You are on page 1of 9

ARTIKEL ASLI

MEDICINA 2018, Volume 49, Number 2: 278-283


P-ISSN.2540-8313, E-ISSN.2540-8321

Terdapat hubungan kadar estradiol dengan


ekspresi kolagen dan elastin pada vagina
premenopause dan pascamenopause

I Gusti Ayu Purjuniatni,* Ketut Suwiyoga, I Wayan Megadhana CrossMark

ABSTRACT

Menopause is women final menstrualperiod, the period of time before included 10 premenopause patients and 14 postmenopause patients.
that point is known as premenopause, and 12 months after that Patient was examinedfor estradiol serumlevels and expression
point is known as postmenopause. In postmenopausal women, of vaginal collagen and elastin. Pearson correlation test was
estrogen level will decrease and there will be vaginal integrity used to determine the relationship between estradiol levels with
disorder due to decreasing collagen and elastin level which are the expression of collagen and elastin vagina. Patient meanage was
part of extracellular matrix. Previous studies have discussed about 51.21 ± 9.31 years with range of 35 to 67 years, mean ofparity
the correlation of collagen and elastin expression with the prevalence was 2.75 ± 1.15 with range 0 to 5, and mean of body mass
of pelvic organ prolaps but only few that discussed its correlation to index was 23.52 ± 2 , 78 with range 21.09 and
menopause state in which the level of estrogen is decreasing. 32.4.Correlation of estradiollevel with collagen expression in
Objective, to determine correlation of estradiol level with collagen premenopausal and postmenopausal vagina r=0.67; p=0.001.
and elastin expression in premenopausal and postmenopausal Correlation of estradiollevel with elastin expression r=0.73;
vagina.This is a cross-sectional study. Samples are patients who p=0.001.The results of this study concluded that estradiollevel
did a total hysterectomy with indication pelvic organ prolapse and correlate with collagen and elastin expression in premenopausal and
benign gynecologic abnormalities. Twenty four samples postmenopausal vagina.

Keywords: estradiol, collagen expression, elastin expression, premenopausal and postmenopausal vagina.
Cite This Article: Purjuniatni, I.G.A., Suwiyoga, K., Megadhana, I.W. 2018. Terdapat hubungan kadar estradiol dengan ekspresi kolagen dan
elastin pada vagina premenopause dan pascamenopause. Medicina 49(2): 278-283. DOI:10.15562medicina.v49i2.244

ABSTRAK

Menopause adalah menstruasi terakhir yang dialami seorang wanita, dan kelainan jinak ginekologi. Sejumlah 24 sampel yang terdiri
masasebelumterjadinyamenopausedisebutpremenopause,sedangkan atas 10 pasien premenopause dan 14 pasienpascamenopause.
setelah 12 bulan terjadinya menopause disebut pascamenopause. Pada pasien dilakukan pemeriksaan kadar estradiol serum dan
Pada wanita pascamenopause terjadi penurunan kadar estrogen dan ekspresi kolagen dan elastin vagina.Uji korelasi Pearson
terjadi gangguan integritas vagina akibat menurunnya digunakan untuk mengetahui hubungan antara kadar estradiol
kandungan kolagen dan elastin yang merupakan bagian matriks dengan ekspresi kolagen dan elastin vagina. Umur pasien rerata
ekstraseluler. Penelitian-penelitian terdahulu telah membahas 51,21±9,31 tahun dengan rentangan umur antara 35 sampai dengan
hubungan ekspresi kolagen maupun elastin dengan tejadinya prolaps 67 tahun, paritas dengan rerata 2,75±1,15 dengan rentangan antara
organ panggul dan hanya sedikit membahas hubungannya terhadap 0 sampai dengan 5, dan indeks massa tubuh dengan rerata
Bagian/SMF Obstetri dan status menopause dimana terjadi penurunan kadar estrogen. Tujuan 23,52±2,78 dengan rentangan antara 21,09 sampai dengan 32,4.
Ginekologi, Divisi Uroginekologi,
Fakultas KedokteranUniversitas penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar Hubungan kadar estradiol dan ekspresi kolagen dengan r=0,67;
Udayana/RSUP Sanglah Denpasar- estradioldenganekspresi kolagen dan elastin pada vagina p=0,001. Hubungan kadar estradiol dan ekspresi elastin dengan
Bali premenopause dan pascamenopause. Penelitian ini merupakan studi r=0,73; p =0,001. Kesimpulan terdapat hubungan kadar estradiol
potong lintang. Sampel adalah pasien menjalani dengan ekspresi kolagen dan elastin vagina premenopause
operasi histerektomi total di RSUP Sanglah atas indikasi prolaps uteri dan pascamenopause.
*
Correspondence to:
I Gusti Ayu Purjuniatni, Bagian/
SMF Obstetri dan Ginekologi, Diterditkan: 01-08-2018
Divisi Uroginekologi, Fakultas Kata kunci : estradiol, ekspresi kolagen, ekspresi elastin, vagina premenopause dan pascamenopause.
KedokteranUniversitas Udayana/
RSUP Sanglah Denpasar-Bali Cite Pasal Ini: Purjuniatni, I.G.A., Suwiyoga, K., Megadhana, I.W. 2018. Terdapat hubungan kadar estradiol dengan ekspresi kolagen dan
ayuatni@gmail.com elastin pada vagina premenopause dan pascamenopause. Medicina 49(2): 278-283. DOI:10.15562medicina.v49i2.244

Diterima: 2017-11-29 PENDAHULUAN


Disetujui: 2018-01-03
Medicina 2018; 49(2): 278-283 | doi: 10.15562medicina.v49i2.244 1
ARTIKEL ASLI
Menopause
adalah menstruasi
terakhir yang

premenopause,
sedangkan dialami
seorang wanita,
masa sebelum
terjadinya
bulan terjadinya
menopause disebut

2
pascamenopause. Pada wanita pascamenopause
terjadi penurunan kadar estrogen yang berhubun- terjadi pada wanita pascamenopause pun berbeda. 6
gan dengan menurunnya fungsi ovarium. Estrogen Perubahan kadar estradiol pada transisi meno-
dan reseptor estrogen memiliki kemampuan pause tiap wanita pun berbeda walaupun pada
meregulasi sebagian besar dari gen yang umumnya terjadi penurunan, dipengaruhi waktu
mengkode faktor pertumbuhan yang berperan transisi menopause, indeks masa tubuh. Perubahan
dalam sintesis matriks ekstraselular vagina yang kualitas dan kuantitas kolagen dan elastin bukan
memperkuat integritas vagina. Pada saat hanya dipengaruhi perubahan biomekanik vagina,
pascamenopause juga terjadi penurunan matriks tapi juga perubahan hormonal. Sehingga hubungan
ekstraseluler termasuk kolagen dan elastin yang antara estradiol dan ekspresi kolagen dan elastin
menyebabkan integritas vagina melemah. pada vagina premenopause dan pascamenopause
World Health Organization (WHO) menyebut- menarik untuk diteliti.
kan setiap tahunnya sekitar 25 juta wanita di
seluruh dunia diperkirakan mengalami meno-
BAHAN DAN METODE
pause. Menopause terjadi pada usia 40-65 tahun,
dengan angka harapan hidup wanita Indonesia Penelitian ini menggunakan rancangan potong
73 tahun, maka wanita hidup dengan kurang lintang terhadap 24 pasien sebagai sampel yang
lebih sepertiga waktu hidupnya setelah fungsi datang ke poliklinik ginekologi RSUP Sanglah
ovariumnya berhenti. Selain di ovarium, estrogen Denpasar mulai dari bulan Oktober 2015 sampai
disintesis di adrenal, plasenta, jaringan lemak dan dengan bulan Oktober 2016. Pasien yang datang
susunan saraf pusat dalam jumlah kecil sehingga untuk memeriksakan diri dilakukan pemerik-
wanita mempunyai kadar estrogen yang rendah saan yang dimulai dari anamnesis, pemeriksaan
setelah menopause. Kadar estrogen dapat normal, fisik, pemeriksaan ginekologi kemudian diagnosis
meningkat atau turun tergantung pada tahap ditegakkan dan direncanakan dilakukan histerek-
transisi menopause.1 Estradiol merupakan estro- tomi total Sampel yang bersedia ikut serta sebagai
gen utama, pada wanita premenopause kadarnya subjek penelitian ini dipilih secara konsekutif
40-400 pg/ml, sedangkan pascamenopause turun (non-probability sampling) dari populasi terjang-
menjadi 10-20 pg/ml.2 Estradiol umumnya tidak kau setelah sebelumya diberikan informed consent
turun secara signifikan hingga akhir masa transisi penelitian.
menopause. Darah vena diambil untuk pemeriksaan kadar
Turunnya kadar estrogen menyebabkan terjad- estradiol di Laboratorium Patologi klinik RSUP
inya sindrom genitourinaria menopause yang Sanglah. Sedangkan pada saat dilakukan histerek-
dapat mempengaruhi kualitas hidup wanita tomi total, bagian vagina dari organ yang diangkat
pascameno- pause. Sindrom genitourinaria diambil dan dibuat preparat imunohistokimia
menopause terjadi pada 50% wanita usia paruh untuk pembacaan ekspresi kolagen dan elastin di
baya dan yang lebih tua. Perubahan pada vagina Laboratorium Patobiologi Fakultas Kedokteran
yang terjadi karena sindroma genitourinaria Hewan Universitas Udayana. Kemudian dilaku-
menopause yaitu berku- rangnya kandungan dan kan analisa dengan karakteristik sampel disajikan
hyalinisasi kolagen, menurunnya elastin, penipisan secara deskriptif, dan uji korelasi untuk menen-
epitel, perubahan penampakan dan fungsi sel otot tukan hubungan kadar estradiol dengan ekspresi
polos, peningkatan densitas jaringan ikat, dan kolagen dan elastin pada vagina premenopause
pembuluh darah sema- kin sedikit.3 Matriks dan pascamenopause.
ekstraselular jaringan ikat vagina mengandung
komponen fibrillar (kolagen dan elastin) yang
diduga paling berkontribusi terh- adap biomekanik
HASIL
jaringan ikat vagina.4 Penelitian ini melibatkan 24 orang wanita, 10
Estrogen dikenal sebagai hormon wanita utama orang premenopause dan 14 orang
bersama dengan progesteron, berperan penting pascamenopause yang menjalani operasi
dalam pembentukan tubuh wanita dan memper- histerektomi total di Bagian/SMF Obgyn RSUP
siapkan fungsi wanita secara khusus.5 Seorang Sanglah Denpasar dengan distribusi karakteristik
wanita dalam kehidupannya mengalami transisi seperti pada tabel 1. Dari hasil pemer- iksaan
menopause, diikuti perubahan pada vaginanya. kadar estradiol serum dan ekspresi kolagen dan
Perubahan yang terjadi pada vagina disebabkan elastin vagina pada wanita premenopause dan
oleh adanya perubahan akibat proses biomekanik pascamenopause didapatkan hasil seperti pada
akibat aktivitas dan persalinan, maupun hormonal, tabel 2. Untuk mengetahui hubungan kadar
dimana proses ini tidaklah sama terjadi pada estradiol dengan ekspresi kolagen pada vagina
setiap wanita, dan sindroma genitourinaria yang premenopause dan pascamenopause digunakan
uji korelasi Pearson, dengan hasil analisis
disajikan
ARTIKEL ASLI

Tabel 1 Distribusi karakteristik umur, paritas, dan IMT pada


kelompok premenopause dan pascamenopause
Faktor risiko Rerata SD Rentangan
Umur (tahun) 51,21 9,31 35-67
Paritas 2,75 1,15 0-5 Gambar 1 Gambaran pemeriksaan imuno-
IMT 23,52 2,78 21,09-32,45 histokimia vagina premenopause
a. ekspresi kolagen I; b.ekspresi
kolagen III; c. ekspresi elastin
Tabel 2 Hasil kadar estradiol, ekspresi kolagen dan elastin vagina
pada wanita premenopause dan pascamenopause
No Status Kadar Ekspresi Ekspresi Ekspresi
Sampel Menopause Estradiol Elastin Kolagen I Kolagen III
2 Premenopause 66,66 29,5 22,23 5,86
5 Premenopause 58,05 29,3 18,92 4,49
8 Premenopause 15,57 11,18 16,3 24,26 Gambar 2 Gambaran pemeriksaan imunohis-
tokimia vagina pascamenopause
11 Premenopause 130,06 29,62 25,6 7,5
a. kspresi kolagen I; b.ekspresi
17 Premenopause 74,09 29,64 22,95 5,67 kolagen III; c. ekspresi elastin
18 Premenopause 76,93 31,22 19,41 4,74
pada Tabel 3. Sedangkan hubungan kadar estradiol
20 Premenopause 6,07 27,24 19,46 4,91 dengan ekspresi elastin pada wanita premenopause
21 Premenopause 78,13 31,5 22,36 5,17 dengan pascamenopause digunakan uji korelasi
23 Premenopause 43,36 26,36 23,89 4,5 Pearson dengan hasil analisis disajikan pada
Tabel 4.
24 Premenopause 32,18 25,49 20,81 6,15
Penelitian ini memeriksa imunohistokimia
1 Pascamenopause < 5,0 11,58 9,65 27,82 jaringan vagina untuk ekspresi kolagen dan
3 Pascamenopause < 5,0 6,86 13,73 20,73 elastin, kolagen yang diperiksa adalah kolagen I
4 Pascamenopause < 5,0 6,4 15,1 20,87
dan III. Pengamatan metode analisis digital pada
sediaan dinding vagina dengan pembesaran 400
6 Pascamenopause 5,54 7 14,15 23,36 kali, difoto dengan kamera Optilab masing-masing
7 Pascamenopause < 5,0 12,08 16,54 20,93 preparat sebanyak 4 kali kemudian dipilih foto
9 Pascamenopause 16,01 7,92 16,51 19,26 ekspresi kola- gen dan elastin yang homogen
dengan intensitas yang paling coklat. 7
10 Pascamenopause < 5,0 10,21 16,78 17,47
Penghitungan jumlah ekspresi kolagen dan elastin
12 Pascamenopause < 9,0 10,11 3,58 25,71 dinding vagina dengan meng- gunakan piranti
13 Pascamenopause < 9,0 8,65 6,49 22,75 lunak Adobe Photo Shop CS3 dan Image J.
14 Pascamenopause 29,01 10,84 6,11 23,62 Ekspresi kolagen I dan III dihitung sebagai
presentase pixel area kolagen yang berwarna
15 Pascamenopause 18,44 4,2 9,22 18,79 coklat dibandingkan dengan pixel area seluruh
16 Pascamenopause < 5,0 6,07 8,25 21,85 jarin- gan. Gambaran ekspresi kolagen dan elastin
19 Pascamenopause 5 3,53 8,67 17,58 pada pemeriksaan imunohistokimia terhadap
vagina premenopause tampak pada gambar 1.
22 Pascamenopause 5 29,54 17,05 4,57
Sedangkan gambaran ekspresi kolagen dan elastin
pada pemeriksaan imunohistokimia terhadap
Tabel 3 Hubungan kadar estradiol dengan ekspresi kolagen pada vagina pascamenopause tampak pada gambar 2.
vagina premenopause dan pascamenopause
Hubungan r p
DISKUSI
Kadar Estradiol-Ekspresi Kolagen 0,67 0,001
Penelitian ini melibatkan 24 orang wanita, 10
orang premenopause dan 14 orang
Tabel 4 Hubungan kadar estradiol dengan ekspresi elastin pada
pascamenopause yang menjalani operasi
vagina premenopause dan pascamenopause
histerektomi total di Bagian/ SMF Obgyn RSUP
Hubungan r p Sanglah Denpasar atas indikasi prolaps uteri,
Kadar Estradiol-Ekspresi Elastin 0,73 0,001 kelainan jinak seperti mioma uteri atau gangguan
perdarahan mulai bulan Oktober 2015 sampai
dengan bulan Oktober 2016. Dengan

28 Medicina 2018; 49(2): 278-283 | doi: 10.15562medicina.v49i2.244


ARTIKEL ASLI
menggunakan analisis deskriptif didapatkan bahwa

Medicina 2018; 49(2): 278-283 | doi: 10.15562medicina.v49i2.244 28


variabel umur memiliki rerata 51,21±9,31 tahun
organ panggul dan tidak mengalami prolaps organ
dengan rentangan umur antara 35 sampai dengan
panggul mengalami penurunan. Tanpa adanya
67 tahun. Paritas dengan rerata 2,75±1,15 dengan
estrogen, remodeling menjadi lebih cepat sehingga
rentangan antara 0 sampai dengan 5. IMT dengan
peningkatan bentuk elastin yang matang mening-
rerata 23,52±2,78 dengan rentangan antara 21,09
kat dan terjadi degradasi.11
sampai dengan 32,45.
Dengan menggunakan uji korelasi Pearson
Estradiol dianggap sebagai estrogen utama
didapatkan bahwa terdapat hubungan antara
karena memiliki potensi 12 kali potensi estron dan
kadar estradiol dengan ekspresi kolagen pada
8 kali estriol.8 Estradiol umumnya tidak turun
wanita premenopause dan pascamenopause secara
secara signifikan hingga akhir masa transisi
bermakna (p<0,05). Didapatkan hubungan positif
menopause. Kadar estradiol waita premenopause
antara kadar estradiol dengan kolagen tipe I dan
40-400 pg/ml, sedangkan pada pascamenopause
hubungan negatif pada kolagen tipe III. Hal ini
10-20 pg/ml.2 Sehingga pada penelitian ini diukur
dapat dijelaskan karena kadar estradiol mengalami
kadar estra- diol baik itu pada wanita menopause
perubahan seiring pertambahan usia dan kola-
maupun pascamenopause sehingga penilaian
gen sebagai pembentuk utama jaringan ikat
hubungan- nya dengan ekspresi kolagen dan
pada pelvis pun mengalami perubahan. Kolagen
elastin beragam. Dengan menggunakan analisis
adalah serat utama pada struktur ekstraselular
deskriptif didapat- kan kadar estradiol wanita
yang menimbulkan tahanan untuk regangan dan
premenopause memiliki rerata 56.33 pg/ml
tarikan. Kolagen disintesis sebagai pra pro rantai
dengan rentangan 6,07 sampai dengan 130,06
alfa (1). Setelah translokasi ke retikulum endo-
pg/ml, sedangkan pada pascameno- pause
plasmik, sinyal peptida dikeluarkan dan rantai alfa
rentangan <5.0 sampai dengan 29.01 pg/ml.
prokolagen individu akan dihubungkan melalui
Sedikitnya 28 tipe molekul kolagen telah propeptides C. Setelah beberapa langkah modifi-
diketa- hui, yaitu tipe I-XXVIII. 9 Kolagen I kasi post-tranlasi yang meliputi hidroksilasi lisin
membentuk serat besar dan kuat yang bertanggung tertentu (lys) dan prolin (pro) residu serta glikosi-
jawab atas ketahanan mekanis jaringan. Subtipe lasi residu hydroxylysyl (2), triple helix menjalar
ini didapa- tkan pada kulit, ligamen, tendon, dan dari C-N terminal. Prokolagen ini diekskresikan
tulang. Kolagen III membentuk serat yang lebih ke ekstraseluler dan dikonversi menjadi kolagen
kecil dengan kekuatan tarik yang lebih rendah dan dengan membelah propeptida(3). Selanjutnya,
didapatkan pada organ bergerak dan jaringan yang molekul kolagen dirakit menjadi fibril (4), yang
meregang siklik seperti pembuluh darah. Kolagen akhirnya stabil oleh pembentukan antar dan atau
tipe I memberi kekuatan pada jaringan sedangkan intra molekul cross-link (5).9
tipe III berkontribusi pada elastisitas. 10 Ekspresi
Setiap molekul kolagen tersusun atas tiga
kolagen tipe I pada vagina premenopause dalam
rantai α-polipeptida. Dalam retikulum endoplas-
penelitian ini didapatkan rata-rata 21,19% dengan
mik, rantai α terbentuk, diikuti oleh modifikasi
rentangan 16,3 sampai dengan 25,6%, sedangkan
post-translasional dari residu prolin dan lisin.
pada vagina pascamenopause 11,55% dengan rent-
Tiga rantai heliks memutar secara bersama-sama
angan 4,2 - 17,05%. Didapatkan ekspresi kolagen
dan kemudian membentuk beberapa komponen
I pada vagina premenopause lebih banyak dari-
crosslinking dalam triple heliks dan sejumlah
pada vagina pascamenopause. Ekspresi kolagen
kova- len cross linking dalam heliks kolagen,
III pada vagina premenopause dalam penelitian
sehingga menghasilkan tissue-residing collagen
ini didapatkan rata-rata 7,32% dengan rentan-
yang berbeda maturitasnya.12
gan 4,49 sampai dengan 24,26%, sedangkan pada
Dengan menggunakan uji korelasi Pearson
vagina pascamenopause 20,38% dengan rentan-
didapatkan bahwa terdapat hubungan antara
gan 4,57 – 27,82%. Didapatkan ekspresi kolagen
kadar estradiol dengan ekspresi elastin pada
III pada vagina pascamenopause lebih banyak
wanita premenopause dan pascamenopause secara
daripada vagina premenopause.
bermakna (p<0,05). Hal ini dapat dijelaskan
Ekspresi elastin pada vagina premenopause
karena Elastin berperan dalam pemanjangan dan
dalam penelitian ini didapatkan rata-rata 27,1%
pemendekan jaringan berkolagen. Protein elas-
dengan rentangan 11,18 sampai dengan 31,22%,
tin menyebabkan fleksibilitas dan ekstensibilitas
sedangkan pada vagina pascamenopause 9,64%
reversibel pada jaringan, sedangkan mikrofibril
dengan rentangan 3,53 sampai dengan 29,54%.
yang disusun oleh protein yang berbeda bersifat
Didapatkan ekspresi elastin pada vagina premeno-
tidak ekstensibel dan merupakan struktur yang
pause lebih banyak daripada vagina
stabil. Mekanisme molekuler dari gen elastin
premenopause. Bersama dengan kolagen, elastin
manusia pada berbagai kondisi sebagian besar
merupakan bagian penting struktur jaringan ikat
tidak diketahui. Produksi elastin yang salah pada
vagina. Pada wanita pascamenopause baik yang
mengalami prolaps
penyakit-penyakit yang diturunkan, mengarah
immunohistokimia dengan reagen kolagen I dan
pada hilangnya rekoil elastik pada berbagai gang-
III, sedangkan ekspresi elastin adalah daerah
guan jaringan ikat. Serat elastin terdiri dari protein
berwarna coklat pada pemeriksaan immunohis-
menyerupai karet elastin terbentuk diatas tang- ga-
tokimia dengan reagen elastin. Pengamatan hasil
tangga mikrofibril. Sejumlah protein elastin
jumlah ekspresi kolagen dan elastin dilakukan
diperlukan untuk penggabungan serat elastik agar
dengan metode analisis digital, dipilih foto
mencapai kemampuan khususnya untuk meregang
ekspresi kolagen dan elastin yang homogen
dan melingkar.
dengan intensi- tas yang paling coklat kemudian
Serat elastin juga berperan pada remodel-
dihitung persen- tase pixel area kolagen dan
ing matriks ekstraseluler. Terdiri dari protein
elastin terhadap pixel area seluruh jaringan.
menyerupai karet elastin terbentuk diatas tang- ga-
Ekspresi kolagen yang dinilai pada penelitian
tangga mikrofibril. Sejumlah protein elastin
ini adalah kolagen I dan kolagen III. Sedikitnya
diperlukan untuk penggabungan serat elastik dan
28 tipe molekul kolagen telah diketahui, yaitu tipe
kemampuan khususnya adalah untuk meregang
I-XXVIII. Kolagen tipe I-III membentuk serat
dan melingkar. Sifat mekanis jaringan juga
yang tidak memanjang dan memiliki daya tarik
bergan- tung pada proporsi elastin, yaitu suatu
jarin- gan yang sangat kuat serta dapat menahan
polimer larut yang dibentuk oleh suatu monomer
tenaga mekanik dari luar. Kolagen tipe I dibentuk
tropo-elastin yang diikuti oleh katalisis suatu
oleh dua rantai α1(I) dan satu rantai α2 biasanya
formasi cross-link oleh lysyl oxidases (LOX).10
memben- tuk serat yang padat pada gambaran
Elastin memungkinkan jaringan untuk mereng-
mikroskopis. Sedangkan kolagen tipe III dibentuk
gang dan kembali ke bentuk asli tanpa masukan
oleh tiga rantai α1(III) tampak terpisah sebagai
energi. Hal ini dianggap penting pada jaringan
retikulin yang tipis, menyebar bersama komponen
reproduksi. Hal ini mengakomodasi ekspansi
jaringan ikat lainnya.12
yang besar dalam kehamilan dan involusi setelah
persalinan. Produksi elastin sangat unik diantara
protein jaringan penyangga. Pada sebagian besar SIMPULAN
organ, biosintesis elastin terbatas pada periode
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan simpulan
singkat dari pertumbuhan. Anyaman serat elastin
bahwa terdapat hubungan antara kadar estradiol
matur pada saat sintesis tropoelastin telah
dengan ekspresi kolagen dan elastin pada wanita
berhenti. Baru-baru ini ditemukan bahwa LOX
premenopause dan pascamenopause. Dengan
sangat pent- ing untuk hemostasis serat elastis
memanfaatkan hasil penelitian ini, dapat dilaku-
pada jaringan, termasuk organ panggul wanita.13
kan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek
Pada usia lebih tua sel berubah secara pelan.
pemberian estrogen terhadap perubahan kola-
Apoptosis yang normalnya terjadi pada matriks
gen dan elastin vagina dalam mengurangi gejala
ekstraseluler menjadi tak teratur dan meningkat
sindroma genitourinaria.
sejalan usia. Perubahan kolagen menurun dan
molekul kolagen berkembang menjadi rantai
silang non-enzimatik. Hal ini menyebabkan DAFTAR PUSTAKA
peningkatan konsentrasi kolagen dan penurunan 1. Bradshaw KD. Menopausal Transition. In: Hoffman BL,
kemampuan larutnya. Rantai silang ini juga Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD,
mempengaruhi rantai silang serat elastik secara Cunningham FG, penyunting. Williams Gynecology.
Edisi ke-2. New York: McGraw-Hill. 2012. h.554-77
luas, yang menga- kibatkan kemampuan kolagen 2. Fritz MA, Speroff L. Menopause and the Perimenopausal
dan elastin berubah sehingga terjadi peningkatan Transition. Clinical Gynecologic Endocrinology and
kekakuan jaringan. Gangguan oleh faktor usia Infertility. Edisi ke-8. Lippincott Willliams Wilkins.
2011. h. 673-748
terhadap jalur elas- tin-laminin telah diteliti in 3. Portman DJ, Gass MLS. Genitourinary syndrome of
vitro. Pada penuaan kulit manusia, terdapat meno- pause: new terminology for vulvovaginal athropy
penurunan proteoglikan namun terdapat from the International Society for the Study of Women’s
Sexual Health and The North American Menopause
peningkatan bentuk modifikasi decorin. Bentuk Society. The Journal of the North American Menopause
ini disebut decorunt adalah decorin tanpa C– Society. 2014;
21(10): 1-6.
terminal oleh karena itu tak mampu mengikat kola- 4. Kerkhof MH, Hendriks L, Brölmann HAM. Changes in
gen sekuat decorin. Hal ini merubah penggabungan connective tissue in patients with pelvic organ prolapse—
kolagen dan mengisyaratkan suatu jalur katabolik a review of the current literature. Int Urogynecol J. 2009;
20:461–474.
berhubungan dengan usia terhadap decorin. 5. Tortora, GJ, Derickson, B. Principles of anatomy and
Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan phys- iology. Edisi ke-12 USA: Willey. 2009.
imunohistokimia terhadap vagina premeno- 6. Abramowitch SD, Feola A., Jallah Z, Moalli PA. Tissue
mechanics, animal models, and pelvic organ prolapse: A
pause dan pascamenopause. Ekspresi kolagen review. European Journal of Obstetrics & Gynecology
adalah daerah berwarna coklat pada pemeriksaan and Reproductive Biology. 2009; 144S: S146-S158.
7. Goepel C, Kantelhardt EJ, Karbr I, Stoerer S, Dittmer J. 12. Tsai H-C, Hong M-C, Wu M-P. The alteration of collagen
Changes of glycoprotein and collagen subtypes and myofibroblasts may account for pelvic
immunolocalization in the uterine artery wall of organ prolapsed. Incont Pelvic Floor Dysfunct. 2011;
postmenopausal women with and without pelvic organ 5(2): 47-48.
prolapse. Acta Histochemica. 2010; 113: 375-381. 13. Shynlova O, Bortolini MAT, Alarab M. Genes
8. Halvorson LM. Reproductive endocrinology. In: responsible for vaginal extracellular matrixmetabolism
Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, are modulated by women`s reproductivecycle and
Bradshaw KD, Cunningham FG, editors. Williams menopause. Int Braz J Urol. 2013; 39: 257-267.
Gynecology. 2nd ed. New York: McGraw-Hill. 2012.h.400-436
9. Koolman, J. Color Atlas of Biochemistry, edisi ke-3.
New York: Thieme. 2013.
10. Landsheere LD, dkk. Histology of the vaginal wall in
women with pelvic organ prolapse: a literature review.
Int Urogynecol J. 2013. This work is licensed under a Creative Commons Attribution
11. Karam JA, Vazquez DV, Lin, VK, Zimmern PE. Elastin
expression and elastic fibre width in the anterior vaginal
wall of postmenopausal women with and without pro-
lapsed. BJU International. 2007; 100: 346-350.

You might also like