Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Fix VIRA
Jurnal Fix VIRA
1
First Author name Running Article Title……………………………………..
Kategori Rumus
Tinggi Nilai ¿ x́+ SD R- Positif 83
2 Negatif 75 158 SB
Sedang x́−SD≤ Nilai ≤ x́+ SD 22
Rendah Nilai ¿ x́−SD
berhubungan dengan lembar aspek penilaian sehingga mereka merasa kesulitan dalam
kinerja praktikum siswa. menguraikan jawaban yang dibutuhkan.
Berdasarkan hasil angket kepercayaan
diri siswa secara keseluruhan dari 6 responden 2. Analisis kepercayaan diri terhadap
menunjukkan bahwa siswa memiliki tingkat pemahaman konsep pada responden
percaya diri tidak jauh beda. Selain itu Menurut kategori sedang berdasarkan gender
Hakim (2002) kepercayaan diri yang kuat dapat Responden 7 (P) memiliki kepercayaan
terjadi melalui proses, diantaranya pengalaman diri sangat baik didapatkan dari perhitungan
di dalam menjalani berbagai aspek kehidupan angket kepercayaan diri yakni pada saat
dengan menggunakan segala kelebihan yang melaksanakan praktikum, responden percaya
ada pada dirinya. Jika siswa kurang diri ketika menjawab pertanyaan dan berani
berpengalaman melakukan praktikum di berbicara akan tetapi ketika mengemukakan
laboratorium dan menggunakan peralatan pendapat di depan kelas responden kurang
praktikum maka keyakinan diri atau percaya diri, dikarenakan responden tidak
kepercayaan diri dalam melakukan praktikum terlalu menguasai konsep ketika menjelaskan.
akan berkurang. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat
kepercayaan diri maka semakin tinggi
1. Analisis kepercayaan diri terhadap pemahaman konsep yang dimiliki sebaliknya
pemahaman konsep pada responden semakin rendah tingkat kepercayaan diri maka
kategori tinggi berdasarkan gender semakin rendah pula tingkat kepercyaan diri
Responden 6 (P) memiliki kepercayaan (Ramadhani & Putrianti, 2014).
diri sangat baik yakni pada saat melaksanakan Responden R-23 (L) memiliki kepercayaan
praktikum, responden percaya diri ketika diri sangat baik dilihat dari angket kepercayaan
menjawab pertanyaan dan berani berbicara diri. responden berani dalam mengemukakaan
dengan lancar mengemukakan pendapat di pendapat, namun dalam mengungkapan
depan kelas, ketika dalam melaksanakan pendapat R-23 masih ragu akan konsep materi
kegiatan praktikum responden terlihat sangat dan arah jawaban yang mengakibatkan
aktif dan memfokuskan perhatian pada kegiatan pertanyaan keraguannya (apakah sudah benar?)
praktikum tidak mengerjakan hal-hal lain yang itu di tanyakan kembali ke peneliti, hal ini
tidak ada hubungannya dengan praktikum, hal sesuai dengan pernyataan Syam & Amri (2017)
ini sejalan dengan temuan Fadlilah, dkk (2017) kurang percaya diri dan tidak terlalu menguasai
yang menyatakan bahwa kepercayaan diri yang konsep, seseorang akan muncul rasa kerguan
kuat dapat terjadi melalui proses, diantaranya yang terdapat pada individu itu ketika
pengalaman yang mengharuskan menggunakan menghadapi situasi tertentu, yang bahkan kalau
segala kelebihannya saat berbicara yang boleh memilih, akan cenderung menghindari
melibatkan aktifitas kognisi. suatu yang penuh resiko dan tantangan.
Responden 22 (L) memiliki kepercayaan
diri sangat baik dilihat dari angket yang diisi, 3. Analisis kepercayaan diri terhadap
dibuktikan dengan keberanian mengemukakaan pemahaman konsep pada responden
pendapat dan berbicara dengan lancar ketika kategori rendah berdasarkan gender
menjawab pertanyaan, namun dilihat dari Responden 8 (P) memiliki kepercayaan
lembar jawaban responden tidak terlalu diri baik yakni dilihat dari angket kepercayaan
menguasai konsep dari 6 soal, R-22 hanya bisa diri. responden percaya diri ketika menjawab
menjawab 1 dengan baik sesuai dengan pertanyaan dan berani berbicara akan tetapi
wawancara dibawah ini ketika mengemukakan pendapat atau argumen,
Peneliti : Menurut anda apakah R-8 ragu-ragu ketika menjawab pertanyaan dari
konsep yang anda tulis pada teman-temanya dan cendrung diam hal ini
lembar jawaban dari nomor dikarenakan. R-8 belum memiliki pemahaman
1-6 sudah tepat ? konsep yang baik, belum mampu mengatasi
Responden : Hanya sebagian yang tepat. rasa ketidak mampuan yang menghingapinya,
Peneliti : Kenapa ? dan belum mampu mengatasi rasa kecemasan
Responden : Karna masih ragu-ragu dalam dirinya. (Komara, 2016)
dengan jawabanku. Responden R-26 (L) memiliki
Hal ini sesuai dengan pernyataan kepercayaan diri baik dilihat dari angket
Triwibowo, dkk (2018) rendahnya pemahaman kepercayaan diri. Namun dalam pengaplikasian
konsep pada siswa berdampak dalam tidak sesuai dengan apa yang tertera pada
menyelesaika masalah/soal yang diberikan angket, dibuktikan pada saat R-26 diminta
untuk maju mengemukakan pendapat dan
4
Volume, 6, No. 1, 2017, pp-pp Jurnal Akademika
Kimia
menjawab pertanyan dari rekan-rekanya, R-26 dilakukan terhadap unjuk kerja, tingkah laku,
tidak mau melakukan hal tersebut. Hal ini atau interaksi siswa.
disebabkan faktor internal kepercayaan diri Berdasarkan hasil pengolahan data pada
yaitu konsep diri seseorang, yakni kesadaran lembar penilaian kinerja siswa secara
seseorang akan keadaan yang membawa keseluruhan jika ditinjau dari enam responden
pengaruh besar dalam penentuan tingkah laku menunjukkan bahwa setiap siswa memiliki
seseorang, terbentuknya konsep diri ini tingkat kinerja berbeda.
berdasarkan persepsi mengenai sikap-sikap lain
terhadap seseorang (Komara, 2016). 1. Kinerja siswa terhadap pemahaman
Berdasarkan beberapa tafsiran diatas konsep pada responden kategori tinggi
mengenai kepercayaan diri dan kemampuan berdasarkan gender
memahami konsep ditinjau dari aspek gender
dapat dikatan bahwa wanita memiliki Hasil yang didapatkan untuk
kepercayaan diri yang tinggi dan pemahaman kemampuan kinerja siswa dalam melaksanakan
konsep yang lebih dibandingkan laki-laki. Hal praktikum berbeda yakni dilihat dari hasil
ini sesuai dengan penelitian psikologi oleh perhitungan yang terdiri atas 3 aspek dan 12
Legato (2005), menyatakan bahwa salah satu item yang terdiri atas 3 percobaan. Hasil yang
faktor perbedaan gender perempuan dan laki- didapatkan dalam melaksanakan praktikum
laki yakni terletak pada bahasa dan skill lain, setiap percobaan dapat dilihat pada lampiran
bahwa orang tua lebih sering melakukan 20.
komunikasi kepada anak perempuan dibanding Diketahui pada 3 percobaan R-6 (P)
anak laki-laki, sehingga anak perempuan lebih memiliki kinerja rata-rata sangat baik. Sebelum
menguasai kosa kata dibanding anak laki-laki, memulai praktikum R-6 telah menyiapkan
maka perbandingan kedua gender ini membuat seluruh alat dan bahan yang akan digunakan. R-
perempuan lebih aktif berbicara dibanding 6 mampu merancang dengan baik
dengan laki-laki. Sehingga rata-rata responden menggunakan alat dan bahan sesuai
perempuan ketika berbicara didepan kelas, teori/konsep yang diinginkan. Hal ini sesuai
mereka berani tampil. dengan pendapat Pohan (2005) bahwa kinerja
siswa saat praktikum memiliki hubungan yang
Kinerja Siswa Terhadap Kemampuan signifikan dengan pemahaman konsep siswa.
Memahami Konsep Dalam Metode Adanya saling hubungan ini mengisyaratkan
Pembelajaran Praktikum dan Ditinjau bahwa jika kinerja siswa baik maka pemahaman
Berdasarkan Aspek Gender konsepnya akan baik pula.
Diketahui pada 3 percobaan responden
Salah satu aspek yang menjadi fokus R-22 (L) memiliki kemampuan kinerja rata-rata
penelitian adalah kinerja siswa dalam baik. Sebelum memulai praktikum R-22 telah
melaksanakan praktikum terhadap kemampuan menyiapkan seluruh alat dan bahan yang akan
memahami suatu konsep. Kinerja seseorang digunakan, pada saat praktikum dalam
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor menggunakan alat dan bahan sesuai dengan
individu, organisasi dan psikologis (Indrawati prosedur kerja pada LKPD serta saat merancang
2006). alat dan bahan berkelompok, namun ketika
menuliskan data hasil percobaan hanya
Menurut Rustaman (2005), terdapat sebagian yang sesuai dengan hasil percobaan,
beberapa alasan dilakukannya kegiatan hal ini dikarenakan responden kurang
praktikum, yaitu: pertama, praktikum memfokuskan diri saat praktikum hal ini sesuai
membangkitkan motivasi belajar sains. Kedua, dengan pernyataan Sukmawa, dkk (2019) yang
praktikum mengembangkan keterampilan- menyatakan bahwa penilaian kinerja merupakan
keterampilan dasar melaksanakan eksperimen. penilaian yang dilakukan dengan mengamati
Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar siswa dalam melakukan serangkaian percobaan,
pendekatan ilmiah, dan keempat, praktikum penilaian kinerja cocok digunakan untuk
menunjang pemahaman materi pelajaran. menilai ketercapaian tujuan percobaan. Yang
nantinya informasi yang didapatkan pada
Setyono (2005) mengungkapkan percobaan dalam laboratorium digunakan untuk
penilaian kinerja adalah penilaian berdasarkan menyalesaikan masalah yang dihadapi, dapat
hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas dilihat dari hasil lembar jawaban R-22 hanya
siswa sebagaimana yang terjadi. Penilaian satu nomor yang dapat dijawab dengan tepat
First Author name Running Article Title……………………………………..
dan benar hal ini menandakan responden dan informasi penunjang penting keberhasillan
kuarang menguasai konsep. suatu tujuan praktikum, jika konsep dan
informasi baik pada responden maka responden
mampu membawa jawaban kea rah yang benar.
2. Kinerja siswa terhadap pemahaman Berdasarkan dari 3 percobaan
konsep pada responden kategori sedang responden R-26 (L) memiliki kemampuan
berdasarkan gender kinerja rata-rata cukup. Sebelum melaksanakan
praktikum responden hanya menyiapkan
Dilihat dari 3 percobaan responden R-7 sebagian alat dan bahan yang akan digunakan.
(P) memiliki kemampuan kinerja rata-rata baik. Selanjutnya dalam melaksanakan praktikum
Sebelum memulai praktikum R-7 telah siswa kurang semangat dalam merancang
menyiapkan seluruh alat dan bahan yang akan sambil main-main, melakukan hal-hal yang
digunakan, R-7 menggunakan alat dan bahan tidak ada hubungannya dengan praktikum
sesuai prosedur kerja pada LKPD dan tepat, sehingga dalam menggunakan alat dan bahan
ketika berkelompok dalam melakukan kurang tepat dan tidak sesuai dengan prosedur
percobaan sesuai dengan prosedur pada LKPD. kerja pada LKPD serta menuliskan data hasil
Namun, membuat kesimpulan dari hasil penelitian kurang tepat. Penilaian kinerja
percobaan hanya sebagian yang sesuai dengan biasanya difokuskan pada dua aspek penilaian,
tujuan percobaan. Hal ini dikarenakan yaitu kinerja proses dan kinerja produk.
responden kurang menguasai konsep tentang Penilaian kinerja proses mencakup aktivitas-
percobaan, hal ini sesuai dengan pernyataannya aktivitas yang dilakukan siswa dari awal
Pertiwi (2016) bahwa kinerja dalam penerapan kegiatan sampai akhir kegiatan praktikum yang
konsep-konsep dan informasi penunjang melibatkan konsep-konsep dalam
penting keberhasillan suatu tujuan praktikum. melakukannya. Sedangkan penilaian kinerja
berdasarkan dari 3 percobaan produk mencakup output atau hasil yang
responden R-23 (L) memiliki kinerja rata-rata dicapai dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan
cukup, sebelum melaksanakan praktikum siswa, dilihat dari hasil jawaban responden
responden hanya menyiapkan sebagian alat dan masih salah dalam menjawab soal (Sukmawa,
bahan yang akan digunakan, responden dkk. 2019).
menggunakan alat dan bahan hanya sebagian Berdasarkan beberapa uraian di atas
yang tepat, namun dalam menuliskan data hasil mengenai deskripsi kinerja yang berhubungan
penelitian kurang tepat. Penilaian kinerja dengan pemahaman konsep, ditinjau dari aspek
biasanya difokuskan pada dua aspek penilaian, gender dapat dikatakan bahwa wanita memiliki
yaitu kinerja proses dan kinerja produk. kepercayaan diri yang tinggi dan pemahaman
Penilaian kinerja proses mencakup aktivitas- konsep yang lebih dibandingkan laki-laki.
aktivitas yang dilakukan siswa dari awal
kegiatan sampai akhir kegiatan praktikum Penutup
sedangkan penilaian kinerja produk mencakup Berdasarkan hasil penelitian dan
output atau hasil yang dicapai dari aktivitas- pembahasan, sehingga disimpulkan Gambaran
aktivitas yang dilakukan siswa (Sukmawa, dkk. kepercayaan diri siswa terhadap kemampuan
2019). memahami konsep mendapatkan hasil bahwa
secara umum siswa kurang menguasai materi,
3. Kinerja siswa terhadap pemahaman kepercayaan diri siswa bergantung pada konsep
konsep pada responden kategori rendah yang dipahami siswa sehingga ada keberanian
berdasarkan gender dalam mengungkapkan hasil dan memberikan
Dilihat dari 3 percobaan R-8 (P) argumen. Adapun dilihat dari gender wanita
memiliki kemampuan kinerja rata-rata. Pada memiliki kelebihan dalam hal kepercayaan diri
saat praktikum R-8 sebelum melakukan dikarena wanita lebih menguasai konsep
praktikum telah menyiapkan seluruh alat dan dibandingkan laki-laki.
bahan yang digunakan, pada percobaan 1 dan 2, Gambaran kinerja siswa terhadap
responden menggunakan alat dan bahan sesuai kemampuan memahami konsep, mendapatkan
prosedur kerja pada LKPD, pada percobaan 3 gambaran bahwa, kinerja siswa secara umum
responden tepat dalam menggunakan alat dan baik, akan tetapi dalam melaksanakan
bahan. Melakukan percobaan sesuai prosedur praktikum siswa masih memiliki kekurangan,
pada LKPD serta membuat sebagian dalam hal kurangnya keseriusan melakukan
kesimpulan dari hasil percobaan yang salah hal praktikum, kurang mengetahui cara penggunaan
ini sesuai dengan pernyataannya Pertiwi (2016) alat. Sehingga dalam pengunaan alat dan
bahwa kinerja dalam penerapan konsep-konsep keterampilan merancang, bergantung pada
6
Volume, 6, No. 1, 2017, pp-pp Jurnal Akademika
Kimia
petunjuk dari guru/peneliti serta LKPD. Adapun Iqbal, H.M, Shahzad, S & Sohail, S. 2010.
terlihat dari gender. Wanita memiliki kelebihan Gender Differences in Pakistani High
dalam keterampilan merancang dan School Students’ Views About Science.
mengunakan alat praktikum. Journal Procedia Social and Behavioral
Sciences. (2).4689-4694.
Ucapan Terimakasih Jelas, Z.M., & Dahan, H.M. 2010. Gender and
Educational Performance. Journal The
Ucapan terima kasih dan penghargaan Malaysians Prespective. Procedia–Social
yang sebesar-besarnya penulis haturkan kepada and Behavioral Sciences. 5.720–727.
pihak – pihak yang mendukung dalam
peneliltian ini, khususnya kepada ketua prodi Uqshari, Y. (2005). Percaya Diri Pasti. Jakarta:
Pendidikan fisika Universitas Tadulako dan Gema Insani.
para responden yang meluangkan waktunya
untuk jadi bahan penelitian. Komara, B.I. 2016. Hubungan Antara
Kepercayaan Diri dengan Prestasi
Daftar Pustaka Belajar dan Perencanaan Karir Siswa.
Jurnal PSIKOPEDAGOGIA. 5(1). 33-
42.
Bang E. 2013. Gender differences in Korean
high school students’ science Kumara, A. 1988. Studi Pendahuluan tentang
achievements and attitudes towards Validitas dan Reliabilitas (The Test of
science in three different school Self Confidence). Laporan penelitian.
settings. Mevlana International Journal Yogyakarta : Fakultas Psiklogi UGM.
of Education (MIJE). 3(2). 27-42.
Pertiwi, F.E. 2016. Pengembangan Asesmen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Kinerja Untuk Penilaian Mahasiswa Jurnal Biotek.5(1). 87-102.
Pada Praktikum Fisika Dasar II
Program Studi Pendidikan Fisika Triwibowo. Pujiastuti E. & Suparsih H. 2018.
Universitas Muhammadiyah Makassar. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman
Jurnal Pendidikan Fisika. 4(3). 291- Konsep Matematis Dan Daya Juang
296. Siswa Melalui Strategi Trajectory
Learning. Jurnal PRISMA, Prosiding
Ramadhani, N.T & Putrianti, G.F. 2014. Seminar Nasional Matematika. 1. 347-
Hubungan Antara Kepercayaan Diri 353.
Dengan Citra Diri Pada Remaja Akhir.
Jurnal SPIRITS. 4(2). 22-32.