You are on page 1of 12

JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 6 No. 1, Juni 2020, Hal.

91-102
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678

PENGARUH PENENTUAN LOKASI TERHADAP KESUKSESAN USAHA JASA


BERSKALA MIKRO/KECIL

Wisnu Adhi Putra1, Nana Nawasiah2, Murti Widyaningsih3


1,2,3
Universitas Pancasila, Jakarta, Indonesia
Email: 2nananawasiah@univpancasila.ac.id*)

ABSTRACT
Business location is a place where companies produce goods or services that focus on the economy. The
development of a company is determined by one important factor, namely location decision. The purpose of
this study is to determine the effect of location decision (based on business environment conditions,
infrastructure availability, and location costs) on business success. Data collection in this study was carried
out through observation, interviews, and distributing questionnaires to several micro/small scale copy
center business owners in Jagakarsa, South Jakarta. Analysis of the data in this study uses multiple linear
regression analysis. This study provides results that the condition of the business environment, the
availability of infrastructure, and location costs have a positive and significant effect both partially and
simultaneously on business success. Therefore, as an effort to achieve and increase business success,
business owners must consider the condition of the business environment, the availability of infrastructure,
and location costs when determining/choosing a business location.

Keywords: location costs, business environmental conditions, availability of infrastructure, business


success

ABSTRAK
Lokasi usaha adalah tempat perusahaan memproduksi barang atau jasa yang berfokus pada ekonomi.
Perkembangan suatu perusahaan ditentukan oleh salah satu faktor penting yaitu penentuan lokasi. Tujuan
dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penentuan lokasi (ditinjau berdasarkan
kondisi lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur, dan biaya lokasi) terhadap kesuksesan usaha.
Perolehan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan membagikan kuesioner
kepada beberapa pemilik usaha fotokopi berskala mikro/kecil di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini memberikan hasil
bahwa kondisi lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur, dan biaya lokasi berpengaruh positif dan
signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap kesuksesan usaha. Maka, sebagai upaya
pencapaian maupun peningkatan kesuksesan usaha, para pemilik usaha harus mempertimbangkan kondisi
lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur, dan biaya lokasi saat menentukan/memilih lokasi usaha.

Kata kunci: biaya lokasi, kondisi lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur, kesuksesan usaha

KETERANGAN ARTIKEL
Riwayat Artikel: diterima: 26 Maret 2020; direvisi: 1 Juni 2020; disetujui: 16 Juni 2020
Klasifikasi JEL: D24
Cara Mensitasi: Putra, W.A., dkk. (2020). Pengaruh Penentuan Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha Jasa
Berskala Mikro/Kecil. JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi), 6(1), 91-102.
https://doi.org/10.34203/jimfe.v6i1.1893
Copyright©2020. JIMFE (Jurnal Manajemen Ilmiah Fakultas Ekonomi) Universitas Pakuan

*)
Corresponding author

91
Wisnu Adhi Putra: Pengaruh Penentuan Lokasi …

PENDAHULUAN terhadap tingkat penjualan, serta adanya


Persaingan antar perusahaan baik jasa pengaruh simultan pada lingkungan bisnis,
maupun manufaktur semakin sulit pada saat biaya lokasi, dan infrastruktur terhadap
ini, sehingga dibutuhkan adanya keunggulan tingkat penjualan.
bersaing bagi setiap perusahaan agar dapat Beberapa penelitian lain mengenai
menghasilkan profit dan memuaskan lokasi usaha jasa yaitu dari Hanggita (2018)
pelanggan. Keunggulan bersaing perusahaan bahwa lokasi usaha jasa mempertimbangkan
didukung oleh salah satu faktor yaitu faktor tenaga kerja, fasilitas, energi, akses,
penentuan lokasi usaha yang tepat dan pasar, peraturan pemerintah, dan persaingan.
strategis. Penelitian Iksyaniyah dan Soesatyo (2015)
Semua perusahaan, tak terkecuali skala
menyatakan lokasi usaha dan keberhasilan
mikro atau kecil, harus memilih lokasi usaha
usaha memiliki pengaruh positif. Selain itu,
yang tepat. Hal ini bertujuan agar perusahaan
tersebut unggul dan dapat mencapai pertimbangan aksesibilitas, tingkat keramaian,
kesuksesan usaha. lingkungan, lalu lintas, dan strategi bersaing
Terdapat salah satu fenomena menjadi pertimbangan bagi para pemilik bisnis
mengenai lokasi usaha yaitu jarak antara dalam menentukan lokasi usaha berdasarkan
tempat fotokopi satu dengan yang lainnya penelitian dari Rismalaningrum (2017).
berdekatan. Biasanya, fenomena ini dapat Sedangkan, penelitian terkait usaha jasa
ditemukan di sekitar sekolah dan kampus yang penginapan oleh dari Ali dan Simdani (2018)
terdapat di daerah Kecamatan Jagakarsa, menyatakan bahwa secara parsial terdapat
Jakarta Selatan. Apabila ditinjau berdasarkan pengaruh positif antara lokasi dengan
kondisi lingkungan bisnisnya, peluang maupun keputusan menginap.
ancaman dapat timbul apabila lokasi usaha
Dalam menentukan lokasi industri,
berdekatan dengan pesaingnya. Sebagai
beberapa variabel yang berperan penting,
contoh, kemungkinan besar pelanggan akan
yaitu lokasi, fasilitas, dan bahan baku
beralih dari tempat fotokopi dengan antrean
(Octinanda dan Nazamuddin, 2016). Pemilihan
yang panjang ke tempat fotokopi lain yang
lokasi industri juga memperhatikan utilitas,
terdekat dengannya. Akan tetapi, tidak hanya
lahan, akses, risiko bencana, dan
kondisi lingkungan bisnis yang
pengembangan kawasan (Rianto dan Santoso,
dipertimbangkan saat menentukan lokasi
2018).
usaha jasa, ketersediaan infrastruktur dan
Uraian latar belakang dan hasil
biaya lokasi pun perlu ditinjau. Maka dari itu,
penelitian sebelumnya menjadi dasar bagi
tujuan perusahaan seperti kesuksesan usaha
peneliti melakukan penelitian ini dengan
dapat tercapai jika dilakukannya penentuan
tujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi
lokasi dengan tepat. Berdasarkan fenomena
lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur,
yang diuraikan, usaha fotokopi menjadi fokus
dan biaya lokasi terhadap kesuksesan usaha.
dalam penelitian ini.
Pengaruh dilihat secara parsial dan simultan.
Penelitian terkait penentuan/pemilihan
Penelitian ini diharapkan dapat
lokasi telah dilakukan oleh para peneliti
bermanfaat secara teoritis yaitu menambah
sebelumnya. Hasil penelitian yang dilakukan
wawasan pembaca tentang strategi
Fuad (2015) yaitu terdapat perubahan searah
penentuan lokasi usaha sektor jasa, serta
antara kedekatan infrastruktur, biaya lokasi,
manfaat praktis yaitu menyampaikan
dan kondisi lingkungan bisnis dengan
pengetahuan kepada para pengusaha yang
kesuksesan usaha. Fathoni (2016) memberikan
ingin menentukan lokasi usaha.
hasil penelitian bahwa adanya pengaruh
parsial pada lingkungan bisnis dan biaya lokasi

92
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 6 No. 1, Juni 2020, Hal. 91-102
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678

KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN berupa pendapatan meningkat, produktivitas


HIPOTESIS meningkat, citra baik, dan tingginya daya
Menurut Tjiptono (Maulana, 2018), tempat saing.
yang dijadikan perusahaan untuk Banyak faktor lain untuk menilai
menghasilkan produk (baik barang ataupun suksesnya suatu usaha. Berdasarkan Fuad
jasa) terkait bisnisnya disebut sebagai lokasi (2015), faktor-faktor tersebut seperti
usaha. Berdasarkan Heizer dan Render (2016), banyaknya pelanggan yang datang, laba bersih
besarnya biaya dan pendapatan bergantung yang meningkat, dan waktu tercapainya break
dari strategi perusahaan dalam memilih lokasi. even point (BEP).
Apabila lokasi yang dipilih strategis, maka Usaha mikro, kecil, menengah (UMKM)
keuntungan juga dapat lebih maksimal. dibagi berdasarkan ketentuan-ketentuan
Ukuran sukses dari Irawan dan Mulyadi tertentu. Beberapa ketentuan terkait skala
(2016) yaitu jika terdapat pencapaian dari UMKM yaitu sebagai berikut.
sasaran perusahaan. Sasaran tersebut dapat

Tabel 1. Skala UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah)


Berdasarkan Pasal 6 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008
Skala Usaha Aset Bersih Omzet Tahunan Keterangan
Mikro > Rp50.000.000 > Rp300.000.000 Aset bersih (tidak
Kecil Rp50.000.000 s.d. Rp300.000.000 s.d. termasuk tanah dan
Rp500.000.000 Rp2.500.000.000 bangunan)
Menengah Rp500.000.000 s.d. Rp2.500.000.000 s.d.
Rp10.000.000.000 Rp50.000.000.000
Sumber: Saiman, 2014

Dalam strategi penentuan lokasi, usaha dapat/mudah terlihat, kondisi lahan parkir,
yang bergerak di bidang jasa dan manufaktur akses, traffic, kemungkinan perluasan,
tentunya berbeda. Revenue dan konsumen kebijakan pemerintah setempat, lingkungan,
menjadi hal yang penting bagi usaha jasa. dan persaingan.
Model regresi, pemeringkatan faktor, analisis Penjelasan lebih lanjut mengenai
lalu lintas, daya beli, demografi, sistem pertimbangan penentuan lokasi usaha jasa
informasi geografis, dan metode center of dikemukakan oleh Krajewski, dkk. (2016).
gravity digunakan sebagai teknik untuk Pertama, jarak yang dekat antara lokasi usaha
menentukan lokasi usaha jasa. Berbeda dengan pelanggan tentunya akan
dengan usaha manufaktur dengan fokus memudahkan pelanggan untuk datang ke
kepada biaya. Usaha manufaktur lokasi usaha tersebut. Lokasi yang dekat
menggunakan analisis cost-volume, diagram dengan pasar dan perhitungan biaya
garis silang, pemeringkatan faktor, dan transportasi menjadi pertimbangan kedua
metode transportasi sebagai teknik dalam untuk meminimalisir biaya karena tingginya
memilih lokasi yang strategis (Heizer dan biaya ongkos kirim bahan baku. Ketiga, apabila
Render, 2016). lokasi usaha dekat dengan pesaing maka perlu
Lokasi usaha pada dasarnya perlu dicermati karena hal ini dapat menjadi
ditentukan dengan pertimbangan berbagai peluang ataupun ancaman bagi usaha yang
macam hal. Menurut Tjiptono (Hidayat dan dijalankan. Keempat, business owner
Zularni, 2014), beberapa pertimbangan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu
tersebut seperti lokasi usaha yang

93
Wisnu Adhi Putra: Pengaruh Penentuan Lokasi …

yang disesuaikan dengan kebutuhan Penggunaan indikator akses pada


usahanya. variabel ketersediaan infrastruktur di
Saat memilih lokasi usaha jasa, terdapat penelitian ini menjadi pembeda dengan
beberapa faktor pertimbangan yang utama. penelitian dari Fuad (2015). Uraian latar
Menurut Chuong dan Stevenson (2014), faktor belakang, teori, serta penelitian terdahulu
pertimbangan yang utama tersebut seperti menjadi dasar pembentukan kerangka
lalu lintas, kenyamanan, tempat parkir, dan pemikiran dari penelitian ini sebagai berikut:
jarak dengan pasar.
Saiman (2014) menjabarkan enam
faktor utama agar tepat dalam memilih lokasi.
Pertama, jarak antara tempat usaha dengan
sumber daya dekat. Kedua, pertimbangan
pribadi pemilik usaha, seperti mengutamakan
wilayah dengan biaya pekerja yang rendah.
Ketiga, faktor keluarga seperti memilih lokasi
usaha yang dekat dengan rumah. Keempat,
konsumen dapat dengan mudah mengakses ke
lokasi usaha. Kelima, pertimbangan lingkungan
bisnis seperti jarak dengan pesaing, jenis
usaha lain, pelanggan, dan supplier. Keenam,
biaya dan tempat tersedia.
Dalam menentukan lokasi, biaya juga
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
penting untuk dipertimbangkan. Biaya-biaya
seperti untuk menggunakan/membeli suatu
Adapun hipotesis dari penelitian ini sebagai
tempat dan mengubah tempat seperti biaya
berikut:
sewa, biaya tanah, biaya konstruksi, dan biaya
H1: Kondisi lingkungan bisnis secara parsial
renovasi termasuk ke dalam biaya lokasi
berpengaruh positif terhadap kesuksesan
(Gupta dan Starr, 2014).
usaha.
Terdapat beberapa hal yang menjadi
H2: Ketersediaan infrastruktur secara parsial
acuan dalam menentukan lokasi usaha jasa
berpengaruh positif terhadap kesuksesan
bagi para peneliti terdahulu. Acuan yang
usaha.
pertama yaitu kondisi lingkungan bisnis (Fuad,
H3: Biaya lokasi secara parsial berpengaruh
2015) dengan pertimbangan kedekatan
positif terhadap kesuksesan usaha.
dengan konsumen (Krajewski, dkk., 2016),
H4: Kondisi lingkungan bisnis, ketersediaan
kedekatan dengan pesaing (Chuong dan
infrastruktur, dan biaya lokasi secara
Stevenson, 2014), dan kedekatan dengan
simultan berpengaruh terhadap
usaha jasa lain (Saiman, 2014). Acuan yang
kesuksesan usaha.
kedua yaitu ketersediaan infrastruktur
(Fathoni, 2016) dengan pertimbangan akses
METODE PENELITIAN
(Heizer dan Render, 2016), lahan parkir
Untuk memperoleh data yang lebih valid,
(Chuong dan Stevenson, 2014), dan
komprehensif, objektif, dan reliabel, maka
ketersediaan listrik (Gupta dan Starr, 2014).
digunakan metode penelitian kombinasi.
Acuan yang ketiga yaitu biaya lokasi (Fathoni,
Artinya, penelitian kuantitatif dan kualitatif
2016) dengan pertimbangan biaya sewa
digunakan sebagai metode penelitian ini.
(Heizer dan Render, 2016), biaya renovasi
Penelitian ini terdiri dari empat variabel
(Gupta dan Starr, 2014), dan biaya insentif
yang terdiri dari tiga variabel independen dan
bangunan (Fathoni, 2016).
satu variabel dependen. Variabel independen

94
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 6 No. 1, Juni 2020, Hal. 91-102
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678

penelitian ini meliputi kondisi lingkungan wawancara, observasi, dan studi kepustakaan.
bisnis (X1), ketersediaan infrastruktur (X2), dan Kuesioner yang digunakan meliputi kuesioner
biaya lokasi (X3). Adapun variabel terbuka dan kuesioner tertutup berskala likert
dependennya yaitu kesuksesan usaha (Y). dengan skala satu (1) hingga lima (5) yang
Populasi sebagai himpunan elemen artinya sangat tidak setuju hingga sangat
dengan karakteristik identik yang menjadi setuju. Sebagai pelengkapnya, digunakan
sentral dalam penelitian. Sedangkan, wawancara tidak terstruktur, observasi, dan
kumpulan bagian dari populasi disebut sebagai studi kepustakaan.
sampel. Pada penelitian ini, terdapat 53 usaha
fotokopi di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta HASIL DAN PEMBAHASAN
Selatan yang menjadi populasi penelitian. Kriteria Three-box Method oleh Ferdinand
Sedangkan untuk sampel penelitian ini (dalam Fathoni, 2016:36) digunakan pada
berjumlah 35 responden (pemilik usaha penelitian ini dengan rentang skor senilai 0,3
fotokopi di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta yang digunakan sebagai dasar penafsiran skor
Selatan) untuk memudahkan penelitian dan indeks sebagai berikut:
sumber daya serta didasari oleh teori dari Tidak setuju: 0,10-0,40
Arifin (2011, p.224) bahwa apabila total Netral: 0,41-0,70
anggota populasi sebesar 51-100, maka dapat Setuju: 0,71-1,00
digunakan sampel sebesar 50%-60%.
Data yang terdapat pada penelitian ini Penafsiran Responden
dikumpulkan melalui metode kuesioner,

Tabel 2. Penafsiran Responden (Pemilik Usaha Fotokopi) Terkait Kondisi Lingkungan Bisnis
dalam Penentuan Lokasi Usaha Fotokopi
Indikator Kondisi Lingkungan Skor Skor Indeks
Bisnis 1 2 3 4 5
Kedekatan dengan konsumen 0/35 0/35 3/35 15/35 17/35 0,88
Kedekatan dengan pesaing 0/35 2/35 16/35 13/35 4/35 0,71
Kedekatan dengan usaha jasa lain 0/35 0/35 12/35 14/35 9/35 0,78
Rata-rata 0,79

Tabel 3. Penafsiran Responden (Pemilik Usaha Fotokopi) Terkait Ketersediaan Infrastruktur


dalam Penentuan Lokasi Usaha Fotokopi
Indikator Kondisi Lingkungan Skor Skor Indeks
Bisnis 1 2 3 4 5
Akses 0/35 1/35 4/35 13/35 17/35 0,84
Lahan parkir 0/35 0/35 4/35 21/35 10/35 0,83
Ketersediaan listrik 0/35 0/35 9/35 18/35 8/35 0,79
Rata-rata 0,82

95
Wisnu Adhi Putra: Pengaruh Penentuan Lokasi …

Tabel 4. Penafsiran Responden (Pemilik Usaha Fotokopi) Terkait Biaya Lokasi dalam
Penentuan Lokasi Usaha Fotokopi
Indikator Kondisi Lingkungan Skor Skor Indeks
Bisnis 1 2 3 4 5
Biaya sewa 0/35 3/35 5/35 17/35 10/35 0,79
Biaya renovasi 0/35 0/35 9/35 21/35 5/35 0,77
Biaya insentif bangunan 0/35 1/35 8/35 18/35 8/35 0,79
Rata-rata 0,78

Tabel 5. Penafsiran Responden (Pemilik Usaha Fotokopi) Terkait Kesuksesan Usaha Fotokopi
Indikator Kondisi Lingkungan Skor Skor Indeks
Bisnis 1 2 3 4 5
Tingkat kedatangan pelanggan 0/35 0/35 13/35 20/35 2/35 0,74
Pertumbuhan laba bersih 0/35 0/35 11/35 22/35 2/35 0,75
Waktu mencapai BEP 0/35 2/35 15/35 18/35 0/35 0,69
Rata-rata 0,73

Melalui hasil olah data pada tabel 2, Melalui wawancara yang dilakukan
kondisi lingkungan bisnis dipertimbangkan peneliti, responden menjelaskan beberapa hal
dalam penentuan lokasi usaha fotokopi. mengenai usaha fotokopi yang dijalankannya.
Terlihat dari skor indeks masing-masing Terkait jumlah pelanggan, biasanya pada
indikator dan rata-rata skor indeks. Artinya, waktu tertentu seperti ajaran baru sekolah
mereka setuju bahwa penentuan lokasi usaha dan saat menjelang atau sedang berjalannya
perlu mempertimbangkan jarak dengan ujian di kampus, terjadi peningkatan
konsumen, pesaing, serta usaha jasa lain. pelanggan yang cukup berarti. Seiring
Data yang ditafsirkan melalui tabel 3 peningkatan pelanggan pada waktu tertentu,
memberikan hasil bahwa ketersediaan peningkatan laba bersih pun terjadi.
infrastruktur dipertimbangkan saat Sedangkan, untuk waktu mencapai BEP (break
menentukan lokasi usaha fotokopi. Dengan even point) dinilai cukup lama karena butuh
kata lain, responden setuju bahwa hal-hal waktu sekitar satu hingga tiga tahun.
seperti akses, lahan parkir, dan ketersediaan
listrik perlu dipertimbangkan saat memilih Uji Validitas dan Reliabilitas
lokasi usaha fotokopi. Ukuran pernyataan pada kuesioner penelitian
Biaya lokasi juga dipertimbangkan saat dikatakan valid jika rtabel lebih kecil dari rhitung
memilih lokasi usaha fotokopi berdasarkan (Wati, 2018). Uji validitas yang dilakukan
tabel 4. Responden setuju bahwa mereka memberikan hasil bahwa seluruh pernyataan
memperhitungkan biaya sewa, renovasi, dan pada variabel X1 valid karena rtabel (0,334) lebih
insentif bangunan saat memilih lokasi. kecil dari rhitung X1.1(0,752), X1.2(0,733),
Tabel 5 menunjukkan responden setuju x1.3(0,796). Setiap pertanyaan pada variabel X2,
bahwa terdapat peningkatan pelanggan dan X3, dan Y pun valid karena rtabel (0,334) lebih
pertumbuhan laba bersih pada usaha jasa kecil dari rhitung X2.1(0,859), X2.2(0,678),
fotokopi yang dimilikinya. Sedangkan, X2.3(0,751), X3.1(0,848), X3.2(0,593), X3.3(0,806),
responden beranggapan netral mengenai Y1.1 (0,741), Y1.2(0,779), Y1.3 (0,781).
waktu untuk mencapai BEP (Break Even Point). Dalam menguji reliabilitas kuesioner,
Secara keseluruhan, responden setuju bahwa penelitian ini didasari teori bahwa apabila
usaha jasa fotokopi yang dijalankan sukses Cronbach’s Alpha di atas 0,60 maka kuesioner
atau sesuai target. dinilai reliabel (Wati, 2018, p.108). Seluruh

96
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 6 No. 1, Juni 2020, Hal. 91-102
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678

Cronbach’s Alpha pada penelitian ini di atas Uji Heteroskedastisitas


0,60 untuk X1(0,630), X2(0,648), X3(0,625), dan Pengujian heteroskedastisitas penelitian ini
Y(0,649) yang artinya kuesioner penelitian menggunakan grafik Scatterplot. Dilihat dari
sudah reliabel. grafik dapat dinyatakan bahwa tidak ada
heteroskedastisitas pada model regresi
Uji Normalitas penelitian ini, terbukti dari titik-titik yang
Untuk mengetahui asumsi normalitas tersebar tidak beraturan.
terpenuhi pada model regresi, penelitian ini
menggunakan grafik Normal P-P Plot.
Berdasarkan grafik dapat dinyatakan bahwa
data berdistribusi normal karena data tidak
menyebar jauh dari garis diagonal.

Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Autokorelasi
Berdasarkan Tabel 7, nilai dw sebesar 2,166.
Nilai du sebesar 1,650 diperoleh berdasarkan
Gambar 2. Hasil Uji Normalitas n = 35, k = 3, (df = n-k-1). Maka, du (1,650) <
dw (2,166) < 4 – du (2,350), artinya tidak
Uji Multikolinearitas terjadi autokorelasi.
Nilai Tolerance pada masing-masing variabel
independen lebih dari 0,10 dan nilai VIF Tabel 7. Hasil Uji Autokorelasi
kurang dari 10. Maka, di antara variabel Model Summaryb
independen pada model regresi penelitian ini
Model R Durbin-Watson
tidak terjadi gejala multikolinearitas.
1 ,794 2,166
a. Predictors (Constant): Biaya lokasi, kondisi
Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas
lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur
Coefficientsa
b. Dependent Variable: Kesuksesan usaha
Model Collinearity Statistics
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Tolerance VIF
1 (Constant)
Analisis Regresi Linier Berganda
Kondisi ,876 1,142 Regresi linier berganda sebagai hasil olah data
Lingkungan Bisnis pada penelitian ini memiliki persamaan
Ketersediaan ,852 1,173 berikut:
Infrastruktur Y = 0,402 + 0,269X1 + 0,350X2 + 0,249X3 (1)
Biaya Lokasi ,858 1,165 Nilai 0,402 merupakan konstanta.
a. Dependent Variable: Kesuksesan Usaha Artinya, variabel kesuksesan usaha (Y) bernilai
Sumber: Data primer yang diolah, 2019 0,402 jika nilai ketiga variabel independennya
yang meliputi kondisi lingkungan bisnis (X1),

97
Wisnu Adhi Putra: Pengaruh Penentuan Lokasi …

ketersediaan infrastruktur (X2), dan biaya sebesar 59,5%, sisanya 40,5% dijelaskan oleh
lokasi (X3) yaitu nol. variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian
Nilai 0,269 merupakan koefisien regresi ini. Persentase 59,5% diperoleh dari nilai
variabel kondisi lingkungan bisnis (X1). Artinya, Adjusted R Square.
akan terjadi peningkatan sebesar 0,269 pada
variabel dependen yaitu kesuksesan usaha (Y) Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi
apabila variabel kondisi lingkungan bisnis (X1) Model Summaryb
mengalami peningkatan satu satuan dengan Model R R Square Adjusted
anggapan variabel X2 dan X3 bernilai nol. R Square
Nilai 0,350 merupakan koefisien regresi 1 ,794 ,630 ,595
variabel ketersediaan infrastruktur (X2).
a. Predictors (Constant): Biaya lokasi, kondisi
Artinya, akan terjadi peningkatan sebesar
lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur
0,350 pada variabel dependen yaitu
b. Dependent Variable: Kesuksesan usaha
kesuksesan usaha (Y) apabila variabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
ketersediaan infrastruktur (X2) mengalami
peningkatan satu satuan dengan anggapan
Uji t
variabel X1 dan X3 bernilai nol.
Nilai ttabel = (α/2; n-k-1), jika α=0,05 , n=35, dan
Nilai 0,249 merupakan koefisien regresi
k=3, maka ttabel (0,025;31) = 2,040. Uji parsial
variabel biaya lokasi (X3). Artinya, akan terjadi
(t) pada penelitian ini memberikan hasil:
peningkatan sebesar 0,249 pada variabel
Pertama, secara parsial, variabel kondisi
dependen yaitu kesuksesan usaha (Y) apabila
lingkungan bisnis berpengaruh positif dan
variabel biaya lokasi (X3) mengalami
signifikan terhadap kesuksesan usaha. Hasil ini
peningkatan satu satuan dengan anggapan
didasari oleh nilai ttabel (2,040) yang lebih kecil
variabel X1 dan X2 bernilai nol.
dari thitung (2,886), serta probabilitas
signifikansi (0,007) kurang dari 0,05. Kedua,
Tabel 8. Hasil Uji Analisis Regresi Linier
secara parsial, variabel ketersediaan
Berganda
infrastruktur berpengaruh positif dan
Coefficientsa
signifikan terhadap kesuksesan usaha. Hasil ini
Model Unstandardized
didasari oleh nilai ttabel (2,040) yang lebih kecil
Coefficients
dari thitung (3,590), serta probabilitas
B Std. signifikansi (0,001) kurang dari 0,05. Ketiga,
Error secara parsial, variabel biaya lokasi
1 (Constant) ,402 1,450 berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kondisi ,269 ,093 kesuksesan usaha. Hasil ini didasari oleh nilai
Lingkungan Bisnis ttabel (2,040) yang lebih kecil dari thitung (2,736),
Ketersediaan ,350 ,097 serta probabilitas signifikansi (0,010) kurang
Infrastruktur dari 0,05.
Biaya Lokasi ,249 ,091
a. Dependent Variable: Kesuksesan Usaha
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinasi memberikan
hasil bahwa ketiga variabel independen
penelitian ini yaitu kondisi lingkungan bisnis,
ketersediaan infrastruktur, dan biaya lokasi
mempengaruhi variabel kesuksesan usaha

98
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 6 No. 1, Juni 2020, Hal. 91-102
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678

Tabel 10. Hasil Uji t


Coefficientsa
Model Unstandardized Uji F
Coefficients Uji simultan (F) memberikan hasil
B Std. bahwa ketiga variabel independen (kondisi
Error lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur,
1 (Constant) ,278 ,783 dan biaya lokasi) secara simultan berpengaruh
Kondisi 2,886 ,007 signifikan terhadap variabel dependen
Lingkungan Bisnis (kesuksesan usaha). Hasil ini didasari oleh nilai
Ketersediaan 3,590 ,001 Fhitung sebesar 17,619 yang lebih besar dari
Infrastruktur Ftabel yaitu 2,90, serta nilai signifikansi 0,000
Biaya Lokasi 2,736 ,010 yang kurang dari 0,05.
a. Dependent Variable: Kesuksesan Usaha
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Tabel 11. Hasil Uji F


ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 38,792 3 12,931 17,619 ,000b
Residual 22,751 31 ,734
Total 61,543 34
a. Dependent Variable: Kesuksesan Usaha
b. Predictors (Constant): Biaya lokasi, kondisi lingkungan bisnis, ketersediaan
infrastruktur
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Pembahasan (2016). Bahwa, setiap perubahan pada


Pengaruh Kondisi Lingkungan Bisnis terhadap variabel kondisi lingkungan bisnis memberikan
Kesuksesan Usaha perubahan yang sejalan dengan variabel
Pembuktian hipotesis secara parsial kesuksesan usaha.
memberikan hasil bahwa kondisi lingkungan Lokasi yang dekat jaraknya dengan
bisnis (X1) berpengaruh positif dan signifikan pelanggan, pesaing, dan usaha jasa lain
terhadap kesuksesan usaha (Y), berdasarkan ternyata dipertimbangkan dalam menentukan
ttabel (2,040) yang lebih kecil dari thitung (2,886) lokasi usaha jasa dengan tujuan pencapaian
serta signifikansi (0,007) yang kurang dari kesuksesan usaha, terutama dalam hal kondisi
0,05. Besarnya pengaruh X1 terhadap Y lingkungan bisnis. Pada dasarnya, pelanggan
sebesar 0,269, memiliki arti bahwa terjadi akan mencari lokasi usaha yang lebih dekat
peningkatan sebesar 0,269 pada variabel dengannya. Bagi pemilik usaha, tentunya hal
dependen yaitu kesuksesan usaha (Y) apabila ini dapat menjadi peluang memilih lokasi
variabel kondisi lingkungan bisnis (X1) usaha yang dekat dengan pesaing apabila
mengalami peningkatan satu satuan dengan memiliki pelayanan yang lebih cepat, lebih
anggapan variabel X2 dan X3 bernilai nol. baik, dan memudahkan pelanggan.
Penelitian yang dilakukan ini Contohnya, panjangnya antrean dari usaha
memberikan hasil seperti penelitian yang pesaing membuat pelanggan akan berpindah
dilakukan oleh Fuad (2015) dan Fathoni ke tempat usaha lain yang terdekat dan

99
Wisnu Adhi Putra: Pengaruh Penentuan Lokasi …

pelanggan akan mendatangi lokasi usaha yang Pengaruh Biaya Lokasi terhadap Kesuksesan
terdekat dengan posisinya saat ini. Peluang ini Usaha
tentunya dapat meningkatkan jumlah Hasil pengujian hipotesis parsial menghasilkan
pelanggan yang datang dan laba bagi pemilik bahwa biaya lokasi (X3) berpengaruh positif
usaha. dan signifikan terhadap kesuksesan usaha (Y),
berdasarkan ttabel (2,040) yang lebih kecil dari
Pengaruh Ketersediaan Infrastruktur thitung (2,736) serta signifikansi (0,010) yang
terhadap Kesuksesan Usaha kurang dari 0,05. Besarnya pengaruh X3
Hasil pengujian hipotesis parsial terhadap Y sebesar 0,249 yang berarti terjadi
menghasilkan bahwa ketersediaan peningkatan sebesar 0,249 pada variabel
infrastruktur (X2) berpengaruh positif dan dependen yaitu kesuksesan usaha (Y) apabila
signifikan terhadap kesuksesan usaha (Y), variabel biaya lokasi (X3) mengalami
berdasarkan ttabel (2,040) yang lebih kecil dari peningkatan satu satuan dengan anggapan
thitung (3,590) serta signifikansi (0,001) yang variabel X1 dan X2 memiliki nilai nol.
kurang dari 0,05. Besarnya pengaruh X2 Penelitian yang dilakukan Fathoni
terhadap Y sebesar 0,350 yang berarti terjadi (2016) dan Fuad (2015) memiliki hasil yang
peningkatan sebesar 0,350 pada variabel sesuai dengan hasil penelitian ini. Bahwa,
dependen yaitu kesuksesan usaha (Y) apabila variabel independen biaya lokasi dan variabel
variabel ketersediaan infrastruktur (X2) dependen kesuksesan usaha memiliki
mengalami peningkatan satu satuan dengan perubahan yang searah.
anggapan variabel X1 dan X3 memiliki nilai nol. Hasil penelitian menunjukkan biaya
Terdapat kesesuaian antara hasil dari lokasi sebagai variabel dengan pengaruh yang
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. paling lemah dibandingkan dengan variabel
Fuad (2015) memberikan hasil penelitian lainnya, yang dapat dilihat dari koefisien
bahwa variabel ketersediaan infrastruktur regresi. Meski demikian, pertimbangan biaya
memiliki pengaruh yang sejalan terhadap saat memilih lokasi perlu dilakukan karena
variabel kesuksesan usaha. biaya sewa dan renovasi cukup besar
Sebagai variabel dengan pengaruh yang nominalnya, dan sangat dirugikan apabila
paling kuat pada penelitian ini, hal-hal seperti berpindah ke lokasi lain atau mengalami
akses, lahan parkir, dan ketersediaan listrik kerugian saat menjalankan usahanya yang
tentunya sangat dipertimbangkan untuk disebabkan oleh kesalahan dalam memilih
variabel ketersediaan infrastruktur agar usaha lokasi yang sesuai dengan kebutuhan usaha.
yang dijalankan dapat sukses. Pelanggan Hal ini tentunya berdampak pada lamanya
pastinya butuh lokasi usaha yang mudah untuk mencapai titik impas usaha.
untuk diakses, baik menggunakan kendaraan
umum, kendaraan roda dua atau empat, Pengaruh Kondisi Lingkungan Bisnis,
maupun berjalan kaki. Cukup luasnya tempat Ketersediaan Infrastruktur, dan Biaya Lokasi
parkir kendaraan sangat dibutuhkan bagi terhadap Kesuksesan Usaha
pelanggan yang menggunakan kendaraannya Hasil pengujian hipotesis secara
untuk datang ke lokasi usaha, sangat dirugikan simultan yaitu ketiga variabel independen
apabila pelanggan tidak jadi datang hanya (kondisi lingkungan bisnis, ketersediaan
karena tidak ada atau tidak cukupnya tempat infrastruktur, dan biaya lokasi) secara
parkir. Hal utama yaitu listrik, karena usaha signifikan berpengaruh terhadap kesuksesan
fotokopi menggunakan mesin dalam usaha. Hasil ini didasari oleh nilai Ftabel (2,90)
mengoperasikan bisnis sehari-harinya. yang lebih kecil dari Fhitung (17,619) serta
signifikansi (0,000) yang kurang dari 0,05.
Secara simultan, ketiga variabel independen

100
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 6 No. 1, Juni 2020, Hal. 91-102
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678

ini berpengaruh 59,5% terhadap variabel REFERENSI


dependennya (kesuksesan usaha), dan 40,5% Ali, S.K. dan Simdani D.L. (2018). Analisa
sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel yang Pengaruh Lokasi dan Servicescape
tidak diteliti dalam penelitian ini. Terhadap Keputusan Menginap
Konsumen Pohon Inn Hotel. Jurnal
PENUTUP Hospitality dan Manajemen Jasa, 6(1),
Peneliti mengambil poin penting dari seluruh 104-113.
hasil penelitian ini. Baik secara parsial dan Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode
simultan, terdapat pengaruh yang searah dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja
antara variabel independen (kondisi Rosdakarya.
lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur, Chuong, S.C. dan Stevenson, W.J. (2014).
dan biaya lokasi) terhadap variabel Manajemen Operasi: Perspektif Asia.
independen (kesuksesan usaha). Maka Edisi Kesembilan. Jakarta: Salemba
implikasinya yaitu, perlu bagi pemilik usaha Empat.
untuk melihat kondisi lingkungan bisnis, Fadhiliya, L., dkk. (2014). Analisis Faktor-faktor
ketersediaan infrastruktur, dan biaya lokasi yang Mempengaruhi Keberhasilan
sebagai pertimbangan memilih lokasi usaha, Berwirausaha pada Alumni SMK di
sebagai upaya mencapai usaha yang sukses. Kabupaten Purworejo. Jurnal
Adapun beberapa saran dari peneliti Pendidikan Insan Mandiri, 1(2).
untuk para pemilik usaha berdasarkan hasil
Fathoni, A. (2016). Analisa Faktor-faktor yang
penelitian ini. Hal-hal yang berhubungan
Mempengaruhi Pemilihan Lokasi
dengan kondisi lingkungan bisnis meliputi
Terhadap Tingkat Penjualan Usaha Jasa
jarak lokasi usaha dengan pesaing, pelanggan,
Mikro di Kabupaten Lamongan. JPIM
dan usaha jasa lain sebaiknya diperhatikan,
(Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen),
karena untuk dapat sukses yang dituju yaitu
1(1), 22-33.
jumlah pelanggan meningkat dan pendapatan
http://dx.doi.org/10.30736%2Fjpim.v1i1
usaha juga meningkat. Selain itu, hal-hal
.3.
terkait operasional sehari-hari suatu usaha
Fuad, E.N. (2015). Pengaruh Pemilihan Lokasi
yaitu ketersediaan infrastruktur, seperti akses
Terhadap Kesuksesan Usaha Berskala
yang mudah, cukup luasnya tempat parkir, dan
Mikro / Kecil di Komplek Shopping
tersedianya listrik sangat penting untuk
Centre Jepara. Media Ekonomi dan
dipertimbangkan. Terakhir, biaya-biaya untuk
Manajemen, 30(1), 56-67.
sewa, renovasi, dan insentif bangunan pun
http://dx.doi.org/10.24856.v30i1.234.
diperhitungkan dan pilih biaya yang ideal
Gupta, S. dan Starr, M. (2014). Production and
sesuai dengan jenis usaha yang dimiliki, karena
Operations Management Systems. Boca
biaya juga menentukan lamanya usaha
Raton: CRC Press.
tersebut mencapai titik impas usaha.
Saran yang kedua untuk penelitian Hanggita, A.T. (2018). Analisis Faktor
selanjutnya. Diharapkan penelitian berikutnya Pemilihan Lokasi Usaha Jasa pada
UMKM di Kecamatan Paciran.
yang terkait dengan strategi penentuan lokasi
dapat menggunakan variabel, indikator, Manajemen Bisnis, 8(2), 167-176.
ataupun objek penelitian yang berbeda agar http://doi.org/10.22219/jmb.v8i2.7069.
penelitian terkait penentuan lokasi dapat Heizer, J. dan Render, B. (2016). Operations
terus berkembang. Management: Sustainability and Supply
Chain Management. Edisi Keduabelas.
London: Pearson.

101
Wisnu Adhi Putra: Pengaruh Penentuan Lokasi …

Hidayat, R.T. dan Zularni, S. (2014). Pengaruh Lokasi Usaha Batik. Skripsi. Universitas
Lokasi Usaha pada Volume Penjualan Muhammadiyah Yogyakarta.
(Survei pada Restoran Kecil di Maulana, Y.S. (2018). Analisis Faktor-faktor
Lingkungan Universitas Riau). Jurnal yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi
Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, 9(2), 92- Pabrik PT Sung Chang Indonesia Cabang
100. Kota Banjar. Jurnal Ilmiah ADBIS
Iksyaniyah, N. dan Soesatyo, Y. (2015). (Administrasi Bisnis), 2(2), 211-221.
Pengaruh Lokasi Usaha terhadap Nuritha, I., dkk. (2013). Identifikasi Pengaruh
Keberhasilan Usaha Pedagang Kaki Lima Lokasi Usaha Terhadap Tingkat
di Pasar Baru Krian Sidoarjo. Jurnal Keberhasilan Usaha Minimarket
Pendidikan Ekonomi (JUPE), 3(3). Waralaba di Kabupaten Jember dengan
Irawan, A. dan Mulyadi, H. (2016). Pengaruh Sistem Informasi Geografis. Jurnal
Keterampilan Wirausaha terhadap Sainstek, I(1), 825-835.
Keberhasilan Usaha. Journal of Business Octiananda, C.T. dan Nazamuddin. (2016).
Management Education (JBME), 1(1), Analisis Penentuan Lokasi: Studi Kasus
213-223. Industri Rumah Tangga (Home Industry)
http://doi.org/10.17509/jbME.v1i1.229 di Wilayah Kota Banda Aceh. Jurnal
0. Ilmiah Mahasiswa Ekonomi
Kamarullah, R. (2017). Pemilihan Lokasi Pembangunan, 1(2), 438-445.
Strategis Usaha Toko Peralatan Listrik Rianto, I.B. & Santoso, E.B. (2018). Penentuan
Berdasarkan Karakteristik dan Pola Lokasi Kawasan Industri Tekstil Terpadu
Sebarannya di Kabupaten Bantul. Jurnal di Kabupaten Majalengka. Jurnal Teknik
Bumi Indonesia, 6(3), 1-20. ITS, 7(1), 19-23.
Krajewski, L.J., dkk. (2016). Operations http://doi.org/10.12962/J23373539.v7i
Management: Processes and Supply 1.28970.
Chains. Edisi Kesebelas. United States: Saiman, L. (2014). Kewirausahaan: Teori,
Prentice Hall. Praktik, dan Kasus-kasus. Edisi Kedua.
Rismalaningrum, I. (2017). Faktor-faktor Jakarta: Salemba Empat.
Pertimbangan Pebisnis dalam Pemilihan

102

You might also like