You are on page 1of 10

ISSN: 1979-9292

JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611


Research of Applied Science and Education V9.i2 (185-194)

IMPLEMENTASI SISTEM PENTANAHAN GRID


PADA TOWER TRANSMISI 150 KV
(APLIKASI PADA TOWER SUTT 150 KV TOWER 33)

Ija Darmana*, Dea Ofika Yudha, Erliwati


Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Universitas Bung Hatta Padang,
*
Email : ijadarmana.2012@gmail.com

Submitted: 24-07-2015, Rewiewed:12-08-2015, Accepted:03-02-2016


http://dx.doi.org/10.22216/jit.2015.v9i2.32

Abstract
Grounding system is one form of the integrated system in the electricity system for the security of
the overall system of interference that allows the damage to the equipment, resulting in breaking
the continuity of power service to consumers. Some ways earthing system used is by planting
electrodes (conductors) in soil vertically (rod), horizontal (parallel to the ground) in the form of
a grid (grid) and the combination of both the arrangement in order to obtain an effective
earthing configuration of the electrodes used. The experiment was conducted at the tower no. 33
(Tarantang) Pegambiran Padang. Earthing measurement tower is done by measuring the
resistance value through a tower grounding foot tower by using earth tester. Skeletons tower
connected to the grounding grid plus with one electrode rod. From the research that has been
carried out, with an additional earthing system is able to reduce the value of the grounding grid
to 0.5 Ω. The smaller the value grounding in the can, the better the system grounding. To get the
value of grounding that less than 1 Ohm, grounding by adding a grounding grid into the right
solution.
Keywords: System Grounding Grid
Abstrak
Sistem pentanahan merupakan salah satu bentuk sistem yang terintegrasi pada sistem
ketenagalistrikan untuk keamanan sistem secara keseluruhan dari gangguan yang
memungkinkan terjadinya kerusakan pada peralatan, sehingga berakibat pada putusnya
kontinuitas pelayanan daya ke konsumen. Beberapa cara sistem pentanahan yang dipergunakan
adalah dengan penanaman elektroda (konduktor) didalam tanah secara vertikal (rod),
horizontal (sejajar dengan permukaan tanah) dalam bentuk kisi-kisi (grid) dan kombinasi dari
kedua susunan tersebut sehingga diperoleh konfigurasi pembumian yang efektif terhadap
elektroda yang dipakai. Penelitian dilaksanakan pada tower no. 33 (Tarantang) Pegambiran
Padang. Pengukuran pentanahan tower dilakukan dengan mengukur nilai tahanan pentanahan
tower melalui kaki tower dengan menggunakan alat earth tester. Rangka-rangka tower di
hubungkan dengan pentanahan grid yang di tambah dengan satu batang elektroda. Dari hasil
penelitian yang sudah dilaksanakan, sistem pentanahan dengan tambahan grid mampu
mereduksi nilai pentanahan menjadi 0,5 Ω. Semakin kecil nilai pentanahan yang di dapat maka
semakin bagus sistem pentanahannya. Untuk mendapatkan nilai pentanahan yg kecil dari 1
Ohm, pentanahan dengan menambahkan pentanahan grid menjadi solusi yang tepat.
Kata Kunci: Sistem Pentanahan Grid.

KOPERTIS WILAYAH X 185


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i2 (185-194)

PENDAHULUAN sangat optimum untuk memperoleh nilai


Sistem pentanahan biasanya tahanan pentanahan yang kecil.
menggunakan konduktor yang ditanam Sistem pentanahan merupakan salah satu
secara vertikal maupun horizontal (rod) atau bentuk sistem yang terintegrasi pada sistem
dalam bentuk kisi-kisi (grid) dimana ketenaga listrikan dan dimasudkan untuk
konduktor pentanahan biasanya terbuat dari keamanan sistem secara keseluruhan dari
batang tembaga dan memiliki konduktivitas gangguan yang memungkinkan terjadinya
tinggi, memiliki kekuatan mekanis, tahan kerusakan pada peralatan sehingga berakibat
terhadap peleburan dari keburukan pada putusnya kontinuitas pelayanan daya
sambungan listrik, dan tahan terhadap kekonsumen. Secara garis besar, tujuan dari
korosi. Pada umumnya tembaga digunakan pentanahan itu sendiri adalah :
sebagai bahan untuk konduktor pentanahan Pada sistem yang besar yang tidak
karena tembaga dapat dikatakan mempunyai diketanahkan, arus gangguan yang terjdi
sifat yang memenuhi syarat diatas. relatif besar sehingga busur listrik yang
Pentanahan dengan menggunakan sistem timbul tidak dapat padam sendiri, hal mana
grid sangat umum diterapkan pada gardu yang akan menimbulkan busur tanah pada
induk, disamping itu juga dikenal sistem sistem yang diketanahkan, gejala tersebut
gabungan grid-rod. Kedua sistem ini jarak hampir tidak ada,
antara konduktor paralelnya sama (sistem Untuk membatasi tegangan-tegangan
grid simetris). Kelemahan dengan sistem pada fasa-fasa yang tidak terganggu (sehat).
tersebut adalah bahwa untuk memperoleh Gangguan yang sering terjadi ialah
tegangan permukaan yang masih memenuhi gangguan hubung singkat. Besar dari arus
syarat keamanan, dibutuhkan konduktor hubung singkat itu tergantung dari jenis dan
pentanahan yang lebih panjang. sifat gangguan hubung singkat itu, kapasitas
Penelitian ini ditujukan untuk dari sumber daya, konfigurasi dari sistem,
menganalisa pentanahan dengan metoda hubungan netral dari trafo, jarak
menggunakan sistem grid simetris. gangguan dari unit pembangkit,angka
Pentanahan dengan sistem grid ini dilakukan pengenal dari peralatan-peralatan utama dan
dengan menanamkan batang-batang alat-alat pembatas arus, lamanya hubung
elektroda pentanahan dalam tanah pada singkat itu dan kecepatan beraksi dari alat-
kedalaman beberapa cm, sejajar dengan alat pengaman.gangguan hubung singkat itu
permukaan tanah dan elektroda tersebut tidak hanya dapat merusak peralatan atau
dihubungkan satu dengan lainnya sehingga elemen-elemen sirkuit, tetapi juga dapat
membentuk beberapa jaringan. Makin menyebabkan jatuhnya tegangan dan
banyak konduktor yang ditanam dengan frekuensi sistem, sehingga kerja paralel dari
sistem ini, maka tegangan yang timbul pada unit-unit pembangkit menjadi terganggu
permukaan tanah pada saat terjadi gangguan pula.
ke tanah akan terdistribusi merata. Pada
pentanahan sistem grid simetri ini apabila AKIBAT-AKIBAT YANG
jumlah elektroda pentanahan yang DISEBABKAN GANGGUAN ANTARA
membentuk grid (kisi-kisi) menjadi banyak, LAIN :
maka akan menyerupai bentuk pelat dan Menginterupsi kontinuitas pelayanan
daya kepada para konsumen ganggua itu

KOPERTIS WILAYAH X 186


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i2 (185-194)

sampai menyebabkan terputusnya suatu menimbulkan perbedaan potensial yang


rangkaian (sirkuit) atau menyebabkan besar dan sangat membahayakan. Impedansi
keluarnya suatu unit pembangkit. yang besar pada sambungan rangkaian
Penurunan tegangan yang cukup besar pentanahan dapat menimbulkan busur listrik
menyebabkan rendahnya kualitas tenaga dan pemanasan yang besarnya cukup
listrik dan merintangi kerja normal pada menyalakan material yang mudah terbakar.
peralatan konsumen.
Pengurangan stabilitas sistim dan
ELEKTRODA PENTANAHAN.
menyebabkan jatuhnya tegangan pada
Elektroda pentanahan, yaitu penghantar
generator.
yang ditanam ke dalam tanah dan membuat
Merusak peralatan pada daerah terjadinya
kontak langsung dengan tanah. elektroda
gangguan itu.
pentanahan ini berfungsi untuk
mempertahankan tegangan tanah pada
TUJUAN PENTANAHAN PERALATAN : konduktor yang dihubungkan padanya dan
1. Untuk membatasi tegangan antara untuk menyerap ke tanah arus yang
bagian-bagian peralatan yang tidak dialiri dihantarkan ke elektroda tersebut. Adanya
arus dan antara bagian-bagian ini dengan kontak langsung tersebut diatas dengan
tanah sampai pada suatu harga yang aman tujuan agar diperoleh pelaluan arus yang
(tidak membahayakan) untuk semua kondisi sebaik-baiknya apabila terjadi gangguan
operasi normal atau tidak normal. Untuk sehingga arus tersebut disalurkan ketanah.
mencapai tujuan ini, suatu sistem Elektroda pentanahan dapat berupa
pengetanahan peralatan sangatlah sistem perpipaan air minum yang telah ada
dibutuhkan. Sistem pengetanahan ini sangat menggunakan pipa-pipa logam. Selaian itu
membantu untuk memperoleh potensial juga digunakan elektroda-elektroda buatan
yang merata (uniform) dalam semua bagian yang berupa batang, pipa, plat atau
struktur dan peralatan, serta untuk menjaga penghantar yang ditanamkan ke dalam
agar makhluk hidup yang berada di daerah tanah, dan logam yang tidak dapat berkarat.
instalasi tersebut berada pada potensial yang Elektroda yang digunakan untuk pentanahan
sama dan tidak membahayakan pada setiap harus memenuhi beberapa persyaratan ,
waktu. Dengan dicapainya potensial yang antara lain:
hampir merata pada semua titik dalam 1. Memiliki daya hantar jenis yang cukup
daerah sistem pengetanahan ini, besar sehingga tidak akan memperbesar
kemungkinan timbulnya potensial yang beda potensial lokal yang berbahaya bagi
besar pada jarak yang dapat dicapai oleh peralatan maupun keselamatan jiwa disekitar
manusia sewaktu terjadi hubung singkat pentanahan.
kawat ketanah menjadi sangat kecil. 2. Memiliki kekuatan mekanis yang
2. Untuk memperoleh impedansi yang cukup tinggi.
kecil atau rendah dari jalan balik arus 3. Tahan terhadap peleburan dari
hubung singkat ke tanah. Kecelakaan pada keburukan sambungan listrik.
personil timbul pada saat hubung singkat 4. Tahan terhadap korosi
ketanah terjadi. Jadi bila arus hubung Pada umumnya tembaga digunakan
singkat ketanah itu dipaksakan mengalir sebagai bahan untuk konduktor (elektroda)
melalui impedansi tanah yang tinggi, akan pentanahan, karena tembaga dikatakan

KOPERTIS WILAYAH X 187


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i2 (185-194)

mempunyai sifat yang memenuhi syarat Selain ditentukan oleh luas permukaan
diatas. Tahanan tanah disekitar elektroda elektroda pembumian dan tahanan jenis
tergantung pada tahanan jenis tanah. Pada tanah, tahanan pembumian yang diperoleh
sistem pembumian terdapat beberapa juga ditentukan pula oleh jenis dan bentuk
komponen tahanan yang berpengaruh elektroda pembumiannya.
terhadap besarnya, dimana ketiga komponen Beberapa bentuk elektroda
tersebut mempunyai hubungan yang simetris pembumian yang dipergunakan antara lain :
dalam membentuk nilai tahanan Elektroda bentuk batang
pembumian, yaitu : Elektroda bentuk pita
1. Tahanan elektroda pembumian Elektroda bentuk plat.
beserta sambungan-sambungan padanya.
2. Tahanan kontak antara elektroda
ELEKTRODA BENTUK BATANG.
pembumian dengan tanah disekitarnya.
Elektroda bentuk batang ini adalah
3. Tahanan tanah disekitarnya.
elektroda berbentuk pipa atau batang profil
Ketiga komponen tahanan, tahanan tanah
atau logam lain yang ditanamkan tegak lurus
disekitar elektroda merupakan besaran yang
ke dalam tanah dengan kedalaman antara 1
paling besar pengaruhnya pada tahanan
sampai 10 meter. Pentanahan ini paling
pembumian dibandingkan tahanan elektroda
banyak digunakan, karena mepunyai banyak
dan tahanan kontak.
keuntungan apabila dibandingkan dengan
Elektroda pembumian terbuat dari logam
menggunakan elektroda lainnya. Adapun
mempunyai tahanan cukup kecil jika
keuntungan tersebut adalah :
ukurannya memadai. Demikian pula dengan
Harga elektroda ini cukup murah dan
tahanan kontak ke tanah dapat diabaikan
mudah didapat.
apabila permukaan elektroda bebas dari
Pemasangannya mudah dan tidak
lemak dan cat serta tempat kontak cukup
memerlukan tempat yang luas.
padat, sehingga elektroda dapat dipasak
Apabila ditanam sampai pada kedalaman
dengan kuat.
air tanah dengan maksud supaya tahanan
Untuk mendapatkan tahanan
pentanahan menjadi rendah.
pembumian yang kecil, diperlukan elektroda
Apabila tahanan dari sebuah elektroda
pembumian. Prinsip dasar untuk
belum cukup rendah, disekitar elektroda
memperoleh tahanan pembumian yang kecil
yang pertama dapat dipasang elektroda lain
adalah dengan membuat permukaan
yang kemudian dihubungkan secara paralel
elektroda bersentuhan dengan tanah sebesar
untuk mendapatkan tahanan pentanahan
mungkin, Sesuai dengan rumus dibawah ini:
yang lebih rendah.
L
R (1) Makin panjang elektroda batang ditanam
A dalam tanah, maka tahanan kontaknya
dimana terhadap tanah akan semakin kecil karena
R = tahanan pembumian [  ] menurunnya tahanan jenis tanah dan
 = tahanan jenis tanah [.m ] bertambahnya luas permukaan tanah yang
L = panjang lintasan arus pada tanah [ m ] terkena elektroda Untuk menentukan
A = luas penampang lintasan arus pada besarnya tahanan pembumian dengan
tanah [ m2 ] elektroda batang dipergunakan rumus
sebagai berikut :

KOPERTIS WILAYAH X 188


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i2 (185-194)

  4L  ELEKTRODA BENTUK PLAT.


R  ln  1 (2) Elektroda plat adalah elektroda dari
2L  a 
plat logam. Pada pemasangannya elektroda
dimana :
ini dapat ditanam tegak lurus atau mendatar
R = Tahanan pembumian elektroda
tergantung dari tujuan penggunaannya. Bila
batang [  ]
digunakan sebagai elektroda pembumian
 = Tahanan jenis tanah [.m ] pengaman maka cara pemasangannya adalah
L = Panjang batang yang tertanam [ m ] tegak lurus dengan kedalaman kira-kira 1
a = Jari-jari elektroda pentanahan (m) meter di bawah permukaan tanah dihitung
dari sisi plat sebelah atas. Bila digunakan
ELEKTRODA BENTUK PITA. sebagai elektroda pengatur yaitu mengatur
Elektroda pita adalah elektroda yang kecuraman gradien tegangan guna
dibuat dari penghantar berbentuk pita atau menghindari tegangan langkah yang besar
berpenampang bulat atau penghantar pilin dan berbahaya, maka elektroda plat tersebut
yang pada umumnya ditanam secara ditanam mendatar.
dangkal. Elektroda ini dapat ditanam secara Pentanahan hantaran netral dengan
dangkal pada kedalaman 0,5 sampai 1,0 menggunakan elektroda pelat sudah jarang
meter dari permukaan tanah, dan tergantung dipakai karena tidak menguntungkan, sebab
dari kondisi dan jenis tanah. Elektroda jenis harganya terlalu mahal, mudah berkarat dan
ini sering digunakan pada tempat-tempat juga kurang praktis, dimana waktu
yang mempunyai tahanan jenis tinggi, pengecekan harus digali lobang terlebih
terutama pada tanah yang banyak dahulu.
mengandung batu-batu sejajar dengan Untuk menghitung besar tahanan
permukaan tanah dan elektroda tersebut pembumian elektroda plat dipergunakan
dihubungkan satu dengan lainnya sehingga rumus sebagai berikut :
membentuk beberapa jaringan. Besar   b
tahanan pembumian untuk elektroda pita R 1  1,84  (4)
4,1L  t
dapat dihitung dengan rumus: dimana:
  2L  R = Tahanan pembumian elektroda plat
R  ln  (3)
L  d  ()
dimana :  = Tahanan jenis tanah (.m )
R = Tahanan pembumian elektroda pita [ L = Panjang elektroda plat (m )
] b = Lebar plat ( m )
 = Tahanan jenis tanah [.m ] t = Kedalaman plat tertanam dari
L = Panjang elektroda pita yang tertanam permukaan tanah ( m )
[m]
d = Lebar pita/diameter elektroda pita METODE PENELITIAN
kalau bulat [ m ] Implementasi sistem pentanahan ini
dilakukan pada tower SUTT 150 kV antara
gardu induk Indarung dengan gardu induk
Bungus tepatnya pada tower 33 yang
berlokasi di kecamatan Lubuk Kilangan,
kelurahan Tarantang yang dilaksanakan
KOPERTIS WILAYAH X 189
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i2 (185-194)

pada bulan April tahun 2015. Sebelum 2. Pengukuran Pentanahan Tower


melakukan penelitian ini, penulis melakukan Pada tower transmisi 150 kv
pengujian sistem pentanahan grid di biasanya pentanahannya menggunakan
belakang labor teknik elektro. Dalam elektroda batang yang ditancapkan
implementasi sistem pentanahan grid ini alat ketanah. Batang pentanahan pada tower
yang dibutuhkan sebagai berikut : ini dihubungkan dengan earth tester
Alat Ukur Earth tester Kyoritsu model dengan menggunakan kabel berwana
4102, Elektroda Batang dan Elektroda Grid, hijau, kemudian dua batang elektroda
Multitester, Cangkul, Kawat Penghatar,Palu, masing-masing dihubungkan dengan
Pertama-tama diukur nilai tahanan menggunakan kabel kuning dan kabel
pentanahan disekitar lokasi, kemudian berwarna merah di tancapkan.
ditanamkan elektroda batang dan diukur 3. Pengukuran Pentanahan Grid
nilai tahanan pentanahannya, Selanjutnya Pengukuran tahanan pentanahan grid
dipasangkan elektroda grid dan diukur nilai dilakukan dengan cara menghubungkan
tahanan pentanahannya. Setelah itu kabel earth tester warna hijau dengan
pentanahan grid yang sudah ditanam konduktor pada grid. Dan menancapakan
kemudian dikopel dengan kaki tower 33 dan dua batang elektroda ketanah, masing
dilakukan pengukuran. Pengukuran masing elektroda di hubungkan dengan
dilakukan 4 (empat) kali berdasarkan jam kabel warna kuning dan kabel warna
seperti tabel-1, kemudian dilakukan merah. Grid di tanam ketanah minimal
perhitungan dengan menggunakan data 0,5 meter. Semakin dalam grid yang di
pengukuran seperti tabel-2. tanam semakin bagus nilai pentanahan
yang didapat.
1. Pengukuran 1 Batang Konduktor Grid yang telah di tancapkan ketanah
(Tahanan tanah) kemudian di pasangkan elektroda batang.
Pentanahan ini dilakukan pada daerah Elektroda batang di tancapkan di tengah-
disekitar tower. Elektroda batang di tengah grid, fungsi elektroda batang yang
tancapkan pada daerah di sekitar tower. ditancapkan ini adalah untuk
Untuk mengetahui tahanan jenis tanah, memperkecil nilai tahanan pentanahan.
maka harus dilakukan pengukuran Semakin kecil nilai pentanahan yang
langsung tahanan pentanahan dilokasi didapat semakin bagus pengamanan
yang bersangkutan. Apabila digunakan tower. Nilai pentanahan tower yang
elektroda pentanahan jenis elektroda bagus sesuai standar pentanahan adalah <
batang, maka : 5 ohm.
R 2 L Rumus tahanan grid oleh IEEE std 80-
 (5) 1986 diperoleh persamaan utuk
4L
ln 1 kedalaman konduktor 0 m < h<2,5 meter
a
Dimana : :
= tahanan jenis tanah = + 1+
√ /
R = tahanan pentanahan (ohm) (6)
L = panjang elektroda (m) Dimana :
a = jari-jari elektroda pentanahan (m)
= tahanan pentanahan grid (ohm)

KOPERTIS WILAYAH X 190


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i2 (185-194)

= tahanan jenis tanah (ohm)


L = panjang konduktor (m)
HASIL DAN PEMBAHASAN
r = jari-jari konduktor (m)
A = Luas area pertanahan ( ) Hasil pengukuran pada tower trasmisi
h = kedalaman penanaman 150 kV yang diukur pada tower 33, yang
konduktor (m) terletak di Tarantang Pegambiran Padang
4. Pengukuran Gabungan Pentanahan Grid seperti yang ditunjukan pada tabel-1. berikut
dengan Pentanahan Tower ini :
Setelah melaksanakan pengukuran
tahanan tanah, tahanan pentanahan tower,
tahanan grid maka selanjutnya
pengukuran sistem pentanahan grid akan
di paralelkan dengan sistem pentanahan
pada tower transmisi.
Nilai pentanahan grid yang telah
digabungkan dengan pentanahan tower
dapat dirumuskan melalui persamaan:
.
=
.
(7)
Dimana :
= tahanan akhir gabungan grid dan
tower
= tahanan grid
= tahanan tower
Tabel-1. Hasil pengukuran pentanahan pada tower transmisi
Urutan Nilai tah Keda elekt Panjang
No. Batang anan lama roda elektrod Jam
yang n batang a
terukur (cm) (cm)
( )
1batang 18,2 13.07
1 konduktor 15,4 95 1,75x1 100 13.25
(tanah) 17,2 0-8 13.43
Tahanan 2,7 14.02
2 tower 2,4 95 1,75x1 100 14.17
2,5 0-8 14.30
Tahanan Grid 1,17 15.00
3 +1 Batang 1,58 95 1,75x1 100 15.45
elektroda 1,26 0-8 16.37
Tahanan tower 0,65 16.48
4 dan grid 0,5 95 1,75x1 100 17.13
0,6 0-8 17.35

KOPERTIS WILAYAH X 191


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i2 (185-194)

Tabel-2. Hasil rata-rata pengukuran


No Pengukuran Pengukuran Pengukuran Pengukuran R rata-rata
1 2 3
1 batang
1. konduktor 18,2 15,4 17,2 16,93
(tanah)

2. Tahanan 2,7 2,4 2,5 2.53


Tower
Tahanan
3. Grid+ 1,17 1,58 1,26 1,33
elektroda
Gabungan grid
4. dan 0,65 0,5 0,6 0,58
tower

Grid terbuat dari gabungan beberapa .


=
tembaga yang dirangakai menjadi satu
sehingga satu sama lain membentuk kisi-kisi Berdasarkan tabel 6.2. R rata-rata
atau jaring. Dalam penelitian ini ukuran atau tahanan tanah pada tower transmisi
konduktor grid yang digunakan adalah adalah:
Panjang konduktor kisi-kisi utama , , ,
= 4x1 = 4 meter = = 16,93
Panjang konduktor kisi-kisi melintang ohm
= 5x1 = 5 meter
Panjang batang-batang pentanahan Jari-jari (a) berdasarkan diameter
= 4x1 = 4 meter konduktor diperoleh :
Diameter konduktor
a= = 0,008 m
= 16 mm
Kedalaman grid ditanam (h) Dimana :
= 30 cm = 0,3 m d = diameter dari batang konduktor
maka tahanan jenis tanah diperoleh
Untuk menghitung tahanan tanah dengan sebesar :
tiga kali pengukuran, maka tahanan rata-rata
tanah adalah: , , ,
= ,
,
,
R= = 16,93 Ω = = 16,39 Ω
Maka nilai tahanan tanah rata-rata adalah
16,93 Ω Tahanan pentanahan dengan
Untuk menentukan tahanan jenis tanah menggunakan sistem grid di hitung
digunakan persamaan 5, sehingga dapat berdasarkan persamaan 6 :
diperoleh:

KOPERTIS WILAYAH X 192


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i2 (185-194)

Untuk menghitung tahanan grid yang


R =ρ + 1+ telah digabungkan dengan tahanan tower

maka bisa kita paralelkan dengan
Dimana panjang konduktor pentanahan menggunakan persamaan:
(L) merupakan panjang total dari kisi-kisi
yang digunakan, sehingga panjang =
konduktor diperoleh :
L= .N + .M
=(1x5)+(1x5) Pengukuran 1 :
= 10 meter =2,7Ω
A merupakan luas switchyard (daerah =1,17 Ω
pentanahan), luas daerah pentanahan grid , , ,
itu berbentuk persegi yang panjang sisinya 1 = = =0 ,81
, , ,
meter, maka :
A = sisi x sisi Pengukuran 2 :
= 1 x 1 = 1 meter =2,4
Dengan memasukan nilai A pada =1,58
persamaan 6, dan nilai h = 0,3 m maka , , ,
tahanan grid diperoleh: = `= = 0,95
, , ,

=ρ + 1+ = ,71Ω Pengukuran 3 :

= 2,5
=1,26
Untuk menghitung tahanan grid yang , , ,
sudah dikopel dengan satu batang elektroda, = = = 0,83 ohm
, , ,
maka panjang konduktor (L) adalah total
seluruh konduktor yang ditanam pada sistim Berdasarkan perhitungan serta
grid di tambah dengan panjang konduktor pengukuran yang telah dilakukan pada tower
batangan yang ditanam secara vertikal yang 33 (Tarantang) Pegambiran Padang,
menggunakan elekroda batang, sehingga penggunaan sistem pentanahan grid dengan
diperoleh: menambahkan elektroda batang ditengah-
tengah mampu mereduksi nilai pentanahan
L = Panjang konduktor grid + panjang yang sudah ada pada tower.Tidak semua
konduktor elektroda batang tower transmisi yang memiliki pentanahan
= 10 + 1 = 11 meter tambahan. Untuk melakukan pengukuran
pentanahan pada tower yang tidak
Maka untuk mendapatkan nilai menggunakan pentanahan tambahan cukup
pentanahan grid yang digabungkan dengan 1 dengan cara mengukur kaki tower dengan
batang elektroda, berdasarkan persamaan6 menggunakan alat earth tester. Hal ini
adalah : dikarenakan pentanahan tower sudah ada
=ρ + 1+ = 1,95 Ω
pada rangka-rangka tower pada saat
√ pembangunan tower. Nilai rata-rata tahanan

KOPERTIS WILAYAH X 193


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V9.i2 (185-194)

pentanahan tower yang terdapat pada tower mengukur tahanan jenis tanah adalah
33 sebesar 2,53 Ω. melakukan pengukuran langsung.
Peneliti menggabungkan pentanahan 2. Agar pentanahan pada tower transmisi
yang terdapat pada rangka / kaki tower lebih baik, kepada pihak PLN
dengan pentanahan jenis grid dimana disarankan menggunakan pentanahan
dengan luas area grid dipasang 1x1 meter tambahan agar tercapai pentanahan pada
dapat mereduksi pentanahan tower sebesar tower transmisi sebesar 0, Ω atau kecil
0,5 Ω. Semakin kecil nilai pentanahan dari 1 Ω.
semakin bagus sistem proteksinya. Hasil
dari pengukuran ini dapat disimpulkan DAFTAR PUSTAKA
penambahan sistem pentanahan dengan Janardana IGN. 2005. Pengaruh Umur Pada
menggunakan grid yg di gabungkan dengan Beberapa Volume Zat Aditif Betonit
elektroda batang dapat menghasilkan nilai Terhadap Nilai Tahanan Pentanahan.
tahanan pentanahan kecil dari 1 ohm. Nilai Bali. Universitas Udayana.
tahanan pentanahan pada tower transmisi Joko Pramono, Buwono Candra dan
150 kV semakin bagus dengan penambahan Zamrudi. 2010. Transmission Of
sistem pentanahan jenis grid ini. Electrical Energi. Depok. Univeritas
Indonesia.
SIMPULAN Lukmanto Widen, Mahmudsyah S. Yuwono
Dari hasil penelitian, pengukuran dan Teguh. Studi Perencanaan Saluran
perhitungan yang diperoleh dapat diambil Transmisi 150 kV Bambe Incomer.
kesimpulan sebagai berikut: Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh
Sistem pentanahan grid yang di pasang November.
saat penelitian, pada tower 33 dapat Muklis. 2008. Implementasi Sistem
mereduksi nilai pentanahan tower kecil dari Pentanahan Grid (Aplikasi Pada
satu ohm. Kampus III UBH). Padang.
Sistem pentanahan grid yang di kopel Universitas Bung Hatta.
dengan penambahan elektroda batang, yang Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
dikopel ditengah-tengah grid mampu (PUIL 2000).
memperkecil nilai pentanahan grid. Tanjung Abrar.2008. Analisis Sistem
Pentanahan grid adalah alternatif cara untuk Pentanahan Gardu Induk Teluk
mendapatkan nilai pentanahan kecil dari 1 Lembu dengan Bentuk Konstruksi
Ω. Grid (Kisi-Kisi). Pekan baru.
Universitas Lancang Kuning.
SARAN Utama Putra Arif. Evaluasi Nilai Tahanan
1. pada pembaca untuk mengetahui Pentanahan Tower Saluran Udara
tahanan jenis tanah jangan mengacu Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV
pada tabel tahanan jenis tanah, karena Transmisi Maninjau-Simpang
tidak semua tahanan jenis tanah disetiap Empat. Padang. Universitas Bung
daerah sama. Satu-satunya cara untuk Hatta.
.

KOPERTIS WILAYAH X 194

You might also like