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
EFAS
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
1. Peluang pemasaran 1. Peningkatan produksi 1. Peningkatan legalisasi
komoditas manggis manggis melalui kegiatan badan hukum pada
hingga ke skala ekstensifikasi (SA 1) kelompok tani (SA 5)
ekspor
2. Pengembangan industri 2. Pendampingan dan
2. Peluang pemberian rumah tangga pengolahan pemberdayaan kelompok
nilai tambah produk buah manggis menjadi tani oleh PPL (SA 6)
produk bernilai tambah
3. Harga buah manggis 3. Penyediaan bibit unggul
yang relatif stabil (SA 2) dan penangkaran bibit (SA
7)
4. Kesesuaian iklim 3. Pelaksanaan penelitian
Desa Olumokunde tentang pemanfaatan limbah 4. Program peremajaan
untuk pengembangan buah manggis sebagai pupuk tanaman secara bertahap
komoditas manggis organik dan diseminasi hasil (SA 8)
penelitian oleh lembaga
5. Letak strategis Desa 5. Penyediaan sarana produksi
perguruan tinggi (SA 3)
Olumokunde pupuk dan pestisida bagi
4. Penyediaan jalan usahatani petani (SA 9)
6. Peluang pemanfaatan
pada areal utama
40
ISSN 2460-5506
U *m\
mi
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
"Kesiapau Simiber Daya Manusia Pertauian Menghadapi Revolt/si Industri 4.0""
Selasa, 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
Tabel 4. Hasil Nilai Akhir Total Daya Tarik Alternatif Strategi Berdasarkan QSPM
Strategi Alternatif (SA) Nilai Akhir TAS (STAS) Keterangan
SA 1 2,9
SA 2 1,6
41
ISSN 2460-5506
U *m\
mi
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
"Kesiapau Simiber Daya Manusia Pertauian Menghadapi Revolt/si Industri 4.0""
Selasa, 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
SA 3 1,9
SA 4 3,4 Strategi Prioritas ke – 5
SA 5 1,3
SA 6 2,5
SA 7 3,6 Strategi Prioritas ke – 4
SA 8 2,1
SA 9 2,3
SA 10 2,9
SA 11 2,8
SA 12 2,6
SA 13 2,7
SA 14 2,6
SA 15 3,9 Strategi Prioritas ke – 3
SA 16 4,1 Strategi Prioritas ke - 2
SA 17 4,7 Strategi Prioritas ke – 1
Hasil analisis perumusan strategi prioritas 2) Strategi prioritas kedua adalah
dengan menggunakan metode QSPM diseminasi kebijakan program
menghasilkan lima strategi terpenting yang pengembangan tanaman manggis
memiliki nilai lebih dari atau sama dengan secara meluas kepada masyarakat desa.
3. Artinya ialah strategi-strategi tersebut Keberhasilan program dapat pula
memiliki nilai yang “ wajar menarik” diukur dari tingginya partisipasi
hingga “sangat menarik” untuk dijalankan masyarakat dalam implementasi
dalam rangka pengembangan komoditas program, dan tingkat partisipasi yang
manggis. Adapun kelima strategi prioritas tinggi akan dimungkinkan apabila
tersebut adalah masyarakat memiliki pemahaman
yang baik mengenai program yang
1) Strategi prioritas pertama adalah
akan dilaksanakan tersebut.
mendesain model program
Diseminasi program merupakan
pengembangan tanaman manggis
langkah yang tepat dalam rangka
termasuk konsep pendampingan
mensosialisasikan kebijakan
secara teknis bagi pelaksana program.
pemerintah daerah dan program-
Desain model program sangat
program pembangunan kepada
dibutuhkan untuk memberikan
masyarakat.
kejelasan bagaimana program akan
dilaksanakan, pihak-pihak yang akan 3) Strategi prioritas ketiga adalah
terlibat di dalam pelaksanaan program membangun jejaring usaha
dan cara-cara mengukur keberhasilan (kemitraan) dengan perusahaan
program, sehingga dapat menjamin agribisnis skala regional maupun
program dapat terlaksana secara nasional. Pemerintah daerah perlu
berkelanjutan. memfasilitasi kemitraan antara petani
42
ISSN 2460-5506
U *m\
mi
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
"Kesiapau Simiber Daya Manusia Pertauian Menghadapi Revolt/si Industri 4.0""
Selasa, 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
43
ISSN 2460-5506
U *m\
mi
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
"Kesiapau Simiber Daya Manusia Pertauian Menghadapi Revolt/si Industri 4.0""
Selasa, 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
44
ISSN 2460-5506
U *m\
mi
PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH NASIONAL 2019
"Kesiapau Simiber Daya Manusia Pertauian Menghadapi Revolt/si Industri 4.0""
Selasa, 2 Juli 2019 Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
45