You are on page 1of 12

al-Tazkiah, Volume 8 No.

1, Juni 2019

PERAN KETERAMPILAN KONSELOR (COUNSELOR SKILL)


SEBAGAI PROBLEM SOLVING PADA PERMASALAHAN
REMAJA (STUDI LITERATUR)

HERLINA FITRIANA
Univesitas Islam Negeri (UIN) Mataram
Email: herlina.fitriana@gmail.com

Abstract: Adolescence is a period of transition and period of


searching for identity. In these times a person will experience an
emotional instability. Sometimes to get emotional balance, there
will be an internal conflicts. Conflicts in adolescence have
various forms, ranging from mild delinquency to overreaching
and even in the category of crime such as free sex, drug use,
alcohol and many more. The role of the counselor in helping to
cope with these problems is very necessary. The counselor's
success in the counseling process is inseparable from the
personality and skills possessed by the counselor. The
counselor's personality is a balancing fulcrum between the
knowledge of behavioral dynamics and therapeutic skills. If the
fulcrum is strong, the knowledge and the skills will work in
balance. In addition to personality factors, the skills possessed
by the counselor are also very important in supporting the
success of the counseling process. The purpose of writing this
article is to examine the literature review related to counselor
skills as a problem solving in cope with adolescent problems. The
results of the study provide an illustration to us that basically all
approaches in the counseling process are not the most right or
the wrong one. All approaches have their advantages and
weaknesses. Not all approaches to counseling can be used in a
case, there are some cases that only require one or two
approaches depending on the problems that faced by the client.

Keywords: Adolescence, conflict, counselor’s skill, problem


solving

Abstrak: Masa remaja merupakan masa peralihan dan


pencarian jati diri. Pada masa-masa ini seseorang akan
mengalami kelabilan emosi. Terkadang untuk mendapatkan
keseimbangan emosi, konflik dalam dirinya akan muncul.
Konflik-konflik pada masa remaja sangat beragam bentuknya,
mulai dari kenakalan ringan sampai melampaui batas dan
bahkan masuk dalam kategori kriminalitas seperti seks bebas,

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 17


HERLINA FITRIANA

penggunaan narkoba, alkohol dan lain sebagainya. Peran


konselor dalam membantu menanggulangi permasalahan-
permasalahan tersebut sangat diperlukan. Keberhasilan
konselor dalam proses konseling tidak terlepas dari kepribadian
dan keterampilan yang dimiliki oleh konselor tersebut.
Kepribadian konselor adalah titik tumpu penyeimbang antara
pengetahuan tentang dinamika perilaku dengan keterampilan
terapeutik. Apabila titik tumpunya kuat, pengetahuan dan
keterampilan akan bekerja dengan seimbang. Selain faktor
kepribadian, keterampilan-keterampilan yang dimiliki oleh
konselor juga sangat penting dalam menunjang keberhasilan
proses konseling. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk
menelaah kajian literatur terkait keterampilan-keterampilan
konselor sebagai problem solving dalam penyelesaian masalah
remaja. Hasil penelitian memberikan gambaran kepada kita
bahwa pada dasarnya semua pendekatan dalam proses konseling
tidak ada yang paling benar atau yang paling salah. Semua
pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tidak semua pendekatan dalam konseling dapat digunakan
dalam suatu kasus, ada beberapa kasus yang hanya
membutuhkan satu atau dua pendekatan tergantung
permasalahan yang dihadapi klien.

Kata Kunci: Remaja, konflik, keterampilan konselor, problem


solving.

A. Pendahuluan layanan bimbingan pribadi, sosial, karir,


Konseling muncul pada paruh dan akademik.1
kedua abad kedua puluh. Cikal bakal Layanan pendidikan di Sekolah
perkembangan profesi konseling tidak tidak hanya terkait dengan bimbingan
dapat dilepaskan dari kemajuan akademik, namun lebih luas dari itu
dibidang psikologi dan kesehatan. bimbingan yang diberikan juga berupa
Kegiatan layanan konseling di Indonesia bimbingan nonakademik. Di Sekolah,
lebih banyak dilakukan dalam kegiatan siswa tentunya akan berlomba untuk
pendidikan formal di sekolah. Pada awal mendapatkan nilai akademik yang
abad ke 20, pekerjaan konselor masih memuaskan, dalam kesempatan yang
ditangani oleh guru, seperti sama pula mereka juga belajar
memberiksdxan pelayanan informasi, 1
Syamsul Yusuf, Konseling Individual, Konsep
Dasar & Pendekatan, (Bandung: PT Refika Aditama,
2016), 3.

18 ║ Peran Keterampilan Konselor (Counselor Skill) Sebagai Problem Solving Pada Permasalahan Remaja
al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

mengembangkan kepribadian mereka. tingkat kejahatannya. Hal ini dapat


Peserta didik yang mulai menginjak usia dilihat dari semakin banyaknya
remaja akan mulai mencari pengedaran dan penggunaan ganja dan
keseimbangan total dalam dirinya, akan bahan narkotika di tengah masyarakat
tetapi terkadang mereka tidak tahu cara yang juga memasuki kampus dan ruang
mendapatkannya. Masa remaja sendiri sekolah, pristiwa lainnya adalah
merupakan masa peralihan dan meningkatnya jumlah remaja yang
pencarian jati diri. Pada masa-masa ini terbiasa menenggak minuman-minuman
seseorang akan mengalami kelabilan keras, pejambretan dan keberandalan di
emosi. Terkadang untuk mendapatkan jalan ramai, tindak kekerasan secara
keseimbangan emosi, konflik dalam berkelompok, penganiayaan,
dirinya akan muncul, beberapa siswa pemerkosaan dll.3
mungkin mampu untuk menghadapinya Adapun faktor-faktor yang
namun ada juga yang tidak mampu menyebabkan terjadinya kenakalan
mengahadapinya.2 remaja disebabkan oleh dua faktor yaitu
Konflik-konflik pada masa remaja faktor internal dan faktor eksternal.
sangat beragam bentuknya, mulai dari Faktor internal meliputi 1) kondisi emosi
kenakalan ringan sampai melampaui yang kurang normal, hal ini dapat
batas dan bahkan masuk dalam kategori membuat emosi remaja menjadi labil.
kriminalitas. Kenakalan remaja tidak Emosi sangat erat kaitannya dengan
dapat dilepaskan dari konteks kondisi kepribadian, jika emosi labil maka
sosial budaya pada zamannya. Sebab kepribadian juga akan labil sehingga hal
setiap priode sifatnya khas, dan ini membuat remaja mudah terpengaruh
memberikan jenis tantangan khusus oleh hal lain. 2) kepribadian yang
pada generasi mudanya sehingga beresiko tinggi, kepribadian akan
mereka akan bereaksi sesuai dengan menyadarkan orang akan pentingnya
stimuli sosial yang ada. Pada tahun 1980- menempatkan diri sesuai potensi dirinya
an hingga saat ini kenakalan remaja secara tepat. Seseorang yang memiliki
menjadi sangat meluas, baik dari kepribadian beresiko tinggi kurang
frekuensi maupun dalam keseriusan menyadari siapa dirinya dan apa yang
2 3
Arintoko, Wawancara Konseling Di Sekolah, Kartini Kartono, Patologi Sosial 2, Kenakalan
(Yogyakarta: ANDI, 2011),1 Remaja, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), 101,103

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 19


HERLINA FITRIANA

semestinya perlu dikembangkan sesuai terlantar. 3) Terjepitnya remaja antara


usia perkembangannya serta sesuai norma lama dan norma baru 4) anak
dengan norma yang ada dalam yang ditolak (rejected child).5
masyarakat. 3) keimanan/ religiusitas Oleh sebab banyaknya fenomena
yang kurang kuat, agama merupakan kenakalan remaja, peran konselor dalam
sebuah rem untuk mengendalikan membantu menanggulangi
jalannya perilaku. 4) kondisi fisik yang permasalahan-permasalahan tersebut
tidak normal, sebagian besar para ahli sangat diperlukan. Konselor profesional
sependapat bahwa kondisi fisik secara adalah seseorang yang terlatih
psikologis mempengaruhi perilaku membantu orang lain dalam mengambil
manusia. Orang yang memiliki proporsi keputusan terkait aspek pribadi, sosial,
tubuh yang sempurna cendrung lebih pendidikan dan karir. Keberhasilan
optimis dari pada yang memiliki cacat, konselor dalam proses konseling tidak
meskipun cacat kecil.4 terlepas dari kepribadian dan
Adapun faktor eksternal yang keterampilan yang dimiliki oleh
mempengaruhi kenakalan remaja adalah konselor tersebut. Itulah yang melatar
1) disfungsi keluarga, keluarga memiliki belakangi penulis untuk menulis kajian
peran yang sangat penting dalam literatur terkait keterampilan-
perkembangan anak. Keluarga yang keterampilan konselor sebagai problem
dapat menjadi sebab timbulnya solving dalam penyelesaian masalah
kenakalan remaja adalah disfungsi-nya remaja.
keluarga atau keluarga yang tidak dapat
B. Pembahasan
berfungsi sebagaimana mestinya
(broken home). 2) Pendidikan yang salah A. Kerangka Teoritik
dalam keluarga, menurut Kartina 1. Pengertian konseling
kartono (1979) pendidikan yang salah Menurut Syamsul Yusuf (2016)
dalam keluarga disebabkan oleh adanya konseling merupakan usaha
over proteksi dari orang tua, persoalan pemberian bantuan yang dilakukan
sense of value kurang ditanamkan oleh terhadap individu yang bermasalah
orang tua dan pendidikan anak yang berhubungan dengan
4
Elfi Mu’awanah, Bimbingan Konseling Islam,
5
(Yogyakarta: Teras, 2012), hal. 34-48 Ibid., hal. 49-60.

20 ║ Peran Keterampilan Konselor (Counselor Skill) Sebagai Problem Solving Pada Permasalahan Remaja
al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

kehidupannya.6 Sedangkan menurut mengalami masalah (klien).8


Antony Yeo (2010) konseling Arintoko (2011) menyatakan
merupakan suatu kegiatan konseling merupakan hubungan
menjumpai seseorang untuk komunikasi antar pribadi, sebagai
memberikan bantuan dalam relasi proses yang harus dilalui oleh orang
yang dibentuk untuk tujuan yang dilayani, yang bersifat
tersebut. Relasi ini tidak akan psikologis.9 Beberapa tokoh
banyak menimbulkan masalah bila memiliki definisi yang berbeda-beda
konselor memiliki keterampilan. tentang konseling, namun pada
Seorang konselor harus memiliki dasarnya semuanya sama, yaitu
keterampilan-keterampilan yang konselor merupakan sebuah proses
mencukupi, meskipun terdapat pemberian bantuan kepada
beragam pendekatan terhadap seseorang melalui wawancara.
konseling, namun ada seperangkat 2. Tujuan Konseling
keterampilan umum yang Secara umum tujuan konseling
mendasari berbagai pendekatan. menurut Elfi Mu’awanah adalah
Dalam prakteknya ada tiga sebagai berikut:10
perangkat keterampilan yang harus a. Perubahan perilaku. Tujuan
dimiliki oleh setiap konselor yakni konseling adalah menghasilkan
keterampilan antar pribadi, perubahan perilaku yang
intervensi, dan integrasi.7 memungkinkan konsli untuk
Pengertian lainnya dari Farid mendapatkan hidup yang lebih
Mashudi (2012) menyatakan bahwa produktif.
konseling merupakan proses b. Kesehatan mental yang positif.
pemberian bantuan yang dilakukan Tujuan konseling adalah untuk
melalui wawancara konseling yang memelihara dan pencapaian
dilakukan oleh seorang ahli kesehatan mental. Jika hal itu
(konselor) kepada individu yang tercapai, maka individu mencapai

8
Farid Mashudi, Psikologi Konseling, (Yogyakarta:
6
Syamsul Yusuf, Konseling Individual, Konsep Dasar & IRCiSoD, 2012), 19
9
Pendekatan...., 44 Arintoko, Wawancara Konseling Di Sekolah....., 2
7 10
Anthony Yeo, Konseling, Suatu Pendekatan Pemecahan Elfi Mu’awanah, Bimbingan Konseling Islam,
Masalah, (Jakarta: Libri, 2010),56 (Yogyakarta: Teras, 2012), 136

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 21


HERLINA FITRIANA

integrasi, penyesuaian, dan Sedangkan menurut McLeod


identifikasi positif dengan yang (2008), menjelaskan beberapa tujuan
lainnya. Individu tersebut akan konseling sebagai berikut :11
belajar menerima dan a. Pemahaman. Adanya pemahaman
bertanggung jawab, mampu terhadap akar kesulitan
berdiri sendiri dan memperoleh emosional dan perkembangannya
itegrasi perilaku. yang mengarah pada
c. Pemecahan masalah. Eksistensi peningkatan kapasitas untuk
konseling didasarkan pada fakta lebih memilih kontrol rasional
bahwa orang-orang memiliki daripada perasaan dan tindakan.
masalah yang tidak mampu b. Hubungan dengan orang lain. Klien
mereka pecahkan sendiri. Mereka diharapkan menjadi lebih mampu
datang pada konselor karena membentuk dan
telah percaya bahwa konselor mempertahankan hubungan
akan dapat membantu mereka yang bermakna dan memuaskan
dalam memecahkan masalah orang lain.
yang dihadapi. c. Kesadaran diri. Menjadi lebih peka
d. Keefektifan personal. Erat terhadap perasaan dan pemikiran
kaitannya dengan pemeliharaan yang selama ini ditahan atau
kesehatan mental yang baik serta ditolak.
perubahan tingkah laku. Pribadi d. Penerimaan diri. Pengembangan
yang efektif akan menampakkan sikap positif terhadap diri yang
kompetensi untuk mengenal, ditandai oleh kemampuan
mendefinisikan dan memecahkan menjelaskan pengalaman yang
masalah-masalahnya sendiri. selalu menjadi subjek kritik dan
Klien akan menampakkan penolakan.
kesanggupan berpikir secara e. Pemecahan masalah. Menemukan
berbeda dan orisinil, yaitu pemecahan masalah tertentu
dengan cara-cara yang kreatif. yang tidak bisa diselesaikan oleh
klien sendiri.

11
Arintoko, Wawancara Konseling Di Sekolah...., 3

22 ║ Peran Keterampilan Konselor (Counselor Skill) Sebagai Problem Solving Pada Permasalahan Remaja
al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

f. Aktualisasi diri atau individuasi. n. Reproduksi dan aksi sosial.


Pergerakan ke arah pemenuhan Menginspirasikan dalam diri
potensi atau penerimaan seseorang hasrat dan kapasitas
integrasi bagian diri yang untuk perduli kepada orang lain,
sebelumnya saling bertentangan. membagi pengetahuan, dan
g. Pendidikan psikologi. Membuat mengontribusikan kebaikan
klien mampu menangkap ide dan bersama melalui kesepakatan
teknik untuk memahami dan politik dan kerja komunitas.
mengontrol tingkah laku. 3. Peran dan Keterampilan
Konselor
h. Keterampilan sosial. Mempelajari
dan menguasai keterampilan Sebelum membahas peran
sosial dan interpersonal. konselor, ada baiknya kita
i. Perubahan kognitif. Mengganti mengetahui terlebih dahulu siapa
kepercayaan yang irasional dan itu konselor. Konselor sendiri
pola pemikiran yang tidak dapat merupakan orang yang membantu
diadaptasi, yang diasosiasikan klien dalam menyelesaikan
dengan tingkah laku penghancur. permasalahannya. Konselor
j. Perubahan tingkah laku. Mengganti profesional adalah seseorang yang
perilaku yang maladaptif. terlatih membantu orang lain dalam
k. Perubahan sistem. mengambil keputusan terkait aspek
Memperkenalkan perubahan pribadi, sosial, pendidikan dan karir.
dengan cara beroperasinya Dalam melaksanakan tugasnya,
sistem sosial. konselor memiliki beberapa peran
l. Penguatan. Berkenaan dengan yaitu sebagai therapist, group leader,
keterampilan, kesadaran dan guidance curriculum expert,
pengetahuan yang akan diagnostician, assessor, consultant,
membuat konseling mampu administrator, record keeper or case
mengontrol kehidupannya. manager, researcher or scientist, leaner,
m. Resitusi. Membantu klien educator or trainer, supervisor or
membuat perubahan kecil supervisee, crisis interventionist,
terhadap perilaku yang merusak. advisor, expert witness, prevention

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 23


HERLINA FITRIANA

specialist, businessperson or Terdapat tiga perangkat


entrepreneur, mediator, advocate or keterampilan yang harus dimiliki
agent of social change, and member of oleh setiap konselor, yakni
professional associations.12 keterampilan antar pribadi,
Keberhasilan konselor intervensi, dan integrasi. Ini
dalam proses konseling tidak merupakan keterampilan-
terlepas dari kepribadian dan keterampilan yang ditemukan
keterampilan yang dimiliki oleh dalam hampir setiap pendekatan
konselor tersebut. Kepribadian dalam bidang konseling.15
konselor adalah titik tumpu 1. Keterampilan antarpribadi
penyeimbang antara pengetahuan Keterampilan ini merupakan
tentang dinamika perilaku dengan keterampilan inti dalam konseling.
keterampilan terapeutik. Apabila Termasuk dalam keterampilan ini
titik tumpunya kuat, pengetahuan adalah semua keterampilan yang
dan keterampilan akan bekerja dibutuhkan untuk membangun
dengan seimbang.13 Selain faktor relasi dengan klien sehingga klien
kepribadian, keterampilan- dapat terlibat dalam proses
keterampilan yang dimiliki oleh konseling. Relasi yang penuh
konselor juga sangat penting dalam kepercayaan antara konselor dan
menunjang keberhasilan proses klien akan membentuk
konseling. Seorang konselor harus penghargaan, keterbukaan,
memiliki keterampilan yang pemahaman, dan partisipasi klien
mencukupi. Meskipun terdapat dalam proses konseling.
beragam pendekatan terhadap Keterampilan antarpribadi
konseling, ada seperangkat mendasar mencakup teknik-teknik
keterampilan umum yang wawancara yang mempermudah
mendasari berbagai pendekatan.14 komunikasi antar konselor dengan
klien. Secara umum keterampilan
antarpribadi dikelompokan menjadi
12
Syamsul Yusuf, Konseling Individual, Konsep Dasar & tiga. Pertama adalah keterampilan
Pendekatan...., 95
13
Ibid., 63
14 15
Anthony Yeo, Konseling, Suatu Pendekatan Pemecahan Anthony Yeo, Konseling, Suatu Pendekatan Pemecahan
Masalah...., 62 Masalah...., 63

24 ║ Peran Keterampilan Konselor (Counselor Skill) Sebagai Problem Solving Pada Permasalahan Remaja
al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

verbal, mencangkup tanggapan- berbagai aliran lainnya untuk


tanggapan verbal, kualitas vocal menyelesaikan masalah-masalah
yang memadai, dan alur verbal. klien. Konselor yang mengetahui
Kedua adalah keterampilan berbagai strategi akan memiliki
nonverbal yang berpusat pada persediaan keterampilan yang dapat
bahasa tubuh dan yang terakhir diterapkan pada setiap masalah dan
adalah keterampilan mengamati situasi.
klien, yaitu menekankan 3. Keterampilan Integrasi
kemampuan konselor untuk Konseling tidak dapat
menggunakan pengamatan dipraktikkan tanpa sungguh-
terhadap klien untuk tujuan sungguh memperhitungkan konteks
terapeustis. budaya dan sosioekonomis klien.
2. Keterampilan Intervensi Setiap klien hadir dengan cara pikir
Keterampilan dasar intervensi tertentu yang sebagian besar
adalah kemampuan konselor untuk dipengaruhi oleh sistem nilai dan
melibatkan klien dalam pemecahan sistem budayanya. Hal ini tampak
masalah. Ada beragam strategi dan jelas di Asia khususnya Indonesia
cara yang diusulkan oleh berbagai yang memiliki keanekaragaman
aliran konseling. Cangkupannya budaya dan agama. Disini konselor
dapat membentang dari dituntut untuk siap menangguhkan
psikodinamis sampai pada bias-bias budaya dan terbuka dalam
pendekatan eksistensial; dari dunia klien.
pendekatan Rogerian yang berpusat
C. Pendekatan Teori Konseling
pada klien sampai dengan terapi
Konselor harus melakukan
emotif rasional, analisis
konseling berdasarkan teori-teori
transaksional, terapi perilaku, terapi
konseling yang berkaitan dengan
keluarga, dan terapi realitas.
masalah-masalah yang dihadapi klien.
Baiknya adalah konselor menguasai
Adapun beberapa teori yang mudah
satu pendekatan dasar dan
dipraktikan dan relevan dengan
kemudian berusaha memadukan
cara-cara yang bermanfaat dari

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 25


HERLINA FITRIANA

kehidupan pendidikan adalah sebagai 2. Konseling “sifat dan faktor” (trait-


berikut:16 factor counseling [TFC])
1. Konseling berpusat pada klien Konselor yang berpegang teguh
(client-centered counseling) pada “sifat dan faktor” mengikuti
Pada proses konseling ini, serangkaian langkah kerja yang agak
seseorang dilihat sebagai sosok yang mirip dengan pelaksanaan studi kasus
bertindak untuk memenuhi kebutuhan yaitu analisis, pengumpulan data yang
pokoknya. Kebutuhan yang pertama relevan, sintesis atau organisasi data,
untuk mengaktualisasikan diri, yang diagnosis, prognosis atau perkiraan
kedua kebutuhan untuk dicintai dan masalah selanjutnya dari hasil
dihargai orang lain. Pendekatan diagnosis. Klien dibantu untuk
berpusat pada klien difokuskan pada mengumpulkan data dan mengolah
tanggung jawab dan kesanggupan klien data tentang dirinya sendiri (data
untuk menemukan cara-cara psikologis), data tentang lingkungan
menghadapi kenyataan secara lebih hidup, yang meliputi fakta dan data
penuh. Dalam hal ini klien adalah yang kongkret tentang lingkungan
orang yang mengetahui dirinya keluarga, masyarakat dan bidang studi.
sendiri, orang yang harus menemukan Data tersebut akan dipakai sebagai
tingkah laku yang pantas untuk alternatif yang kemudian
dirinya. Dengan empati yang cermat dipertimbangkan pro dan kontraya,
dan usaha untuk memahami kerangka dan pada akhirnya akan dipilih
internal klien, konselor memberikan alternatif yang masuk akal.
perhatian terutama pada persepsi diri 3. Konseling Behavioristik
klien dan persepsi pada dunia luar. Ini (behavioristic counseling)
adalah prinsip konseling yang Terapi perilaku pada dasarnya
diterapkan pada semua klien yang diarahkan pada tujuan untuk
normal. memperoleh tingkah laku baru,
penghapusan tingkah laku yang
maladaptif, serta memperkuat dan
mempertahankan perilaku yang
diinginkan. Klien diminta untuk
16
Arintoko, Wawancara Konseling Di Sekolah....,27

26 ║ Peran Keterampilan Konselor (Counselor Skill) Sebagai Problem Solving Pada Permasalahan Remaja
al-Tazkiah, Volume 8 No. 1, Juni 2019

mengungkapkan dengan pernyataan- dan integrasi. Keterampilan para


pernyataan yang kongkret jenis-jenis konselor juga tidak terlepas dari tujuan
tingkah laku bermasalah yang ingin dari konseling itu sendiri dimana tujuan
dirubahnya. Dalam proses konseling, konseling secara umum adalah untuk
tingkah laku maladaptif klien sendiri membantu klien dalam menyelesaikan
merupakan proses penghapusan hasil permasalahannya, mengembalikan
belajar yang salah dan pemberian pikiran-pikiran irasional klien, dan
pengalaman-pengalaman belajar yang mengarahkan cara berpikir dan tingkah
didalamnya terdapat respon-respon laku klien terhadap suatu hal yang
yang layak untuk dipelajari. dianggap salah.

D. Penutup
Daftar Pustaka
Pada dasarnya semua pendekatan
Arintoko, Wawancara Konseling Di Sekolah,
dalam proses konseling tidak ada yang
(Yogyakarta: ANDI, 2011)
paling benar atau yang paling salah.
Barnett Elizabeth dkk, “from counselor
Semua pendekatan memiliki kelebihan
skill to decreased marijuana use: does
dan kekurangan masing-masing. Tidak
change talk matter?”, Journal of
semua pendekatan dalam konseling
substance abuse treatment, 46 ,
dapat digunakan dalam suatu kasus, ada
2014, hal. 498–505
beberapa kasus yang hanya
Gaume Jacques dkk, “counselor skill
membutuhkan satu atau dua
influences outcomes of brief
pendekatan. Semua proses konseling
motivational interventions”, Journal
juga tidak terlepas dari peran
of substance abuse treatment, 37,
keterampilan dari konselor. Seorang
2009, hal. 151–159
konselor harus memiliki keterampilan-
Kartono Kartini, Patologi Sosial 2,
keterampilan yang mencukupi.
Kenakalan Remaja, (Jakarta:
Meskipun terdapat beragam
Rajawali Pers, 2017), 101,103
keterampilan terhadap konseling, ada
Mashudi Farid, Psikologi Konseling,
seperangkat keterampilan umum yang
(Yogyakarta: IRCiSoD, 2012)
mendasari berbagai pendekatan, ketiga
Mu’awanah Elfi, Bimbingan Konseling
keterampilan itu adalah keterampilan
Islam, (Yogyakarta: Teras, 2012)
antarpribadi, keterampilan intervensi,

©al-Tazkiah is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License ║ 27


HERLINA FITRIANA

Taylor Anthony, “the systematic skill- Yeo Anthony, Konseling, Suatu Pendekatan
building approach to counselor Pemecahan Masalah, (Jakarta: Libri,
training for clergy”, the Journal of 2010)
pastoral care, vol. 34, no.3, 1980, Yusuf Syamsul, Konseling Individual,
hal. 159-16 Konsep Dasar & Pendekatan,
Watley Donivan J., “counseling philosophy (Bandung: PT Refika Aditama,
and counselor predictive skill”, 2016).
Journal of counseling psychology. Vol.
14, no. 2, university of minnesota .
1967, hal 161

28 ║ Peran Keterampilan Konselor (Counselor Skill) Sebagai Problem Solving Pada Permasalahan Remaja

You might also like