You are on page 1of 8

J. Riset Pend. MIPA.

1(1): 1-7, January 2018


ISSN 2549-0184 (p), 2549-0192 (e)

DESCRIBE STUDENT CONFIDENCE IN THE ABILITY TO


UNDERSTAND CONCEPTS IN TERMS OF GENDER
ASPECTS
* Sitti Magvira; Darsikin dan Sahrul Saehana
Pendidikan Sains Program Magister/Pascasarjana – Universitas Tadulako, Palu – Indonesia 94118

Article History Abstract


Received 03 December This study aims to describe students' confidence in the ability to
2016 understand concepts in learning practicum methods in terms of gender
Revised 08 January 2017 aspects and to describe student performance of the ability to understand
Accepted 14 February concepts in practicum learning methods in terms of gender aspects. The
2017
subjects of this study were students of class XI MIPA 6 in SMA Negeri 5
Palu, respondents obtained based on the results of tests in the form of
multiple choice questions before carrying out the practicum, filling out
questionnaires and the ability to understand the concept of the test as many
as six people consisting of two respondents in the high category, two
respondents medium category and two low category respondents. Data
obtained from test instruments in the form of multiple choice questions,
practice assessment sheets, questionnaire sheets, concept understanding tests
and interviews. The results showed that 1). Picture of students' confidence in
the ability to understand the concept to get results that in general students
lack mastering the material, student confidence depends on the concepts
understood by students so there is courage in expressing results and giving
arguments. As for seen from the gender of women has advantages in terms of
self-confidence because women are more in control of the concept than men.
2). Description of student performance on the ability to understand concepts,
get a picture that, student performance is generally good, but in carrying out
the practicum students still have shortcomings, in terms of lack of
seriousness to do the practicum, lack of knowing how to use tools. So that in
Keywords:
the use of tools and design skills, depending on the instructions of the teacher
Self Confidence,
/ researcher and LKPD. As for seen from gender. Women have advantages in
Student Performance, designing and using practical tools.
Concept Understanding,
Gender Aspects doi: 10.22487/j25490192.2017.v1.i1.xxxx

Pendahuluan (Introduction)1 Siswa yang memiliki kepercayaan diri


Kepercayaan diri merupakan tidak memerlukan dorongan orang lain sebagai
kepribadian yang mempunyai peranan penting standar sendiri dan selalu mengembangkan
bagi kehidupan manusia. Kepercayaan diri motivasi dalam meraih kesuksesan dalam
adalah kepribadian yang tidak mementingkan hidupnya. Oleh sebab itu, pendidikan memiliki
diri sendiri, toleran, dan memiliki ambisi. peranan yang penting dalam menciptakan
Sehingga salah satu ciri-ciri seseorang yang sumber daya manusia yang berkualitas, salah
memiliki kepercayaan diri adalah yakin akan satunya adalah memiliki kemampuan
kemandiriannya dan kemampuaanya. Setiap pemahaman konsep Fisika, yang dapat
individu memiliki ukuran percaya diri yang diaplikasikan dalam kinerja di laboratorium
berbeda-beda. (Kumara, 1988). (Uqshari, 2005).
Laboratorium memiliki fungsi sebagai

1 tempat proses pembelajaran dengan metode
 praktikum. Agar pembelajaran fisika lebih
*Correspondence: bermakna, pembelajarannya harus banyak
Author name
e-mail: author with (star) didukung oleh praktikum, dalam proses belajar
Copyright © 2018 Author(s) retain the copyright of this dapat dilakukan dengan beberapa metode salah
article. satunya adalah praktikum, (Djamarah & Zain,
This article is published under the terms of the Creative
Commons Attribution License 4.0.
2010).

1
First Author name Running Article Title……………………………………..

Wilcox & Lewandowsky (2016) dalam Berdasarkan penelitian yang dilakukan


kegiatan laboratorium terbuka dapat berdampak Day & Sared (2016) siswa perempuan
positif terhadap epistemologi siswa dan cenderung lebih aktif pada saat melaksanakan
mempengaruhi kepercayaan diri siswa ketika praktikum dibanding siswa laki-laki, sehingga
melakukan eksperimen fisika. Rustaman pada campuran jenis kelamin mempengaruhi
(2005), terdapat beberapa alasan dilakukannya kepercayaan diri siswa perempuan.
kegiatan praktikum, yaitu: pertama, praktikum Beberapa artikel telah menunjukkan
membangkitkan motivasi belajar sains. Kedua, perbedaan kepercayaan diri dalam melakukan
praktikum mengembangkan keterampilan- kinerja di laboratorium. Kepercayaan diri ini
keterampilan dasar melaksanakan eksperimen. bergantung pada pemahaman konsep yang
Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar dimiliki setiap individu. Pada beberapa
pendekatan ilmiah, dan keempat, praktikum penelitian pengaruh gender terhadap kinerja,
menunjang pemahaman materi pelajaran. Gender wanita lebih mempengaruhi hasil
Seorang siswa yang memiliki pemahaman akan kinerja dalam laboratorium dibandingkan laki-
mampu menjelaskan atau mentransfer kembali laki.
materi yang telah ia pelajari sebelumnya Tulisan ini bertujuan untuk
berdasarkan pemahamannya sendiri sehingga
dalam pembelajaran akan menjadi bermakna Metode (Method)
(Nahdi, dkk 2018). Penelitian ini merupakan penelitian
Wilcox & Lewandowsky (2016) kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur
pembelajaran laboratorium fisika merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif
komponen penting dari kurikulum. berupa kata-kata tertulis lisan dari orang-orang
Pembelajaran ini memberikan kesempatan pada dan perilaku yang dapat diamati (Moleong,
siswa untuk terlibat langsung dalam praktikum, 2006). Tujuan utama dilakukannya penelitian
sehingga siswa mampu mengembangkan deskriptif adalah menggambarkan secara
keterampilan di laboratorium dan terlibat secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau
kolaboratif dengan siswa lain. Keterampilan ini subjek yang diteliti secara tepat.
termasuk dalam mengilustrasikan konsep dasar Instrumen utama yaitu peneliti sendiri.
dan teori. Instrumen pendukung terbagi dalam beberapa
Praktikum yang tidak disertai oleh jenis yaitu 1) tes seleksi responden, 2) angket
penilaian kinerja ternyata kurang mendorong kepercayaan diri, 3) rubrik penilaian kinerja
siswa melakukannya dengan sungguh-sungguh siswa dan 4) tes pemahaman konsep.
(Djamarah & Zain, 2010). Mahmudah (2000) Skala pengukuran yang digunakan pada
Penerapan penilaian kinerja dapat memotivasi angket kepercayaan diri yakni menggunakan
siswa untuk melakukan kegiatan laboratorium skala likert. Sebelum pembuatan angket peneliti
lebih serius, melatih siswa lebih mandiri, jujur, menyusun kisi-kisi. Pada lembar penilaian
dan bertanggungjawab. kinerja siswa digunakan lembar penilaian
Penelitian yang dilakukan Ihsany dan kinerja praktikum suhu dan kalor, berisi
Margono (2017) bahwa penilaian yang beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh
menggunakan rubrik penskoran pada kegiatan siswa pada saat melaksanakan praktikum.
unjuk kerja penelitian ilmiah dalam kegiatan Penyusunan kisi-kisi angket dan lembar
laboratorium layak digunakan. Rubrik sangat penilaian kinerja praktikum siswa diadaptasi
membantu seorang pendidik dalam menilai berdasarkan Fadlillah, dkk (2017).
kemampuan peserta didik secara menyeluruh Adapun proses tes seleksi responden
dan objektif. sebagai berikut peneliti memberikan soal
Ketertarikan siswa pada kegiatan pilihan ganda yang terdiri dari 20 nomor,
praktikum mempunyai perbedaan persepsi kepada Siswa dan siswi di kelas XI MIPA 6
antara siswa laki-laki dan perempuan. Beberapa pada sekolah SMA Negeri 5 Palu. Dari hasil
penelitian menyatakan bahwa siswa laki-laki pengisian soal dan
lebih cenderung menyukai kegiatan praktikum diolah berdasarkan Teknik analisis data
dibandingkan siswa perempuan (Jelas & Dahan, deskriptif yakni perhitungan skor rata-rata dan
2010). Sejalan dengan pendapat (Iqbal, dkk standar deviasi digunakan pada persamaan
2010) bahwa gender mendominasi ketika berikut
melaksanakan kegiatan praktikum yakni siswa
x́=
∑ xi
laki-laki lebih cenderung menyukai praktikum n
dibanding siswa perempuan. Bang E (2013)
2
siswa perempuan lebih menyukai kegiatan √∑ (x −x́) i
praktikum dibandingkan siswa laki-laki. SD= (Sudjana, 2005)
n
2
Volume, 6, No. 1, 2017, pp-pp Jurnal Akademika
Kimia

Kategori Rumus
Tinggi Nilai ¿ x́+ SD R- Positif 83
2 Negatif 75 158 SB
Sedang x́−SD≤ Nilai ≤ x́+ SD 22
Rendah Nilai ¿ x́−SD

Setelah dilakukan tes seleksi responden


Positif 86
3 R-7 Negatif 89 175 SB
dan pengolahan data, maka peneliti
mendapatkan 6 orang, sebagai responden yang
terdiri dari 2 responden kategori tinggi, 2 R- Positif 80
responden kategori sedang dan 2 responden 4 Negatif 77 159 SB
23
kategori rendah. Dimana semua responden
diberi kode pada laki-laki R-22 (L), R-23 (L)
dan R-26 (L) dan perempuan R-6 (P), R-7 (P) Positif 83
dan R-8 (P). 5 R-8 Negatif 72 155 B
Selanjutnya peneliti melakukan
penelitian di laboratorium sekolah, pada
pertemuan pertama peneliti memberikan R- Positif 85 154
6 Negatif 69
praktikum pada percobaan suhu dengan bantuan 26 B
observer menggunakan rubrik penilaian kinerja
siswa, pada pertemuan kedua peneliti
memberikan praktikum pada percobaan kalor 2. Hasil Penilaian Praktikum Siswa
dan perubahan suhu benda dengan bantuan Hasil analisis data pada penelitian ini
observer dan menggunakan rubrik penilaian diuraikan bedasarkan fokus penelitian sebagai
kinerja siswa dan pada pertemuan ketiga berikut.
peneliti memberikan praktikum pada percobaan Tabel. 4 Hasil Data Praktikum Siswa
perpindahan kalor dengan bantuan observer
menggunakan rubrik penilaian kinerja siswa. No Nama Skor   Nilai Ket
Diakhir praktikum peneliti memberikan lembar  
angket diisi oleh siswa untuk mengukur 1 R-22 102 73 B
kepercayaan diri siswa, tes pemahaman konsep
diberikan untuk mengukur kemampuan
2 R-6 127 88 SB
memahami konsep siswa dan selanjutnya
dilakukan wawancara mengenai pemahaman
konsep siswa. R-23 99 69 C
3
Hasil dan Pembahasan (Results and 78 B
Discussion) 4 R-7 112
Data yang diperoleh selama penelitian
berupa hasil tes tertulis yang berupa soal tes
pilihan ganda, soal essai pemahaman konsep, 5 R-26 89 62 C
angket, lembar penilaian praktikum dan hasil
wawancara.
Adapun hasil penelitian yaitu berupa :
1. Hasil tes angket kepercayaan diri siswa. 6 R-8 114 79 B
Hasil analisis data pada penelitian ini
diuraikan bedasarkan fokus penelitian sebagai
berikut.
Tabel. 3 Hasil Data Angket Kepercayaan Diri Kepercayaan diri adalah percaya
Siswa terhadap kemampuan sendiri. Siswa yang
Skor membangun kepercayaan diri pada saat
Jumla melakukan praktikum diharapkan akan
N Na peroleh Ket
h menimbulkan kepribadian yang baik sehingga
o ma an  
Skor akan mendukung meningkatnya pemahaman
 
Positif konsep siswa. Angket yang digunakan pada
91 penelitian ini memiliki 42 item pernyataan yang
1 R-6 Negatif 166 SB
75
First Author name Running Article Title……………………………………..

berhubungan dengan lembar aspek penilaian sehingga mereka merasa kesulitan dalam
kinerja praktikum siswa. menguraikan jawaban yang dibutuhkan.
Berdasarkan hasil angket kepercayaan
diri siswa secara keseluruhan dari 6 responden 2. Analisis kepercayaan diri terhadap
menunjukkan bahwa siswa memiliki tingkat pemahaman konsep pada responden
percaya diri tidak jauh beda. Selain itu Menurut kategori sedang berdasarkan gender
Hakim (2002) kepercayaan diri yang kuat dapat Responden 7 (P) memiliki kepercayaan
terjadi melalui proses, diantaranya pengalaman diri sangat baik didapatkan dari perhitungan
di dalam menjalani berbagai aspek kehidupan angket kepercayaan diri yakni pada saat
dengan menggunakan segala kelebihan yang melaksanakan praktikum, responden percaya
ada pada dirinya. Jika siswa kurang diri ketika menjawab pertanyaan dan berani
berpengalaman melakukan praktikum di berbicara akan tetapi ketika mengemukakan
laboratorium dan menggunakan peralatan pendapat di depan kelas responden kurang
praktikum maka keyakinan diri atau percaya diri, dikarenakan responden tidak
kepercayaan diri dalam melakukan praktikum terlalu menguasai konsep ketika menjelaskan.
akan berkurang. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat
kepercayaan diri maka semakin tinggi
1. Analisis kepercayaan diri terhadap pemahaman konsep yang dimiliki sebaliknya
pemahaman konsep pada responden semakin rendah tingkat kepercayaan diri maka
kategori tinggi berdasarkan gender semakin rendah pula tingkat kepercyaan diri
Responden 6 (P) memiliki kepercayaan (Ramadhani & Putrianti, 2014).
diri sangat baik yakni pada saat melaksanakan Responden R-23 (L) memiliki kepercayaan
praktikum, responden percaya diri ketika diri sangat baik dilihat dari angket kepercayaan
menjawab pertanyaan dan berani berbicara diri. responden berani dalam mengemukakaan
dengan lancar mengemukakan pendapat di pendapat, namun dalam mengungkapan
depan kelas, ketika dalam melaksanakan pendapat R-23 masih ragu akan konsep materi
kegiatan praktikum responden terlihat sangat dan arah jawaban yang mengakibatkan
aktif dan memfokuskan perhatian pada kegiatan pertanyaan keraguannya (apakah sudah benar?)
praktikum tidak mengerjakan hal-hal lain yang itu di tanyakan kembali ke peneliti, hal ini
tidak ada hubungannya dengan praktikum, hal sesuai dengan pernyataan Syam & Amri (2017)
ini sejalan dengan temuan Fadlilah, dkk (2017) kurang percaya diri dan tidak terlalu menguasai
yang menyatakan bahwa kepercayaan diri yang konsep, seseorang akan muncul rasa kerguan
kuat dapat terjadi melalui proses, diantaranya yang terdapat pada individu itu ketika
pengalaman yang mengharuskan menggunakan menghadapi situasi tertentu, yang bahkan kalau
segala kelebihannya saat berbicara yang boleh memilih, akan cenderung menghindari
melibatkan aktifitas kognisi. suatu yang penuh resiko dan tantangan.
Responden 22 (L) memiliki kepercayaan
diri sangat baik dilihat dari angket yang diisi, 3. Analisis kepercayaan diri terhadap
dibuktikan dengan keberanian mengemukakaan pemahaman konsep pada responden
pendapat dan berbicara dengan lancar ketika kategori rendah berdasarkan gender
menjawab pertanyaan, namun dilihat dari Responden 8 (P) memiliki kepercayaan
lembar jawaban responden tidak terlalu diri baik yakni dilihat dari angket kepercayaan
menguasai konsep dari 6 soal, R-22 hanya bisa diri. responden percaya diri ketika menjawab
menjawab 1 dengan baik sesuai dengan pertanyaan dan berani berbicara akan tetapi
wawancara dibawah ini ketika mengemukakan pendapat atau argumen,
Peneliti : Menurut anda apakah R-8 ragu-ragu ketika menjawab pertanyaan dari
konsep yang anda tulis pada teman-temanya dan cendrung diam hal ini
lembar jawaban dari nomor dikarenakan. R-8 belum memiliki pemahaman
1-6 sudah tepat ? konsep yang baik, belum mampu mengatasi
Responden : Hanya sebagian yang tepat. rasa ketidak mampuan yang menghingapinya,
Peneliti : Kenapa ? dan belum mampu mengatasi rasa kecemasan
Responden : Karna masih ragu-ragu dalam dirinya. (Komara, 2016)
dengan jawabanku. Responden R-26 (L) memiliki
Hal ini sesuai dengan pernyataan kepercayaan diri baik dilihat dari angket
Triwibowo, dkk (2018) rendahnya pemahaman kepercayaan diri. Namun dalam pengaplikasian
konsep pada siswa berdampak dalam tidak sesuai dengan apa yang tertera pada
menyelesaika masalah/soal yang diberikan angket, dibuktikan pada saat R-26 diminta
untuk maju mengemukakan pendapat dan

4
Volume, 6, No. 1, 2017, pp-pp Jurnal Akademika
Kimia

menjawab pertanyan dari rekan-rekanya, R-26 dilakukan terhadap unjuk kerja, tingkah laku,
tidak mau melakukan hal tersebut. Hal ini atau interaksi siswa.
disebabkan faktor internal kepercayaan diri Berdasarkan hasil pengolahan data pada
yaitu konsep diri seseorang, yakni kesadaran lembar penilaian kinerja siswa secara
seseorang akan keadaan yang membawa keseluruhan jika ditinjau dari enam responden
pengaruh besar dalam penentuan tingkah laku menunjukkan bahwa setiap siswa memiliki
seseorang, terbentuknya konsep diri ini tingkat kinerja berbeda.
berdasarkan persepsi mengenai sikap-sikap lain
terhadap seseorang (Komara, 2016). 1. Kinerja siswa terhadap pemahaman
Berdasarkan beberapa tafsiran diatas konsep pada responden kategori tinggi
mengenai kepercayaan diri dan kemampuan berdasarkan gender
memahami konsep ditinjau dari aspek gender
dapat dikatan bahwa wanita memiliki Hasil yang didapatkan untuk
kepercayaan diri yang tinggi dan pemahaman kemampuan kinerja siswa dalam melaksanakan
konsep yang lebih dibandingkan laki-laki. Hal praktikum berbeda yakni dilihat dari hasil
ini sesuai dengan penelitian psikologi oleh perhitungan yang terdiri atas 3 aspek dan 12
Legato (2005), menyatakan bahwa salah satu item yang terdiri atas 3 percobaan. Hasil yang
faktor perbedaan gender perempuan dan laki- didapatkan dalam melaksanakan praktikum
laki yakni terletak pada bahasa dan skill lain, setiap percobaan dapat dilihat pada lampiran
bahwa orang tua lebih sering melakukan 20.
komunikasi kepada anak perempuan dibanding Diketahui pada 3 percobaan R-6 (P)
anak laki-laki, sehingga anak perempuan lebih memiliki kinerja rata-rata sangat baik. Sebelum
menguasai kosa kata dibanding anak laki-laki, memulai praktikum R-6 telah menyiapkan
maka perbandingan kedua gender ini membuat seluruh alat dan bahan yang akan digunakan. R-
perempuan lebih aktif berbicara dibanding 6 mampu merancang dengan baik
dengan laki-laki. Sehingga rata-rata responden menggunakan alat dan bahan sesuai
perempuan ketika berbicara didepan kelas, teori/konsep yang diinginkan. Hal ini sesuai
mereka berani tampil. dengan pendapat Pohan (2005) bahwa kinerja
siswa saat praktikum memiliki hubungan yang
Kinerja Siswa Terhadap Kemampuan signifikan dengan pemahaman konsep siswa.
Memahami Konsep Dalam Metode Adanya saling hubungan ini mengisyaratkan
Pembelajaran Praktikum dan Ditinjau bahwa jika kinerja siswa baik maka pemahaman
Berdasarkan Aspek Gender konsepnya akan baik pula.
Diketahui pada 3 percobaan responden
Salah satu aspek yang menjadi fokus R-22 (L) memiliki kemampuan kinerja rata-rata
penelitian adalah kinerja siswa dalam baik. Sebelum memulai praktikum R-22 telah
melaksanakan praktikum terhadap kemampuan menyiapkan seluruh alat dan bahan yang akan
memahami suatu konsep. Kinerja seseorang digunakan, pada saat praktikum dalam
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor menggunakan alat dan bahan sesuai dengan
individu, organisasi dan psikologis (Indrawati prosedur kerja pada LKPD serta saat merancang
2006). alat dan bahan berkelompok, namun ketika
menuliskan data hasil percobaan hanya
Menurut Rustaman (2005), terdapat sebagian yang sesuai dengan hasil percobaan,
beberapa alasan dilakukannya kegiatan hal ini dikarenakan responden kurang
praktikum, yaitu: pertama, praktikum memfokuskan diri saat praktikum hal ini sesuai
membangkitkan motivasi belajar sains. Kedua, dengan pernyataan Sukmawa, dkk (2019) yang
praktikum mengembangkan keterampilan- menyatakan bahwa penilaian kinerja merupakan
keterampilan dasar melaksanakan eksperimen. penilaian yang dilakukan dengan mengamati
Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar siswa dalam melakukan serangkaian percobaan,
pendekatan ilmiah, dan keempat, praktikum penilaian kinerja cocok digunakan untuk
menunjang pemahaman materi pelajaran. menilai ketercapaian tujuan percobaan. Yang
nantinya informasi yang didapatkan pada
Setyono (2005) mengungkapkan percobaan dalam laboratorium digunakan untuk
penilaian kinerja adalah penilaian berdasarkan menyalesaikan masalah yang dihadapi, dapat
hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas dilihat dari hasil lembar jawaban R-22 hanya
siswa sebagaimana yang terjadi. Penilaian satu nomor yang dapat dijawab dengan tepat
First Author name Running Article Title……………………………………..

dan benar hal ini menandakan responden dan informasi penunjang penting keberhasillan
kuarang menguasai konsep. suatu tujuan praktikum, jika konsep dan
informasi baik pada responden maka responden
mampu membawa jawaban kea rah yang benar.
2. Kinerja siswa terhadap pemahaman Berdasarkan dari 3 percobaan
konsep pada responden kategori sedang responden R-26 (L) memiliki kemampuan
berdasarkan gender kinerja rata-rata cukup. Sebelum melaksanakan
praktikum responden hanya menyiapkan
Dilihat dari 3 percobaan responden R-7 sebagian alat dan bahan yang akan digunakan.
(P) memiliki kemampuan kinerja rata-rata baik. Selanjutnya dalam melaksanakan praktikum
Sebelum memulai praktikum R-7 telah siswa kurang semangat dalam merancang
menyiapkan seluruh alat dan bahan yang akan sambil main-main, melakukan hal-hal yang
digunakan, R-7 menggunakan alat dan bahan tidak ada hubungannya dengan praktikum
sesuai prosedur kerja pada LKPD dan tepat, sehingga dalam menggunakan alat dan bahan
ketika berkelompok dalam melakukan kurang tepat dan tidak sesuai dengan prosedur
percobaan sesuai dengan prosedur pada LKPD. kerja pada LKPD serta menuliskan data hasil
Namun, membuat kesimpulan dari hasil penelitian kurang tepat. Penilaian kinerja
percobaan hanya sebagian yang sesuai dengan biasanya difokuskan pada dua aspek penilaian,
tujuan percobaan. Hal ini dikarenakan yaitu kinerja proses dan kinerja produk.
responden kurang menguasai konsep tentang Penilaian kinerja proses mencakup aktivitas-
percobaan, hal ini sesuai dengan pernyataannya aktivitas yang dilakukan siswa dari awal
Pertiwi (2016) bahwa kinerja dalam penerapan kegiatan sampai akhir kegiatan praktikum yang
konsep-konsep dan informasi penunjang melibatkan konsep-konsep dalam
penting keberhasillan suatu tujuan praktikum. melakukannya. Sedangkan penilaian kinerja
berdasarkan dari 3 percobaan produk mencakup output atau hasil yang
responden R-23 (L) memiliki kinerja rata-rata dicapai dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan
cukup, sebelum melaksanakan praktikum siswa, dilihat dari hasil jawaban responden
responden hanya menyiapkan sebagian alat dan masih salah dalam menjawab soal (Sukmawa,
bahan yang akan digunakan, responden dkk. 2019).
menggunakan alat dan bahan hanya sebagian Berdasarkan beberapa uraian di atas
yang tepat, namun dalam menuliskan data hasil mengenai deskripsi kinerja yang berhubungan
penelitian kurang tepat. Penilaian kinerja dengan pemahaman konsep, ditinjau dari aspek
biasanya difokuskan pada dua aspek penilaian, gender dapat dikatakan bahwa wanita memiliki
yaitu kinerja proses dan kinerja produk. kepercayaan diri yang tinggi dan pemahaman
Penilaian kinerja proses mencakup aktivitas- konsep yang lebih dibandingkan laki-laki.
aktivitas yang dilakukan siswa dari awal
kegiatan sampai akhir kegiatan praktikum Penutup
sedangkan penilaian kinerja produk mencakup Berdasarkan hasil penelitian dan
output atau hasil yang dicapai dari aktivitas- pembahasan, sehingga disimpulkan Gambaran
aktivitas yang dilakukan siswa (Sukmawa, dkk. kepercayaan diri siswa terhadap kemampuan
2019). memahami konsep mendapatkan hasil bahwa
secara umum siswa kurang menguasai materi,
3. Kinerja siswa terhadap pemahaman kepercayaan diri siswa bergantung pada konsep
konsep pada responden kategori rendah yang dipahami siswa sehingga ada keberanian
berdasarkan gender dalam mengungkapkan hasil dan memberikan
Dilihat dari 3 percobaan R-8 (P) argumen. Adapun dilihat dari gender wanita
memiliki kemampuan kinerja rata-rata. Pada memiliki kelebihan dalam hal kepercayaan diri
saat praktikum R-8 sebelum melakukan dikarena wanita lebih menguasai konsep
praktikum telah menyiapkan seluruh alat dan dibandingkan laki-laki.
bahan yang digunakan, pada percobaan 1 dan 2, Gambaran kinerja siswa terhadap
responden menggunakan alat dan bahan sesuai kemampuan memahami konsep, mendapatkan
prosedur kerja pada LKPD, pada percobaan 3 gambaran bahwa, kinerja siswa secara umum
responden tepat dalam menggunakan alat dan baik, akan tetapi dalam melaksanakan
bahan. Melakukan percobaan sesuai prosedur praktikum siswa masih memiliki kekurangan,
pada LKPD serta membuat sebagian dalam hal kurangnya keseriusan melakukan
kesimpulan dari hasil percobaan yang salah hal praktikum, kurang mengetahui cara penggunaan
ini sesuai dengan pernyataannya Pertiwi (2016) alat. Sehingga dalam pengunaan alat dan
bahwa kinerja dalam penerapan konsep-konsep keterampilan merancang, bergantung pada

6
Volume, 6, No. 1, 2017, pp-pp Jurnal Akademika
Kimia

petunjuk dari guru/peneliti serta LKPD. Adapun Iqbal, H.M, Shahzad, S & Sohail, S. 2010.
terlihat dari gender. Wanita memiliki kelebihan Gender Differences in Pakistani High
dalam keterampilan merancang dan School Students’ Views About Science.
mengunakan alat praktikum. Journal Procedia Social and Behavioral
Sciences. (2).4689-4694.
Ucapan Terimakasih Jelas, Z.M., & Dahan, H.M. 2010. Gender and
Educational Performance. Journal The
Ucapan terima kasih dan penghargaan Malaysians Prespective. Procedia–Social
yang sebesar-besarnya penulis haturkan kepada and Behavioral Sciences. 5.720–727.
pihak – pihak yang mendukung dalam
peneliltian ini, khususnya kepada ketua prodi Uqshari, Y. (2005). Percaya Diri Pasti. Jakarta:
Pendidikan fisika Universitas Tadulako dan Gema Insani.
para responden yang meluangkan waktunya
untuk jadi bahan penelitian. Komara, B.I. 2016. Hubungan Antara
Kepercayaan Diri dengan Prestasi
Daftar Pustaka Belajar dan Perencanaan Karir Siswa.
Jurnal PSIKOPEDAGOGIA. 5(1). 33-
42.
Bang E. 2013. Gender differences in Korean
high school students’ science Kumara, A. 1988. Studi Pendahuluan tentang
achievements and attitudes towards Validitas dan Reliabilitas (The Test of
science in three different school Self Confidence). Laporan penelitian.
settings. Mevlana International Journal Yogyakarta : Fakultas Psiklogi UGM.
of Education (MIJE). 3(2). 27-42.

Legato, M.J. 2005. Why Men Never Remember


Day. J & B Sared. (2016). Gender gaps and and Women Never Forget. New York:
gendered action in a first-year physics Rodale
laboratory. Department of Physics,
Stanford University, Stanford, California, Mahmudah, S. (2000). Penerapan penilaian
94305, USA. Journal Physical Review kinerja siswa (performance assessment)
Physics Education Research.12(2)1-4. pada pembelajaran sub konsep jaringan
hewan. (Tesis). Sekolah Pascasarjana,
Djamarah. S. B & Zain. A. 2010. Strategi Universitas Pendidikan Indonesia,
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Bandung.
Fadililah, D.R. Miarsya, M & Azrai, E.P.
Hubungan Kepercayaan Diri dengan Moleong, L. 2006. Metodologi
Kinerja Siswa Dalam Praktikum Biologi. Penelitian Kualitatif (Edisi
Revisi). Bandung :
Journal EDUSAINS. 9(2). 165-173.
Hakim, T. 2002. Mengatasi Rasa Tidak
Remaja Rosda Karya.
Percaya Diri, Jakarta : Purwa Suara.
Nahdi, S.D, Yonanda, A.D & Agustin, F.N.
Ihsany Z & Margono G. 2017. Pengembangan 2018. Upaya Meningkatkan
Instrumen Penilaian Kinerja Praktikum Pemahaman Konsep Siswa Melalui
Suhu Dan Kalor Kelas X SMA. Jurnal Penerapan Metode Demonstrasi Pada
Evaluasi Pendidikan. 8(2). 79-87. Mata Pelajaran IPA. Jurnal Cakrawala
Pendas. 4(2). 1-8).
Indrawati, Y. 2006. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Guru Matematika Pahon, E. 2005. Asesmen Kinerja Praktikum
dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Penemuan dan Hubungannya dengan
Kompetensi (KBK) Pada Sekolah Pemahaman Siswa Tentang Konsep
Menengah Atas Kota Palembang. Jurnal Rangkaian Hambatan Listrik dan
Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. 4(7). Hukum Kirchhof. Tesis. Diakses Pada
41-58. Tanggal 10 Desember 2018.
First Author name Running Article Title……………………………………..

Pertiwi, F.E. 2016. Pengembangan Asesmen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Kinerja Untuk Penilaian Mahasiswa Jurnal Biotek.5(1). 87-102.
Pada Praktikum Fisika Dasar II
Program Studi Pendidikan Fisika Triwibowo. Pujiastuti E. & Suparsih H. 2018.
Universitas Muhammadiyah Makassar. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman
Jurnal Pendidikan Fisika. 4(3). 291- Konsep Matematis Dan Daya Juang
296. Siswa Melalui Strategi Trajectory
Learning. Jurnal PRISMA, Prosiding
Ramadhani, N.T & Putrianti, G.F. 2014. Seminar Nasional Matematika. 1. 347-
Hubungan Antara Kepercayaan Diri 353.
Dengan Citra Diri Pada Remaja Akhir.
Jurnal SPIRITS. 4(2). 22-32.

Rustaman, A. 2005. Pengembangan


Kompetensi (Pengetahuan, Wilcox, B.R. & Lewandowsky, H.J. (2016).
keterampilan, Sikap, dan Nilai) Melalui Open-ended Versus Guided Laboratory
Kegiatan Praktikum Biologi. Penelitian Activities:Impact on Students’ Beliefs
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA About Experimental Physics. Department
UPI Bandung. of Physics, University of Colorado, 390
UCB, Boulder, Colorado 80309, USA.
JILA, National Institute of Standards and
Setyono, 2005. Strategi Pembelajaran. Technology and University of Colorado,
Bandung: PT Rosda Karya. Boulder, Colorado 80309, USA. Journal
Physical Review Physics Education
Sukmawa, O, Rosidin. U & Sesunan, F. 2019. Research. 12(2). 1-8.
Pengembangan Instrumen Asesmen Wilcox, B.R. & Lewandowsky, H.J. (2016).
Kinerja (Performance Assessment) Research-based Assessment Of Student
Praktikum Pada Mata Pelajaran Fisika Di Beliefs About Experimental Physics:
SMA. Jurnal Pendidikan Fisika. 7(1). When Is Gender a Factor?. Department of
116-129. Physics, University of Colorado, 390
UCB, Boulder, Colorado 80309, USA.
JILA, National Institute of Standards and
Syam, A & Amri. 2017. Pengaruh Kepercayaan
Technology and University of Colorado,
Diri (Self Confidence) Berbasis Boulder, Colorado 80309, USA. Journal
Kaderisasi IMM Terhadap Prestasi Physical Review Physics Education
Belajar Mahasiswa Studi Kasus Di Research. 12(2).020130.
Program Studi Pendidikan Biologi

You might also like