You are on page 1of 12

Jurnal Komunitas 5 (2) (2013): 185-196

JURNAL KOMUNITAS
Research & Learning in Sociology and Anthropology
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas

MODEL PENGELOLAAN AIR BERSIH DESA DI BANTUL YOGYAKARTA

Hardjono , Nuraini Dwi Astuti, Christine Sri Widiputranti

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa, Yogyakarta

Article History Abstrak


Received : June 2013 Artikel ini bertujuan mendeskripsikan model pengelolaan air minum desa dan
Accepted : August 2013 permasalah yang dihadapinya. Penelitian dilakukan di wilayah Pucung Desa
Published : Sept 2013
Wukirsari Bantul Yogyakarta. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana pen-
gelolaan ditinjau dari aspek kelembagaan, ketersediaan air, jumlah pengguna, ke-
Keywords butuhan air bersih, pedoman yang mengatur dan manajemen keuangannya. Jenis
village; penelitian survai dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Subyek
water management; penelitian kepala keluarga. Hasil penelitian Pengelolaan Air Bersih (PAB) Pucung
instution; dikelola berbasis masyarakat (tipe C), namun belum melibatkan pelanggan dalam
community empowerment pengelolaannya. Ketersediaan air sangat cukup, tetapi kebutuhan pelanggan be-
lum terpenuhi secara maksimal. Apabila PAB Pucung dapat beroperasi secara
efektif dan efisien masyarakat Pucung tidak akan kekurangan air bersih karena
dalam satu bulan masih tersedia 13.445 m3, yang setara dengan pemenuhan kebu-
tuhan air bersih rata–rata 259 jiwa/bulan.

MODEL OF VILLAGE WATER MANAGEMENT IN BANTUL YOGYAKARTA

Abstract
This article aims to describe a village water management model and the problems
it faces. The study was conducted in the area of Bantul,
​​ Yogyakarta, to be exactly in
Wukirsari village. The article studies water management in the aspect of institutional
management, water availability, number of users, the need for clean water, and
guidelines governing financial management. The results of the study reveals that the
water is managed by the community (type C), and do not involve the customer in its
management. Though water is abundant, the management does not meet customer
needs to the fullest. If PAB Pucung can operate effectively and efficiently Pucung people
will not lack of clean water because of lack of clean water is still available in a month
13 445 m3, which is equivalent to a clean water supply on average 259 people/month.

© 2013 Universitas Negeri Semarang



Corresponding author: ISSN 2086-5465
Address: Jalan Timoho No 317 Yogyakarta Telp. (0274) 561971
E-mail: hardjonopak@yahoo.co.id

UNNES JOURNALS
Jurnal Komunitas 5 (2) (2013): 185-196 186

PENDAHULUAN Balai Besar Sumber Daya Air Daerah Isti-


Air bersih merupakan faktor yang mewa Yogyakarta yang kemudian menemu-
sangat penting bagi kehidupan manusia. kan sumber mata air di Gunung Cewokan
Setiap hari orang membutuhkan air ber- (Pedukuhan Karangasem), debitnya 2,5 liter
sih untuk keperluan air minum, memasak, per detik dan sumber mata air yang lebih
mandi, mencuci dan sebagainya. Penggu- besar di Pedukuhan Karangtalun debit air-
naan air bersih untuk kegiatan sehari-hari nya 10 liter per detik. Atas hal itu Balai Besar
membuat manusia terhindar dari berbagai Sumber Daya Air membuatkan sumur bor di
penyakit. Agenda KTT Bumi tahun 2002 di Karangtalun dan memberi bantuan mesin
Johannesburg mengharapkan setiap negara pompa (diesel), membangun bak penam-
meningkatkan cakupan pelayanan air mi- pungan serta pemasangan jaringan pipa
num di perkotaan menjadi 80% dan 40% di dari sumur ke bak penampungan. Selanjut-
perdesaan. nya dibentuk organisasi pengelola air yang
Dalam konteks Indonesia, UU RI No. bernama Pengelola Air Bersih Pucung (PAB
7 Pasal 5 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Pucung). Pada awal beroperasinya PAB Pu-
Air menegaskan bahwa negara menjamin cung mampu menjangkau 50 KK di wilayah
hak setiap orang untuk mendapatkan kebu- Pucung, dan secara bertaahap pelanggan air
tuhan pokok minimal sehari-hari guna me- bersih terus bertambah dan sampai saat ini
menuhi kehidupan yang sehat, bersih dan telah mencapai 525 KK.
produktif. Menurut data Susenas 2006, ca- Gempa bumi 27 Mei 2006 lalu, pusat
kupan layanan air minum dari Perusahaan gempa atau episentrum hanya berjarak 4 km
Daerah Air Minum (PDAM) baru sekitar dari wilayah Pucung. Dampak terhadap PAB
18% di daerah perkotaan, sisanya sekitar Pucung terjadi kerusakan fasilitas-fasilatas
36% di pedesaan dan masih banyak masya- air bersih antara lain mesin pompa tertimpa
rakat miskin yang belum terlayani (Salama, reruntuhan bangunan tempat menyimpan
2010). diesel, dan jaringan pipa banyak yang bocor
Desa Wukirsari di Kecamatan Imogi- dan rusak Keadaan ini mengundang bany-
ri sebagian wilayahnya merupakan dataran ak pihak terketuk hatinya menjadi relawan
tinggi, pada musim kemarau sering men- untuk membantu pemulihan lingkungan
galami kekurangan air bersih. Wilayah Pu- yang hancur. Kelompok relawan disamping
cung yang terdiri dari 4 pedukuhan yaitu berasal dari kalangan pemerintah, juga dari
Dengkeng, Karang Talun, Karang Asem dan swasta, LSM baik dari dalam maupuni luar
Jatirejo, berada pada ketinggian 150-400 m negeri. Di antara kelompok relawan itu ada
di atas permukaan air laut dan berjarak 20 yang menaruh perhatiannya untuk mem-
km dari Kota Yogyakarta merupakan bagian benahi jaringan air bersih yang rusak, te-
dari Desa Wukirsari. Masyarakat di Pedu- rutama dari Balai Besar Sumber Daya Air
kuhan Dengkeng untuk memperoleh air Daerah Iastimewa Yogyakarta, untuk me-
bersih harus mengambil air dari sumur te- mulihkan saluran air bersih yang merupa-
tangga yang berjarak 200 m. Masyarakat di kan kebutuhan utama bagi masyarakat. Se-
Pedukuhan Karangasem harus menempuh telah direhabilitasi jaringan air minum dan
perjalanan sejauh 500 m menuju ke sumur bangunan rumah untuk menyimpan diesel
tetangga untuk memperoleh air bersih dan telah berdiri kembali, pada akhir tahun 2006
cara membawa pulang harus melewati jalan PAB Pucung dapat beroperasi kembali.
terjal dan menanjak, sehingga untuk meme- Pada tahun 2009 mesin diesel rusak
peroleh air bersih penduduk harus bersusah sehingga distribusi air dari PAB Pucung ber-
payah penuh perjuangan. henti total. Pengurus berhasil memperbaiki
Tahun 2003 sekelompok pemuda Pu- dengan biaya sebesar 22 juta rupiah yang
cung berinisiatif membentuk Forum Pen- berasal dari iuran warga masyarakat sebe-
gurangan Resiko Bencana, yang salah satu sar 5 juta, bantuan dari pemerintah Desa
unit kerjanya berkaitan dengan pengelolaan Wukirsari 2,5 juta dan bantuan dari Balai
air bersih. Forum ini bekerja sama dengan Besar Sumber Daya Air DIY sebanyak 14,5

UNNES JOURNALS
187 Hardjono, dkk, Model Pengelolaan Air Bersih Desa di Bantul Yogyakarta

juta rupiah. Bulan Oktober 2012 diesel pe- kualitas airnya lebih baik serta pengaruh
mompa air rusak lagi. Pengurus berusaha akibat pencemaran yang relatif kecil. Men-
untuk memperbaiki, namun karena ukuran gingat pentingnya air bagi kehidupan ma-
diesel yang cukup besar, maka untuk men- nusia dan debit air pada musim kemarau
dapatkan sparepart yang rusak cukup sulit semakin berkurang, maka sumber mata air
dan baru bulan April 2013 pompa dapat ope- yang ada perlu dikelola dengan baik. Oleh
rasi kembali. Dari sejarah perjalanan PAB karena itu secara kelembagaan diperlukan
Pucung yang sering mengalami berbagai organisasi pengelola air bersih yang pofe-
kendala, maka sangat perlu dilakukan pen- sional. Menurut Soekanto (2003) organisasi
elitian untuk menjawab beberapa permasa- (organization) mempunyai tiga pengertian
lahan antara lain sebagai berikut: 1). Apakah yaitu: 1) organisasi diartikan sebagai sis-
kelembagaan PAB Pucung telah beroperasi tem sosial yang dibentuk untuk mencapai
secara maksimal? 2). Apakah debit air yang tujuan-tujuan tertentu, artinya hubungan
tersedia dapat memenuhi kebutuhan?; 3). antar individu dan kelompok dalam suatu
Apakah pedoman yang mengatur penggu- organisasi menciptakan harapan bagi pe-
naan air sudah dipahami oleh semua pe- rilaku individu. Harapan ini diwujudkan
langgan?; 4). Apakah manajemen keuangan dalam peran-peran tertentu, seperti peran
telah dilakukan secara tertib? Dari Perma- sebagai pemimpin dan peran sebagai ang-
salahan tersebut maka akan dapat diperoleh gota (pengikut); 2) organisasi merupakan
fakta akual di lapangan tentang kualitas pe- suatu kelompok yang mempunyai diferen-
layanan PAB Pucung terhadap pelanggan. siasi peranan, artinya setiap individu dapat
Kebutuhan air yang utama bagi ma- memainkan peran lebih dari satu; dan 3)
nusia adalah air minum. Menurut ilmu ke- organisasi adalah sekelompok orang yang
sehatan setiap orang selalu membutuhkan sepakat untuk mematuhi seperangkat nor-
air minum. Orang dapat hidup 2 sampai 3 ma, artinya ketika orang masuk dalam orga-
minggu tanpa makan, tetapi hanya dapat nisasi, orang tersebut secara sukarela harus
bertahan 2 sampai 3 hari tanpa air minum patuh terhadap norma organisasi. Menurut
(Suripin, 2002). Air merupakan faktor pen- Handoko pengorganisasian (organaizing)
ting dalam pemenuhan kebutuhan vital merupakan proses penyusunan struktur
bagi mahluk hidup diantaranya sebagai air organisasi yang sesuai dengan tujuan orga-
minum, mandi, mencuci, mmasak dan ke- nisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimi-
butuhan rumah tangga lainnya. Air yang di- likinya, dan lingkungnan yang melingku-
gunakan harus bebas dari kuman penyakit pinya (Handoko, 2003). 
dan tidak mengandung bahan beracun. Berdasarkan pendapat-pendapat
Hasil survey yang dilakukan Direkto- tersebut bahwa lembaga atau organisasi
rat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta disamping sebuah wadah juga berisi tentang
Karya pada tahun 2006 menunjukkan setiap pranata/aturan. PAB Pucung yang khusus
orang Indonesia mengkonsumsi air rata-ra- mengelola air bersih bertujuan untuk mem-
ta sebanyak 144 liter per hari (Pudjastanto, bantu masyarakat dalam memenuhi kebu-
2007). Apabila dalam satu keluarga terdiri tuhan air bersih, memanfaatkan air secara
dari 4 orang anggota keluarga berarti dalam efektif dan efisien, dan melestarikan sum-
satu hari keluarga tersebut membutuhkan ber air. Menurut Satmoko (2005) kebijakan
air sebanyak 576 liter. pengelolaan air minum dibedakan menjadi
Menurut Rica Danis (2010) upaya pe- tiga (3) tipe yaitu pengelolaan berbasis lem-
menuhuan kebutuhan air oleh manusia baga (tipe A), kombinasi dari pengelolaan
dapat mengambil air dari dalam tanah, air berbasis lembaga dan pengelolaan berbasis
permukaan, atau langsung dari air hujan. masyarakat (tipe B) dan pengelolaan air ber-
Ketiga sumber air tersebut air tanah yang basis masyarakat (tipe C).
paling banyak digunakan, karena air tanah Oki Setyandito dkk mengatakan pen-
memiliki beberapa kelebihan dibanding gelolaan air hendaknya memperhatikan
sumber-sumber lainnya antara lain karena beberapa aspek: 1. Aspek peran serta ma-

UNNES JOURNALS
Jurnal Komunitas 5 (2) (2013): 185-196 188

Aspek peran serta masyarakat

Lingkungan Peningkatan Aspek teknis


penyediaan
air bersih

Aspek Aspek
keuangan kelembagaan

Gambar 1. Bagan Pengelolaan Air Bersih


Sumber: Oki Setyandito, dkk Tahun 2006

syarakat terdiri atas komponen kebutuhan survai dengan pendekatan deskriptif ku-
untuk peningkatan penyediaan air bersih, alitatif dan kuantitatif, sedangkan subyek
persepsi tentang hubungan antara manfaat penelitian terdiri dari kepala keluarga peng-
dan peningkatan penyediaan air bersih, rasa guna air bersih, pengelola air bersih (PAB
tanggung jawab dan memiliki (ownership), Pucung), tokoh masyarakat dan perangkat
kebudayaan, kebiasaan dan kepercayaan yg Desa Wukirsari. Teknik pengumpulan data:
berhubungan dengan air bersih. 2. Aspek observasi kondisi lokasi sumur, jaringan
Teknis antara lain terdiri dari kebutuhan pipa air, dan orientasi tempat tinggal pe-
air saat ini dan masa datang, pengolahan air langgan. Wawancara dengan kepala desa
bersih, standar teknis, prosedur Organisasi Wukirsari, pengurus yang terdiri dari ke-
dan Manajemen kualitas air. 3. Aspek Ling- tua dan bendahara PAB, dukuh dan tokoh
kungan mencakup kualitas dan kuantitas masyarakat. Selain itu pengumpulan data
sumber air baku, dan perlindungan sumber dilakukan dengan menggunakan kuesioner
air. 4. Aspek keuangan meliputi: analisis kepada 100 KK dengan penentuan sampling
cost–revenew, kemampuan dan kemau- secara sistematic random sampling kare-
an untuk membayar serta struktur tarif. 5. na populasinya bersifat homogen. Untuk
Aspek kelembagaan yakni strategi ditingkat memperoleh data sekunder menggunakan
nasional dan kebijakan/landasan hukum teknik dokumentasi antara lain Monografi
(lihat gambar 1). Desa Wukirsari, dan laporan-laporan dari
Berdasarkan gambar 1 maka untuk pengurus PAB. Data yang terkumpul diana-
pengelolaan air bersih agar mampu meme- lisis dengan menggunakan metode deskrip-
nuhi kebutuhan warga berbasis keadilan tif kualitatif dan kuantitatif.
dan demi keberlanjutan di masa depan,
maka harus selalu memperhatikan aspek HASIL DAN PEMBAHASAN
teknis, aspek lingkungan, aspek keuangan, Uraian berikut akan dipaparkan ha-
aspek kelembagaan, dan aspek peran serta sil penelitian dan sekaligus dibahas secara
masyarakat. Dalam rangka mencapai sasa- berturut-turut tentang kelembagaan, ke-
ran tersebut maka faktor manajemen me- tersediaan dan kebutuhan air bersih, pera-
megang peranan yang penting. Manajemen turan penggunaan air bersih dan manaje-
air bersih yang terlaksana dengan baik tidak men keuangan PAB Pucung.
terlepas dari unsur kepemimpinan, peren-
canaan, pelaksanaan dan pengawasan, den- Kelembagaan
gan mengutamakan partisipasi masyarakat. Pengelolaan air bersih Pucung sudah
berlangsung sejak tahun 2003, yang pada
METODE PENELITIAN awalnya hanya mampu melayani sebanyak
Jenis penelitian yang digunakan yaitu 50 pelanggan dan berlangsung sampai ta-

UNNES JOURNALS
189 Hardjono, dkk, Model Pengelolaan Air Bersih Desa di Bantul Yogyakarta
Perkembangan Pengguna Air Bersih Pucung
600 525
493

Jumlah Pelanggan
500
400
400 350
300
200 200 200 200 210
200
100 50 50
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Tahun
Gambar 2. Perkembangan jumlah pelanggan
Sumber: wawancara dengan pengurus PAB Pucung September 2013
hun 2004. Pada tahun 2005 perkembangan Pengelolaan air di wilayah Pucung
jumlah pelanggan naik secara spektakuler dilakukan dengan model pengelolaan air
dari 50 meningkat menjadi 200 pelanggan, berbasis masyarakat (tipe C). Karakteristik
dan sampai dengan tahun 2008 jumlah pe- yang paling menonjol dari tipe ini adalah
langgan stagnan. Selanjutnya mulai tahun bahwa kekuasaan tertinggi dalam pengam-
2009 jumlah pelanggan terus bertambah di bilan keputusan atas seluruh aspek yang
setiap tahunnya dan kini sudah mencapai menyangkut air minum berada di tangan
525 pelanggan. Lebih jelasnya perkemban- anggota masyarakat, mulai dari tahap awal,
gan jumlah pelanggan dilukiskan pada gam- identifikasi kebutuhan, pelayanan air mi-
bar 2. num, perencanaan tingkat pelayanan yang
Melihat gambar perkembangan pe- diinginkan, perencanaan teknis, pelaksa-
langgan dapat diketahui bahwa dari waktu naan pembangunan hingga ke pengelolaan.
ke waktu terus mengalami pertambahan Pengelolaan air bersih tidak hanya bekaitan
jumlah pelanggan. Hal ini membuktikan dengan admininstrasi semata, akan tetapi
betapa besar peran PAB Pucung sebagai or- juga berkaitan dengan teknik operasional,
ganisasi pengelola air bersih, semakin dibu- seperti pemeliharaan jaringan, mesin pom-
tuhkan oleh para pelanggan. pa air dan generator set. Kedudukan pen-

RAPAT

PELINDUNG PENASIHAT

PENGURUS

PELAKSANA ANGGOTA
LAPANGAN PEMANFAAT

Gambar 3. Mekanissme pembentukan pengurus


Ketrangan :
Garis koordinasi
Garis perintah
Sumber : PAB Pucung

UNNES JOURNALS
Jurnal Komunitas 5 (2) (2013): 185-196 190

gelola air bersih Pucung cukup kuat karena sambungan pralon, kran, water meter dan
telah ditetapkan berdasarkan Surat Kepu- biaya pemasangan jaringan. Setelah per-
tusan Kepala Desa Wukirsari, Nomor: 01/ syaratan lengkap diserahkan kepada penge-
KPTS/2008 tentang Penunjukkan Pengelola lola, dicatat pada buku pelanggan, kemudi-
Air Bersih yang berada di Pucung Wukirsari an akan dilakukan penyambungan instalasi
tertanggal 25 Februari 2008. sampai di rumah pelanggan baru tersebu.
Adapun mekanisme pembentukan Penyambungan bagi pelanggan baru dike-
pengurus dapat dilihat pada gambar 3. mas dalam satu paket, bahwa setiap pelang-
Prosedur untuk menjadi pelanggan gan akan memperoleh layanan jaringan air
air bersih, calon pelanggan harus mengisi sampai di rumahnya, dengan fasilitas pe-
formulir pendaftaran yang telah disediakan masangan 1 water meter dan 1 titik kran.
oleh pengelola, menyerahkan foto copi KTP Selanjutnya untuk mengetahui pro-
yang masih berlaku, membayar uang sebe- ses menjadi pelanggan PAB Pucung secara
sar Rp. 750.000,00 untuk membeli pralon, manual prosedur dapat digambarkan pada
Gambar 4.

Mulai

Calon pelanggan konsultasi ke Pengelola

Calon pelanggan mengambil Formulir pendaftaran

Calon pelanggan mengisi formulir

Melengkapi persyaratan

Formulir yang sudah diisi disertai foto kopi


KTP yang masih berlaku, biaya pemasangan
diserahkan kepada pengelola

Verifikasi persyaratan

Belum
Persyaratan lengkap
lengkap

Pengelola memberikan surat tanda


terima kepada calon pelanggan

Pengelola pemasangan
jaringan ke pelanggan

Selesai

Gambar 4. Manual Prosedur Pendaftaran Calon Pemanfaat Air Bersih Pucung


Sumber: Hardjono, Nuraini Dwi Astuti dan Christine Sri Widiputranti, 2013
UNNES JOURNALS
191 Hardjono, dkk, Model Pengelolaan Air Bersih Desa di Bantul Yogyakarta

Kebutuhan dan Ketersediaan air selalu berupaya untuk memenuhi kebu-


Secara teknis operasional air dari sum- tuhan air tersebut walaupun harus dengan
ber mata air (sumur) dipompa dan dialirkan bersusah payah, atau dengan membeli se-
ke boster yang jaraknya antara sumur sampai kalipun. Banyak sedikitnya kebutuhan air
boster kurang lebih 600 m dengan sudut ke- dalam satu keluarga sangat ditentukan oleh
miringan 400 dan untuk mengisi boster yang jumlah anggota keluarga terutama untuk
mampu menampung 20 m³ membutuhkan minum, masak, mandi, mencuci dan untuk
waktu selama 1 jam. Dari boster sebagian keperluan lainnya seperti air minum untuk
dialirkan ke pelanggan yang berada di bagi- ternak dan lain sebagainya. Kebutuhan dan
an bawah dan secara bergantian air dipom- penggunaan air bersih setiap bulan dari 100
pa lagi dialirkan ke reservoir yang lokasinya responden dapat ditunjukkan melalui tabel
berada di tempat yang lebih tinggi dengan 1 dan 2.
ketinggian sekitar 190 m di atas permu- Kebutuhan air responden seperti telah
kaan air laut berkapasitas 100 m³, berjarak tergambar pada tabel 1, bahwa kebanyakan
500 m dari boster dengan sudut kemiringan (75%) kepala keluarga membutuhkan air
45º. Dari reservoir ini air didistribusikan ke bersih antara 2 – 19,33 m³.
pelanggan. Bagi pelanggan yang rumahnya Selanjutnya jika dibandingkan dengan
berada pada lokasi sejajar dengan reservoir jumlah penggunaan air bersih dari respon-
sulit untuk dialiri air, sehingga menunggu den yang sama sebanyak 72 % diantaranya
saat reservoir terisi dengan cukup. Dalam menggunakan air bersih dari PAB Pucung
mengelola dan mendistribusikan air bersih berkisar antara 0,00 - 12,38 m³, 26 % meng-
kepada para pelanggan, maka ketersediaan gunakan air antara 12,39 - 24,76 m³ dan
air merupakan faktor yang sangat penting. hanya 2 % saja yang menggunakan air ber-
Tanpa tersedia air dengan jumlah yang cu- sih sekitar 24,77-37,14 m³. Dengan demikian
kup maka pengelola akan mengalami kesu- berarti tidak semua kebutuhan air dari res-
litan dalam memenuhi kebutuhan air bagi ponden dapat dipenuhi oleh PAB Pucung.
pelanggan. Setiap orang selalu membutuh- Hal ini diperkuat dari jawaban responden
kan air untuk memenuhi kebutuhan sehari- yang menyatakan 87% menjawab kadang
hari, bahkan air merupakan kebutuhan vital tersedia air kadang tidak. Hasil konfirma-
bagi setiap manusia. Oleh sebab itu orang si peneliti dengan pengelola, sebenarnya

Tabel 1. Kebutuhan Air Bersih per bulan


Kebutuhan Jumlah Responden
Persentase
Air Bersih (m )
3
(Jiwa)
2,00 – 19,33 75 75,00
19,34 – 38,67 21 21,00
38,68 – 60,00 4 4,00
Tidak Menjawab 0 0,00
Total 100 100,00
Sumber : Data Primer, PAB Pucung 2013

Tabel 2. Penggunaan Air Bersih Per Bulan


Penggunaan Jumlah Responden Persentase
Air Bersih (m3) (Jiwa) (%)
0,00 – 12,38 72 72,00
12,39 – 24,76 26 26,00
24,77 – 37,14 2 2,00
Tidak Menjawab 0 0,00
Total 100 100,00
Sumber : Data Primer, PAB Pucung 2013

UNNES JOURNALS
Jurnal Komunitas 5 (2) (2013): 185-196 192

air itu tersedia dengan jumlah yang cukup, nuhan kebutuhan air bersih rata-rata 259
namun karena sebagian pipa ada yang rusak, jiwa/bulan.
maka air yang terbuang cukup banyak bah-
kan dalam satu bulan mencapai 30%-40%. Peraturan Pengguna Air Bersih Pucung
Apalagi pada musim kemarau panjang debit Setiap organisasi memiliki peraturan
air mengalami penurunan. Hasil wawan- yang digunakan sebagai dasar untuk men-
cara dengan pengelola PAB Pucung tang- gatur jalannya organisasi dalam rangka
gal 30 September 2013, diperoleh informasi mencapai tujuan yang telah ditentukan. De-
bahwa debit air yang dulu 10 l/detik, pada mikian pula PAB Pucung sebagai organisasi
musim kemarau berkurang menjadi 6-8 lt/ yang mengelola air bersih, pada awalnya te-
detik Jika dihitung.debit air 10 l/detik berar- lah memiliki peraturan secara tertulis guna
ti 600 l/menit atau 36.000 lt/jam = 864.000 mengatur para pelanggannya. Akan tetapi
lt/hari = 25.920.000 lt/bln atau 25.920 m³/ setelah pergantian pengurus peraturan ter-
bulan. Namun kalau debit air 6 lt/detik, sebut hilang.
maka sama dengan 15.552/bulan dan jika 8 Hasil penelitian lapangan menunjuk-
lt/detik berarti 20.736m³/bulan. kan bahwa di antara 100 responden ada yang
Sebagai gambaran kebutuhan air ber- telah mengetahui PAB Pucung memiliki
sih pada bulan Agustus 2013 berdasar data aturan, sebagai pedoman pengelolaan bagi
sekunder laporan bulanan PAB Pucung di seluruh pelanggan, Akan tetapi beberapa
Pedukuhan Jatirejo 222 m³ (66 KK), Pedu- responden menyatakan tidak mengetahui
kuhan Karang Asem 126 m³ (59 KK), Pedu- peraturan (50%) PAB Pucung, 5 % menya-
kuhan Dengkeng 775 m³ (106 KK) dan takan tidak memiliki aturan, 42 % menja-
Pedukuhan Karang Talun: 984 m³ (108 KK). wab tidak mengetahui dan 3 % tidak men-
Jumlah kebutuhan air seluruhnya 2.107 m³. jawab. Keterangan yang diperoleh peneliti
Jadi pada bulan Agustus kebutuhan air ber- dari pengurus PAB bahwa aturan yang ada
sih 2.107 m³ : 339 KK = 6,22 m³, artinya se- hanyalah aturan tidak tertulis, cara menso-
tiap KK dalam satu bulan rata-rata 6,22 m³ sialisasikan disampaikan pada saat calon pe-
atau 6.220 liter, sehingga penggunaan air langgan mengajukan permohonan sambun-
per keluarga 6.220 : 30 = 207,33 liter. Jika gan instalasi jaringan ke rumah pelanggan.
setiap KK terdiri dari 4 anggota keluarga, Pada saat itulah calon pelanggan diberikan
maka kebutuhan air per orang 207,33 : 4 = petunjuk serta aturan main bagi pelanggan
51,83 liter per hari. Sedangkan hasil survey air bersih. Adapun ketentuan yang harus di-
Direktorat Pengembangan Air Minum Dit- perhatikan pelanggan antara lain pelanggan
jen Cipta Karya tahun 2006, setiap orang In- berkewajiban menggunakan air secara efisi-
donesia mengkonsumsi air rata-rata 144 liter en, memelihara jaringan dengan baik, mem-
per hari di Pucung hanya 51,83 liter/orang/ bayar iuran sesuai dengan tarip tagihan dan
hari . Dengan demikian pemakaian air bagi dibayar paling lambat tanggal 30 pada seti-
masyarakat Pucung lebih hemat dari hasil ap bulannya. Apabila pelanggan tidak mem-
survey Ditjen Cipta Karya. bayar iuran satu bulan akan diperingatkan
Selanjutnya dari ketersediaan air pada oleh pengelola dan jika sampai dengan tiga
musim kemarau yang debit air minimal 6 bulan berturut-turut tidak membayar iuran,
lt/detik berarti dalam satu bulan 15.552 maka jaringan akan diputus. Jaringan baru
m³, sementara itu PAB Pucung pada bulan akan disambung kembali jika pelanggan
Agustus 2013 hanya membutuhkan air ber- minta disambung lagi dan melunasi semua
sih sebanyak 2.107 m³. Hal ini berarti ke- tunggakan yang belum dibayar. Hasil FGD
tersediaan air bersih masih sangat melim- yang dilakukan oleh peneliti dengan penge-
pah, sehingga jika dimanfaatkan secaara lola, pemerintah desa dan perwakilan dari
efektif dan efisien masyarakat Pucung tidak pelanggan, diperoleh keterangan bahwa di
akan kekurangan air bersih karena dalam antara pelanggan banyak juga yang sering
satu bulan masih tersedia 13.445 m³ yang terlambat dalam membayar iuran. Diakuai
belum dimanfaatkan, setara dengan peme- pula oleh beberapa pelanggan bahwa dalam

UNNES JOURNALS
193 Hardjono, dkk, Model Pengelolaan Air Bersih Desa di Bantul Yogyakarta

hal pembayaran iuran sering tidak tepat sialisasikan aturan tersebut.


waktu, karena pada saat membayar tagi-
han tidak memiliki uang. Keadaan seperti Manajemen Keuangan
ini yang menyebabkan pelanggan baru bisa PAB Pucung telah menetapkan iuran
melunasi pada bulan berikutnya. Faktor- penggunaan air bersih per bulan sebesar
faktor semacam inilah yang mengakibatkan Rp.3500,00/m³. Beberapa cara yang pernah
penerimaan keuangan pengelola fluktuatif, dilakukan pengelola dalam menarik iuran
kadang mempunyai saldo kadang minus pelanggan antara lain dengan membentuk
untuk mencukupi biaya operasionalnya. koordinator pedukuhan sebagai perwakilan
Walaupun pengelola sudah menerap- dari pengelola. Hal ini disamping memu-
kan aturan dan sudah disosialisasikan ke- dahkan pelanggan membayar iuran, tetapi
pada pelanggan, namun pelanggaran masih juga diberi tugas untuk membantu men-
sering terjadi. Hasil wawancara dengan pen- gontrol jaringan yang ada di pedukuhan
gelola pada tanggal 19 Oktober 2013 dipro- tersebut. Setelah berjalan beberapa tahun
leh informasi bahwa selama tahun 2012 ternyata cara ini tidak berjalan secara ber-
pengelola terpaksa harus melakukan pemu- kesinambungan, karena imbalan jasa yang
tusan jaringan sejumlah 7 sambungan. Hal diperoleh sangat minim tidak sesuai dengan
ini dilakukan karena pelanggan “nunggak” beban kerja yang dipikulnya, mereka men-
3 bulan berturut-turut dan telah diperin- gundurkan diri sebagai petugas lapangan
gatkan 2 kali tetap tidak melunasi kewaji- dan beban tugas tersebut dikembalikan ke-
bannya. Rata-rata kebutuhan air setiap KK pada pengelola lagi.
pada bulan Agustus 2013 relatif sedikit, hal Cara lain yang pernah ditempuh oleh
ini terjadi karena ada beberapa pelanggan pengelola dalam menarik iuran dengan
pada bulan itu pemakaian air nol. Informsi menyewa sebuah rumah yang digunakan
dari salah satu pengelola, di antara pelang- sebagai kantor, dengan harapan pelanggan
gan ada yang berbuat curang yaitu sedikit dapat membayar iuran di kantor tersebut.
membuka kran sehingga aliran air kecil te- Melalui sosialsasi yang cukup gencar agar
tapi water meter tidak berputar. Dengan de- pelanggan membayar di kantor, dengan ke-
mikian jarum indikator pemakaian air pada tentuan pembayaran tidak boleh lebih dari
water meter tidak berubah, atau menunjuk tanggal 30 disetiap bulannya, namun hal ini
pada angka yang sama. Hal ini berdampak tidak diindahkan oleh para pelanngan. Bah-
pada berkurangnya jumlah pemasukan dari kan semakin banyak pelanggan yang nung-
iuran pelanggan. Menurut pengakuan pen- gak tidak memberesi kewajiban membayar
gelola sebenarnya melakukan tindakan pe- iurannya.
mutusan sambungan itu merupakan peker- Tidak semua pelanggan selalu meme-
jaan yang paling berat, timbul rasa kasihan, nuhi iuran air disetiap bulannya, sehingga
karena pelanggan adalah tetangga sendiri beberapa pelanggan yang menunda (nung-
yang juga dianggap sebagai saudara sendiri. gak) dan dibayar pada bulan depan bahkan
Demi tugas dan menegakkan keadilan pe- dua bulan berikutnya. Sementara itu pen-
mutusan terpaksa dilakukan agar tidak di- geluaran rutin harus dibayar seperti mem-
contoh bagi pelanggan lain dan ketertiban beli solar, membayar petugas, membeli
organisasi. perlengkapan (pralon, watermeter dll) jika
Berangkat dari kurangnya pemaha- penerimaan minus, maka pengelola harus
man akan peraturan PAB, maka mulai bulan “nomboki” terlebih dahulu menggunakan
Juli 2013 pada struk tagihan iuran dicantum- uang pribadinya. Hal seperti ini telah ber-
kan secara tertulis ketentuan-ketentuan po- langsung beberapa kali.
kok yang menyangkut sanksi bagi pelanggar Pengurus setiap bulan selalu me-
aturan. Struk tagihan tersebut disampaikan nyusun laporan keuangan, laporan tidak
kepada pelanggan pada tanggal 25 setiap disampaikan kepada anggota atau warga
bulannya untuk kewajiban membayar bulan masyarakat tetapi dikirim ke pemerintah
berikutnya, dan secara lisan petugas menso- desa. Data lapangan memperlihatkan bah-

UNNES JOURNALS
Jurnal Komunitas 5 (2) (2013): 185-196 194

wa 89 % responden tidak mengetahui lapo- kas bulan Agustus Rp. 15.100,00 maka R/C=
ran keuangan yang disusun oleh pengelola. 1,001. Tunggakan bulan Agustus sebesar Rp.
Meskipun sesungguhnya pengurus selalu 1.460.600,00, andaikata tidak ada tungga-
membuat laporan keuangan secara rutin kan jumlah penerimaan Rp. 10.462.700,00.
di setiap bulan. Laporan ini tidak disosiali- Jadi R/C= 1,1642. Rata-rata R/C bulan Juli
sasikan kepada setiap pelanggan air bersih, dan Agustus 0.5 (1,4236 + 1,1642) = 1.2939.
sehingga wajar jika banyak pelanggan yang Apabila hasil perhitungan R/C > 1 maka
tidak mengetahui laporan keuangan terse- penerimaan lebih besar dari pada biaya
but. Setiap tahun laporan ini selalu di audit yang dikeluarkan. Dari hasil perhitungan
oleh tim dari pemerintah Desa Wukirsari. diperoleh angka rata-rata R/C 1.2939 berarti
Sebagai gambaran pengelolaan ke- penerimaan lebih besar dari pada biaya ope-
uangan PAB Pucung pada bulan Juli dan rasional. Kenyataan yang terjadi beberapa
Agustus 2013, atas dasar laporan keuangan pelanggan nunggak, sehingga R/C : 1,0630.
pengelola dapat dianalisis Revenue Cost Ra- Dengan demikian penerimaan relatif sama
tio sebagai berikut. dengan biaya operasional.
Menurut Subarno, 2013 (dalam Lapo- Berdasarkan penelitian administrasi
ran Keuangan) pada bulan Juli 2013 peneri- keuangan PAB Pucung cukup baik dan rin-
maan (revenue) Rp. 12.393.400,00 sedangkan ci, namun demikian masih ditemukan keti-
biaya atau cost Rp. 11.013.500,00 sehingga R/ daklengkapan dalam penyajian data, misal-
C= 1,125. Saldo bulan Juli Rp. 1.379.900,00. nya dalam laporan keuangan tidak diberi
Saldo bulan Juni Rp. 90.200,00. Total saldo nama bulan hanya disebut bulan ini. Pada
kas bulan Juli Rp. 1.470.100,00. Tunggakan laporan keuangan ditulis saldo bulan lalu,
bulan Juli sebesar Rp. 3.285.700,00, andaika- tidak langsung mencantumkan nama bulan
ta tidak ada tunggakan jumlah penerimaan misalnya saldo bulan Juni, saldo bulan Juli
Rp. 15.679.100,00. Jadi R/C= 1,4236. Bulan dan seterusnya. Fakta ini dapat menimbul-
Agustus 2013 penerimaan Rp. 9.002.100,00 kan kepercayaan pelanggan terhadap PAB
sedangkan biaya Rp. 8.987.000,00, saldo Pucung menjadi berkurang.

Pelindung
Bayu Bintoro, S.E

Ketua Penasihat
Giyono Edi Siswanto Sujiono, S.E

Sekretaris Bendahara
1. Endro Susanto, Amd. Par 1. Purwono
2. Sartiyah 2. Subarno

Operator Pencatat Bagian Teknik/ Humas/


Meter Mekanik Penagihan

Gambar 5. Struktur Organisasi Pab Pucung


Keterangan:
: garis koordinasi
: garis perintah
Sumber: Pengelola Air Bersih Pucung Desa Wukirsari, 2008 dimodifikasi peneliti

UNNES JOURNALS
195 Hardjono, dkk, Model Pengelolaan Air Bersih Desa di Bantul Yogyakarta

Model Pengelolaan Air Bersih Pucung han air bagi setiap pelanggan. PAB Pucung
Model Pengelolaan Air Bersih Pucung dalam mengelola air belum melibatkan pe-
di Desa Wukirsari berbasis masyarakat (Tipe langgan untuk menetapkan besar iuran,
C). Penunjukan Pengelola Air Bersih di Pu- pembuatan perencanaan, pelaporan kegia-
cung Wukirsari atas dasar Surat Keputusan tan, pengawasan, perawatan dan evaluasi.
Kepala Desa. Model struktur organisasi PAB Dari aspek kelembagaan pengelola belum
Pucung dapat dilihat pada Gambar 5. menunjukkan kinerja secara maksimal. Ke-
Pengelolaan air bersih di Pucung dila- tersediaan air dari sumber mata air yang ada
kukan oleh masyarakat yang dipercayakan cukup melimpah, sangat cukup untuk me-
kepada pengurus dibawah lindungan kepa- menuhi kebutuhan air bersih bagi pelang-
la desa. Secara operasional tugas pelayanan gannya meskipun jumlah pelanggan terus
dipercayakan kepada tim lapangan yang bertambah. Bagi pelanggan yang lokasi
terdiri dari operator, pencatat meter, bagi- rumahnya berada di bagian yang lebih ren-
an teknik/mekanik dan humas/penagihan. dah dari reservoir kebutuhan air tercukupi,
Operator bersama-sama dengan pelaksana namun bagi pelanggan yang posisi tempat
Teknis/Mekanis mengoperasionalkan me- tinggalnya berada di atas boster pasokan air
sin pompa dan pengelolaan jaringan perpi- belum mencukupi kebutuhan. Di samping
paan serta penyambungan jaringan bagi pe- kemampuan daya dorong pompa dari boster
langgan baru yang telah disetujui pengurus. ke reservoir yang kurang maksimal, juga se-
Operator melaksanakan tugas piket dengan ring terjadi kebocoran pipa jaringan.
model shift. Petugas pagi, piket dari pukul Dalam mengelola air bersih PAB Pu-
07.00 - 13.00 dan petugas sore, piket pukul cung tidak memiliki peraturan secara ter-
13.00 - 17.00. Apabila pada malam hari ada tulis sebagai pedoman bagi pengurus mau-
warga/pelanggan yang membutuhkan ali- pun pelanggan. Tidak adanya peraturan
ran air dari PAB harus lapor kepada opera- ini mengakibatkan banyak pelanggan yang
tor. Biasanya keadaan semacam ini terjadi kurang memahami terhadap aturan yang di-
saat ada peristiwa kematian atau orang ha- berlakukan, sehingga sering terjadi pelang-
jatan. garan, seperti tidak mematikan kran, tetapi
Pencatat meter melaksanakan penca- justru membuka sedikit agar jarum water
tatan angka meter pemakaian oleh anggota meter tidak berjalan, menunda kewajiban
pemanfaat setiap bulan setiap tanggal yang membayar iuran. Bahkan pengelola terpak-
telah ditetapkan dan membuat laporan ten- sa memutus jaringan karena pelanggan ti-
tang pencatatan sebagai acuan tagihan se- dak membayar lebih dari 3 bulan.
tiap bulan. Humas atau penagihan melaku- Pengelola setiap bulan selalu mem-
kan penagihan keterlambatan pembayaran buat laporan keuangan, namun belum
anggota /pengguna kemudian disetorkan ke disosialisasikan kepada pelanggan, hanya
pengurus. dilaporkan ke pemerintah desa, sehingga
pengelolaan keuangan kurang transparan.
SIMPULAN Dalam pembukuan belum dilakukan secara
PAB Pucung merupakan lembaga profesional, antara lain ditemukan penu-
yang dibentuk secara gotong royong untuk lisan saldo pada butir terakhir yang seha-
mengatasi masalah air bersih di Pucung rusnya ada pada butir pertama. Di samping
Desa Wukirsari dan sampai saat ini masih itu penulisan laporan hanya tertulis bulan
berlangsung. Air bersih Pucung dikelola ini tidak menunjuk nama bulan. Apabila
berbasis masyarakat (tipe C) dengan nama PAB Pucung dapat beroperasi secara efektif
Pengelola Air Bersih Pucung. Lembaga ini dan efisien masyarakat Pucung tidak akan
dapat membantu masyarakat dalam meme- kekurangan air bersih karena dalam satu
nuhi kebutuhan air bersih, namun karena bulan masih tersedia 13.445 m3, setara den-
faktor lokasi dan jaringan menyebabkan gan pemenuhan kebutuhan air bersih rata –
belum mampu memenuhi seluruh kebutu- rata 259 jiwa/bulan.

UNNES JOURNALS
Jurnal Komunitas 5 (2) (2013): 185-196 196

news.php?newsid=80082
DAFTAR PUSTAKA Soekanto, S. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja
Danis, R. 2010. Kualitas dan Kuantitas Air Bersih un- Grafindo Persada. Jakarta. 
tuk Pemenuhan Kebutuhan Manusia Sejarah Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan
Batik, Jurnal Urip Santoso Air. Yogyakarta: Andi Offset.
Handoko, H. 2003. Manajemen. Edisi 2. Badan Pener- Satmoko, Y. 2005. Pengelolaan Air Minum Berbasis
bit Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta. Masyarakat. Jurnal Air Indonesia. 1 (2)
Hardjono, Nuraini, D. A. dan Christine S. W. 2013. Subarno. Laporan Keuangan PAB Pucung Bulan Juli
Model Pengelolaan Air Bersih Di Desa Wukir- dan Agustus 2013
sari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. UU RI No.7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air
DIY, Laporan Penelitian. Keputusan Kepala Desa Wukirsari, nomor : 01/
Oki, S., Yureana, W. dan Agung S. 2006. Rencana Tin- KPTS/2008 tentang Penunjukkan Pengelola
dak (Action Plant) dan Analisa Penyediaan Air Air Bersih yang berada di Pucung Wukirsari.
Bersih Di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Keputusan Kepala Desa Wukirsari, nomor: 01/
Teknik Sipil. 6 (2) April KPTS/2008 tentang Penunjukkan Pengelola
Salama, S.H. 2010. Menuju MGDs Pengelolaan Air Air Bersih yang berada di Pucung Wukirsari
Minum dan Sanitasi. http://cetak,fajar.co.id/ tertanggal 25 Februari 2008.

UNNES JOURNALS

You might also like