You are on page 1of 6

Papuangan,

Jurnal N., dkk. (2014). Jumlah dan Distribusi Stomata pada Tanaman Penghijauan
ßIOêduKASI ISSN : 2301-4678
Vol 3 No (1) September 2014

JUMLAH DAN DISTRIBUSI STOMATA PADA TANAMAN PENGHIJAUAN


DI KOTA TERNATE

Nurmaya Papuangan1), Nurhasanah1), Mudmainah Djurumudi2)


1)
FKIP Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Khairun
Jl. Bandara Babullah, Kampus 1 Akehuda, Ternate (0921-3121314). E-mail:
myapada_29@yahoo.co.id, HP: 081386499780.
2)
Alumni prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Khairun

ABSTRACT

Plant can absorb pollutan. Part of plant which absorb the pollutan were leaf. Plant can use
as pollotan indicator such plant which growth aside street.The purpose of this study were to
determine the number and distribution of stomatal of plants which grouth aside street at Ternate City.
This research was a descriptive study. The data were collecting by couting the number of stomatal
and its distribution by using replica and whole mount method. Such plants were used in this study
were Ficus benjamina L, Callophylum inophyllum L., Acacia crassicarpa, Samanea saman and
Arecaceae.
The result of this study showed a varies of stomatal number and its distribution within five
species plants Stomatal number on A. crassicarpa categorited into uncoonting both of upper adaxial
and lower abaxial, F. benjamina L. had stomatal number very high at abaxial side than adaxial
side, C. inophyllum L. had stomatal number on adaxial side higher than adaxial side in S. Saman, its
stomatal number on adaxial side categorized uncoonting whereas adaxial side were low. The stomata
number of Arecaceae were categorized moderate on abaxial side where as adaxial side were low.
Stomatal distribution on F. benjamina L., C. inophyllum L., A. crassicarpa, S. saman were random
wereas Arecaceae were aline.

Keywords : distribution, number, stomata, Ternate city

Tanaman dapat menyerap polutan. memiliki struktur mulut daun yang berguna
Bagian tanaman yang berfungsi sebagai untuk pertukaran gas O2, CO2, dan uap air
penyerap polutan terutama adalah bagian dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya
tajuk tanaman, terutama daunnya. Proses (Sumardi, 2010).
pengurangan polutan dapat dilakukan Distribusi stomata sangat
dengan dua cara yaitu diserap (absorp) atau berhubungan dengan kecepatan dan
dijerap (adsorp). Diserap artinya masuk intensitas transpirasi pada daun, yaitu
ke struktur daun melalui stomata, misalnya letak satu sama lain dengan jarak
sedangkan dijerap artinya hanya menempel tertentu. Dalam batas tertentu, maka makin
di permukaan daun dan memungkinkan banyak porinya makin cepat penguapan.
terlepas dan menjadi polutan kembali Jika lubang-lubang itu terlalu berdekatan,
(Direktorat Jenderal Hortikultura Direktorat maka penguapan dari lubang yang satu akan
Budidaya dan Pascapanen Florikultura, menghambat penguapan lubang dekatnya
2012). (Hariyanti, 2010).
Daun merupakan organ pokok pada Iwan (2011) dalam Santoso
tubuh tumbuhan. Pada umumnya berbentuk (2013), karakter umum tanaman yang
pipih bilateral, berwarna hijau, dan mempunyai kemampuan tinggi menyerap
merupakan tempat utama terjadinya polutan indoor maupum outdoor, secara
fotosintesis. Berkaitan dengan itu, daun
287
Jurnal ßIOêduKASI ISSN : 2301-4678
Vol 3 No (1) September 2014

umum serupa. Tanaman memiliki tajuk sektor kemudian dikalikan jumlahnya


rimbun, tidak gugur daun, tanamannya (dikotil), sedang untuk stomata monokotil
tinggi. Karakter khusus tanaman yang dihitung dalam satu deret (dari atas ke
mempunyai kemampuan tinggi mengurangi bawah) kemudian dikalikan jumlah
polutan partikel memiliki ciri daun, deretnya. Jumlah yang diperoleh merupakan
memiliki bulu halus, permukaan daun angka ±.
kasar, daun bersisik, tepi daun bergerigi,
Data yang diperoleh lalu
daun jarum, daun yang permukaannya
dikelompokkan/klasifikasikan dalam
bersifat lengket, ini efektif untuk menyerap
kategori : sedikit (1 - 50), cukup banyak
polutan. Penelitian ini dilakukan untuk
(51-100), banyak (101-200), sangat banyak
melihat jumlah dan distribusi stomata pada
(201- >300), dan tak terhingga (301->700).
tanaman penghijauan di Kota Ternate.
Data distribusi stomata dapat dilihat dengan
METODE PENEITIAN distribusi sejajar dan distribusi tersebar
Penelitian ini dilaksanakan di (Haryanti, 2010).
laboratorium Pendidikan MIPA Universitas PEMBAHASAN
Khairun, dan dilaksanakan pada bulan Juni-
Hasil penelitian menunjukkan jumlah
Juli 2013. Alat yang digunakan dalam
stomata pada kelima jenis tanaman
penelitian ini yaitu mikroskop binokuler,
penghijauan memiliki jumlah yang variatif.
gunting, kaca objek, kaca penutup, cawan
Pengamatan terhadap bentuk, jumlah, dan
petri, kamera digital, dan kertas label.
distribusi stomata dilakukan dengan
Bahan dalam penelitian ini adalah KOH
menggunakan mikroskop pada pembesaran
20%, Alkohol 70%, Gliserin, safranin 1%
400 kali, pada daun tanaman beringin,
daun palem, beringin, nyamplung, trambesi
capilong, palem, akasia dan enteris, dapat
dan akasia, kutek dan air ledeng/aqua.
dilihat pada tabel jumlah dan distribusi
Prosedur Kerja stomata pada tanaman penghijauan Kota
Prosedur pengamatan stomata Ternate.
menggunakan prosedur dengan metode Berdasarkan Tabel 1., tanaman
replika, menurut Haryanti (2010) yang telah beringin jumlah stomata (Adaxial) 50
dimodifikasi. Permukaan atas dan bawah dengan kategori sedikit, (Abaxil) 107
daun dibersihkan ditiup atau dengan dengan kategori sangat banyak, tipe stomata
menggunakan tisu untuk menghilangkan parasitik dan distribusi stomata tersebar.
debu dan kotoran. Potong daun dengan Capilong jumlah stomata (Adaxial) 115
ukuran 1x1cm kemudian olesi dengan kutek dengan kategori banyak, (Abaxial) 207
dan biarkan selama 10 menit, sampai dengan kategori sangat banyak tipe stomata
kering. Rekatkan olesan yang sudah kering parasitik dan distribusi stomata tersebar.
pada perekat kemudian diratakan. Daun Palem jumlah stomata (Adaxial) 0 dengan
tersebut kemudian dikerik hingga terlihat kategori sedikit, (Abaxial) 62 dengan
epidermisnya. Tempeli potongan daun kategori cukup banyak tipe stomata
tersebut pada kaca preparat, diratakan dan mesoperigen, dan distribusi stomata sejajar.
diberi label dengan keterangan jenis Akasia jumlah stomata (Adaxial) 370
tanaman. Pengamatan jumlah stomata kategori dengan tak terhingga, (Abaxial)
perbidang pandang menggunakan 450 dengan kategori tak terhingga tipe
mikroskop pada pembesaran 400X. stomata diastik dan distribusi stomata
tersebar. Enteris jumlah stomata (Adaxial)
Teknik Pengumpulan Data
14 dengan kategori sedikit (Abaxial) 574
Cara penghitungan stomata dengan dengan kategori tak terhingga, tipe stomata
pembagian bidang pandang dalam beberapa anomositik dan distribusi stomata tersebar.

288
Papuangan,
Jurnal N., dkk. (2014). Jumlah dan Distribusi Stomata pada Tanaman Penghijauan
ßIOêduKASI ISSN : 2301-4678
Vol 3 No (1) September 2014

Tabel 1. Jumlah dan distribusi stomata pada tanaman penghijauan di Kota


Ternate
No Nama Bagian Jumlah Kategori Tipe stomata Distribusi
tumbuhan Daun stomata Stomata
1. Beringin Adaxial 50 Sedikit Parasitik Tersebar
Abaxial 107 Sangat banyak Parasitik Tersebar
2. Capilong Adaxial 115 Banyak Parasitik Tersebar
Abaxial 207 Sangat banyak Parasitik Tersebar
3. Palem Adaxial 0 Sedikit Mesoperigen Sejajar
Abaxial 62 Cukup banyak Mesoperigen Sejajar
4. Akasia Adaxial 370 Tak terhingga Diastik Tersebar
Abaxial 450 Tak terhingga Diastik Tersebar
5. Enteris Adaxial 14 Sedikit Anomositik Tersebar
Abaxial 574 Tak terhingga Anomositik Tersebar
(Sumber : Data hasil penelitian, 2014 )

Stoma (jamak: stomata) adalah stomata. Sedangkan faktor luar antara lain
lubang atau celah yang terdapat pada kelembapan, suhu, cahaya, angin, dan
epidermis organ tumbuhan yang berwarna kandungan air. Lebih lanjut dikatakan
hijau yang dibatasi oleh sel khusus yang semakin banyak jumlah daun maka
disebut sel penutup. Sel penutup dikelilingi semakin banyak jumlah stomata, sehingga
oleh sel-sel yang bentuknya sama atau semakin besar transpirasinya
berbeda dengan sel-sel epidermis lainnya (Gardner,1991 dalam Suyitno, 2012).
dan disebut sel tetangga. Sel tetangga Luas daun pada tumbuhan berpengaruh
berperan dalam perubahan osmotik yang terhadap laju transpirasi. Hal ini karena
menyebabkan gerakan sel penutup yang daun yang luas memiliki jumlah stomata
mengatur lebar celah (Sumardi, dkk. 2010). yang banyak, sehingga mengakibatkan
tingginya laju transpirasi (Loveless 1991,
Berdasarkan hasil penelitian pada
dalam Suyitno, 2012).
kelima jenis tanaman penghijauan ini,
semua memiliki jumlah stomata pada Banyak dan sedikitnya stomata
bagian adaxial (atas) lebih sedikit dilihat dari kategori/klasifikasi jumlah
dibandingkan pada bagian abaxial (bawah). stomata, berdasarkan kategori jumlah
Jumlah stomata bagian abaksial (bawah) stomata daun akasia pada bagian adaxial
lebih banyak dibanding dengan bagian maupun abaxial memiliki jumlah stomata
adaksial (atas). Pada bagian adaksial (atas), dengan kategori tak terhingga, enteris
terdapat lapisan kutikula yang tebal dan pada bagian abaxial memiliki jumlah
menutupi stomata sehingga menghalangi stomata dengan kategori tak terhingga
terjadinya proses transpirasi. Hal ini yaitu 574, sedangkan pada bagian adaxial
mengakibatkan kerapatan stomata pada enteris, palem dan beringin memiliki
bagian abaksial lebih besar dari kerapatan katergori sedikit, pada bagian abaxial
stomata pada bagian adaksial (Muhuria, capilong memiliki kategori sangat
2007 dalam Suyitno, 2012). banyak, palem memiliki kategori cukup
banyak dan beringin memiliki kategori
Transpirasi dipengaruhi banyak
banyak (Muharia, 2007 dalam Suyitno,
faktor, baik faktor dalam maupun luar.
2012). Hal ini dikarenakan pada bagian
Faktor dalam antara lain besar kecilnya
abaksial (bawah) tidak terkena cahaya
daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau
matahari secara langsung sehingga tidak
tidaknya permukaan daun, banyak
banyak stomata yang rusak akibat
sedikitnya bulu pada permukaan daun,
penyinaran yang terlalu kuat. Selain itu,
banyak sedikitnya stomata, bentuk dan letak
278
289
Jurnal ßIOêduKASI ISSN : 2301-4678
Vol 3 No (1) September 2014

pada bagian abaksial (bawah), lapisan jenis tanaman yang mempunyai stomata
kutikula yang melapisi epidermis lebih tipis pada kedua sisi daun diduga relatif lebih
atau bahkan tidak dilapisi oleh kutikula, potensial dalam menyerap gas-gas di
sehingga tidak ada atau hanya sedikit sekitarnya termasuk bahan pencemar
penghalang untuk berlangsungnya proses yang terdapat di udara (Hidayati, 2009).
transpirasi melalui stomata. Pada bagian
Banyaknya jumlah daun maka
adaksial (atas), sinar matahari akan
makin banyak jumlah stomata sehingga
langsung mengenai lapisan permukaan daun
makin besar transpirasinya, transpirasi
dan akan merusak stomata jika penyinaran
dapat diartikan sebagai proses kehilangan
terlalu kuat.
air dalam bentuk uap air dalam bentuk
Bentuk stomata pada tanaman uap dari jaringan tumbuhan melalui
beringin dan capilong parasitik, palem stomata, banyaknya jumlah stomata maka
memiliki bentuk stomata mesoperigen tanaman mampu menyerap CO2 dan
sedangkan akasia memiliki tipe stomata menghasilkan O2. Distribusi stomata
diastik dan enteris memiliki tipe stomata sangat berhubungan dengan kecepatan
anomositik. Dari kelima jenis tanaman dan intensitas transpirasi pada daun, yaitu
hanya satu jenis tanaman yang memiliki misalnya letak satu sama lain dengan
distribusi stomata sejajar yaitu tanaman jarak tertentu dalam batas tertentu, maka
palem sedangkan keempat lainnya memiliki makin banyak porinya makin cepat
distribusi stomata tersebar. Bentuk dan penguapan. Jika lubang-lubang itu terlalu
posisi stomata pada daun beragam berdekatan, maka penguapan dari lubang
bergantung spesies tumbuhannya. Rongga yang satu akan menghambat penguapan
udara yang relatif luas yang berada di lubang dekatnya (Hariyanti, 2010).
bawah posisi stomata di dalam daun disebut Peningkatan jumlah stomata sangat
sebagai rongga substomatal (Lakitan, membantu dalam hal penyerapan CO2
2012). untuk fotosintesis (Azmat et al. 2009
Stomata terletak pada sisi atas dan dalam Andini 2011).
bawah daun, atau hanya terletak pada Tanaman akasia memiliki
permukaan bawah saja. Daun dengan ketinggian yang bervariasi ada yang
pertulangan menyirip seperti pada mencapai 10-20 meter dan 100-200 meter
tumbuhan dikotil, stomatanya tersebar, dpl, tanaman ini mampu beradaptasi
sedangkan daun monokotil dengan dengan baik, daunnya bertekstur halus
pertulangan sejajar, seperti pada Graminae, warnanya hijau. Beringin memiliki peran
stomatanya tersusun berderet sejajar penyerap CO2, penghasil O2 dan pelestari
(Mulyani 2006). Distribusi stomata sangat air tanah, ketinggian tanaman 20-25 meter
berhubungan dengan kecepatan dan permukaan daun licin. Palem memiliki
intensitas transpirasi pada daun, yaitu ketinggian bervariasi dan ada yang
misalnya letak satu sama lain dengan jarak mencapai 100 meter, batang lurus bentuk
tertentu. Dalam batas tertentu, maka makin tajuk dari batang kokoh tidak bercabang.
banyak porinya makin cepat penguapan. Capilong tinggi pohon mencapai 30
Jika lubang-lubang itu terlalu berdekatan, meter, daun besar, keras dan licin, tumbuh
maka penguapan dari lubang yang satu pada tanah dekat pantai sampai pada
akan menghambat penguapan lubang tanah kering berbukit bukit sampai
dekatnya (Dwijoseputro, 1978 dalam ketinggian 800 meter dpl. Enteris
Haryanti, 2010). merupakan tumbuhan berpohon besar,
Kemampuan tanaman dalam tinggi mencapai 25 meter, tajuk yang
menyerap polutan yang terdapat di udara sangat lebar, tajuknya mempunyai
tergantung dari morfologi tanaman tersebut, kemampuan menyerap air tanah yang

279
290
Papuangan,
Jurnal N., dkk. (2014). Jumlah dan Distribusi Stomata pada Tanaman Penghijauan
ßIOêduKASI ISSN : 2301-4678
Vol 3 No (1) September 2014

kuat. Berdasarkan kondisi morfologi dari banyak. Tanaman Palem memiliki


masing-masing tanaman penghijauan distribusi stomata sejajar sedangkan
tersebut dikatakan bahwa tanaman beringin, keempat jenis tanaman lainnya (beringin,
enteris, akasia dan capilong merupakan capilong akasia dan enteris) memiliki
tanaman yang mampu dapat mendinginkan distribusi stomata tersebar.
tanaman yang terus menerus berada di
bawah sinar matahari. Tumbuhan tidak DAFTAR PUSTAKA
mudah mereduksi CO2 sehingga kadarnya Abdullah,G. 2011. Inventarisasi Trikoma
di udara dapat berkurang (Trubus, 2009 Berdasarkan Bentuk dan
dalam Santoso, 2013). Kerapatan pada Vegetasi di
Banyaknya jumlah stomata Daerah Teresterial. (Skripsi).
mempengaruhi besarnya transpirasi akan Universitas Khairun
tetapi baik untuk tanaman penghijauan. Andini, N. A. 2011. Anatomi Jaringan
Pada tanaman, transpirasi itu pada Daun dan pertumbuhan Tanaman
Celosia cristata, Catharanthus
hakekatnya suatu penguapan air yang baru
roseus, dan Gomphrena globosa
yang membawa garam-garam mineral dari
pada Lingkungan Udara Tercemar.
dalam tanah. Transpirasi juga
(Skripsi). Institut Pertanian Bogor.
bermanfaat di dalam hubungan
Ashar, T., Yulfida T., Marsaulina, I. 2012.
penggunaan sinar (panas) matahari.
Perbandingan Kadar Karbon
Kenaikan temperatur yang membahayakan
Monoksida (Mo) dan Nitrogen
dapat dicegah karena sebagian dari sinar
Dioksida (NO2) di Udara Ambien
matahari yang memancar itu digunakan
Berdasarkan Keberadaan Pohon
untuk penguapan air (Dwijoseputro, 1980
Angsana (Pterocarpus indicus) di
dalam Imiliyana, 2012).
Beberapa Jalan Raya di Kota
Proses transpirasi ini selain Medan Tahun 2012. (Skripsi).
mengakibatkan penarikan air melawan gaya Universitas Sumatera Utara
gravitasi bumi, juga panas matahari karena Damayanti, F. 2007. Analisis Jumlah
melalui proses transpirasi, terjadi Kromosom dan Anatomi Stomata
penguapan air dan penguapan akan pada beberapa Plasma Nutfah
membantu menurunkan suhu tanaman. Pisang (Musa sp.) Asal
Selain itu, melalui proses transpirasi, Kalimantan Timur. Jurnal
tanaman juga akan terus mendapatkan air Agritek.Volume 4, Nomor 2.
yang cukup untuk melakukan fotosintesis Hal:53-61
agar keberlangsungan hidup tanaman dapat Direktorat Jenderal Hortikultura
terus terjamin (Imiliyana, 2012). Direktorat Budidaya dan
Pascapanen Florikultura. 2012.
KESIMPULAN
Tanaman Hias Potensial Penyerap
Jumlah stomata pada tanaman akasia Polutan.
baik bagian adaxial maupun abaxial http://florikultura.org.Diakses
memiliki kategori tak terhingga, pada Tanggal 8-1-2013
bagian abaxial beringin memiliki jumlah Fanani, Z. 2004. Konsep pegusahaan
stomata dengan kategori banyak, capilong Pohon Penghijauan Perkotaan
memiliki jumlah stomata dengan kategori sebagai Sumber Pembiayaan
sangat banyak, enteris memiliki jumlah Pembangunan Kota Purwodadi.
stomata dengan kategori tak terhingga, (Tesis). Universitas Diponegoro
sedangkan pada bagian adaxial enteris, Fhann, A. 1989. Anatomi Tumbuhan.
beringin dan palem memiliki kategori Edisi ketiga. Gadjahmada
sedikit dan capilong memiliki kategori University press.

280
291
Jurnal ßIOêduKASI ISSN : 2301-4678
Vol 3 No (1) September 2014

Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Prihandarini, R. 2002. Kajian Anatomi,


Stomata pada Daun Beberapa Morfologi dan Fotosintesa Sebagai
Spesies Tanaman Dikotil dan Dasar Pemilihan Tanaman
Monokotil. Jurnal Buletin Anatomi Penghijauan. Jurnal Institut
dan Fisiologi . Vol. XVIII, No. 2. Pertanian Malang. Vol 10 No 2.
Imiliyana, A. 2012. Penghijauan butuh Santoso, N.S. 2013. Penggunaan
transpirasi Tumbuhan Sebagai Pereduksi
http://aufariz.blogspot.com/2011/01/ Pencemaran Udara.
sebelum-menghijaukan- kita- http://digilib.its.ac.id/public/IT S-
butuh.html. diakses tanggal 7-2- Undergraduate-16616-Paper-
2014 pdf.pdf. Diakses Tanggal 13-5-2013
KKPH. 2011. Monitoring & Evaluasi Jenis Siregar, M.B.T. 2005. Inventarisasi jenis
Tanaman Rimba Eksotik di KPH palem (Arecaceae) pada kawasan
Kendal. hutan dataran rendah di stasiun
http://www.kphkendal.com/file penelitian sikundur (kawasan
s/eksotik.pdf . Diakses Tanggal13- ekosistem Leuser) Kab.Langkat.
1-2013 http://Repository.Usu.Ac.Id/Bi
Lakitan, B. 2012. Dasar-dasar Fisiologi tstream/123456789/906/1/Hutan-
Tumbuhan. Jakarta Rajawali Press Edi%20batara12.Pdf.Diakses
Lestari, G. E. 2006. Hubungan antara Tanggal 11-1-2013
Kerapatan Stomata dengan Sumardi, I., Nugroho, H., dan Purnomo.
Ketahanan Kekeringan pada 2010. Struktur dan Perkembangan
Somaklon Padi Gajahmungkur, Tumbuhan. Jakarta Penebar
Towuti, dan IR 64. Jurnal Swadaya.
Biodiversitas. Volume 7, No.1 Hal: Suyitno. 2012. Perbandingan jumlah
44-48. ISSN:1412-033X stomata pada bagian abaksial dan
Marsaoly, T. 2013. Akar Trambesi Ancam adaksial.
Drainase. http://www.pertanian.untag-
Http://Malutpost.Co.Id/?P=198 72. smd.ac.id/wpcontent/uploads/2012/0
Diakses Tanggal 9-6-2013 6/Proses_Transpirasi_PadaTanama
Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. n Bab IX.pdf.(diakses pada tanggal
Gadjah Mada University Press. 9 Desember 2013)
Nuroniah, S.H., dan Kosasih, A.S. 2010. Sutedjo, B. 2008. Pengembangan Bahan
Mengenal Jenis Trambesi (Samanea Ajar dan Media
saman (Jacquin) Merrill) Sebagai http://tedjo21.files.wordpress.c
Pohon Peneduh. Jurnal Mitra om/2009/09/pengembangan-
Hutan Tanaman. Vol 5 No 1. materi-ajar-lpp-maret-2008.pdf.
ISSN: 1978-0370. Diakses tanggal 11-10-2013.
Patricia, V. 2006. Kurva Bonita Tegakan Tauhid. 2008. Kajian Jarak Jangkau Efek
Hutan Tanaman Akasia (Acacia Vegetasi Pohon Terhadap Suhu
crassicarpa, A. Cunn. Ex Benth) Udara pada Siang Hari di
Studi Kasus di Areal Rawa Gambut Perkotaan (Studi Kasus: Kawasan
Hutan Tanaman PT. Wirakarya Simpang Lima Kota Semarang).
Sakti Jambi. (Skripsi). Departemen (Skripsi). Universitas Diponegoro
Manajemen Hutan Fakultas Semarang
Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

281
292

You might also like