You are on page 1of 8

Jurnal Kelautan Tropis November 2020 Vol.

23(3):341-348 P-ISSN : 1410-8852 E-ISSN : 2528-3111

Kontaminasi Pestisida Organofosfat Dan Logam Berat pada Airtanah di


Wilayah Pantai Utara Jawa Tengah dan Jawa Timur

B. Tyas Susanti1, Chrisna Adhi Suryono2, Baskoro Rochaddi2*, Irwani2


1Pusat
Studi Urban, Unika Soegijapranata Semarang
Jl. Pawiyatan Luhur Sel. IV No.1, Bendan Duwur, Semarang, Jawa Tengah 50234 Indonesia
2Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Jl. Prof Soedarto, SH., Tembalang, Semarang 50275 Indonesia


Email : rochaddi@ymail.com

Abstract

Organophosphate Pesticide and Heavy Metals Contamination at Groundwater in the North Coast
Region of Central Java and East Java

Groundwater is the main source of clean fresh water in coastal areas. Coastal cities
development in many sectors often produces waste that pollutes groundwater, among others, in the
form of pesticides and heavy metals. Chlorpyrifos, mercury and arsenic are contaminants that are
toxic and endanger human health or the environment. The purpose of this study was to examine
groundwater conditions against contamination of organophosphate pesticides, heavy metals Hg
and As in the northern coastal areas of Central Java and East Java. Chlorpyrifos content was found
in 4 sample locations with a concentration of 0.0004 - 0.0021 ppm. Hg content was found at 8 sample
locations with a concentration of 0.004 - 0.321 ppm and As was found at all locations (26) samples
with a concentration of 0.102 - 0.505 ppm. The results of the analysis show that the incidence of
pesticides and heavy metals in groundwater has anthropogenic sources due to agricultural, industrial
or residential waste activities.

Keywords: groundwater; pesticide; heavy metals

Abstrak

Airtanah merupakan sumber daya air tawar bersih yang utama di wilayah pesisir.
Perkembangan kota-kota pesisir di banyak sektor seringkali menghasilkan limbah yang mencemari
airtanah antara lain berupa pestisida dan logam berat. Khlorpirifos, merkuri dan arsen merupakan
kontaminan yang bersifat toksik dan membahayakan kesehatan manusia ataupun lingkungan.
Tujuan penelitian ini mengkaji kondisi airtanah terhadap kontaminasi pestisida organofosfat, logam
berat Hg dan As di daerah pantai utara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kandungan khlorpirifos
ditemukan di 4 lokasi sampel dengan konsentrasi 0,0004 – 0,0021 ppm. Kandungan Hg ditemukan
pada 8 lokasi sampel dengan konsentrasi 0,004 – 0,321 ppm dan As ditemukan pada semua lokasi
(26) sampel dengan konsentrasi 0,102 – 0,505 ppm. Hasil analisis menunjukkan kejadian pestisida dan
logam berat pada airtanah bersumber antropogenik akibat kegiatan pertanian, industri atau
limbah pemukiman.

Kata kunci: airtanah; pestisida; logam berat

PENDAHULUAN dengan memperhitungkan 70% air tawar


berupa sumber daya es (Morris et al., 2003).
Airtanah merupakan 30% dari sumber Oleh karena itu, konservasi airtanah menjadi
daya air tawar di dunia. Sembilan puluh tujuh kunci keberlanjutan pasokan air tawar bersih
persen dari air tawar yang potensial untuk dunia dan perlu dikelola sebagaimana
digunakan manusia tersedia dalam airtanah mestinya. Airtanah banyak digunakan di

*) Corresponding author Diterima/Received : 15-11-2020, Disetujui/Accepted : 17-11-2020


www.ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt DOI: https://doi.org/10.14710/jkt.v23i3.9398
Jurnal Kelautan Tropis November 2020 Vol. 23(3):341-348

seluruh dunia untuk keperluan rumah tangga, pasar tradisional. Khlorpirifos adalah jenis
industri, dan pertanian, dan baik daerah pestisida organofosfat yang banyak
perkotaan maupun pedesaan bergantung digunakan sebagai pengendalian hama di
pada sumber airtanah untuk memenuhi Indonesia. Residu khlorpirifos pada tanah atau
kebutuhan air penduduk (Singh et al., 2015). produk pertanian juga banyak disampaikan
Airtanah dianggap sebagai sumber air minum oleh peneliti. Sulaeman et al. (2016)
yang sangat diperlukan, dan sepertiga menemukan residu khlorpirifos dan enam jenis
populasi manusia bergantung pada airtanah pestisida organofosfat lainnya dalam tanah
untuk konsumsi air minum (Emenike et al, sayuran kubis di Cisarua, Pacet dan Lembang
2017). Namun, dengan kemajuan di sektor di Jawa Barat. Harsanti et al. (2015)
industri, sektor pertanian, dan tingginya menyampaikan residu khlorpirifos dalam
pembuangan limbah, sumberdaya airtanah tanah dan produk bawang merah di
sering terkontaminasi bahan kimia berbahaya Yogyakarta. Saiya et al. (2017) menemukan
seperti pestisida atau logam berat. Aktivitas residu khlorpirifos pada sayuran kobis di
manusia yang intens, penambangan dan Sulawesi Utara. Dewi et al. (2017) menemukan
pengembangan industri telah diidentifikasi residu khlorpirifos dan profenofos pada
sebagai sumber pencemaran airtanah. komoditas cabai merah di Bali. Saat ini,
Kondisi lebih buruk di daerah kering dan semi pertumbuhan industrialisasi yang pesat telah
kering, di mana banyak penelitian telah menyebabkan peningkatan buangan limbah
menekankan perlunya pengelolaan dan industri ke lingkungan. Akumulasi logam berat
perlindungan airtanah. (Ravindra et al.,
pada tanah, airtanah, sedimen, air
2019), Polusi dari pemukiman pantai, pabrik,
permukaan dan udara memberikan dampak
dan kegiatan pertanian melalui infiltrasi
yang sangat berbahaya. Hal ini disebabkan
masuk ke dalam aliran airtanah (Eyles et al.,
karena logam berat tidak dapat dipecah oleh
2013).
organisme menjadi bentuk tidak beracun
sehingga memiliki efek jangka panjang pada
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
ekosistem. Konsentrasi yang tinggi pada
Rochaddi et al. (2018) menunjukan bahwa
semua jenis logam berat memiliki efek
airtanah pada akuifer dangkal di pesir kota
merusak pada lingkungan (Cheng, 2003).
Semarang telah terkontaminasi oleh pestisida
Logam berat beracun seperti Mercuri (Hg),
organoklorin dan logam berat Arsen.
Chrome (Cr), Tembaga (Cu), Zinc (Zn), timbal
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Pb), dan Kadmium (Cd) tidak memiliki peran
Sabdono et al. (2008) pada tiga kota besar di
biologis tetapi memiliki dampak toksisitas,
wilayah pantai utara Jawa yaitu Jakarta,
mutagenik serta karsinogenik pada manusia
Semarang dan Surabaya menunjukkan
dan organisme lainnya. Tujuan dari penelitian
parameter kimia-fisik dan tingkat kontaminasi
ini untuk mengetahui kondisi airtanah dangkal
pestisida organoklorin di sumur-sumur dangkal
di wilayah pantai utara Jawa Tengah dan
daerah perkotaan pesisir, Jawa. Hasilnya
Jawa Timur, apakah masih baik atau sudah
menunjukkan bahwa ada sedikit variasi di
terkontaminasi oleh pestisida organofosfat
antara beberapa parameter kimia-fisik (pH,
dan atau logam berat merkuri dan arsen.
suhu, salinitas). Pestisida yang ditemukan
positif dalam sampel airtanah adalah
heptaklor, aldrin, endosulfan, endrin dan p p- MATERI DAN METODE
DDT.
Lokasi penelitian yang mewakili daerah
Penelitian saat ini banyak yang pesisir dengan pemanfaatan lahan untuk
menunjukkan penggunaan insektisida yang industri, pertanian, dan daerah pemukiman,
berbahan aktif organofosfat lebih banyak ditentukan dengan terlebih dahulu
dibandingkan organoklorin. Hal ini dapat melakukan survei di sebagian wilayah pesisir
dipahami karena insektisida berbahan aktif Pantai Utara Jawa Tengah dan Jawa Timur
organoklorin sudah dilarang penggunaannya masing-masing empat kota. Delapan kota
di lahan pertanian. Pada saat penelitian, tersebut adalah Semarang, Demak, Pati,
terdapat beberapa produk pestisida dengan Rembang, Lamongan, Gresik, Surabaya dan
bahan aktif khlorpirifos yang dijual bebas di Sidoarjo seperti ditunjukkan Gambar 1.

342 Kontaminasi Pestisida Organofosfat Dan Logam Berat pada Airtanah (B.T. Susanti et al.)
Jurnal Kelautan Tropis November 2020 Vol. 23(3):341-348

Pengambilan dua puluh enam sampel serta As yang dilakukan terhadap 26 sampel
airtanah dari di masing-masing kota atau airtanah ditunjukkan oleh grafik pada
kabupaten sebagai berikut : Kota Semarang 5 Gambar 2 dan 3. Secara statistik deskriptif hasil
lokasi, Kabupaten Demak 3 lokasi, Kabupaten analisis konsentrasi khlorpirifos, Hg dan As
Pati 3 lokasi, Kabupaten Rembang 4 lokasi, dalam airtanah di daerah penelitian
Kabupaten Lamongan 3 lokasi, Kota Gresik 3 ditunjukkan oleh Tabel 1.
lokasi, Kota Surabaya 3 lokasi dan Kabupaten
Sidoarjo 2 lokasi. Analisis residu pestisida di Konsentrasi khlorpirifos pada airtanah di
dalam airtanah dilakukan di laboratorium daerah penelitian berkisar dari 0 sampai
Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, Pati dengan 0,0021 ppm dengan nilai rata-rata
dengan menggunakan Gas Chromatography. (mean) 1,34615.10-4 ppm, median 0 dan
Analisis logam berat di dalam airtanah standard deviasi (STDEV) 4,2983.10-4. Nilai
dilakukan di laboratorium Univesitas Negeri STDEV yang lebih besar dari nilai rata-rata
Semarang dengan menggunakan ICP-OES menunjukkan bahwa nilai rata-rata tersebut
(Inductively Coupled Plasma Optical Emission merupakan representasi yang jelek terhadap
Spectrophotometer). keseluruhan data atau berarti nilai rata-rata
tidak dapat digunakan untuk mewakili
HASIL DAN PEMBAHASAN konsentrasi khlorpirifos dalam airtanah di
daerah penelitian. Hal ini juga ditunjukkan
Hasil analisis kandungan pestisida oleh nilai mediannya 0 yang merupakan nilai
organofosfat khlorpirifos dan logam berat Hg tengah dari kumpulan data konsentrasi

Gambar 1. Lokasi kota/kabupaten pengambilan sampel airtanah di wilayah pantai utara Jawa
Tengah dan Jawa Timur.

0.0025
Konsentrasi khlorpirifos

0.002
0.0015
(ppm)

0.001
0.0005
0
GDA1
GDA3
STA 2

DMA 1
DMA 2
SUA 1
SUA 2

PJA 1
PJA 6
PJA 8
PJA 2
PJA 3
PJA 4
PJA 5

SJA 1
MK 1
MK 3

LCA1

SKA 1
SKA2

SPA 1
SPA 2
DBA 1

LPA 1
LPA 2
DSA 1

-0.0005

Semarang Demak Pati Rembang Lamongan Gresik SurabayaSidoarjo

Gambar 2. Kandungan khlorpirifos dalam airtanah pada lokasi penelitian

Kontaminasi Pestisida Organofosfat Dan Logam Berat pada Airtanah (B.T. Susanti et al.) 343
Jurnal Kelautan Tropis November 2020 Vol. 23(3):341-348

0.6
Konsentrasi Hg, As (ppm)

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

DMA 1
DMA 2

LPA 1
LPA 2

SPA 1
SPA 2
GDA1
GDA3
MK 1
MK 3

SKA 1
SKA2
SJA 1
LCA1
SUA 1
SUA 2

DSA 1

PJA 1
PJA 6
PJA 8
PJA 2
PJA 3
PJA 4
PJA 5
STA 2

DBA 1
-0.1

Semarang Demak Pati Rembang Lamongan Gresik Surabaya Sidoarjo

Hg As

Gambar 3. Kandungan logam berat Hg dan As dalam airtanah di daerah penelitian.

Tabel 1. Statistik deskripstif kandungan khlorpirifos, Hg dan As dalam airtanah

N total Mean SD Sum Min Median Maks


Khlor 26 1,34615E-4 4,2983E-4 0,0035 0 0 0,0021
Hg 26 0,03815 0,08597 0,992 0 0 0,321

As 26 0,25965 0,09745 6,751 0,102 0,2555 0,505

khlorpirifos. Dapat diartikan konsentrasi Airtanah mengalir diantara pori-pori batuan


khlorpirifos merupakan nilai setempat atau penyusun akuifer, sehingga kecepatan aliran
bersifat lokal yang tergantung pada kondisi di airtanah dan nilai konduktivitas hidrolik akuifer
sekitar lokasi sampel. Airtanah yang dijumpai akan sangat tergantung pada ukuran dan
mengandung khlorpirifos di GDA 1, SKA 1, SJA keseragaman butiran tanah/ batuan yang
1 dan SPA 1 terdapat pada tanah yang membentuk akuifer dangkal. Secara umum,
bervariasi yaitu gleisol eutrik, alluvial gleik dan sampel airtanah diambil dari sumur dangkal
kambisol ustik dengan pH tanah agak asam yang terletak di daerah perumahan baik di
sampai dengan agak alkalis dan tekstur halus, Kota Gresik, Surabaya dan Sidoarjo.
agak halus sampai sedang (BBSDLP, 2017). Konsentrasi pestisida khlorpirifos yang
Konsentrasi khlorpirifos dalam airtanah ini tidak ditemukan di Sidoarjo paling tinggi
menunjukkan adanya hubungan terhadap dibandingkan di Surabaya dan Gresik. Hal ini
jenis tanah, pH maupun tekstur tanah serta dimungkinkan jika melihat penggunaan
salinitas airtanah. Hal tersebut menunjukkan pestisida khlorpirifos sebagian besar di daerah
keberadaan khlorpirifos dalam airtanah hasil pertanian, dan hasilnya sesuai jika melihat
kegiatan antropogenik limbah kegiatan Kabupaten Sidoarjo memiliki lahan pertanian
pertanian. yang jauh lebih luas daripada Kota Gresik dan
Surabaya. Dapat diartikan bahwa pestisida
Akuifer airtanah dangkal di daerah khlorpirifos yang ditemukan di sumur dangkal
penelitian umumnya adalah endapan di daerah penelitian merupakan residu
alluvium yang tersusun dari sedimen klastik pertanian yang terlarut dan diinfiltrasi ke
berukuran sedang hingga kasar yang dalam tanah yang kemudian diangkut oleh
dihasilkan dari proses pengendapan sungai aliran airtanah ke sumur dangkal di daerah
(Supandjono et al, 1992). Ini berarti bahwa perumahan yang merupakan titik
sistem aliran airtanah dangkal di daerah pengambilan sampel airtanah. Berdasarkan
penelitian ini adalah sistem aliran antar butir. dugaan bahwa pestisida khlorpirifos berasal

344 Kontaminasi Pestisida Organofosfat Dan Logam Berat pada Airtanah (B.T. Susanti et al.)
Jurnal Kelautan Tropis November 2020 Vol. 23(3):341-348

dari residu pertanian, dicoba untuk EPA, 2012). Merkuri terdeteksi dalam airtanah
membandingkan konsentrasi khlorpirifos yang di Semarang pada STA 02 dan MK 01 dan di
ditemukan di sumur perumahan dengan jarak Demak pada DMA 01. Pati PJA 08, Gresik GDA
antara sumur dengan yang lahan pertanian 01 dan GDA 03, Surabaya SJA 01 dan SKA 01.
terdekat di daerah di atasnya dalam sistem Lokasi STA 02 dalam Kawasan Terboyo dan MK
aliran airtanah. Berdasarkan asumsi 01 dalam Kawasan Mangkang Semarang
konsentrasi awal khlorpirifos dalam sumber merupakan kawasan industri. Salah satu
polutan dan laju aliran airtanah dangkal relatif pemanfaatan lahan pada Terboyo
sama, diperoleh bahwa semakin jauh jarak merupakan Kawasan industri dengan basis
dari sumber polutan maka akan terjadi kegiatan industri garmen, perakitan
penurunan konsentrasi pestisida khlorpirifos kendaraan bermotor, kimia, kayu, karet dan
(Rochaddi et al., 2019). Penurunan konsentrasi plastik, industri Logam Dasar, Barang Logam,
pestisida khlorpirifos ini dapat terjadi karena Mesin dan Elektronik dan lain-lain (DPMPTSP
beberapa kemungkinan. Pertama, selama Provinsi Jawa Tengah, 2019). Pemanfaatan
pergerakan dalam aliran airtanah, proses lahan di daerah Mangkang juga cukup
dispersi dan difusi terjadi, menghasilkan banyak dimanfaatkan sebagai Kawasan
pengenceran konsentrasi khlorpirifos. Kedua, industri. Secara formal tercatat dua Kawasan
kemungkinan hidrolisis atau pestisida terurai di industri besar di daerah tersebut serta cukup
airtanah sehingga semakin lama konsentrasi banyak kegiatan home industri dengan jenis
khlorpirifos akan semakin kecil dan penyebab kegiatan industri yang beragam. Airtanah
selanjutnya adalah kemungkinan pestisida ini Demak, pada lokasi DMA 01 yang terletak
terdegradasi oleh mikroba dalam aliran pada Kawasan Menco, Kecamatan Wedung
airtanah, sehingga konsentrasi juga akan secara umum di bagian atas (hulu) lokasi
berkurang. Ketiga, proses dapat berjalan sampel merupakan lahan pertanian dan di
sendiri atau secara bersamaan sehingga sekitarnya pemukiman yang cukup padat
selama proses pengaliran airtanah dari dengan usaha perikanan. Lokasi PJA 08 di
sumber daerah pertanian ke sumur tempat daerah Tayu Kabupaten Pati terletak pada
pengambilan sampel berlangsung, area pemukiman yang di arah hulu dan
konsentrasi yang tersisa semakin kecil. sekitarnya berupa persawahan. Lokasi GDA 01
terletak pada lahan pertanian dan GDA 03
Konsentrasi Hg pada airtanah di daerah pada pemukiman di daerah Dalegan Gresik.
penelitian berkisar dari 0 sampai dengan 0,321 Lokasi SKA 01 terletak pada area pemukiman
ppm dengan nilai rata-rata (mean) 0,03815 Kec. Kedendeng, Surabaya dekat industri
ppm, median 0 dan standard deviasi (STDEV) sedangkan SJA 01 pada daerah Jambangan,
0,08597. Nilai STDEV yang lebih besar dari nilai Surabaya berupa area pemukiman padat
rata-rata menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang di sekitarnya terdapat kegiatan industry.
merupakan representasi yang jelek terhadap
keseluruhan data atau berarti nilai rata-rata Airtanah yang dijumpai mengandung
tidak dapat digunakan untuk mewakili Hg di Semarang, Demak, Pati, Gresik dan
konsentrasi Hg dalam airtanah di daerah Surabaya berada pada tanah yang bervariasi
penelitian. Hal ini juga ditunjukkan oleh nilai berupa alluvial gleik, gleisol eutrik, kambisol
mediannya 0 yang merupakan nilai tengah gleik dan kambisol ustik dengan pH tanah
dari kumpulan data konsentrasi Hg dalam agak asam sampai dengan agak alkalis dan
airtanah. Dapat diartikan konsentrasi Hg tekstur tanah agak halus sampai dengan
merupakan nilai setempat atau bersifat lokal sedang. Secara keseluruhan data konsentrasi
yang tergantung pada kondisi di sekitar lokasi Hg tidak menunjukkan hubungan dengan
sampel tidak dapat digeneralisir ke lokasi parameter tanah, tetapi jika konsentrasi Hg
lainnya. Merkuri (Hg) telah lama diidentifikasi digolongkan dalam jenis tanah yang sama,
sebagai unsur yang merugikan, bahkan pada alluvial gleik dan gleisol eutrik ada
mematikan, bagi organisme hidup. Paparan kecenderungan konsentrasi Hg mempunyai
bentuk anorganiknya, terutama dari uap nilai yang lebih besar pada tekstur tanah yang
unsur Hg (Fitzgerald dan Lamborg, 2007) lebih kasar atau lebih kecil pada tekstur yang
dapat menyebabkan kerusakan pada sistem lebih halus. Untuk melihat korelasi konsentrasi
pernapasan, saraf, dan ginjal (Hutton, 1987; US Hg terhadap MAT (Gambar 4 ).

Kontaminasi Pestisida Organofosfat Dan Logam Berat pada Airtanah (B.T. Susanti et al.) 345
Jurnal Kelautan Tropis November 2020 Vol. 23(3):341-348

Berdasarkan Gambar 4, meskipun tekstur tanah serta salinitas airtanah. Untuk


konsentrasi Hg tidak berkorelasi baik terhadap konsentrasi arsen dalam airtanah dan
kedalaman MAT, gambar menunjukkan Hg hubungannya dengan kedalaman MAT
dijumpai pada kedalaman 0,7 m sampai ditunjukkan pada Gambar 5.
dengan 5 m, dan paling banyak dijumpai
pada kedalaman kurang dari 2 m. Serupa Arsen dijumpai pada semua lokasi
dengan Hg, konsentrasi As juga tidak pengambilan sampel airtanah di daerah
menunjukkan korelasi yang baik terhadap penelitian. Meski tidak berkorelasi langsung
parameter tanah jenis tanah, pH maupun dengan parameter tanah, berdasarkan plot

Gambar 4. Scatter plot konsentrasi Hg terhadap kedalaman MAT

Gambar 5. Scatter plot konsentrasi As terhadap kedalaman MAT

346 Kontaminasi Pestisida Organofosfat Dan Logam Berat pada Airtanah (B.T. Susanti et al.)
Jurnal Kelautan Tropis November 2020 Vol. 23(3):341-348

scatter antara konsentrasi arsen dan MAT kegiatan pertanian, industri atau dari
lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut: pemukiman. Kontaminasi pada airtanah
kejadian arsen paling banyak pada kisaran dangkal terjadi pada kedalaman 0,7 m
0,2–0,3 ppm dengan nilai rata-rata 0,2597 ppm sampai dengan 10 m dengan kejadian lebih
pada kedalaman MAT 0,5 m sampai dengan banyak terjadi pada kedalaman yang lebih
6 m. Konsentrasi arsen yang lebih tinggi dari 0,3 dangkal atau kurang dari 3 m.
ppm paling tinggi frekuensinya pada
kedalaman MAT berkisar 2 meter. Hal ini DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa kejadian kontaminasi
baik Hg maupun As lebih banyak dijumpai Cheng, S. 2003. Heavy metal pollution in
pada MAT yang lebih dangkal, hal tersebut China: origin, pattern and control.
dapat dipahami kontaminan yang berasal Environmental Science and Pollution
dari permukaan tanah tertransport ke dalam Research, 10(3):192-198.
aliran airtanah akan selanjutnya mengikuti Dewi I.S.U., Mahardika I.G., & Antara, M., 2017.
aliran airtanah yang lebih cenderung Residu pestisida golongan organofosfat
mengalir horisontal dibandingkan secara komoditas buah cabai merah (Capsicum
vertikal, hal ini dipengaruhi oleh nilai annuum L.) pada berbagai lama
konduktivitas hidrolika (K) secara horizontal penyimpanan. Ecotrophic. 11(1): 2017. 34-
jauh lebih besar dibandingkan vertikal (Freeze 39
dan Cherry, 1979). DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah. 2019.
http://web.dpmptsp.jatengprov.go.id
Hasil analisis konsentrasi pestisida /sarpras/1/33
khlorpirifos, logam berat merkuri dan arsen Emenike, C.P., Tenebe, I.T., Omole, D.O.,
yang dilakukan pada 26 sampel airtanah dari Ngene, B.U., Oniemayin, B.I., Maxwell, O.
8 kota wilayah pesisir dapat diartikan bahwa & Onoka, B.I., 2017. Accessing safe
airtanah tersebut secara umum sudah drinking water in sub-Saharan Africa:
tercemar. Pencemaran yang terjadi akibat issues and challenges in south-west
kegiatan antropogenik berasal dari limbah Nigeria. Sustainable Cities and Society,
kegiatan pertanian, industri dan pemukiman
30:263e272. doi: 10.1016/j.scs.2017.01. 005.
yang masuk ke dalam aliran airtanah dangkal
Eyles, N., Meriano, M. & Chow-Fraser, P. 2013.
sampai dijumpai pada sumur-sumur
Impacts of European settlement (1840-
penduduk. Mengacu pada Peraturan Menteri
present) in a Great Lake watershed and
Kesehatan Republik Indonesia nomor
lagoon: Frenchman’s Bay, Lake Ontario,
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan
Canada. Environ. Earth Sci., 68(8):2211-
Kualitas Air Minum dengan batas ambang
2228. doi: 10.1007/s12665-012-1904-8
untuk untuk logam Arsen 0,01 ppm dan
Fitzgerald, W. & Lamborg, C.H. 2007.
merkuri 0,001 ppm, maka kualitas airtanah
Geochemistry of mercury in the
dangkal pada lokasi yang menjadi sampel
environment.107-148. In: Environmental
penelitian seluruhnya tidak memenuhi syarat
Geochemistry, V. 9; Lollar, B.S. (ed.),
sebagai air minum. Selanjutnya mengacu
Oxford, Elsevier.
pada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 32
Freeze, R.A. & Cherry, J.A. 1979. Groundwater.
tahun 2017, kualitas airtanah di daerah
Prentice Hall, Inc. USA.
penelitian juga tidak memenuhi syarat
Harsanti E.S., Martono E., Sudibyakto H.A. &
Parameter Kimia dalam Standar Baku Mutu
Sugiharto E. 2015. Residu insektisida
Kesehatan Lingkungan untuk Media Air untuk
klorpirifos dalam tanah dan produk
Keperluan Higiene Sanitasi yang mempunyai
bawang merah Allium ascalonicum L., di
ambang batas pestisida total 0,1 mg/l; Hg
sentra produksi bawang merah di
0,001 mg/l; As 0,05 mg/l.
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Ecolab,
9(1):01-46
KESIMPULAN
Hutton, M. 1987. Human health concerns of
Kontaminasi pestisida, logam berat Hg lead, mercury, cadmium and arsenic,
dan As pada wilayah penelitian merupakan Chapter 6. 53-68. In Hutchinson, T.C. and
residu kegiatan antropogenik baik dari Meema, K.M. (eds.) Lead, Mercury,

Kontaminasi Pestisida Organofosfat Dan Logam Berat pada Airtanah (B.T. Susanti et al.) 347
Jurnal Kelautan Tropis November 2020 Vol. 23(3):341-348

Cadmium and Arsenic in the Environment, Environmental Science. 246:012079. doi:


SCOPE, London, John Wiley and Sons, Ltd 10.1088/1755-1315/246/1/012079.
Morris, B.L., Lawrence, A.R.L., Chilton, P.J.C., Sabdono, A., Rochaddi., B., Chrisna, A.S. &
Adams, B., Calow, R.C. & Klinck, B.A., 2003. Susanti, B.T., 2008. Persistent
Groundwater and its susceptibility to Organochlorine Residues in Household
degradation: a global assessment of the Wells of Java Coastal Urban Areas,
problem and options for management. Indonesia. J. App. Sci., 8(12):2318–2323.
126pp. United Nations Environment Saiya, A., Gumolung, D., & Howan D.H.O. 2017.
Programme. Analisis residu klorpirifos dalam sayuran
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 32 tahun kubis dengan metode HPLC di beberapa
2017, tentang Standar Baku Mutu pasar tradisional di Sulawesi Utara.
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Eksakta, 18(2):77-85.
Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Singh, S., Raju, N.J. & Ramakrishna, C., 2015.
Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua, Evaluation of groundwater quality and its
dan Pemandian Umum. suitability for domestic and irrigation use in
Peraturan Menteri Kesehatan Republik parts of the Chandauli-Varanasi Region,
Indonesia nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Uttar Pradesh, India. J. Water Res. Prot.,
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum 7(7):572–587 doi: 10.4236/jwarp.2015.77046
Ravindra, K., Suman, M. & Pinnaka, V.L. 2019. Sulaeman, E., Ardiwinata, A.N. & Yani, M. 2016.
Water uses, treatment, and sanitation Eksplorasi Bakteri Pendegradasi Insektisida
practices in rural areas of Chandigarh Klorpirifos di Tanah Sayuran Kubis di Jawa
and its relation with waterborne diseases. Barat. J. Tanah Iklim, 40(2):103-112
Environ. Sci. Poll. Res., 26:19512–19522 Supandjono, J.B., Hasan, K., Panggabean, H.,
Rochaddi, B., Suryono, C.A., Atmodjo, W. & & Satria, D., 1992. Geological Map of
Satriadi, A. 2018. Preliminary Study Surabaya and Sapulu Quadrangle, Java”
Contamination of Organochlorine Geological Research and Development
Pesticide (Heptachlor) and Heavy Metal Center, Bandung.
(Arsenic) in Shallow Groundwater Aquifer United States Environmental Protection
of Semarang Coastal Areas. IOP Conf. Agency (US EPA), Washington, D.C. 2012.
Series: Earth Environ. Sci., 116:012099. doi: National Emission Standards for Hazardous
10.1088/1755-1315/116/1/012099. Air Pollutants from Coal- and Oil-Fired
Rochaddi, B., Sabdono, A. & M. Zainuri. 2019. Electric Utility Steam Generating Units and
Preliminary study on the contamination of Standards of Performance for Fossil-Fuel-
organophosphate pesticide (chlorpyrifos) Fired Electric Utility, Industrial-Commercial-
in shallow coastal groundwater aquifer of Institutional, and Small Industrial-
Surabaya and Sidoarjo, East Java Commercial-Institutional Steam Generating
Indonesia. Conf. Series: Earth and Units. Final rule.Federal Register, 77 FR9303

348 Kontaminasi Pestisida Organofosfat Dan Logam Berat pada Airtanah (B.T. Susanti et al.)

You might also like