Professional Documents
Culture Documents
104-Article Text-151-1-10-20181025
104-Article Text-151-1-10-20181025
Ferawati
121
Ferawati; Aplikasi Perawatan Luka Dengan Menggunakan Enzymatik Therapy: Aloe Vera 122
Dalam Manajemen Luka Diabetes
Hasil: Hasil penelitian ini terdapat 4 tema yaitu pengkajian luka, jenis balutan yang
digunakan, caraperawatan luka, pengaruh pada luka. Pengkajian luka menggunakan
BatesJensen WoundAssessment Tool, jenis balutan yang digunakan adalah enzymatic
therapy:aloe vera dan salep luka, caraperawatan luka menggunakan pendekatan TIME
management, dan perawatan luka berpengaruh pada berkurangnya ukuran luka,
epitelisasi, granulasi luka dan jumlah cairan yang muncul.
Kesimpulan: Aplikasi metode perawatan luka menggunakan enzymatic therapy: aloe
vera pada luka diabetes berpengaruh pada berkurangnyaukuran luka, epitelisasi dan
granulasi luka. Tenaga kesehatan disarankan menggunakan enzymatik therapy: aloe
vera dalam perawatan luka diabetes sebagai manajemen luka diabetes terpadu dengan
memperhatikan prinsip perawatan luka terkini menggunakan evidence based nursing.
Kata Kunci: perawatan luka, aloe vera, diabetes
rumah sebagai tanaman hias. Daun lidah berabadabad lalu. Sebagaimana yang
buaya mudah patah (getas), tepi daun telah disinggung sebelumnya, awal
bergerigi, dan helaian daun berbentuk taji kebangkitan praktik komplementer
dan memanjang. Panjang daun dapat (herbal) di Indonesia adalah dengan
mencapai 30 cm. Daun berdaging tebal dikeluarkannya permenkes RI NO
sekitar 1 cm, tidak bertulang, berwarna HK.02.02/MENKES/148/2010. Dalam
hijau keabu-abuan, bagian dalam bening, pasal 8 ayat 3, disebutkan bahwa
bersifat sekulen (banyak mengandung praktik keperawatan dilaksanakan
air), dan banyak mengandung getah atau melalui kegiatan sebagai berikut:
lendir (gel). Akar serabut, pendek, dan pelaksanaan asuhan keperawatan;
berada di permukaan tanah. Bagian lidah pelaksanaan upaya promotif, preventif,
buaya biasa digunakan adalah getah, pemulihan, dan pemberdayaan
daun, dan akarnya (Latief, A. 2014). masyarakat; serta pelaksanaan
Lidah buaya mempunyai banyak tindakan keperawatan komplementer.
kandungan senyawa aktif, seperti Dalam pelaksanaan praktik
saponin, anthraquinon, (alonin, barbalion, keperawatan dengan herbal, perawat
antrhanol, asam aloetat, aloe emodin, yak bisa senantiasa menggunakan bahan
ether), vitamin B1,B6, B12,vitamin C, yang bersumber dari tanaman
kalium, natrium, seng, mangan, berkhasiat untuk perawatan klien.
polisakarida, karbohidrat, asam amino, Pada implementasi nyata di lapangan,
enzimnoksidase, katalase, lipase, seorang perawat yang memiliki surat
aminase, lemak, mineral, enzim, dan izin perawat dan surat izin peraktik
hormone (Purwanto, B. 2014). Getah keperawatan dengan keilmuan dan
lidah buaya mengandung aloin, aloe keterampilannya dapat menerapkan
emodin, dan barbaloin, yang berkasiat praktik perawatan berbasis herbal
sebagai laksatif. Kandungan polisakarida (Purwanto, B. 2014).
daun lidah buaya dapat mempercepat ICsada Woundcare merupakan pusat
penyembuhan luka dan mengurangi perawatan luka modern yang berada di
reaksi peradangan. Selain itu, lidah buaya bawah naungan institusi pendidikan
mengandung saponin yang dapat STIKes ICsada Bojonegoro tertarik
berkhasiat membunuh kuman. Gel lidah melakukan penelitian keperawatan
buaya mengandung lignin yang mampu luka dengan enzymatik therapy: aloe
menembus dan meresap dalam kulit. Gel vera dalam manajemen luka diabetes.
ini akan menahan hilangnya cairan dari
permukaan kulit sehingga kulit tidak METODE
kering. Tumbuhan ini juga mengandung Jenis penelitian ini adalah
senyawa yang dapat merangsang penelitian kualitatif dengan
pertumbuhan sel kulit baru (Latief, A. pendekatan studi kasus dengan
2014). Sedangkan menurut Basith (2014), melakukan observasi dan studi
menyatakan bahwa minyak lidah buaya dokumen pada kasus yang diteliti.
membantu mencegah pembentukan bekas Menurut Creswell (2013) bahwa
pada luka dan mengurangi infeksi pada kekhususan pada studi kasus adalah
luka. Minyak tersebut juga mengatasi peneliti mempelajari kasus yang
jaringan parut (keloid) dan luka bakar, terkini, kasus-kasus pada kehidupan
yang tentunya akan menjadi scar (bekas nyata yang sedang berlangsung.
luka) jika tidak ditangani dengan baik. Rancangan penelitian yang
Badan kesehatan dunia WHO digunakan adalah studi kasus tunggal
menyebutkan bahwa 65% dari instrumental, dimana pemilihan
penduduk negara-negara maju telah partisipan dengan cara purposive
menggunakan pengobatan tradisional sampling (Afiyati, A. 2014).
(Depkes RI, 2008). Dalam penerapannya, Partisipan yang dipilih adalah
asuhan keperawatan etnokultural ini tidak Pasien Icsada Woundcare yang
terlepas dari budaya masyarakat timur mempunyai luka
yang memanfaatkan herbal sebagai terapi diabetic
untuk meningkatkan kualitas hidup. Adapun kriteria partisipan yang
Penggunaan bahan alam sebagai obat telah peneliti tetapkan dalam
tradisional di Indonesia telah dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
oleh nenek moyang kita sejak
Ferawati; Aplikasi Perawatan Luka Dengan Menggunakan Enzymatik Therapy: Aloe Vera 124
Dalam Manajemen Luka Diabetes