You are on page 1of 9

Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. 06, No.

01, 2020: 2442-6873

PENGARUH RAWAT LUKA GANGRENE TERHADAP PENCEGAHAN


TINDAKAN AMPUTASI DAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN

Lenni Saragih1), Muhammad Faruq Afifuddin2), Imam Subekti3), Rossyana Septiasih4)

1,2,3,4)
Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Malang
E-mail: saragilenni@gmail.com

THE INFLUENCE OF GANGRENE WOUND HEALING ON PREVENTION OF


AMPUTATION AND REDUCTION OF ANXIETY LEVELS

Abstract: Foot ulcer (gangrene) is one of the complications of diabetes mellitus disease.
with gangrene will be more at risk of amputation 10-30 times than in the general
population and can be prevented if the condition of the wound occurs by wound care and
debridement in addition to taking medication and diet as recommended. Patients with
gangrene ulcers have anxiety, especially anxiety about amputation, anxiety has a strong
influence on blood glucose levels in patients. The focus of this study is the effect of
gangrene wound care on the prevention of amputation and decreased anxiety in type 2
diabetes mellitus patients. This research method uses descriptive case studies with 1
subject. Data collection using questionnaire interview techniques and observation for 2
weeks. The results of this study found that anxiety at the first meeting found moderate
anxiety with a score of 26, with blood sugar 360mg / dl and wounds with a degree of 4
and at the last meeting the data obtained that subjects received a mild degree of anxiety
with a score of 8 and with a degree of wagner wound. In conclusion, treating wounds
routinely and appropriately can reduce anxiety levels which have an impact on the
decline in blood sugar levels, and a reduction in the degree of injury.

Keywords: gangrene ulcer, wound care, anxiety, degree of injury.

Abstrak: Ulkus kaki (gangrene) adalah salah satu komplikasi penyakit diabetes mellitus.
dengan gangren akan lebih beresiko amputasi 10-30 kali daripada populasi umum dan
dapat dicegah jika kondisi luka terjadi dengan perawatan luka dan debridemen selain
minum obat dan diet sesuai anjuran. Pasien dengan tukak lambung memiliki kecemasan,
terutama kecemasan tentang amputasi, kecemasan memiliki pengaruh kuat pada kadar
glukosa darah pada pasien. Fokus penelitian ini adalah efek perawatan luka gangren
pada pencegahan amputasi dan penurunan kecemasan pada pasien diabetes mellitus tipe
2. Metode penelitian ini menggunakan studi kasus deskriptif dengan 1 subjek.
Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara kuesioner dan observasi selama 2
minggu. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kecemasan pada pertemuan pertama
menemukan kecemasan sedang dengan skor 26, dengan gula darah 360mg / dl dan luka
dengan derajat 4 dan pada pertemuan terakhir data diperoleh bahwa subjek menerima
tingkat kecemasan ringan. dengan skor 8 dan dengan tingkat luka taruhan.
Kesimpulannya, mengobati luka secara rutin dan tepat dapat mengurangi tingkat
kecemasan yang berdampak pada penurunan kadar gula darah, dan penurunan tingkat
cedera.

Kata kunci: ulkus gangrene, rawat luka, kecemasan, derajat luka.

27
Pengaruh Rawat Luka Gangren…. (Saragih et al.)

PENDAHULUAN banyak untuk dilakukanya amputasi pada


Diabetes Melitus merupakan kondisi ekstremitas bawah nontraumatik (Rudy
kronis yang ditandai dengan peningkatan B,Richard D, 2014). Berdasarkan data dari
konsentrasi glukosa darah disertai munculnya RSUP Dr Ciptomangunkusumo pada tahun
gejala utama yang Khas, yakni urine yang 2011 Neuropati diabetikum merupakan
berasa manis dalam jumlah yang besar.(Rudy komplikasi terbesar yaitu 54%. (Infodatin
B,Richard D, 2014 halaman 3) menurut data 2011). Neuropati diabetikum meningkatkan
yang diambil oleh Federasi Diabetes ulkus kaki sebanyak tujuh kali lipat. Karena
Internasional (IDF) Atlas 2017 edisi ke-8 kerusakan saraf perifer sering kali perlahan
mengungkapkan jumlah penderita diabetes di dan bertahap serta asimtomatik, inspeksi yang
Indonesia telah mencapai angka 10,3 juta teratur pada kaki oleh pasien sendiri dan
orang. Angka tersebut diprediksi terus tenaga kesehatan sangat penting untuk
meningkat hingga 16,7 juta pada 2045. Dan mengenali tanda dini potensi ulkus (Rudy
jumlah penderita di jawa timur sekitarpada B,Richard D, 2014).
tahun 2013 adalah 605.974 (riskesdas, 2013- Rudy B,Richard D dalam bukunya yang
2018). Pada Diabetes terjadi jumlah insulin berjudul buku pegangan diabetes mengatakan
yang kurang atau keadaan kualitas insulinnya bahwa ulkus pada kaki penderita disebabkan
tidak baik (resisten isulin), meskipun insulin terutama oleh neuropati (motorik, sensorik,
ada dan juga reseptornya ada, tapi karena ada dan otonom) dan iskemik, serta diperumit oleh
kelainan didalam sel itu sendiri pintu masuk infeksi. Hilangnya sensai nyeri dapat merusak
sel tetap tidak terbuka atau tertutup hingga kaki secara langsung, seperti memakai sepatu
Glukosa tidak dapatmasuk kedalam sel untuk yang tidak sesuai ukuran dan lain-lain.
dibakar (dimetabolisme), sehingga Glukosa Penebalan kulit (kalus) akan pada titik ini dan
tetap berada di luar sel, hingga kakadar akan terjadi hemoragi atau nekrosis, yang
Glukosa dalam darah meningkat (Sidartawan, biasanya disertai kalus, dapat pecah yang
S dkk,2011 halaman 12) kemudian membentuk ulkus. Ulkus yang
Terdapat 4 tipe diabetes mellitus paling sering terjadi adalah pada kaki
menurut (Rudybiolous, 2015:13) yaitu tipe 1, dikarenakan pembluh darah pada kaki adalah
tipe 2, diabetes gestasional dan diabetes tipe pembuluh darah yang paling terjauh dari
khusus lain. Diabetes melitus merupakan ibu jantung dan banyak pembuluh darah yang kecil
dari beberapa penyakit. Dikarenakan banyak berada di kaki, kemudian kaki merupakan
penyakit yang merupakan komplikasi dari organ yang sangat rentang terjadi luka
Diabetes salah satunya adalah nefropati dikarenakan kaki sangat mudah bergesekan
diabetikum, neuropati dibetikum. Dampak dari dengan benda-benda yang ada disekitar kita
neuropati yang ditimbulkan oleh hiperglikemia dan juga kaki merupakan tumpuan dari beban
jangka panjang menjadi penyebab yang paling tubuh.

28
Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. 06, No. 01, 2020: 2442-6873

Amputasi dalam kamus besar bahasa mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.


Indonesia memiliki arti pemotongan (anggota (John. C, 2015). Penilaian untuk menentukan
badan), terutama kaki dan tangan, untuk tingkat kecemasan menggunakan metode
menyelamatkan jiwa seseorang (KBBI, 2012). HARS, HARS sendiri Adalah metode
Tindakan amputasi akan dilakukan jika luka penelitian klinis dari parahnya gejala
tersebut sudah menyebabkan keruskan yang kecemasan, skala tersebut dirancang untuk
parah pada jaringan dan tulang dan akan digunakan oleh pasien yang sudah terdiaknosa
menimbulkan infeksi. Pada penderita ulkus cemas. Kecemasan pada pasien diabetes
tindakan amputasi ini bisa dicegah dengan cara mellitus dengan gangren sangat penting untuk
rawat luka dan debridemen disamping dikaji dikarenakan akan menentukan kondisi
meminum obat dan diet sesuai dengan yang psikologis. kecemasan mempunyai pengaruh
dianjurkan. Amputasi adalah tindakan yang yang kuat terhadap kadar glukosa darah pada
paling ditakutkan oleh pasien Daibetes melitus penderita Diabetes Melitus, dimana jika
denga komplikasi gangrene. Pasien ulkus akan kecemasan meningkat maka kadar glukosa
memiliki kecemasan akan amputasi darah juga akan meningkat (Murdiningsih,
dikarenakan ketakutan akan luka yang tak 2013).
kunjung sembuh. Tindakan amputasi sendiri
akan mengakibatkan beberapa masalah METODE PENELITIAN
psikologis timbul. Lukman dan Nurna, 2009: Jenis penelitian ini adalah deskriptif
60-61 mengatakan, “Pada klien yang dilakukan studi kasus. Penelitian deskriptif studi kasus
amputasi memerlukan banyak dukungan merupakan penelitian yang dilaksanakan
psikologis untuk menerima perubahan dengan cara meneliti suatu permasalahan
mendadak terkait citra diri klien dan menerima melalui suatu kasus yang terdiri dari unit
stress akibat hospitalisasi, rehabilitasi jangka tunggal. Pada penelitian studi kasus ini,
panjang, dan penyesuaian gaya hidup yang peneliti ingin mengidentifikasi pengaruh
berubah. Klien juga memerlukan waktu untuk tindakan rawat luka gangren terhadap
mengatasi perasaan kehilangan yang pencegahan tindakan amputasi dan penurunan
permanen. Reaksi klien susah diduga dan dapat tingkat kecemasan pada pasien diabetes
berupa reaksi marah, depresi, berduka mellitus tipe 2 di Klinik Gira Bromo Kota
disfungsional, isolasi sosial dan bermusuhan.” Malang. Subjek penelitian studi kasus ini
Kecemasan dalam Kamus Besar Bahasa adalah pasien dengan komplikasi diabetes
Indonesia memliki arti kata tidak tenteram hati melitus (gangrene). Kriteria inklusi pada studi
(karena khawatir, takut); gelisah. (KBBI, kasus ini adalah sebagai berikut diagnosa
2012) . Kecemasan adalah perasaan umum Diabetes Melitus tipe 2 dan menderita ulkus
yang khawatir. Semua orang mengalami gangren pada ekstrimitas, mengalami
kecemasan sesekali. Bagi mereka, kecemasan kecemsan sesuai dengan HARS (Hamilthon

29
Pengaruh Rawat Luka Gangren…. (Saragih et al.)

Anxiety Rating Scale), klien melakukan rawat (kecemasan). Kondisi pasien yang takut untuk
inap di Klinik Griya Bromo, klien kooperatif amputasi membuat tingkat kecemasan naik
dan bersedia menjadi responden. Penelitian ini pada pertemuan ke 6 dengan tingkat
dilakukan Klinik 24 Jam Griya Bromo – kecemasan yang dikategorikan sebagai
Malang yang beralamat di Jalan Jl. Bromo kecemasan berat (skor 28), dan berdampak ada
No. 7 Malang, Jawa Timur selama 2 Minggu keinaikan gula darah pada subjek. Subjek
mulai tanggal 10 Mei sampai tanggal 23 Mei mengatakan bahwa sedih, tidak tenang, gelisah
2019. dan banyak pikiran setelah diberitahu bahwa
harus diamputasi pada jari krlingking dan jari
HASIL PENELITIAN manis klien . Subjek mengatakan bahwa sulit
Pertemuan 1 (10 Mei 2019) ke untuk tidur dan saat mimpi buruk .subjek
pertemuan 2 (11 Mei 2019) kondisi pasien mengatakan bahwa nyeri pada kaki kiri subjek
cenderung naik untuk kondisi kecemasan dan terasa linu dan penglihatan dari subjek
gula darah dikarenakan kondisi dari subjek berkurang seberti kabur (hitam putih), subjek
psikologis yang belum stabil yang ditandai juga mengeluh merasa kembung sering
dengan klien klien mengatakan bahwa tidak kencing utamanya pada malam hari serta
bisa tidur, dan mudah menangi serta dada gampang berkeringat. Dari data observasi
terasa berdebar-debar, ketakutan akan kondisi didapatkan bahwa pasien gelisah dan tidak
luka yang belum nampak membaik setelah tenang serta meengerutkan dahi,nadi cepat,
rawat luka dilakukan yang membuat kondisi nafas pendek dan cepat
kecemsan tinggi dan gula darah dari subjek Pertemuan ke 7 (16 Mei 2019) kondisi
360mg/dl subjek takutakan amputasi, dan didapatkan
Pertemuan 2 ke pertemuan 3,4, dan 5 skor HARS kenaikan dari hari sebelumnya dari
(11-14 Mei 2019) kondisi dari subjek mulai skor 28 ke 33 dan dari dula darah 382mg/dl ke
membaikdibuk tikan dengan klien sudah tidak 420mg/dl. Setelah mendapat penjelasan dari
mudah menangis meskipun masih tetap dalam perawat, subjek mengatakan bahwa ikhlas
kategori kecemasan berat. kecrmasan yang untuk dilakukan amputasi dengan harapan
berdmpak pada kondisi gula darah dari subjek bisa sembuh lebih cepat dan gangrene
subjek(hari ke 5 gula darah subjek 280mg/dl), tidak menyebar ke bagian kaki yang masih
subjek mulai merasa nyaman dengan rawat sehat. Tetapi tidak bisa dilakukan tindakan
luka yang dilakukan dari subjek, kedatangan amputasi dikarenakan kadar gula darah dari
dari anak subjek dari perantauan. subjek yang terlalu tinggi begitu pula
Pada akhir pertemuan ke 5 (14 Mei pertemuan 8 kadar gula darah masih 386mg/dl.
2019) diberitahukan bahwa subjek harus Pada hari ke 9 (18 Mei 2019) kondisi
melakukan tindakan amputasi dan berdampak subjek mulai membaik baik dari psikologis dan
besar terhadap kondisi psikologi dari subjek gula darah subjek, perawat memutuskan untuk

30
Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. 06, No. 01, 2020: 2442-6873

melakukan ampuatsi (atas rekomendasi dari PEMBAHASAN


dokter). Dan dilakukan amputasi pada hari ke Faktor yang mempengaruhi kecemasan
9. Pertemuan 10 (19 Mei 2019) kondisi subjek menurut Stuart (2007) antara lain kecemasan
terus mengalami perbaikan baik dari kondisi terhadap integritas fisik meliputi disabilitas
kecemasan maupun kadar gula darah hingga fisiologis yang akan terjadi atau penurunan
turun pada hari ke 11 sampai hari ke 14 (20- kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-
23 Mei 2019) dengan sor 8 yang menunjukkan hari dan kecemasan terhadap sistem diri,
bahwa klien mengalami kecemasan ringan kecemasan ini membahayakan harga diri,
dengan kadar gula 170-180 mg/dl. Dengan identitas diri dan fungsi sosial individu.
perawatan luka yang dilakukan secara rutin Dengan dilakukan perawatan luka pada pasien
didampingi dengan minum obat dan diet yang ulkus diabetes melitus untuk mengembalikan
baik , kondisi luka luka dari subjek mengalami kepercayaan diri dilakukan penatalaksanaan
perbaikan yang berdampak terhadap kondisi non farmakologi dengan distraksi yaitu metode
kecemasan terus mengalami penurunan, untuk menghilangkan kecemasan dengan cara
meskipun dilakukan amputasi pada jari kaki mengalihkan perhatian pada hal-hal lain
subjek tetapi subjek tidak merasa seperti apa sehingga pasien akan lupa terhadap cemas
yang dibayangkan sebelumnya. Hal ini sesuai yang dialami, dalam penelitian ini dalam
dengan penelitian yang dilakukan Musyafak penelitian ini pasien setiap hari mendengarkan
Dwi Tristiningdyah dengan judul “Pengaruh musik diradio, menonton televisi, dan bercerita
Perawatan Luka Di Rumah Terhadap tentang masa lalu kepada istrinya tentang hal-
Kecemasan Pada Pasien Ulkus Diabetes hal yag disukai dari subjek. Faktor keluarga
Melitus Di Wilayah Puskesmas Toroh I ” juga berpengaruh terhadap kondisi kecemasan
Terdapat perbedaan tingkat kecemasan pada pada subjek , hal ini dibuktikan dengan setelah
pasien komplikasi diabetes mellitus (ulkus kedatangan anak dari subjek hari ke 8 kondisi
gangren) sebelum dan sesudah dilakukan rawat kecemasana dengan perhitungan HARS terus
luka. Rata-rata kecemasan sebelum dilakukan mengalami perbaikan setiap harinya. Stimulus
perawatan luka pada pasien ulkus diabetes sensori yang menyenangkan menyebabkan
melitus yaitu mengalami kecemasan sedang pelepasan endorfin yang bisa menghambat
dengan jumlah 12 responden (80%), stimulus cemas yang mengakibatkan lebih
sedangkan rata-rata kecemasan setelah sedikit stimuli cemas yang ditransmisikan ke
dilakukan perawatan luka pada pasien ulkus otak (Potter, 2005).
diabetes melitus yaitu mengalami kecemasan Pada awal pertemuan dengan kondisi
ringan dengan jumlah 9 responden (60%). luka yang belum membaik yang membuat
kondisi kecemasan dari subjek akan kondisi
luka yang masih sangat tinggi berdampak pada
kenaikan gula darah subjek, dan setelah

31
Pengaruh Rawat Luka Gangren…. (Saragih et al.)

dilakukan rawat luka secara rutin yang Dan dapat disimpulkan bahwa luka pada kaki
berdampak pada membaiknya luka berdampak subjek adalah derajat 4.
pula pada menurunya tingkat kecemasan yang Pertemuan ke 7 (16 Mei 2019) mulai
berpengaruh terhadap kadar gula darah dari tumbuh granulasi yang ditandai dengan
subjek. Kecemasan menyebabkan kenaikan munculnya warna kemerahan pada warna dasar
gula darah. Homeostasis fisiologis stress luka akan tetapi untuk yang lainya masih tetpa
terjadi di hipotalamus selanjutnya dengan hasil yang sama. Pertemuan ke 9 (18
mengaktivasi sekresi hormone CRH Mei 2019) dilakukan tindakan amputasi pada
merangsang korteks adrenal untuk mensekresi jari kelingking dan jari manis subjek yang
hormone glukokortikoid yang berperan dalam membuat penurunan derajat Luka pada subjek.
meningkatkan kadar glukosa darah Observasi didapatkan data bahwa Adanya
(hiperglikemia). (Baharudin K ,2014: 519). lapisan epidermis yang hilang, Hilangnya
Dari pembahasan diatas yang dilakukan lapisan dermis sampai batas dermis atas,
peneliti terhadap Tn Z ini membuktikan bahwa Hilangnya lapisan dermis sampai batas dermis
rawat luka secara rutin dapat membuat pasien atas, Rusaknya lapisan dermis bawah hingga
merasa lebih nyaman (tidak khawatir akan lapisan subkutan, Rusaknya lapisan subkutan
kondisi luka) dan tepat dapat munurunkan hingga otot dan tulang, denngan warna dasar
tingkat kecemasan yang berdampak pada luka merah,dan kuning. Pada kaki subjek
turunya kadar gula darah disamping harus juga, Terdapat lesi pada kaki subjek, Lesi
dengan minum obat dan diet yang tepat. terbuka dengan penetrasi ke tulang (dengan
Pada pertemuan 1 sampai pertemuan 5 goa), Pada pertemuan ke sembilan ini klien
(10- 14 Mei 2019) belum ada tanda-tanda dilakukan tindakan amputasi pada jari
pada perbaikan luka dengan tanda masih sama kelingking dan jari manis pada kaki kiri subjek
yaitu Adanya lapisan epidermis yang hilang, , dengan keadaan luka gangren lembab. Dan
Hilangnya lapisan dermis sampai batas dermis dapat disimpulkan bahwa luka pada kaki
atas, Hilangnya lapisan dermis sampai batas subjek adalah derajat 3.
dermis atas, Rusaknya lapisan dermis bawah Pada pertemuan ke 11 sampai dengan 13
hingga lapisan subkutan, Rusaknya lapisan (20-22 Mei 2019) belas tidak ada perubahan
subkutan hingga otot dan tulang, denngan yang signifikan dari pertemuan ke 9 (18 Mei
warna dasar luka kuning dan hitam. Luka di 2019) pada subjek. Perbedaan yang signifikan
kaki subjek juga, Terdapat lesi pada kaki terjadi dengan tumbuhnya granulasi yang
subjek, Lesi terbuka dengan penetrasi ke semakin luas ditandai dengan meluasnya
tulang (dengan goa), Gangrene menyebar warna merah pada warna dasar luka. Klinik
hingga sebagian jari kaki, Kulit sekitar Griya Bromo untuk perawatan luka diabetik
selulitis, dengan keadaan luka gangren lembab. menggunakan gula kristal dan didapatkan hasil
bahwa pada awal pertemuan didapatkan luka

32
Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. 06, No. 01, 2020: 2442-6873

dengan kondisi warna dasar luka kuning dan kolagen. Sedangkan mineral Zinc yang
hitam. Luka di kaki subjek juga, Terdapat lesi terdapat di madu diduga mempunyai peranan
pada kaki subjek, Lesi terbuka dengan penting dalam sintesis protein dan proses
penetrasi ke tulang (dengan goa), Gangrene replikasi sel-sel tubuh serta berperan khusus
menyebar hingga sebagian jari kaki, Kulit dalam metabolisme kulit dan jaringan ikat
sekitar selulitis dan didapatkan kesimpulan (Zakaria, 2009). Begitu pula dengan gula
bahwa luka dengan derajat 4. Pada pertemuan kristal, mempunyai kemampuan untuk
ke 13 didapatkan hasil bahwa warna dasar luka menjaga kesimbangan cairan pada luka
merah dan kuning menandakan bahwa sehingga proses oksigenasi berjalan lancar dan
Garsnulasi telah tumbuh . Luka di kaki subjek luka yang cepat mengalami granulasi.
juga terdapat lesi pada kaki subjek, Lesi Penelitian yang dilakukan oleh Murandu
terbuka dengan penetrasi ke tulang (dengan dengan judul pengaruh gula terhadap
goa), Gangrene sudah tidak terdapat pada jari penyembuhan luka, diberikan perawatan
kaki subjek setelah dilakukan amputasi pada dengan gula dan dalam waktu 2 minggu
pertemuan ke 9 dan dilakukan rawat luka ukuran lukanya sudah berkurang secara drastis.
secara rutin. Hal ini membuktikan bahwa Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa
rawat luka menggunakan gula dapat membuat perawatan dengan gula pasir, dapat
luka dalam kondisi yang lebih baik sesuai mempercepat penyembuhan luka, sedangkan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan Fauziyah Sundari
Winanda Rizki B.S pada tahun 2018 dengan dan Hendro Djoko pada tahun 2016 dengan
judul Perbandingan Efektifitas Pemberian judul Pengaruh Terapi Madu Terhadap Luka
Kompres Madu dan Kompres Gula Kristal Diabetik Pada Pasien Dengan Diabetes
terhadap Penyembuhan Luka pada Tikus Putih, Mellitus Tipe 2 di RW 011 Kelurahan Pegirian
dan didapatkan hasil bahwa penyembuhan luka Surabaya terdapat perubahan kondisi luka dari
dari fase inflamasi sampai proliferasi derajat berat menuju derajat sedang atau ringan
dibutuhkan waktu 1-24 hari, disini penggunaan dalam waktu 2 minggu. Pada peneliatian ini
kompres madu dan kompres gula kristal meskipun tindakan amputasi tetap dilakukan
berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan tetapi untuk bagian amputasi yang semula
proses penyembuhan luka secara normal. didiagnosa seluruh telapak kaki menjadi 2 jari
Madu mengandung vitamin A, B, C, B kaki yaitu jari kelingking dan jari manis kaki
kompleks dan mineral Zinc (Olaitan dkk, kiri subjek. Hal ini menunjukkan bahwa
2007). Vitamin B dan C dalam madu diduga terdapat pengaruh yang baik jika rawat luka
membantu fibroblas dalam mensintesis dilakukan dengan rutin dan baik dengan
kolagen. Selain itu, madu juga mengandung didampingi oleh minum obat serta diet yang
asam amino dimana senyawa ini diduga baik. Dari pembahasan diatas yang dilakukan
mempunyai peranan dalam pembentukan peneliti terhadap Tn Z ini membuktikan bahwa

33
Pengaruh Rawat Luka Gangren…. (Saragih et al.)

rawat luka secara rutin dan tepat dapat Diabetik Pada Pasien Dm Tipe Ii Di
munurunkan tingkat kecemasan dan penurunan Rsud Labuang Baji Makassar
Creek, J. 2018. anxiety disorders. anxiety
derajat luka. Tujuan dari perawatan luka disorders, 2.
adalah: membuang atau mengatasi faktor Dalami, E. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa
dengan masalah Psikososial. jakarta:
prnyebab, meningkatkan sirkulasi dan CV.Trans Info Media.
memperbaiki pengembalian vena, dkk, S. S. 2009. Penatalaksanaan Diabetes
meningkatkan penyembuhan, meningkatkan Mellitus Terpadu. jakarta: fakultas
kedokteran universitas Indonesia.
perawatan pencegahan. (Maryunani A,2015; Donelly, R. B. 2014. Buku Pegangan Diabetes
245) . Rawat luka pada kaki diabetes harus Edisi ke 4. Jakarta: Bumi Medika.
Fauziyah Sundari ,dkk 2016. Pengaruh Terapi
selalu dilakukan setiap untuk mencegah Madu Terhadap Luka Diabetik Pada
penyebaran dari gangrene, membuat granulasi Pasien Dengan Diabetes Mellitus Tipe 2
berjalan baik dan menjaga luka dari bakteri Di Rw 011 Kelurahan Pegirian
Surabaya
dan dapat memperkecil area yang diamputasi KBBI. 2012. Kamus besar bahasa Indonesia.
bahkan dapat mencegah amputasi jikalau luka Diambil dari https://kbbi.web.id/
amputasi
tersebut masih dalam kondisi yang baik. Kun dkk, 2008. Hubungan Tingkat Kecemasan
Dengan kondisi luka yang membaik dapat Dan Komplikasi Ulkus Diabetik Pada
mengurangi kecemasan yang berpengaruh Pasien Dm Tipe II
Murdiningsih, D. S. 2013. Pengaruh
terhadap menurunya kadar glukosa dalam Kecemasan Terhadap Kadar Glukosa
darah. Dalam Darah. Pengaruh Kecemasan
Terhadap Kadar Glukosa Dalam
Darah,.
PENUTUP Musyafak ,dkk. 2014. Pengaruh Perawatan
Berdasarkan hasil studi kasus dan Luka Di Rumah Terhadap Kecemasan
Pada Pasien Ulkus Diabetes Melitus Di
pembahasan dapat disimpulkan bahwa, rawat Wilayah Puskesmas Toroh I
luka secara rutin dan tepat dapat munurunkan Pritoyo. 2015 Nursing Intervention
Classification (NIC) Dalam
tingkat kecemasan yang berdampak pada Keperawatan Gerontik. Jakarta:
turunya kadar gula darah, dan penurunan Salemba Medika
derajat luka . Disamping rawat luka subjek Putri, Yessie Mariza dan Wijaya. 2013. KMB 2
Kpeerawtan Medikal Bedah
juga harus melakukan diet dengan tepat dan (Keperawatan Dewasa). Yogyakarta:
meminum obat serta insulin dengan rutin, Nuha Medika .
R, Sjamsuhidayat,Wim De Jong, 2014 Buku
dengan hal tersebut gula darah dapat dikontrol Ajar Ilmu Bedah Edisi 2, Jakarta ,EGC
dan luka akan dalam kondisi yang baik. Rafikasari, D. 2018. Penderita Diabetes di
Indonesia Tembus 10,3 Juta Jiwa.
Diambil kembali dari
DAFTAR PUSTAKA SINDONEWS.COM:
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu https://lifestyle.sindonews.com/read/131
Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi 0571/155/penderita-diabetes-di-
Mahasatya indonesia-tembus-103-juta-jiwa-
Baharudin K. 2014. Hubungan Tingkat 1527773596
Kecemasan Dan Komplikasi Ulkus

34
Jurnal Keperawatan Terapan (e-Journal), Vol. 06, No. 01, 2020: 2442-6873

RI, D. (2017). diabetes melitus. Diambil dari


http://www.depkes.go.id/resources/dow
nload/pusdatin/infodatin/infodatin-
diabetes.pdf
Riyadi, S. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yoyakarta: Graha Ilmu.
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset
Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses
Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Setiadi. 2013. Konsep dan Penulisan Riset
Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stuart, G. W. (2006). Buku Saku Keperawatan
Jiwa. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Jakarta: Buku
Kedokterra EGC.
Sustrani, Syamsir,dkk. 2006. Diabetes. Jakarta
: PT Gramedia Pustaka Utama
Winanda Rizki Bagus , (2018). Perbandingan
Efektifitas Pemberian Kompres Madu
dan Kompres Gula Kristal terhadap
Penyembuhan Luka pada Tikus Putih.
Volume 7

35

You might also like