You are on page 1of 15

NILAI EKONOMI EKOWISATA TAMAN NASIONAL TESSO

NILO DENGAN PENDEKATAN METODE CONTINGENT


VALUATION DIKECAMATAN UKUI
KABUPATEN PELALAWAN

Oleh :
Juria Desriani
Pembimbing : Tri Sukirno Putro dan Rita Yani Iyan

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru,Indonesia


Email : juriadesriani1991@gmail.com

The Economic Value Of Ecotourism Tesso Nilo National Park with Contingent
Valuation Method approach In District Ukui Pelalawan

ABSTRACK

This research was conducted at the tourist attraction of Ecotourism Tesso


Nilo National Park where is located in District Ukui Pelalawan. This research
aims to know how the visitor’s assesment about the Tesso Nilo National
ParkDistrict Ukui Pelalawanand where thevisitor’s comes bye. This research
also aims to know the economic value of Ecotourism Tesso Nilo National Park
with Contingent Valuation Method approach in District Ukui Pelalawan.Total
population used as samples in this research were 89 people. The method used in
this research isaccidental sampling methode. The analytical method used in
thisresearch is descriptive method using Contingent Valuation Method.From the
results of this research concluded that general assesment visitor against the Tesso
Nilo National Park EcotourismDistrict Ukui Pelalawan is pretty good. It can be
seen from the highest visitor answers bye62,92 %.The origin of theMajority of
visitors are still coming from inside the Subdistrict Ukui. Economic value of
Ecotourism Tesso Nilo National Park with Contingent Valuation Method
approach in District Ukui Pelalawan, thatcan be foundfrom the total income of
Willingness To Pay (WTP) visitors to the Government SubdistrictUkui is Rp.
792.424 per month. The amountwill increase onholidays.

Keywords : The Economic Value of Ecotourism, and Contingent Valuation


Methods

PENDAHULUAN seperti ekowisata. Ekowisata


merupakan bentuk wisata yang
Pembangunan di bidang dikelola dengan pendekatan
pariwisata nampaknya perlu konservasi (Fandeli & Mukhlison,
mendapatkan perhatian serius, 2000 : 32).
termasuk bagaimana menciptakan Keberadaan ekowisata dalam era
berbagai kreasi pariwisata termasuk pembangunanberwawasan
di dalamnya pariwisata yang lingkungan merupakan suatu misi
bernuansa edukasi dan lingkungan pembangunan pariwisata alternatif
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1175
yang tidak banyak menimbulkan membiayai kegiatan tersebut. Dalam
dampak negatif, baik terhadap kehidupan ini tidak ada sesuatu yang
lingkungan maupun terhadap sosial sifatnya bebas tanpa biaya atau
budaya dan daya tarik wisata pengorbanan, demikian halnya
lainnya.Kegiatannya lebih dengan pengelolaan
berorientasi pada pemanfaatan lingkungan.Untuk mengelola
sumber daya alami, asli dan belum lingkungan dengan baik di perlukan
tercemar. sumber daya yang bukan dari
Penilaian peranan ekosistem, manusia saja, tetapi sarana dan
termasuk kawasan konservasi.Bagi prasarana yang berkaitan dengan
kesejahteraan manusia merupakan pengelolaan dan pemanfaatan
pekerjaan yang sangat kompleks, lingkungan tersebut.misalnya untuk
mencakup berbagai faktor yang mengelola taman rekreasi di perlukan
berkaitan dengan nilai sosial dan sarana dan prasarana yang memadai.
politik.Eksistensi wisata hutan Dimana dalam hal ini biaya sangat di
(ekowisata) sebagai produk wisata perlukan sebagai suatu nilai atau
memberikan peran sangat penting rasio yang dapat di gunakan untuk
bagi konstribusi industri pariwisata mengukur seberapa besar nilai guna
nasional sekaligus dampaknya atau manfaat terhadap lingkungan
terhadap perekonomian suatu (Suparmoko, 2000 : 101).
Negara.Selain itu, promosi yang Keberadaan ekowisata Taman
kurang menyebabkan ekowisata Nasional Tesso Nilo merupakan
Taman Nasional Tesso Nilo ini sepi salah satu objek wisata alam yang
pengunjung. terdapat di Kecamatan Ukui
Letak dari Taman Nasional Kabupaten Pelalawan. Adapun
Tesso Nilo ini di kelilingi oleh jumlah pengunjung dapat di lihat
vegetasi hutan alam, hutan akasia, pada tabel berikut ini :
pemukiman dan perkebunan kelapa
sawit.Berbagai macam kegiatan yang Tabel 1
di lakukan manusia yang berdekatan Data pengunjung TamanNasional
dengan Taman Nasional Tesso Nilo Tesso Nilo Kecamatan Ukui
mengakibatkan terjadinya perubahan Kabupaten Pelalawan
pada komponen biotik mau pun Tahun 2010 - 2014
komponen abiotik. Taman Nasional
Tesso Nilo terdapat 360 jenis flora Tahun Jumlah/Orang
yang tergolong dalam 165 marga dan 2010 835
57 suku, 107 jenis burung, 23 jenis 2011 635
mamalia, 3 jenis primata, 15 jenis 2012 940
repteliadan 18 jenis amfibia di setiap 2013 825
hektar Taman Nasional Tesso Nilo 2014 790
(Yoza, 2011 : 63). Sumber : Kantor Taman Nasional Tesso
Dalam pemanfaatan fungsi Nilo Kecamatan Ukui, 2015.
lingkungan sebagai sumber
kesenangan perlu adanya Pada tabel 1 ini dapat di lihat
pengelolaan lingkungan seperti bahwa jumlah pengunjung ekowisata
halnya usaha-usaha atau kegiatan Taman Nasional Tesso Nilo
lain yang memerlukan dana untuk Kecamatan Ukui Kabupaten

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1176


Pelalawan terus mengalami dari kebisingan kota menyebabkan
Penurunan. Kecuali Pada tahun 2012 jadwal kunjungan harus di lakukan
jumlah pengunjung ekowisata Taman secara khusus untuk mengunjungi
Nasional Tesso Nilo Kecamata Ukui ekowisata Taman Nasional Tesso
Kabupaten Pelalawan mengalami Nilo.
peningkatan. Berdasarkan dari permasalahan
Kebutuhan akan rekreasi bagi di atas dapat dirumuskan sebagai
masyarakat saat ini dinilai sangat berikut :
tinggi. Taman Nasional Tesso nilo 1. Bagaimana penilaian pengunjung
Kecamatan Ukui Kabupaten secara umum terhadap Taman
Pelalawan menjadi salah satu objek Nasional Tesso Nilo dengan
wisata yang bernuansa alam sehingga pendekatan metode Contingent
dapat memberikan penyegaran bagi ValuationKecamatan Ukui
masyarakat yang membutuhkan Kabupaten Pelalawan ?
rekreasi.Karena keberadaan 2. Berapa besar nilai ekonomi
Kecamatan Ukui Kabupaten ekowisata Taman Nasional Tesso
Pelalawan yang jauh dari pesisir Nilo dengan pendekatan
pantai dan tidak terdapat pegunungan metodeContingent Valuation
menyebabkan tidak adanya tempat Kecamatan Ukui Kabupaten
wisata di Kecamatan Ukui. Pelalawan?
Rekreasi merupakan sarana Adapun tujuan dari penelitian ini
pemenuhan kebutuhan tersier dalam adalah :
kehidupan manusia, namun saat ini 1. Untuk mengetahui penilaian
wisata menjadi suatu kebutuhan yang pengunjung secara umum
penting bagi masyarakat untuk terhadap Taman Nasional Tesso
menghilangkan segala kejenuhannya. Nilo dengan pendekatan metode
Wisata alam merupakan salah satu Contingent ValuationKecamatan
pilihan wisata yang banyak di pilih Ukui Kabupaten Pelalawan
oleh masyarakat karena dapat 2. Untuk mengetahui nilai ekonomi
memberikan relaksasi yang bisa Ekowisata Taman Nasional Tesso
membangkitkan semangat Nilo dengan pendekatan
beraktifitas mereka kembali. metodeContingent
Kegiatan rekreasi juga dapat ValuationKecamatan Ukui
memberikan pengaruh pada kondisi Kabupaten Pelalawan.
ekonomi, sosial, budaya dan
lingkungan sekitar dimana tempat TINJAUAN PUSTAKA
wisata tersebut berada.
Nilai ekonomis dari keberadaan Nilai Ekonomi Sumber Daya Alam
Ekowisata Taman Nasional Tesso Pengertian nilai atau value,
Nilo Kecamatan Ukui Kabupaten khususnya yang menyangkut barang
Pelalawan menurut pengunjung atau jasa yang di hasilkan oleh
dimana tidak di pungut retribusi sumber daya alam dan lingkungan
masuk, dapat di nikmati oleh segala memang bisa berbeda jika di
kalangan, jenis kelamin, pekerjaan pandang dari berbagai di siplin ilmu.
dan usia. Selain itu, keberadaan Salah satu tolak ukur yang relatif
ekowisata Taman Nasional Tesso mudah dan bisa di jadikan persepsi
Nilo ini berada di tempat yang jauh bersama berbagai di siplin ilmu
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1177
adalah memberikan price tag (harga) menduga nilai barang dan jasa yang
pada barang dan jasa yang dihasilkan di inginkan (Djijono, 2002 : 29).
oleh sumber daya alam dan Valuasi ekonomi merupakan
lingkungan, dengan demikian kita sebuah upaya untuk memberikan
menggunakan apa yang disebut nilai nilai kuantitatif terhadap barang dan
ekonomi sumber daya alam (Fauzi, jasa yang dihasilkan oleh sumber
2004 : 209). daya alam dan lingkungan terlepas
Secara umum, nilai ekonomi dari apakah nilai pasar tersedia bagi
didefinisikan sebagai pengukuran barang dan jasa tersebut.Secara garis
jumlah maksimum seseorang ingin besar metode penilaian manfaat
mengorbankan barang dan jasa untuk ekonomi (biaya lingkungan) suatu
memperoleh barang dan jasa lainnya. sumber daya alam dan lingkungan
Secara formal, konsep ini disebut pada dasarnya dibagi kedalam dua
keinginan membayar (WTP) kelompok besar, yaitu berdasarkan
seseorang terhadap barang dan jasa pendekatan yang berorientasi pasar
yang di hasilkan oleh sumber daya dan pendekatan yang berorientasi
alam dan lingkungan. Dengan survey atau penilaian hipotesis yang
menggunakan pengukuran ini, nilai disjikan sebagai berikut (Djijono,
ekosistem bisa “diterjemahkan” 2002 : 72) :
kedalam bahasa ekonomi dengan 1. Pendekatan Orientasi Pasar
mengukur nilai moneter barang dan a. Pendekatan manfaat
jasa (Fauzi, 2004 : 51). menggunakan harga pasar aktual
Perhitungan nilai ekonomi barang dan jasa.
sumber daya alam (valuasi ekonomi i. Perubahan dalam nilai hasil
sumber daya alam) hingga saat ini produksi
berkembang pesat, ini dalam konteks ii. Metode model manusia atau
ilmu ekonomi sumber daya alam dan penghasilan
lingkungan, perhitungan tentang b. Penilaian kualitas lingkungan dari
biaya lingkungan sudah banyak segi :
berkembang (Djijono,2002:2). i. Pengeluaran pencegahan
ii. Biaya penggantian
Penilaian Sumber Daya alam iii. Proyek bayangan
Upaya pemanfaatan sumber daya iv. Analisis keefektifan biaya
alam menyebabkan timbulnya biaya 2. Penggunaan metode pasar
yang di jadikan nilai nominal dari pengganti
sumber daya alam tersebut. Dari i. Barang yang dapat dipasarkan
biaya nominal akan di ukur manfaat sebagai pengganti lingkungan
ketersediaan sumber daya alam. ii. Pendekatan nilai kepemilikan
Untuk mengukur nilai pasar sumber iii. Pendekatan nilai yang lain atau
daya alam, perlu dilakukan nilai tanah
pemberian nilai atau harga sumber iv. Pendekatan perbedaan nilai
daya alam sesuai dengan rupiah
pemanfaatan jasa lingkungan sumber v. Pendekatan biaya perjalanan
daya alam tersebut.Penilaian 3. Pendekatan Orientasi Survey
(valuasi) adalah kegiatan yang a. Pertanyaan langsung terhadap
berkaitan dengan pembangunan kemauan membayar
konsep dan metodologi untuk (Willingness To Pay)
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1178
b. Pertanyaan langsung terhadap Menurut Kamus Besar Bahasa
kemauan dibayar (Willingness Indonesia, pariwisata dapat di artikan
To Accept) sebagai hal yang berhubungan
Secara umum, teknik valuasi dengan perjalanan untuk rekreasi,
ekonomi sumber daya yang tidak pelancongan dan turis. Pariwisata
dapat di pasarkan (non-market terbagi ke dalam pariwisata lokal
valuation) dapat di kelompokkan yaitu kegiatan pariwisata yang ruang
dalam dua kelompok. Pertama, lingkupnya terbatas tempat tertentu
teknik valuasi yang mengandalkan saja, dan pariwisata masa yaitu
harga implisit dimana WTP kegiatan ke pariwisataan yang
terungkap melalui model yang meliputi jumlah orang yang banyak
dikembangkan. Teknik ini sering di dari berbagai tingkat sosial ekonomi.
sebut teknik yang mengandalkan Rekreasi secara harfiah dapat
revealed WTP (keinginan membayar diartikan sebagai penyegaran
yang terungkap). Beberapa teknik kembali badan dan fikiran, sesuatu
yang termasuk kedalam kelompok yang menggembirakan hati dan
yang pertama ini adalah travel cost, menyegarkan seperti hiburan, piknik
hedonic pricing, dan teknik yang dan lain-lain (Departemen
relatif baru yang di sebut random Pendidikan dan Kebudayaan, 2005 :
utility model. Kedua, teknik valuasi 73)
yang didasarkan pada survei dimana Pariwisata terkait dengan
keinginan membayar atau WTP di kegiatan wisata. Wisata adalah
peroleh langsung dari responden, kegiatan yang meliputi perjalanan ke
yang langsung di ungkapkannya tempat tujuan atau komunitas yang
secara lisan maupun tertulis. Salah terkenal dalam periode jangka waktu
satu teknik yang cukup populer yang singkat, dalam rangka
dalam kelompok ini adalah yang mewujudkan kepuasan kebutuhan
disebut Contingent Valuation konsumen untuk satu atau kombinasi
Method (CVM) dan Discrete Choice kegiatan (Vanhove, 2005 : 37).
Method (Fauzi, 2004 : 115) Menurut Vanhove (2005 : 39),
tipe wisata dalam tourism sattelite
Ekowisata account dapat dibedakan menjadi :
Ekowisata merupakan suatu 1. Wisata Domestik, yaitu wisata
bentuk wisata yang sangat erat yang dilakukan oleh penduduk
dengan prinsip konservasi. Bahkan suatu Negara dengan tujuan
dalam strategi pengembangan kunjungan kedalam negara
ekowisata juga menggunakan strategi mereka sendiri.
konservasi. Dengan demikian 2. Wisata Inbound, yaitu wisata
ekowisata sangat tepat dan berdaya yang dilakukan didalam suatu
guna dalam mempertahankan negara oleh pengunjung yang
keutuhan dan keaslian ekowisata di bukan penduduk negara tersebut.
areal yang masih alami. Bahkan 3. Wisata Outbound, yaitu wisata
dengan ekowisata, pelestarian alam yang dilakukan dengan tujuan
dapat di tingkatkan kualitasnya kunjungan ke luar negeri.
(Fandeli dan Mukhlison, 2000 : 5). 4. Wisata Internal, yaitu kombinasi
wisata domestik dan
Pengertian Pariwisata wisatainbound.
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1179
5. Wisata Nasional, yaitu wisata dan non rivalry. Non ekslusif artinya
oleh penduduk suatu negara tidak ada seorang pun dalam
dengan tujuan kunjungan keluar komunikasi yang dapat dicegah
negeri. memanfaatkan suatu benefit, baik itu
6. Wisata Internasional, yaitu membayar atau pun tidak.
kombinasi dari wisata inbound Seandainya ada upaya pencegahan
dan wisata outbound. tersebut, maka biasanya akan sangat
tinggi. Ciri kedua barang publik
Sektor Pariwisata adalah tidak mempunyai saingan
Dalam Undang-Undang RI No. (non rivalry). Suatu barang tersebut
3 Tahun 1994 dinyatakan bahwa tidak mempunyai saingan seandainya
objek dan daya tarik wisata adalah unit-unit tambahan dapat di
segala sesuatu yang menjadi sasaran konsumsikan dengan biaya sosial
wisata. Pada prinsipnya dimaksud marjinal non ekonomis.
dengan objek wisata adalah segala
sesuatu yang dapat dilihat atau Contingent Valuation Method (CVM)
disaksikan, sedemikian rupa Menurut Haab dan McConnell
sehingga sesuatu itu menjadi daya (2002 : 37) Contingent Valuation
tarik bagi orang-orang yang adalah sebuah metode dalam
berkunjung ke suatu tempat atau mengumpulkan informasi mengenai
kawasan wisata tertentu. Segala preferensi atau kesediaan membayar
sesuatu yang dapat dijadikan objek (Willingness To Pay) dengan teknik
wisata itu berupa benda-benda alam pertanyaan secara langsung. Tujuan
(natural resources) dan dapat pula dari Contingent Valuation adalah
berupa hasil karya seni manusia baik untuk mengukur keinginan
kuno maupun baru, adat istiadat atau membayar individu (WTP) untuk
kebiasaan-kebiasaan suatu perubahan kuantitas atau kualitas
masyarakat (the way of life) yang dari barang dan jasa lingkungan.
khas dan unik (Pangemanan, 2003 : Pendekatan CVM disebut
43). contingent (tergantung) karena pada
Objek wisata merupakan barang prakteknya informasi yang diperoleh
yang tidak berorientasi pada harga sangat tergantung pada hipotesis
pasar atau bersifat non pasar. yang dibangun. Secara teknis
Barang-barang non pasar biasanya pendekatan CVM ini dapat dilakukan
diberi nilai yang lebih rendah dari dengan dua cara. Pertama, dengan
nilai sebenarnya. Maka berarti bahwa teknik eksperimental melalui
pendekatan penilaiannya simulasi dan permainan.Kedua,
memerlukan pendekatan tertentu, dengan teknik survei. CVM
yang dikenal sebagai pendekatan bertujuan untuk mengetahui
terhadap harga (Sinden dan Worrel, keinginan membayar dari
2000 : 47). masyarakat, misalnya terhadap
Suatu objek wisata yang perbaikan kualitas lingkungan (air,
pemanfaatannya tidak dikenakan udara, dan lainnya), dan keinginan
tarif dapat disebut sebagai barang menerima (Willingness To Accept)
publik. Nicholson (2009 : 37) kerusakan suatu lingkungan perairan
menyatakan bahwa barang publik (Fauzi, 2004, 39).Langkah-langkah
(murni) mempunyai sifat non ekslusif
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1180
dalam penggunaan CVM terdiri dari a. Individu-individu yang di
enam langkah, yaitu : wawancarai mungkin mempunyai
1. Menyusun hipothetical market dorongan untuk menjatuhkan
2. Mendapatkan penawaran besarnya penawaran, untuk itu keinginan
nilai WTP membayar yang aktual dan
3. Menghitung rataan WTP atau perilaku penawaran mungkin
WTA memberikan dua perbedaan hasil.
4. Menduga kurva penawaran b. Selama fasilitas rekreasi publik
5. Menjumlahkan data dirasakan oleh masyarakat sebagai
6. Mengevaluasi perhitungan CVM suatu barang publik yang di
Pendekatan ini lebih fleksibel tunjang oleh sistem pajak,
dan digunakan apabila biaya perilaku aktual atau keinginan
perjalanan tidak dapat dikumpulkan, membayar oleh responden akan
dan ketika analisa di perlukan untuk mempunyai nilai yang berbeda
mengevaluasi perbedaan kualitas sebelum dan sesudah skenario
dalam aktivitas rekreasi. Metode ini pajak.
biasanya menggunakan pendekatan Walau pun banyak teknik
yang langsung menanyakan apakah perbaikan dalam penilaian
responden ingin membayar suatu kontingensi melalui metode metode
manfaat, atau apakah responden wawancara yang telah di buat,
bersedia menerima kompensasi namun seluruhnya menyatakan
sebagai biaya toleransi akibat bahwa itu merupakan suatu masalah
kemerosotan kualitas lingkungan, yang susah karena tawaran terakhir
apabila terdapat pasar untuk selalu potensial biasa (Pangemanan,
komoditi tersebut. 2003 : 92).
Pada suatu metode alternative
pewawancara dapat menanyai METODE PENELITIAN
tentang jumlah minimum konpensasi
yang bersedia mereka terima sebagai Lokasi Penelitian
ganti rugi atas kesempatan yang Penelitian ini dilakukan
hilang untuk menikmati suatu pesona dikawasan ekowisata Taman
objek wisata. Orang biasanya Nasional Tesso Nilo di Kecamatan
bersedia menerima konpensasi yang Ukui Kabupaten
tinggi untuk suatu kerugian dari pada Pelalawan.Pengambilan lokasi ini
suatu jumlah yang harus mereka dengan pertimbangan bahwa lokasi
bayar untuk mencegah kerugian yang ini banyak dikunjungi oleh
sama (Hufscmidt, 2007 : 49). Hal wisatawan lokal dan menjadi salah
tersebut menyebabkan para satu andalan ekowisata di Kecamatan
pengkritik mengklaim kegagalan Ukui Kabupaten Pelalawan.
metode kontingensi dalam
mengekspresikan apa yang Populasi dan Sampel
sesungguhnya diinginkan seseorang
untuk terjadi atau nilai Populasi
sesungguhnya. Menurut Sugiyono (2010 : 80)
Kritik utama terhadap penilaian populasi adalah wilayah generalisasi
kontingensi adalah : yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1181


karakteristik tertentu yang ditetapkan N
n=
oleh peneliti untuk dipelajari dan 1+Ne2

kemudian ditarik kesimpulannya. 790


Populasi dalam penelitian ini adalah n = 1+790(0,10)2
seluruh pengunjung yang datang ke
Ekowisata Taman Nasional Tesso 790
n= = 88,8
Nilo Kecamatan Ukui Kabupaten 8,9

Pelalawan tahun 2014 sebanyak 790 Dari rumus tersebut dengan


orang dari tabel 1. tingkat kesalahan 10 % maka sampel
yang diperoleh sebanyak 88,8 orang.
Sampel Dalam penelitian ini penulis
Sampel menurut Sugiyono (2010 mengambil 89 orang
: 81) merupakan bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh Jenis dan sumber Data
populasi tersebut. Teknik Jenis data yang digunakan dalam
pengambilan sampling yang penelitian ini adalah :
digunakan adalah non probability a. Data primer yaitu data yang
sampling yaitu teknik pengambilan dikumpulkan oleh peneliti
sampel yang tidak memberikan langsung dari lokasi objek
peluang atau kesempatan sama bagi penelitian dengan menyebar
setiap unsur atau anggota populasi kuesioner. Data penilaian
untuk dipilih menjadi sampel. pengunjung secara umum
Dalam penelitian ini pengambilan terhadap Taman Nasional Tesso
sampel menggunakan teknik accidental Nilo Kecamatan Ukui Kabupaten
sampling adalah mengambil responden Pelalawan yang meliputi umur,
sebagai sampel berdasarkan kebetulan, pendapatan, jenis kelamin, status
yaitu siapa saja yang secara kebetulan pernikahan, pendidikan, pekerjaan
bertemu dengan peneliti dapat responden, dan dari mana saja
digunakan sebagai sampel bila orang pengunjung berasal, nilai
yang kebetulan ditemui cocok sebagai ekonomis dan tingkat kunjungan
sumber data dengan kriteria utamanya Taman Nasional Tesso
adalah orang tersebut merupakan
Nilodengan Metode Contingent
pengunjung.
Valuation Kecamatan Ukui
Dalam menentukan ukuran
Kabupaten Pelalawan.
sampel dari suatu populasi, penulis
b. Data sekunder adalah data yang
merujuk pada rumus Slovin sebagai
diperoleh dari hasil pengolahan
berikut (Sujarweni, 2015 :82)
pihak kedua atau data yang di
N peroleh dari hasil publikasi pihak
n= lain. Data skunder seperti sejarah
1+Ne2
perkembangan Taman Nasional
Dimana : Tesso Nilo dan Jumlah
n : ukuran sampel pengunjung.
N : ukuran Populasi
e :error level (tingkat kesalahan) Metode Pengumpulan Data
(umumnya digunakan 1 % atau Metode pengumpulan data yang
0,01, 5 % atau 0,05, dan 10 % digunakan dalam penelitian ini
atau 0,1) adalah metode survey. Metode

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1182


survey merupakan penelitian yang (Willingness To Pay) dari
mengambil sampel dari sebuah masyarakat, misalnya terhadap
populasi dan menggunakan perbaikan kualitas lingkungan (air,
kuesioner sebagai alat pengumpulan udara, dan lainnya). Selain itu, CVM
data (Silalahi, 2006 : 293). untuk mengetahui keinginan
Metode survey digunakan untuk menerima (Willingness To Accept
mengumpulkan data yang relative atau WTA) kerusakan suatu
terbatas darisejumlah kasus yang lingkungan perairan (Fauzi, 2004).
relatif besar jumlahnya.Alat Beberapa tahap dalam penerapan
pengumpulan data yang digunakan CVM menurut Hanley and Spash
dalam penelitian ini adalah kuesioner (2009), yaitu :
yang diberikan kepada pengunjung 1. Memperkirakan Nilai Rata-rata
objek wisata Taman Nasional Tesso WTP
Nilo yang menjadi responden dalam WTPidapat diduga dengan
penelitian ini. menggunakan nilai rata-rata dari
penjumlahan keseluruhan nilai WTP
Metode Analisis Data di bagi jumlah responden. Dugaan
Metode analisis data yang Rataan WTP di hitung dengan
digunakan dalam penelitian ini rumus:
adalah metode deskriftifdengan n

menggunakan pendekatan EWTP =∑Wi


𝑡=𝑖 atau WTP Sampel
Contingent Valuation.Contingent
Valuation adalah sebuah metode n Sampel
dalam mengumpulkan informasi Dimana :
mengenai preferensi atau kesediaan EWTP = Dugaan rataan WTP
membayar (Willingness To Pay) Wi = Nilai WTP ke-i
dengan teknik pertanyaan langsung. n = Jumlah responden
Tujuan dari Contingent Valuation i = responden ke-i yang bersedia
adalah untuk mengukur keinginan membayar (i = 1, 2, 3,....n)
membayar individu (WTP) untuk 2. Menjumlahkan Data
perubahan kuantitas dan kualitas dari Setelah menduga nilai rata-rata
barang dan jasa lingkungan. WTP maka selanjutnya diduga nilai
Pendekatan CVM disebut total WTP dari masyarakat dengan
contingent (tergantung) karena pada menggunakan rumus :
prakteknya informasi yang diperoleh
sangat tergantung pada hipotesis TWTP=∑𝑛𝑡=𝑖 𝑊𝑇𝑃𝑖 (𝑛 𝑖)𝑝 /Individu x populasi
yang dibangun. Miasalnya, seberapa
besar biaya yang harus di tanggung, Dimana :
bagaimana pemeliharaannya, dan TWTP = Total WTP
lain sebagainya. Pendekatan CVM WTPi = WTP individu sampai ke-i
ini secara teknis dapat di lakukan ni = Jumlah sampel ke-iyang
dengan dua cara. Pertama, dengan bersedia membayar sebesar
teknik eksperimental melalui WTP
simulasi dan permainan. Kedua, N = Jumlah sampel
dengan teknik survei. CVM pada P = Jumlah populasi
hakikatnya bertujuan untuk i = Responden ke-iyang bersedia
mengetahui keinginan membayar membayar (i = 1, 2, 3,.....,n)

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1183


HASIL PENELITIAN DAN %, dan responden yang berusia 44 –
PEMBAHASAN 47 tahun sebanyak 2,25 %.
3. Status Responden
Gambaran Umum Objek Penelitian Mayoritas responden adalah
Secara Astronomi kawasan sudah menikah yaitu 40,45 %
Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) sedangkan responden yang belum
terletak pada koordinat antara 000 5’ menikah 59,55 %.
50” dan 000 20’ 47” LS, dan antara 4. Pendidikan Responden
1010 35’ 21” dan 1020 03’ 57” BT. Responden yang berpendidikan
Secara administrasi Taman Nasional tidak sekolah / SD sebanyak 3,37 %,
Tesso Nilo (TNTN) terletak di berpendidikan SLTP / Sederajat
Kabupaten Pelalawan di Desa Lubuk sebanyak 5,62 %, berpendidikan
Kembang Bunga Kecamatan Ukui SLTA / Sederajat sebanyak 60,67 %,
dengan Luas + 82.540 Hektar. berpendidikan Akademi / Diploma
Taman Nasional ini diresmikan pada sebanyak 2,25% dan berpendidikan
tanggal 19 juli 2004 dengan tujuan sarjana 28,09 %.
sebagai kawasan konservasi gajah. 5. Pekerjaan Responden
(Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Responden yang pekerjaannya
2015a). PNS sebanyak 10,11 %, responden
pegawai swasta sebanyak 39,32 %,
Karakteristik Responden responden mahasiswa 28,09 %,
Dalam karakteristik responden karyawan swasta
responden ini dibahas mengenai jenis sebanyak 6,74 %, responden
kelamin, umur, status pernikahan, wiraswasta 7,87 % dan responden
pendidikan, pekerjaan, dan petani sebanyak 7,87 %.
6. Pendapatan Responden
pendapatan responden.
Responden yang berpenghasilan
1. Jenis Kelamin Responden antara Rp.1.000.000 – Rp. 1.999.999
Mayoritas responden yang sebanyak 50 responden, yang
dominan dalah perempuan yaitu berpenghasilan Rp. 2.000.000 – Rp.
51,69 % sedangkan laki-laki 2.999.999 sebanyak 22 responden,
sebanyak 48,31 %. yang berpenghasilan antara Rp.
2. Umur Responden 3.000.000 – Rp. 3.999.999 sebanyak
Berdasarkan karakteristik umur 12 responden, yang berpenghasilan
responden, maka dapat diketahui antara Rp.4.000.000 – Rp. 4.999.999
bahwa responden yang berusia 20 – sebanyak 2 responden, yang
23 tahun sebanyak 25,84 % , berpenghasilan Rp.5.000.000 –
responden yang berusia antara 24 – Rp.5.999.999 sebanyak 2 responden
27 tahun sebanyak 34,83 %, dan yang berpenghasilan Rp.
responden yang berusia antara 28 – 6.000.000 - Rp.6.999.999 sebanyak 1
31 tahun sebanyak 21,34 %, responden.
responden yang berusia antara 32 –
35 tahun sebanyak 6,74 %, HASIL PENELITIAN
responden yang berusia 36 - 39 tahun
sebanyak 6,74 %, responden yang a. Penilaian Pengunjung Secara
berusia 40 – 43 tahun sebanyak 2,25 Umum dan Terhadap Taman
Nasional Tesso Nilo Kecamatan
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1184
Ukui Kabupatten Pelalawan dan 37,08 %. Hal ini menunjukan bahwa
Asal Pengunjung. Taman Nasional Tesso Nilo
1. Tanggapan pengunjung terhadap Kecamatan Ukui sebagai tempat
Taman Nasional Tesso Nilo wisata banyak diminati pengunjung
Kecamatan Ukui Kabupaten
untuk berkumpul bersama keluarga.
Pelalawan tahun 2016.
Keberadaan Taman Nasional Sebanyak 26,97 % responden
Tesso Nilo Kecamatan Ukui pengunjung datang sendiri, hanya
Kabupaten Pelalawan dinilai cukup 24,72 % responden yang datang
baik pada mayoritas responden. kelompok dan responden lain
2. Asal pengunjung terhadap Taman sebanyak 11,23 % datang bersama
Nasional Tesso Nilo Kecamatan rombongan mengunjungi
Ukui Kabupaten Pelalawan tahun
TamanNasional Tesso Nilo
2016.
Pengunjung Taman Nasional Kecamatan Ukui Kabupaten
Tesso Nilo Kecamatan Ukui Pelalawan.
Kabupaten Pelalawan adalah warga 3. Pengunjung Berdasarkan Cara
Kecamatan Ukui itu sendiri pada Kedatangan ke Taman Nasional
umumnya. Tesso Nilo Kecamatan Ukui
b. Faktor-faktor yang Berpengaruh Kabupaten Pelalawan Tahun
Terhadap Kunjungan Taman 2016.
Nasional Tesso Nilo Kecamatan Responden mengunjungi Taman
Ukui Kabupaten Pelalawan Nasional Tesso Nilo Kecamatan
1. Pengunjung Berdasarkan Tujuan Ukui Kabupaten Pelalawan dengan
Kunjungan Taman Nasional Tesso cara kedatangan terbanyak
Nilo Kecamatan Ukui Kabupaten menggunakan kendaraan pribadi
Pelalawan Tahun 2016. berupa motor yaitu sebanyak 59,55
Responden Taman Nasional % responden. Responden yang
Tesso Nilo Kecamatan Ukui datang ke Taman Nasional Tesso
Kabupaten Pelalawan sebagian besar Nilo Kecamatan Ukui Kabupaten
melakukan kunjungan ke Taman Pelalawan dengan menggunakan
Nasional Tesso Nilo untuk kendaraan mobil pribadi sebanyak
melakukan kegiatan rekreasi yaitu 29,21 % dan datang dengan kendaran
sebanyak 88,76 % responden, untuk sewa sebanyak 11,23 %responden.
pendidikan sebanyak 8,99 % 4. Pengunjung Berdasarkan Cara
responden dan untuk penelitian Lama Kunjungan ke Taman
sebanyak 2,25 % responden. Nasional Tesso Nilo Kecamatan
2. Pengunjung Berdasarkan Ukui Kabupaten Pelalawan Tahun
Kedatangan ke Taman Nasional 2016.
Tesso Nilo Kecamatan Ukui Kebanyakan pengunjung
melakukan kegiatan di Taman
Kabupaten Pelalawan Tahun
Nasional Tesso Nilo Kecamatan
2016. Ukui Kabupaten Pelalawan 3-5 jam
Pengunjung ke Taman nasional yaitu 77,53 % responden. Sebanyak
Tesso Nilo Kecamatan Ukui 21,35 % responden melakukan
Kabupaten Pelalawan sebagian besar kegiatan di Taman ini selama 6–8
dilakukan keluarga yaitu sebanyak jam dan 1,12 % responden

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1185


menghabiskan waktu di Taman Survei dilakukan dengan cara
Nasional Tesso Nilo Kecamatan wawancara lengsung dengan
Ukui Kabupaten Pelalawan lebih dari menggunakan bantuan kuesioner.
9 jam dengan menginap di wisma Secara individu, responden
yang di sediakan di Taman Nasional masyarakat Taman Nasional Tesso
Tesso Nilo Kecamatan Ukui Nilo Kecamatan Ukui Kabupaten
Kabupaten Pelalawan. Pelalawan ditanya besarnya nilai
c. Nilai Ekonomis Taman Nasional rupiah maksimum yang dapat mereka
Tesso Nilodengan Pendekatan keluarkan untuk upaya yang telah
Metode Contingent Valuation dijelaskan dalam
Kecamatan Ukui Kabupaten skenario.Wawancara ini bersifat
Pelalawan. open-ended question dengan
Salah satu teknik valuasi yang menanyakan langsung kepada
digunakan dalam penelitian ini yaitu responden tanpa ada penawaran
analisis Willingness to pay sebelumnya.
(WTP).Analisis WTP adalah 3. Memperkirakan Nilai Rata-rata
penilaian sumberdaya alam dan WTP
lingkungan dengan memperkirakan WTPi dapat diduga dengan
seberapa besar seseorang ingin menggunakan nilai rat-rata dari
mengeluarkan sejumlah uang untuk penjumlahan keseluruhan nilai WTP
upaya pengurangan dampak negatif dibagi jumlah responden. Dugaan
yang mereka rasakan akibat Rataan WTP dihitung dengan rumus:
penurunan kualitas lingkungan.
Beberapa tahap dalam penerapan WTP Rata-rata = WTP Sampel
CVM menurut Hanley and Spash
(2009), yaitu : Sampel
1. Membuat Pasar Hipotetik
Untuk dapat menggunakan WTP 4. Menjumlahkan Data
dalam mengukur penurunan kualitas Setelah menduga nilai rata-rata
Lingkungan, maka perlu dibentuk WTP maka selanjutnya diduga nilai
pasar hipotesis penurunan kualitas total WTP dari masyarakat dengan
lingkungan yang dirasakan oleh menggunakan rumus :
masyarakat.Dalam upaya pelestarian
lingkungan dan perbaikan Total WTP = ∑ 𝑊𝑇𝑃𝑖𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢𝑥𝑝𝑜𝑝𝑖𝑙𝑎𝑠𝑖
insfrastruktur diperlukan anggaran,
untuk pembangunan dan Hasil penelitian kesediaan
pemeliharaannya. Selanjutnya, pasar membayar responden dapat dilihat
hipotetik akan dituangkan dalam pada tabel 2 berikut ini :
bentuk suatu skenario.
Berdasarkan informasi dari Tabel 2
skenario yang dibuat, responden Kesediaan Membayar Responden
mengetahui gambaran situasi pada Nilai yang ditawarkan pada
hipotetik mengenai upaya pengunjung Taman Nasional
meminimalisir dampak negatif Tesso Nilo Kecamatan Ukui
terpenting yang mereka rasakan. Kabupaten Pelalawan
2. Mendapatkan Penawaran tahun 2016.
Besarnya Nilai WTP
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1186
No Nilai F Persentase WTP = WTP sebesar Rp. 10.000 + Rp.
WTP Akhir 4.764(WTP) = Rp. 14.764
1. 3.000 14 15,73 42.000 /kendaraan.
2. 4.000 25 28,09 100.000 Kendaraan roda 2 akan diambil
3. 5.000 34 38,20 170.000
4. 7.000 16 17,98 112.000 retribusi :
Total 89 100,00 424.000 = WTP sebesar Rp. 5000 + Rp. 4.764
sumber : Data Olahan, 2016 (WTP) = Rp. 9.764 /kendaraan
Hasil data yang diperoleh dari
Berdasarkan pihak pengelola pihak pengelola Taman Nasional
Taman Nasional Tesso Nilo, selama Tesso Nilo Kecamatan Ukui
tahun 2014 diperoleh jumlah Kabupaten Pelalawan, diperoleh
pengunjung 790 orang pertahun. data:
Berdasarkan hasil penelitian, maka - Rata-rata pengunjung perbulan =
diperoleh data tentang WTP rata-rata 790 / 12 bulan = 66 orang
yaitu sebagai berikut : - Kendaraan roda 4 sebanyak 17
kendaraan /bulan
WTP Rata-rata = (WTP Sampel) - Kendaraan roda 2 sebanyak 49
kendaraan /bulan
Sampel Maka total pendapatan untuk
pemerintahan Kecamatan Ukui
WTP Rata-rata = (424.000) = 4.794 perbulan yaitu :
- Kendaraan roda 4 =
89 17 x Rp. 14.764 = Rp. 250.988
- Kendaraan roda 2 =
Berdasarkan perhitungan diatas,
49 x Rp. 9.764 = Rp. 478.436
diketahui bahwa WTP Rata-rata sebesar
Rp. 4.764,-. Kemudian dilakukan Total WTP = Rp. 729.424 /bulan
perhitungan total WTP dengan rumus :
Maka total pemasukan dari WTP
TotalWTP= ∑ 𝑊𝑇𝑃individux populasi
pengunjung untuk pemerintah
Kecamatan Ukui adalah sebesar Rp.
TotalWTP=4.764x790= Rp. 3.763.560
729.424 /bulan. Jumlah yang didapat
Setelah mengetahui berapa tersebut akan meningkat pada hari
besarnya rata-rata WTP yang libur. Penetapan retribusi tersebut
dikeluarkan oleh 89 responden pada juga memerlukan sosialisasi dari
setiap kendaraan roda 4 dan pemerintahan Kecamatan Ukui
kendaraan 2 untuk pendapatan kepada masing-masing petugas agar
pemerintah. tidak adanya timbul kecurangan dan
Diketahui bahwa untuk tarif kerugian pada masing-masing pihak.
parkir :
- Kendaraan roda 4 sebesar Rp. PENUTUP
10.000,-
- Kendaraan roda 2 sebesar Rp. Simpulan
5.000,- 1. Penilaian pengunjung secara
Untuk kendaraan roda 4 diperoleh umum terhadap Taman Nasional
retribusi : Tesso Nilo Kecamatan Ukui
Kabupaten Pelalawan adalah
cukup baik. Hal ini dapat dilihat

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1187


dari jawaban tertinggi pengunjung Balai Taman Nasional Tesso Nilo.
yaitu 62,92 %. Asal pengunjung 2015a. Zonasi Taman Nasional
mayoritas masih berasal dari Tesso Nilo Tahun 2015-2024.
Kecamatan Ukui. Untuk itu (Tidak di Publikasikan).
perlunya promosi agar keberadaan
Taman ini dapat di ketahui oleh Djijono. 2002. Valuasi Ekonomi
masyarakat umum yang berada di Menggunakan Metode Travel
luar Kecamatan Ukui. Cost Taman Wisata Hutan di
2. Nilai Ekonomis Taman Nasional Taman Wan Abdul Rachman,
Tesso Nilo dengan pendekatan Provinsi Lampung. Makalah
Metode Contingent Valuation Pengantar Falsafah Sains.
Kecamatan Ukui Kabupaten Program Pasca Sarjana. Institut
Pelalawan dapat dilihat dari total Pertanian Bogor.
pemasukan WTP pengunjung
untuk Pemerintah Kecamatan Departemen Pendidikan dan
Ukui yaitu sebesar Rp. 729.424 Kebudayaan. 2005. Kamus
per bulan. Hal ini dibuktikan Istilah Pariwisata. Balai
karena pengunjung mau Pustaka. Jakarta.
mengeluarkan dana untuk
perjalanan wisata guna Fauzi, Akhmad. 2004. Ekonomi
memperoleh kepuasan, hiburan Sumber Daya Alam dan
dan berekreasi. Lingkungan.Teori dan
Aplikasi.PT. Gramedia Pustaka
Saran Utama. Jakarta.
1. Sebaiknya pemerintah Kecamatan
Ukui lebih memperhatikan Fandeli, C. 2001. Dasar-Dasar
fasilitas sarana dan prasarana Manajemen Kepariwisataan
yang dapat menunjang keberadaan Alam. Liberty. Yogyakarta.
Taman Nasional Tesso Nilo
Kecamatan Ukui Kabupaten Hufshmidt, M. 2007. Lingkungan
Pelalawan sehingga keberadaan Sistem Alami dan
Taman ini dapat benar-benar Pembangunan.Terjemahan :
berfungsi sebagai tempat wisata Sukanto Reksohadiprodjo.
yang diperuntukkan untuk seluruh UGM Press. Yogyakarta.
masyarakat terutama warga
pengunjung Kecamatan Ukui. Haab, T. C., and McConnel, K. E.
2. Sebaiknya diterapkan retribusi 2002.Valuing Environmental
masuk, agar nilai ekonomi total and Natural Resources : The
pemasukan WTP meningkat Econometrick of Non-Market.
karena pengunjung rela Erward Elgar. Publishing.
mengeluarkan uang untuk
membeli tiket masuk apa bila Hanley, N., and Spash, C. L.
terpenuhi keinginan pengunjung 2009.Cost-BenefitAnalysis and
untuk berekreasi alam. Environmental.Edward Elgar
Publishing. England.
DAFTAR PUSTAKA

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1188


Nicholson. 2009. Perekonomian Sinden, dan Worrel. 2000. Ekonomi
internasional. PT. Gramedia Pembangunan. Edisi Revisi.
Pustaka Utama. Jakarta. Andi offset. Yogyakarta.
Pangemanan, A. P. 2003. Aplikasi
Model Biaya Perjalanan untuk Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metode
Menduga Fungsi Permintaan Penelitian Bisnis dan Ekonomi.
dan Manfaat Rekreasi di Pustaka Baru Pres. Yogyakarta.
Taman Nasional Bunaken
Sulawesi Utara.Tesis.Institut Vanhove, N. 2005.The Economy of
Pertanian Bogor. Tourism
Destinations.Burlington :
Suparmoko, M., dan Maria, R Elsevier Limited Wutterworth.
Suparmoko. 2000. Ekonomika Heinemann.
Lingkungan.Edisi
ketiga.Yogyakarta : BPFE. Yoza, Defri. 2011. Konservasi
Yogyakarta. Sumber Daya Alam Hayati.
Pusat Pengembangan
Silalahi, Ulber. 2006. Metode pendidikan. Pekanbaru.
Penelitian Sosial.PT. Reflika
Aditama. Bandung

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D.Bandung : Alfabeta, CV.

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1189

You might also like