You are on page 1of 7

JTIM : Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia p-ISSN : 2715-2529

Vol. 2, No. 2, Agustus 2020, hlm. 109-115 e-ISSN : 2684-9151

PEMBUATAN FILM PENDEK BERTEMAKAN


PERSABAHATAN “HOW BROMANCE US”
Making a Short Film Themed of Friendship
“How Bromance Us”
Willy Putranto Kurniawan[1]*, Vika Andriani[2], Tasha Rikayama[3]
[1],[2],[3]
Mass Communication, The London School Of Public Relation Jakarta
E-mail: Willykurniawan@hotmail.com, Vikandrn26@gmail.com, Tasharkym@gmail.com

KEYWORDS: ABSTRACT
Relationship, Friendship, Bromance, A good relationship is not always shared by most teenagers especially in socializing, even
Short Movie not just teenagers, the bigger a person, the more difficult it will be for them to have sincere
friendships. In the present era there are many bad things that cause a problem and also
have a negative impact that starts from a friendship that is not good. According to an
extreme statement by British anthropologist Robin Dunbar, we could have hundreds of
friends, but no more than 5 could understand us. This statement and phenomenon is the
inspiration for this short film work entitled "How Bromance Us". How Bromance Us is a
short film with a fictional drama genre, this friendship has been going on for more than
nine years, started from the thought of Edgar who strongly does not believe that there are
friends in this world who are truly sincere in undergoing friendship. In one situation
Edgar realized that what he always believed was the wrong thing because he realized that
his little relative Ryan was a true friend because he had gone through good and bad things
together and gave each other support to each other. This work uses steps for developing
ideas, writing scripts, determining players, selecting sets and properties, reading, shooting
and, and editing. The results of this work last 20 minutes accompanied by a moral message
that being yourself is very important, but do not forget to keep the feelings of others,
especially true friends. It is hoped that this non-thesis work can change the way the viewer
views his friendship relationship and can inspire other filmmakers to continue producing
works that have a strong moral message.

KATA KUNCI: ABSTRAK


Hubungan, Persahabatan, Bromance, Hubungan baik tidak selalu dimiliki oleh sebagian besar remaja, terutama dalam
Film Pendek menjalani pergaulan dan bahkan bukan hanya remaja, semakin besar seseorang maka
akan semakin susah juga mereka mempunyai hubungan pertemanan yang tulus. Di era
sekarang banyak hal buruk yang menimbulkan sebuah permasalahan dan juga
berdampak negatif yang berawal dari sebuah hubungan pertemanan yang tidak baik.
Menurut pernyataan ekstrem antropolog Inggris Robin Dunbar kita bisa saja
mempunyai ratusan teman, tetapi tidak lebih dari lima yang bisa mengerti kita.
Pernyataan dan fenomena inilah yang menjadi inspirasi dari karya film pendek
berjudul “How Bromance Us” ini. How Bromance Us merupakan film pendek yang
bergenre drama fiksi, dimana film ini menceritakan sebuah persahabatan yang sudah
berjalan lebih dari sembilan tahun,bermula dari pemikiran Edgar yang sangat tidak
percaya bahwa ada teman di dunia ini yang benar-benar tulus dalam menjalani
hubungan pertemanan. Pada suatu situasi Edgar menyadari bahwa apa yang selalu ia
yakini adalah hal yang salah, karena ia sadar sang kerabat kecilnya (Ryan) adalah
sahabat sejati, karena telah melewati hal baik dan buruk bersama serta saling
memberikan dukungan satu sama lain. Karya ini menggunakan langkah-langkah
pengembangan ide, penulisan skrip, menentukan pemain, pemilihan set dan property,
reading, syuting serta editing. Hasil karya ini berdurasi 20 menit disertai pesan moral
bahwa menjadi diri sendiri memang sangat penting, tetapi jangan lah lupa menjaga
perasaan orang lain terutama sahabat sejati. Diharapkan supaya karya non-skripsi ini
dapat mengubah cara pandang penonton dalam menjalani hubungan persahabatan
dan bisa menginspirasi para pembuat film lainnya untuk terus menghasilkan karya
yang memiliki pesan moral yang kuat.

109
* Penulis Korespondensi (Willy Putranto Kurniawan)
Email : Willykurniawan@hotmail.com
110 JTIM : Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia, Vol. 2, No. 2, Agustus 2020, hlm. 109-115

I. PENDAHULUAN dalam generalisasi teori barat untuk dapat


Lingkungan sosial memberikan gambaran diaplikasikan. Film pendek yang berjudul “How
kepada kita bagaimana sebuah hubungan akan Bromance Us” ini berdurasi sekitar 15 menit.
muncul dan berkembang, baik itu sebuah hubungan Berceritakan tentang dua orang teman yang sudah
pertemanan biasa atau persahabatan yang terjalin menjalin persahabatan lebih dari sembilan tahun,
dengan baik. Hal ini dialami semua kalangan usia tetapi kisah perjalanan dua sahabat ini tidak luput
baik itu anak-anak, remaja dan orang dewasa dari permasalahan yang benar-benar mengancam
sekalipun. Jaringan pertemanan yang mendalam ini hubungan persahabatan mereka, tetapi mereka
dapat berupa persahabatan, persahabatan adalah secara dewasa bisa menghadapi semua
hubungan personal berdasarkan kesukarelaan yang permasalahan yang mereka dapatkan, sampai pada
terdapat keintiman dan rasa saling membantu akhirnya mereka menyebut hubungan persahabatan
didalamnya dan individu yang bersahabat tersebut mereka satu sama lainnya itu adalah sahabat sejati.
meminta untuk menjadi teman [1]. Pesahabatan Akan ada konflik besar dimana si tokoh utama
terbentuk karena antara individu terdapat timbal memiliki sebuah kesalah pahaman pemikiran kepada
balik, saling percaya, keintiman, kasih sayang, sahabat, tetapi si tokoh utama berfikir dengan sangat
keterbukaan, melakukan aktivitas bersama dan dewasa dan berusaha untuk bisa mendengarkan
perilaku suportif [2]. sebuah penjelasan dari sahabat sampai akhirnya bisa
Penelitian yang dilakukan oleh Diener & memahami karena hal apa konflik itu akhirnya bisa
Oishi [3] menunjukan mahasiswa Amerika Eropa terjadi. Disinilah Bromance dapat terlihat dengan
mengaitkan persahabatan yang dimiliki dengan jelas, karena mereka pada dasarnya memiliki jiwa
kepuasan hidup yang tinggi dan juga kesejahteraan remaja, tetapi dengan rasa sayang satu sama lain
subjektif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mereka dapat mengenyampingkan ego mereka
oleh Suyono & Nugrana [4] menunjukan bahwa masing-masing dan mendahulukan hal-hal yang
persahabatan di Indonesia erat kaitannya dengan membuat hubungan mereka agar tetap baik-baik
komunikasi baik itu secara langsung atau pun tidak saja.
langsung. Namun, hubungan remaja dengan Penelitian ini akan dilakukan pada remaja
temannya tidak selalu berjalan dengan mulus. akhir karena relasi persahabatan pada remaja akhir
Konflik akan selalu ada mewarnai hubungan memiliki ikatan emosional dan penerimaan lebih
tersebut, seperti kesalahpahaman atau kurangnya mendalam jika dibandingkan dengan relasi
stabilitas emosi remaja itu sendiri berdampak persahabatan pada masa remaja awal atau tengah [7].
mengganggu psikologis pada remaja dalam Film ini dibuat untuk menyadarkan para orang yang
berinteraksi dengan orang lain sehingga banyak berada diarea pertemanan negatif untuk berfikir dan
orang yang memilih untuk sendiri dan tidak meninggalkan hal tersebut dan untuk membuka
memiliki hubungan persahabatan yang akrab. pemikiran remaja dalam berfikir secara dewasa
Keakraban dalam persahabatan dapat bagaimana cara untuk menikmati hidup didalam area
berubah menjadi kejahatan karena sakit hati setelah yang positif bersama teman dan sahabat sejati. Maka
kepercayaan dicederai. Beberapa kasus pembalasan dari itu pada penelitian ini juga menggunakan teori
dendam dalam persahabatan di Indonesia seperti komunikasi massa dalam bentuk komunikasi yang
pada Juni 2013 di Blitar. Seorang remaja di Blitar menggunakan saluran (media) dalam
menganiaya teman karena merasa difitnah oleh menguhubngkan komunikator dan komunikas secara
korban [5]. Kemudian Juli 2013 di Yogyakarta tiga masal, berjumlah banyak, bertempak tinggal yang
orang remaja membunuh sahabatnya sendiri karena jauh (terpencar), sangat heterogen dan meninggalkan
merasa tersinggung dengan ucapan korban [6]. efek tertentu [8]. Dalam penelitian ini juga
Penelitian mengenai kepercayaan dalam menggunakan teori komunikasi interpeseonal yang
persahabatan di Indonesia belum terlalu banyak merujuk pada komunikasi terjadi secara lansung
dilakukan. Penelitian persahabatan umumnya antar dua orang [9].
menggunakan teori-teori barat yang belum tentu
sesuai jika diterapkan di indonesia. Perbedaan
budaya, adat dan kebiasaan merupakan hambatan
JTIM : Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia, Vol. 2, No. 2, Agustus 2020, hlm. 109-115 111

II. METODOLOGI terdekat terutama sahabat yang kita miliki dan juga
Dalam buku West dan Turner [9] komunikasisikap ketulusan yang seharusnya dimiliki dari
interpersonal merujuk pada komunikasi terjadi seorang sahabat dalam menjalani sebuah hubungan
secara langsung antara dua orang. Konteks pertemanan.
interpersonal banyak membahas tentang bagaimana B. Format Karya
suatu hubungan dimulai, bagaimana
1) Bentuk Karya
mempertahankan suatu hubungan dan keretakan Genre :Drama
suatu hubungan [10]. Konteks interpersonal sendiri Durasi :15 menit
terdiri atas beberapa sub konteks yang terkait. Lokasi :4 lokasi pengambilan gambar, 2
Peneliti komunikasi interpersonal sendiri telah lokasi di dalam ruangan sebagai rumah kedua
mempelajari mengenai keluarga [11][12] pernikahan karakter utama, 2 lokasi di luar ruangan sebagai
berusia panjang [13], hubungan dokter-pasien [14] lokasi pendukung
dan relasi di lingkungan kerja [15] Selain itu, peneliti
Teknis :1 kamera, 1 boom mic, 2
juga tertarik akan banyak isu dan tema (contohnya, lighting
kompetensi, pembukaan diri, kekuasaan, gossip, Kriteria cast :2 remaja akhir berusia sekitar
kesukaan, ketertarikan, emosi, dan sebagainya) 23 tahun, memiliki wajah dan sikap yang
berkaitan dengan hubungan-hubungan ini. Para mewakili kelas sosial A dan B
peneliti juga telah mempelajari kaitan antara 2) Tema Dan Judul Karya
komunikasi interpersonal dengan media massa, Film pendek ini bertemakan persahabatan dua
organisasi dan lingkungan kelas [16]. remaja akhir yang sudah terjalin selama sembilan
Secara umum sahabat menunjuk pada teman tahun, pembuat karya berharap dengan adanya film
akrab yang dapat dipercaya teman yang pendek “How Bromance Us” ini dalam
berhubungan baik dengan diri kita (menurut kamus menimbulkan kepekaan perasaan dalam menjalin
Jepang Kojien), teman yang saling memaafkan hubungan persahabatan serta menggunakan
teman yang paling akrab (menurut kamus Jepang komunikasi yang baik dan benar untuk
Daijisen), teman yang saling mempercayai teman menyelesaikan sesuatu masalah serta meningkatkan
yang berhubungan paling baik dengan diri kita rasa berfikir yang terbuka dalam menanggapi sebuah
(menurut kamus Jepang Daijirin). Menurut Sueo kesalah pahaman masalah.
[17], berdasarkan ketiga definisi diatas, sahabatC. Analisis Sasaran
menunjuk pada teman yang secara khusus bergaul Tujuan pembuatan karya film pendek ini adalah
secara akrab dengan diri kita di antara teman-teman
untuk menyampaikan pesan moral yang
lain yang kita miliki dan dipahami sebagai suatu menginspirasi kepada penonton, tentunya berharap
sosok yang hadir untuk dapat dipercayai secara film ini dapat diterima dan dinikmati oleh semua
mendalam dan menyeluruh serta saling memaafkan kalangan. Namun, untuk lebih menjadikan film ini
satu sama lain. Dua orang yang semula berhubungantepat sasaran dan fokus maka pembuat karya
sebagai teman biasa berkembang menjadi membagi analisis sasaran menjadi:
persahabatan karena adanya persamaan diantara 1) Target Audience
keduanya [18]. Persamaan tersebut dapat berupa Jenis kelamin :Pria dan wanita
persamaan kesenangan atau hobby, berpikir, Usia :21 – 30 tahun
keinginan atau cita-cita, nasib, dan sebagainya. Pekerjaan :Mahasiswa dan pekerja
Seorang ahli psikologi sosial [18] mengatakan muda
bahwa persahabatan dengan pertemanan merupakan Kelas sosial :A – B
dua hal yang berbeda. 2) Tujuan Pendistribusian
Film “How Bromance Us” ini direncanakan akan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN dipublikasikan melalui website film dan video
A. Identifikasi Masalah terkemuka www.youtube.com untuk semata-mata
Hal yang diharapkan dapat diterima dengan mempermudah dalam menyampaikan pesan moral
baik oleh presepsi penonton saat menonton film dan menginspirasi para penonton.
“How Bromance Us” adalah bagaimana pentingnya D. Langkah Pembuatan Karya
kita menjaga komunikasi yang baik dengan orang 1) Ide
112 JTIM : Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia, Vol. 2, No. 2, Agustus 2020, hlm. 109-115

Pada karya ini, pembuat karya mendapatkan ide bersama Ryan selalu bermain dan pergi kemana
langsung dari kisah dan pengalaman dalam pun bersama sampai banyak orang yang iri
menjalin hubungan persahabatan dan juga kisah- dengan bagaimana persahabatan mereka
kisah dari kerabat serta lingkungan yang berlangsung, sampai dimana Dhita datang ke
menambah inspirasi pembuat karya dalam kehidupan Edgar dan mereka menjadi pasangan,
melanjutkan konsep cerita film pendek “How Dhita dan Edgar sudah menjalin hubungan lebih
Bromance Us” ini sebagai contoh orang yang dari 2 tahun dan hubungan percintaan Edgar dan
kerap meninggalkan sahabatnya karena Dhita tidak sama sekali mengganggu hubungan
pasangan, berada di lingkungan yang tidak sehat persahabatan Edgar dan Ryan. Bahkan tidak
dan terlibat kasus-kasus hukum seperti jarang mereka menghabiskan waktu senggang
penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan bertiga, Dhita pun sudah mengganggap Ryan
terlarang. Hal ini yang mendasari pembuat karya seperti sahabatnya sendiri. Edgar dan Dhita
untuk mengungkap masalah dibalik hal-hal yang menjalani hubungan sebagai seperti pasangan
biasa terjadi dewasa penuh dengan pemikiran yang terbuka,
hal itulah yang membuat mereka jarang dilanda
2) Konsep cerita konflik sampai Ryan pun nyaman bercengkrama
Pemberitaan banyaknya hubungan persahabatan dengan mereka dan sudah tidak ada lagi sesuatu
yang kandas karena sebut saja salah satunya yang ditutupi dari ketiga orang ini, tetapi semua
memiliki pasangan yang posesif dan suka terasa berbeda semenjak Latasya (teman SMA
melarang pasangannya bermain dan memiliki Edgar dan Dhita) yang dikenalkan kepada Ryan
waktu bersama sahabatnya menjadi ide yang hadir ditengah-tengah pertemanan mereka, Ryan
menarik pembuat karya untuk melakukan dan Latasya pun menjalani hubungan itu menjadi
pengembangan cerita. Dua karakter yang sudah sangat intens dan serius, bermula dari perubahan
bersahabat sejak lulus sekolah dasar dan sikap Ryan yang seolah tidak pernah mengajak
sekarang hubungan persahabatan mereka sudah sang sahabat untuk pergi bersama lagi, hingga
lebih dari sembilan tahun. Dua karakter remaja Ryan berubah menjadi pribadi yang lebih
akhir ini dibuat sebagai individu yang terbuka didalam sosial media yang ia miliki
protagonis, dalam cerita pembuat karya bersama Latasya. Konflik yang terus berlanjut
menyudutkan salah satu karakter untuk menjadi hal pertama yang sangat serius dalam
menciptakan kesan sedikit antagonis dalam hubungan persahabatan mereka, sampai
mencapai sebuat jalan cerita yang klimaks dan akhirnya Edgar tidak bisa menahan amarah yang
akan diceritakan apa yang sesungguhnya terjadi memutuskan untuk menemui Ryan secara
diakhir cerita yang tetap membuat kedua langsung dan berbicara mengenai hal yang Edgar
karakter utama tersebut tetap mempunyai kesan rasakan, tetapi bukannya pembelaan pribadi
protagonis. yang Ryan katakan kepada sahabatnya Edgar,
3) Riset Ryan malah memberikan penjelasan dan statmen
Untuk menentukan data data yang mendukung yang membuat Edgar meneteskan air mata untuk
agar masalah yang diangkat relevan dengan pertama kalinya dalam hubungan pertemanan
masalah yang terjadi saat ini, pembuat karya yang pernah ia jalani.
menggunakan teknik riset, riset yang dilakukan 5) Jalan cerita
berupa pengalaman pribadi, tes yang pembuat Ryan Sebastian dan Edgar Pratama adalah dua
karya langsung lakukan kepada sahabatnya dan orang sahabat yang berasal dari kalangan atas,
film-film yang memiliki tema yang sama. Ryan memilih untuk tinggal sendiri di apartemen
4) Sinopsis karena lebih dekat dengan kantornya, Ryan
Menceritakan dua orang sahabat yang sudah bekerja diperusahaan e-Commerce menangani
saling kenal dari semasa sekolah dasar dan sistem internal dan Edgar hanya tinggal bersama
terhitung sudah sembilan tahun benar-benar asisten rumah tangga di rumahnya dan bekerja
menjadi dekat sampai usia mereka 23 tahun saat menjadi head of program di stasun televisi
ini, Edgar yang sudah hampir separuh waktunya swasta terkenal. Suatu hari seperti biasa kegiatan
JTIM : Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia, Vol. 2, No. 2, Agustus 2020, hlm. 109-115 113

yang mereka lakukan adalah tidak lain dan Edgar pun memahami walau dengan wajah
berkumpul bersama di rumah hanya untuk sedikit memiliki pertanyaan sambil mengakhiri
bercerita satu sama lain mengenai berbagai hal. teleponnya.
Pada saat itu Edgar dan Ryan bercerita dan Beberapa hari kemudian, Edgar yang sedang
mengingat bagaimana mereka bisa bertahan diperjalanan pulang dari kantor pun mencoba
menjalani pertemanan sampai usia yang hampir untuk menghubungi Ryan untuk datang ke
bukan remaja lagi saat ini. Edgar pun sempat rumahnya, tetapi Ryan sedang berada diluar
mengenalkan Ryan pada teman SMAnya yang bersama Latasya. Hari kembali berlalu dengan
bernama Latasya beberapa hari lalu dan mereka sangat jelas perbedaan terasa dari biasanya, tidak
pun membicarakan mengenai hal tersebut. Edgar adanya komunikasi antara Edgar dan Ryan yang
yang awalnya mampir ke apartemen Ryan untuk sudah memasuki hampir ke minggu kedua,
menunggu sang kekasih Dhita siap untuk pergi membuat hubungan mereka menjadi canggung
bersama, ternyata mendapat telepon dari Dhita satu sama lain. Sampai pada kedatangan Dimas
yang menyatakan bahwa ia berada di rumahnya teman sekolah dasar yang biasanya menjadi
Edgar karena kesalah pahaman, akhirnya Edgar panitia reuni angkatan datang ke rumah Edgar
pulang untuk menemui sang kekasih di rumah. untuk membahas konsep reuni tahun ini, tetapi
Mereka (Edgar & Dhita) memutuskan untuk Edgar dengan muka yang sangat tidak antusias
tinggal dirumah dan menjalani malam minggu terhadap acara tahun ini membuat Dimas
tepat di depan tv sambil menikmati snack yang bertanya dengan apa yang sedang Edgar alami,
mereka dapatkan dari delivery online karena Edgar pun tidak berkata apa pun sampai akhirnya
mereka sudah telat dari schedule yang mereka Dimas menebak bahwa apakah Edgar sedang
pesan untuk menonton film di bioskop. Edgar memiliki masalah bersama Ryan dan muka
dan Dhita pun membicarakan hal-hal yang serius Edgar pun makin terlihat kesal dengan statmen
dan mendalam, yang Dimas lontarkan. Sontak saja kabar tidak
Diceritakan tujuh hari berlalu, seperti normalnya enak itu menyebar kepada seluruh anggota grup
pasangan kekasih Edgar sedang melakukan sekolah dasar dan membuat pertanyaan besar
panggilan telfon dengan Dhita sambil dari beberapa anggota grup, hal itulah yang
menentukan mereka akan pergi kemana sabtu membuat Edgar dan Ryan pun menjadi tidak
malam ini lalu ada notifikasi dari handphone nyaman. Ryan pun akhirnya merasa masalah ini
Edgar yang menyatakan bahwa sang sahabat perlu di selesaikan secepatnya karena ia tidak
Ryan membuat postingan foto instagram baru, ingin ini menjadi semakin besar, rasa bersalah di
hal itu membuat Edgar yang sedang bertelepon hati Ryan lah yang membuat ia masih belum siap
langsung beralih ke aplikasi instagram tersebut bicara langsung dengan Edgar, akhirnya Ryan
untuk melihat foto apa yang diposting oleh sang menghubungin Dhita untuk bertemu dan ingin
sahabat Ryan, ternyata Ryan memposting foto membicarakan masalah yang sedang terjadi
berdua bersama Latasya. Hal itu membuat Edgar sekarang, karena ia berfikir Dhita lah orang yang
dan juga Dhita terkejut ditelepon saat itu, lalu paling tau mengenai Edgar. Sampai pada
Edgar langsung menelepon Ryan untuk akhirnya Dhita sampai di apartemen Ryan, dan
menanyakan tentang postingan tersebut dan Ryan menyambut kedatangan Dhita dengan
Ryan pun menkonfirmasi bahwa ia sudah wajah penuh kegelisahan. Ryan dengan penuh
berpacaran dengan Latasya, dengan rasa terkejut dengan rasa kebingungan bagaimana ia harus
Edgar memberikan selamat dan terus memulai cerita. Semua permasalahan yang Ryan
menanyakan bagaimana proses sampai akhirnya alami selama ini ia ceritakan secara terbuka
mereka bisa menjalin hubungan sampai seperti kepada Dhita saat itu, karena semua
ini. Hari berlalu seperti biasanya, Edgar seperti permasalahan itulah yang membuat Ryan
biasa mengajak Ryan untuk hangout pada malam semakin takut akan kehilangan sahabatnya
hari untuk sekedar makan bersama ataupun Edgar. Karena sampai kapan pun Ryan tak akan
mendengarkan konser musik, tatapi Ryan pun pernah siap ketika ia sadar bahwa dirinya sudah
menyatakan untuk pertama kalinya untuk tidak kehilangan sahabat sejati seperti Edgar, jadi ia
bisa kerena Ryan sedang pergi bersama Latasya memutuskan untuk menjaga jarak dengan Edgar
114 JTIM : Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia, Vol. 2, No. 2, Agustus 2020, hlm. 109-115

untuk mempersiapkan diri sampai waktu itu akan 6) Casting


tiba. Dhita yang tidak banyak bicara pada saat itu Pembuat karya membutuhkan waktu 1 minggu
kaget ketika mendengarkan penjelasan tentang untuk pemilihan cast yang sesuai dengan
semua yang Ryan rasakan, Dhita pun mengerti karakter yang sudah pembuat karya ciptakan
semua alasan Ryan melakukan ini, tapi tetap 7) Reading dan Blocking
Dhita yang sangat paham akan sikap Edgar pun Pembuat karya meminta seluruh cast untuk
bilang bahwa ada cara Ryan yang tidak benar dan berlatihan bagaimana pergerakan serta tekanan-
Ryan pun mengakui itu semua. tekanan dalam naskah yang akan cast lakukan
Akhirnya Dhita menemui Edgar dirumahnya. pada saat proses shooting berlangsung dan
Dhita membuka obrolan dengan Edgar yang tahapan ini pun memudahkan tim dalam bekerja
mengarahkan kepada permasalahan antara dua karena tidak membutukan waktu lagi untuk
sahabat ini dan seketika Edgar marah dan menentukan blocking yang tepat.
mengamuk membanting beberapa barang karena 8) Produksi
merasa telah dikhianati oleh orang yang sudah ia Pembuatan film pendek ini pembuat karya
anggap sebagai sahabat sejatinya. Dengan rasa melakukan shooting dalam waktu empat hari
tenang, Dhita menenangkan Edgar dan dengan pembagian scene atau adegan yang
menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi di sesuai rencana dan lokasi yang ditentukan
antara mereka. Edgar pun terdiam mendengar 9) Pasca Produksi
penjelasan dari Dhita, dan Edgar pun Proses editing dan penambahan efek warna,
meneteskan air mata ketika ia sudah tahu hal menyusun semua klip-klip video untuk
yang sebenarnya. Keesokan harinya Edgar disesuaikan dengan jalan cerita, melakukan
langsung menghampiri Ryan di apatemennya, offline dan online editing
ketika ia mengetuk pintu apartemen, Ryan pun Proses persiapan, produksi, hingga pasca produksi
kaget dan Edgar pun langsung memeluk Ryan menghabiskan waktu hingga enak bulan. Dalam
dan meyakini bahwa tidak ada sahabat sejati di pembuatan film pendek ini berdasarkan ilmu teori
bumi ini yang akan pergi meninggalkan dan praktek yang selama ini sudah dipelajarisemasa
sahabatnya begitu saja. perkuliahan. Film pendek ini dibuat dengan tujuan
E. Pra Produksi memberikan hiburan kepada masyarakat. Tetapi
1) Pemilihan tema pembuat karya juga berharap lebih untuk film ini
Tema yang di ambil oleh pembuat karya adalah dapat memberikan pengalaman baru untuk
mengenai kesalah pahaman pemikiran dalam masyarakat dalam penjalin hubungan persahabatan
hubungan persahabatan antara dua orang pria dan tentunya segala hal dalam produksi pembuatan
yang sudah menjalani persahabatan itu dalam film ini. Oleh karena ini, pembat karya akan
dalam waktu yang sudah lama. menyebar luaskan film pendek “How Bromance Us”
2) Pembuatan scenario ini memlalui media sosial online seperti Youtube,
Pembuatan skenario dibuat langsung oleh Instagram dan Facebook.
pembuat karya agar semua ide cerita dapat
teraplikasikan dengan sempurna.
3) Penentuan lokasi
Lokasi pengambilan gambar untuk film pendek IV. KESIMPULAN
“How Bromance Us” apartemen dan rumah Film pendek ini dibuat dengan tujuan memberikan
4) Pembuatan shotlist hiburan kepada masyarakat dan pembuat karya juga
Pembuat karya menentukan shotlist untuk berharap lebih agar film ini dapat memberikan
pengambilan gambar, ada berbagai macam shot pengalaman baru untuk masyarakat dalam menjalin
yang akan membuat film pendek ini menjadi hubungan persahabatan dan tentunya segala hal
lebih bervariasi dalam produksi pembuatan film pendek “How
5) Pembuatan Storyboard Bromance Us” ini dapat memberikan ilmu yang
Pembuat karya membuat storyboard sesuai bermanfaat kepada pembuat karya selanjutnya.
dengan shotlist yang sudah di buat sebelumnya.
JTIM : Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia, Vol. 2, No. 2, Agustus 2020, hlm. 109-115 115

UCAPAN TERIMA KASIH


Terimakasih kepada tim yang telah menyempatkan [13] P. C. Hughes and F. C. Dickson, “Relational dynamics in
interfaith marriages. In L. H. Turner & R. West (Para
waktu untuk membantu pembuat karya dalam editor), Family Communication: A sourcebook of theory
proses pembuatan film pendek “How Bromance and research,” 2001.
Us”.
[14] V. P. Richmond, R. S. Smith, A. D. Heisel, and J. C.
REFERENSI McCroskey, “Nonverbal immediacy in the
physician/patient relationship,” Commun. Res. Reports,
[1] B. R. G. Adams, R. Blieszner, and B. D. E. Vries,
vol. 18, no. 3, pp. 211–216, Jun. 2001.
“Definitions Of Friendship In The Third Age: Age, Gender,
and Study Location Effects,” no. 1993, 2000.
[16] A. B. Frymier and M. L. Houser, “The teacher‐student
[2] K. Davies and A. Aron, “Friendship development and relationship as an interpersonal relationship,” Commun.
intergroup attitudes: The role of interpersonal and Educ., vol. 49, no. 3, pp. 207–219, Jul. 2000.
intergroup friendship processes.,” Journal of Social Issues,
vol. 72, no. 3, pp. 489–510, 2016. [15] S. D. Bruning, J. D. Castle, and E. Schrepfer, “Building
relationships between organizations and publics:
[3] E. Diener, S. Oishi, and R. E. Lucas, “Subjective well Examining the linkage between organization‐public
being: The science of happiness and life satisfaction.,” relationships, evaluations of satisfaction, and behavioral
Oxford handbook of positive psychology, 2nd ed. Oxford intent,” Commun. Stud., vol. 55, no. 3, pp. 435–446, Sep.
University Press, New York, NY, US, pp. 187–194, 2009. 2004.

[4] N. P. D. Suyono dan S. P. Nugraha, ] Perbedaan Kualitas [17] S. Sueo, The International Relations of Japan and South
Persahabatan Mahasiswa Ditinjau dari Media Komunikasi. East Asia (Forging A New Regionalisme). London:
Psikologika volume 17(1), 39-40, 2012. Routledge, 2011.

[5] Bengkulu, R, Aniaya teman sendiri 2 remaja putri dibekuk [18] A. Ahmadi, Psikologi Umum, Jakarta: Rieka Cipta, 2009.
polisi. Dipetik November 24, 2018. Dari Rakyat Bengkulu
TV:http://rakyatbengkulutv.com/2013/06/30/aniaya-
teman-sendiri-2-remajaputri-dibekuk-polisi/, 2013.

[6] Vemale, Dihina, tiga remaja ini tega membunuh


sahabatnya. Dipetik November 24, 2018. Dari Vemale:
http://www.vemale.com/ragam/25519-dihina-tiga-
remaja-initegamembunuhsahabatnya.html, Juli. 2013.

[7] M. L. Anantasari, Hubungan antara persahabatan dengan


penyesuaian sosial pada remaja, Yogyakarta: Fakultas
Psikologi UGM, 1997.

[8] A. Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta:


Prenada Media, 2011.

[9] W. Richard and H. T. Lynn, Teori Komunikasi. Jakarta:


Salemba Humanika, 2009.

[10] C. R. Berger, Beyond initial interaction: Uncertainty,


understanding, and the development of interpersonal
relationships. In H. Giles & R. N. St. Clair (Eds.), Language
and social psychology. Oxford: Blackwell, 1979.

[11] C. Segrin and J. Flora, Family Communication. New


York:Routledge, 2015.

[12] T. C. Chen, J. A, Drzewiecka, J. A dan P. M Sias,


“Dialectical tensions in Taiwanese international student
friendships,”Commun. Quarterly, 49,57-65, 2001.

You might also like