You are on page 1of 11

Tinjauanpustaka

APLIKASI KLINIS RETIKULOSIT

KetutSuega
DivisiHematologi-OnkologiM edikBagian/SM FIl
muPenyakitDalam FK Unud/RSUPSanglah
Email
:ksuega@ yahoo.com

ABSTRACT

Ret
iculocytesareimmaturenonnucleatederyt hrocyt
est
hatarereleasedfrom t
hebonemarrow fol
lowi ngenucleati
onof
t
henormoblast. Undertheinfluenceoferythropoi
eti
n, commit
tederythroidprogeni
torcel
lsdivi
deanddifferenti
atethrougha
seri
esofstages, givingrisebasophilicnormoblast
s, polychromatophil
icnormoblasts, andorthochromi
cnormoblastsinsequence.
Reticul
ocytesaresimilartomatureredbloodcells, exceptt hatt
heyret ai
nfunct
ioningpol yribosomesandcont
inuetosynthesi ze
hemoglobi
n. Becausethereticulocytestageoferythroiddifferentiat
iononlylastsafew days, t
henumberofreticulocyt
esinthe
bloodi
sausefulclinicalindicatoroftherateoferyt
hropoi
esi s. Ret
iculocyt
esexistint
hecirculationforonl
y1 –2daysandsignal
themarrow eryt
hropoieticactivity3–4daysafteri
ronwasacti
velyincorporatedint
ohaemoglobin. Earlychangesi
nreticulocyte
countmaysi mplyreflectthereleaseofimmaturereti
cul
ocyt
esfrom themarrow rathert
hanthetrueexpansi onoferythropoiesis.
Reti
culocytecountshaveonceagainacquiredgreati nterestandimportancefol
lowingtheint
roductionofinstrumentsthatuse
dyesspecific forRNA. Thishasresulted in preci
se and accurat
e countseven atl
ow ret
iculocyt
e concent
rationsThe lat
est
generat
ion ofautomated analyzerprovidesaddit i
onalinformat
ion on ret
icul
ocyt
es, such astheimmat
urereticulocytefracti
on
(IRF)andot herreticulocytindices, eg, meanreti
culocyt
evolume(M CVr)andmeanret i
culocyt
ehaemoglobincontent(CHr).
To date, t
hemostwidely studied ofthereticulocyt
eindicesist
heCHr . Thehemogl obi
n cont
entisconsi
dered to beconst
ant
throughoutthel
ifetimeoferythrocytesandcircul at
ingreti
cul
ocytes1 unlessst
ruct
uralchangestakepl
acethatcompromisethe
amountofcyt
opl
asm orcausecellularfragment
ati
on. Thenormalval
uefort
heflowcyt
omet
ry method can rangefrom 1% t
o
2% dependi
ngonthecutoffpointusedtoseparat ereticul
ocytesfrom thenormalredbloodcellpopul
ati
on. Sincereticulocyte
enumerat
ionprovidesinformationaboutthebonemarrow act
ivit
yandt heeffect
ivenessofredbl
oodcel
lproduction, iti
scrucial
i
nthecl
ini
calapplicationofreticulocytesparamet
erst
oai
dthedi
agnosi
sofanemi
cpat
ient
s, andformoni
toringbonemarrow
t
ranspl
ant
ati
onpatients, patientsundergoingtherapywi
thmarrow t
oxi
cdrugs, andpat
ient
sbei
ngt
reat
edforanemia.

Keywords:flowcytometry, reticulocytes, clinicalappl


icat
ions

PENDAHULUAN birumet il
in. Retikulositakanmasukkesirkulasidarah
tepidanbertahankurangl ebihselama24jam sebelum
Retikulosit adalah Sel Darah M erah (SDM ) akhi rnya mengal ami pematangan menjadi eritrosit.
yang masih mudayang ti dak berintidan berasaldari Pada pasien t anpa anemi a hitung retikulositnya
prosespematangan normoblasdisumsum tulang. Sel berkisarantara1 –2%. Jumlahi nipentingkarenadapat
inimempunyaijaringan organelabasofilikyangt erdi
ri digunakan sebagaii ndikatorproduktivitasdanaktivitas
dariRNA danprotoforpirinyangdapatberupaendapan eritropoiesisdisumsum t ulang dan membantu untuk
dan berwarna biru apabil a dicatdengan pengecatan menent ukanklasi fikasianemi asebagaihiperproliferatif,

AplikasiKl ini
sRet i
kul
osi
t 191
K. Suega, M Bakta
normoproliferatif, atau hipoproliferatif. Penghit ungan penderi
ta-penderita yang mendapatkan kemoterapi
jumlah retikulositi nibisa dilakukan dengan met ode sert
a moni toring penderita yang mendapatperawatan
manualmenggunakan pengecatan supravitaldan bi sa untukanemi anya.7
1-3
dengananalisaotomatisflowsitometer .
Pemeriksaan reti kulosi t kembali mendapat ERITROPOIESIS
perhatian yang penti ng set elah dit emukannya
pemeriksaaan dengan alatyang l ebih canggi h dengan Sepert isell ainnya yang beredardidarah tepi,
pewarnaanyangspesi fikuntukRNA. Hasilpemeri ksaan SDM berasal dari pl uripotenti al hematopoitic stem
inijauhlebihtepatdanakuratwalaupunpadakosentrasi celldibawah pengaruh l i
ngkungan mikro sumsum
retikulosityang rendah. Bahkan generasiterakhirdari tulangdanbeberapaj enissi toki ntert entuyangbekerja
alatinimampumemberikaninformasitambahansepert i padafaseawaldarihematopoiesi s. Selinduk iniakan
adanya gambaran fraksiretikul ositmuda (IRF) dan berkembang menjadistem cellyang committed untuk
beberapaparemeterlainnyasepertiM CVr(Reticulocyte satu j enisseldarah. Pada proseseri tropoiesisselini
Mean Corpuscular Vol ume), M CHCr (Reticulocyte disebut sebagai commi tted eritroi d progenitor cell .
Mean Corpuscular Hemogl obin Concentrati on) dan Padafaseiniseli nibel um bi sadibedakandenganstem
rerata kadar hemogl obin dal am retikulosit (CHr).4,5 celll ainyadansepert ijugastem cel l,selindukeritroid
Kadar retikulosit darah mencermi nkan ukuran iniberedar secara bebas didarah tepi. Pada tingkat
kuantitatif dari eri tropoiesi s, sedangkan paramet er inimulaiakan diekspresikan reseptorsitokin khusus
retikulositlebihmemberi kani nformasikondisitent ang yait u EpoR (receptorf orerythropoietin). Eritropoitin
kualitas retikulosit. Sekarang ini indek reti kulosit iniakan merangsan prosesproliferasidan hiperplasia
yang banyak dipakaidiklinisadal ah CHr . Kandungan dariseli ndukeri troid. Apabil aerit ropoitininitidakada
hemoglobin dianggap konst an sepanjang masa hidup makaselindukeri troidakhi rnyaakanmati(apoptosis).
darieritrositdanretikulositkecualikal auadaperubahan Eritropoi tin manusia merupakan gli koprotein 193-
struktural yang menyebabkan terjadi nya gangguan aminoacid dengan beratmolekul34 KD. Sekitar90%
fungsi dan fragment asi intraselul er . Sel ama proses eritropoi tininidihasi lkandiginjaldansisanyaberasal
perkembangannya retukulositdidalam sumsum tul ang dariorganekstrarenal.8,9
akan membuat hemogl obin. CHr yang merupakan Hipoksi a atau anemi a akan merangsang sel
refleksi pembuatan hemoglobin yang t erbaru di yang memproduksierit ropoi etin akan membuatdan
sumsum tulang juga merupakan cermi n dariadanya melepaskan erit ropoi etini nikedal am darah dan akan
cadangan besiyang adekuat. Halinilebi h bermanfaat beredar menuj u ke jaringan yang membutuhkannya
dibandingkan pemeri ksaan buti r-but irbesidisumsum terutamaselprogeni toreri troiddisumsum tulanguntuk
tulangyangmerupakanperkiraaankasardaricadangan memacu proses pembent ukan SDM (eritropoiesis).
besididalam sistem ret ikuloendotel ial .6 Sebagaiaki bat
nyaakan terjadipeni ngkatan pelepasan
Aktifitas eritropoitik didalam sumsum t ulang retikul osit ke darah t epi sehi ngga bisa mengatasi
dan kecepatan pengeluaran seldarisumsum tul ang kel uhananemia.Sehi nggaapabi ladidapatkankosentrasi
kedarah tepi akan menentukan jumlah ret ikulosit retikul osityang rendah padapenderit adengan infeksi
didarah tepi, oleh karenanya pemeriksaan retikul osit kemungkinanhali nidisebabkanol ehkarenaproduksi
ini mempunyai peran klinis yang krusial dal am eritropoi et i
n yang t idak adekuatatau respon selinduk
hal: membantu diagnosis penderita anemia, unt uk eritroid yang sub opt imal .10 Oleh karena aktivitas
monitoring prosestransplantasisumsum tulang, juga eritropoit in ini sangat spesi fik t erhadap sel eritroid

192 JPenyDal
am, Vol
ume 11Nomor3September2010
makasekarang inibanyak dikembangkan rekombinan PERKEM BANGAN DAN PEM ATANGAN
eritopoitin yang bersaldarimanusia, yang digunakan RETIKULOSIT
secara luas untuk mengobatipenderita anemia pada
gagal ginjal atau penekanan sumsum tulang aki bat Sel ama proses eri tropoiesi s selinduk eritrosit
11-13
keganasan. Bahkan akhir-akhirinibanyak diduga yang pal ing tua at au late-stage erytroblasts akan
disalah gunakan sebagaidoping oleh paraat li
tpapan mengal ami pemat angan dengan menghilangnya inti
14
atasuntukmeningkatkanperformannya. sehinggamenjadiret ikulosi t. Dal am periodebeberapa
hari proses pematangan ini dit andai dengan: (1)
penyempurnaanpembentukanhemoglobindanprotein
lainya sepert ihal nya SDM yang matang;(2)adanya
perubahan bentuk dari besar kel ebih kecil, unifom
dan berbentuk biconcave discoi d;dan (3)terjadinya
degradasiprot ei
n plasma dan organelinternal serta
residualprot ein lai nnya. Bersamaan dengan adanya
perubahan int rinsik i ni reti kulositakan bermigrasi
kesi rkulasi darah t epi . Namun demikian populasi
ret i
kulosi ti nibukanl ah sesuatu yang homogen oleh
Gambar1. Eri
tropoiesis10 karena adanya t ingkat an maturasi yang berbeda
dari reti kul osit t ersebut . Dengan meningkatnya
Dibawahpengaruheritropoieti nmakaseli nduk rangsanganeritropoi sissepertimisal nyaadanyaproses
eritroid akan membelah dan berdiferensi asi. M ula- perdarahan atau hemol isi s, jumlah dan proporsidari
mulaakanmunculselpronormobl astyangmerupakan sel ret ikul osit muda akan meni ngkat baik didalam
selbesardan pada selinilah pert ama kalidit emukan sumsum t ulang maupun di darah tepi. Ada perbedaan
adanyapembentukkanhemoglobi n. Danmul aifaseini masa hidup antara ret ikul ositnormaldan retikulosit
selmuda darigarisketurunan eri troid dapatdikenal i muda(imatur)yaitu membran retikul ositimaturakan
secaramorfologi.Selanj utnyapemat anganakant erj adi lebi h kaku dan t idak st abil , disampi ng itu retikulosit
di sumsum tulang dimana sel proerit roblast akan imat uri nimasi h mempunyaireseptoruntuk protein
menjadi basophilic normoblast, polychromatophi lic adesifsedangkan ret ikulosi tnormalt elah kehilangan
normoblast, orthochromatophi li
c normoblast, dan resept ori nibegit useli nibermi grasikeperifer .16 Suatu
pada akhirnya akan mematangkan diri menjadi studimemperkirakan lama wakt u tinggalretikulosit
retikulosit. Setiap langkah pematangan tersebutakan disumsum tul ang sebelum memasukisirkulasidarah
diikutidengan perubahan berupa peningkat an jumlah tepibervariasiantara17 j am padatikusnormalsampai
hemoglobin, ukuranmenjadilebihkecil,intiselmenj adi 6,5jam padati kusyangmenderit aanemia.17
lebih piknotik yang pada akhirnya akan menghi lang Walaupun ret ikul osit baik di sumsum tulang
padasaatseliniakandikeluarkandarisumsum t ulang. maupundidaraht epibi sadi pisahkandarikontaminasi
Retikulosityangbarudikeluarkandarisumsum tul ang sel yang sama dari kompartemen yang berbeda
masing mengandung ribosome dan RNA dan masih akan t etapi pemi sahan ini ti dak sempurna sekali
terusmemproduksihemoglobin. Setelah 1 – 2 haridi sehi ngga met ode unt uk membedakan masih perlu
darah tepiretikulositakan kehil angan ribosome dan di sempurnakanunt ukmengetahuidengantepatfungsi
RNAnyadanakanmenjadiseleritrositmatang.8,15 fisiologi s dan maturasidariret ikulosit. Diperkirakan

AplikasiKl ini
sRet i
kul
osi
t 193
K. Suega, M Bakta
intrinsik dari ret ikul osit stress, akan menyebabkan
sel i ni lebi h cepat di bersihkan dari sirkulasi oleh
resepien normaldengan kecepat an yang lebih besar
dibandingkan dengan resepi en yang anemia;dan (3)
bai kret ikul ositnormalmaupunretikul osityangstress
akan disi ngkirkan dengan kecepat an yang bertambah
denganberl alunyawaktupadapenderi tayanganemia.
Secarakeseluruhan datainimenunujukkan, padasaat
proses anemi a berjal an akan t erjadiproses adaptasi
yang memungkinkan sel yang di produksi selama
anemi atersebutakanberedarlebihlamapadabinatang
yangdibuatanemidi bandi ngkandenganbinatangyang
Gambar2. Erythroidmarrow maturation15
normal.Studiyangl ainj ugamendukunghalinidimana
didapat kan bahwapeni ngkatan masahidup retikulosit
waktupematanganreti kulosi tadalahberkisarant ara2
pada bi natang yang anemi a bukan disebabkan oleh
–5jam, tergantungmetodeyangdipakai , spesiesyang
adanyaoverl oad sist em ret ikol uendotelialakan tetapi
dipelajaridanjugatingkatstimulasiproseseritropoesis
hali nidi duga ol eh adanya prosesadaptasilien yang
tersebut.18 Faktoryang menentukan kapan ret ikulosit
menurunkan akt ifitas penghancurannya terhadap
keluardarisumsum tulang ke si rkulasimasih bel um
retikulosi tyangstress.16,18
jelas diketahui. Ada studiyang mendapat kan bahwa
Besidigunakan unt uk mensintesishemoglobin
perbedaanspesiesdapatmenent ukanperbedaan jumlah
oleh seli nduk eri troi d di sumsum tul ang pada proses
retikulosityangberedardidaraht epi,dimanapadat ikus
eritropoi esis yang pada akhi rnya bermuara dengan
dan babididapatkan jumlah reti kulosityang banyak
pel epasan reti kulosi tke si rkul asi, dan akan memberi
sedang pada manusia, anj ing dan kuci ng jumlahnya sinyaluntuk akt ivi taseri tropoiesi s3 – 4 harisetelah
sedikitbahkanpadakudahampi rtidakdidapat kanatau besit erpakaiunt ukmembuathemoglobin. Olehkarena
sedikitsekali. Perbedaan yang uni ki nibisa dikenal i ituCHrdianggapdapatmerefleksi kanketersediaanbesi
dengan metodemanualdengan pengecat an supravit al selama pembentukan SDM , dan parameterretikulosit
sepertimetodebirumeti len.13 ini menggambarkan keseimbangan antara besi dan
Retikulosityang sangatmuda (imatur)adal ah eritropoi esisdalam 28j am terakhi r. Penelitiakhir-akhir
retikulosityangdilepaskankedarahtepiakibatadanya inibanyak mengi ndi kasikan bahwa CHrmerupakan
rangsangan akibatanemiadan hali nidisebutstressed indi kator unt uk ket ersedi aan besiselama pemberian
reticulocyte. Retikulosi
tjenisinimempunyaimasahidup terapi rekombi nan erit ropoet in manusia. Perubahan
invivoyanglebihpendekapabil aditranfusikankedalam kadarhit ungret ikulosi tawalhanyal ahmenggambarkan
resipiennormaldansecaraumum dianggapselinit idak kel uarnya reti kulosi t muda dari sumsum tulang
normalkarena tidak melaluiperkembangan selyang dan bukan merupakan t anda adanya ekspansi dari
normalsampaike divisiterminaldariperkembangan proseserit ropoei sisdan dengan alasan initentu lebih
retikulosit.Sebuahstudii nginmeneli timasahidupdari pent ingunt ukmengetahuiresponerit ropoesisterhadap
retikulositnormaldan retikulositstressinibai k pada pemberi anbesidi bandingkanhanyamelihatretikulosit
pasien normal maupun pasien anemia. Eksperimen indekssaja. Ol eh karenai tu jugamakapenghitungan
ini mendapatkan data: (1) masa hidup retikulosit retikulositimmature berdasarkan kandungan RNAnya
akan normalkalau normalretikulositdiinjeksikan ke denganflowsit omet riakanmemberi kaninformasiyang
11,19
binatang yang non anemik;(2)oleh karenagangguan lebi htepat.

194 JPenyDal
am, Vol
ume 11Nomor3September2010
PARAM ETER DARIRETIKULOSIT Paramet er retikulosit yang lain yang bisa
dihasi l
kan ol eh anali ser automati s adalah fraksi
Dengan metode flowcytometer akan retikulositmuda(IRF).Retikul ositmudainiberkorelasi
memungkinkan pengukuran parameter retikul osi t denganti ngkatfloresensiyangti nggipadaflowsitometer
yang lebih banyak diantaranya adalah retikulositsel dan i nidi akibat kan oleh t ingginyakandungan protein
volume (M CVr), kosentrasi hemoglobin (M CHCr), RNAnya. Reti kulosit muda ini bisa digunakan
dan kandungan hemoglobi n rerata (CHr). Pada sebagaiindi katorakt i
fitas eritropoi etik. Oleh karena
subyeknormal, terapierit ropoetinakanmeni ngkatkan pemeri ksaanparameterinikurangspesi fikolehadanya
M CVrdan menurunkan M CHCr . Dan dengan kadar gangguan dan pengaruh leukositdan juga kesulitan
serum feritin yang lebih besardari100 u/lt idak akan untukstandari sasi,penggunaanklini sdaripemeriksaan
didapatkanadanyaretikulosithipokromi k. Pemeriksaan IRF masihsangatt erbatas. Fraksiret i
kulositimaturini
CHrbanyak dilakukan padapenderitayang menjalani mencermi nkan deraj aterit ropoi esis akan tetapitidak
dialisis. CHrinimenunjukkan sensiti fitas 100% dan sebagai indi kator adanya eritropoi esis yang iron-
spesi fisitas 80% dan l ebih akuratsebagaipredi ktor restricted.21
untuk mengetahui respon terhadap terapi besi Eritropoi esis inefekti f adal ah suatu proses
dibandingkan serum feritin atau sat urasi transferin. penghancuran sel induk eri troid yang prematur
Studilainmenunjukkandenganbase line CHrkurang disumsum t ulang. Dalam keadaan normal inefektif
dari28 pg mempunyaisensiti fitassebesar78% dan eritropoiesis initerjadikurang dari10% akan tetapi
spesi fisitas sebesar 71% untuk mendeteksi adanya pada kasus M DS (Myelodyspl astic Syndrome),
eritropoiesisiron-restricteddibandingkandengan50% hemogl obi nopat i
, anemi a di seritropoetik dan anemia
dan 39% untuk pengukuran parameterbi okimiayang megaloblast i
k akan dij umpaipeningkatan dariproses
6,20
biasa. eritropoiesi si nefektifini. Choi , dkk.22 dalam studinya
Demikian pula pada pasien yang menj alani untuk menel iti besarnya eritropoi esis inefektif ini
bedahjantungpemberianbesii ntavenabersamadengan mendapatkanbahwapengukuranrasi oantararetikulosit
eritropoitin akan menghi ndari produksi ret ikulosit di sumsum tul ang terhadap reti kulosit terkoreksi
yang hipokromik dan CHrmasih dal am batasnormal . didaraht epimerupakanukuranyangpentinguntukbisa
Ada beberapa kondi siyang menyebabkan penurunan memperkirakanberat nyagangguanproduksiSDM .
kadarCHr . Disamping anemi adefisiensibesi(ADB),
talasemia alfa dan beta juga menyebabkan retikul osit PEM ERIKSAAN RETIKULOSIT
yangmikrodanhipokromik. Anemiakurangbesibi sa
dideteksipadastadium sangatdinidenganmenurunnya Pemeri ksaan laboratorium untuk memeriksa
secara progresif levelCHr walaupun indi kator dari retikulosit didasarkan pada temuan adanya protein
SDM masihnormalnamunpersediaanbesisudahmul ai RNA padasi toplasmadariretikulosit. Sejaktahun1940
berkurang sehinggamempengaruhiproseseritropoi sis sampaiawal1980 pemeriksaan retikulositseluruhnya
dan akan menginduksiproduksipresentaseret ikulosit ditentukandenganpemeri ksaanmikroskoppadahapusan
dengankandunganhemoglobinyangrendah. Beberapa daraht epi,dimanaret i
kulositdiwarnaidenganpewarna
studiterakhirmenyimpulkan bahwa CHrmerupakan supravitalwalaupun metode inirelat if tidak akurat,
prediktorterkuatuntukADB padaanak dan dianggap lambatdanl ebihmerepot kan. Namunsejaktahun80an
sebagaisalah satu alternatifstandardiagnosis unt uk mulaidi kembangkanpemeri ksaanyanglebihcanggih,
6,20
statuskekuranganbesi. lebih cepat , lebih akurat yaitu flowcytometer yang

AplikasiKl ini
sRet i
kul
osi
t 195
K. Suega, M Bakta
menggunakan pewarna yang berfloresensi spesi fik tersebut harus di lakukan koreksi terhadap kadar
dengan RNA. Alati nidapatmeni laitingkatmaturasi hematokri t pasien yang bersangkutan dan koreksi
dariretikulositdengan menghit ung fraksifloresensi terhadap efek dari eri tropoietin t erhadap proses
dariretikulositpada masing-masing regi o baik pada pelepasanret ikulosi tmudadarisumsum tulangkedarah
floresensi rendah, floresensi sedang maupun pada tepi. Pada kebanyakan laboratori um biasanya secara
intensitasfloresensitinggi.Tinggatintensitasfloresensi otomat is dilakukan koreksi dengan jumlah absolut
dariretikulositinisecaralangsungberkorelasidengan seldarah merah sehingga di dapatkan jumlah absolut
kuantitasRNA intraselulerdan oleh karenanya dapat dariret ikulosit , ataudenganmengalikandenganfraksi
mencerminkan fungsi maturitas seluler . Floresensi hematokri tpasi en dengan hemat okritnormal(45%)
tinggidariretikulositdengan kandungan RNA yang sehi ngga didapat kan indek produksiretikulosit(RPI
banyakyang disebutsebagaireti kulosi timat urdipakai = Reticul ocyte Production Index). RPIadalah angka
sebagaiindikatorakti fitaseritropoietik padabeberapa yang mencermi nkan i ndek sebenarnya dariproduksi
kasus anemia dalam perawatan t erapitertentu. Oleh seldarahmeraholehsumsum t ulangpadapasienyang
karenaindekeritrosittidakbisamemberi kan informasi menderit aanemi a.15
tentang perubahan yang cepat maka dibutuhkan Sepertidi ketahuipada saatterjadinya anemia
marker yang lebih sensitif untuk mendeteksi lebi h maka dengan adanya rangsangan dari eritropoietin
awalkelainan ADB atau eritropoiesispada penderi ta makaakant erjadipengeluaranselret ikulositmudayang
yangmendapatkaneritropoitinyangrekombinanyai tu seharusnyabel um wakt unyadikel uarkandarisumsum
6,11
denganmelihatIRF(retikulositimatur). tulangsehinggaseliniakanmembut uhkanwaktuyang
Hitung reti kulosi t merupakan komponen lebih lama untuk pemat angannya. Dalam keadaan
esensial dari pemeri ksaan darah lengkap (CBC = normal wakt u yang di butuhkan unt uk pematangan
Complete Blood Count) dan berperan penting pada retikulositadal ah sekit ar2 hari , sedang waktu yang
klasifikasijenisanemia. Ada2carauntukmenghit ung dibut uhkanol ehselreti kulosi tyangdirangsangkeluar
retikulositdidarah tepi. Cara manualyaitu dengan karena eri tropoiet in (stress reticul ocytes) biasanya
menghitungretikulositpadagambarandarahtepiyang antara 2 – 4 haritergant ung beratringannya anemia
diwarnaidengan pewarna biru metilen. Pewarna ini (kadarhemat okrit).2,15
akan mengendapkan dan mewarnai RNA sehi ngga Sebagaicont ohmisal nyaseorangpasiendengan
selretikulositdapatdikenaldiantara seldarah merah kadar hematokrit 22% dit emukan dengan kadar
matang lainnya dan retikulosit di hit ung dengan retikulositsebesar6% denganj umlahseldarahmerah
membandingkanjumlahretikulositdengansekitar1000 absolut2,6 x10,6 akanmendapat kan:
seldarah merah. Hasilhitungan inidinyatakan dalam % reti kulosi tx(pasi enhemat okrit /45)= 6% x(22/45)
persentase, yang harga normalnya berkisar ant ara 1 = 3%
– 2%. Sedang cara lainnya adalah dengan memakai persentaseret ikulosi tabsolut(correctedreticulocyte),
alatflowcytometer. Dengan carainidisamping hit ung atau dengan mengalikan dengan j umlah SDM maka
retikulosit juga dapat di kenal tingkat pematangan akandi dapatkanj umlahret ikulositabsolutsebesar6%
retikulosit yaitu dengan melihat jumlah kandungan x2,6 x10,6 = 156,00retikul osit/ul.
RNA dariseltersebut . M akin banyak jumlah RNA Koreksisel anjut nya harus dilakukan terhadap
makamakinmudaselretikulosititu.5,7 waktu pematangan darireti kulosityang dikeluarkan
Untuk dapat digunakan sebagai al at untuk darisumsum t ulang aki batadanya rangsangan dari
mengukur tingkat produksi sel darah merah oleh hormon eri tropoiet in pada saat terjadinya anemia.
sumsum tulang maka hasilpenghi tungan ret ikulosit Waktu pematangan i niakan berbedat ergantung kadar

196 JPenyDal
am, Vol
ume 11Nomor3September2010
darihematikritpasien tersebut
, sepertiterlihatpada sensiti
fit
asiniwal aupunpadasempelkadarretikulosit
gambardibawah. yang rendah memungki nkan pemeriksaan parameter
reti
kulositdi gunakan sebagaialatbantu diagnostik
lebih luas lagi diluar diagnostik penyakit anemia,
diantaranya sebagai moni toring proses regenerasi
erit
roidsetelahpemberi ankemot erapiatautanspantasi
sumsum tul angdanresponeri tropoisis.23

APLIKASIKLINISRETIKULOSIT
Gambar3. Reti ocyte shift15
cul
Retikul osit osis (peningkat an j umlah retikulosit
Untukmenghitungi ndekproduksinya(RPI)maka6% x yang beredardi sirkulasi)secara normalakan terjadi
(22/45):2 =1,5dengancat atanpematanganreti kulosi t padapasi en-pasi enanemidenganfungsisumsum tulang
denganhematokrit22% adalahsekitar2hari. yang masi h bagus, termasuk pasi en-pasien dengan
Koreksiterhadapadanyapengeluaranretikul osit perdarahan at au anemi ahemol itik (anemiasickle cell,
yangterlalumudainiharusdi lakukanuntukmendapatkan thalasemia, sperosit osis,defisiensi G6PD, penyakit
gambaran produksiSDM yang sebenarnya terjadidi hemolit ik aut oimun, dan hiperspl eni sme), dan pasien-
sumsum tulang. Untuk membuktikan adanya peran pasienanemiayangtel ahberhasildi terapi. Sedangkan
stres yang dilakukan oleh adanya rangsangan ol eh padapasi endengankel ainansumsum t ulang, gangguan
eritropoietin terhadap pelepasan retikulositmuda i ni eritropoi esis at au penurunan produksi eritropoetin
dapatdilekukandenganmemerii ksaadanyaselmakrosit akan di dapat jumlah ret ikulosit yang normal atau
polikromasidihapusan darah tepi. Tanpaadanyasel menurun(reti kul osi t
openi a)wal aupunpenderitadalam
makrositpolikromasiinimakadapatdiasumsikanti dak keadan anemia. Pasien anemiadengan defisiensibesi,
adanyarangsangandarieritropoietin. asam folat, at au vit ami n B12, anemia pernisiosa,
RPImerupakanukuranyangsangatakuratunt uk anemi a apl asti k aki bat proses imunologis ataupun
mengukuradanyaproduksiSDM yangefektif.Apabila obat , leukemia atau proses metastase keganasan,
seorang pasien anemiadengan kadarhemat okrit30% mi elofibrosi si diopat ik dan kel ainan-kelainan lain
mempunyaiRPIsebesar3xnormal,makahalinidapat akandi temukandenganreti kulosi topenia. Perhitungan
diartikan bahwa pasien tersebut mempunyai gi njal retikulositsecara akuratadalah sangatpenting untuk
yangberfungsinormal , responeritropoietinyangbagus menegakkan di agnosis penyakit-penyakit kelainan
dan fungsisumsum tul ang yang normal. Disampi ng hemat ologi.2,3,24
Perhi tunganret ikul ositjugamemegang
itu pasientersebutdapatdidugakuatmenderitaanemi a peranan penting dalam monit oring progresivitas
karena perdarahan at au karena hemolisis. Apabila pasien-pasien yang diberikan t erapi konvensional
anemianyaberhubungandenganadanyagangguanpada ataupun experiment alunt uk berbagaijenis penyakit
prosesproliferasidan maturasisumsum tul ang maka kel ainan darah. Selanjutnya pemberian rekombinan
dapatdiharapkanRPInyaakanl ebihkecildari2yait u eritropoi tin dan growth factor l ainya yang penting
15,22
yangdisebutsebagaiineffective erythropoiesis. untuk meni ngkat kan regenerasisumsum tulang pada
Dengan diketemukannya metode yang lebi h pasienyangmendapatkankemoterapiataupadapasien
canggih dengan pengukuran t ingkatfloresensiikat an yang menjalani t ransplantasi sumsum tulang perlu
RNA makaakurasidanpresisipemeriksaanparamet er untukdi l akukanpemeri ksaankadarreti kulosit.7,23
retikulosit menjadi lebih maksimal. Peningkatan
AplikasiKl ini
sRet i
kul
osi
t 197
K. Suega, M Bakta
Diagnostikanemiadankelainanhematologi Anemi ahemol itiktanparet ikulositosisditemukan
Anemiasekunderaki bataplasiasumsum t ulang, pada anemia perni siosa, hitung ret ikulosit masih
kelainannutrisionaldaninfiltrasisumsum t ulangakan tetap dalam kadarrel atifrendah (<2 – 3%)walaupun
ditandaidengan hit ung ret ikulosityang sangatrendah ditemukanmasahiduperit rosityangpendekdanditandai
(< 2% retikulositterkoreksi ). Pada pasien-pasien ini , dengan hi perpl asia eritroblast ik pada sumsum tulang.
penghitunganretikulositdenganpengecatansupravi tal Hali nit erjadipada anemi a perni siosa oleh karena
dapatmengkonfirmasihitung retikulosityang sangat adanya di sinkronisasiantara nukleus dan sitoplasma
rendah, tetapitidak memberikan tambahan informasi yang mengaki bat kan hi langnya RNA sebelum terjadi
untukdiagnostik. Lin, dkk. mengevaluasipenghitungan pembent ukan nukleus. Fenomena i ni juga terjadi
otomatisretikulositpada populasiyang cukup besar . pada pasi en dengan defisi ensiasam foatatau pasien
12
Hitung retikulosityang sangatrendah (< 0,03 x 10 / defisiensibesiyang t erjadibersamaan dengan anemia
l) dan fraksi imatur yang sangat rendah (< 10%) hemol itik. Si tuasiyang berbeda terjadipada pasien
sangatkhas didapatkan pada pasien anemi a aplast ik anemiahemoli tikaut oimundimanadapatterjadikrisis
atau megaloblastik, sedangkan pada pasien dengan aplastik yang merupakan kondisi mengancam jiwa,
kelainaninfiltrasisumsum tulanghitungreti kulositnya dibandi ngkandengankej adianmeningkatnyaeritroblas
mendekatinormal, dengan fraksiimaturyang t inggi akibat proses destruksi erit roblas melalui reaksi
(> 30%). Diantara pasien dengan pansitopenia aki bat imunologi s. Krisi s aplast ik dengan retikulositopenia
anemia aplastik, kelainan i nfiltrasi sumsum tul ang, juga di temukan pada kasus infeksiviral, sferositosis
hipersplenisme, atau anemia megal oblastik, hit ung herediter, reaksit ransfusihemol itik tipe lambatdan
retikulosit absolut terendah dit emukan pada pasien penyaki themol itik kroni k sepert ianemia sikle cell .
anemia aplastik dan terti nggi pada pasi en dengan IRF yangtinggidenganpeningkat anhitungretikulosit
hipersplenisme. Hitungret ikul ositsumsum t ulangdan absolut (ARC) menunj ukkan adanya eritropoieisis
rasiopergeserandalam sirkulasidaraht idakmemberi kan yang meningkat , sepert ipadakasusanemiahemolitik
tambahan informasiuntuk tuj uan klasi fikasianemi a. didapatatauanemi akarenaperdarahanakut.Sedangkan
Reticulocyte mean channelfluorescence dilaporkan IRF yang ti nggidenganARC normalataupun rendah
menunjukkankorelasiyangsigni fikandengankapasit as ditemukan padakondisidi serit
ropoiesisatau inefektif
pengikatanbesitotal(TIBC)(p<0,0001, r=0,62)dan eritropoi et i
k sepert i pada kasus l eukemia akut,
feritin(p< 0,0001, r= 0,40).25 sindrom mi elodi splastik, anemiaapl astik atau anemia
Nilai klinis dari hitung reti kulosi t dan RM I megal obl astik. M aturi tas reti kul osit normal pada
(retyculocyte maturation index) yang diukur secara pasien dengan kondisierit ropoiesis menurun seperti
flowcytometer juga terbukti berperan pada pasien pada pasien dengan gagalginj alkronik dan anemia
7
dengan transplantasiginjaldan pasien dengan anemi a defisiensibesi .
akibatberbagaipenyebab. Padaanak-anak ditemukan
hanya kadar CHr dan hemoglobin yang merupakan M onitoringterapidanrespondarisumsum tulang
prediktoryang signi fikan padaanemi adefisiensibesi , Dalam menunjang di agnostik kelainan
sedangkan CHr merupakan satu-satunya predi ktor hematologi, hit ung retikulosit juga menjelaskan
multivariat yang signi fikan pada anemia defisiensi mengenai derajat akti vit
as regeneratif setelah
besi. NilaiCHr26 pg merupakan titik potong yang pengobatan pada kasus anemi a defisiensi besi,
optimalpada anemia defisiensibesiberdasaranalisis anemia defisi ensi asam fol at/B12, pemberian
sensitivitasdanspesi fisitas.6,20 kemoterapi, transplant
asisumsum t ulang, ataumalaria.

198 JPenyDal
am, Vol
ume 11Nomor3September2010
Penggunaanklinisparameterretikulositsecaraanali sa PERANAN KLINISLAIN DARIRETIKULOSIT
otomatis lebih banyak ditujukan pada pasien-pasien
aplasia sumsum tulang akibatkemoterapi, termasuk Dengan di kenalnya preparat rekombinan
pasien yang menjal anitransplantasisumsum tul ang. eritropoi etin, membukaperkembanganbagipengobatan
Pada pasien-pasien ini, predi ksi awal pert umbuhan anemi apadapasi en-pasi engagalginjalkronik. Namun
sumsum tulangnyasangatpenting dalam menentukan bel um banyakdi telitimengenaipenggunaant erapiruEPO
selanjutnya apakah transplantasisumsum tulang i ni (recombi nant humanerythropoietin)untukanemiayang
mengalamipertumbuhan yang lambatataupun gagal . terkai tdengan penyakitl ain dengan kondisidefisiensi
Selama induksikemoterapi, hitung retikulositdapat eritropoietin rel atif atau supresi sumsum tulang,
mencapaihinggati tik nadiryang sangatekstrim, dan termasuk kanker kemot erapi,transplantasi sumsum
akan tampak sebagaifraksiimatur ret ikulosit(Low tulang, miel odi splasia, prematuri tas, perioperatif,
FlowcytometriRatio). Fraksiretikulosi tdengan M FR anemia yang dii nduksikarena zi dovudin pada pasien
(Medium FlowcytometriRatio)akan mulaimeningkat HIV, anemi a selsabi t, dan penyakitlainnya. Karena
kira-kira setelah 2 minggu paska kemoterapi, dan ruEPO dalam mekani smenyamerangsangeritropoiesis
selanjutnya akan diikuti dengan fraksi retikulosi t sangattergantung pada asupan besiyang baik, maka
denganHFR (HighFlowcytometriRatio)beberapahari sangatpenti ng untuk melakukan pemeriksaan status
setelahnya.7,26 besi ,bahkanpemberi anruEPO dil akukandengandisertai
Beberapa studi pada pasi en-pasien yang pemberian preparat besi i ntravena. Pada parameter
mengalami aplasia sumsum t ulang akibat i nduksi konvensi onal , hitungreti kulositbi asanyapalingbanyak
kemoterapi, dan pada pasi en yang menjal ani digunakanunt ukmoni tori nglaborat orium. Tetapi,saat
transplantasi sumsum tul ang al logeni k ataupun inisudahbanyakdi gunakanadanyaparameterlainnya
autologus, ditemukannyaRM Idanproporsidarihi ghly yang menunjukkan kadaryang lebi h akuratmengenai
fluororescent reticulocytesmerupakan predikt oryang cadangan besisumsum t ulang. Parameter iniantara
signifikan pada pertumbuhan sumsum tul ang. Pada lainCHr,persentaseerit rosi thipokromikdanferitinsel
pasien rawatjalan yang menggunakan growth factors darahmerah(RBCFer).11,12,19
untuk kepentingan transpl antasi sumsum tulang, Kegunaan l ain dari pemeri ksaan retikulosit
ternyata peningkatan retikulosit imatur mendahul ui dengan flowcytometri termasuk di dalamnya
+
keluarnya CD34 ke sirkulasi, dengan rentang pemeriksaan unt uk mencariadanya retikulositpada
waktu kira-kira 2 hari. Hali nimenunjukkan bahwa sedi aan darah beku dan paskat ransfusisecarainvivo,
pemeriksaan retikulositdengan t eknik flowcytometri dal am hubungannya antara ekspresiCD36 dan stres
akandapatmembantumonitoringunt ukmengambi lsel retikul ositpada pasien dengan anemi a selsabitdan
induk(harvested)unt uk keperluan t ranspl antasi. Pada kel ainanhemol itikkroni klai nnya, sertaadanyareaksi
pasiengagalginjalkronikyangmenj alanihemodial isis, retikul ositdenganfraksiIgG dariantiserum membran
pemeriksaan retikul osit secara kli nis di pergunakan seldarahmerah(rekasiF-IgG denganRBCs).Penemuan
untuk menegakkan diagnosi s anemia defisiensibesi novel tis dariapl i
kasipemeriksaan retikulositadalah
serta untuk kepentingan mengevaluasi pengobatan untukmengetahuiadanyapenyalahgunaaneritropoietin
dengan preparatbesioral , eritropoiet in atau agen l ain dal am bidang olah raga (doppi ng). Dengan tentunya
7,26
yangdiberikan. memperhat ikan presi si, akurasidan determinasidari
nilaihi t
ungret ikulosit.7,14

AplikasiKl ini
sRet i
kul
osi
t 199
K. Suega, M Bakta
RINGKASAN W il li ams& W il kins;2003.p.169-90.
3. Ersl evAJ.Product ionoferythrocytes.In:Beutler
Rretikulositadalah seldarah yang masih muda E, Coll erBS, Li cht man M , Ki ppsT, Seligsohn
yang dihasilkan sumsum t ulang yang mengandung U, edit ors. W il
liams hemat ol ogy. 6th ed. New
RNA dan beberapaprotein organelsel . Selinisecara York:M cGraw-Hil l;2001.p.389-98.
bertahap akan kehilangan produksi proteinnya, dan 4. Canal s C, Remacha AF, Sarda M P. Clinical
secara normalakan menjadiseldarah merah matur utili ty ofthe new Sysmex XE 2010 parameter
(eritrosit)kira-kirasetel
ah1 –2hariberadadalam darah reticul ocyte hemoglobin equivalent in the
tepi. Aplikasiklinisdarireti kulositmakinmeluaslagi diagnosis of anemia. Haematologica 2005;
setelah ditemukan automated anal yzer yang mampu l90:133-44.
melakukanpemeriksaanbeberapaparamet erretikulosit 5. But tarel loM , Tempori nV, CeravoloR, FarinaG,
baruantaralainfraksiret ikulositimat ur(IFR), volume Bul i anP. Thenew ret iculocyt eparamet er(RET-
rerataretikulosit(M CVr),danreratahemoglobi ndal am Y)oftheSysmexXE2010. It suseinthediagnosis
retikulosit (CHr). M etoda flowcytometer dilakukan and moni toring of postt reatment sideropenic
berdasarkan pengukuran ti ngkat fluororesensi dari anemia. Am JCl inPathol2004; 121:489-95.
pengecatan khusus yang mengikat RNA dengan 6. Brugnara C, ZurakwoskiD, DiCanzio J, Boyd
fluorokrom. M etoda ini meningkatkan presisi dan T, Pl at t O. Reti culocyte hemoglobin content
akurasi pemeriksaan reti ulosit. Karena jumlah dan to diagnose i ron defici ency i n children. JAM A
karakteristik retikulosit juga merefleksikan akti fitas 1999; 281:2225-30.
sumsum tulang, maka pemeriksaan retikulosit 7. Ri ley RS, Ben-Ezra JM , Tidwell Ann.
menjadisalah satu pemeriksaan dasar yang penti ng Reticulocyt e enumerati on: past & present.
untuk penatalaksanaan klinis beberapa penyakit. Laborat oryM edici ne2001; 32: 599-608.
Pemeriksaan beberapaparameterbaru dariretikul osit 8. Sul l ivan R. Erythropoiesis and red cell
banyak dipergunakan untuk menegakkan berbagai physiol ogy. Avai lable from:http:// www.bcm.
jenis anemia pada kondisiklinis yang baru, sepert i edu/medicine/heme.onc/. Accessedon:15th June
monitoring terhadap regenerasi eritroid set elah 2010.
pemberian kemoterapi atau transplantasi sumsum 9. Handin RI, Lux IV SE, St ossel TP. Blood
tulang serta mengetahuirespon eri tropoiesis setelah princi ples and practi ce ofhematology. 2nd ed.
pemberianterapieritropoietin. Phi ladelphi a:Lippi ncottW i ll
iams & W ilkins;
2003.p.57-63.
DAFTAR RUJUKAN 10. Chang KH, Tam M , Stevenson M M .
Inappropri ately low reti culocytosis in severe
1. EscobarM C, RappaportES, TiptonP, Balent ine malarialanemia correl ateswith suppression in
P. Reticulocyte estimate from peripheralblood the devel opmentof l ate eryt hroid precursors.
smear:a simple, fast, and economicalmethod Blood2004;103: 3727-36.
forevaliation ofanemia. Laboratory M edici ne 11. Cull en P, Soffker J, Hopfl M , Bremer C,
2002;33:703-5. Schl agheckenR, M ehrensT, etal.Hypochromic
2. Dessypris EN. Erythropoiesis. In: Greer JP, red cel lsand ret icul ocyte haemoglobin content
FoersterJ, RodgersGM , ParaskevasF, Gl ader, as markers of iron-defici enterythropoiesis in
Arber DA, et al, editors. W introbe’ s clinical pati ents undergoi ng chroni c haemodialysis.
hematology. 12th ed. Philadelphi a: Lippincot t NephrolDialTranspl ant1999;14:659-65.

200 JPenyDal
am, Vol
ume 11Nomor3September2010
12. Kestenbaurn B, Kimmel PL. Reevaluat ing 20. M astAE, Bl inderM A, LuQ, FiaxS, DietzenDJ.
erythropoiesis-stimulatingagents. N EngJM ed Clini calut ility ofthe reticulocyte hemoglobin
2010;362:1742-44. cont entint hediagnosi sofi rondeficiency. Blood
13. Cooper C, Sears W, Bienzle D. Reticulocyte 2002;99: 1489-93.
change after experimental anemi a and 21. Goodnough LT, Ski kne B, Brugnara C.
erythropoietin treatmentof horses. Journalof Erythropoi etin, iron, and erythropoiesis. Blood
AplliedPhysiology2005;99:915-21. 2000;96: 823-39
14. Ashenden M J, Sharpe K, Damsgaard R, Jarvis 22. ChoiJW. Rati o ofBoneM arrow Reticulocytes
L. Standardization of Reticulocyt e Val ues to Peri pheral Corrected Reticulocytes for
in an Antidoping Context. Am J Clin Pathol EvaluatingIneffect iveErythropoiesis. Annalsof
2004;121:816-25. Clini cal& LaboratorySci ence2006;36:439-41.
15. Hilman RS, Ault KA. Clinical approach to 23. D’Onofri o G, Chiri llo R, Zi ni G, Caenaro
anemia. Hemat ology in clinicalpracti
ce. 3ed. G, Tommasi M , M i cciulli G. Simultaneus
New York:M cGraw-Hill;2002.p.12-26. M easurement of Reti culocyteand Red Blood
16. Noble NA, Xu QP, Hege LL. ReticulocytesII: Cel lIndices in Healthy Subj ects and Patients
reexamination ofthe i n vivo survi
valofstress W ithM i crocyt icandM acrocyti cAnemia. Blood
reticulocytes. Blood1990;75;1877-82. 1995;85: 818-23.
17. Tarbutt M G. Cell population kineti cs of the 24. SandhausLM , M eyerP. How UsefulAreCBC
erythroidsystem inrat :theresponsetoprotracted and Ret iculocyte Reports t o Clinicians. Am J
anemiaandtoconti nousgamma-irradiation. BrJ ClinPat hol2002;118:787-93.
Haematol1989;16:9-24. 25. Wel l
s DA,Daegneaul t-Crek CA, Smirel CR.
18. KouryM J, KouryST, KopsombutP, Bondurant Effectofi ronst atusonret iculocytemeanchannel
M C. Invitromaturationofnascentreticul ocytes flowrescence. Am J Cl in Pathol1992;97:120-
toerythrocytes. Blood2005;1035:2168-76. 34.
19. ChuangCL, Li uRS, WeiYH, HuangTP, Tarng 26. SicaS, SoraF, LaurentzL. Highlyflowrescence
DC. Early prediction ofresponsto intrevenous reticulocytecountpredi cthemopoeiticrecovery
iron supplementat ion reticulocyte count i n after immunosuppressi on for severe aplastic
haemodialysispat ients. NephrolDialTransplant anemia. Cl inLabHaemat ol1999;21:387-99.
2003;18:370-77.

AplikasiKl ini
sRet i
kul
osi
t 201
K. Suega, M Bakta

You might also like