You are on page 1of 14

PENGARUH MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA

TENTANG BAHAYA ROKOK DI MTSS DDI CAMBALAGI KABUPATEN MAROS

Rismalasari Syam

Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tamalatea Makassar

ABSTRACT

Smoking is an unhealthy behavior that causes various diseases, ironically this smoking habit,
especially in Indonesia, seems to have been entrenched even though many smokers are actually
aware and admit that smoking will cause various kinds of diseases in their bodies.
The purpose of the study: to determine the effect of leaflet media on the knowledge and
attitudes of adolescents about the dangers of smoking at MTS DDI Cambalagi, Maros Regency in
2021.
Type of Research: The research design used is Pre Experiment Designs with the one group
Pretest-Posttest Design method. The sample in this study were 38 respondents. Simple random
sampling technique.
The results of the study: The knowledge of students before being given leaflets about the
dangers of smoking from 38 respondents who had good knowledge as many as 4 respondents
(10.5%) enough as many as 8 respondents (21.1%) less as many as 26 respondents (68.4%) after
being given the media experienced an increase in good knowledge as many as 18 respondents
(47.4%) enough as many as 16 respondents (42.1%) less as many as 4 respondents (42.1%)
decreased, while the attitude of students before being given leaflets about the dangers of smoking
were positive as many as 7 respondents (18.4%) negative as many as 31 respondents (81.6
%), after being given leaflet media, there was an increase in the positive attitude of 26 respondents
(68.4%) who had a negative attitude decreased by 12 respondents (31.6%). The results of the
Wilcoxon test showed that there was an effect of student knowledge before and after being given
leaflet media about the dangers of smoking with a value (p = 0.000), There was an influence on
student attitudes before and after being given leaflet media about the dangers of smoking with a
value (p = 0.000).
Suggestion: For teachers and students, it is hoped that this research can be used as information
material for teachers and students in order to know about the dangers of smoking and the diseases
that can be caused by smoking through the provision and installation of leaflet on the dangers of
smoking in the school environment, as well as providing always explain about the dangers of
smoking.

Password : Leaflet, knowledge, attitude, cigarettes

PENDAHULUAN
Merokok adalah kelakuan yang kurang tahun. Pada bagian ini akan menyajikan
sehat yang menyebabkan berbagai macam indikator perilaku kebiasaan merokok dan
penyakit, ironisnya kebiasaan merokok ini perokok sekunder/pasif. Indikator terkait
khususnya di Indonesia seolah-olah sudah rokok dan tembakau termasuk sebagai
membudaya meskipun banyak perokok yang berikut: perilaku merokok, umur pertama
sebenarnya menyadari dan mengakui bahwa merokok, umur mulai berhenti merokok (bagi
rokok akan menimbulkan berbagai macam mantan perokok), jenis rokok, rata-rata
penyakit dalam tubuh mereka (M, Vandy, batang rokok yang dikonsumsi, dan perilaku
Andrey, 2020). mengunyah tembakau. Perilaku konsumsi
Perilaku merokok dan konsumsi tembakau termasuk kebiasaan konsumsi
tembakau di tanyakan pada ART umur ≥10 rokok hisap, rokok elektronik, shisha, dan
tembakau kunyah. Sedangkan perokok pasif Sekolah menengah Atas (SMA), bahkan
mencakup perilaku merokokdi dalam rumah siswa Sekolah Dasar (SD) pun sudah ada
atau dalam gedung bagi ART yang masih yang mencobanya.Ada beberapa siswa yang
merokok dan berada di dekat orang yang nekad melakukan merokok di sekolah
merokok bagi ART yang tidak merokok. sekalipun larangan merokok di sekolah sudah
Perilaku merokok saat ini mencakup dilakukan secara ketat (M, I, Tri, Sulati,
kebiasaan merokok setiap hari atau kadang- 2015).
kadang dalam sebulan terakhir. Perilaku Prevalensi Merokok pada Penduduk
merokok di masa lalu mencakup merokok Umur ≥10 Tahun provinsi Sulawesi selatan
setiap hari ataupun kadang-kadang di masa sebanyak 20,03 % perokok tiap hari,
lalu. Tidak pernah merokok yaitu tidak sedangkan kelompok umur 10-18 tahun
termasuk tidak pernah mencoba merokok sebanyak (11,08%), umur ≥ 15 sebanyak
sampai dengan saat pengumpulan data (14,46%), umur ≥10 sebanyak (16,41%)
(Riskesdas, Sulsel, 2019). (Riskesdas, Sulsel, 2019).
Berdasarkan data WHO (2017) Masa remaja merupakam masa transisi
prevalensi dari merokok tembakau yang dimana pada masa – masa seperti ini
mengalami kenaikan di negara bagian sering terjadi ketidakstabilan baik itu emosi
Mediterania Timur dan Afrika. Persentase maupun kejiwaan. Pada masa transisi ini juga
perokok di negara ASEAN untuk negara remaja sedang mencari jati diri sebagai
Indonesia (46,16%), Filipina (16,62%), seorang remaja. Peningkatan konsumsi rokok
Vietnam (14,11%), Myanmar (8,73%), pada remaja seakan mengabaikan bahaya
Thailand (7,74%), Malaysia (2,9%), yang akan ditimbulkan rokok bagi kesehatan,
Kamboja (2,07%), Laos (1,23%), Singapura padahal, banyak penyakit yang diakibatkan
(0,39%) dan Brunei (0,04%) (Depkes RI, oleh rokok, seperti : kanker mulut, kangker
2016). rahim, kangker paru, kanker prostat,
Meningkatkanya pengetahuan remaja gangguan kehamilan dan janin, penyakit
tentang bahaya merokok adalah dengan jantung koroner, pneumonia, dan lainnya (A,
pendidikan kesehatan diharapkan mereka Fiermansyah, et, al 2019).
dapat menghentikan kebiasaan merokok dan Usia 12-15 tahun merupakan usia yang
menghindari rokok bagi yang belum pernah identik dengan coba-coba, misalnya mencoba
mengkonsumsinya. Pendidikan kesehatan untuk merokok dan mungkin perilaku
sangat diperlukan untuk menggugah menyimpang lainnya. Butuh himbauan dari
kesadaran memberikan atau meningkatkan orang terdekat untuk memberi pengarahan
pengetahuan masyarakat tentang tentang bahaya perilaku yang menyimpang
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan baik (M, Rahmah, et, al 2018)
bagi dirinya sendiri, keluarga maupun Promosi kesehatan adalah upaya untuk
masyarakat. Proses pendidikan kesehatan meningkatkan kesehatan masyarakat yang
dalam mencapai tujuan melalui perubahan berfokus pada upaya promotif dan preventif.
perilaku remaja yang dipengaruhi oleh Salah satu upaya ini bertujuan untuk
beberapa faktor diantaranya yaitu materi atau mengubah perilaku masyarakat agar mampu
pesan yang disampaikan alat peraga menjaga dan meningkatkan derajat
pendidikan yang dipakai, metode yang kesehatannya secara mandiri. Pemberian
digunakan serta petugas atau pendidik yang informasi dan edukasi melaui media
melakukan promosi kesehatan (Kasman, et, al merupakan salah satu bentuk promosi
2017). kesehatan. Media merupakan alat bantu
Merokok sekarang ini sudah menjadi saluran komunikasi yang bermanfaat untuk
trend di kalangan pelajar laki- laki baik siswa mempermudah penyampaian pesan kesehatan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun pada masyarakat. Penggunaan media seperti
poster dapat menjadi alternatif untuk peneliti di MTS DDI Cambalag kabupaten
menyampaikan informasi kepada masyarakat. maros menunjukkan bahwa dari 7 orang
Media digunakan untuk mempermudah siswa, 4 orang diantaranya masih belum
penyampaian pesan kepada target pendidikan. mengetahui tentang bahaya merokok dan
Salah satu media yang sering digunakan menganggap poster atau leaflet tentang
yakni media poster. Pada media poster ini bahaya merokok hanya semata untuk
dapat menampilkan gambar-gambar yang menakuti masyarakat agar tidak merokok,
menarik, lebih lengkap, lebih praktis untuk sedangkan 3 orang diantaranya sudah
dibawa, tahan lama, pembuatannya murah, mengetahui bahaya merokok dan merasa
memberikan rasa keindahan serta takut terkena penyakit yang ditimbulkan dari
mempermudah pemahaman dan mudah rokok serta mereka mencoba untuk berhenti
dipelajari dimana saja. Media ini juga tidak merokok. Beberapa masalah ini timbul
memerlukan arus listrik yang kadang menjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan siswa
kendala pendidikan kesehatan dengan media tentang bahaya rokok dan kurangnya
slide (S, M, Nasution, 2019) pengetahuan siswa tentang fungsi poster atau
Selain media, perilaku merupakan salah satu leaflet yang telah dibuat. Siswa menganggap
faktor yang memegang peranan hampir 60% bahwa asap rokok tidak akan mengganggu
dalam determinan kesehatan, di samping lingkungan sekolah.
faktor lingkungan. Pelaksanaan upaya Berdasarkan dari uraian latar belakang
kesehatan melalui gerakan hidup sehat tersebut maka peneliti melakukan
diarahkan untuk mencapai tujuan penelitian tentang “ Pengaruh Media
pembangunan kesehatan yaitu mewujudkan Leaflet terhadap pengetahuan dan sikap
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- Remaja Tentang Bahaya Rokok Di MTS DDI
tingginya melalui peningkatan Cambalagi Kabupaten Maros Tahun 2021”
keterjangkauan (accessibility), kemampuan
(affordability), kualitas (quality) pelayanan METODE PENELITIAN
kesehatan sehingga mampu mengantisipasi Jenis Penelitian
perubahan, perkembangan, masalah dan Desain penelitian yang digunakan
tantangan dalam pembangunan kesehatan adalah Pre Eksperiment Designs dengan
Lawrence Green menganalisis perilaku metode control group Pretest-Posttest
manusia dari tingkat kesehatan, dengan Design yang menggambarkan pengaruh
mewujudkannya melalui program promosi media leaflet terhadap pengetahuan dan sikap
kesehatan yang dikenal dengan adanya model remaja tentang bahaya rokok di MTS DDI
pengkajian dan penindaklanjutan (Precede Cambalagi Kabupaten Maros Tahun 2021
Proceed Model). Model ini mengkaji masalah
perilaku manusia dan faktor-faktor yang Lokasi Dan Waktu Penelitian
mempengaruhinya, serta cara Penelitian ini akan dilaksanakan di Di MTS
menindaklanjutinya dengan berusaha DDI Cambalagi Kabupaten Maros Tahun
mengubah, memelihara atau meningkatkan 2021 dari bulan juli sampai agustus Mei 2021
perilaku tersebut kearah yang lebih positif. yang dimulai dengan pengumpulan data
Lawrence Green (1980) juga menjelaskan sampai pelaporan hasil
bahwa perilaku itu ditentukan atau terbentuk penelitian.
dari faktor predisposisi (atau faktor dari
dalam diri individu ini meliputi pengetahuan Populasi Dan Sampel Penelitian
dan sikap), faktor pendukung (informasi Populasi dalam penelitian adalah
kesehatan) dan faktor pendorong (petugas subjek yang memenuhi kriteria yang telah
kesehatan) ditetapkan. Dalam penelitian ini, populasi
Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh yang akan digunakan
adalah seluruh remaja di MTS DDI n = jumlah sampel
Cambalagi Kabupaten Maros kelas XI N= jumlah populasi.
sebanyak 189 siswa.
Sampel adalah objek yang diteliti dari Pengumpulan Data
sebagian populasi dan dianggap mewakili Pengumpulan data dilakukan di
seluruh populasi Notoatmodjo, 2012 dalam MTS DDI Cambalagi Kabupaten Maros
Y, Angga, Prasetiya, (2018).Dalam penelitian bekerjasama dengan pihak sekolah
ini, saya menggunakan kriteria sampel yang Pengumpulan data dilakukan di ruangan kelas
sangat membantu dalam mengurangi bias kelas X. setelah itu memberikan
dalam penelitian khususnya jika terhadap pembelajaran tentang bahaya rokok dengan
variabel-variabel kontrol ternyata memiliki menggunakan media leaflet dan penyuluhan
pengaruh terhadap variabel yang diteliti. melaui kuesioner , wawancara mendalam
Dalam penelitian ini, peneliti tentang penegtahuan dan sikap remaja tentang
menggunakan prosedur pengambilan sampel bahaya rokok
secara random sederhana (simple random
sampling). Cara pengambilan sampel dengan Analisis Data
teknik ini adalah dengan memberikan suatu Data yang diperoleh kemudian
nomor yang berbeda kepada setiap anggota diolah dengan menggunakan bantuan
populasi, kemudian memilih sampel dengan program komputer statistik untuk melihat
menggunakan angka-angka random hubungan tingkat pengetahuan dan motivasi
Dengan peneliti meminta daftar jumlah terhadap perilaku merokok pada remaja MTS
siswa beserta nama, kemudian membuat DDI Cambalagi Kabupaten Maros ,variabel
daftar nama responden secara urut dari kelas depende n dengan variabel independen, dan
XI.a sampai kelas XI.f, kemudian peneliti menggunakan empat tahapan yaitu editing,
membuat undian no 1 sampai 38, peneliti coding, entry data dan cleaning. Analisis data
mengocok no undian. No yang keluar dalam penelitian ini mencakup :
disamakan dengan daftar nama responden. Analisis Univariat, yaitu analisis
Kemudian peneliti masuk dalam kelas dan yang menggambarkan secara tunggal
memanggil nama sesuai undian variabel-variabel dependen dan independen
Jumlah populasi : 189 dalam bentuk distribusi frekuensi.
Diambil 20% dari jumlah populasi Analisis Bivariat yaitu analisis yang
n = 20% N dilakukan untuk mengetahui keterkaitan dua
n = 20% x 189 variabel menggunakan uji Wilcoxon Signed
= 37.80= 38 responden Test non parametrik dengan tingkat
Keterangan : kemaknaan dalam p value (0.05).

Hasil Penelitian

Analisis Univariat
Tabel 4.1
Distribusi Karakteristik Responden Di MTS DDI Cambalagi Kabupaten Maros
Tahun 2021
Variabel f %
Umur Responden
14 Tahun 10 26.3
15 Tahun 13 34.2
16 Tahun 15 39.5
Total 38 100.0
Jenis Kelamin
Laki-laki 17 44.7
Perempuan 21 55.3
Total 38 100.0
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa distribusi karakteristik responden
kategori tertinggi yaitu umur 16 tahun sebanyak 15 responden (39.5%) dan yang
kategori terendah yaitu umur 14 tahun sebanyak 10 responden (26.3%).
Distibusi karakteristik jenis kelamin kategori tertinggi yaitu berjenis kelamin
perempuan sebanyak 21 responden (55.3%) dan yang kategori terendah berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 17 responden (44.7%).

Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Remaja Sebelum Diberikan Media
Leaflet Tentang Bahaya Rokok Di MTS DDI Cambalagi Kabupaten Maros
Tahun 2021

Pengetahun f %
Sebelum Diberikan Media Leaflet
Baik 4 10.5
Cukup 8 21.1
Kurang 26 68.4
Total 38 100.0
Sumber : Data Primer 2021.

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 38 responden


kategori yang berpengetahuan kurang sebanyak 26 responden (68.4%), yang
berpengetahuan cukup sebanyak 8 responden (21.1%) dan yang
berpengetahuan baik sebanyak 4 responden (10.5%).

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Remaja Sesudah Diberikan Media
Leaflet Tentang Bahaya Rokok Di MTSS DDI Cambalagi Kabupaten Maros
Tahun 2021

Pengetahun f %
Sesudah Diberikan Media
Leaflet
Baik 18 47.4
Cukup 16 42.1
Kurang 4 10.5
Total 38 100.0
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 38 responden
kategori yang berpengetahuan baik sebanyak 18 responden (47.4%), yang
berpengetahuan cukup sebanyak 16 responden (42,1%), dan yang
berpengetahuan yang kurang sebanyak 4 responden (10.5%).
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Remaja Sebelum Diberikan Media Leaflet
Tentang Bahaya Rokok Di MTSS DDI Cambalagi Kabupaten Maros Tahun 2021
Sikap F %
Sebelum diberikan media leaflet
positif 7 18.4
negatif 31 81.6
total 38 100.0
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 38 responden kategori yang


bersikap negatif seabnyak 31 responden (81.6%) sedangkan yang bersikap negative
sebanyak 7 responden (18.4%).
Tabel 4.5
distribusi Responden Berdasarkan Sikap Remaja Sesudah Diberikan Media Leaflet
Tentang Bahaya Rokok Di MTSS DDI Cambalagi Kabupaten Maros
Tahun 2021

Sikap F %
Sesudah Diberikan Media
Leaflet
positif 26 68.4
negatif 12 31.6
Total 38 100.0
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 38 responden kategori bersikap positif
sebanyak 26 responden (68.4%) sedangkan yang bersikap negatif sebanyak 12 responden
(31.6%).

Analisis Bivariat
Tabel 4.6
Perbandingan Pengetahuan Remaja Sebelum Dan Sesudah Diberikan Media Leaflet
Tentang Bahaya Rokok Di MTSS DDI Cambalagi Kabupaten Maros Tahun Tahun
2021.

Pengetahuan Jumlah Pengetahuan Jumlah Selisih


Sebelum F % Sesudah F % Perbandingan
Baik 4 10.5 Baik 18 47.4 14
Cukup 8 21.1 Cukup 16 42.1 24
Kurang 26 68.4 Kurang 4 10.5 22
Jumlah 38 100.0 Jumlah 38 100.0 38
Sumber : Data Primer 2021

Tabel 4.7
Perbandingan Sikap Remaja Sebelum Dan Sesudah Diberikan Media Leaflet Tentang Bahaya
Rokok Di MTSS DDI Cambalagi Kabupaten Maros Tahun 2021

Sikap Jumlah Sikap jumlah Selisih perbandingan


Sebelum n % sesudah n % n %
Positif 7 18.4 Positif 26 68.4 19 50.0
Negatif 31 81.6 Negatif 12 31.6 19 50.0
Jumlah 38 100.0 Jumlah 38 100.0 38 100.0
Sumber : Data Primer 2021
Berdasarkan tabel 4.6 hasil perbandingan menunjukkan bahwa pengetahuan remaja yang
baik sebelum diberikan media leaflet tentang bahaya rokok sebanyak 4 responden, sesudah diberikan
media leaflet pengetahuan remaja yang baik mengalami peningkatan sebanyak 26 responden dengan
selisih perbadingan 14, Sedangkan pengetahuan remaja yang kurang sebelum diberikan media leaflet
tentang bahaya rokok sebanyak 26 responden, sesudah diberikan media leaflet pengetahuan remaja
yang kurang mengalami penurunan sebanyak 4 responden dengan selisih perbadingan sebanyak 22.
Berdasarkan tabel 4.7 hasil perbandingan menunjukkan bahwa Sikap remaja yang positif
sebelum diberikan media leaflet tentang bahaya rokok sebanyak 7 responden, sesudah diberikan
media leaflet sikap remaja yang positif mengalami peningkatan sebanyak 26 dengan selisih
perbandingan 19, Sedangkan Sikap remaja yang negatif sebelum diberikan media leaflet tentang
bahaya rokok sebanyak 31 responden, sesudah diberikan media leaflet sikap remaja yang negatif
mengalami penurunan sebanyak 14 responden dengan selisih perbandingan 19.

Hasil Uji Normalitas

Tabel 4.8
Uji Normalitas Pengetahuan Remaja
Pengetahuan Kolmogrov-smirnov Shapiro-wilk
Statistic df Sig. statistic df sig
Pengetahuan_pre .202 38 .000 .904 38 .003
Pengetahuan_pro .124 38 .148 .904 38 .043
Sumber : Data Primer 2021

Tabel 4.9
Uji normalitas sikap remaja
sikap Kolmogrov-smirnov Shapiro-wilk
Statistic df Sig. statistic df sig
Sikap _pre .134 38 .080 .970 38 .405
Sikap _pro .309 38 .000 .849 38 .000
Sumber : data primer 2021

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai sig pada pengetehuan
pre-test sebesar 0,043 dan nilai sig pada pengetahuan posttest sebesar 0,003. Karena nilai sig untuk
kedua kelompok tersebut < 0,05, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji
normalitas shapiro-wilk menunjukkan bahwa pengetahuan sebelum dan pengetahuan sesudah
berdistribusi tidak normal.
Berdasarkan Tabel 4.9 hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai sig pada Sikap pre-test
sebesar 0,405 > 0.05 dan nilai sig pada sikap posttest sebesar 0,000. < 0,05, maka sebagaimana dasar
pengambilan keputusan dalam uji normalitas shapiro-wilk menunjukkan bahwa sikap sebelum dan
sikap sesudah berdistribusi tidak normal.
Karena data kedua variabel dikatakan berdistribusi tidak normal, maka uji analisis yang
digunakan adalah uji statistik Non Parametrik yaitu Uji Wilcoxon Signed Rank Test.
Hasil Uji Wilcoxon Signed Test

Tabel 4.10
Pengaruh Pengetahuan Remaja Sebelum dan Sesudah Diberikan Media Leaflet
Tentang Bahaya Rokok Di MTS DDI Cambalagi Kabupaten Maros Tahun 2021.

Test Statistic S Pengetahuan Pre-Test

Pengetahuan Post-Test

Z -5.219a

Asymp.Sig (2-Tailed) 0.000

Sumber : Data Primer 2021.


Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa hasil pengolahan data dengan
menggunakan Uji Wilcoxon diketahui bahwa nilai signifikan p= (0.000) < α=0.05, maka
dapat di simpulakn bahwa, Terdapat pengaruh pengetahuan remaja tentang bahaya rokok
sebelum dan sesudah diberikan media leaflet di MTS DDI Cambalagi Kabupaten Maros
Tahun 2021.

Tabel 4.11
Pengaruh Sikap Remaja Sebelum Dan Sesudah Diberikan Media Leaflet Tentang Bahaya
Rokok Di MTSS DDI Cambalagi Kabupaten Maros Tahun 2021.

Test Statistic S Sikap PRE-TEST


Sikap POST-TEST
Z -4.311a
Asymp.Sig (2-Tailed) 0.000
Sumber : Data Primer 2021.

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa hasil pengolahan data dengan menggunakan Uji
Wilcoxon diketahui bahwa nilai signifikan (Sig) = (0.000) < =0.05, maka dapat di simpulakn bahwa
terdapat pengaruh sikap remaja tentang bahaya rokok sebelum dan sesudah diberikan media leaflet di
MTS DDI Cambalagi Kabupaten Maros Tahun 2021.

PEMBAHASAN berpengetahuan cukup sebanyak 8


responden (21.2%), dan yang
Pengaruh Pengetahuan Remaja berpengetahuan kurang sebanyak 26
Sebelum Dan Sesudah Diberikan responden (68.4%), Sedangkan
Media Leaflet Tentang Bahaya sesudah diberikan perlakuan melalui
Rokok. media leaflet mengalami peningkatan
Hasil penelitian menunjukkan dapat dilihat dari 38 responden yang
bahwa pengetahuan remaja sebelum berpengetahuan baik sebanyak 18
diberikan media leaflet tentang responden (47.4%), yang
bahaya rokok dari 38 responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 16
berpengetahuan baik sebanyak 4 responden (42.1%) dan yang
responden (10.5%), yang berpengetahuan kurang menagalami
penurunan sebanyak 4 responden pendidikan kesehatan tentang bahaya
(10.4%). rokok melalui media booklet
Hasil uji wilcoxon yang (p=0.000) dan media poster
didaptakan dengan nilai (Sig)=0.000 (p=0.017). Demikian juga yang
< (0.05), Maka dapat di simpulkan dilakukan oleh Yeni, Riza, et. al.
bahwa, Terdapat pengaruh (2019) hasil uji Wilcoxon
pengetahuan remaja sebelum dan menunjukkan dengan nilai (p=0.000)
sesudah diberikan media leaflet yang artinya ada perbedaan yang
tentang bahaya rokok di MTSS DDI signifikan antara pengetahuan
Cambalagi Kabupaten Maros Tahun sebelum dan sesudah di berikan
2021. eduksi tentang kawasan tanpa rokok
Pada saat penelitian di lapangan pada remaja di universitas-universitas
sebelum diberikan edukasi swasta Kalimantan selatan.
menggunakan media leaflet pada Pengetahuan merupakan hasil
remaja terlihat sebagian besar remaja dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
kurang paham atau kurang memahami melakukan penginderaan terhadap
tentang bahaya kandungan dan zat-zat suatu objek tertentu. Penginderaan
yang ada pada rokok bagi kesehatan terjadi melalui panca indera manusia,
mereka, Setelah diberikan eduksi yakni indra penglihatan, pendengaran,
menggunakan media leaflet tentang penciuman, rasa dan raba. Sebagian
bahaya apa saja yang ada di dalam besar pengetahuan manusia diperoleh
kandungan rokok mengalami melalui mata dan telinga (9).
peningkatan pada pengetahuan siswa Pengetahuan atau ranah kognitif
tentang bahaya rokok dan salah satu merupakan domain yang sangat
dari remaja itu berkata akan penting dalam membentuk tidakan
memberikan informasi kepada teman- seseorang (Overt Behaviour). Apabila
teman di sekitar bahwa zat-zat yang seseorang menerima perilaku baru
ada pada rokok sangat berbahaya dan atau adopsi perilaku berdasarkan
akan melarang apabila melihat pengetahuan, kesadaran, dan sikap
temanya yang kedepatan merokok. yang positif, maka perilaku akan
berlangsung lama. Sebaliknya apabila
Penelitian ini sejalan yang perilaku itu tidak didasari oleh
dilakukan oleh S, M, Nasution (2019) pengetahuan dan kesadaran maka
Hasil uji statitis menunjukkan nilai t- tidak akan berlangsung lama (S, M,
hitung pengetahuan remaja tentang Nasution, 2019).
bahaya rokok ssudah dan sebelum Rokok menjadi salah satu
diberikan media poster adalah 7,132 penyebab terbesar kematian yang
dengan probabilitas (sig) 0,000, dapat dicegah di masyarakat. Akibat
terdapat perbedaan yang signifikan yang dapat ditimbulkan tidak hanya
antara pengetahuan remaja tentang bagi perokok sendiri (perokok aktif)
bahaya rokok sebelum diberikan namun juga pada orang yang ikut
media poster dengan pengetahuan menghirup asapnya yang disebut
remaja sesudah diberikan media dengan perokok pasif. Selain
poster. Serupa juga yang dilakukan berdampak pada masalah kesehatan,
oleh Silvia, Putri, D, (2017) hasil uji merokok juga dapat berdampak pada
Wilcoxon menunjukkan bahwa sosial, ekonomi dan lingkungan.
terdapat perbedaan pengetahuan Rokok menjadi faktor risiko kejadian
sebelum dan sesudah diberikan berbagai penyakit kronis yang
mematikan, seperti kanker, penyakit yakni media poster. Pada media
paru-paru dan penyakit poster ini dapat menampilkan
kardiovaskuler. Risiko tersebut gambar-gambar yang menarik, lebih
muncul akibat zat kimia yang lengkap, lebih praktis untuk dibawa,
terkandung di dalamnya seperti tahan lama, pembuatannya murah,
nikotin dan karbon monoksida serta memberikan rasa keindahan serta
racun- racun lainnya yang dihisap dan mempermudah pemahaman dan
masuk ke dalam tubuh. Jika jumlah mudah dipelajari dimana saja. Media
konsumsi rokok semakin meningkat ini juga tidak memerlukan arus listrik
maka akan berdampak pada semakin yang kadang menjadi kendala
tingginya angka morbiditas dan pendidikan kesehatan dengan media
mortalitas akibat rokok (S, M, slide. Leaflet adalah selembar kertas
Nasution, 2019). yang berisi tulisan cetak tentang
Penelitian ini sejalan dengan sesuatu masalah khusus untuk suatu
teori yang dikemukan oleh sasaran dengan tujuan tertentu.
Notoatmodjo (2012), pendidikan Leaflet juga diartikan sebagai salah
kesehatan merupakan penambahan satu media yang menggunakan
pengetahuan dan kemampuan selembar kertas yang berisi tulisan
seseorang melalui teknik praktik cetak tentang suatu masalah khusus
belajar atau instruksi secara individu untuk sasaran yang dapat membaca
untuk meningkatkan kesadaran akan dan biasanya di sajikan dalam
nilai kesehatan sehingga dengan sadar bentuk lipatan yang dipergunakan
mau mengubah perilakunya menjadi untuk penyampaian informasi atau
perilaku sehat. penguat pesan yangdisampaikan.
Keuntungan Leaflet a. Leaflet
Promosi kesehatan merupakan menarik untuk dilihat b. Mudah untuk
salah satu upaya untuk meningkatkan dimengerti c. Merangsang imajinasi
kesehatan masyarakat yang berfokus dalam pemahaman isi Leaflet d. Lebih
pada upaya promotif dan preventif. ringkas dalam penyampaian isi
Upaya ini bertujuan untuk mengubah informasi 5. Kelemahan Leaflet a.
perilaku masyarakat agar mampu Salah dalam desain tidak akan
menjaga dan meningkatkan derajat menarik pembaca b. Leaflet hanya
kesehatannya secara mandiri (8). untuk dibagikan, tidak bisa di pajang/
Pemberian informasi dan edukasi ditempel (Bernadheta, 2020).
melaui media merupakan salah satu
bentuk promosi kesehatan. Media Pengaruh Sikap Remaja Sebelum
merupakan alat bantu saluran dan Sesudah Diberikan Medai
komunikasi yang bermanfaat untuk Leaflet Tentang Bahaya Rokok
mempermudah penyampaian pesan Berdasarkan hasil penelitian
kesehatan pada masyarakat. menunjukkan bahwa sikap remaja
Penggunaan media seperti poster sebelum diberikan media leaflet dari
dapat menjadi alternatif untuk 38 responden yang bersikap postif
menyampaikan informasi kepada sebanyak 7 responden (18.4%), yang
masyarakat. bersikap negatif sebanyak 31
Media digunakan untuk responden (81.6%), Sedangkan
mempermudah penyampaian sesudah diberikan perlakuan melalui
pesan kepada target pendidikan. Salah media leaflet mengalami peningkatan
satu media yang sering digunakan dapat dilihat dari 38 responden yang
bersikap positif sebanyak 26 dan setelah dilakukan pendidikan
responden (68.4%), yang bersikap kesehatan terhadap sikap tentang
negatif mengalami penurunan bahaya merokok di sekolah SMA
sebanyak 12 responden (31.6%). YWKA di Palembang tahun 2019
Hasil uji wilcoxon yang dengan nilai (ρ=0,000).
didaptakan dengan nilai (Sig)=0.000 Sikap seseorang dapat
< (0.05), Maka dapat di simpulkan dipengaruhi oleh perilaku dan
bahwa, Terdapat pengaruh sikap lingkungan sehingga seseorang yang
remaja sebelum dan sesudah merokok menganggap tanda bahaya
diberikan media leaflet tentang suatu hal yang biasa. Menurut New
bahaya rokok di MTSS DDI Comb (2003) mengatakan bahwa
Cambalagi Kabupaten Maros Tahun sikap merupakan kesiapan atau
2021. kesediaan untuk bertindak dan bukan
Berdasarkan dari rata-rata sikap merupakan pelaksanaan motif tertentu
sebelum dilakukan pendidikan serta seseorang yang memliki sikap
kesehatan masih rendah, hal ini mantap mampu memilih sesuatu
karena remaja belum pernah secara tegas dan berbagai pilihan
mendaptakan informasi tentang yang ada. Hal ini disebabkan
bahaya merokok sehingga responden pembentukan sikap dipengaruhi oleh
percaya yang dilakukan oleh mereka beberapa faktor antara lain persepsi
sudah benar dan tidak merugikan bagi dan lingkungan. Pengetahuan yang
kehidupan mereka. Adapun rata-rata tinggi belum tentu mempengaruhi
responden adalah laki-laki, sikap sikap seseorang (Dina, Ediana, 2016).
sangat berpengaruh pada tingkat Notoatmodjo menjelaskan
emosional seorang laki-laki yang bahwa sikap merupakan respon atau
mempunyai kecenderungan untuk reaksi yang masih tertutup dari
bertindak melakukan sesuatu hal seorang terhadap stimulus atau objek.
seperti merokok dan rata-rata remaja Reaksi atau respon tersebut berupa
pernah merokok sehingga memahami, merespon, menghargai,
menimbulkan reaksi yang negatif dan bertanggung jawab. Selain itu
terhadap kuesioner yang diberikan. sikap merupakan dasar untuk
Penelitian ini sejalan yang membuat respon atau berperilaku
dilakukan oleh Asriati, Asmul, S, dalam cara yang dipilihnya (Yeni,
(2020) hasil uji Wilcoxon Riza, et, al, 2019).
menunjukkan bahwa terdapat Belajar melalui pengamatan
perbedaan pengetahuan sebelum dan yang dimaksud adalah proses
sesudah diberikan edukasi kesehatan pembelajaran dengan cara mengamati
bahaya rokok berupa permainan ular perilaku orang lain, kemudian
tangga dengan nilai (p=0.003), dijadikan sebagai contoh untuk
Serupa juga yang dilakukan oleh Ika, berperilaku serupa. Dalam
Zuliyana, (2018), Hasil Uji Wilcoxon keseharian, banyak sikap yang
Dengan Nilai (p=0.000), Yang artinya terbentuk karena aktif mengamati
ada pengaruh pendidikan kesehatan berita-berita dan gambar melalui
terhadap sikap remaja untuk berhenti koran, televisi, majalah dan media
merokok di dusun petuguran pituru lainnya.
purwekerto. Demikian juga yang Memberikan pembelajaran atau
dilakukan oleh Indah, Riski, et, al, edukasi kesehatan pada hakikatnya
(2019) Terdapat pengaruh sebelum merupakan suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan di simpulkan bahwa, Terdapat pengaruh sikap
kepada siswa. Adanya pesan tersebut, remaja sebelum dan sesudah diberikan media
kelompok atau individu dapat leaflet tentang bahaya rokok di MTSS DDI
memperoleh pengetahuan tentang Cambalagi Kabupaten Maros Tahun 2021.
kesehatan yang lebih baik.
Pengetahuan tersebut pada akhirnya Saran
diharapkan dapat berpengaruh Bagi Program Studi Pasca Sarjana
terhadap perilaku. Adanya pendidikan Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu
kesehatan tersebut, diharapkan dapat Kesehatan Tamalate Makassar diharapkan
membawa akibat terhadap perubahan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi
perilaku dari sasaran (Yeni, Riza, et, bagi mahasiswa/i untuk menambah
al, 2019). pengetahuan dan sebagai referensi di
Penelitian ini dilakukan dengan perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
memberikan edukasi kesehatan media Masyarakat Tamalate Makassar
leaflet serta video tentang bahaya Penelitian ini dapat menjadi bahan
merokok, kemudian peneliti masukan bagi peneltian lain agar dapat
memberikan kesempatan untuk menyempurnakan penelitian ini mengenai
responden untuk bertanya, hal pengaruh media leaflet terhadap pengetahuan
tersebut untuk membantu dan sikap siswa tentang bahaya rokok
meningkatkan pengetahuan dan sikap Bagi Guru diharapkan penelitian ini
remaja. tentang bahaya merokok bagi dapat dijadikan sebagai bahan informasi
kesehatan dan setelah diberikan kepada siswa agar dapat mengetahui tentang
pendidikan kesehatan melalui media bahaya merokok serta penyakit-penyakit yang
leaflet serta video tambahan tentang dapat ditimbulkan dari merokok melalui
bahaya merokok remaja mulai pemberian leaflet tentang bahaya rokok yang
memahami tentang bahaya merokok ada di lingkungan sekolah, serta memberikan
bagi kesehatan mereka. selalu penjelasan tentang bahaya merokok.
Bagi tempat penelitian diharapkan
PENUTUP penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi
Kesimpulan dan wawasan kepada pihak sekolah dalam
Hasil uji wilcoxon yang didaptakan meningkatkan wawasan siswa tentang bahaya
dengan nilai (Sig)=0.000 < (0.05), Maka dapat merokok melalui media leaflet dengan cara
di simpulkan bahwa, Terdapat pengaruh membagikan leaflet bahaya merokok di
pengetahuan remaja sebelum dan sesudah lingkungan sekolah, pihak sekolah seperti guru
diberikan media leaflet tentang bahaya rokok dan peran orang tua untuk selalu mengawasai
di MTSS DDI Cambalagi Kabupaten Maros siswa serta memberikan informasi kepada
Tahun 2021. remaja tentang bahaya merokok bagi
Hasil uji wilcoxon yang didaptakan kesehatan pribadi maupun orang lain.
dengan nilai (Sig)=0.000 < (0.05), Maka dapat

DAFTAR PUSTAKA

A, Debby, (2017), Hubungan Antara Sumatera Utara Medan.


Pengetahuan Dan Sikapterhadap A, Firmansyah, A, Jahidin & N, I,
Rokok Dengan Kebiasaan Najamuddin, (2019), Efektifitas
Merokokpada Pelajar Sman 12 Penyuluhan Dengan
Medan, Program Studi Menggunakan Media Leaflet
Pendidikan Dokter, Fakultas Dan Video Bahasa Daerah
Kedokteran, Universitas Terhadap Pengetahuan Bahaya
Rokok Pada Remaja, Jurnal Kasman, Noorhidayah & K, B, Persada,
Kesehatan, Edisi 11 Vol (1) (2017), Studi Eksperimen
2019. Penggunaan Media Leaflet Dan
Asrianti, Asmul, S, (2020) Edukasi Kesehatan Video Bahaya Merokok Pada
Bahay rokok Dengan Permainan Remaja, Jurnal Publikasi
Ular Tangga Dan Puzzle Dalam Kesehatan Masyarakat Indonesia,
Meningkatkan Pengetahuan Dan Vol. 4 No. 2, Agustus 2017.
Sikap Murid Sekolah Dasar Di Kemenkes. (2019), Profil
Kabupaten Luwu, Skripsi Kesehatan Indonesia Tahun 2018.
Depertemn Promosi Kesehatan Jakarta,
Dan Ilmu Perilaku, Fakultas
M, Vandy, Andre, A, Telew & N, Bawiling,
Kesehatan Masyarakat,
(2020), Hubungan Pengetahuan,
Universitas Hasanuddin.
Sikap Dengan Tindakan
Bernadheta, (2020), Pengaruh Media Kalender
Merokok Pada Remaja Putra Di
Dan Media Leafletterhadap
Desa Walewangko Kecamatan
Peningkatan Pengetahuan, Sikap,
Langowan Barat Kabupaten
Danperilaku Kehadiran Ibu Balita
Minahasa, Jurnal Kesehatan
Ke Posyandudi Kota Semarang,
Masyarakat Unima, Issn Print :
Program Studi Magister
0000 – 0000, Issn Online : 0000-
Kesehatan Masyarakat,
0000, Vol.01, No.02 : April
Pascasarjana, Universitas Negeri
2020.
Semarang.
M, Rahma, Huriati & Arbianingsih, (2018),
Dina, Ediana, (2016) Faktor-Faktor Yang
Perbedaan Efektivitas Pendidikan
Berhubungan Dengan Perilaku
Kesehatan Media Facebook Dan
Merokok Di Dalam Rumah Di
Media Leaflet Terhadap Motivasi
Kelurahan Tarok, Jurnal Human
Berhenti Merokok Pada Remaja,
Care, e-ISSN : 2528-66510
Journal Of Islamic Nursing,
Volume 1 No.1 Tahun2016.
Volume 3 Nomor 1, Juli 2018.
Enny, Rospitasari, (2019) Pengaruh Media
Kartu Berpasangan Terhadap Rusmilawati, R, Hayati & A, Jalpi, (2020),
Perubahan Sikap Terkait Faktor-Faktor Yang
Kandungan Rokok Pada Siswa Berhubungan Dengan Perilaku
Sekolah Menengah Atas (SMA) Merokok Pada Remaja Di
Di Kota Palembang, Skripsi Mts/Ma Batu Tangga Kecamatan
Program Studi Ilmu Batang Alai Timur Kota
Kesehatan Masyarakat,Fakultas Barabai, Jurnal Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Masyarakat,
Universitas Sriwijaya. Universitas Islam Kalimantan
Ika, Zuliyana, (2020) Pengaruh Pendidikan Mab, 16070253.
Kesehatan Terhadap Sikap Riskesda, Sulsel, (2019), Riset
Remajan Untuk Berhenti Merokok Kesehatan Daerah, Penerbit
Di Dusun Petuguran Pituruh Badan Penelitian Dan
Purwekerto. Naskah Publik Pengembangan Kesehatan.
Program Studi Ilmu S, M, Citra, Widya, (2018), Hubungan
Keperawatan, Fakulktas Ilmu Pengetahuan Dan Sikap
Kesehatan, Universitas Aisyiyah Remaja Perokokterhadap
Yogyakarta. Perilaku Merokok Di
Indah, Riski, H, & Dewi, Pujianan, Maya Kelurahan Barukecamatan
Fadillah (2019) Pengaruh Siantar Utara, Fakultas
Pendidikan Kesehatan Terhadap Kesehatan Masyarakat,
Pengetahuan Dan Sikap Siswa Universitas Sumatera
Tentang Bahaya Rokok Kelas XI Utara Medan.
SMA Yayasan Wanita Kereta S, M, Nasution, (2019), Pengaruh Media
Api Palembang, Jurnal Poster Terhadap Pengetahuan
Kesehatan 12 (2) 2019, 125-135.
Tentang Bahaya Merokok Di Sma W, Pipit, Pesti, H, Hikmatul & M, Gita,
Negeri 1 Tanjungbalai, Program (2020), Pengaruh Media
Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Pictorial Healt Warning
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Terhadap Motivasi Merokok
Institut Kesehatan Helvetia Pada Remaja, Jurnal
Medan. Keperawatan Muhammadiyah 5
Silvia, Putri, D, (2017) Pengaruh Pendidikan (2) 2020.
Kesehatan Tentang Bahaya W, Tri, Retno, (2017), Hubungan
Rokok Melaui Media Booklet Pengetahuan Dan Motivasi
Dan Poster Terhadap Dengan Kepatuhan Minum Obat
Pengetahuan Dan Sikap Siswa Anti Tuberkulosis Pada Pasien
SMPN 2 Tasikmadu, Jurnal Tb Di Wilayah Kerja Puskesmas
Program Studi Kesehatan Perak Timur Surabaya, Program
Masyarakat, Fakultas Ilmu Studi Pendidikan Ners, Fakultas
Kesehatan, Universitas Keperawatan, Univeritas
Muhammadiyah Surakarta. Airlangga Surabaya.
T, S, I, Mulyani, (2015), Dinamika Perilaku Y, Angga, Prasetya, (2018), Hubungan
Merokok Pada Remaja, Naskah Pengetahuan Dan Sikap Tentang
Publik Program Magister Bahaya Rokok Dengan Perilaku
Psikologi Sekolah Pascasarjana Merokok Pada Remaja Putra Di
Universitas Muhammadiyah Smp Negeri 1 Dolopo, Prodi S1
Surakarta. Keperawatan Stikes Bhakti
Husada Mulia Madiun.

You might also like