You are on page 1of 15

PROBLEMATIKA PENEGAKAN HUKUM

DI INDONESIA

Eman Sulaiman

Dosen Fak. Syari’ah dan Hukum UIN Alauddin Makassar

Abstract:
Problems of law enforcement in Indonesia is a very serious problem and will continue to grow if the
elements in the system itself no change, no reform itself. Indonesian national character is not good is
the main actor of incompatibilities implementation of the law in this country. It should be stressed
once again, although not all law enforcement in Indonesia is bad. But law enforcement's ugliness
seemed to cover any legal alignment that runs in the eyes of society. So many legal cases are
alternated in a relatively short period, even at the same event. There needs to be true reform, because
of legal issues is fundamental problems of a country, how the public can be secured or how people
can feel the actual justice, is the law that governs all of it, and it should be underlined that the law has
actually been in accordance with people's lives, but unscrupulous who wants to take advantage of
personal and group the originator of all the depravity of law in this country. Needs a lot of
evaluations to be done, there must be a follow clear about the fraud law that is increasingly
becoming. There needs to be a separate firmness and consciousness hierarchy of individuals or
groups involved in it. Need to be instilled a strong mental, embarrassment and the establishment of
faith and piety that childhood should be given to the cadres of leaders and implementers of the state
apparatus or other interested parties. Due both to the law of Indonesia, is also good for the nation
and bad for the law in this country, too bad consequences that will be accepted by society and the
State.
Abstrak:
Masalah penegakan hukum di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius dan akan terus
berkembang jika unsur di dalam sistem itu sendiri tidak ada perubahan, tidak ada reformasi di bidang
itu sendiri. Karakter bangsa Indonesia yang kurang baik merupakan aktor utama dari segala
ketidaksesuaian pelaksanaan hukum di negeri ini. Perlu ditekankan sekali lagi, walaupun tidak semua
penegakan hukum di Indonesia buruk. Namun keburukan penegakan hukum ini seakan menutupi
segala keselarasan hukum yang berjalan di mata masyarakat. Begitu banyak kasus-kasus hukum yang
silih berganti dalam kurun waktu relatif singkat, bahkan bersamaan kejadiannya. Perlu ada reformasi
yang sebenarnya, karena permasalahan hukum ini merupakan permasalahan dasar suatu negara,
bagaimana masyarakat bisa terjamin keamanannya atau bagaimana masyarakat bisa merasakan
keadilan yang sebenarnya, hukumlah yang mengatur semua itu, dan perlu digarisbawahi bahwa
hukum sebenarnya telah sesuai dengan kehidupan masyarakat, tetapi oknum yang ingin mengambil
keuntungan baik pribadi maupun kelompok merupakan penggagas segala kebobrokan hukum di
negeri ini. Perlu banyak evaluasi-evaluasi yang harus dilakukan, harus ada penindaklanjutan yang
jelas mengenai penyelewengan hukum yang semakin hari semakin menjadi. Perlu ada ketegasan
tersendiri dan kesadaran yang hirarki dari individu atau kelompok yang terlibat di dalamnya. Perlu
ditanamkan mental yang kuat, sikap malu dan pendirian iman dan takwa yang sejak kecil harus
diberikan kepada kader-kader pemimpin dan pelaksana aparatur negara atau pihak-pihak
berkepentingan lainnya. Karena baik untuk hukum Indonesia, baik pula untuk bangsanya dan buruk
untuk hukum di negeri ini, buruk pula konsekuensi yang akan diterima oleh masyarakat dan Negara.

Kata Kunci: Problematika Penegakan Hukum

I. PENDAHULUAN mendengar ratapan masyarakat yang terluka


oleh hukum, dan kemarahan masyarakat
Saat ini tidak mudah untuk memapar-
pada mereka yang memanfaatkan hukum
kan kondisi hukum di Indonesia tanpa
adanya keprihatinan yang mendalam

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 64


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
untuk mencapai tujuan mereka tanpa Hukum Negara ialah aturan bagi
menggunakan hati nurani. negara itu sendiri, bagaimana suatu negara
Dunia hukum di Indonesia tengah menciptakan keadaan yang relevan,
mendapat sorotan yang amat tajam dari keadaan yang menentramkan kehidupan
seluruh lapisan masyarakat, baik dari dalam sosial masyarakatnya, menghindarkan dari
negeri maupun luar negeri. Dari sekian segala bentuk tindak pidana maupun
banyak bidang hukum, dapat dikatakan perdata. Namun tidak di Indonesia dalam
bahwa hukum pidana menempati peringkat beberapa tahun terakhir ini, pemberitaan di
pertama yang bukan saja mendapat sorotan media masa sungguh tragis. Bahkan
tetapi juga celaan yang luar biasa dari Hasil survei terbaru dari Lembaga
dibandingkan dengan bidang hukum Survei Indonesia (LSI) menyebutkan bahwa
lainnya. Bidang hukum pidana merupakan 56,0 persen publik menyatakan tidak puas
bidang hukum yang paling mudah untuk dengan penegakan hukum di Indonesia,
dijadikan indikator apakah reformasi hanya 29,8 persen menyatakan puas,
hukum yang dijalankan di Indonesia sudah sedangkan sisanya 14,2 persen tidak
berjalan dengan baik atau belum. Hukum menjawab. Sebuah fenomena yang meng-
pidana bukan hanya berbicara tentang gambarkan betapa rendahnya wibawa
putusan pengadilan atas penanganan hukum di mata publik.
perkara pidana, tetapi juga meliputi semua Dengan landasan pemikiran ini,
proses dan sistem peradilan pidana. penulis akan mencoba memaparkan
Proses peradilan berawal dari mengenaikebijakan, problematika, dampak
penyelidikan yang dilakukan pihak dan pemecahan penegakan hukum di
kepolisian dan berpuncak pada penjatuhan Indonesia. Selain itu penulis juga akan
pidana dan selanjutnya diakhiri dengan memaparkan ketidakpuasan masyarakat
pelaksanaan hukuman itu sendiri oleh terhadap penegakan hukum di Indonesia.
lembaga pemasyarakatan. Semua proses Berdasarkan pemikiran tersebut,
pidana itulah yang saat ini banyak maka yang menjadi fokus kajian dalam
mendapat sorotan dari masyarakat karena tulisan ini adalah sebagai berikut:
kinerjanya, atau perilaku aparatnya yang 1. Bagaimana Definisi kebijakan penegak
jauh dari kebaikan. hukum.
Hukum di Indonesia yang bisa kita 2. Bagaimana problematika penegakan
lihat saat ini bisa dikatakan sebagai hukum hukum di Indonesia.
yang carut marut, mengapa? Karena dengan 3. Bagaimana dampak yang timbul dari
adanya pemberitaan mengenai tindak penegakan hukum di Indonesia.
pidana di televisi, surat kabar, dan media 4. faktor penyebab ketidakpuasan masya-
elektronik lainnya kita dapat mengambil rakat terhadap penerapan hukum di
kesimpulan bahwa hukum di Indonesia Indonesia.
carut marut. 5. Solusi dan cara menghadapai per-
Banyak sekali kejadian yang masalahan dalam penegakan hukum di
menggambarkannya, mulai dari tindak Indonesia.
pidana yang diberikan oleh maling sandal
II. PEMBAHASAAN
hingga maling uang rakyat. Sebenarnya
permasalahan hukum di Indonesia dapat A. Kebijakan Penegak Hukum
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya Kebijakan adalah kepandaian, ke-
yaitu sistem peradilannya, perangkat mahiran, kebijaksanaan; rangkaian konsep
hukumnya, inkonsistensi penegakan dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
hukum, intervensi kekuasaan, maupun rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
perlindungan hukum. kepemimpinan, dan cara bertindak pemerin-

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 65


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
tah; pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, bermartabat berarti dalam penegakan
atau maksud sebagai garis pedoman untuk hukum wajib berpihak pada keadilan, yaitu
manajemen dalam usaha mencapai sasaran keadilan untuk semua. Sebab apabila
dari haluan-haluan pemerintah mengenai penegakan hukum dapat mengaplikasikan
moneter perlu dibahas oleh DPR.1 nilai keadilan, tentulah penerapan fungsi
Sedangkan penegakan adalah proses, hukum tersebut dilakukan dengan cara-cara
cara, perbuatan, menegakkan.2 Selain itu berpikir yang filosofis.
hukum memiliki beberapa pengertian atau Hukum berfungsi sebagai perlin-
definisi dari hukum, antara lain: dungan kepentingan manusia. Agar kepen-
Hukum adalah: 1) Peraturan atau adat tingan manusia terlindungi, hukum harus
yang secara resmi dianggap mengikat, yang dilaksanakan. Dalam penegakan hukum ada
dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah; tiga unsur yang selalu harus diperhatikan,
2) Undang-undang, peraturan, dsb untuk yaitu: kepastian hukum (Rechtssicherheit),
mengatur pergaulan hidup masyarakat; 3) kemafaatan (Zweckmassigkeit) dan keadi-
Patokan (kaidah,ketentuan) mengenai lan (Gerechtigkeit).5
peristiwa (alam, dsb) yang tertentu; 4) Kepastian hukum merupakan per-
Keputusan (pertimbangan) yang diterapkan lindungan yustisiable terhadap tindakan
oleh hakim (di pengadilan); vonis.3 sewenang-wenang, yang berarti bahwa
Hukum adalah keseluruhan peraturan- seseorang akan dapat memperoleh sesuatu
peraturan atau kaedah-kaedah dalam suatu yang diharapkan dalam keadaan tertentu.
kehidupan bersama: keseluruhan peraturan Sebaliknya masyarakat mengharapkan
tentang tingkah laku yang erlaku dalam manfaat dalam pelaksanaan atau penegakan
suatu kehidupan bersama, yang dapat hukum. Hukum adalah untuk manusia,
dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu maka pelaksanaan hukum atau penegakan
sanksi.4 hukum harus memberi manfaat bagi
Jadi, kebijakan penegakan hukum masyarakat. Selain itu masyarakat sangat
adalah usaha-usaha yang diambil oleh berkepentingan bahwa dalam pelaksanaaan
pemerintah atau suatu otoritas untuk atau penegakan hukum keadilan
menjamin tercapainya rasa keadilan dan diperhatikan. Dalam pelaksanaan atau
ketertiban dalam masyarakat dengan penegakan hukum harus adil.6
menggunakan beberapa perangkat atau alat Dalam pasal 27 UUD 1945 dengan
kekuasaan negara baik dalam bentuk jelas tercantum: “Segala warga negara
undang-undang, sampai pada para penegak bersamaan kedudukannya di dalam hukum
hukum antara lain polisi, hakim, jaksa, serta dan pemerintahan dan wajib menjunjung
pengacara. hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
Bangsa yang beradab adalah bangsa ada kecualinya.”
yang menjalankan fungsi hukumnya secara Rumusan tersebut mengandung
merdeka dan bermartabat. Merdeka dan makna bahwa semua warga negara
Republik Indonesia memiliki persamaan
hukum dan hak-hak yang sama di hadapan
1
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum pemerintah.
Bahasa Indonesia, Edisi III, (Jakarta: Balai Pustaka, Dengan demikian dalam Negara
2005), hal. 149 Kesatuan Republik Indonesia tidak boleh
2
Ibid, hal. 1155 ada yang dinamakan diskriminasi terhadap
3
Ibid, hal, 410 warga negara. Bahkan tafsiran tersebut juga
4
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum
5
Suatu Pengantar. Yogyakarta: Liberty, 1999), hal. Ibid, hal. 145
6
40 Ibid, hal. 146.

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 66


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
menyangkut prinsip persamaan itu berlaku Golongan panutan juga harus dapat
bagi siapa saja, apakah ia seorang warga memilih waktu dan lingkungan yang tepat
negara atau bukan, selama mereka adalah di dalam memperkenalkan norma-norma
penduduk Negara Republik Indonesia.7 atau kaidah-kaidah hukum yang baru serta
B. Problematika Penegakan Hukum di memberikan keteladanan yang baik.9
Namun sebagaimana yang telah kita
Indonesia
ketahui bahwa salah satu penyebab
Masalah utama penegakan hukum di lemahnya penegakan hukum di Indonesia
negara-negara berkembang khususnya adalah masih rendahnya moralitas aparat
Indonesia bukanlah pada sistem hukum itu penegak hukum (hakim, polisi, jaksa dan
sendiri, melainkan pada kualitas manusia advokat) serta judicial corruption yang
yang menjalankan hukum (penegak sudah terlanjur mendarah daging sehingga
hukum). Dengan demikian peranan manusia sampai saat ini sulit sekali diberantas.
yang menjalankan hukum itu (penegak Adanya judicial corruption jelas menyulit-
hukum) menempati posisi strategis. kan penegakan hukum di Indonesia karena
Masalah transparansi penegak hukum para penegak hukum yang seharusnya
berkaitan erat dengan akuntabilitas kinerja menegakkan hukum terlibat dalam praktek
lembaga penegak hukum. korupsi, sehingga sulit diharapkan bisa ikut
Undang-undang No. 28 tahun 1999 menciptakan pemerintahan yang baik atau
tentang penyelenggara negara yang bersih good governance. Penegakan hukum hanya
dan bebas dari korupsi, kolusi dan bisa dilakukan apabila lembaga-lembaga
nepotisme, telah menetapkan beberapa asas. hukum (hakim, jaksa, polis dan advokat)
Asas-asas tersebut mempunyai tujuan, yaitu bertindak profesional, jujur dan menerap-
sebagai pedoman bagi para penyelenggara kan prinsip-prinsip good governance.
negara untuk dapat mewujudkan penye- Beberapa permasalahan mengenai
lenggara yang mampu menjalankan fungsi penegakan hukum, tentunya tidak dapat
dan tugasnya secara sungguh-sungguh dan terlepas dari kenyataan, bahwa ber-
penuh tanggung jawab.8 fungsinya hukum sangatlah tergantung pada
Penegak hukum merupakan golongan hubungan yang serasi antara hukum itu
panutan dalam masyarakat, yang hendaknya sendiri, penegak hukum, fasilitasnya dan
mempunyai kemampuan-kemampuan ter- masyarakat yang diaturnya. Kepincangan
tentu, sesuai dengan aspirasi masyarakat. pada salah satu unsur, tidak menutup
Mereka harus dapat berkomunikasi dan kemungkinan akan mengakibatkan bahwa
mendapatkan pengertian dari golongan seluruh sistem akan terkena pengaruh
sasaran (masyarakat), di samping mampu negatifnya.10 Misalnya, kalau hukum ter-
membawakan atau menjalankan peranan tulis yang mengatur suatu bidang kehidupan
yang dapat diterima oleh mereka. Selain itu, tertentu dan bidang-bidang lainnya yang
maka golongan panutan harus dapat berkaitan berada dalam kepincangan. Maka
memanfaatkan unsur-unsur pola tradisional seluruh lapisan masyarakat akan merasakan
tertentu, sehingga menggairahkan partispasi akibat pahitnya.
dari golongan sasaran atau masyarakat luas. Penegak hukum yang bertugas
menerapkan hukum mencakup ruang
7
Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara dan lingkup yang sangat luas, meliputi: petugas
Pilar-Pilar Demokrasi. Jakarta: Sinar Grafika,
2011), hal. 110
8 10
Siswanto Sunarso, Penegakan Hukum Psiko- Soerjono Soekanto, dan Mustafa
tropika, Kajian Sosiologi Hukum. Jakarta: PT Raja Abdullah, Sosiologi Hukum dalam Masyarakat.
Grafindo Persada, 2005), Hal. 50 Jakarta: Rajawali Press, 1987), hal. 20.

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 67


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
strata atas, menengah dan bawah. penegak hukum itu sendiri. Ketidakmam-
Maksudnya adalah sampai sejauhmana puan penegakan hukum diakibatkan
petugas harus memiliki suatu pedoman profesionalisme aparat yang kurang,
salah satunya peraturan tertulis yang sedangkan ketidakmauan penegakan hukum
mencakup ruang lingkup tugasnya. Dalam berkait masalah KKN (korupsi kolusi dan
penegakkan hukum, menurut Soerjono nepotisme) yang dilakukan oleh aparat
Soekanto sebagaimana dikutip oleh hukum sudah menjadi rahasia umum.
Zainuddin Ali, kemungkinan penegak Terlepas dari dua hal di atas lemahnya
hukum mengahadapi hal-hal sebagai penegakan hukum di Indonesia juga dapat
berikut: kita lihat dari ketidakpuasan masyarakat
a) Sampai sejauhmana petugas terikat karena hukum yang nota benenya sebagai
dengan peraturan yang ada, wadah untuk mencari keadilan bagi
b) Sampai batas-batas mana petugas masyarakat, tetapi malah memberikan rasa
berkenan memberikan kebijakan, ketidakadilan.
c) Teladan macam apakah yang sebaiknya Akhir-akhir ini banyak isu yang
diberikan oleh petugas kepada sedang hangat-hangat di perbincangkan
masyarakat, salah satunya adalah permasalahan korupsi.
d) Sampai sejauhmanakah derajat sinkroni- Kasus ini seakan sudah menjadi tradisi
sasi penugasan yang diberikan kepada yang mendarah daging di bangsa ini.
para petugas sehingga memberikan Penyakit korupsi melanda seluruh lapisan
batas-batas yang tegas pada wewenang- masyarakat bahkan yang menjadi perhatian
nya.11 saat ini adalah para aparat yang seharusnya
Lemahnya mentalitas aparat penegak menjadi penegak dalam kasus ini juga ikut
hukum mengakibatkan penegakkan hukum terkait di dalamnya. Salah satu lembaga
tidak berjalan sebagaimana mestinya. yang menjadi perhatian adalah lembaga
Banyak faktor yang mempengaruhi lemah- peradilan.
nya mentalitas aparat penegak hukum Korupsi telah merambat dan mengo-
diantaranya lemahnya pemahaman agama, tori hampir seluruh institusi penegakan
ekonomi, proses rekruitmen yang tidak hukum kita termasuk lembaga peradilan.
transparan dan lain sebagainya. Sehingga Misalnya saja tentang salahnya penegakan
dapat dipertegas bahwa faktor penegak hukum di Indonesia seperti saat seseorang
hukum memainkan peran penting dalam mencuri sandal, ia disidang dan didenda
memfungsikan hukum. Kalau peraturan hanya karena mencuri sandal seorang briptu
sudah baik, tetapi kualitas penegak hukum yang harganya bisa dibilang murah,
rendah maka akan ada masalah. Demikian sedangkan para koruptor di Indonesia bisa
juga, apabila peraturannya buruk sedangkan dengan leluasa merajalela, menikmati hidup
kualitas penegak hukum baik, kemungkinan seakan tanpa dosa, karena mereka
munculnya masalah masih terbuka. memandang rendah hukum yang ada di
Kondisi riil yang terjadi saat ini di Indonesia.
Indonesia mengindikasikan adanya kegaga- Kita ambil contoh Arthalyta Suryani
lan aparat-aparat penegak hukum dalam beberatahun lalu, yang menempati ruang
menegakan hukum. Kegagalan penegakan tahanan yang terbilang mewah dari tahanan
hukum secara keseluruhan dapat dilihat dari yang lain karena lengkap dengan fasilitas
kondisi ketidakmampuan (unability) dan televisi, kulkas, AC, bahkan sampai ruang
ketidakmauan (unwillingness) dari aparat karokean. Hal ini kemudian memperlihat-
kan diskriminasi di dalam pemutusan
perkara oleh lembaga peradilan kita dimana
11
Zainuddin Ali. Filsafat Hukum. Jakarta: rakyat miskin yang tidak mempunyai
Sinar Grafika 2006), Hal. 95

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 68


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
kekuatan financial seakan hukum begitu bebas begitu saja, walaupun ada yang
runcing kepadanya sedang-kan para orang- terjerat hukuman tapi penjaranya bagaikan
orang yang berduit menganggap hukum itu kamar hotel.
bisa dibeli bahkan saya anggap bahwa sel Sebenarnya apa yang terjadi dengan
tahanan mereka tidak layaklah dikatakan lembaga penegak hukum kita, sehingga
sebagai sel tetapi hotel sementara sedang- justice for all (keadilan untuk semua)
kan rakyat miskin begitu merasakan yang berubah menjadi justice not for all
namanya sel tahanan. (keadilan untuk tidak semua). Hukum di
Hukum di negara kita ini dapat negara kita ini seakan tidak memperlihatkan
diselewengkan atau disuap dengan mudah- cerminan terhadap kesamaan di depan
nya, dengan inkonsistensi hukum di hukum yang merata kepada semua lapisan
Indonesia. Selain lembaga peradilan, masyarakat tetapi terkesan tajam kebawah
ternyata aparat kepolisianpun tidak lepas kepada rakyat miskin tetapi tumpul keatas
dari penyelewengan hukum. Misalnya saat terhadap mereka yang mempunyai uang.
terkena tilang polisi lalu lintas, ada Berbagai kasus terkait dengan penegakan
beberapa oknum polisi yang mau atau hukum di Indonesia yang sangat
bahkan terkadang minta suap agar kasus ini memprihatinkan menjadi cambuk atau
tidak diperpanjang, polisinya pun men- pukulan telak serta menjadi potret buram
dapatkan keuntungan materi dengan cepat bagi kita semua sebagai satu kesatuan
namun salah tempat. Ini merupakan contoh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
kongkrit di lingkungan kita. Indonesia. Ini menjadi ironi tersendiri bagi
Persamaan di hadapan hukum yang kita.
selama ini di kampanyekan oleh pemerintah Di Indonesia sendiri hukum dibuat
nyatanya tidak berjalan dengan efektif. berlandaskan Pancasila serta UUD 1945.
Hukum yang berlaku sekarang di Indonesia Dalam penegakkan hukum di Indonesia
seakan-akan berpihak kepada segelintir memang terjadi beberapa masalah seperti
orang saja. Supremasi hukum di Indonesia ketidakmampuan suatu lembaga keadilan
masih harus diperbaiki untuk mendapat dalam memberikan keadilan itu sendiri bagi
kepercayaan masyarakat dan dunia masyarakat. Keadilan dianggap suatu yang
internasional tentunya terhadap sistem sulit untuk didapatkan terutama bagi
hukum Indonesia. Masih banyak kasus- masyarakat kelas bawah yang sekiranya
kasus ketidakadilan hukum yang terjadi di merupakan golongan yang tidak mampu
negara kita. Keadilan harus diposisikan dalam segi materi. Sekiranya kita dapat
secara netral, artinya setiap orang memiliki melihat fakta yang terjadi di lapangan
kedudukan dan perlakuan hukum yang dengan berbagai macam kasus yang ada
sama tanpa kecuali. Namun, keadaan yang dan melibatkan masyarakat kelas bawah.
sebaliknya terjadi di Indonesia. Hukum Beberapa kasus seperti pencurian sendal
seakan tajam kebawah namun tumpul yang dilakukan oleh seorang murid
keatas. Ini terbukti dengan banyaknya kasus terhadap salah satu anggota kepolisian
yang terjadi, contohnya saja kasus nenek misalnya, terdapat berbagai kejanggalan
Minah yang divonis 1,5 bulan penjara dalam kasus tersebut seperti berbedanya
karena mencuri tiga buah kakao. Dari segi sandal yang dimaksud serta adanya
manapun mencuri memang tidak dibenar- penganiayaan terhadap sang pelaku oleh
kan. Namun, kita juga harus melihat dari oknum polisi tersebut. Dengan hanya
sisi kemanusiaan. Betapa tidak adilnya mencuri sepasang sendal jepit yang
ketika rakyat kecil seperti itu betul-betul kemungkinan pula bukan anak tersebut
ditekan sedangkan para pejabat yang pelakunya, malah diberikan tuntutan
korupsi jutaan bahkan miliaran rupiah hukuman 5 tahun penjara. Adilkah itu ?

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 69


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
Masyarakat awam pun pasti mengetahui energy-pun dipertanyakan karena memang
apa yang dimaksud keadilan. Berbeda menyalakan lampu pada siang hari adalah
dengan kasus yang melibatkan rakyat kecil pemborosan energi. Beberapa Undang-
yang seharusnya memang bisa diselesaikan undang yang seharusnya dibuat setiap tahun
dengan rasa keadilan serta kekeluargaan, dengan jumlah yang sudah ditetapkan pun
para pimpinan negara yang terhormat malah molor sehingga hanya ada sedikit Undang-
melakukan banyak korupsi dan tak undang yang sudah terealisasikan. Hal ini
terselesaikan masalahnya. tentu menjadi catatan bagi pemerintah yang
Para penegak hukum antara lain seharusnya hukum itu untuk keteraturan
hakim, jaksa, polisi, advokat dan penasihat serta tercipta kedamaian di negara kita
hukum. Di tangan merekalah terletak suatu menjadi begitu tidak dapat diandalkan.
beban kewajiban untuk mengimplementasi- Selain dengan masalah-masalah
kan suatu prinsip keadilan sebagaimana tersebut tentu dengan adanya hukum yang
yang tercantum dalam sila kedua secara lemah maka ketahanan negara juga akan
optimal dan maksimal. Namun, hal lemah. Bisa kita lihat dari berbagai macam
sebaliknya terjadi di Indonesia. Banyak kasus tentang perbatasan negara maupun
kasus penegakan hukum yang tidak berjalan pencaplokan wilayah dan budaya yang
semestinya. Banyak keganjalan yang terjadi dilakukan oleh negara tetangga. Pemerintah
didalam penegakan hukum itu seperti Indonesia sangat lamban dalam mengambil
dengan mudahnya seseorang yang sikap dalam hal pertahanan dan keamanan
mempunyai uang mendapatkan fasilitas di negara, adanya kesenjangan sosial di
ruang tahanan atau ada beberapa kasus wilayah perbatasan Indonesia serta kota-
yang sangat mengganjal keputusan yang di kota lain di Indonesia serta sarana dan
putuskan seperti kasus pencurian sandal infrastruktur di daerah perbatasan yang
diatas. sangat kurang menjadi masalah yang harus
Penegakkan hukum dari aparat ditanggapi serius oleh pemerintah.
kepolisian juga dinilai sangat kurang, bisa Masyarakat perbatasan tentu merasa dianak
dilihat dengan banyaknya penilangan tirikan oleh pemerintah karena tidak adanya
kepada kendaraan bermotor yang berakhir peran pemerintah dalam mengatasi hal
dengan istilah UUD (Ujung-Ujungnya tersebut, dan tentu hal ini menjadi senjata
Duit) atau biasa disebut uang sogokkan. bagi negara lain untuk dengan mudah
Serta ada pula masalah tentang kebijakkan- mencaplok daerah perbatasan sebagai
kebijakkan pemerintah yang dinilai kurang daerah negaranya karena negara tersebut
serta tidak didasari dengan landasan hukum mengambil hati masyarakat dengan
yang tepat. Seperti kebijakkan bagi memberi berbagai macam kebutuhan oleh
pengendara motor yang diharuskan negara tersebut berbeda dengan apa yang
menyalakan lampu utama pada siang hari diberikan oleh pemerintah Indonesia.
yang dinilai kurang realistis. Karena Hal tersebut menyebabkan bahwa
menyalakan lampu pada siang hari sama suatu hukum di Indonesia walaupun dibuat
saja dengan pemborosan energi, sesung- dengan berlandaskan pancasila serta UUD
guhnya cahaya matahari sudah cukup 1945 namun dalam pelaksanaannya tidak
terang bagi pengguna jalan. Dan alasan ada jiwa pancasila yang melekat dalam
karena banyaknya terjadi kecelakaan siang setiap penegak hukum serta pemerintah
hari oleh para pengguna sepeda motor tentu Indonesia. Dengan melemahnya hukum di
bukan karena lampu atau cahaya yang Indonesia tentu sedikit demi sedikit maka
kurang. keadilan di Indonesia akan terkikis dengan
Dengan adanya pemanasan global dan adanya sikap pemerintah yang seakan
yang dicanangkan pemerintah tentang save hanya mementingkan dirinya sendiri,

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 70


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
jabatan dan kekuasaan politik bagi diri dan setegak-tegaknya kalau sudah dihadapkan
partainya dengan uang. Mereka tentunya mengabul-
Sungguh menjadi sesuatu yang ironis kan permintaan Gayus tersebut tidak
ketika kepercayaan masyarakat kepada dengan cuma-cuma, tetapi ada imbalan
pemimpinnya menjadi berkurang, dan yang diberikan kepada para petugas
ketika itulah masyarakat akan menjadi tersebut. Beberapa kasus yang diungkapkan
merasa tersakiti serta tak mempercayai sebelumnya seperti kasus Artalita, ini
kepemerintahan negara, karena keper- semua tidak lepas dari lemahnya iman
cayaan adalah salah satu tiang keadilan dan aparat yang bertugas menegakkan hukum
kemakmuran. Ketika hukum yang hanya ketika sudah di hadapkan dengan uang.
memihak golongan tertentu maka keadilan Apakah ini yang di namakan “uang
juga akan memudar dan akan meruntuhkan berbicara”? Dan apakan hukum di negeri
derajat dan martabat negara. Dengan ini semudah itu menjadi lunak?. Kalau
runtuhnya derajat negara, runtuh pula sudah seperti itu Anda pun dapat
negara tersebut dan akan mudah bagi pihak- menilainya sendiri sebenarnya apa yang
pihak yang merasa diuntungkan dengan telah melanda hukum di negeri tercinta kita
situasi ini yaitu adanya intervensi asing ini, sehingga jangan heran kalau ada istilah
dalam masalah negara. yang kemudian muncul di masyarakat kita
Karena intervensi itu sendiri sudah tentang penegakkan hukum di Indonesia
mulai muncul ketika banyaknya media yaitu KUHP (Kasih Uang Habis Perkara).
asing yang memberitakan tentang bobrok- Ini adalah cerminan bahwa rakyat Indonesia
nya negara ini. Sebagai salah satu sudah mulai hilang kepercayaan dengan
contohnya dimana ada media asing yang penegakan hukum yang ada di Indonesia.
memberitakan tentang masalah jembatan Penegakan hukum yang carut-marut,
yang tak layak di Indonesia. Masyarakat kacau, dan mengesampingkan keadilan
terutama para siswa yang ingin bersekolah tersebut bisa saja diminimalisir kalau
harus menantang nyawa dengan seandainya hukum dikembalikan kepada
menyebrangi sungai hanya dengan seutas fungsi aslinya, yaitu untuk untuk
tali. Dimana peran pemerintah? Hanya ada menciptakan keadilan, ketertiban serta
janji yang entah kapan akan ditepati. kenyamanan. Selain itu sebagaimana
Hukum memang salah satu cara untuk menurut Soerjono Soekanto, hukum dapat
memberikan keadilan, dan hukum berfungsi dengan baik diperlukan
seharusnya ditegakkan dengan bijaksana, keserasian dan hubungan antara empat
tegas dan apa adanya. faktor, yakni:
Selain beberapa faktor diatas, faktor 1. Hukum dan peraturan itu sendiri.
uang juga mempengaruhi penegakan
hukum di Indonesia. Beberapa kasus bisa Kemungkinannya adalah bahwa ter-
menjadi cerminan lemahnya hukum di jadi ketidak cocokan dalam peraturan
Indonesia ketika sudah berbenturan dengan perundang-undangan mengenai bidang-
uang, misalnya saja kasus korupsi yang bidang kehidupan tertentu. Kemung-
menjerat nama Gayus Tambunan. Kasus ini kinan lainnya adalah ketidakcocokan
memang sudah di selesaikan dipengadilan, antara peraturan perundang-undangan
tetapi walaupaun Gayus telah ditempatkan dengan hukum tidak tertulis atau hukum
di dalam penjara, nyatanya dia masih bebas kebiasaan. Kadangkala ketidakserasian
untuk berwisata ke Bali bahkan sampai antara hukum tertulis dengan hukum
keluar negeri yaitu Makau. Ini karena kebiasaan, dan seterusnya.
lemahnya iman para petugas yang 2. Mentalitas Petugas yang menegakkan
seharusnya menegakkan keadilan hukum hukum.

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 71


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
Penegak hukum antara lain dengan damai menuju suatu
mencakup hakim, polisi, jaksa, pembela, kesejahteraan jasmani maupun rohani.12
petugas pemasyarakatan, dan seterusnya. Penegakan hukum yang acap kali
Apabila peraturan perundang-undangan menciderai rasa keadilan, baik keadilan
sudah baik, akan tetapi jika mental menurut pandangan yuridis maupun
penegak hukum kurang baik, maka akan keadilan menurut masyarakat. Hal inilah
terjadi pada sistem penegakkan hukum. salah satu pemicu ketidakpercayaan
masyarakat terhadap kinerja aparat penegak
3. Fasilitas yang diharapkan untuk
hukum dalam menegakan hukum di tengah
mendukung pelaksanaan hukum.
masyarakat. Jika kita pandang dari
Kalau peraturan perundang-undangan kacamata sosiologi hukum, kita dapat
sudah baik dan juga mentalitas mengasumsisikan bahwa ada dua faktor
penegaknya baik, akan tetapi fasilitas yang paling menonjol yang mempengaruhi
kurang memadai, maka penegakkan aparat penegak hukum dalam menegakan
hukum tidak akan berjalan dengan hukum yaitu faktor internal dan eksternal.
semestinya. Adapun faktor internal (yang berasal dari
4. Kesadaran dan kepatuhan hukum dari penegak hukum itu sendiri) salah satu
para warga masyarakat. contoh, adanya kecenderungan dari aparat
penegak hukum dalam menegakan hukum
Namun dipihak lain perlu juga berpedoman pada undang-undang semata
disadari bahwa penegakan hukum bukan sehingga mengesampingkan nilai-nilai yang
tujuan akhir dari proses hukum karena berkembang dalam masyarakat. Selanjutnya
keadilan belum tentu tercapai dengan faktor eksternal (yang berasal dari luar
penegakan hukum, padahal tujuan penegak hukum itu sendiri) misalnya ketika
akhirnya adalah keadilan. Pernyataan di terjadi peristiwa hukum adanya kecen-
atas merupakan isyarat bahwa keadilan derungan masyarakat yang menyelasaikan
yang hidup di masyarakat tidak mungkin dengan caranya sendiri.
seragam. Hal ini disebabkan keadilan Lembaga hukum merupakan lembaga
merupakan proses yang bergerak di penegak keadilan dalam suatu masyarakat,
antara dua kutub citra keadilan. lembaga di mana masyarakat memerlukan
Naminem Laedere semata bukanlah dan mencari suatu keadilan. Idealnya,
keadilan, demikian pula Suum Cuique lembaga hukum tidak boleh sedikitpun
Tribuere yang berdiri sendiri tidak dapat bergoyah dalam menerapkan keadilan yang
dikatakan keadilan. Keadilan bergerak di didasarkan atas ketentuan hukum dan
antara dua kutub tersebut. Pada suatu syari’at yang telah disepakati bersama.
ketika keadilan lebih dekat pada satu Hukum menjamin agar keadilan dapat
kutub, dan pada saat yang lain, keadilan dijalankan secara murni dan konsekuen
lebih condong pada kutub lainnya. untuk seluruh rakyat tanpa membedakan
Keadilan yang mendekati kutub asal-usul, warna kulit, kedudukan,
Naminem Laedere adalah pada saat keyakinan dan lain sebagainya.
manusia berhadapan dengan bidang- Jika keadilan sudah tidak ada lagi
bidang kehidupan yang bersifat netral. maka masyarakat akan mengalami
Akan tetapi jika yang dipersoalkan ketimpangan. Oleh karena itu, lembaga
adalah bidang kehidupan spiritual atau hukum dalam masyarakat madani harus
sensitif, maka yang disebut adil berada
lebih dekat dengan kutub Suum Cuique
12
Tribuere. Pengertian tersebut meng- Abdul Anshori Ghofur, Filsafat Hukum
isyaratkan bahwa hanya melalui suatu Sejarah, Aliran dan Pemaknaan. Yogyakarta: Gajah
tata hukum yang adil orang dapat hidup Mada University Press, 2006), hal. 55-56

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 72


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
menjadi tempat mencari keadilan. Hal ini Problematika penegakan hukum yang
bisa diciptakan jika lembaga hukum mengandung unsur ketidakadilan meng-
tersebut dihormati, dijaga dan dijamin akibatkan adanya issumafia peradilan,
integritasnya secara konsekuen.13 keadilan dapat dibeli, munculnya bahasa-
Jika kita berkaca kepada potret bahasa yang sarkastis dengan plesetan
penegakan hukum di Indonesia setelah HAKIM (Hubungi Aku Kalau Ingin
menilik dari berbagai kasus (menurut Menang), KUHAP diplesetkan sebagai
penulis) belumlah berjalan dengan baik, Kurang Uang Hukuman Penjara, UUD
bahkan bisa dikatakan buruk. Lemahnya (Ujung-Ujungnya Duit) tidaklah muncul
penegakan hukum di Indonesia saat ini begitu saja. Kesemuanya ini merupakan
dapat tercermin dari berbagai penyelesaian “produk sampingan” dari bekerjanya
kasus besar yang belum tuntas salah lembaga-lembaga hukum itu sendiri.
satunya praktek korupsi yang menggurita, Ungkap-ungkapan ini merupakan reaksi
namun ironisnya para pelakunya sangat dari rasa keadilan masyarakat yang
sedikit yang terjerat oleh hukum. terkoyak karena bekerja lembaga-lembaga
Kenyataan tersebut justru berbanding hukum yang tidak profesional maupun
terbalik dengan beberapa kasus yang putusan hakim/putusan pengadilan yang
melibatkan rakyat kecil, dalam hal ini semata-mata hanya berlandaskan pada
aparat penegakkan hukum cepat tanggap, aspek yuridis. Berlakunya hukum di
karena sebagaimana kita ketahui yang tengah-tengah masyarakat, mengemban
terlibat kasus korupsi merupakan kalangan tujuan untuk mewujudkan keadilan,
berdasi alias para pejabat dan orang-orang kepastian hukum dan kemanfaatan dan
berduit yang memiliki kekuatan (power) pemberdayaan sosial bagi masyarakatnya.
untuk menginterfensi efektifitas dari C. Dampak dalam Penegakan Hukum di
penegakan hukum itu sendiri.
Indonesia
Realita penegakan hukum yang
demikian sudah pasti akan menciderai hati Penyelewengan atau inkonsistensi di
rakyat kecil yang akan berujung pada Indonesia berlangsung lama bertahun-tahun
ketidakpercayaan masyarakat pada hukum, hingga sekarang, sehingga bagi masyarakat
khususnya aparat penegak hukum itu Indonesia ini merupakan rahasia umum,
sendiri. Sebagaimana sama-sama kita hukum yang dibuat berbeda dengan hukum
ketahui para pencari keadilan yang note yang dijalankan, contoh paling dekat
bene adalah masyarakat kecil sering dibuat dengan lingkungan adalah, penilangan
frustasi oleh para penegak hukum yang pengemudi kendaraan yang melanggar tata
nyatanya lebih memihak pada golongan tertib lalu lintas. Mereka yang melanggar
berduit. Sehingga orang sering menggam- tata tertib lalu lintas tidak jarang ingin
barkan kalau hukum Indonesia seperti berdamai di tempat atau menyelewengkan
jaring laba-laba yang hanya mampu hukum, kemudian seharusnya aparat yang
menangkap hewan-hewan kecil, namun menegakkan hukum tersebut dapat menangi
tidak mampu menahan hewan besar tetapi secara hukum yang berlaku di Indonesia,
hewan besar tersebutlah yang mungkin namun tidak jarang penegak hukum
menghancurkan seluruh jaring laba-laba.14 tersebut justru mengambil kesempatan yang
tidak terpuji itu untuk menambah pundi-
pundi uangnya.
13
Oleh karena itu, akibat-akibat yang
Miftah Thoha. Birokrasi dan Politik di
ditimbulkan dari masalah penyelewengan
Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, ,
hukum tersebut diantaranya, yaitu:
2003). Hal. 218
14
Jimly Asshiddiqie, op.cit. Hal. 156

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 73


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
1. Ketidakpercayaan masyarakat pada terdakwa, sedangkan polisi dan hakim yang
hukum seharusnya bisa menjadi penengah bagi
kedua belah pihak yang sedang terlibat
Masyarakat berependapat hukum
kasus hukum bisa jadi lebih condong pada
banyak merugikan mereka, terlebih lagi
soal materi sehingga mereka berusaha banayknya materi yang diberikan oleh salah
satu pihak yang sedang terlibat dalam kasus
untuk menghindarinya. Karena mereka
hukum tersebut.
percaya bahwa uanglah yang berbicara, dan
dapat meringankan hukuman mereka, fakta- 4. Penggunaan Tekanan Asing dalam
fakta yang ada diputar balikan dengan Proses Peradilan
materi yang siap diberikan untuk penegak Dalam hal ini kita dapat mengambil
hukum. Kasus-kasus korupsi di Indonesia contoh pengrusakan lingkungan yang
tidak terselesaikan secara tuntas karena para diakibatkan oleh suatu perusahaan asing
petinggi Negara yang terlibat di dalamnya yang membuka usahanya di Indonesia,
mempermainkan hukum dengan menyuap mereka akan minta bantuan dari negaranya
sana sini agar kasus ini tidak terungkap,
untuk melakukan upaya pendekatan kepada
akibatnya kepercayaan masayarakatpun Indonesia, agar mereka tidak mendapatkan
pudar. hukuman yang berat, atau dicabut izin
2. Penyelesaian konflik dengan kekerasan memproduksinya di Indonesia.15
Penyelesaian konflik dengan kekera- D. Ketidakpuasan Masyarakat Terhadap
san contohnya ialah pencuri ayam yang Penegakan Hukum di Indonesia
dipukuli warga, pencuri sandal yang Ketidakpuasan masyarakat terhadap
dihakimi warga. Konflik yang terjadi di
penegakan hukum di Indonesia ini
sekelompok masyarakat di Indonesia merupakan fakta dan data yang ditunjukkan
banyak yang diselesaikan dengan dari hasil survei terhadap masyarakat oleh
kekerasan, seperti kasus tawuran antar Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang
pelajar, tawuran antar suku yang menyebutkan bahwa 56,0 persen publik
memperebutkan wilayah, atau ada salah menyatakan tidak puas dengan penegakan
satu suku yang tersakiti sehingga dibalas hukum di Indonesia, hanya 29,8 persen
degan kekerasan. Mereka tidak mengindah- menyatakan puas, sedangkan sisanya 14,2
kan peraturan-peraturan kepemerintahan, persen tidak menjawab. Mereka yang tak
dengan masalah secara geografis, mereka. puas terhadap penegakan hukum di
Ini membuktikan masayarakat Indonesia Indonesia merata di semua segmen. Mereka
yang tidak tertib hukum, seharusnya yang tinggal di kota maupun desa,
masalah seperti maling sandal atau ayam berpendidikan tinggi maupun rendah,
dapat ditangani oleh pihak yang yang mereka yang berasal dari ekonomi atas
berwajib, bukan dihakimi secara maupun ekonomi bawah.
seenakanya, bahkan dapat menghilangkan Namun demikian, mereka yang
nyawa seseorang. tinggal di desa, berasal dari ekonomi
3. Pemanfaatan Inkonsistensi Penegakan bawah, dan berpendidikan rendah lebih tak
Hukum untuk Kepentingan Pribadi puas jika dibandingkan dengan mereka
yang berada di kota dan berpendidikan
Dari beberapa kasus di Indonesia,
tinggi. Hal ini disebabkan karena mereka
banyak warga Negara Indonesia yang
yang berada di desa dan kelompok ekonomi
memanfaatkan inkonsistensi penegakan
hukum untuk kepentingan pribadi.
Contohnya ialah pengacara yang menyuap 15
Supriadi. Hukum Lingkungan di Indonesia.
polisi ataupun hakim untuk meringankan
Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hal. 312

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 74


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
bawah lebih sering menghadapi kenyataan terdahulu. Berbagai hal sudah bergeser dari
merasa diperlakukan tidak adil jika amanah konstitusi namun kita tidak
berhadapan dengan aparathukum. Ketidak- sepantasnya untuk menyalahkan sepenuh-
puasaan responden terhadap penegakan nya kegagalan tersebut kepada para
hukum di Indonesia cenderung meningkat penegak hukum atau pihak-pihak yang
dari tahun ke tahun yaitu 37,4 persen menjalankan hukum karena bagaimana pun
(Survei LSI Januari 2010), sebesar 41,2 masyarakat adalah pemegang hukum dan
persen (Oktober 2010), sebesar 50,3 persen tempat hukum tersebut berpijak.
(September 2011), sebesar 50,3 persen Semboyan “Bhineka Tunggal Ika”
(Oktober 2012), dan terakhir 56,6 persen merupakan entri yang sangat menuju
(April 2013).16 masyarakat kewargaan. Masyarakat kewar-
Uraian di atas menunjukkan betapa gaan pertama-tama akan mempersoalkan
rusaknya hukum di Indonesia. Mungkin siapa-siapa yang termasuk ke dalam
yang tidak mendapat sorotan adalah kategori warga atau kewargaan dalam
lembaga pemasyarakatan karena tidak masyarakat. Reformasi hukum hendaknya
banyak orang yang mengamatinya. Tetapi secara sungguh-sungguh menjadikan
lembaga ini sebenarnya juga tidak dapat “eksistensi kebhinekaan” menjadi agenda
dikatakan sempurna. Lembaga yang dan bagaimana mewujudkan ke dalam
seharusnya berperan dalam memulihkan sekalian fundamental hukum. Kalau kita
sifat para warga binaan (terpidana) ternyata belajar dari pengalaman, maka semboyan
tidak dapat menjalankan tugasnya dengan “Bhineka Tunggal Ika” lebih memberi
baik. Jumlah narapidana yang melebihi dua tekanan pada aspek ”Tunggal”, sehingga
kali lipat dari kapasitasnya menjadikan memperkosa eksistensi pluralism. Demi
nasib narapidana juga semakin buruk. ketunggalan atau kesatuan, pluralism tidak
Mereka tidak tambah sadar, tetapi justru dibiarkan ada.
belajar melakukan tindak pidana baru Bertolak dari pengakuan terhadap
setelah berkenalan dengan narapidana eksistensi pluralism tersebut, maka konflik
lainnya. Tentunya ini jauh dari konsep adalah fungsional bagi berdirinya masyara-
pemidanaan yang sesungguhnya bertujuan kat. Konflik bukan sesuatu yang harus
untuk merehabilitasi terpidana. Bahkan ditabukan, sebab mengakui kebhinekaan
fakta yang ada hari ini, beberapa narapidana adalah mengakui konflik, sebagai sesuatu
dengan leluasanya membuat “aturan” yang potensial. Dengan demikian, filsafat
sendiri dengan merubah hotel prodeo yang dipegang adalah menyalurkan konflik
tersebut menjadi hotel bak bintang lima. sedemikian rupa sehingga menjadi
produktif buat masyarakat.
E. Pemecahan Problematika Penegakan
Masalah tentang problematika
Hukum di Indonesia
penegakan hukum telah menjadi sebuah
Berbagai realita yang terjadi di era tema yang sangat menarik untuk diangkat
reformasi sampai sekarang terkait dengan dalam berbagai seminar. Salah satu
penegakan hukum yang terdapat di diantaranya tidak ada kepuasaan yang
Indonesia sudah tidak relevan dengan apa dicapai subjek hukum yang tidak lain
yang tertuang dalam kontitusi negara ini. adalah manusia serta berbagai badan-badan
Indonesia dengan berbagai macam problem hukum.
tentang anarkisnya para penegak hukum, Saya mencoba untuk memberikan
hal ini sudah tidak sesuai dengan apa yang beberapa pemecahan dari berbagai
di cita-citakan oleh para pendiri bangsa problematika penegakan hukum di
Indonesia. Yang pertama yakni bagaimana
16 sikap serta tindakan para sarjana hukum
(http://www.lsi.or.id/riset/).

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 75


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
untuk lebih memperluas cakrawalanya hitam putih belaka hanya akan meng-
dalam memahami atau menganalisis hasilkan putusan-putusan yang kontrover-
masalah-masalah yang terjadi sekarang ini. sial dan tidak memenuhi rasa keadilan yang
Di sini dibutuhkan sebuah pandangan kritis sebenarnya.
akan makna atau arti penting penegakan Cara yang ketiga yakni program
hukum yang sebenarnya. Selain itu jangka panjang yang perlu dilakukan yakni
dibutuhkan ilmu-ilmu sosial lainnya seperti penerapan pendidikan karakter dalam setiap
sosiologi dalam mengidentifikasi masalah- tingkatan pendidikan. Untuk mengetahui
masalah sosial serta penegakan hukum yang tingkat keefektifan program tersebut dalam
ada dalam masyarakat agar dalam membangun atau menguatkan mental anak
pembuatan hukum ke depannya dapat bangsa ditengah penurunan kualitas sumber
menjadikan kekurangan atau kegagalan di daya manusia bangsa Indonesia tidak
masa lalu sebagai bahan pembelajaran. semudah membalikkan telapak tangan.
Namun yang perlu diingat bersama Namun perlu kita pupuk dulu agar nantinya
adalah adanya kesadaran dalam generasi-generasi penerus bangsa tidak
pelaksanaaan hukum serta adanya keadilan salah langkah dalam mengambil setiap
tanpa memandang suku, agama, ras, serta keputusan. Program ini juga mempunyai
budaya seperti yang terkandung di dalam implikasi positif terhadap penegakan
pasal 27 ayat 1 yang berbunyi sebagai hukum yang dijalankan di Indonesia karena
berikut: “Segala warga negara bersamaan para penegak hukum telah dibekali pem-
kedudukannya di dalam hukum dan bangunan karakter yang akan melahirkan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum atau menciptakan manusia Indonesia yang
dan pemerintahan itu dengan tidak ada unggul.
kecualinya.” Untuk cara keempat yakni adanya
Kemudian yang kedua, cara untuk penghargaan bagi jaksa dan hakim
menyelesaikan berbagai masalah terkait hal berprestasi yang memberikan terobosan-
tersebut yakni bagaimana tindakan para terobosan dalam penegakan hukum di
aparat penegak hukum mulai dari polisi, Indonesia. Dengan adanya penghargaan ini
hakim, jaksa, serta pengacara dalam diharapkan setiap jaksa maupun hakim
menangani setiap kasus hukum dengan berlomba untuk memberikan terobosan
dilandasi nilai-nilai kejujuran, sadar akan yang bermanfaat bagi penegakan hukum di
namanya keadilan, serta melakukan proses- Indonesia.
proses hukum sesuai dengan aturan yang Meskipun saat ini kepercayaan
ada di dalam undang-undang negara kita. masyarakat terhadap aparat penegak hukum
Bukan hanya itu filosofi Pancasila sebagai masih sangat rendah. Keberanian lembaga-
asas kerohanian dan sebagai pandangan lembaga hukum bangsa ini akan menjadi
hidup dalam bertindak atau sebagai pusat titik cerah bagi penegakan hukum. Namun
dimana pengamalannya sesuai dengan cita- selain itu kesadaran masyarakat dalam
cita dan tujuan negara kita sebagaimana menaati hukum akan menjadi hal yang
telah dijelaskan dalam pembukaan UUD mempengaruhi penegakkan hukum di
1945 yang terdapat pada alinea ke-IV. Indonesia. Karena lemahnya penegakan
Hukum seharusnya tidak ditegakkan dalam hukum selama ini juga akibat masyarakat
bentuknya yang paling kaku, arogan, hitam yang kurang menaati hukum.
putih. Tapi harus berdasarkan rasa keadilan
III. PENUTUP
yang tinggi, tidak hanya mengikuti hukum
dalam konteks perundang-undangan hitam A. Kesimpulan
putih semata. Karena hukum yang Masalah penegakan hukum di
ditegakkan yang hanya berdasarkan konteks Indonesia merupakan masalah yang sangat

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 76


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
serius dan akan terus berkembang jika harus dilaksanakan, karena sudah demikian
unsur di dalam sistem itu sendiri tidak ada ketetapan itu berlaku. Merupakan karek-
perubahan, tidak ada reformasi di bidang itu teristik yang harus tertanam dalam diri
sendiri. Karakter bangsa Indonesia yang pribadi ataupun kelompok kepentingan.
kurang baik merupakan aktor utama dari Kita harus malu dengan Undang-Undang
segala ketidaksesuaian pelaksanaan hukum tersebut, harus malu dengan pendiri bangsa
di negari ini. Perlu ditekankan sekali lagi, yang rela menumpahkan darah demi
walaupun tidak semua penegakan hukum di memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,
Indonesia tidak semuanya buruk, Namun kita harus menghargai semua perjuangan itu
keburukan penegakan ini seakan menutupi dengan hal yang tidak dapat membuat
segala keselaran hukum yang berjalan di negeri ini malu di mata masyarakat ini
mata masyarakat. Begitu banyak kasus- sendiri bahkan dunia luar. Bangsa yang
kasus hukum yang silih berganti dalam besar tidak hanya berdasarkan luasan
kurun waktu relatif singkat, bahkan wilayahnya ataupun betapa banyaknya
bersamaan kejadiaannya. Perlu ada jumlah penduduk, tetapi dengan meng-
reformasi yang sebenarnya, karena per- hargai perjuangan para pahlawan terdahulu
masalahan hukum ini merupakan per- dengan menjalankan ketentuan hukum yang
masalahan dasar suatu negara, bagaimana berlaku demi terciptanya keamanan,
masyarakat bisa terjamin keamanannya atau ketentraman dan kesejahteraan masyarakat.
bagaimana masyarakat bisa merasakan B. Kritik dan Saran
keadilan yang sebenarnya, hukumlah yang
mengatur semua itu, dan perlu digaris- Kritik dan saran sangat saya harapkan
bawahi bahwa hukum sebanarnya telah dalam makalah ini, segala kekurangan yang
sesuai dengan kehidupan masyarakat, tetapi ada dalam makalah ini mungkin karena
pihak-pihak yang ingin mengambil kelalaian atau ketidaktahuan saya dalam
keuntungan baik pribadi maupun kelompok penyusunannya. Segala hal yang tidak
merupakan penggagas segala kebobrokan relevan, kekurangan dalam pengetikan atau
hukum di negeri ini. bahkan ketidakjelasan dalam makalah ini
Perlu banyak evaluasi-evaluasi yang merupakan proses saya dalam memperlajari
harus dilakukan, harus ada penindaklan- bidang studi ini dan diharapkan sayayang
jutan yang jelas mengenai penyelewengan menulis ataupun bagi pembaca dapat
hukum yang kian hari kian menjadi. Perlu mengambil manfaat dari makalah ini.
ada ketegasan tersendiri dan kesadaran
yang hierarki dari individu atau kelompok DAFTAR PUSTAKA
yang terlibat di dalamnya. Perlu
ditanamkan mental yang kuat, sikap malu Ali, Zainuddin Ali. 2006. Filsafat
dan pendirian iman dan takwa yang sejak Hukum. Jakarta: Sinar Grafika
kecil harus diberikan kepada kader-kader Anonim. 2013. Bahan Rilis LSI_Korupsi
pemimpin dan pelaksana aparatur negara dan Kepercayaan Publik pada
atau pihak-pihak berkepentingan lainnya. Penegak Hukum.
Karena baik untuk hukum Indonesia, baik
Anonim. 2013. Penegakan Hukum di
pula untuk bangsanya dan buruk untuk
Indonesia Sangat Memprihatin-
hukum di negeri ini, buruk pula kon-
kan. Diakses pada tanggal 24
sekuensi yang akan diterima oleh
Januari 2016 dalam (http://news.
masayarakat dan Negara.
okezone.com/read/2013/04/10/339/7
Jadi, penerapan dalam pasal 1 ayat (3)
89007/penegakan-hukum-di-
UUD 1945 perubahan ketiga yang berbunyi
indonesia-sangat-memprihatinkan)
“Negara Indonesia adalah Negara hukum”,

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 77


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
Asshiddiqie, Jimly. 2011. Hukum Tata Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Negara dan Pilar-Pilar Demokrasi. Persada
Jakarta: Sinar Grafika Soekanto,Soerjono dan Mustafa Abdullah.
Asshiddiqie, Jimly. 2012. Pengantar Ilmu 1987. Sosiologi Hukum dalam
Hukum Tata Negara. Jakarta: PT. Masyarakat. Jakarta: Rajawali Press
Raja Grafindo Persada Sunarso, Siswanto. 2005. Penegakan
Ghofur, Abdul Anshori. 2006. Filsafat Hukum Psikotropika, Kajian
Hukum Sejarah, Aliran dan Pema- Sosiologi Hukum. Jakarta: PT Raja
knaan. Yogyakarta: Gajah Mada Grafindo Persada
University Press Supriadi. 2008. Hukum Lingkungan di
Mertokusumo, Sudikno. 1999. Mengenal Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika
Hukum Suatu Pengantar. Yogya- Thoha, Miftah. 2003. Birokrasi dan Politik
karta: Liberty di Indonesia. Jakarta: PT. Raja
Soekanto, Soerjono. 2011. Faktor-Faktor Grafindo Persada.
yang Mempengaruhi Penegakan

Eman Sulaiman, Problematika Penegakan Hukum di Indonesia 78


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM

You might also like