Professional Documents
Culture Documents
Gaya Kepemimpinan Direktur Terhadap Fungsi Kepemimpinan Direktur Dalam Melaksanakan Manajemen Di Rumah Sakit Pelamonia Makassar
Gaya Kepemimpinan Direktur Terhadap Fungsi Kepemimpinan Direktur Dalam Melaksanakan Manajemen Di Rumah Sakit Pelamonia Makassar
Abstract: The purpose of this study was to determine the effect of Leadership Style Director
Of Function Leadership Director of Undertaking Management In Hospital Pelamonia
Makassar, the results of research that has been done, it is obtained that There is a significant
relationship between leadership style and flexibility of leadership style to function leadership
but there is no significant correlation between the effectiveness of leadership style with
leadership functions. The individual characteristics by long working director to director
assessed and the type of training that followed had a significant relationship to the function
of leadership, while gender and type of education directors did not have a significant
relationship to the function of leadership. Results OR of long work became director assessed
the function of leadership to come by 0.144 means that directors who have long work became
director who rated less than 1 year likely to be assessed as having a leadership function
"good" by 0.144 times greater than the director with a long working directors rated greater
than or equal to 1 year. It is possible in the director with a long work became director who
rated less than 1 year have managerial experience hospital longer than the director who has
long work became director who rated more than 1 year and length of employment effect on
the onset of saturation resulting in dilution of innovation especially development the new
program also from the staff has been more deeply familiar with the director connected the
downside.
Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Direktur Terhadap Fungsi Kepemimpinan Direktur Dalam Melaksanakan
Manajemen Di Rumah Sakit Pelamonia Makassar, dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka di peroleh bahwa Terdapat hubungan yang bermakna antara gaya
kepemimpinan dan fleksibilitas gaya kepemimpinan terhadap fungsi kepemimpinan tetapi
tidak ada hubungan yang bermakna antara efektifitas gaya kepemimpinan dengan fungsi
kepemimpinan. Karakteristik individu direktur berdasarkan lama kerja menjadi direktur
yang dinilai dan jenis pelatihan yang diikuti mempunyai hubungan yang bermakna terhadap
fungsi kepemimpinan sedangkan jenis kelamin dan jenis pendidikan direktur tidak
mempunyai hubungan yang bermakna terhadap fungsi kepemimpinan. Hasil OR dari lama
kerja menjadi direktur yang dinilai terhadap fungsi kepemimpinan didapat 0,144 artinya
direktur yang mempunyai lama kerja menjadi direktur yang dinilai kurang dari 1 tahun
berpeluang untuk dinilai mempunyai fungsi kepemimpinan “baik” sebesar 0,144 kali lebih
besar dibanding direktur dengan lama kerja direktur yang dinilai lebih atau sama dengan 1
tahun. Hal ini dimungkinkan pada direktur dengan lama kerja menjadi direktur yang dinilai
kurang dari 1 tahun mempunyai pengalaman manajerial rumah sakit lebih lama
dibandingkan direktur yang mempunyai lama kerja menjadi direktur yang dinilai lebih dari 1
tahun dan lama kerja berpengaruh pada timbulnya kejenuhan yang mengakibatkan
berkurangnya inovasi terutama pengembangan program baru juga dari sisi staf telah lebih
dalam mengenal direkturnya yang dihubungkan sisi buruknya.
kesehatan yang bermutu dan terjangkau darurat dan tindakan medis lainnya,
oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan yang dilaksanakan selama 24 jam
derajat kesehatan masyarakat (SK melalui upaya kesehatan perorangan
MenKes RI No. 983/Menkes/SK/XI/ dimana dalam pelayanannya disediakan
1992). Rumah sakit baik yang oleh dokter, perawat dan tenaga ahli
diselenggarakan oleh pemerintah dan kesehatan lainnya
atau masyarakat juga berfungsi untuk Rumah sakit adalah institusi
melakukan upaya kesehatan dasar atau yang unik dan memiliki tantangan
kesehatan rujukan dan atau upaya tersendiri, karena yang diproduksi
kesehatan penunjang dimana dalam adalah jasa pelayanan medik/kesehatan,
menjalankan fungsinya diharapkan terkatagori unsought product dan juga
senantiasa memperhatikan fungsi sosial bersifat intangible sehingga dalam
dalam memberikan pelayanan kepada pengelolaannya memerlukan tenaga
masyarakat. yang mempunyai ketrampilan tentang
Memang harus disadari bahwa perumahsakitan (science) dan kemampuan
tujuan utama kegiatan di rumah sakit khusus (art) untuk menggerakkan semua
adalah melayani pasien dan juga sumber daya yang ada.
keluarganya dalam berbagai bentuk Sumber daya manusia adalah aset
pelayanan. Dari sini rumah sakit yang dimiliki oleh sebuah organisasi termasuk
mengemban tugas yang sangat besar, rumah sakit yang perlu dikelola secara
dimana di satu sisi dituntut memberi efektif agar memberikan nilai tambah.
pelayanan yang bermutu yang dapat Untuk mengelola sumber daya manusia
memuaskan konsumennya, di sisi lain menjadi aset organisasi seperti rumah
tugasnya sebagai institusi yang berperan sakit diperlukan kepemimpinan yang
penting dalam pelayanan kesehatan efektif (Muninjaya; 2004) begitu juga
masyarakat merupakan salah satu misi untuk meningkatkan mutu, salah satunya
yang harus pula dijalankan oleh rumah perlu meningkatkan ’leadership’ atau
sakit. Pembangunan kesehatan di bidang kepemimpinan.
pelayanan langsung seperti rumah sakit Kepemimpinan direktur rumah
bertujuan untuk meningkatkan mutu, sakit sangat menentukan kinerja rumah
cakupan dan efisiensi pelaksanaan sakit itu sendiri agar fungsi rumah sakit
rujukan secara terpadu serta meningkatkan dan dapat terwujud secara optimal. Direktur
memantapkan manajemen pelayanan rumah sakit harus membangun image
kesehatan yang meliputi kegiatan rumah sakit yang lebih baik agar dapat
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan menghadapi kebutuhan dan tuntutan
dan pengendalian serta penilaian. masyarakat serta mampu bersaing
Keberhasilan rumah sakit dalam dengan sarana pelayanan kesehatan lain.
menjalankan misi dan fungsinya di atas Jelas sudah bahwa sumber daya manusia
ditandai dengan adanya mutu pelayanan bidang kesehatan di rumah sakit yang
prima rumah sakit. Pengelolaan rumah sangat berperan penting adalah direktur
sakit yang bermutu, efektif dan efisien rumah sakit. Sebagai pimpinan rumah
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. sakit, direktur rumah sakit berpengaruh
Adapun faktor yang paling penting dan positif terhadap pencapaian program-
dominan adalah sumber daya manusia program rumah sakit dan tujuan
yang memadai baik kuantitas maupun organisasi, dengan kata lain sekali lagi,
kualitasnya. direktur rumah sakit merupakan tokoh
Rumah sakit merupakan sarana yang berperan sangat penting dalam
kesehatan yang menyelenggarakan pengelolaan manajemen rumah sakit.
perawatan rawat jalan, rawat inap, gawat
62
Dari responden yang menilai dengan lama kerja menjadi direktur yang
fungsi kepemimpinan direktur dengan dinilai terhadap fungsi kepemimpinannya. Dan
lama kerja menjadi direktur yang dinilai dari nilai OR yang diperoleh = 0,144
kurang dari 1 tahun, lebih banyak menyatakan dapat dikatakan bahwa direktur dengan
fungsi kepemimpinan “baik” dan sebaliknya dari lama kerja menjadi direktur yang dinilai
responden yang menilai fungsi kepemimpinan kurang dari satu tahun berpeluang untuk
direktur dengan lama kerja menjadi dinilai memiliki fungsi kepemimpinan
direktur yang dinilai lebih atau sama “baik” sebesar 0,144 kali lebih besar
dengan 1 tahun, lebih banyak yang dibanding direktur dengan lama kerja
menilai fungsi kepemimpinan “kurang baik”. direktur yang dinilai lebih atau sama
Dari Uji Statistik Pearson Chi dengan 1 tahun.
Square yang dilakukan, diperoleh p
value < 0,001 yang berarti bahwa pada Hubungan Karakteristik Individu
alpha 0,05 dapat disimpulkan ada Direktur berdasarkan Pendidikan
hubungan yang bermakna antara direktur terhadap Fungsi Kepemimpinan
Dari responden yang menilai value = 0,075 yang berarti bahwa pada
fungsi kepemimpinan direktur dengan alpha 0,05 dapat disimpulkan tidak ada
pendidikan “MARS”, lebih banyak hubungan yang bermakna antara jenis
menilai fungsi kepemimpinan “kurang pendidikan direktur terhadap fungsi
baik” dan sebaliknya dari responden kepemimpinannya.
yang menilai fungsi kepemimpinan
direktur dengan pendidikan “Non Hubungan Karakteristik Individu
MARS” lebih banyak menilai fungsi Direktur berdasarkan Jenis Pelatihan
kepemimpinan “baik”. yang Pernah Diikuti Direktur
Dari Uji Statistik Pearson Chi terhadap Fungsi Kepemimpinan
Square yang dilakukan, diperoleh p
70