Promosi Kesehat Wps Office Digabungkan

You might also like

You are on page 1of 8

PROMOSIKESEHATANDITEMPATKERJA

DI
SUSUNOLEH :

1.ADI
NDATROPHYHANDAYANTO(
120003)

2.ANGGUNPUSPI
TAANGGRAENI(
120011)

3.DEVILAI
LAALFI(120026)

4.EVAMURDI
ANI
NGSI
H120044)

5.JUWI
TA(
120057)

6.NADI
AAURELLI
ASETI
AWAN(
120071)

7.REZAARDHANAWESHARI(120083)

8.RI
VANIGUNAWAN(
120089)

9.SUKMAFEBRI
ANA(
120100)

10.YAYANADHIPERMANA(
120114)

STI
KESTELOGOREJOSEMARANG

PERI
ODE2020/
2021
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROMOSI KESEHATAN
(Studi pada Pusat Kesehatan Masyarakat Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang)

Indah Pratiwi Wibawati, Soesilo Zauhar, Riyanto


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: indah.pratiwi91@gmail.com

Abstract: The Implementation of Health Promotion Policy (A study in Pusat Kesehatan


Masyarakat Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Malang City). Health has been seen as one of main
elements of public prosperity that has to be embodied. Health improvements required the existence
of information about health which can be obtained from health promotion as provided by Decree
of The Minister of Health of Republic Indonesia Number 585/MENKES/SK/V/2007 about The
Implementation of Health Promotion in Local Government Health Clinics Manual. The result
obtained from this study is found that the implementation of health promotion is run inside
Puskesmas Dinoyo area while in the outside is sharing knowledge about health information in the
nearest area. Strategies used by Puskesmas Dinoyo to execute the policy are empowerment, social
support and advocacy supported by media promotion. The supporting of the implementation of the
policy in Puskesmas Dinoyo is that the special officer will get a training of health promotion and
supporting media. But there is also inhibiting factor as the policy being implemented, such as
society empowerment which is not optimally done yet, referred to officer’s statement that there is
not enough health volunteer to share information for the society in some area.

Keywords: implementation, Health Promotion Policy, Puskesmas Dinoyo

Abstrak: Implementasi Kebijakan Promosi Kesehatan (Studi pada Pusat Kesehatan


Masyarakat Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang). Kesehatan dipandang sebagai
salah satu unsur dalam kesejahteraan umum yang harus diwujudkan. Peningkatan kesehatan
dibutuhkan adanya informasi mengenai kesehatan yang dapat diperoleh dari promosi kesehatan
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585/MENKES/SK/V/2007
tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas.Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh,
menunjukkan bahwa dalam implementasi kebijakan promosi kesehatan Puskesmas Dinoyo
melaksanakan di dalam puskesmas dan diluar puskesmas untuk memberikan pengetahuan bidang
kesehatan diwilayah kerjanya. Promosi kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas Dinoyo
menggunakan strategi pemberdayaan, bina suasana dan advokasi dengan didukung media promosi.
Dari implementasi promosi kesehatan di Puskesmas Dinoyo didukung dengan adanya petugas
khusus promosi kesehatan yang mendapatkan pelatihan untuk promosi kesehatan dan media
pendukung hasil dari petugas puskesmas. Walaupun begitu terdapat pula penghambat dalam
implementasi promosi kesehatan, seperti pemberdayaan masyarakat yang masih belum optimal
yang dilihat dari keterangan petugas mengenai daerah yang belum terdapat kader kesehatan untuk
lebih memudahkan dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

Kata kunci: implementasi, Kebijakan Promosi Kesehatan, Puskesmas Dinoyo

Pendahuluan raannya meliputi upaya peningkatan kesehatan


Kesehatan merupakan salah satu unsur yang (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
dipandang penting dalam kesejahteraan umum. penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan
Kesehatan menurut Undang-Undang No.36 kesehatan (rehabilitatif) yang harus dilaksanakan
Tahun 2009 merupakan keadaan sehat, baik dengan menyeluruh, terpadu, tepat serta berke-
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang sinambungan untuk mencapai hasil lebih
dapat memungkinkan setiap orang untuk hidup optimal. Promosi kesehatan termasuk kedalam
produktif secara sosial dan ekonomi. Pem- upaya peningkatan kesehatan yang menurut
bangunan kesehatan senantiasa diarahkan pada WHO adalah proses mengupayakan individu-
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. individu dan masyarakat untuk meningkatkan
Pembangunan kesehatan dalam penyelengga- kemampuan mereka mengendalikan faktor-faktor

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol .2 , No. 11, Hal. |1


 

yang mem-pengaruhi kesehatan sehingga dapat organisir dan dikoordinasikan untuk memfor-
meningkat-kan derajat kesehatannya (Fitriani, mulasikan, mengimplementasikan, dan menge-
2011, h.87). Salah satu tonggak promosi lola (manage) keputusan-keputusan dalam orga-
kesehatan di Indonesia adalah Deklarasi Jakarta nisasi publik. Chandles dan Plano menjelaskan
(1997) dalam Depkes RI (2008, h.8) yang administrasi publik sebagai sebuah seni dan ilmu
merumuskan prioritas promosi kesehatan abad (art and science) yang bertujuan untuk mengatur
21 untuk meningkatkan tanggung jawab sosial public affair dan melaksanakan berbagai tugas
dalam kesehatan, meningkatkan investasi untuk yang ditentukan. Selanjutnya Kencana dkk
pembangunan kesehatan dan perluasan kemitraan (1999) memaparkan bahwa ada tujuh hal khusus
untuk kesehatan, meningkatkan kemampuan dari publik administrasi yaitu tidak dapat
masyarakat dan perberdayaan individu serta dielakkan, senantiasa mengharapkan ketaatan,
menjamin tersedianya infrastruktur promosi mempunyai prioritas, mempunyai pe-ngecualian,
kesehatan. puncak pimpinan politik, sulit di-ukur, sehingga
Kota Malang sebagai kota kedua terbesar di kita terlalu banyak mengharap dari publik
Jawa Timur dengan jumlah penduduk mencapai administrasi ini.
836.373 jiwa dengan tingkat kepadatan mencapai
7.627 jiwa / Km2 (Rekapitulasi Penduduk Kota 2. Implementasi Kebijakan
Malang Tahun 2013). Jumlah penduduk mem- Wahab (1997, h.10) mengatakan istilah ke-
pengaruhi derajat kesehatannya, sebagai buk- bijakan dalam penggunaannya seringkali saling
tinya dari survei rumah tangga yang dilakukan dipertukarkan istilah tujuan (goals), program,
Dinas Kesehatan Kota Malang bersama 15 keputusan, undang-undang, ketentuan-ketentuan,
puskesmas menunjukkan data bahwa dari 22.880 usulan dan rancangan-rancangan besar. Ke-
rumah tangga di Kota Malang 37,1% keluarga bijakan yang telah dapat dirumuskan bermaksud
dinyatakan keluarga sehat, dan 62,9% keluarga untuk mencapai tujuan tertentu.
dinyatakan keluarga tidak sehat (Dinas Selanjutnya Thomas R. Dye (1995) dikutip
Kesehatan Kota Malang tahun 2013). Pusat oleh Nugroho (2011, h.495) menguraikan proses
Kesehatan Masyarakat adalah suatu organisasi kebijakan publik mempunyai beberapa tahapan:
kesehatan yang mempunyai tugas untuk (1) Identifikasi masalah kebijakan; (2)
membina peran dari masyarakat, memberikan Penyusunan agenda; (3) Perumusan kebijakan;
pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat (4) Pengesahan kebijakan; (5) Implementasi
serta bertanggungjawab atas pemeliharaan ke- kebijakan; dan (6) Evaluasi kebijakan.
sehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas juga Secara prinsip terdapat dua pemilahan jenis
merupakan organisasi sosial yang melaksanakan teknik atau model implementasi kebijakan. Pe-
tugas sebagai penyedia jasa kesehatan untuk milahan pertama adalah implemenasi kebijakan
masyarakat. Salah satu dari 15 puskesmas yang yang berpola dari atas ke bawah (top-down) dan
melakukan pendataan serta pengkajian rumah kebalikannya adalah dari bawah ke atas (bottom-
tangga di daerah wilayah kerjanya di Kota up) dan pemilahan implementasi yang berpola
Malang yaitu Puskesmas Dinoyo. paksa (command-and-control) dan mekanisme
Tujuan penelitian adalah mendiskripsikan pasar (economic incentive). Model implementasi
dan menganalisa implementasi kebijakan pro- kebijakan merupakan bentuk dari kebijakan
mosi kesehatan Puskesmas Dinoyo di Kota tersebut dan mempunyai karakteristik tersendiri,
Malang.Manfaat penelitian sebagai sebagai salah satu model implementasi kebijakan yaitu
masukan bagi Puskesmas Dinoyo Kota Malang implementasi kebijakan publik model George
dan para staf untuk meningkatkan perannya Edward.
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan Menurut Edward dalam Nugroho (2011)
masyarakat diwilayah kerjanya. untuk mewujudkan implementasi kebijakan
publik yang efektif maka perlu aspek diantaranya
Tinjauan Pustaka sebagai berikut ini: (1) komunikasi, (2)
1. Administrasi Publik ketersediaan sumberdaya, (3) disposition, (4)
Pengertian administrasi menurut Nawawi Struktur birokrasi.
(1990) dalam Kencana “administrasi adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan sebagai proses 3. Promosi Kesehatan
pengendalian usaha kerjasama sekelompok ma- Menurut Simnett dan Elwes (1994, h.29)
nusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah promosi kesehatan sebagai memperbaiki ke-
ditetapkan sebelumnya” (1999, h.15). sehatan: memajukan, mendukung, mendorong
Chandler & Plano dalam Keban (2004, h.3) dan menempatkan kesehatan lebih tinggi pada
menjelaskan administrasi publik sebagai proses agenda perorangan maupun masyarakat umum.
dimana sumber daya serta personil publik di- Menurut Notoatmodjo (2007, h.56) promosi ke-

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol .2 , No. 11, Hal. |2


 

sehatan pada hakikatnya merupakan kegiatan Puskesmas dalam Keputusan Menteri


atau usaha menyampaikan pesan kesehatan Kesehatan Republik Indonesia Nomor
kepada masyarakat kelompok atau individu. 128/MENKES/SK/II/2004 adalah unit pelaksana
Pelaksanaan promosi kesehatan menurut Ginting teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang ber-
dkk dalam Panduan Promosi Kesehatan tanggungjawab di dalam penyelenggaraan pem-
Kementrian Kesehatan RI (2011, h.22) dikenal bangunan bidang kesehatan di suatu wilayah
adanya 3 (tiga) jenis sasaran, yaitu (1) sasaran kerja.
primer, (2) sasaran sekunder dan (3) sasaran
tersier. Metode Penelitian
Salah satu tonggak promosi kesehatan Jenis penelitian yang dipakai di dalam
dalam Departemen Kesehatan RI (2008) adalah penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif
Deklarasi Jakarta (1997) yang lahir dari Kon- dengan pendekatan deskriptif. Menurut Nazir
ferensi International Promosi Kesehatan ke-4. (2000, h.63), metode deskriptif adalah suatu
Deklarasi ini merumuskan: metode dalam meneliti status kelompok manusia,
1) Promosi kesehatan adalah investasi utama suatu obyek, suatu sel kondisi, suatu sistem pe-
yang memberikan dampak pada determinan mikiran ataupun penelitian suatu kelas pariwisata
kesehatan, memberikan manfaat kesehatan pada masa mendatang. Tujuan daripada pene-
terbesar pada masyarakat. litian deskriptif ini adalah untuk membuat gam-
2) Promosi kesehatan memberikan hasil positif baran atau tulisan secara sis-tematis. Faktual dan
yang berbeda dibandingkan upaya lain dalam akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
meningkatkan kesetaraan bagi masyarakat hubungan antar fenomena yang diselidiki. Pen-
dalam kesehatan. dekatan kualitatif menurut Robert Bogdan
3) Deklarasi Jakarta juga merumuskan prioritas dikutip Moleong (2001, h.30) merupakan “suatu
promosi kesehatan abad 21: meningkatkan metode yang mengarah pada keadaan atau
tanggung jawab sosial dalam kesehatan, individu-individu secara utuh”. Jadi pokok kaji-
meningkatkan investasi untuk pembangunan annya tidak akan disederhanakan pada variable
kesehatan, konsolidasi dan perluasan ke- yang telah ditata atau suatu hipotesa yang telah
mitraan untuk kesehatan, meningkatkan direncanakan sebelumnya.
kemampuan masyarakat dan pemberdayaan Fokus dalam penelitian ini adalah: (1)
individu-individu serta menjamin tersedianya Implementasi kebijakan promosi kesehatan di
infrastruktur promosi kesehatan. Pendidikan Puskesmas Dinoyo (2) Faktor pendorong dan
kesehatan merupakan komponen yang pen- penghambat promosi kesehatan di Puskesmas
ting dalam promosi kesehatan. (2008, h.8) Dinoyo.
Upaya promosi kesehatan dalam Fitriani Lokasi penelitian di Kota Malang dan situs
(2011) terdapat strategi yang dilakukan dian- penelitian pada Puskesmas Dinoyo. Sumber data
taranya: (1) Advokasi kesehatan, (2) Bina diperoleh dari data primer dan data sekunder.
suasana.Strategi promosi kesehatan juga terdapat Pengumpulan data dilakukan dalam penelitian
dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Nomor 585/MENKES/SK/V/2007 tentang Instrumen penelitian ada peneliti sendiri,
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di pedoman wawancara dan catatan lapangan.
Puskesmas dengan strategi dasar utama yaitu, (1) Analisis data menggunakan Model Interaktif
pemberdayaan, (2) bina suasana, (3) advokasi, yang menurut Miles dan Hubberman yang
serta dijiwai semangat (4) kemitraan. diterjemahkan dalam Sugiyono (2011, h.247).
Analisis model ini melalui 3 tahap yakni reduksi
4. Puskesmas data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Sebagaimana Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 585/MENKES/SK/V/2007 Pembahasan
puskesmas mempunyai tugas sebagai pelaksana 1. Implementasi kebijakan promosi
promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas kesehatan di Puskesmas Dinoyo.
dan diluar gedung puskesmas. Promosi kesehatan Implementasi promosi kesehatan oleh
di dalam gedung puskesmas meliputi loket Puskesmas Dinoyo sejalan dengan penuturan
pendaftaran, poliklinik serta pelayanan KIA dan Edward III mengenai 4 variabel yang mem-
KB, ruang perawatan inap, laboratorium, apotek, pengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan
klinik khusus, halaman puskesmas dan pe- promosi kesehatan yaitu:
manfaatan ruang tunggu. Promosi kesehatan di Komunikasi, keberhasilan implementasi ke-
luar gedung puskesmas meliputi kunjungan bijakan mensyaratkan agar para aktor imple-
rumah, pos-pos kesehatan dan penyuluhan di mentor mengetahui apa yang harus dilakukan
wilayah kerja puskesmas. dalam hal ini komunikasi berkenaan dengan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol .2 , No. 11, Hal. |3


 

pelaksanaan promosi kesehatan didalam gedung masyarakat wilayah kerja puskesmas yang dapat
puskesmas maupun di luar gedung puskesmas dilihat dalam tabel berikut:
ketersediaan sumber daya untuk melaksanakan Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
program, sikap dan tanggap dari para pihak yang Puskesmas Dinoyo
terlibat, dan bagaimana struktur organisasi pe- Rumah
laksana kebijakan. Tahun Kelurahan Tangga PHBS
Resource, dalam hal ini berkenaan dengan Sehat
tersedianya sumberdaya pendukung untuk ke- 2011 Merjosari 37,4% 69,2%
efektifan implementasi kebijakan promosi ke- Sumbersari 21,4% 76,7%
sehatan, yaitu sunberdaya manusia. Hal ini ber- 2012
Tlogowaru 30,0% 80,3%
kenaan dengan sikap yang diberikan oleh petugas Tunggulwulung 26,7% 63,0%
kesehatan dalam memberikan informasi kepada 2013
Ketawanggedhe 22,4% 54,9%
pasien maupun masyarakat yang lain serta Sumber: Puskesmas Dinoyo
tersedianya petugas khusus untuk melakukan Promosi yang dilakukan oleh Puskesmas
promosi kesehatan. Dinoyo dapat diidentifikasi strategi yang di-
Disposition, dalam hal ini berkenaan laksanakan yaitu dengan stretegi sebagai berikut:
dengan kesediaan dari para implementor untuk a. Pemberdayaan masyarakat dengan bentuk
melaksanakan kebijakan publik tersebut. Dis- adanya kader kesehatan disetiap kelurahan
posisi dalam organisasi publik Puskesmas untuk membantu kinerja puskesmas
Dinoyo adalah adanya sikap dukungan yang di- b. Bina suasana dengan bentuk terciptanya rasa
berikan oleh petugas puskesmas dalam melak- nyaman yang dapat dirasakan oleh masya-
sanakan promosi kesehatan di puskesmas. Sikap rakat dalam pemberian penyuluhan
dukungan ini terdapat pada aktor-aktor yang c. Advokasi dengan bentuk kerjasama dengan
melaksanakan promosi kesehatan yaitu petugas masyarakat serta Dinas Kesehatan dalam
khusus promosi dan pemberdayaan yang sudah pemberian informasi kepada masyarakat
mendapatkan pelatihan tentang promosi kese- tentang kesehatan.
hatan dan dibantu dengan kader yang berasal dari d. Media pendukung promosi kesehatan yang
masyarakat dengan diberikan penyuluhan secara digunakan oleh puskesmas hasil dari kreatif
berkala di puskesmas. petugas khusus promosi kesehatan.
Struktur birokrasi, dalam hal ini berkenaan
dengan kesesuian organisasi birokrasi organisasi 2. Faktor Pendukung Dan Penghambat
Puskesmas Dinoyo. Adanya kejelasan dengan Implementasi Promosi Kesehatan
mempergunakan standar pelayanan dalam hal Setiap adanya implementasi maupun
promosi kesehatan seperti penyuluhan yang pelaksanaan promosi kesehatan di puskesmas
dilakukan oleh Puskesmas Dinoyo. tentunya akan mengalami hambatan serta duku-
Promosi kesehatan di dalam gedung ngan sebagai indikator pencapaian keberhasilan
Puskesmas Dinoyo meliputi loket pendaftaran, dan kegagalan setiap kegiatan yang dilakukan.
poliklinik serta pelayanan KIA dan KB, ruang a. Faktor Pendukung
perawatan inap, laboratorium, apotek, klinik Petugas khusus promosi kesehatan selalu
khusus, halaman puskesmas dan pemanfaatan berkoordinasi dengan semua petugas kesehatan
ruang tunggu di masing-masing tempat pela- di Puskesmas Dinoyo dalam memberikan in-
yanan kesehatan. formasi kesehatan kepada masyarakat. Sarana
Puskesmas Dinoyo telah melakukan komu- dan prasarana seperti ruang kerja staff, komputer,
nikasi kesehatan melalui konseling seperti media promosi, dan lain sebagainya yang
pemberian nasehat atau pesan-pesan mengenai memadai membuat proses kerja nyaman dalam
kesehaatn maupun penyuluhan-penyuluhan yang hal implementasi promosi kesehatan yang
dilaksanakan oleh puskesmas. Rekapitulasi per- dilakukan oleh petugas kesehatan khusus untuk
hitungan cakupan komponen kegiatan kinerja promosi kesehatan. Sumber daya manusia pada
puskesmas Dinoyo dalam upaya promosi ke- bagian promosi kesehatan maupun tenaga
sehatan 89,41% data yang diperoleh dari Profil kesehatan pada masyarakat hampir seluruhnya
Puskesmas Dinoyo tahun 2013. Pelaksanaan memiliki latar pendidikan yang mumpuni dalam
promosi kesehatan di luar gedung puskesmas hal pemberian informasi kesehatan. Memiliki pe-
melakukan penyuluhan, kunjungan rumah, survei tunjuk teknis dalam pelaksanaan promosi
lingkungan serta pada pos-pos kesehatan yang kesehatan untuk penyuluhan kepada masyarakat
diadakan di luar gedung puskesmas. Pada sebagai pegangan dalam melakukan promosi
kunjungan rumah diadakan identifikasi atau kesehatan.
rekapitulasi perilaku hidup bersih dan sehat

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol .2 , No. 11, Hal. |4


 

b. Faktor Penghambat Malang (pada tabel pengkajian perilaku hidup


Hambatan-hambatan yang terjadi ini berasal bersih dan sehat). Masih belum optimalnya
dari dalam organisasi maupun diluar. Hambatan pemberdayaan masyarakat yang dilihat dari
dari dalam dapat dilihat dari keterrsediaan masih adanya wilayah yang belum terdapat kader
sumber daya manusia, struktur organisasi, dana, puskesmas serta para kader yang yang ber-
sarana dan fasilitas, informasi serta aturan sistem kunjung kerumah. Karena keterbatasan dana
dan prosedur yang jelas. Hambatan dari luar puskesmas masih belum menyediakan media
dapat dilihat dari kekuatan yang berpengaruh pendukung seperti video dan bahan bacaan yang
secara langsung maupun tidak langsung seperti dapat mendorong rasa ketertarikan masyarakat
aturan, sasaran, kondisi ekonomi, politik, sosial untuk lebih dapat memperhatikan informasi
budaya dan sebagainya. Selain adanya faktor mengenai kesehatan yang diberikan oleh pus-
pendukung, di dalam organisasi apapun tentunya kesmas.
terdapat pula faktor-faktor penghambat yang
mempengaruhi serta dapat menentukan jalannya Kesimpulan
keberhasilan dalam melaksanakan promosi Dari hasil pembahasan dapat ditarik
kesehatan. Adapun faktor penghambat dalam kesimpulan bahwa implementasi kebijakan
implementasi promosi kesehatan di Puskesmas promosi kesehatan yang dilakukan sudah
Dinoyo sebagai berikut: Petugas promosi ke- terlaksana dengan baik sesuai dengan Surat
sehatan dilakukan penunjukkan terhadap Pelak- Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
sana Tugas (PLT). Sebagai Koordinator Promosi 585/MENKES/SK/V/2007 tentang Pedoman
Kesehatan karena kurangnya sumber daya Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
manusia yang bergerak pada bidang ini. Masih Namun masih kurang optimal dalam memotivasi
belum optimalnya kinerja promosi ke-sehatan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
kepada rumah tangga wilayah kerja puskesmas sehat yang dapat dilihat pada tabel dalam
bila dilihat dari hasil pengkajian peri-laku hidup pembahasan dari hasil pengkajian perilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat sekitar puskesmas bersih dan sehat yang dilakukan puskesmas.
yang ternyata masih dibawah rata-rata Kota

Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan RI. (2008). Modul Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Di Puskesmas.
Jakarta, Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI.
Fitriani, Sinta. (2011). Promosi Kesehatan. Yogyakarta, Graha Ilmu.
Keban, Yeremias. (2004). Enam Dimensi Strategi Administrasi Publik: Konsep, Teori dan Isu.
Yogyakarta, Gave Media.
Kencana, Inu et,al. (1997). Ilmu Administrasi Publik. Jakarta, PT. Rineka Cipta
Ginting, Marlina et,al. (2011). Promosi Kesehatan Di Daerah Bermasalah Kesehatan: Panduan Bagi
Petugas Kesehatan Di Puskesmas. Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Puskesmas. Jakarta, Menteri Kesehatan RI.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585/MENKES/SK/V/2007 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas. Jakarta, Menteri Kesehatan RI.
Moleong, Lexy. J. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Nazir, Mohammad. (2003). Metode Penelitian. Jakarta, Ghalia Indo.
Notoatmojdo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta, Rineka Cipta.
Nugroho, Rian. (2011). Public Policy. Jakarta, Elek Media Komputindo.
Simnett, Ewles. (1994). Promosi Kesehatan. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung, Alfabeta.
Wahab, Solichin Abdul (1997). Analisis Kebijaksanaan: Dari Formulasi Keimplementasi
Kebijaksanaan Negara. Jakarta, PT. BumiAksara.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol .2 , No. 11, Hal. |5


KESI
MPULAN

Kesehat an merupakan sal ah satu unsury ang dipandang penting dal


am
kesejahteraan umum.Kesehat an menur utUndang- Undang No. 36 Tahun 2009
merupakankeadaansehat ,baiksecar af isik,mental
,spir
itualmaupunsosi alyang
dapatmemungki nkanset i
aporangunt ukhi dupprodukti
fsecarasosialdanekonomi.
peningkatan kesehat an y ang menur ut WHO adal ah pr oses mengupay akan
i
ndividuindivi
du dan masy ar
akat unt uk meni ngkat
kan kemampuan mer eka
mengendal i
kan faktor-
fakt
or y ang mem- pengaruhikesehat an sehingga dapat
meni ngkat-kanderaj
atkesehatanny a(
Fitriani ,
2011,h.
87).

Salahsat utonggakpromosikesehat andiIndonesiaadalahDeklarasiJakart


a
(1997)dalam DepkesRI( 2008,h.8)yangmer umuskanpr ior
it
aspromosikesehat an
abad 21 unt uk meni ngkatkan t anggung jawab sosi al dalam kesehat an,
meni ngkatkaninvestasiuntukpembangunankesehat andanper l
uasankemi tr
aan
untukkesehat an,meningkatkankemampuanmasy arakatdanperberdayaanindivi
du
sertamenj amintersedi
anyainfrastr
ukturpromosikesehatan.

 Apay
angdi
l
akukan?

peneli
ti
andi Kot
aMalangdansituspenel i
ti
anpadaPuskesmasDi noyo.
Sumberdat adi perol
ehdaridataprimerdandat asekunder.Pengumpul an
data di
lakukan dal am peneliti
an mel al
ui wawancar a, observasi dan
dokumentasi
.I nstr
umenpenelit
ianadapenel i
tisendi
ri
,pedomanwawancar a
dan cat
atan lapangan.Anali
sisdata menggunakan ModelI nter
akt i
fyang
menurutMilesdanHubber many angditerj
emahkandal am Sugiyono( 2011,
h.
247).Anali
sismodeli nimelal
ui3tahapy aknireduksidat
a,penyajiandata,
danpenari
kankesi mpulan.

 Bagai
manacar
amel
akukanpr
omosi
kesehat
andenganbenar
:

PromosiyangdilakukanolehPuskesmasDinoyodapatdi
i
dent
if
ikasist
rat
egi
yangdi
laksanakany ai
tudenganst
retegi
sebagai
beri
kut
:

a)Pemberday
aanmasy arakatdenganbent
ukadanyakaderkesehat
an
di
set
iapkel
urahanunt
ukmembant uki
nerj
apuskesmas.

b)Bi
na suasana dengan bent
ukt erci
ptany
ar asa ny
aman y
ang dapat
di
rasakanol
ehmasy ar
akatdalam pemberianpenyul
uhan

c)Advokasidenganbentukker
jasamadenganmasyar
akatser
taDinas
Kesehatan dal
am pember
ian i
nfor
masikepadamasyar
akattent
ang
kesehat
an.

d)Mediapendukungpromosikesehat
anyangdigunakanol
ehpuskesmas
hasi
ldar
ikreat
ifpet
ugaskhususpromosikesehat
an.
 Dal
am pr
omosi
kesehat
anada2f
akt
ory
ait
u:

1.f
akt
orpendukung

 Sar
anadanpr
asar
ana

 Sumberdayamanusi
ay angmemil
ikil
atarpendi
dikany
angmumpuni
dal
am hal
pember
iani
nformasi
kesehat
an

2.f
akt
orpenghambat

 Hambatan-
hambat
any
angt
erj
adii
niber
asaldar
idal
am or
gani
sasi
maupundil
uar
.

 Hambatandaridal
am dapatdil
ihatdar
iketer
rsedi
aansumberdaya
manusi
a,str
ukturorgani
sasi
,dana,saranadanf asi
l
itas,i
nfor
masi
ser
taat
uransist
em danproseduryangjel
as

 Hambatandar il
uardapatdil
ihatdarikekuat
any angberpengaruh
secar
al angsungmaupunt i
dakl angsungsepertiatur
an,sasar
an,
kondi
siekonomi,pol
i
tik,
sosi
albuday adansebagainy
a.

 kur
angny
asumberday
amanusi
ayangber
ger
akpadabi
dangi
ni.

Li
nkar
ti
kel
jur
nal
:

htt
p:/
/admi
nist
rasi
publ
i
k.st
udent
jour
nal
.ub.
ac.
id/
index.
php/
jap/
art
icl
e/v
iewFi
l
e/668/
355

You might also like