JURNAL KEDOKTERAN

Volume 1 No. 1, Maret 2021, Page 1-7 DOI: http://dx.doi.org/10.37776/jpot.v1i1

https://ejurnal.univbatam.ac.id /index.php/Kedokteran

HUBUNGAN PICKY EATER DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK

USIA 2-4 TAHUN DI PUSKESMAS BOTANIA KOTA BATAM
TAHUN 2020

Sarita Miguna, Nopri Esmiralda, Hillery Florentina Sidabutar

saritamiguna@univbatam.ac.id, nopriesmiralda@univbatam.ac.id,
hilleryflorentina@gmail.com

Program Studi Pendidikan Dokter

Universitas Batam
ABSTRACT

Hillery Florentina Sidabutar, 61117061, 2020. The Correlation Of Picky Eeater and
Nutritional Status Of Children aged 2-4 Years of Puskesmas Botania Kota, Batam, 2020.
Batam University Faculty of Medicine.
Background : One of the nutritional problems in children is picky eaters.The problem that
arises from this picky eater is the low nutritional value of the food eaten, which results in a
low nutritional status of the child and is included in the category of under nutrition. This
study aims to determine the relationship between picky eaters and nutritional status in
children aged 2-4 years of Puskesmas Botania, Batam, in 2020.
Method : This research method is an observational analytic study with cross sectional
approach using non-probability sampling technique, namely accidental sampling which is
done to all mothers who have children aged 2-4 years at Botania Health Center, Batam
City. The sample size of this study used the Lemeshow formula, so that the total sample
size was 49 people. Data were collected using a questionnaire. The data obtained were
analyzed using the chi-square test.
Result: Based on statistical tests, it is known that there is a significant relationship
between picky eaters and nutritional status with a p value of 0.000.
Conclusion: Based on the results of this study, it can be concluded that there is a
relationship between picky eaters and nutritional status in children aged 2-4 years of
Puskesmas Botania, Batam, in 2020.

Keywords : Picky Eater, Nutritional Status, Children Aged 2-4 Years

p-ISSN 2798-9062 1
e-ISSN 2798-9119
Hubungan Picky Eater dengan Status Gizi Pada Anak Usia 2-4 Tahun di Puskesmas Botania Kota Batam Tahun
2020,..Hillery Florentina Sidabutar,,...Jurnal Kedokteran,...Volume xx,...No.x,...Maret 2021,...Page 1-7

ABSTRAK

Hillery Florentina Sidabutar, 61117061, 2020. Hubungan Picky Eeater dengan Status
Gizi Pada Anak Usia 2-4 Tahun di Puskesmas Botania Kota Batam Tahun 2020. Skripsi.
Fakultas Kedokteran Universitas Batam.
Latar Belakang : Salah satu masalah gizi pada anak adalah pilih-pilih makanan (picky
eater). Masalah yang ditimbulkan dari picky eater ini adalah rendahnya nilai gizi makanan
yang dimakan sehingga mengakibatkan status gizi anak menjadi rendah dan masuk dalam
kategori keadaan gizi kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan picky
eater dengan status gizi pada anak usia 2-4 tahun di Puskesmas Botania Kota Batam Tahun
2020.
Metode : Metode penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan
cross sectional menggunakan teknik non probability sampling yaitu accidental sampling
yang dilakukan pada semua ibu yang memiliki anak usia 2-4 tahun di Puskesmas Botania
Kota Batam. Besar sampel penelitian ini menggunakan rumus Lemeshow, sehingga
didapat jumlah sampel yaitu 49 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data
yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji chi-square.
Hasil : Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
picky eater dengan status gizi dengan p value 0,000.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan picky eater dengan status gizi pada anak usia 2-4 tahun di Puskesmas Botania
Kota Batam Tahun 2020.

Kata Kunci : Picky Eater, Status Gizi, Anak Usia 2-4 Tahun

p-ISSN 1829 586X 2

e-ISSN 2581-0170
Hubungan Picky Eater dengan Status Gizi Pada Anak Usia 2-4 Tahun di Puskesmas Botania Kota Batam Tahun
2020,..Hillery Florentina Sidabutar,,...Jurnal Kedokteran,...Volume xx,...No.x,...Maret 2021,...Page 1-7
PENDAHULUAN
Balita merupakan periode
pertumbuhan dan perkembangan yang
pesat setelah masa bayi sehingga
membutuhkan perhatian dan dukungan
gizi yang baik agar tercapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal, karena
usia balita merupakan kelompok yang
rawan terhadap kekurangan gizi (Ninggar
2016). Pada usia 24 bulan kehidupan,
dimana mulainya peralihan asupan nutrisi
utama anak dari susu dan makanan
komplementer menjadi makanan
keluarga. Karena peralihan nutrisi utama
tersebut, anak yang berusia ≥ 24 bulan
merupakan kelompok umur yang rawan
terhadap gangguan kesehatan dan
kekurangan gizi (Harianda, 2012).
Masalah gizi pada anak sangat sering
terjadi dan membutuhkan penanganan
segera. Salah satu masalah gizi pada anak
adalah pilih-pilih makanan. Perilaku
memilih makanan atau disebut dengan
picky eater sering terjadi pada anak usia
balita. Masalah yang ditimbulkan dari
picky eater ini adalah rendahnya nilai gizi
makanan yang dimakan sehingga
mengakibatkan status gizi anak menjadi
rendah dan masuk dalam kategori
keadaan gizi kurang (Ramadhanu, 2017).
Menurut WHO pada tahun 2017,
secara global didunia prevalensi anak
usia dibawah lima tahun yang mengalami
gizi kurang dan gizi buruk ialah 94,5 juta
(14%), dan gemuk 4 juta (6%) balita
(WHO, 2017). Di Indonesia berdasarkan
Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional pada tahun 2019, hasil data
proporsi status gizi balita pada tahun
2018, prevalensi status gizi balita
berdasarkan indikator BB/U yaitu gizi
kurang sebanyak 13,8% balita, gizi buruk
sebanyak 3,9% balita, gizi baik 80,4%
dan gizi lebih 1,8% balita. Gizi kurang
dan gizi lebih pada tahun 2013 dan 2018
mengalami penurunan yaitu 19,6%
menjadi 17,7%. Walaupun mengalami
penurunan, ditahun 2019 pemerintah
p-ISSN 1829 586X
e-ISSN 2581-0170
ingin menurunkan angka prevalensi yaitu
17% (Watson et al, 2019).
Pada survey pendahuluan, dengan
melihat data Penilaian Status Gizi
Puskesmas Botania Kota Batam pada
Februari 2020 terdapat laporan status gizi
berdasarkan indeks BB/U diperoleh balita
yang mengalami gizi sangat kurang 53
anak, gizi kurang 263 anak, normal 2607
anak dan resiko lebih 314 anak.
Berdasarkan latar belakang di atas
maka peneliti tertarik untuk mengetahui
Hubungan Picky Eater dengan Status
Gizi pada Anak Usia 2-4 Tahun di
Puskesmas Botania Kota Batam.
SUBJEK DAN METODE
PENELITIAN
Jenis Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Desain penelitian ini adalah
penelitian dengan jenis analitik
observasional dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini
dengan mengobservasi variabel bebas
dan variabel terikat dengan waktu yang
sama. Dalam penelitian ini peneliti ingin
mengetahui hubungan picky eater dengan
status gizi pada anak usia 2-4 tahun di
Puskesmas Botania Kota Batam. Subjek
penelitian dipilih dengan menggunakan
non probability sampling yaitu
accidental sampling besar subjek dapat
diukur dengan menggunakan formula
Lemeshow untuk populasi yang tidak
diketahui sebanyak 49 responden. Data
dikumpulkan menggunakan kuesioner.
Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan uji chi-square.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian merupakan hal penting
bagi peneliti ilmiah yang dapat dijelaskan
dan disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
1. Analisis Univariat
Berdasakan dari hasil analisis
univariat distribusi frekuensi picky eater
3
Hubungan Picky Eater dengan Status Gizi Pada Anak Usia 2-4 Tahun di Puskesmas Botania Kota Batam Tahun
2020,..Hillery Florentina Sidabutar,,...Jurnal Kedokteran,...Volume xx,...No.x,...Maret 2021,...Page 1-7

dan status gizi diperoleh hasil sebagai Tabel 2 Distribusi Frekuensi Status
berikut. Gizi Anak Usia 2-4 Tahun di
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Puskesmas Botania Kota Batam tahun
Diagnosis Picky Eater Anak Usia 2-4 2020
Tahun di Puskesmas Botania Kota Kategori Responden Persentase
Batam tahun 2020 (f) (%)
Kategori Responden Persentase Gizi 20 40,8
(f) (%) Normal
Picky 32 65,3 Gizi Tidak 29 59,2
Eater Normal
Non Picky Jumlah 49 100
eater 17 34,7
Jumlah 49 100 Tabel diatas memperoleh hasil bahwa
dari 49 responden, ada 20 responden
Tabel diatas memperoleh hasil bahwa dengan persentase (40,8%) yang
dari 49 responden, ada 32 (65,3%) termasuk dalam kategori gizi normal dan
responden yang termasuk kategori picky ada 29 responden dengan persentase
eater dan ada 17 (34,7%) responden yang (59,2%) yang termasuk dalam kategori
termasuk dalam kategori non picky eater gizi tidak normal di Puskesmas Botania
di Puskesmas Botania Kota Batam tahun Kota Batam tahun 2020.
2020.
1. Analisis Bivariat
Berdasakan dari hasil analisis
bivariat untuk mengetahui hasil
Hubungan Picky Eater dengan Status
Gizi Pada Anak Usia 2-4 Tahun di
Puskesmas Botania Kota Batam Tahun
2020.

Tabel 4.3 Hubungan Picky Eater dengan Status Gizi Pada Anak Usia 2-4 Tahun di
Puskesmas Botania Kota Batam Tahun 2020
Status Gizi
Diagnosis Picky Gizi Tidak
Gizi Normal Total P value
Eater Normal
f % F % F %
Picky Eater 4 8,2 28 57,1 32 100
Non Picky Eater 16 32,7 1 2,0 17 100 0,000
Total 20 40,8 34 59,2 49 100
sebanyak 28 responden dengan
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persentase (87,5%), sedangkan yang non
hasil bahwa dari 49 responden diketahui picky eater dengan status gizi normal
terdapat responden yang mengalami sebanyak 16 responden dengan
picky eater dengan status gizi normal persentase (94,1%), dan yang non picky
sebanyak 4 responden dengan persentase eater dengan status gizi tidak normal
(12,5%), dan yang mengalami picky sebanyak 1 responden dengan persentase
eater dengan status gizi tidak normal (5,9%).

p-ISSN 1829 586X 4

e-ISSN 2581-0170
Hubungan Picky Eater dengan Status Gizi Pada Anak Usia 2-4 Tahun di Puskesmas Botania Kota Batam Tahun
2020,..Hillery Florentina Sidabutar,,...Jurnal Kedokteran,...Volume xx,...No.x,...Maret 2021,...Page 1-7
PEMBAHASAN
1. Distribusi Frekuensi Picky
Eater pada Anak Usia 2-4 Tahun
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari 49 responden, terdapat lebih banyak
anak yang mengalami picky eater
(65,3%, 32 anak) daripada yang non
picky eater (34,7%, 17anak) di
Puskesmas Botania Kota Batam.
Pada balita masalah gizi sangat
sering terjadi dan membutuhkan
penanganan segera. Salah satu masalah
gizi pada anak adalah pilih-pilih makanan
atau yang disebut juga dengan picky
eater. Dari hasil wawancara melalui
kuesioner yang dilakukan pada orangtua
anak usai 2-4 tahun di Puskesmas
Botania Kota Batam didapatkan anak
yang mengalami picky eater dikarenakan
rendahnya daya tarik anak mencicipi
makanan baru, mengkonsumsi variasi
makanan terbatas, jumlah asupan
terbatas, dan menunjukkan sedikit
ketertarikan terhadap makanan. Selain itu
faktor-faktor lain yang menyebabkan
anak mengalami picky eater seperti ibu
yang kurang dalam menyediakan variasi
makanan, kualitas makan yang rendah,
dan ibu hanya memberikan makanan
sesuai kesukaan anak.
Beberapa faktor lain juga dapat
mempengaruhi anak mengalami picky
eater seperti interaksi orangtua dan anak
seperti sentuhan dan pujian dapat
mempengaruhi nafsu makan anak,
lingkungan keluarga, keluarga yang
mempromosikan gaya hidup sehat,
menyediakan makanan sehat, dan
memberi dukungan dalam membangun
pendidikan dan status sosial ekonomi.
Seorang ibu dengan pendidikan yang
tinggi akan dapat merencanakan menu
makanan yang sehat, bergizi dan
bervariasi bagi dirinya dan keluarganya
sehingga dapat terhindar dari rasa bosan
dan dapat mengurangi perilaku terlalu
memilih-milih makanan (Saphira, 2020).
p-ISSN 1829 586X
e-ISSN 2581-0170
2. Distribusi Frekuensi Status Gizi
Pada Anak Usia 2-4 Tahun
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari 49 responden, terdapat anak yang
mengalami gizi tidak normal (59,2%, 29
anak) dan yang gizi normal (40,8%,
20anak) di Puskesmas Botania Kota
Batam.
Status gizi menjadi indikator ketiga
dalam menentukan derajat kesehatan
pada anak, karena status gizi yang baik
dapat membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan anak. Pemantauan status
gizi dapat digunakan sebagai bentuk
antisipasi dalam merencanakan perbaikan
status kesehatan anak
(Astuti&Ayuningtyas, 2018).
Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi status gizi yaitu umur,
jenis kelamin, pendidikan orangtua,
sosial ekonomi, pekerjaan orangtua,
paritas dan status imunisasi, pemberian
ASI dan frekuensi pemberian makanan
pendamping (Yuniandry, 2014). Jenis
kelamin merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi status gizi. Jenis
kelamin berpengaruh dalam pola
penerimaan makanan, asupan makanan,
nafsu makan, dan preferensi makanan.
Pada pola penerimaan makanan, anak
perempuan menyukai jumlah makanan
yang lebih banyak daripada anak laki-
laki. Asupan makanan pada anak laki-laki
didapatkan lebih tinggi dibandingkan
dengan anak perempuan. Sedangkan
nafsu makan anak perempuan diketahui
lebih besar dibandingkan anak laki-laki.
Jenis kelamin juga berpengaruh pada
preferensi makanan, dimana anak
perempuan lebih menyukai buah dan
sayuran dibanding anak laki-laki,
sementara anak laki-laki lebih menyukai
daging dan makanan berlemak tinggi
(Saphira,2020).
3. Hubungan Picky Eater dengan
Status Gizi Pada Anak Usia 2-4 Tahun
di Puskesmas Botania Kota Batam
Tahun 2020.
5
Hubungan Picky Eater dengan Status Gizi Pada Anak Usia 2-4 Tahun di Puskesmas Botania Kota Batam Tahun
2020,..Hillery Florentina Sidabutar,,...Jurnal Kedokteran,...Volume xx,...No.x,...Maret 2021,...Page 1-7
Hasil penelitian menunujukkan dari
49 responden diketahui terdapat
responden yang mengalami picky eater
dengan status gizi normal sebanyak
(12,5%, 4 anak), dan yang mengalami
picky eater dengan status gizi tidak
normal sebanyak (87,5%, 28 anak),
sedangkan yang non picky eater dengan
status gizi normal sebanyak (94,1%, 16
anak), dan yang non picky eater dengan
status gizi tidak normal (5,9%, 1 anak).
Dari hasil penghitungan uji statistik
chi-square didapatkan nilai p value 0,000
(<0,05) dengan demikian dapat
disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima
atau terdapat hubungan bermakna antara
picky eater dengan status gizi anak usia
2-4 tahun di Puskesmas Botania Kota
Batam tahun 2020.
Anak yang mengalami picky eater
lebih beresiko memiliki berat badan
rendah, terutama pada usia balita,
perilaku picky eater yang tidak bisa
diatasi sedini mungkin bisa menyebabkan
anak terbiasa pilih-pilih makanan dan
bisa menyebabkan anak kekurangan
asupan nutrisi sehingga dapat
mempengaruhi status gizinya (Saraswati
dalam Astuti&Ayuningtyas, 2018).
Picky eater juga dipengaruhi oleh pola
pengasuhan anak dimana orangtua tidak
mempunyai kemampuan dalam
memberikan contoh dalam pola
mengkonsumsi makanan. Anak dengan
status gizi kurang dikarenakan konsumsi
makanan yang kurang bergizi, dimana
anak hanya mendapat asupan gizi berupa
nasi dan lauk, yang menyebabkan anak
kekurangan gizi terutama dalam bentuk
vitamin dan mineral diperoleh dari sayur
dan buah yang berfungsi menjaga
ketahanan tubuh mereka dari penyakit.
Keadaan yang mudah sakit akan
menurunkan kondisi kesehatan dan status
gizi anak (Bahagia, 2018).
Penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Yuniandry (2014), tentang hubungan
picky eater dengan status gizi anak pada
p-ISSN 1829 586X
e-ISSN 2581-0170
usia 1-3 tahun di Puskesmas Grogol,
Sukoharjo menunjukkan terdapat
hubungan bermakna antara picky eater
dengan status gizi menurut indikator
BB/U dengan nilai signifikasi 0,000.
Penelitian yang dilakukan Bahagia
(2018), didapatkan bahwa ada hubungan
perilaku picky eater dengan status gizi
pada anak usia prasekolah berdasarkan
indeks BB/U di wilayah kerja Puskesmas
Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar (p-
value 0,00).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Lebih dari setengah responden
mengalami picky eater yaitu 32
(65,3%) responden.
2. Lebih dari setengah responden
memiliki status gizi tidak normal
yaitu 29 (59,2%) responden.
3. Terdapat hubungan yang
signifikan antara picky eater
dengan status gizi anak dengan
nilai p value = 0,000 (<0,05)
Saran
1. Bagi Ibu yang Memiliki Anak
Balita
Disarankan ibu-ibu yang memiliki
anak dapat lebih meningkatkan
pengetahuan tentang segala hal yang
berhubungan dengan pertumbuhan
dan perkembangan anak termasuk
pemberian makan yang benar
sehingga dapat diantisipasi sedini
mungkin terjadinya picky eater dan
status gizi tidak normal.
2. Bagi Institusi
Diharapkan hasil penelitian dapat
digunakan sebagai referensi bagi
pihak dinas kesehatan, puskesmas
serta posyandu dalam melakukan
tindakan promotif dan preventif,
misalnya memberikan penyuluhan
terjadwal.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dilakukan penelitian
lebih mendalam dengan indikator
6
Hubungan Picky Eater dengan Status Gizi Pada Anak Usia 2-4 Tahun di Puskesmas Botania Kota Batam Tahun
2020,..Hillery Florentina Sidabutar,,...Jurnal Kedokteran,...Volume xx,...No.x,...Maret 2021,...Page 1-7

status gizi yang berbeda dan Universitas Diponegoro :

mengenai faktor lain yang
mempengaruhi status gizi sehingga
dapat dilakukan pencegahan terhadap
status gizi.
4. Bagi Institusi Peneliti
Diharapakan hasil penelitian ini
dapat menjadi sumber bacaan serta
tambahan kepustakaan Fakultas
Kedokteran Universitas Batam.
REFERENSI
Jurnal Ilmiah:
Watson F, Minarto, Sukotjo S, Rah JH,
Maruti AK. Pembangunan Gizi di
Indonesia. Direktorat Kesehatan
dan Gizi Masyarakat : Jakarta.
2019
Buku:
Astuti EP, Ayuningtyas IF. Hubungan
Picky Eater dan Status Gizi Pada
Anak Toddler. Yogyakarta. 2018
Halaman Web:
Ninggar D. Praktik Pemberian Makan
dan Status Stunted Balita di Desa
Sendangmulyo Kecamatan Inggir
Sleman. Poltekkes Kemenkes :
Yogyakarta. 2016.
World Health Organization (WHO).
Global and Regional Trends by
WHO. Online.
http://apps.who.int/gho/data/view.
main.NUTWHOUNDERWEIGH
Tv. 2017
Semarang. 2012
Ramadhanu A. Hubungan Anak Picky
Eater dengan Nilai Status Gizi
pada Anak Usia 4-6 Tahun di TK
PWP1 Plaju Palembang Sumatera
Selatan. Universitas
Muhammadiyah : Palembang.
2017
Saphira N. Hubungan Perilaku Picky
Eater dengan Status Gizi Pada
Anak 4-6 Tahun. Universitas
Trisakti : Jakarta. 2020
Saraswati DPM. Gambaran Perilaku
Picky Eater dan Faktor yang
Melatarbelakanginya Pada PAUD
Kasih Ananda Bekasi Tahun
2012. Universitas Indonesia :
Depok. 2012
Yuniandry R. Hubungan Picky Eater
dengan Status Gizi Pada Anak 1-3
Tahun di Puskesmas Grogol,
Sukoharjo. Universitas Sebelas
Maret : Surakarta. 2014

Skripsi, tesis, disertasi:

Bahagia IP. Hubungan Perilaku Picky
Eater dengan Status Gizi Pada
Anak Usia Prasekolah di Wilayah
Kerja Puskesmas Darul Imarah
Kabupaten Aceh Besar.
Universitas Syiah Kuala : Banda
Aceh. 2018
Harinda L. Proporsi dan Status Gizi Pada
Anak Prasekolah dengan
Kesulitan Makan di Semarang.

p-ISSN 1829 586X 7

e-ISSN 2581-0170