You are on page 1of 7

CLINICAL SKILL BLOK KIDNEY

WEEK 1
Link Video – Anamnesis Edema
https://web.microsoftstream.com/video/99c01c64-151d-4d78-98f0-d6263a7f73

Instruction :

 Read about symptom of edema and the differential diagnosis ! (from any references)
 Categorize the differential diagnosis into system ! (ie : differential diagnosis of edema
is Congestive Heart Failure -- Cardiovascular System, etc)
 Read further differential diagnosis that categorized into Kidney & Genitourinary
System !
 Practice history taking with your small group ! (Case I and II)
 Discuss about video !

CASE I

“Doctor, my son has swelling around his eyes”

CASE II

“Doctor, I have swelling in both of my feet”

Watch the references below :

1. Renal Ballotement : https://web.microsoftstream.com/video/6813030f-3ac7-4b2e-9220-


7c3de15acd83
2. CVA Percussion : https://web.microsoftstream.com/video/f81c651d-8651-40dc-b8b7-
3011d322fec0
3. Bladder Percussion : https://web.microsoftstream.com/video/781ec128-6325-4c2f-8c11-
835aa7532863
4. Bladder Palpation : https://web.microsoftstream.com/video/8670d8f4-4f2c-419c-93c6-
d23c21f85523

WEEK 2

Lecture History Taking Acute Renal Failure & Chronic Kidney Disease

https://web.microsoftstream.com/video/93cf6f10-8610-40c9-9532-63b28b7a97b0

Lecture Procedural Skill IV Line (1)

https://web.microsoftstream.com/video/e489639a-40ef-434c-b062-ac3c265d43b6

Lecture Procedural Skill IV Line (2)


https://web.microsoftstream.com/video/179962e7-f813-4bb5-820b-4ede7bb5ee19

Instruction :

 Read about symptom & etiology of Acute Renal Failure  and Chronic Kidney
Disease ! (from any references)
 Practice history taking with your small group ! (Case I - IV)
 Practice how to rule out other diffential diagnosis with same symptoms from Acute
Renal Failure & Chronic Kidney Disease !

CASE I

A 64-year-old man was admitted to the hospital because of abdominal pain, nausea, and
decrease of urine production.

CASE II

A 46-year-old male went to the Emergency Room today due to decrease of his urine
production.

CASE III

A 59 years old woman, present to her physician with prolonged nausea and vomiting

CASE IV
A 55 years old woman, comes with chronic nausea and vomiting

WEEK 3

Video IV Catheterisation

https://web.microsoftstream.com/video/2ceaea5b-9f61-4b7a-85f9-8962c661816b

Video Suprapubic Puncture

https://web.microsoftstream.com/video/a0e14cf4-ee72-4dea-a4d0-4a9ba02596e4

Tutorial Pemasangan Urethral Catheter Pria

Pendahuluan

Kateterisasi uretra adalah prosedur insersi sebuah kateter (Foley) ke dalam saluran kemih
untuk membantu drainase urin. Prosedur ini merupakan tindakan yang tidak nyaman, baik
secara fisik maupun psikis, sehingga pendekatan yang baik sangat diperlukan. Pastikan anda
sudah memberikan penjelasan medis (informed consent) yang memadai, berikan kesempatan
kepada pasien untuk bertanya dan mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan lain. Suasana
yang nyaman, bersahabat dan privat harus selalu diusahakan, oleh karena ini merupakan
tindakan yang “memalukan” untuk pasien.

Indikasi

Terapeutik:

 Dekompresi kandung kemih pada pasien dengan retensi urin akut ataupun kronik.
 Kateterisasi dan irigasi pada gross hematuria untuk membuang darah dan bekuan dari
kandung kemih.
 Pemantauan keseimbangan cairan dan perawatan higienis pada pasien tirah baring
total.

Diagnostik:

 Memperoleh sampel urin yang tidak terkontaminasi untuk pemeriksaan mikrobiologis


 Mengukur sisa volume urin pasca berkemih apabila pemeriksaan non-invasive (mis.
USG) tidak tersedia.

Kontraindikasi

Satu-satunya kontraindikasi akut adalah pada keadaan trauma urethral, baik terkonfirmasi
atau dicurigai. Gambaran klinis trauma urethral termasuk darah pada meatus uretra dan gross
hematuria, hematoma perineal atau kelenjar prostat letak tinggi. Apabila dicurigai ada trauma
urethral, maka pemeriksaan uretrografi retrograd sebelumnya disarankan.

Peralatan yang dibutuhkan

- Foley catheter pria ukuran 16-18 Fr


- Kantung urin steril
- Larutan antiseptic
- Sarung tangan steril
- Gel lidokain
- Spuit 10 cc berisi saline atau WFI
- Set kateter steril (neerbaken/kidney dish, kassa steril dan alas steril)

Langkah tindakan

1. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan mintakan persetujuan pasien atau keluarga
yang bertanggung jawab (informed consent). Pastikan pasien berada dalam kondisi
nyaman dan privat, apabila berada di ruangan ramai (mis. IGD) pakai tirai penutup.
2. Posisikan pasien berbaring sedatar mungkin dengan kedua kaki sedikit membuka.
3. Siapkan lapangan kerja secara aseptik dengan alas steril, siapkan kidney dish steril
dan tuangkan cairan antiseptik ke dalamnya. Kemudian siapkan alat-alat lainnya ke
dalam lapangan steril tersebut.
4. Cuci tangan anda dan pakai sarung tangan steril.
5. Siapkan pasien dan kemudian letakkan alas penampung diantara kedua kaki pasien.
6. Pegang ujung penis dengan kassa steril dan bersihkan seluruhnya dengan cairan
antiseptik. Ingatlah untuk menarik preputium ke belakang dan bersihkan meatus
urethral secara menyeluruh.

7. Masukkan gel lidocaine ke dalam meatus dan kemudian tutup salurannya dengan
melakukan penekanan pada kassa steril. Perhatikan bahwa biasanya anestesi mulai
bekerja kurang lebih 5 menit kemudian.
8. Pegang penis secara vertikal dengan satu tangan dan tangan lainnya memegang
kateter pada sarungnya. Majukan ujung kateter secara perlahan dari sarungnya dan
masukkan ke dalam uretra.
9. Masukkan kateter ke dalam uretra secara perlahan tapi mantap, pastikan sarung
kateter dan tangan anda tidak menyentuh penis sampai ujung dari kateter masuk ke
meatus. Pada saat ini urin seharusnya sudah mulai mengalir ke dalam alas
penampung.
10. Kemudian kembangkan balon dengan menggunakan saline/WFI 10 cc, pastikan
bahwa tindakan ini tidak menyebabkan nyeri. Sebagai catatan, selalu pastikan ukuran
volume dari balon kateter dengan memperhatikan petunjuk dari pembungkus kateter.
11. Sambungkan kantung urin steril, kemudian tarik kateter secara perlahan sampai
dirasakan ada tahanan. Pada saat ini balon kateter akan berada pada ostium uretra
interna, setelah itu kembalikan posisi dari preputium.
12. Tempatkan kantung urin dengan fiksasi yang baik pada tempat yang lebih rendah dari
ranjang pasien.
13. Setelah selesai, periksa dan catat volume urin di dalam kantung kateter dan pastikan
pasien tidak dalam keadaan kesakitan.

Clinical pearls

 Pada pasien dengan pembesaran kateter, hambatan dapat terjadi pada posisi 16-20 cm.
pada pasien seperti ini dapat dilakukan kateterisasi dengan ukuran yang lebih besar
20-24 Fr atau idealnya dengan menggunakan kateter coude.
 Konsultasi bedah urologi dilakukan apabila uretra tidak dapat dikateterisasi oleh
karena adanya fimosis berat, stenosis meatal atau adanya tahanan besar pada saat
insersi.
 Apabila kateter menekuk dan terdapat perdarahan, kemungkinan terjadi perforasi
urethral. Segera tarik kembali kateter, hindari pemasangan ulangan dan segera
lakukan konsultasi ke bedah urologi.
 Komplikasi
o Infeksi saluran kemih sering terjadi pasca kateterisasi, selalu evaluasi tiap hari
apakah kateter masih diperlukan dan segera angkat bila memungkinkan.

Tutorial Pemasangan Urethral Catheter Wanita

Pendahuluan

Kateterisasi uretra adalah prosedur insersi sebuah kateter (Foley) ke dalam saluran kemih
untuk membantu drainase urin. Prosedur ini merupakan tindakan yang tidak nyaman, baik
secara fisik maupun psikis, sehingga pendekatan yang baik sangat diperlukan. Pastikan anda
sudah memberikan penjelasan medis (informed consent) yang memadai, berikan kesempatan
kepada pasien untuk bertanya dan mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan lain. Suasana
yang nyaman, bersahabat dan privat harus selalu diusahakan, oleh karena ini merupakan
tindakan yang “memalukan” untuk pasien.

Indikasi

Terapeutik:

 Dekompresi kandung kemih pada pasien dengan retensi urin akut ataupun kronik.
 Kateterisasi dan irigasi pada gross hematuria untuk membuang darah dan bekuan dari
kandung kemih.
 Pemantauan keseimbangan cairan dan perawatan higienis pada pasien tirah baring
total.

Diagnostik:

 Memperoleh sampel urin yang tidak terkontaminasi untuk pemeriksaan mikrobiologis


 Mengukur sisa volume urin pasca berkemih apabila pemeriksaan non-invasive (mis.
USG) tidak tersedia.

Kontraindikasi

Satu-satunya kontraindikasi akut adalah pada keadaan trauma urethral, baik terkonfirmasi
atau dicurigai. Gambaran klinis trauma urethral termasuk darah pada meatus uretra dan gross
hematuria atau hematoma perineal. Apabila dicurigai ada trauma urethral, maka pemeriksaan
uretrografi retrograd sebelumnya disarankan.

Peralatan yang dibutuhkan

- Foley catheter wanita ukuran 14-16 Fr


- Kantung urin steril
- Larutan antiseptic
- Sarung tangan steril
- Gel lidokain
- Spuit 10 cc berisi saline atau WFI
- Set kateter steril (neerbaken/kidney dish, kassa steril dan alas steril)

Langkah tindakan

1. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan mintakan persetujuan pasien atau keluarga
yang bertanggung jawab (informed consent). Pastikan pasien berada dalam kondisi
nyaman dan privat, apabila berada di ruangan ramai (mis. IGD) pakai tirai penutup
2. Posisikan pasien berbaring sedatar mungkin dengan kedua kaki sedikit membuka dan
menekuk dikedua lutut.
3. Siapkan lapangan kerja secara aseptik dengan alas steril, siapkan kidney dish steril
dan tuangkan cairan antiseptik ke dalamnya. Kemudian siapkan alat-alat lainnya ke
dalam lapangan steril tersebut.
4. Cuci tangan anda dan pakai sarung tangan steril.
5. Siapkan pasien dan kemudian letakkan alas penampung diantara kedua kaki pasien
6. Mulai dengan memperhatikan anatomi dari meatus urethral, yang berada di antara
klitoris dan ostium vagina.
7. Dengan tangan kiri anda pisahkan labia, kemudian dengan kassa steril + cairan
antiseptik bersihkan meatus uretra dengan tangan kanan anda. Ingatlah untuk
melakukan gerakan tunggal ke arah bawah untuk setiap kassa steril.
8. Dengan mempertahankan bukaan labia, pastikan identifikasi meatus, kemudian
masukkan gel lidocaine ke dalam meatus. Perhatikan bahwa biasanya anestesi mulai
bekerja kurang lebih 5 menit kemudian.
9. Gunakan tangan kanan anda, ambil kateter pada sarungnya dan mulai masukkan ke
dalam meatus. Lanjutkan dengan menggunakan sarung, masukkan kateter secara
mantap sampai ujungnya mencapai meatus. Pada saat ini urin seharusnya sudah keluar
ke dalam alas penampung.
10. Kemudian kembangkan balon dengan menggunakan saline/WFI 10 cc, pastikan
bahwa tindakan ini tidak menyebabkan nyeri. Sebagai catatan, selalu pastikan ukuran
volume dari balon kateter dengan memperhatikan petunjuk dari pembungkus kateter.
11. Sambungkan kantung urin steril, kemudian tarik kateter secara perlahan sampai
dirasakan ada tahanan. Pada saat ini balon kateter akan berada pada ostium uretra
interna.
12. Tempatkan kantung urin dengan fiksasi yang baik pada tempat yang lebih rendah dari
ranjang pasien.
13. Setelah selesai, periksa dan catat volume urin di dalam kantung kateter dan pastikan
pasien tidak dalam keadaan kesakitan.

Clinical pearls

 Pada beberapa orang katerisasi dapat sulit oleh karena berbagai hal, seperti prosedur
sebelumnya, obesitas dan variasi anatomi pelvis.
 Apabila uretra tidak mudah divisualisasikan, tempatkan tangan tidak steril anda ke
dalam bukaan vagina dan tekan ke atas, untuk meluruskan uretra dan membantu jari
mengarahkan kateter ke dalam bukaan uretra. Pada pasien sangat gemuk, seringkali
diperlukan asisten untuk membantu mempertahankan bukaan.
 Komplikasi

o Infeksi saluran kemih sering terjadi pasca kateterisasi, selalu evaluasi tiap hari
apakah kateter masih diperlukan dan segera angkat bila memungkinkan.

WEEK 4

 Lecture History Taking Renal Colic

https://web.microsoftstream.com/video/1901aa9f-6a67-4008-8ea5-42d2d5bd2dc9

Practice history taking from cases below!

History Taking I (Abdominal Pain)

1. A 25 years old woman present to her physician complaining of crampy abdominal pain

2. A 64 years old woman presents to her physician with severe pain on her right abdomen
History Taking II (Malignancy)

1. A 45-year-old, come to your private practice because of red urine

2. A 69-year-old, male, come to Emergency department with red urine production

Video Digital Rectal Exam : https://web.microsoftstream.com/video/2ced8655-1a9b-446a-


9293-96be15fbc456

You might also like