You are on page 1of 13

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK, ROLE

MODEL DAN SAHABAT DENGAN VULVA HYGIENE PADA SISWI


KELAS XI SMA NEGERI 1 INDRALAYA

Tri Anggraini, Arie Kusumaningrum, Nurna Ningsih

PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

ABSTRACT
Misperception and misbehavior in doing vulva hygiene in women one of them due
to lack of support from the family, especially mother when she was teenager.
Mothers play an important role in the formation of good character and habits in
children through their role as educators, role models and companions should be
able to teach vulva hygiene in children by providing a good understanding and
example of how to do vulva hygiene. This study aims to determine the relationship
between the role of mother as an educator, role models and friends with vulva
hygiene in high school students of SMA Negeri 1 Indralaya. This research is
analytic survey research with cross-sectional research design. The total
population of 123 respondents consisting of mother and children with a sample of
54 respondents determined through random sampling. Data were collected using
closed questionnaire and data analysis using chi square (α=0,05). The result
showed that there was a relation between mother role as educator to child
hygiene vulva with p-value 0,033 (α=0,05), there is relation between mother role
as role model to child hygiene vulva with p-value 0,028 (α=0,05), there is relation
between mother role as friend to child hygiene vulva with p-value 0,036 (α=0,05)
and there is relation between sosio-economic status of the family to mother roles
with p-value 0,030 (α=0,05). That result means that, there is a relationship
between the role of mother as an educator, role models and friends with vulva
hygiene in high school students of SMA Negeri 1 Indralaya and sosio-economic
status with mother roles. This is because the mother is in middle age, the last
education history of mother is high, the level of knowledge of mother is good and
parents of respondents who are earning aplied autoritative parenting. It is
expected that children are able to apply vulva hygiene properly in their daily life
so as to achieve optimum adolescent reproductive health.

Keywords: vulva hygiene, mother, role of mother as educator, role model, friend,
child

ABSTRAK
Persepsi dan perilaku yang salah dalam melakukan vulva hygiene pada wanita
salah satunya dikarenakan kurangnya dukungan dari keluarga, khusunya Ibu saat
ia masih remaja. Ibu berperan penting dalam pembentukan karakter dan kebiasaan
yang baik pada anak melalui perannya sebagai pendidik, role model dan sahabat
seharusnya mampu untuk mengajarkan vulva hygiene pada anak dengan
memberikan pemahaman dan contoh yang benar cara melakukan vulva hygiene.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peran Ibu sebagai
pendidik, role model dan sahabat dengan vulva hygiene pada siswi kelas XI SMA
Negeri 1 Indralaya. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan
desain penelitian cross-sectional. Jumlah populasi sebanyak 123 orang responden
yang terdiri dari Ibu dan anak dengan sampel 54 orang responden yang ditentukan
melalui random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup
dan analisis data menggunakan chi square (α = 0,05). Hasil penelitian didapatkan
bahwa terdapat hubungan antara peran Ibu sebagai pendidik terhadap vulva
hygiene anak dengan p-value 0,033 (α = 0,05), terdapat hubungan antara peran Ibu
sebagai role model terhadap vulva hygiene anak dengan p-value 0,028 (α = 0,05)
terdapat hubungan antara peran Ibu sebagai sahabat terhadap vulva hygiene anak
dengan p-value 0,036 (α = 0,05) dan terdapat hubungan antara status sosial
ekonomi keluarga terhadap peran Ibu dengan p-value 0,030 (α = 0,05). Artinya,
terdapat hubungan antara peran Ibu sebagi pendidik, role model dan sahabat
dengan vulva hygiene pada siswi kelas XI SMA Negeri 1 Indralaya serta status
sosial ekonomi dengan peran Ibu. Hal ini dikarenakan Ibu berada pada usia
madya, riwayat pendidikan terakhir Ibu tinggi, tingkat pengetahuan Ibu baik dan
orang tua menerapkan pola asuh autoritatif. Diharapkan anak mampu menerapkan
vulva hygiene dengan benar dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercapai derajat
kesehatan reproduksi remaja yang optimal.

Kata kunci: vulva hygiene, Ibu, peran Ibu sebagai pendidik, role model, sahabat,
anak

PENDAHULUAN vagina dialami oleh 25–50% wanita4.


Masalah kesehatan reproduksi yang Kurangnya pengetahuan remaja putri
sering dialami oleh remaja adalah tersebut tidak lepas dari peran orang
masalah personal hygiene, terutama tua. Beberapa orang tua kurang
pada remaja perempuan1. Vulva memahami tentang kesehatan
hygiene merupakan salah satu bagian reproduksi dan bersikap malu serta
dari personal hygiene selain menghindari melakukan percakapan
kebersihan badan, tangan, kulit/kuku tentang kesehatan reproduksi5.
gigi dan rambut. Kartono (2006) mengungkapkan
Pengetahuan yang kurang mengenai bahwa pendidikan sejak dini paling
vulva hygiene, seperti menggunakan utama dimulai dari orang tua itu
air yang tidak bersih dan salah arah sendiri, terutama Ibu6.
saat membersihkannya saat Buang Ibu yang berperan sebagai pendidik
Air Besar (BAB) atau Buang Air dalam keluarga dapat memberitahu
Kecil (BAK) dapat menjadi pencetus anaknya mengenai kebersihan daerah
keputihan2. Berdasarkan data organ reproduksi karena Ibu
statistika Indonesia tahun 2008, merupakan salah satu sumber
didapatkan bahwa 43,3 juta jiwa informasi untuk anaknya. Ibu
remaja berusia 15–24 tahun diharapkan dapat memberikan
berperilaku tidak sehat dalam informasi yang sejelas-jelasnya,
menjaga kebersihan organ terbuka dan kapan saja sampai anak
reproduksinya3. WHO juga benar-benar mengerti apa yang
menyebutkan prevalensi infeksi dimaksud7. Sebaiknya Ibu juga
mengutamakan komunikasi yang analitik dengan pendekatan cross-
efektif untuk dapat menjelaskan pada sectional. Pengambilan sampel
anak mengenai informasi yang akan menggunakan teknik random
ia berikan8. sampling menggunakan kuesioner
Berdasarkan penelitian yang tertutup yang terdiri dari 30
dilakukan di SMP Negeri 2 Ngaglik pernyataan peran Ibu sebagai
dan SMP Muhammadiyah 2 Mlati pendidik, role model dan sahabat dan
bahwa sumber informasi siswi 20 pernyataan vulva hygiene.
mayoritas bersumber dari orang tua Populasi dalam penelitian ini adalah
dengan masing-masing nilai 70% dan seluruh siswi kelas XI SMA Negeri 1
63,3%5, sehingga dapat disimpulkan Indralaya yang berjumlah 123 orang
bahwa orang tua adalah sumber beserta Ibu dan didapatkan sampel
informasi yang paling efektif tentang sebanyak 54 orang. Penelitian ini
kesehatan reproduksi bagi remaja. dilakukan di SMA Negeri 1 Indralaya
Selain mendidik anak dengan Kabupaten Ogan Ilir. Penelitian
memberikan informasi dan dilakukan mulai pada tanggal 17 Mei
pengetahuan yang bersifat 2017. Uji hipotesis yang digunakan
komunikatif mengenai vulva hygiene, dalam penelitian adalah uji Chi
Ibu yang juga berperan sebagai role Square dengan nilai alpha 0,05.
model bagi anak dianjurkan untuk
memberikan contoh yang benar dan HASIL
mengawasi vulva hygiene anaknya. Tabel 1. Distribusi Frekuensi
Hal ini karena setiap perilaku Ibu Peran Ibu sebagai Pendidik
akan ditiru dan akan dijadikan Peran Ibu sebagai Distribusi
No.
panduan dalam perilaku anak9. Pendidik (n) (%)
Berdasarkan hasil studi pendahuluan 1. Kurang 24 44,4 %
menunjukkan bahwa 6 dari 10 siswi 2. Baik 30 55,6 %
kelas XI SMA Negeri 1 Indralaya Total 54 100%
tidak mengetahui informasi mengenai Distribusi frekuensi peran Ibu sebagai
vulva hygiene maupun dampak yang pendidik pada siswi kelas XI SMA
ditimbulkan bila tidak melakukannya, Negeri 1 Indralaya berdasarkan
para guru belum pernah memberikan tabel 1 berada pada kategori baik
informasi mengenai kesehatan (55,6%).
reproduksi remaja, dan orang tua,
terutama Ibu juga belum pernah Tabel 2. Distribusi Frekuensi
mengajarkan cara perawatan vulva Peran Ibu sebagai Role Model
hygiene dengan benar, sehingga Peran Ibu sebagai Distribusi
No.
peneliti tertarik untuk melakukan Role Model (n) (%)
penelitian tentang hubungan antara 1. Kurang 20 37 %
2. Baik 34 63 %
peran Ibu sebagai pendidik, role
Total 54 100%
model dan sahabat dengan vulva
Distribusi frekuensi peran Ibu sebagai
hygiene pada siswi kelas XI SMA
role model pada siswi kelas XI SMA
Negeri 1 Indralaya.
Negeri 1 Indralaya berdasarkan tabel
2 berada pada kategori baik (63%).
BAHAN DAN CARA
Jenis penelitian ini adalah survey
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Distribusi frekuensi vulva hygiene
Peran Ibu sebagai Sahabat siswi kelas XI SMA Negeri 1
Peran Ibu sebagai Distribusi Indralaya berdasarkan tabel 4 berada
No.
Sahabat (n) (%) pada kategori baik (55,6%).
1. Kurang 23 42,6 %
2. Baik 31 57,4 % Tabel 5. Distribusi Frekuensi
Total 54 100% Status Sosial Ekonomi Responden
Distribusi frekuensi peran Ibu sebagai Penghasilan Per Distribusi
sahabat pada siswi kelas XI SMA No.
Bulan (n) (%)
Negeri 1 Indralaya berdasarkan tabel 1. < Rp. 2.213.001,- 26 48,1 %
3 berada pada kategori baik (57,4%). 2. ≥ Rp. 2.213.001,- 28 51,9 %
Total 54 100%
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Vulva Distribusi frekuensi status sosial
Hygiene Siswi Kelas XI SMA ekonomi yang digambarkan melalui
Negeri 1 Indralaya penghasilan orang tua per bulan
Distribusi
No. Vulva Hygiene berdasarkan tabel 5 berada di atas
(n) (%)
UMP (Upah Minmum Provinsi),
1. Kurang 24 44,4 %
2. Baik 30 55,6 % yaitu Rp. 2.213.001,- per bulan
Total 54 100% sebanyak 51,9%.

Analisis Bivariat
Tabel 6. Hubungan antara Peran Ibu sebagai Pendidik dengan Vulva
Hygiene
Vulva Hygiene
Peran Ibu Total p 95%
No. Kurang Baik PR
sebagai Pendidik value CI
n % n % n %
1. Kurang 15 27,8 % 10 18,5 % 25 46,3 % 1,030-
0,033 1,933
2. Baik 9 16,7 % 20 37 % 29 53,7 % 3,630
Total 24 44,5 % 30 55,5 % 54 100 %
Berdasarkan tabel 6 dengan memiliki anak dengan vulva hygiene
menggunakan uji chi-square yang kurang dibandingkan Ibu
menunjukkan bahwa terdapat dengan peran sebagai pendidik yang
hubungan antara peran Ibu sebagai baik. Berdasarkan tingkat
pendidik dengan vulva hygiene anak kepercayaan 95%, diyakini bahwa
dengan nilai p-value 0,033 (α = 0,05). rata-rata skor peran Ibu sebagai
Ibu dengan peran sebagai pendidik pendidik terhadap vulva hygiene anak
yang kurang juga akan mempunyai berada pada rentang 1,030 sampai
kemungkinan 1,933 kali lebih besar 3,630.

Tabel 7. Hubungan antara Peran Ibu sebagai Role Model dengan Vulva
Hygiene
Peran Ibu Vulva Hygiene
Total p 95%
No. sebagai Role Kurang Baik PR
value CI
Model n % n % n %
1. Kurang 16 29,6 % 11 20,4 % 27 50 % 0,028 2,000 1,034-
2. Baik 8 14,8 % 19 35,2 % 27 50 % 3,870
Total 24 44,4 % 30 55,6 % 54 100 %
Berdasarkan tabel 7 dengan memiliki anak dengan vulva hygiene
menggunakan uji chi-square yang kurang dibandingkan Ibu
menunjukkan bahwa terdapat dengan peran sebagai role model yang
hubungan antara peran Ibu sebagai baik. Berdasarkan tingkat
role model dengan vulva hygiene anak kepercayaan 95%, diyakini bahwa
dengan nilai p-value 0,028 (α = 0,05). rata-rata skor peran Ibu sebagai role
Ibu dengan peran sebagai role model model terhadap vulva hygiene anak
yang kurang juga akan mempunyai berada pada rentang 1,034 sampai
kemungkinan 2 kali lebih besar 3,870.

Tabel 8. Hubungan antara Peran Ibu sebagai Sahabat dengan Vulva Hygiene
Vulva Hygiene
Peran Ibu Total p 95%
No. Kurang Baik PR
sebagai Sahabat value CI
n % n % n %
1. Kurang 14 25,9 % 9 16,7 % 23 42,6 % 1,029-
0,036 1,887
2. Baik 10 18,5 % 21 38,9 % 31 57,4 % 3,460
Total 24 44,4 % 30 55,6 % 54 100 %
Berdasarkan tabel 8 dengan memiliki anak dengan vulva hygiene
menggunakan uji chi-square yang kurang dibandingkan Ibu
menunjukkan bahwa terdapat dengan peran sebagai sahabat yang
hubungan antara peran Ibu sebagai baik. Berdasarkan tingkat
sahabat dengan vulva hygiene anak kepercayaan 95%, diyakini bahwa
dengan nilai p-value 0,036 (α = 0,05). rata-rata skor peran Ibu sebagai
Ibu dengan peran sebagai sahabat sahabat terhadap vulva hygiene anak
yang kurang juga akan mempunyai berada pada rentang 1,029 sampai
kemungkinan 1,887 kali lebih besar dengan 3,460.

Tabel 4.9 Hubungan antara Status Sosial Ekonomi dengan Peran Ibu
Penghasilan
Peran Total p
No. Di bawah UMP Di atas UMP PR 95% CI
Ibu value
n % n % n %
1. Kurang 16 29,6 % 9 16,7 % 25 46,3 %
0,030 1,856 1,038-3,320
2. Baik 10 18,5 % 19 35,2 % 29 53,7 %
Total 26 48,1 % 28 51,9 % 54 100 %
Berdasarkan tabel 4.9 dengan lebih besar memiliki peran yang
menggunakan uji chi-square kurang dibandingkan Ibu dengan
menunjukkan bahwa terdapat penghasilan keluarga yang berada di
hubungan antara status sosial atas UMP. Berdasarkan tingkat
ekonomi dengan peran Ibu dengan kepercayaan 95%, diyakini bahwa
nilai p-value 0,030 (α = 0,05). Ibu rata-rata skor status sosial ekonomi
dengan penghasilan keluarga yang terhadap peran Ibu dalam keluarga
berada di bawah UMP juga akan berada pada rentang 1,038 sampai
mempunyai kemungkinan 1,856 kali dengan 3,320.
PEMBAHASAN Model perilaku orang tua secara
1. Peran Ibu sebagai Pendidik langsung maupun tidak langsung akan
Mendidik anak adalah perbuatan yang dipelajari dan ditiru oleh anak karena
dilakukan orang tua terhadap anak- orang tua merupakan lingkungan
anaknya dengan memberikan segala terdekat anak16. Hal ini bisa saja
kasih sayang10. Berdasarkan hasil disebabkan karena pengetahuan Ibu
penelitian didapatkan bahwa bahwa yang tergolong baik. Pengetahuan
peran ibu sebagai pendidik pada siswi merupakan hal yang dominan dalam
kelas XI SMA Negeri 1 Indralaya membentuk tindakan seseorang
17
baik (53,6%) dan peran Ibu sebagai (Notoadmodjo, 1997) .
pendidik kurang (46,4%). Hal ini
dikarenakan pengetahuan yang 3. Peran Ibu sebagai Sahabat
dimiliki Ibu responden tergolong Berdasarkan hasil penelitian bahwa
baik. Semakin tinggi pengetahuan peran Ibu sebagai sahabat pada siswi
seseorang maka akan berpengaruh kelas XI SMA Negeri 1 Indralaya
terhadap upaya peningkatan perilaku baik (57,4%), sedangkan peran Ibu
kesehatan (Notoatmodjo, 2007)11. sebagai sahabat dalam kategori
Usia Ibu yang berada pada usia kurang (42,6%). Hal ini disebabkan
madya juga mempengaruhi tingkat karena Ibu responden tidak bekerja
pengetahuan Ibu. Notoadmodjo dan menerapkan pola asuh autoritatif
(2003) menyebutkan bahwa semakin saat mendidik anak. Ibu dengan pola
bertambahnya umur seseorang juga asuh ini bersedia untuk
akan mempengaruhi pengetahuan mendengarkan dan
yang dimilikinya12. Ibu yang berusia mempertimbangkan pendapat anak
antara 19-35 tahun juga telah mampu dari sudut pandangnya sehingga
dan memiliki kesiapan dalam terjadi hubungan dua arah antara
menerima peran sebagai istri karena orang tua dan anak (Gordon,
telah memiliki kematangan rasional 2010)18,19.
maupun motorik sehingga Ibu yang memilih tidak bekerja akan
kemampuan dalam merawat dan memiliki waktu yang lebih banyak
mengasuh anaknya menjadi baik13,14. untuk dihabiskan bersama anak
sehingga akan menciptakan sebuah
2. Peran Ibu sebagai Role Model kedekatan dan memudahkan Ibu
Role model adalah seseorang yang berkomunikasi dengan anak
20
tingkah lakunya kita contoh, tiru dan (McIntosh & Bauer, 2006) . Adanya
diikuti15. Berdasarkan hasil penelitian sikap terbuka antara orang tua dan
didapatkan bahwa 63% peran Ibu anak pada pola asuh autoritatif
sebagai role model pada siswi kelas menjadikan pendekatan terhadap anak
XI SMA Negeri 1 Indralaya baik dan bersifat hangat21.
37% Ibu responden memiliki peran
sebagai role model yang kurang. 4. Vulva Hygiene
Salah satu metode cara mendidik anak Vulva hygiene merupakan suatu
adalah dengan memberikan contoh tindakan membersihkan daerah
atau menyuruh mencontoh sehingga kewanitaan, yaitu bagian vulva dan
akan terbentuk tingkah laku yang daerah sekitarnya untuk menjaga
kemudian menjadi kebiasaan anak9. vulva dan daerah sekitar agar tetap
bersih, memberikan rasa nyaman, pada lingkungan sosialnya, seperti
mencegah infeksi, mencegah kebudayaan, pendidikan, ekonomi
munculnya keputihan, bau tidak sedap dan sebagainya. Lingkungan sosial
dan gatal-gatal (Siswone, 2001)22,23. juga mendukung tingginya
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan seseorang, bila
didapatkan bahwa vulva hygiene pada ekonominya baik dan tingkat
55,6% siswi kelas XI SMA Negeri 1 pendidikannya tinggi maka tingkat
Indralaya baik dan 44,4% siswi pengetahuan akan tinggi pula
dengan vulva hygiene yang kurang. (Maliono, et. al, 2007)29.
Hal ini dikarenakan para siswi Status sosial ekonomi yang dimaksud
menyadari bahwa kebersihan diri dalam penelitian ini tergambar dari
personal hygiene diperlukan sebagai pendapatan atau penghasilan yang
salah satu bentuk citra diri yang diperoleh keluarga dalam satu bulan.
secara tidak sadar harus dipenuhi oleh Hasil penelitian menunjukkan bahwa
remaja karena salah satu ciri khas penghasilan orang tua responden
pada remaja akhir adalah mempunyai sebagian besar berada di atas UMP,
citra jasmani dirinya24. Personal yaitu Rp. 2.213.001,- per bulan
hygiene yang baik akan sebanyak 51,9%. Pendapatan yang
mempengaruhi peningkatan citra berada berada di atas UMP ini bisa
tubuh individu25. jadi disebabkan karena yang bekerja
Hasil kuesioner vulva hygiene anak dan memiliki penghasilan untuk
juga menunjukkan bahwa 87% siswi memenuhi kebutuhan keluarga adalah
telah benar ketika arah membasuh Ayah.
vagina, yaitu dari arah depan ke
belakang. Cara menyeka yang benar 6. Hubungan Antara Peran Ibu
adalah dari arah depan ke belakang sebagai Pendidik dengan Vulva
agar bibit penyakit yang Hygiene Siswi Kelas XI SMA
kemungkinan besar bersarang di anus Negeri 1 Indralaya
tidak terbawa ke vagina yang dapat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menimbulkan infeksi26. terdapat hubungan antara peran Ibu
Sebanyak 81,5% siswi juga memiliki sebagai pendidik dengan vulva
perilaku yang tepat dengan mencuci hygiene anak. Hal ini disebabkan oleh
tangan terlebih dahulu sebelum pendidikan terakhir Ibu responden
membasuh alat kelamin karena tergolong tinggi serta memiliki
dengan memperhatikan kebersihan pengetahuan mengenai vulva hygiene
tangan akan mencegah perpindahan yang baik pula sehingga
bakteri dari tangan ke vagina atau menyebabkan Ibu mampu
sebaliknya (Gharoro, 2013)27. melaksanakan perannya dalam
mendidik anak mengenai kebersihan
5. Status Sosial Ekonomi daerah kewanitaan.
Menjadi seorang Ibu merupakan Semakin tinggi pendidikan seseorang
status sosial dan peran yang maka akan semakin baik pula
dijalankan dari status sebagai seorang pengetahuannya30. Pengetahuan
Ibu adalah membimbing, mendidik sendiri dipengaruhi oleh tingkat
dan membesarkan anaknya14. Derajat pendidikan, informasi, pengalaman,
kesehatan seseorang juga tergantung budaya dan sosial ekonomi
seseorang29. Cicilia (2009) juga WHO (1995) bahwa remaja harus
mengatakan bahwa semakin tinggi dipersiapkan baik pengetahuan, sikap,
pendidikan Ibu maka akan membuat maupun tindakannya untuk
Ibu mampu memberikan peran yang pencapaian reproduksi yang sehat36.
baik untuk anaknya31. Peran Ibu yang
baik maka akan baik pula perilaku 7. Hubungan Antara Peran Ibu
hygiene remaja6. sebagai Role Model dengan Vulva
Hasil penelitian juga menunjukkan Hygiene Siswi Kelas XI SMA
beberapa Ibu responden memiliki Negeri 1 Indralaya
peran sebagai pendidik yang kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Hal ini disebabkan karena siswi tidak terdapat hubungan antara peran Ibu
diberikan pemahaman yang baik sebagai role model dengan vulva
bagaimana cara melakukan vulva hygiene anak. Hal ini bisa jadi
hygiene yang benar oleh Ibu ataupun disebabkan karena Ibu responden
di sekolah. Hal ini didukung dari hasil tidak bekerja. Ibu yang memilih tidak
penelitian bahwa sebanyak 70,4% bekerja akan memiliki waktu yang
responden mengatakan menggunakan lebih banyak untuk dihabiskan
feminime hygiene dan sekitar 74% bersama anak mereka sehingga
diantaranya menggunakannya selama mereka dapat melatih dan mendidik
beberapa kali dalam seminggu. anak (McIntosh dan Bauer, 2006)20.
Penggunaan produk feminime hygiene Anak dapat dengan mudah meniru
ditemukan dapat berpengaruh dan mencontoh perilaku Ibu karena
terhadap kesehatan reproduksi wanita, selalu berada di rumah.
seperti gangguan tuba, pelvis dan Hasil penelitian juga didapatkan Ibu
rahim32. Pembilasan vagina yang responden memiliki peran sebagai
berlebihan juga dapat mengganggu role model yang kurang. Hal ini bisa
keseimbangan alami flora vagina saja disebabkan karena sebagian besar
yang dapat melawan patogen Ibu masih enggan memperlihatkan
sehingga mempermudah kuman cara melakukan vulva hygiene yang
masuk ke vagina dan mengurangi benar. Sejalan dengan penelitian yang
tingkat keasaman vagina32,33. dilakukan di SD Negeri 1 Padokan
Kurangnya pemahaman mengenai bahwa tidak semua Ibu memberikan
vulva hygiene akan mengakibatkan informasi yang memadai kepada
gangguan kesehatan reproduksi anaknya, bahkan sebagian enggan
seperti keputihan, infeksi saluran membicarakannya secara terbuka6.
kemih, penyakit radang panggul dan Seharusnya pendidikan tidak hanya
kemungkinan terjadi ca serviks34. diajarkan saja pada anak, namun akan
Sejalan dengan penelitian yang lebih berhasil jika Ibu memberikan
dilakukan di SMA Negeri 1 Pineleng contoh secara langsung melalui
pada tahun 2014 bahwa sebanyak 55 perbuatan dan kebiasaan sehari-hari37.
(93,2%) siswi mengalami keputihan Hal ini disebabkan karena anak
dan sekitar 12 (20,3%) diantaranya adalah individu yang gemar
diakibatkan karena kurangnya melakukan imitasi dan modelling
pengetahuan tentang kebersihan dengan menirukan tingkah laku orang
daerah organ reproduksi35. Hal ini lain yang dilihat, baik yang dilakukan
bertentangan dengan gagasan dari secara sadar atau tidak sadar38.
Hasil penelitian juga menunjukkan mendidik anak. Pola asuh ini ditandai
bahwa 67% Ibu tidak memberitahu dengan adanya sikap terbuka antara
dan mengajarkan bagaimana cara orang tua dan anak21. Aspek
mencukur rambut kemaluan pada keterbukaan menjadi salah faktor
anak. Ibu masih menganggap tabu yang mempengaruhi komunikasi Ibu-
untuk membicarakan masalah yang anak42, sehingga pola asuh ini juga
berhubungan dengan organ mempengaruhi hasil penelitian untuk
reproduksi kepada anak. Hal ini akan variabel peran Ibu sebagai sahabat
menyebabkan kesenjangan antara Ibu menjadi baik. Komunikasi yang
dan anak ketika akan membahas dilakukan oleh Ibu pada anak
masalah kesehatan yang berhubungan biasanya berlangsung secara tatap
dengan organ reproduksi di waktu muka dan dua arah sehingga
yang lain. mempermudah transfer ilmu dan
Kesenjangan yang tercipta antara pengetahuan dari orang tua ke
orang tua dan anak akan menghalangi anak42,43.
komunikasi mereka dan menyebabkan Hasil penelitian juga menunjukkan
remaja mencari informasi yang tidak peran Ibu sebagai sahabat yang
benar6,39. Padahal rambut disekitar kurang. Hal ini bisa saja disebabkan
vagina dapat ditumbuhi jamur atau karena kemajuan teknologi dan Ibu
kutu yang menimbulkan rasa tidak merasa anaknya mampu untuk
nyaman dan gatal bila tidak dicukur mencaritahu sendiri mengenai vulva
secara teratur26. hygiene lewat media elektronik.
Padahal BKKBN (2014) menekankan
8. Hubungan Antara Peran Ibu pada orang tua untuk melakukan
sebagai Sahabat dengan Vulva pendidikan kesehatan reproduksi agar
Hygiene Siswi Kelas XI SMA anak tidak mencaritahu sendiri
Negeri 1 Indralaya sehingga anak dapat dikontrol oleh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua44. Perubahan fisik yang
terdapat hubungan antara peran Ibu terjadi pada masa pubertas akan
sebagai sahabat dengan vulva hygiene menyebabkan kecanggungan pada
anak. Sahabat adalah mitra, tempat anak dan mempengaruhi kondisi
untuk meminta nasihat dan dukungan psikologisnya sehingga anak
fisik40. Salah satu cara yang efektif membutuhkan dukungan keluarga,
untuk mengajarkan vulva hygiene terutama orang tua agar dapat
pada anak adalah dengan menjadi beradaptasi6.
mitra bagi anak. Hal ini akan
menciptakan sebuah hubungan yang 9. Hubungan Status Sosial
akrab dengan dasar komunikasi yang Ekonomi dengan Peran Ibu
menyenangkan untuk anak41. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Komunikasi Ibu-anak merupakan terdapat hubungan antara status sosial
salah satu faktor yang berperan pada ekonomi keluarga dengan peran Ibu.
kesiapan anak dalam menghadapi Hal disebabkan karena sebagian besar
menarche42. orang tua responden memiliki
Berdasarkan hasil penelitian bahwa penghasilan di atas UMP sehingga
Ibu juga menerapkan pola asuh akan berpengaruh terhadap
autoritatif atau demokratis saat pandangan mereka mengenai
kesehatan. Tingkat sosial ekonomi akan tercapai derajat kesehatan
seseorang dapat mempengaruhi reproduksi remaja yang optimal.
perilaku hidup sehat (Susi et. al, Diharapkan pada penelitian
2012)45. selanjutnya dapat dilakukan dengan
Umumnya status ekonomi memberikan pendidikan kesehatan
(penghasilan) seseorang akan kepada Ibu dan anak mengenai vulva
menentukan tersedianya suatu hygiene yang benar untuk merubah
fasilitas yang diperlukan untuk persepsi yang salah pada mereka
kegiatan tertentu (Notoatmodjo, dengan metode dari hasil penelitian
30
2007) . Keluarga dengan penghasilan ini serta lebih maksimal dalam
di atas UMP dapat memenuhi segala mempersiapkan lingkungan penelitian
kebutuhan hidup sehingga kesehatan bersama Ibu dan anak dengan
akan memperoleh prioritas utama menggunakan media dalam bentuk
karena memiliki sarana dan prasarana cetak ataupun audiovisual sehingga
yang memadai dan kesempatan untuk Ibu dan anak dapat fokus dalam
memperoleh perawatan lebih lanjut menerima informasi mengenai vulva
menjadi lebih besar. hygiene.
Semakin tinggi status sosial ekonomi
keluarga seperti pendidikan, REFERENSI
pekerjaan dan kondisi ekonomi secara 1. Lestari, T. P. & Anjarwati.
keseluruhan maka akan semakin baik (2015). Hubungan Peran Ibu
derajat kesehatannya46. Seseorang Sebagai Pendidik dengan
yang memiliki tingkat sosial ekonomi Perilaku Personal Hygiene Siswi
yang lebih tinggi juga akan cenderung SMP Negeri 1 Tangen Sragen.
memiliki pengetahuan yang lebih Unisa Digital Library
baik, mengetahui lebih banyak Repository.
tentang masalah kesehatan dan 2. Ratna. (2010). Pentingnya
memiliki status kesehatan yang lebih menjaga organ kewanitaan.
baik (Wibowo, 2014)45. Jakarta: Indeks.
3. Maghfiroh, K. (2010). Hubungan
SIMPULAN DAN SARAN Pengetahuan Tentang dengan
Terdapat hubungan antara peran Ibu Penanganan Keputihan pada
sebagai pendidik, role model dan Siswi Pondok Pesantren Darul
sahabat terhadap vulva hygiene siswi Hasanah Kali Kondang Demak
kelas XI SMA Negeri 1 Indralaya 2010. Universitas
dengan masing-masing nilai p-value Muhammadiyah Semarang.
sebesar 0,033, 0,028 dan 0,036 (α = 4. Kissanti, A. (2008). Buku pintar
0,05) serta terdapat hubungan antara wanita, kesehatan dan
status sosial ekonomi dengan peran kecantikan. Jakarta: Araska.
Ibu dalam keluarga dengan nilai p- 5. Khadijah, S. (2016). Efektivitas
value sebesar 0,030 (α = 0,05). Buku Info Remaja Terhadap
Diharapkan siswi kelas XI SMA Sikap dan Niat Berperilaku
Negeri 1 Indralaya agar mendapatkan Remaja Putri Mengenai
informasi mengenai vulva hygiene Kesehatan Organ Reproduksi di
yang benar serta menerapkannya SMP Negeri 2 Ngaglik dan SMP
dalam kehidupan sehari-hari sehingga Muhammadiyah 2 Mlati Sleman
Yogyakarta. Jurnal Medika ibu dengan tumbuh kembang
Respati. 4(4), 68-80. bayi prematur usia 6 sampai 12
6. Farid, A. (2012). Hubungan bulan di wilayah kerja puskesmas
Peran Ibu Terhadap Perilaku se-kecamatan banjarsari [skripsi].
Higiene Remaja Awal yang Surakarta: Universitas
Mengalami Menstruasi di SDN 1 Muhammadiyah. Tidak
Padokan. Universitas dipublikasikan.
Muhammadiyah Yogyakarta. 14. Oktafiani, S, et. al. (2014).
7. Dianawati, A. (2010). Pendidikan Pengaruh Usia dan Konsep Diri
seks pada remaja. Jakarta: terhadap Pencapaian Peran Ibu
Kawan Pustaka. Saat Bayi Usia 0-6 Bulan di Desa
8. Astutik, D, et. al. (2016). Bojongsari, Kecamatan
Hubungan peran ibu dengan Bojongsari, Kabupaten
kesiapan remaja menghadapi Purbalingga. Bidan Prada:
menarche pada remaja putri di Jurnal Ilmiah Kebidanan. 5(1),
smpn 02 bondowoso [skripsi]. 33-42.
Jawa Timur: Universitas 15. Hestia, et. al. (2013). Peranan
Muhammadiyah Jember. Tidak guru dalam menanamkan nilai
dipublikasikan. kejujuran siswa kelas viii smp
9. Halimah, N. (2015). Peran negeri 1 jati agung tahun
seorang ibu rumah tangga dalam pelajaran 2012/2013 [skripsi].
mendidik anak (studi terhadap Lampung: Universitas Lampung.
novel ibuk, karya iwan setyawan) Tidak dipublikasikan
[skripsi]. Yogyakarta: Universitas 16. Lidysari, A. T. (2014). Pola Asuh
Islam Sunan Kalijaga. Tidak Otoritatif sebagai Sarana
dipublikasikan. Pembentukan Karakter Anak
10. Husnaini, A. (2011). Buku pintar dalam Setting Keluarga. Artikel.
wanita muslimah. Solo: Abyan. Yogyakarta: Universitas Negeri
11. Waruwu, K, et. al. (2014). Yogyakarta.
Hubungan Pengetahuan dan 17. Burhani, A, et. al. (2016).
Motivasi dengan Perilaku Ibu Hubungan Tingkat Pengetahuan
dalam Pemberantasan Sarang Ibu dan Tingkat Ekonomi
Nyamuk (PSN) DBD. Journal Keluarga Nelayan dengan Status
Universitas Airlangga. 3(1): 43- Gizi Balita di Kelurahan Air
51. Tawar Barat Kota Padang. Jurnal
12. Puspitosari, D. (2013). Tingkat Kesehatan Andalas. 5(3): 515-
pengetahuan ibu tentang tumbuh 521.
kembang motorik balita usia 1-3 18. Aitama, B & Rustika, M. (2016).
tahun di kelompok bermain sekar Peran Pola Asuh Autoritatif dan
melati tasikmadu karanganyar Kecerdasan Emosional terhadap
tahun 2013 [karya tulis ilmiah]. Disiplin Diri Siswa Kelas XI IPA
Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu SMA Santo Yoseph Denpasar.
Kesehatan Kusuma Husada. Jurnal Psikologi Udayana. 3(1):
Tidak dipublikasikan. 156-164.
13. Saputra, I, & Irdawati. (2011). 19. Fitrianingsih, N. (2013).
Hubungan tingkat pengetahuan Pengaruh pola asuh orang tua dan
intensitas penggunaan diapers 26. Rimawati, E, et. al. (2012).
terhadap tingkat kesiapan toilet Kebersihan Orga Reproduksi
training pada anak usia toddler di pada Perempuan Pedesaan di
little care stikes surya global Kelurahan Polaman Kecamatan
yogyakarta [skripsi]. Surakarta: Mijen Semarang. Jurnal Visikes.
Universitas Sebelas Maret. Tidak 11(1): 1-11.
dipublikasikan. 27. Sari, W & Waluyanti, T. (2012).
20. Purnama, U. (2011). Hubungan Perilaku Perawatan Diri saat
antara status ibu bekerja atau ibu Menstruasi pada Siswi di Salah
tidak bekerja dengan status gizi Satu SMK, Depok. Universitas
anak balita di kecamatan medan Indonesia Library.
tembung [karya tulis ilmiah]. 28. Adliyani, O. N. (2015). Pengaruh
Tidak dipublikasikan. Medan: Perilaku Individu terhadap Hidup
Universitas Sumatera Utara. Sehat. Majority. 4(7): 109-113.
21. Purba, I. (2011). Perbedaan pola 29. Lestari, T. (2015). Kumpulan
asuh anak oleh ibu yang bekerja teori untuk kajian pustaka
dan ibu yang tidak bekerja pada penelitian kesehatan.
suku jawa di desa kedai damar Yogyakarta: Nuha Medika.
kecamatan tebing tinggi [skripsi]. 30. Enggriani, T. (2015). Faktor-
Medan: Universitas Sumatera faktor yang berhubungan dengan
Utara. pengetahuan ibu tentang baby
22. Sasmita, M. (2015). Asuhan cues [skripsi]. Indralaya:
kebidanan pada Ny. A umur 25 Universitas Sriwijaya. Tidak
tahun P2A0 6-8 jam postpartum di dipublikasikan.
bps desy andriani bandar 31. Atsani, A. (2015). Hubungan
lampung tahun 2015 [karya tulis Peran Ibu dengan Perilaku Vulva
ilmiah]. Lampung: Akademi Hygiene Saat Menstruasi pada
Kebidanan Adila Bandar Siswi SMP Negeri 1 Pleret
Lampung. Tidak dipublikasikan. Bantul Yogyakarta. Unisa Digital
23. Timbawa, S, et. al. (2015). Library Repository.
Hubungan Vulva Hygiene 32. Arifin, P, et. al. (2016). Use of
dengan Pencegahan Infeksi Luka Vaginal Product, Physical
Perineum pada Ibu Post Partum Activity, Age at Marriage, Body
di Rumah Sakit Pancaran Kasih Mass Index and Female
GMIM Manado. E-journal Infertility. Journal of Maternal
Keperawatan (e-Kp). 3(2). and Child Health. 1(1): 41-51.
24. Marmi. (2015). Kehatan 33. Rimawati, E, et. al. (2012).
reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Kebersihan Orga Reproduksi
Belajar. pada Perempuan Pedesaan di
25. Ramadhan, K & Sabrina, I. Kelurahan Polaman Kecamatan
(2016). Hubungan Personal Mijen Semarang. Jurnal Visikes.
Hygiene dengan Citra Tubuh 11(1): 1-11.
pada Lansia di Desa Sepe 34. Wakhidah, U & Wijayanti.
Kecamatan Lage Kabupaten (2014). Hubungan Tingkat
Poso. Jurnal Kesehatan Prima. Pengetahuan Remaja Putri
10(2): 1735-1748. Tentang Infeksi Genitalia
Eksterna dengan Perilaku Vulva Muhammadiyah Banda Aceh.
Hygiene Kelas XI di MAN 1 Jurnal Psikologi Undip. 10(2),
Surakarta. Jurnal Kebidanan. 133-143.
6(1), 33-42. 43. Karomah, P, et. al. (2013). Peran
35. Sondakh, A, et. al. (2014). Ibu dalam Menumbuhkan
Hubungan Pengetahuan Tentang Budaya Kewirausahaan dalam
Kebersihan Perineal dengan Keluarga. Lumbung Pustaka
Kejadian Keputihan Pada Siswa UNY. 18(1), 54-60.
Putri di SMA Negeri 1 Pineleng. 44. Herman. (2014). BKKBN:
Jurnal Keperawatan. 2(2), 1-7. Mengajarkan Pendidikan
36. Supatmi & Adyani A. (2015). Kesehatan Reproduksi Butuh
Tindakan Personal Hygiene Kehati-hatian. BeritaSatu.
(Vulva Hygiene) Saat Menstruasi 45. Fatmasari, M, et. al. (2017).
pada Siswi SMP Muhammadiyah Hubungan Antara Tingkat Sosial
X Surabaya. UM Surabaya Ekonomi Orang Tua dengan
Journal. Indeks Karies Gigi Pelajar SMPN
37. Hastuti, D. (2016). Strategi di Kecamatan Banjarmasin
Pengembangan Harga Diri Anak Selatan. Dentino Jurnal
Usia Dini. Jurnal Pendidikan Kedokteran Gigi. 1(1): 62-67.
Sekolah Dasar. 2(2): 38-50. 46. Furwanto, R, et. al. (2013).
38. Aritonang, G. P. (2015). Hubungan Status Sosial Ekonomi
Orangtua saebagai Model Utama dengan Penerapan Perilaku
Bagi Perilaku Makan Sehat pada Hidup Bersih dan Sehat Tatanan
Anak-anak. Jurnal Psikologi Rumah Tangga. Repository Unri.
Universitas HKPB Nommensen.
1(1): 33-43.
39. Kusmiran. (2011). Kesehatan
reproduksi remaja dan wanita.
Jakarta: Salemba Medika.
40. Putri, S. (2013). Analisis fungsi
persahabatan pada tokoh utama
dalam film kimi no tomodachi
[skripsi]. Jakarta: Universitas
Bina Nusantara. Tidak
dipublikasikan.
41. Aini, N. (2014). Peran
Komunikasi Antarpribadi sebagai
Pencegah Terjadinya Konflik
pada Hubungan Persahabatan
Remaja di Samarinda. e-Journal
Ilmu Komunikasi. 2(1): 290-304.
42. Fajri, A & Khairani, M. (2011).
Hubungan antara Komunikasi
Ibu-Anak dengan Kesiapan
Menghadapi Menstruasi Pertama
(Menarche) pada Siswi SMP

You might also like