You are on page 1of 6

Jurnal Peternakan Nusantara ISSN 2442-2541Volume 2 Nomor 1, April 2016 43

PENGARUH SUBSTITUSI PAKAN KOMERSIL DENGAN TEPUNG AMPAS KELAPA


TERHADAP PERFORMA AYAM KAMPUNG
EFFECTS OF SUBSTITUTION OF COMMERCIAL RATION WITH COCONUT PULP MEAL ON
THE PERFORMANCE OF NATIVE CHICKEN
Kestaria1a, H Nur1, dan B Malik
1Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Djuanda Bogor, Jl. Tol Ciawi No. 1, Kotak
Pos 35 Ciawi, Bogor 16720.

ABSTRACT
Coconut pulp meal is obtained as a waste in coconut milk making. It has good nutritive values to be
used as feed for chicken, especially native chicken. This study was aimed at assessing the effects of
substituting commercial feed with coconut pulp meal on the performance of native chicken. The
study was conducted at Poultry Laboratory, Department of Animal Science, Faculty of Agriculture,
Djuanda University, Bogor from 17 September to 31 October 2015. One-hundred day old chickens
were used. A completely randomized design with five treatments and four replicates was applied.
Treatments consisted of five rations, namely 100% commercial ration (R0), 90% commercial ration +
10% coconut pulp30% coconut pulp meal (R3),and 60% commercial ration + 40% coconut pulp meal
(R4). Measurements were taken on feed intake, body weight gain, feed conversion ratio, and
mortality rate. Data were subjected to an analysis of variance and a Duncan test. Results showed that
treatments gave significant effects on body weight gain and feed conversion ratio (P<0.05) but not on
feed intake (P>0.05). Effects of substitution of commercial ration with coconut pulp meal can be done
up to the level ot 30% without on performance of negative chicken.
Key words: native chicken, coconut pulp,

ABSTRAK
Ampas kelapa merupakan limbah yang masih memiliki kandungan nutrisi yang baik, sehingga
berpotensi dijadikan pakan ternak ayam khususnya ayam kampung. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji performa ayam kampung dengan mensubstitusikan sebagian pakan komersil dengan
tepung ampas kelapa. Penelitian dilaksanakan dari 17 September sampai 31 Oktober 2015 di
Laboratorium Ternak Unggas, Program Studi Peternakan, Universitas Djuanda Bogor. Ternak yang
digunakan dalam penelitian ini adalah day old chick ayam kampung, sebanyak 100 ekor. Penelitian
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 4 ulangan, Perlakuan
dalam penelitian ini adalah R0: 100% pakan komersil, R1: 90% pakan komersil + 10 % tepung ampas
kelapa, R2: 80% pakan komersil + 20 % tepung ampas kelapa, R3: 70% pakan komersil + 30 %
tepung ampas kelapa, R4: 60% pakan komersil + 40% tepung ampas kelapa. Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan Analisys of Variance (ANOVA) dan uji Duncan. Peubah yang diamati adalah
konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan mortalitas. Hasil penelitian
menunjukan bahwa konsumsi pakan ayam kampung selama penelitian tidak berbeda nyata (P >
0,05), pertambahan bobot badan menunjukan perbedaan yang nyata (P < 0,05) pada P1 dengan P2
dan P4.Konversi pakan pada P0 dan P1 berbeda nyata (P < 0,05) dengan konversi pakan pada P2 dan
P4. Subtitusi ransum komersil dengan tepung ampas kelapa dapat dilakukan sampai tingkat 30%
tanpa mengurangi performa ayam kampung.
Kata Kunci : Ayam kampung, ampas kelapa, mortalitas, performa

Kesatria, H Nur dan B Malik. 2016. Pengaruh subtitusi Pakan Komersil dengan Tepung Ampas Kelapa
Terhadap Performa Ayam Kampung. Jurnal Peternakan Nusantara 2(1): 43-48.
44 Kestaria et al. Performa Ayam Kampung

Ampas kelapa hasil samping pembuatan minyak


PENDAHULUAN kelapa murni masih mengandung protein yang
tinggi. Sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan
Ayam kampung merupakan ayam dan diolah menjadi pakan. Penelitian ini
lokal di Indonesia yang keberadaannya bertujuan untuk mengkaji performa ayam
sudah lekat dengan masyarakat kampung yang diberi pakan komersil dan
(Nataamijaya 2010, Sartika dan Iskandar sebagian diganti dengan tepung ampas kelapa.
2007). Pemeliharaan tersebut untuk
mendapatkan daging, telur serta sebagai MATERI DAN METODE
tabungan. Penampilan fenotip ayam
kampung sangat beragam, begitu juga Materi
dengan sifat- sifat kualitatifnya seperti warna Penelitian dilaksanakan selama 6
bulu dan jengger (Sartika dan Iskandar minggu, dari tanggal 17 September hingga
2007). 31 Oktober 2015 di Laboratorium Ternak
Dewasa ini masyarakat sudah Unggas, Program Studi Peternakan,
menyadari terhadap pentingnya protein Universitas Djuanda Bogor Ternak yang
hewani mulai meningkat terutama untuk digunakan dalam penelitian ini adalah 100
pertumbuhan anak–anak. Namun day old chick (DOC). Tepung ampas kelapa
kenyataanya protein hewani relatif mahal yang digunakan berasal dari kelapa yang
sehingga tidak semua orang, biasanya santannya sudah diperas dan diperoleh dari
hanya kalangan menengah keatas, yang pasar Ciawi. Pakan yang digunakan adalah
bisa menikmatinya. Alternatif tersebut bisa pakan komersil dan tepung ampas kelapa.
dengan penggunaan daging serta telur Kandang yang digunakan pada penelitian ini
ayam. Daging ayam kampung salah satu adalah kandang sistem litter.
produk yang mempunyai kandungan protein
tinggi dan di sisi lain daging ayam juga Perlakuan
mudah dan murah didapatkan sehingga bisa
membantu masyarakat memenuhi kebutuhan Susunan ransum perlakuan adalah
protein hewani. sebagai berikut: PO: 100% Pakan Komersil,
TanpaSubtitusi tepung ampas kelapa, P1 :
Pakan khusus ayam kampung sampai 90% pakan Komersil + 10 % Tepung Ampas
sekarang belum ditemukan, sehingga pakan kelapa, P2 : 80% pakan Komersil + 20 %
yang sering digunakan peternak adalah Tepung Ampas kelapa, P3 : 70% pakan
pakan ayam broiler. Pada dasarnya Komersil + 30 % Tepung Ampas kelapa P4 :
pemeliharaan ayam kampung tidak sulit 60% pakan Komersil + 40 % Tepung Ampas
seperti ayam broiler, dan ayam kampung Kelapa
juga lebih tahan terhadap cuaca ekstrim
daripada ayam broiler. Hambatan dalam Rancangan Percobaan
pemeliharaan dimulai dari manajemen
pemeliharaan dan pakan. Biaya pakan yang Penelitian menggunakan rancangan
tinggi diiringi waktu pemeliharaan yang acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5
cukup lama adalah hambatan terbesar dalam perlakuan dan 4 ulangan sehingga total
budidaya ayam kampung.. Tingginya biaya pengamatan sebanyak 20 unit satuan
untuk pakan menuntut kita untuk mencari pengamatan.
solusi pengurangan biaya produksi. Yij= μ + τi + εij
Ampas kelapa adalah limbah yang Keterangan:
masih memiliki zat-zat nutrisi tinggi. sehingga Yij = Nilai pengamatan perlakuan ke-i dan
berpotensi dijadikan pakan ternak ayam
khususnya ayam kampung. Ampas kelapa ulangan ke-j.
adalah limbah rumah tangga yang berpotensi μ = Rataan umum.
untuk pakan ayam pedaging, karena mudah τi = Pengaruh perlakuan ke-i.
didapat dari sisa hasil pembuatan minyak
kelapa tradisional. Ampas kelapa terdapat serat €ij = Pengaruh galat dari perlakuan ayam
galaktomanan 61% yang dapat menurunkan kampung ke-i dan ulangan ke-j
kadar kolestrol darah (Purawisastra 2001).
Jurnal Peternakan Nusantara ISSN 2442-2541Volume 2 Nomor 1, April 2016 45

Peubah yang Diamati pakan dari kotoran. Kemudian kandang


dibersihkan kembali menggunakan sabun
1. Konsumsi Pakan Harian
sebelum disiram dengan air. Anak ayam
Konsumsi pakan dihitung dengan kampung ditempatkan secara acak di
cara menghitung selisih antara jumlah kandang. Setelah itu ternak diadaptasikan
pemberian ransum selama sehari dengan dengan lingkungan dan pekerja.selama 3
sisa ransum. hari sebelum ransum perlakuan diberikan.
2. Pertambahan Bobot Badan (PBB) Air minum ternak diganti setiap hari
PBB dihitung dengan cara pada pukul 06.00 WIB, Pemberian pakan
mengurangi bobot badan pada saat dilakukan mulai jam 07.00 WIB,
penimbangan (BBt) dengan bobot badan Penimbangan bobot badan dilakukan pada
pada minggu sebelumnya (BBt-7). hari pertama, dan diulang sekali setiap
3. Konversi ransum minggu. pakan dan air minum diberikan
secara adlibitum. Ransum basal yang
Konversi ransum adalah nilai yang
digunakan adalah ransum komersil ayam
menunjukan banyaknya ransum yang
broiler yang diberikan sesuai dengan
dikonsumsi (g) untuk menghasilkan satu
kebutuhan dan umur ternak. Air minum yang
satuan pertambahan bobot badan dalam
diberikan berasal dari air sumur.
satuan waktu tertentu.
4. Mortalitas
Mortalitas dihitung dengan cara HASIL DAN PEMBAHASAN
membandingkan jumlah ayam yang mati
dalam kandang dengan jumlah ayam awal Konsumsi pakan
dalam kandang. Rataan konsumsi pakan semasa
penelitian yaitu 32,56 ± 0,94 konsumsi
Analisis Data gram/hari/ekor (P0), 34,20 ± 2,24 konsumsi
Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik gram/hari/ekor (P1), 34,17 ± 0,55 konsumsi
ragam (ANOVA) dan apabila berbeda nyata gram/hari/ekor (P2), 34,78 ± 2,42 konsumsi
dilanjutkan dengan uji lanjut jarak ganda Duncan gram/hari/ekor (P3) dan 33,99 ± 1,24
dengan menggunakan bantuan piranti program konsumsi gram/hari/ekor (P4). Data di Tabel
SPSS 16. 1 menunjukan rataan nilai konsumsi pakan
tertinggi adalah P3, sedangkan yang
Prosedur Pelaksanaan terendah didapati di P0 yang memiliki
kandungan nutrisi yang lebih tinggi.
Sebelum ternak datang, kandang dan
peralatan-peralatan dibersihkan. Ruangan Hasil analisis rataan konsumsi pakan
kandang disemprot terlebih dahulu dengan ayam kampung selama penelitian adalah
bahan disinfektan. Kemudian kandang dibuat tidak berbeda nyata (P> 0,05) dari masing-
bentuk kotak–kotak sebanyak 20 kotak dan masing perlakuan. Nilai konsumsi pakan
ukuran setiap kotak berukuran panjang 50 yang diperoleh selama penelitian lebih
cm, lebar 50 cm, dan tinggi 50 cm. Lantai rendah dibandingkan dengan nilai konsumsi
kandang ditaburi sekam ketebalan 5 cm. pakan ayam kampung yang diberi zeolit
Kandang dilengkapi dengan pemanas (Simangunsong 2014) yaitu 46.58 g/e/h.
berupa lampu bohlam sebanyak 20 buah dan Konsumsi pakan merupakan jumlah pakan
masing– masing kotak diberi 1 buah lampu yang dikonsumsi ternak (Parakkasi, 1999).
25 watt untuk menghangatkan tubuh ternak. Bentuk pakan yang diberikan yaitu mesh dan
Penelitian ini dimulai dengan: persiapan crumble,baunya khas ransum komersil,
kandang, persiapan ternak ayam kampung, dengan tekstur yang kasar sedangkan rataan
pembuatan ransum tambahan tepung ampas suhu kandang di siang hari 320C dan malam
kelapa, masa adaptasi ternak, dan hari 250C. Palatabilitas adalah salah satu
pemberian pakan serta pengambilan data. faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan
(Church dan Pond 1998).Palatabilitas
Sebelum ternak datang, kandang tersebut bergantung pada beberapa hal yaitu
dibersihkan. Dimulai dari membersihkan penampilan dan bentuk pakan, bau, rasa,
lantai kandang, dinding kandang dan tempat tekstur, dan suhu lingkungan.
46 Kestaria et al. Performa Ayam Kampung

Tabel 1 Rataan konsumsi pakan, PBB dan pertambahan bobot badan pada P1 dengan
konversi pakan selama penelitian P2 dan P4. Rataan pertambahan bobot
badan yang tertinggi dicapai oleh P1 yaitu
Parameter yang
yang diberi ransum subtitusi tepung ampas
diamati
kelapa sebesar 53.38 g, kemudian berturut –
Konsumsi
turut diikuti oleh (P0) 52.58 g, (P3) 49.50 g,
(ransu pakan Konversi
m) (g/ekor/h PBB (g/ekor/hari) pakan (P2) 48.12 g, dan (P4) 47.35 g. Nilai
ari) pertambahan bobot badan penelitian ini lebih
P0 32,56 ± 0,94 7,51 ± 0,41
ab
4,34 ± 0,35
a rendah dibandingkan dengan nilai
P1 34,20 ± 2,24 7,82 ± 0,30
b
4,37± 0,18
a pertambahan bobot badan ayam kampong
P2 34,17 ± 0,55 6,87 ± 0,35
a
4,97± 0,24
b yang diberi pakan silase ikan (Utami 2004)
P3 34,78 ± 2,42 7,46 ± 0,84
ab
4,67±0,23
ab yaitu 58,25 g. Perbedaan yang nyata
6,76 ± 0,44
a
5,03± 0,16
b tersebut diduga akibat dari perbedaan nilai
P4 33,99 ± 1,24
Keterangan : Superskip yang berbeda pada kolom
gizi ransum tersebut. Sesuai dengan
yang sama menunjukan perbedaan yang nyata (P < Amrullah (2004) kandungan zat gizi yang
0,05). P0 100 % pakan komersil, P1 = 90 % pakan berbeda pada setiap ransum akan
komersil dan 10 % subtitusi tepung ampas kelapa, P2 memberikan nilai konsumsi ransum dan
80 % pakan komersil dan 20 % subtitusi tepung bobot badan yang berbeda pula.
ampas kelapa, P3 = 70 % pakan komersil dan 30 %
subtitusi tepung ampas kelapa, dan P4 = 60 % pakan
komersil dan 40 % subtitusi tepung ampas kelapa. Konversi Pakan
Nilai konversi diperoleh dari jumlah
Menurut Widodo (2009), konsumsi
pakan dikonsumsi dibagi dengan
pakan dipengaruhi oleh temperatur
pertambahan bobot badan. Rataan nilai
lingkungan, kesehatan ayam, perkandangan,
konversi dapat dilihat di Tabel 3. Hasil
wadah pakan, kandungan nutrisi dalam
analisis menunjukan bahwa subtitusi pakan
pakan dan stress. Konsumsi pakan juga
komersil dengan tepung ampas kelapa
dipengaruhi dari besarnya (size) ternak
berpengaruh terhadap konversi pakan
(Wahju, 1985). Amrullah (2004)
Konversi pakan pada P0 dan P1 ditemukan
mengemukakan bahwa kandungan energi
berbedanyata dengan konversi pakan pada
ransum sangat mempengaruhi jumlah
P2 dan P4. Nilai konversi pakan yang
konsumsi ransum dengan hubungan yang
diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi
terbalik, dimana energi ransum tinggi maka
dibandingkan dengan nilai konversi pakan
konsumsi ransum rendah. Faktor lainnya
ayam kampung yang diberi zeolit
adalah ternak, lingkungan fisik, dan pakan.
(Simangunsong 2014) yaitu 3.61±0.17.
Hal ini sependapat dengan yang
Menurut Amrullah (2004), faktor yang
diungkapkan Soeharsono (1976); Anggorodi
memengaruhi konversi ransum adalah mutu
(1985) dan North dan Bell (1990) bahwa
ransum, umur dan strain.
banyaknya jumlah yang dikonsumsi
ditunjukkan oleh tingkat energi dalam
ransumnya. Mortalitas
Mortalitas merupakan faktor yang
Pertambahan bobot badan menentukan keberhasilan pemeliharaan
Pertambahan bobot badan dapat ternak termasuk ayam kampung. Mortalitas
dijadikan indikator dari pertumbuhan yang ayam kampung dipengaruhi oleh keadaan
dicapai dalam masa penelitian. Sesuai lingkungan yang ekstrim, penyakit, zat anti
dengan pendapat Soeharsono (1976) nutrisi dalam pakan dan persaingan dalam
pertambahan bobot badan merupakan tolak memperoleh pakan. Rataan angka mortalitas
ukur yang lebih mudah untuk memberi dapat dilihat di tabel 2.
gambaran yang jelas mengenai
pertumbuhan. Rataan pertambahan bobot
badan disajikan di Tabel 2.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa
terdapat perbedaan nyata (P <0,05) dalam
Jurnal Peternakan Nusantara ISSN 2442-2541Volume 2 Nomor 1, April 2016 47

Tabel 2 mortalitas selama penelitian


Ulangan Church DC, Pond WG. 1998. Basic Animal
Perlakuan Nutrition and Feeding.3rd Ed. New York: Jhon
1 3 4 Wiley and SonDERRICK. 2005. Protein in
P0 - - - - Calf Feed.
P1 - - - 1 http//www.winslowfeeds.co.nz/pdfs /
P2 - - - - feedingcalvesarticle. (8 juni 2015)
P3 - 1 - 1
North MO, Bell DD. 1990. Commercial Chicken
P4 - - - - Production Manual. Ed ke-4. New York:
Keterangan : P0 = 100 % pakan komersil, P1 = 90 % Chapman and Hall. Nostand. Rienhold.
pakan komersil dan 10 % subtitusi tepung ampas
kelapa, P2 = 80 % pakan komersil dan 20 % subtitusi
Parakkasi A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan
tepung ampas kelapa, P3 = 70 % pakan komersil dan
30 % subtitusi tepung ampas kelapa, dan P4 = 60 %
Ruminan. Jakarta: Penerbit Universitas
pakan komersil dan 40 % subtitusi tepung ampas Indonesia.
kelapa.
Purawisastra S. 2001. Pengaruh isolat
Selama masa penelitian, dari 100 galaktomannan kelapa terhadap penurunan
ekor terjadi kematian sebanyak 3 ekor pada kadar kolestrol serum kelinci. Jurnal Warta
tanggal 10, 21, 23 Oktober 2015. Kematian litbang kesehatan. vol.5 (3&4).
pada masa penelitian dialami pada ayam
perlakuan P1, ulangan ke 4 dan perlakuan Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan
P3 ulangan ke 2 dan 4. Tingkat kematian Bioteknologi. 2015. Hasil Analisis Proksimat
yang terjadi adalah 3%. Mortalitas ayam Tepung Ampas Kelapa. Bogor : Institut
dipengaruhi oleh penyakit, kebersihan Pertanian Bogor.
lingkungan, faktor cuaca dan lain - lain.
Secara umum angka mortalitas menunjukan Steel RGD ,Torrie JH. 1993. Prinsip dan Prosedur
hasil yang baik karena sesuai dengan Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Edisi
pernyataan yang dikemukakan North dan Kedua. Sumantri B, Penerjemah. Terjemahan
Bell (1990), pemeliharaan ayam pedaging dari: Principles and procedures of Statistics.
dinyatakan berhasil jika angka kematian Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
secara keseluruhan kurang dari 5%.
Soeharsono. 1976. Respon Broiler Terhadap
Berbagai Kondisi Lingkungan. Disertasi.
Universitas Padjadjaran, Bandung
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Simangunsong RJ. 2014. Performa Ayam
Kesimpulan Kampung Yang Diberi Zeolit Dalam
Substitusi ransum komersil dengan Ransumnya. [Skripsi], Institut Pertanian
tepung ampas kelapa yang diberikan pada Bogor.
ayam kampung dapat dilakukan sampai
tingkat 30 % tanpa mengurangi performa Scott ML, Nesheim MC,Young RJ. l982. Nutrition
ayam of The Chicken. Dept. Of Poult. Sci. and
Graduate School of Nutrition Cornell.
Implikasi University of Ithaca, New York.

T, Iskandar S. 2007. Mengenal Plasma Nutfah


Disarankan melakukan penelitian Ayam Indonesia dan Pemanfaatannya. Edisi
lanjut dengan level yang sama tetapi umur pertama.Bogor (ID): Balai PenelitianTernak
yang lebih lama. Utami DP. 2004.Pengaruh penggunaan Tepung
Silase Ikan Terhdap Performans Ayam
DAFTAR PUSTAKA Kampung umur 5-12 Minggu. [skripsi],
Institut Pertanian Bogor.
Amrullah KI. 2004. Nutrisi Ayam pedaging.
Bogor. Lembaga Satu Gunung budi
48 Kestaria et al. Performa Ayam Kampung

You might also like