You are on page 1of 10

ANALISIS IMPLEMENTASI ERP (ENTERPRISE RESOURCES

PLANNING) ORACLE CLOUD FINANCE PADA PT. HADJI KALLA


MAKASSAR

Syarifuddin*)
Dosen Program Studi Akuntansi STIE YPUP Makasssar
E-mail: Syarif070707@gmail.com

Abstract
This study aims to determine the challenges and obstacles in the process of implementing the Oracle Cloud
ERP system. Cloud-based ERP models are still rarely used by companies in Indonesia. For Oracle cloud,
PT Hadji Kalla was the first group of companies to use in Indonesia. The implementation process lasted for
2 years from 2017-2018. This research is a qualitative approach with analytical methods using
phenomenological analysis. Data collection is done by interviewing key informants involved in the system
implementation process. The results of this study indicate that the informant feels that sometimes the
perception of the user (Buyer) is not the same as the results of the system output after implementation. This
causes differences of opinion between the implementor and the user towards the final results of the ERP
system implementation. In addition, some outputs that were produced were not in accordance with the
applicable financial reporting standards in Indonesia (PSAK). So users need to process again (customize)
to suit the needs of users. As well as the user's expectations for the emergence of efficiency, it is precisely
for them to feel the impact of additional costs. Because of the increased process and resources needed to
support the ERP system. Therefore, for users who will implement, there needs to be an initial process of in-
depth introduction between the implementor and the user to equalize. So that disappointment does not arise
later on. This research is expected to contribute to the ERP system implementation process in the world of
practitioners. While theoretically, the results of this study reinforce the concept of schemata theory in the
acceptance of a technology.

Keywords: ERP, On Cloud, Schemata theory

PENDAHULUAN kapasitas yang dimiliki perusahaan


Perkembangan teknologi di Indonesia (Istambul, 2010).
secara cepat membuka cakrawala baru ERP adalah tulang punggung
bagi manajemen perusahaan di Indonesia, sistem teknologi e-bisnis, Sistem kerja
yang semula hanya tertuju pada transaksi enterprise secara menyeluruh
operasional beralih berkembang dan terhubung sistem pemrosesan pesanan
memasuki sistem tekonologi informasi penjualan, manajemen dan pengendalian
perusahaan. Sistem informasi membantu inventori, perencanaan produksi dan
perusahaan dalam meningkatkan efektivitas distribusi produk, dan sistem keuangan
dan efesiensi kinerja perusahaan (Ratnaningsih (Rashid, Hossain, dan Patrick, 2002;
dan Suaryana, 2014). Salah satu system Ding, Chen, dan Lyu, 2011). Sementara
informasi yang sedang berkembang pesat Van Hau dan Kuzic (2010) menjelaskan
adalah enterprise resource planning ERP sebagai multi-modul, aplikasi
(ERP). ERP adalah sistem informasi yang business solution yang memungkinkan
mengintegrasikan informasi yang ada organisasi untuk mengintegrasikan proses
dalam suatu perusahaan dari beberapa bisnis dan kinerja perusahaan, pendistribusikan
aspek sumber daya yang ada termasuk data umum, pengelolaan sumber daya
didalamnya dana, manusia, waktu, serta menyediakan akses informasi secara
material,
1
real time berupa cloud computing dan vendor yaitu Oracle. Pada versi on cloud
teknologi pendukung lainya. Berdasarkan ini, Oracle menyediakan platform kepada
berapa definisi tersebut. ERP merupakan para penggunanya. Oracle menyediakan
sistem yang didesain untuk mengintergrasikan update secara berkala kepada penggunanya,
seluruh berbagai proses kegiatan dan sehingga dijamin versi tersebut mengikuti
multi modul, baik proses internal dan perkembangan kebutuhan bisnis. Versi
eksternal perusahaan. Adapun ERP on cloud memerlukan biaya operasional
terbentuk dari kata yang meliputi; relatif sedikit karena dibayar secara
enterprise, resource, dan planning. berkala. Biasanya dalam bentuk sewa
‘Planning’ menekankan aspek perencanaan. lisensi.
‘Enterprise’ mencerminkan sebuah Versi on cloud merupakan hal baru
kelompok dengan tujuan tertentu, yang yang berkembang di Indonesia. Salah
memiliki sumber daya untuk mencapai satu group perusahaan pertama yang
tujuan tersebut (Kautz dan Selman, menggunakan versi on cloud oracle di
1992). ’Resource’ diterjemahkan sebagai Indonesia adalah Kalla Group. Hal inilah
sumber daya yang meliputi semua hal yang memotivasi penulis untuk meneliti
yang menjadi tanggung jawab dan kesuksesan implementasi ERP on
tantangan manajemen untuk dikelola agar cloud di perusahaan tersebut.
dapat menghasilkan keuntungan (Berman, Kalla Group mulai mengadopsi
Wicks, Kotha, dan Jones, 1999). ERP versi on cloud dari Oracle sejak
Ada beberapa varian ERP yang tahun 2017. Oracle on cloud menawarkan
telah dikenal di Indonesia adalah; SAP dukungan layanan keuangan untuk
Ag, JD Edwards, People Soft, Microsoft membantu mengatur keuangan, sistem
Business Solution, dan Oracle. Pada accounting dan kebutuhan informasi
penelitian ini berfokus pada ERP oracle manajemen. Perusahaan berharap Oracle
cloud khususnya modul finance. Saat ini versi on cloud membantu perusahaan
ERP oracle memiliki 2 versi yaitu; on mengendalikan operasional perusahaan
premis dan on cloud. Versi on premis dan menyediakan informasi real time
atau offline di instal pada perangkat dengan biaya rendah. Hal inilah yang
jaringan komputer dan server yang juga meotivasi peneliti untuk membuktikan
dimiliki perusahaan dan dikelola sendiri asumsi tersebut. Oleh karena itu peneliti
oleh staf IT perusahaan yang bersangkutan mengangkat judul yaitu; analisis proses
(Ferdiana, 2016). Sementara versi on cloud implementasi ERP Oracle Cloud Finance
atau on line adalah data dikelola melalui Pada PT. Hadji Kalla di Makassar”.
jaringan internet oleh vendor (Oracle)
dalam bentuk SAAS (software as a TINJAUAN PUSTAKA
service). Konsep ERP Oracle cloud
Pada versi on cloud, semua data ERP adalah sebuah bentuk aplikasi
dikelola melalui internet dan di akses terintegrasi. Aplikasi adalah program
dengan menggunakan web browser. Versi yang ditulis oleh pemrograman komputer
on premis memiliki kelemahan yaitu untuk memecahkan suatu masalah
pengguna harus menyediakan investasi tertentu dengan menggunakan bahasa
besar pengadaan data server sendiri dan pemrograman (Putrawansyah, 2017).
pemeliharaanya. Sedangkan versi on Menurut Sianturi (2013), aplikasi adalah
cloud tidak memerlukan server sendiri suatu subkelas perangkat lunak komputer
dan pemeliharaan, karena dikelola oleh yang memanfaatkan kemampuan komputer
langsung untuk melakukan suatu tugas mengidentifikasi mengapa sistem tertentu
yang diinginkan pengguna. Lebih lanjut mungkin tidak diterima, sehingga diperlukan
Solikin (2017) menjelaskan bahwa, mengambil langkah revisi dalam rangka
aplikasi adalah program yang memiliki mengambil langkah perbaikan, untuk
aktifitas pemrosesan perintah yang mengatasinya.
diperlukan untuk melaksanakan permintaan
pengguna dengan tujuan tertentu. Teori Schemata dalam Penerimaan
Ada dua versi ERP yaitu on Teknologi
premise dan on cloud. Ada beberapa Teori tindakan beralasan (TRA)
definisi mengenai cloud computing. misalnya, mendasarkan tindakan pada
Menurut Grance dari National Institute niat perilaku. Sementara tindakan
Standards and technology (NIST) dalam dipengaruhi oleh sikap dan norma. Sikap
Solichin dan Hasibuan (2012), dan norma ditentukan kepercayaan
mendefinisikan cloud computing sebagai perilaku dan kepercayaan normatif.
suatu model yang mempermudah Konsep dasar ini lebih lanjut yang
ketersediaan dan konfigurasi layanan dikembangkan oleh TAM dalam melihat
baik berupa perangkat lunak, jaringan, perilaku penerimaan teknologi individu.
servis, media penyimpanan maupun Teori penerimaan teknologi (TAM)
aplikasi. Model cloud computing memasukkan dua buah variabel kepercayaan
memiliki lima karakteristik utama yaitu yaitu; kegunaan persepsian. dan
on-demand self-service, broad network kemudahaan penggunaan persepsian.
accses, resource pooling, rapid elasticity Kegunaan persepsian berhubungan dengan
dan measured service. kepercayaan mengenai manfaat teknologi
(Syarifuddin, 2016).
Teori Acceptance Model (TAM) Menurut Syarifuddin (2016), model
TAM banyak dijadikan referensi teori skema dapat melengkapi teori TAM
untuk menilai penerimaan terhadap suatu dalam memahami proses penerimaan
teknologi. Menurut Davis M, 1986 TAM teknologi. Teori skema melihat pentingnya
adalah sebuah aplikasi dan pengembangan penggunaan informasi oleh individu
dan Theory of reasoned action (TRA) dalam pemilihan keputusan adopsi suatu
yang dispesialkan untuk memodelkan teknologi. Informasi tersebut dapat
penerimaan pemakai (user acceptance) berupa; saran, bujukan, atau rekomendasi
terhadap system informasi (Yousafzai, orang-orang sekitar. Hal tersebut
Foxall, dan Pallister, 2007). memperlihatkan peran penting skema
Tujuan TAM diantaranya yaitu untuk internal seorang individu dalam
menjelaskan faktor penentu penerimaan mengolah informasi dalam membentuk
teknologi berbasis informasi secara kepercayaan dalam mengambil suatu
general serta menjelaskan tingkah laku keputusan adopsi teknologi informasi.
pemakai akhir (akhir dan user) teknologi
informasi dengan variasi yang cukup luas Implementasi Sistem ERP
serta populasi pemakai (Ellyana, Redy, Ada beberapa alternatif cara dalam
dan Hamzah, 2009). Secara ideal sebuah menerapkan sistem ERP di dalam
model merupakan pemakai. Dan perusahaan diantaranya adalah melakukan
seyogyana suatu model merupakan instalasi aplikasi ERP secara langsung.
predeksi, dibarengi dengan penjelasan, Cara ini tentu juga mengandung resiko,
sehingga peneliti maupun praktisi dapat seperti kesiapan perusahaan dengan
sistem yang baru. Sumber daya yang ada studi kasus. Pengumpulan data dilakukan
didalamnya harus sudah siap untuk dengan melakukan wawancara dengan
mengoperasionalkan sistem ERP. Seringkali informan. Informan tersebut merupakan
proses implementasi akan berjalan lambat pelaku kunci dalam proses implementasi
karena proses tidak dilakukan secara ERP di Kalla Group. Setelah selesai
sistematis (Syarifuddin, 2018). pengumpulan data dilakukan analisis
Strategi franchise, cara ini dilakukan terhadap data tersebut. Proses analisis
dengan cara mengimplementasikan meliputi tahap reduksi data, display data,
beberapa sistem ERP yang berbeda pada verifikasi data, dan kesimpulan hasil.
setiap unit bisnis pada perusahaan. Reduksi data dilakukan terhadap
Implementasi biasanya fokus pada satu seluruh kumpulan data yang berhasil
unit dahulu yang dijadikan pilot project. dikumpulkan di lapangan. Hasil reduksi
Ini mengurangi resiko kegagalan sambil data kemudian di teliti dan ditafsirkan.
menguji sistem ERP untuk berjalan Proses reduksi data dilakukan dengan
dengan baik. Jika hasilnya ternyata merangkum, memilih hal-hal yang
memuaskan maka sistem ERP dapat pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
diimplementasikan ke unit yang lain penting, dicari tema dan polanya dan
secara bertahap bedasarkan referensi membuang yang tidak perlu.
pilot project (Utami dan Susilo, 2016). Proses selanjutnya adalah display
data. Data diorganisasikan, disusun
PENELITIAN TERDAHULU sesuai pola hubungan, sehingga akan
Penelitian ini merupakan pengembangan mudah dipahami. Kemudian hasil data
beberapa penelitian sebelumnya. Salah diinterpretasikan berdasarkan teori-teori
satunya yang dilakukan oleh Syarifuddin yang terkait dengan implementasi ERP.
(2018) tentang strategi adopsi Sistem
Informasi Baru pada Implementasi HASIL DAN PEMBAHASAN
sebuah program lokal yaitu RMS. ERP Oracle Cloud
Penelitian yang lain tentang implementasi Oracle enterprise resource planning
ERP, dilakukan oleh Utami dan Susilo cloud adalah perangkat lunak aplikasi
(2016) berbasis SAP R/3. Analisis berbasis cloud yang diperkenalkan oleh
Penerapan Enterprise Resource Planning oracle corporation pada tahun 2012. Saat
(ERP) (Studi Pada PT Domusindo penelitian dilaksanakan, PT. Hadji Kalla
Perdana). Peneliti menemukan masih menggunakan oracle cloud versi 18 D.
adanya kelemahan antara lain: hardware Oracle ERP cloud mengelola sekumpulan
yang digunakan sudah usang, server yang fungsi kompleks perusahaan diantaranya;
tidak memadai, SAP R/3 yang tidak akuntansi, keuangan, human resources,
cocok dengan proses produksi perusahaan, manajemen proyek, procurement, supply
dan SAP R/3 yang tidak user friendly. chain, sales dan marketing. Data base
Sehingga Utami dan Susilo (2016) oracle adalah basis data relasional yang
menyarankan meninggalkan modul- terdiri dari kumpulan data dalam suatu
modul yang tidak sesuai dengan proses sistem data base manajemen atau
bisnis perusahaan. relational data base management system
(RDBMS).
METODE PENELITIAN Oracle memisahkan proses antara
Metode analisis yang digunakan database server service dan aplikasi
adalah penelitian kualitatif. Analisis data client. Pada server yang terinstal, oracle
dilakukan dengan menggunakan metode
bertanggung jawab menangani proses aplikasi yang direpresentasikan ke bentuk
pemeliharaan database (Nasution, 2010). webservice.
Sementara pada client/workstation, oracle Lebih lanjut, Oracle dapat
menjalankan aplikasi hanya berkonsentrasi memisahkan databasenya dalam komputer-
menampilkan data (Yuniamarta, Basofi, komputer yang secara fisik terpisah namun
dan Asmara, 2011). Struktur ini secara logis terlihat seperti satu database.
mengurangi kemacetan jaringan. Oracle Oracle mampu menduplikasi database
mendukung pelayanan multiuser yang object dalam lokasi server yang berbeda-
terkoneksi pada waktu yang sama dan beda. Hal ini sangat membantu jika salah
mengakses data yang sama serta satu server rusak maka server lain dapat
mengatur sistem agar pemrosesan data langsung menggantikan fungsinya.
dapat berjalan dengan cepat. Walaupun
jumlah tranksaksi yang diproses sangat Proses Perencanaan Implementasi
banyak pada waktu yang hampir Hasil wawancara dengan informan
bersamaan. Oleh karena oracle dapat memberi gambaran tahap-tahap proses
menggunakan berbagai sistem operasi implementasi ERP. Proses itu meliputi;
dalam suatu jaringan untuk mengakses tahap perencanaan, tahap implementasi,
data. Fasilitas oracle mampu menghindari dan tahap pemeliharaan. Pada tahap
konflik data dengan baik. Selain itu perencanaan meliputi; penentuan tujuan
oracle dapat menjalankan database dan sasaran, serta penentuan tim dan
selama 24 jam dalam sehari sehingga rencana implementasi.
pemisahan sistem komputer dan proses Menurut informan, penentuan
back up dapat dilakukan secara online tujuan dan sasaran sangat penting. Pada
tanpa harus mematikan database. proses ini dilakukan penggalian
Oracle memiliki fitur yang baik kebutuhan dan harapan pengguna
untuk membatasi dan memonitor akses terhadap sistem ERP. Khususnya untuk
data sehingga dapat menghindari akses mengetahui keinginan dan kebutuhan
database dari pihak-pihak yang tidak pengguna. Sekaligus untuk menilai
berkepentingan. Pengendalian akses kemampuan ERP Oracle dalam
meliputi; pengendalian akses terhadap memenuhi kebutuhan pengguna. Salah
akses data, menginput data, persetujuan satu tujuan utama implementasi ERP
proses (Aproval document), dan akses menurut informan adalah membantu
laporan. Pengendalian bertujuan untuk penyelesaian laporan keuangan;
mengendalikan data tersebut dari akses “Tujuan utama dari penggunaan Enterprise
yang tidak perlu. Sehingga tidak perlu Resource Planning (ERP) berbasis Oracle
membuat kode di banyak aplikasi, cukup cloud yang berfokus pada Finance moduls
pada satu database oracle saja. Oracle antara lain untuk membantu dalam
dapat juga dapat dihubungkan dengan pembuatan laporan agar lebih efektif dan
berbagai sistem operasi dan aplikasi yang efisien dalam pembuatannya.” (Arif, 28
menggunakan data oracle. Proses tersebut Tahun, Staff Accounting)”
menggunakan aplikasi SOA (Oracle ERP adalah sebuah sistem
Service Oriented Architecture). SOA informasi perusahaan yang dirancang
merupakan sebuah konsep, arsitektur atau untuk mengkoordinasikan semua sumber
pendekatan terhadap sebuah sistem yang daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan
dapat menyelesaikan permasalahan yang untuk proses bisnis lengkap. Syarat
terkait dengan transaksi data antar terpenting dari sistem ERP adalah
Integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah
menggabungkan berbagai kebutuhan Struktur ini menghasilkan delapan
pada satu software dalam satu logical segment dalam struktur COA. Akibatnya
database sehingga memudahkan semua potensi kombinasi akun bisa mencapai
departemen berbagi informasi dan jutaan. Hal ini mengakibatkan perlunya
berkomunikasi. Puncak dari kesuksesan di transaksi tertentu dibuatkan label
integrasi adalah kemampuan menyediakan jurnal otomatis. Label otomatis tersebut
laporan keuangan secara efisien dan diistilahkan sebagai transaksi type.
efektif. Seorang pengguna tidak perlu lagi
Selain itu tujuan sistem ERP mencari nomer akun, namun cukup
menurut informan adalah untuk dengan mencari transaksi type tersebut
mengkoordinasikan dan mengotomatisasi dalam proses jurnal. Disisi lain, hal ini
dan mengintegrasi seluruh proses bisnis. memerlukan SDM tersendiri untuk
Melakukan pembagian database umum mengelolahnya. Hal ini menjadi beban
dan bisnis melalui enterprise. Lebih SDM tambahan bagi perusahaan.
lanjut, integrasi ERP diharapkan
menghasilkan informasi yang real-time. Tahap Training
ERP diharapkan dapat melakukan Tahap training merupakan tahap
perpaduan proses transaksi dan kegiatan pengenalan dan penyesuaian ERP oleh
perencanaan dalam bentuk pengendalian perusahaan implementor. Tahap pengenalan ini
anggaran. Informasi tersebut sesuai dengan dibagi atas tahap user acceptance test
yang dituturkan informan sebagai berikut: (UAT) dan tahap end user test (EUT).
“Iya sangat mempermudah dalam Pada tahap UAT, dilakukan pengenalan
pembuatan laporan keuangan dan biaya fitur-fitur pada modul yang dibeli oleh
serta anggarannya” (Azraf, 34 Tahun, pengguna. Tahap ini dapat pula dikatakan
Staff Acounting). sebagai pilot proyek. Tahap yang melibatkan
unsur-unsur kunci internal perusahaan
Proses Implementasi Oracle yang disebut sebagai super user. Pada
Cloud Tahap Desain tahap ini dilakukan penilaian kesesuaian
Berdasarkan hasil wawancara dengan dengan kebutuhan pengguna. Apabila ada
informan, ditemukan bahwa proses yang belum sesuai dengan kebutuhan
implementasi merupakan hal yang krusial pengguna maka akan direviu lebih lanjut
dalam menentukan kesuksesan. Proses oleh pihak implementor dan pihak vendor
implementasi meliputi; tahap desain, (Oracle). Apabila pihak implementor telah
tahap training, tahap migrasi data, dan menemukan solusinya, maka akan
tahap go live. disampaikan kembali dalam pembahasan
Tahap desain yang paling krusial UAT lanjutan. Pada sisi inilah menurut
adalah menyiapkan dan menentukan informan ada beberapa masalah dalam
struktur accounting dan struktur chart of proses implementasi oracle cloud. Hal
account COA). tersebut disebabkan oracle dalam bentuk
on cloud dan digunakan bersama oleh
pengguna di seluruh Dunia. Sehingga
pada beberapa aspek kesulitan untuk
menyesuaikan dengan standard regulasi
di Indonesia. Hal-hal tersebut Fitur-fitur
yang mengalami customize seperti
Gambar 1. Dokumen diolah laporan- laporan keuangan, perhitungan
perpajakan,
dokumen, dan proses bisnis. Pada bisnis terkadang proses di sistem oracle terlalu
yang bersifat manufaktur dengan konsep kaku, sehingga justru menyusahkan pengguna.
joint costing yang menghasilkan beberapa Hal inilah menurut informan, salah satu
produk belum mampu dipenuhi oleh faktor yang menyebabkan munculnya
Oracle cloud. Perubahan-perubahan fitur riak-riak penolakan oleh pengguna.
ini kemudian disebut sebagai customize. Faktor yang tidak kalah penting
Menurut informan laporan customize menurut konsep teori schemata adalah
membutuhkan effort yang besar, karena ekspektasi pengguna tentang sistem yang
harus terus dikontrol keandalan output ideal. Menurut teori schemata, setiap
laporannya. Hal tersebut disebabkan pengguna memiliki skema tentang suatu
terkadang laporan berubah ketika ada sistem yang ideal yang berbeda-beda
updated dari pihak oracle. setiap individu. Skema tersebut terbentuk
Tahap selanjutnya adalah tahap berdasarkan pengalaman pribadi individu
EUT. Apabila seluruh kebutuhan pengguna dan informasi yang dimiliki pengguna
telah sesuai dan terpenuhi, atau telah (Syarifuddin, 2016). Oleh karena itu,
sepakat untuk mengikuti model oracle, pengguna harusnya menyamakan persepsi
maka dilanjutkan tahap EUT. Pada tahap antara implementor dan pengguna.
ini dilakukan training kepada pengguna Biasanya implementor melakukan pertunjukan
akhir di setiap unsur perusahaan yang dummy product.
memiliki lisensi. Proses pengenalan pada Model pengenalan dengan dummy
tahap ini juga memiliki tantangan product memiliki kelemahan dalam
tersendiri. Menurut informan, salah satu proses implementasi oleh Vendor Oracle.
tantangan pada tahap ini adalah kondisi Hal ini disebabkan pengguna tidak bisa
dan latar belakang dari user tersebut. melihat secara jelas output yang
Tidak semua dari user tersebut friendly dihasilkan oleh sistem. Dummy product
dengan Komputer dan sistem informasi. tidak secara utuh menggambarkan output
Oleh karena itu, pada tahap ini fokus yang dihasilkan. Pengguna juga tidak
implementasi adalah meyakinkan user bisa melakukan benchmark terhadap
terkait manfaat sistem oracle, kemudahan, dan perusahaan yang telah menggunakan
keunggulan dari sistem yang lain. oracle cloud. Hal tersebut disebabkan
Menurut informan, pada tahap ini user oleh PT. Hadji Kalla adalah group
sering membanding-bandingkan dengan perusahaan kompleks pertama yang
sistem sebelumnya atau sistem yang menggunakan oracle cloud. Padahal pada
menurutnya ideal. Kondisi ini sesuai tahap implementasi, biasanya kontrak
dengan konsep teori schemata bahwa sudah disetujui. Sehingga menurut
“penerimaan teknologi akan dipengaruhi informan, hal ini sering menyebabkan
oleh informasi. Informasi tersebut berupa perbedaan yang tajam antara pengguna
pengalaman user, informasi dari pihak dan implementor. Dan terkadang tidak
lain baik berupa saran, komentar, dan dapat diselesaikan dengan baik oleh
bujukan (Syarifuddin, 2016). implementor. Sehingga menimbulkan
Hal inilah yang menjadi tantangan ketidakpuasan bagi pengguna.
dalam proses implementasi, karena orang
akan merasa nyaman untuk menerima Tahap Migrasi Data
suatu perubahan teknologi jika merasa Ada beberapa tahap krusial dalam
yakin, dimudahkan, dan dibantu dengan proses migrasi data. Pertama; menetapkan
keberadaan sistem. Menurut informan, titik
cutoff data. Kedua; menyusun data Pada metode kedua, proses bisa
migrasi; Ketiga proses migrasi data. berjalan lebih cepat, tanpa menganggu go
Tahap cutoff data sangat krusial, live, karena tidak perlu menunggu saldo
karena merupakan titik perpindahan ke awal. Namun akibatnya transaksi yang
penggunaan program baru. Setelah titik terkait saldo awal tidak diinput. Transaksi
cutoff data transaksi diinput melalui seperti pelunasan piutang dan hutang
sistem oracle. Namun perlu diingat oracle tidak dapat dilakukan. Hal itu disebabkan
adalah sistem ERP cloud yang meliputi saldo yang akan dilunasi belum terinput
beberapa proses bisnis sebelum sampai di sistem.
keuangan. Oleh karena itu, pihak internal Proses migrasi data pun juga sangat
harus mengkalkulasi dengan baik timing krusial. Seluruh data harus diunggah
untuk cutoff data. secara simultan. Walaupun data saldo
Menurut informan ada dua metode awal di modul finance telah diunggah,
yang dicoba dalam tahap migrasi data namun data master di modul lain seperti;
oracle cloud. Metode pertama, pihak procurement dan HRD belum selesai
internal dan implementor timing cut-off diunggah, pasti proses tidak akan
namun tahap mulai go live (input berjalan. Oleh karena sistem ERP oracle
transaksi) dilakukan setelah seluruh saling terkait dan terhubung, sehingga
neraca saldo dan buku besar pembantu harus dilakukan secara simultan
telah diunggah ke sistem oracle. Metode
kedua; timing cut-off dan go live Tahap Go Live
ditentukan dan berjalan sesuai jadwal Tahap go live adalah tahap mulai
tanpa memperhatikan saldo awal sudah transaksi diinput atau di record oleh
diunggah atau belum. sistem oracle. Pada tahap ini biasanya
Kedua metode tersebut memiliki menunjukkan kualitas EUT yang telah
kelemahan dan kelebihan. Pada metode dilakukan. Apabila EUT yang dilakukan
pertama; proses transaksi dapat berjalan sukses dan rasa engagement pengguna
keseluruhan, karena saldo awal telah bagus, maka proses ini akan berjalan
tersedia di sistem. Namun akibat syarat lancar. Namun jika sebaliknya maka
saldo awal ini, terkadang membuat transaksi tidak akan berjalan lancer dan
jadwal go live menjadi mundur. Hal bisa berakibat data di sistem oracle tidak
tersebut disebabkan masih menunggu updated. Namun pada tahap ini belum
saldo awal selesai diunggah. Disisi lain tentu laporan outputnya sudah dapat
memindahkan saldo dari program lama dilihat. Laporan biasanya dapat dilihat
yang bersifat general ledger ke oracle setelah proses penginputan sudah
cloud yang bersifat spesifik adalah tidak berjalan stabil dan lancar.
mudah. Terkadang di program lama, Menurut informan, hal yang paling
hanya satu akun dan menjadi beberapa sulit pada tahap ini membiasakan diri dari
akun di sistem oracle. Hal tersebut timbul model double entry ke single entry. Oleh
karena di oracle seluruh akun dibuat karena oracle dapat menggunakan
menjadi sangat spesifik sesuai dengan transaksi type sehingga pengguna tidak
kombinasi natural account, lokasi, perlu melakukan double entry. Namun
cabang, unit bisnis, dan segment proyek. disisi lain model oracle sangat spesifik
Proses pemindahan angka inilah yang sehingga akan banyak jenis transaksi
membutuhkan waktu lama. Sementara type. Sehingga frekuensi proses input
transaksi tidak boleh ditunda prosesnya. kemungkinan akan bertambah. Pada
program general ledger, mungkin hanya informasi, pengalaman, dan konsep skema
satu transaksi. Namun di sistem oracle dalam setiap individu menentukan kesuksesan
karena menggabungkan transaksi dalam penerimaan teknologi tersebut. Hal
proses dan spesifik, maka transaksi itu tersebut dapat melengkapi konsep teori
bisa bertambah lebih dari satu. penerima teknologi (TAM), yang selama
ini sangat populer digunakan dalam
KESIMPULAN menilai penerimaan teknologi.
Berdasarkan analisis peneliti dalam
pembahasan di atas dapat disimpulkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa ada beberapa faktor yang diperlu Ratnaningsih, K. I., & Suaryana, I. G. N.
diperhatikan. Faktor tersebut menentukan A. (2014). Pengaruh kecanggihan
kesuksesan suatu implementasi sistem. teknologi informasi, partisipasi
Salah satu faktor yang dianggap manajemen, dan pengetahuan
kelemahan adalah; sistem oracle dianggap manajer akuntansi pada efektivitas
kurang fleksibel. Sehingga sebagian sistem informasi akuntansi. E-
pengguna merasa kurang nyaman. Jurnal Akuntansi, 1–16.
Beberapa bisnis proses yang dianggap
kurang sesuai dengan kondisi lokal, Istambul, M. R. (2010). Pandangan
akhirnya pengguna harus menyesuaikan pengelolaan sumber daya
dengan konsep bisnis proses oracle. perusahaan menggunakan teknologi
Meskipun bisnis proses mana yang lebih informasi untuk meningkatkan daya
bagus, masih perlu dianalisis lebih lanjut. saing usaha kecil menengah.
Beberapa ouput yang dihasilkan
tidak sesuai dengan standard laporan Rashid, M. A., Hossain, L., & Patrick, J.
keuangan yang berlaku di Indonesia D. (2002). The evolution of ERP
(PSAK). Sehingga Oracle hanya mampu systems: A historical perspective. In
menghasilkan laporan keuangan mentah. Enterprise Resource Planning:
Sehingga harus diolah untuk sesuai Solutions and Management (pp. 35–
kebutuhan Pengguna. Oleh karena itu, 50). IGI Global.
untuk implementasi berikutnya perlu ada
proses pengenalan mendalam antara Ding, J.-H., Chen, P.-S., & Lyu, J. (2011).
implementor dan pengguna untuk Evolutionary strategy to apply
menyamakan persepsi masing-masing. information and communication
Agar tidak timbul kekecewaan di technology: a case study in the
kemudian hari. Hal lain yang bertolak apparel industry. Production
belakang adalah harapan pengguna untuk Planning & Control, 22(3), 282–
munculnya efisiensi, justru menghasilkan 297.
penambahan biaya. Karena bertambahnya
proses yang harus dilakukan dalam sistem Van Hau, T. T., & Kuzic, J. (2010).
ERP. Change management strategies for
Penelitian ini diharapkan dapat the successful implementation of
berkontribusi dalam proses implementasi enterprise resource planning
sistem ERP dalam dunia praktisi. systems. 2010 Second International
Sementara secara teoritis, hasil penelitian Conference on Knowledge and
ini menguatkan konsep teori schemata Systems Engineering, 178–182.
dalam penerimaan suatu teknologi. Peran IEEE.
Kautz, H. A., & Selman, B. (1992). Yousafzai, S. Y., Foxall, G. R., &
Planning as Satisfiability. ECAI, 92, Pallister, J. G. (2007). Technology
359–363. Citeseer. acceptance: a meta-analysis of the
TAM: Part 1. Journal of Modelling
Berman, S. L., Wicks, A. C., Kotha, S., & in Management, 2(3), 251–280.
Jones, T. M. (1999). Does
stakeholder orientation matter? The Ellyana, D. D., Redy, A., & Hamzah, A.
relationship between stakeholder (2009). Variabel anteseden dan
management models and firm konsekuensi pemanfaatan sistem
financial performance. Academy of informasi (Studi empiris pada
Management Journal, 42(5), 488– pemerintahan kabupaten di pulau
506. Madura). Jurnal Akuntansi Dan
Keuangan Indonesia, 6(1), 71–88.
Ferdiana, R. (2016). Solusi Cloud
Computing dengan Microsoft Azure Syarifuddin, S. (2016). Konsep
bagi UMKM. Elex Media Pembentukan Keputusan dalam
Komputindo. Akuisisi Sistem Informasi
Akuntansi: Sebuah Perspektif Teori
Putrawansyah, F. (2017). Aplikasi Schemata. AKMEN Jurnal Ilmiah,
Computer Assisted Test (CAT) Pada 13(4).
Penerimaan Mahasiswa Baru
Sekolah Tinggi Teknologi Pagar Syarifuddin, S. (2018). Strategi Adopsi
Alam (STTP). Jurnal RESTI Software Sistem Informasi Baru:
(Rekayasa Sistem Dan Teknologi Studi Terhadap Implementasi RMS.
Informasi), 1(1), 1–8. AKMEN Jurnal Ilmiah, 15(2).
Sianturi, F. A. (2013). Perancangan Utami, S. S., & Susilo, H. (2016). Analisis
aplikasi pengamanan data dengan Penerapan Enterprise Resource
kriptografi Advanced Encryption Planning (Erp)(Studi Pada PT
Standard (AES). Pelita Informatika: Domusindo Perdana). Jurnal
Informasi Dan Informatika, 4(1). Administrasi Bisnis, 33(1), 165–170.
Solikin, I. (2017). Desain Aplikasi Nasution, S. (2010). Sistem Manajemen
Pedataan Pasien pada Puskesmas Administrasi Dan Presensi Online
Tugu Jaya Kabupaten OKI. Jurnal Untuk Perkuliahan Dan Praktikum
Betrik, 12(3), 166–174. Menggunakan Oracle Dan Barcode
Scanner. Jurnal Fakultas Hukum
Solichin, A., & Hasibuan, Z. A. (2012). UII.
Pemodelan arsitektur teknologi
informasi berbasis cloud computing Yuniamarta, K., Basofi, A., & Asmara, R.
untuk institusi perguruan tinggi di (2011). Sistem Manajemen Proyek
Indonesia. Semantik, 2(1). Berbasis Online Menggunakan
Oracle. EEPIS Final Project.

You might also like