Professional Documents
Culture Documents
91-102
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
ABSTRACT
Business location is a place where companies produce goods or services that focus on the economy. The
development of a company is determined by one important factor, namely location decision. The purpose of
this study is to determine the effect of location decision (based on business environment conditions,
infrastructure availability, and location costs) on business success. Data collection in this study was carried
out through observation, interviews, and distributing questionnaires to several micro/small scale copy
center business owners in Jagakarsa, South Jakarta. Analysis of the data in this study uses multiple linear
regression analysis. This study provides results that the condition of the business environment, the
availability of infrastructure, and location costs have a positive and significant effect both partially and
simultaneously on business success. Therefore, as an effort to achieve and increase business success,
business owners must consider the condition of the business environment, the availability of infrastructure,
and location costs when determining/choosing a business location.
ABSTRAK
Lokasi usaha adalah tempat perusahaan memproduksi barang atau jasa yang berfokus pada ekonomi.
Perkembangan suatu perusahaan ditentukan oleh salah satu faktor penting yaitu penentuan lokasi. Tujuan
dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penentuan lokasi (ditinjau berdasarkan
kondisi lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur, dan biaya lokasi) terhadap kesuksesan usaha.
Perolehan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan membagikan kuesioner
kepada beberapa pemilik usaha fotokopi berskala mikro/kecil di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini memberikan hasil
bahwa kondisi lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur, dan biaya lokasi berpengaruh positif dan
signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap kesuksesan usaha. Maka, sebagai upaya
pencapaian maupun peningkatan kesuksesan usaha, para pemilik usaha harus mempertimbangkan kondisi
lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur, dan biaya lokasi saat menentukan/memilih lokasi usaha.
Kata kunci: biaya lokasi, kondisi lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur, kesuksesan usaha
KETERANGAN ARTIKEL
Riwayat Artikel: diterima: 26 Maret 2020; direvisi: 1 Juni 2020; disetujui: 16 Juni 2020
Klasifikasi JEL: D24
Cara Mensitasi: Putra, W.A., dkk. (2020). Pengaruh Penentuan Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha Jasa
Berskala Mikro/Kecil. JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi), 6(1), 91-102.
https://doi.org/10.34203/jimfe.v6i1.1893
Copyright©2020. JIMFE (Jurnal Manajemen Ilmiah Fakultas Ekonomi) Universitas Pakuan
*)
Corresponding author
91
Wisnu Adhi Putra: Pengaruh Penentuan Lokasi …
92
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 6 No. 1, Juni 2020, Hal. 91-102
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
Dalam strategi penentuan lokasi, usaha dapat/mudah terlihat, kondisi lahan parkir,
yang bergerak di bidang jasa dan manufaktur akses, traffic, kemungkinan perluasan,
tentunya berbeda. Revenue dan konsumen kebijakan pemerintah setempat, lingkungan,
menjadi hal yang penting bagi usaha jasa. dan persaingan.
Model regresi, pemeringkatan faktor, analisis Penjelasan lebih lanjut mengenai
lalu lintas, daya beli, demografi, sistem pertimbangan penentuan lokasi usaha jasa
informasi geografis, dan metode center of dikemukakan oleh Krajewski, dkk. (2016).
gravity digunakan sebagai teknik untuk Pertama, jarak yang dekat antara lokasi usaha
menentukan lokasi usaha jasa. Berbeda dengan pelanggan tentunya akan
dengan usaha manufaktur dengan fokus memudahkan pelanggan untuk datang ke
kepada biaya. Usaha manufaktur lokasi usaha tersebut. Lokasi yang dekat
menggunakan analisis cost-volume, diagram dengan pasar dan perhitungan biaya
garis silang, pemeringkatan faktor, dan transportasi menjadi pertimbangan kedua
metode transportasi sebagai teknik dalam untuk meminimalisir biaya karena tingginya
memilih lokasi yang strategis (Heizer dan biaya ongkos kirim bahan baku. Ketiga, apabila
Render, 2016). lokasi usaha dekat dengan pesaing maka perlu
Lokasi usaha pada dasarnya perlu dicermati karena hal ini dapat menjadi
ditentukan dengan pertimbangan berbagai peluang ataupun ancaman bagi usaha yang
macam hal. Menurut Tjiptono (Hidayat dan dijalankan. Keempat, business owner
Zularni, 2014), beberapa pertimbangan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu
tersebut seperti lokasi usaha yang
93
Wisnu Adhi Putra: Pengaruh Penentuan Lokasi …
94
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 6 No. 1, Juni 2020, Hal. 91-102
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
penelitian ini meliputi kondisi lingkungan wawancara, observasi, dan studi kepustakaan.
bisnis (X1), ketersediaan infrastruktur (X2), dan Kuesioner yang digunakan meliputi kuesioner
biaya lokasi (X3). Adapun variabel terbuka dan kuesioner tertutup berskala likert
dependennya yaitu kesuksesan usaha (Y). dengan skala satu (1) hingga lima (5) yang
Populasi sebagai himpunan elemen artinya sangat tidak setuju hingga sangat
dengan karakteristik identik yang menjadi setuju. Sebagai pelengkapnya, digunakan
sentral dalam penelitian. Sedangkan, wawancara tidak terstruktur, observasi, dan
kumpulan bagian dari populasi disebut sebagai studi kepustakaan.
sampel. Pada penelitian ini, terdapat 53 usaha
fotokopi di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta HASIL DAN PEMBAHASAN
Selatan yang menjadi populasi penelitian. Kriteria Three-box Method oleh Ferdinand
Sedangkan untuk sampel penelitian ini (dalam Fathoni, 2016:36) digunakan pada
berjumlah 35 responden (pemilik usaha penelitian ini dengan rentang skor senilai 0,3
fotokopi di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta yang digunakan sebagai dasar penafsiran skor
Selatan) untuk memudahkan penelitian dan indeks sebagai berikut:
sumber daya serta didasari oleh teori dari Tidak setuju: 0,10-0,40
Arifin (2011, p.224) bahwa apabila total Netral: 0,41-0,70
anggota populasi sebesar 51-100, maka dapat Setuju: 0,71-1,00
digunakan sampel sebesar 50%-60%.
Data yang terdapat pada penelitian ini Penafsiran Responden
dikumpulkan melalui metode kuesioner,
Tabel 2. Penafsiran Responden (Pemilik Usaha Fotokopi) Terkait Kondisi Lingkungan Bisnis
dalam Penentuan Lokasi Usaha Fotokopi
Indikator Kondisi Lingkungan Skor Skor Indeks
Bisnis 1 2 3 4 5
Kedekatan dengan konsumen 0/35 0/35 3/35 15/35 17/35 0,88
Kedekatan dengan pesaing 0/35 2/35 16/35 13/35 4/35 0,71
Kedekatan dengan usaha jasa lain 0/35 0/35 12/35 14/35 9/35 0,78
Rata-rata 0,79
95
Wisnu Adhi Putra: Pengaruh Penentuan Lokasi …
Tabel 4. Penafsiran Responden (Pemilik Usaha Fotokopi) Terkait Biaya Lokasi dalam
Penentuan Lokasi Usaha Fotokopi
Indikator Kondisi Lingkungan Skor Skor Indeks
Bisnis 1 2 3 4 5
Biaya sewa 0/35 3/35 5/35 17/35 10/35 0,79
Biaya renovasi 0/35 0/35 9/35 21/35 5/35 0,77
Biaya insentif bangunan 0/35 1/35 8/35 18/35 8/35 0,79
Rata-rata 0,78
Tabel 5. Penafsiran Responden (Pemilik Usaha Fotokopi) Terkait Kesuksesan Usaha Fotokopi
Indikator Kondisi Lingkungan Skor Skor Indeks
Bisnis 1 2 3 4 5
Tingkat kedatangan pelanggan 0/35 0/35 13/35 20/35 2/35 0,74
Pertumbuhan laba bersih 0/35 0/35 11/35 22/35 2/35 0,75
Waktu mencapai BEP 0/35 2/35 15/35 18/35 0/35 0,69
Rata-rata 0,73
Melalui hasil olah data pada tabel 2, Melalui wawancara yang dilakukan
kondisi lingkungan bisnis dipertimbangkan peneliti, responden menjelaskan beberapa hal
dalam penentuan lokasi usaha fotokopi. mengenai usaha fotokopi yang dijalankannya.
Terlihat dari skor indeks masing-masing Terkait jumlah pelanggan, biasanya pada
indikator dan rata-rata skor indeks. Artinya, waktu tertentu seperti ajaran baru sekolah
mereka setuju bahwa penentuan lokasi usaha dan saat menjelang atau sedang berjalannya
perlu mempertimbangkan jarak dengan ujian di kampus, terjadi peningkatan
konsumen, pesaing, serta usaha jasa lain. pelanggan yang cukup berarti. Seiring
Data yang ditafsirkan melalui tabel 3 peningkatan pelanggan pada waktu tertentu,
memberikan hasil bahwa ketersediaan peningkatan laba bersih pun terjadi.
infrastruktur dipertimbangkan saat Sedangkan, untuk waktu mencapai BEP (break
menentukan lokasi usaha fotokopi. Dengan even point) dinilai cukup lama karena butuh
kata lain, responden setuju bahwa hal-hal waktu sekitar satu hingga tiga tahun.
seperti akses, lahan parkir, dan ketersediaan
listrik perlu dipertimbangkan saat memilih Uji Validitas dan Reliabilitas
lokasi usaha fotokopi. Ukuran pernyataan pada kuesioner penelitian
Biaya lokasi juga dipertimbangkan saat dikatakan valid jika rtabel lebih kecil dari rhitung
memilih lokasi usaha fotokopi berdasarkan (Wati, 2018). Uji validitas yang dilakukan
tabel 4. Responden setuju bahwa mereka memberikan hasil bahwa seluruh pernyataan
memperhitungkan biaya sewa, renovasi, dan pada variabel X1 valid karena rtabel (0,334) lebih
insentif bangunan saat memilih lokasi. kecil dari rhitung X1.1(0,752), X1.2(0,733),
Tabel 5 menunjukkan responden setuju x1.3(0,796). Setiap pertanyaan pada variabel X2,
bahwa terdapat peningkatan pelanggan dan X3, dan Y pun valid karena rtabel (0,334) lebih
pertumbuhan laba bersih pada usaha jasa kecil dari rhitung X2.1(0,859), X2.2(0,678),
fotokopi yang dimilikinya. Sedangkan, X2.3(0,751), X3.1(0,848), X3.2(0,593), X3.3(0,806),
responden beranggapan netral mengenai Y1.1 (0,741), Y1.2(0,779), Y1.3 (0,781).
waktu untuk mencapai BEP (Break Even Point). Dalam menguji reliabilitas kuesioner,
Secara keseluruhan, responden setuju bahwa penelitian ini didasari teori bahwa apabila
usaha jasa fotokopi yang dijalankan sukses Cronbach’s Alpha di atas 0,60 maka kuesioner
atau sesuai target. dinilai reliabel (Wati, 2018, p.108). Seluruh
96
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 6 No. 1, Juni 2020, Hal. 91-102
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
Uji Autokorelasi
Berdasarkan Tabel 7, nilai dw sebesar 2,166.
Nilai du sebesar 1,650 diperoleh berdasarkan
Gambar 2. Hasil Uji Normalitas n = 35, k = 3, (df = n-k-1). Maka, du (1,650) <
dw (2,166) < 4 – du (2,350), artinya tidak
Uji Multikolinearitas terjadi autokorelasi.
Nilai Tolerance pada masing-masing variabel
independen lebih dari 0,10 dan nilai VIF Tabel 7. Hasil Uji Autokorelasi
kurang dari 10. Maka, di antara variabel Model Summaryb
independen pada model regresi penelitian ini
Model R Durbin-Watson
tidak terjadi gejala multikolinearitas.
1 ,794 2,166
a. Predictors (Constant): Biaya lokasi, kondisi
Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas
lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur
Coefficientsa
b. Dependent Variable: Kesuksesan usaha
Model Collinearity Statistics
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Tolerance VIF
1 (Constant)
Analisis Regresi Linier Berganda
Kondisi ,876 1,142 Regresi linier berganda sebagai hasil olah data
Lingkungan Bisnis pada penelitian ini memiliki persamaan
Ketersediaan ,852 1,173 berikut:
Infrastruktur Y = 0,402 + 0,269X1 + 0,350X2 + 0,249X3 (1)
Biaya Lokasi ,858 1,165 Nilai 0,402 merupakan konstanta.
a. Dependent Variable: Kesuksesan Usaha Artinya, variabel kesuksesan usaha (Y) bernilai
Sumber: Data primer yang diolah, 2019 0,402 jika nilai ketiga variabel independennya
yang meliputi kondisi lingkungan bisnis (X1),
97
Wisnu Adhi Putra: Pengaruh Penentuan Lokasi …
ketersediaan infrastruktur (X2), dan biaya sebesar 59,5%, sisanya 40,5% dijelaskan oleh
lokasi (X3) yaitu nol. variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian
Nilai 0,269 merupakan koefisien regresi ini. Persentase 59,5% diperoleh dari nilai
variabel kondisi lingkungan bisnis (X1). Artinya, Adjusted R Square.
akan terjadi peningkatan sebesar 0,269 pada
variabel dependen yaitu kesuksesan usaha (Y) Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi
apabila variabel kondisi lingkungan bisnis (X1) Model Summaryb
mengalami peningkatan satu satuan dengan Model R R Square Adjusted
anggapan variabel X2 dan X3 bernilai nol. R Square
Nilai 0,350 merupakan koefisien regresi 1 ,794 ,630 ,595
variabel ketersediaan infrastruktur (X2).
a. Predictors (Constant): Biaya lokasi, kondisi
Artinya, akan terjadi peningkatan sebesar
lingkungan bisnis, ketersediaan infrastruktur
0,350 pada variabel dependen yaitu
b. Dependent Variable: Kesuksesan usaha
kesuksesan usaha (Y) apabila variabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
ketersediaan infrastruktur (X2) mengalami
peningkatan satu satuan dengan anggapan
Uji t
variabel X1 dan X3 bernilai nol.
Nilai ttabel = (α/2; n-k-1), jika α=0,05 , n=35, dan
Nilai 0,249 merupakan koefisien regresi
k=3, maka ttabel (0,025;31) = 2,040. Uji parsial
variabel biaya lokasi (X3). Artinya, akan terjadi
(t) pada penelitian ini memberikan hasil:
peningkatan sebesar 0,249 pada variabel
Pertama, secara parsial, variabel kondisi
dependen yaitu kesuksesan usaha (Y) apabila
lingkungan bisnis berpengaruh positif dan
variabel biaya lokasi (X3) mengalami
signifikan terhadap kesuksesan usaha. Hasil ini
peningkatan satu satuan dengan anggapan
didasari oleh nilai ttabel (2,040) yang lebih kecil
variabel X1 dan X2 bernilai nol.
dari thitung (2,886), serta probabilitas
signifikansi (0,007) kurang dari 0,05. Kedua,
Tabel 8. Hasil Uji Analisis Regresi Linier
secara parsial, variabel ketersediaan
Berganda
infrastruktur berpengaruh positif dan
Coefficientsa
signifikan terhadap kesuksesan usaha. Hasil ini
Model Unstandardized
didasari oleh nilai ttabel (2,040) yang lebih kecil
Coefficients
dari thitung (3,590), serta probabilitas
B Std. signifikansi (0,001) kurang dari 0,05. Ketiga,
Error secara parsial, variabel biaya lokasi
1 (Constant) ,402 1,450 berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kondisi ,269 ,093 kesuksesan usaha. Hasil ini didasari oleh nilai
Lingkungan Bisnis ttabel (2,040) yang lebih kecil dari thitung (2,736),
Ketersediaan ,350 ,097 serta probabilitas signifikansi (0,010) kurang
Infrastruktur dari 0,05.
Biaya Lokasi ,249 ,091
a. Dependent Variable: Kesuksesan Usaha
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinasi memberikan
hasil bahwa ketiga variabel independen
penelitian ini yaitu kondisi lingkungan bisnis,
ketersediaan infrastruktur, dan biaya lokasi
mempengaruhi variabel kesuksesan usaha
98
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 6 No. 1, Juni 2020, Hal. 91-102
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
99
Wisnu Adhi Putra: Pengaruh Penentuan Lokasi …
pelanggan akan mendatangi lokasi usaha yang Pengaruh Biaya Lokasi terhadap Kesuksesan
terdekat dengan posisinya saat ini. Peluang ini Usaha
tentunya dapat meningkatkan jumlah Hasil pengujian hipotesis parsial menghasilkan
pelanggan yang datang dan laba bagi pemilik bahwa biaya lokasi (X3) berpengaruh positif
usaha. dan signifikan terhadap kesuksesan usaha (Y),
berdasarkan ttabel (2,040) yang lebih kecil dari
Pengaruh Ketersediaan Infrastruktur thitung (2,736) serta signifikansi (0,010) yang
terhadap Kesuksesan Usaha kurang dari 0,05. Besarnya pengaruh X3
Hasil pengujian hipotesis parsial terhadap Y sebesar 0,249 yang berarti terjadi
menghasilkan bahwa ketersediaan peningkatan sebesar 0,249 pada variabel
infrastruktur (X2) berpengaruh positif dan dependen yaitu kesuksesan usaha (Y) apabila
signifikan terhadap kesuksesan usaha (Y), variabel biaya lokasi (X3) mengalami
berdasarkan ttabel (2,040) yang lebih kecil dari peningkatan satu satuan dengan anggapan
thitung (3,590) serta signifikansi (0,001) yang variabel X1 dan X2 memiliki nilai nol.
kurang dari 0,05. Besarnya pengaruh X2 Penelitian yang dilakukan Fathoni
terhadap Y sebesar 0,350 yang berarti terjadi (2016) dan Fuad (2015) memiliki hasil yang
peningkatan sebesar 0,350 pada variabel sesuai dengan hasil penelitian ini. Bahwa,
dependen yaitu kesuksesan usaha (Y) apabila variabel independen biaya lokasi dan variabel
variabel ketersediaan infrastruktur (X2) dependen kesuksesan usaha memiliki
mengalami peningkatan satu satuan dengan perubahan yang searah.
anggapan variabel X1 dan X3 memiliki nilai nol. Hasil penelitian menunjukkan biaya
Terdapat kesesuaian antara hasil dari lokasi sebagai variabel dengan pengaruh yang
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. paling lemah dibandingkan dengan variabel
Fuad (2015) memberikan hasil penelitian lainnya, yang dapat dilihat dari koefisien
bahwa variabel ketersediaan infrastruktur regresi. Meski demikian, pertimbangan biaya
memiliki pengaruh yang sejalan terhadap saat memilih lokasi perlu dilakukan karena
variabel kesuksesan usaha. biaya sewa dan renovasi cukup besar
Sebagai variabel dengan pengaruh yang nominalnya, dan sangat dirugikan apabila
paling kuat pada penelitian ini, hal-hal seperti berpindah ke lokasi lain atau mengalami
akses, lahan parkir, dan ketersediaan listrik kerugian saat menjalankan usahanya yang
tentunya sangat dipertimbangkan untuk disebabkan oleh kesalahan dalam memilih
variabel ketersediaan infrastruktur agar usaha lokasi yang sesuai dengan kebutuhan usaha.
yang dijalankan dapat sukses. Pelanggan Hal ini tentunya berdampak pada lamanya
pastinya butuh lokasi usaha yang mudah untuk mencapai titik impas usaha.
untuk diakses, baik menggunakan kendaraan
umum, kendaraan roda dua atau empat, Pengaruh Kondisi Lingkungan Bisnis,
maupun berjalan kaki. Cukup luasnya tempat Ketersediaan Infrastruktur, dan Biaya Lokasi
parkir kendaraan sangat dibutuhkan bagi terhadap Kesuksesan Usaha
pelanggan yang menggunakan kendaraannya Hasil pengujian hipotesis secara
untuk datang ke lokasi usaha, sangat dirugikan simultan yaitu ketiga variabel independen
apabila pelanggan tidak jadi datang hanya (kondisi lingkungan bisnis, ketersediaan
karena tidak ada atau tidak cukupnya tempat infrastruktur, dan biaya lokasi) secara
parkir. Hal utama yaitu listrik, karena usaha signifikan berpengaruh terhadap kesuksesan
fotokopi menggunakan mesin dalam usaha. Hasil ini didasari oleh nilai Ftabel (2,90)
mengoperasikan bisnis sehari-harinya. yang lebih kecil dari Fhitung (17,619) serta
signifikansi (0,000) yang kurang dari 0,05.
Secara simultan, ketiga variabel independen
100
JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi) Vol. 6 No. 1, Juni 2020, Hal. 91-102
https://journal.unpak.ac.id/index.php/jimfe P-ISSN: 2502-1400, E-ISSN: 2502-5678
101
Wisnu Adhi Putra: Pengaruh Penentuan Lokasi …
Hidayat, R.T. dan Zularni, S. (2014). Pengaruh Lokasi Usaha Batik. Skripsi. Universitas
Lokasi Usaha pada Volume Penjualan Muhammadiyah Yogyakarta.
(Survei pada Restoran Kecil di Maulana, Y.S. (2018). Analisis Faktor-faktor
Lingkungan Universitas Riau). Jurnal yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi
Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, 9(2), 92- Pabrik PT Sung Chang Indonesia Cabang
100. Kota Banjar. Jurnal Ilmiah ADBIS
Iksyaniyah, N. dan Soesatyo, Y. (2015). (Administrasi Bisnis), 2(2), 211-221.
Pengaruh Lokasi Usaha terhadap Nuritha, I., dkk. (2013). Identifikasi Pengaruh
Keberhasilan Usaha Pedagang Kaki Lima Lokasi Usaha Terhadap Tingkat
di Pasar Baru Krian Sidoarjo. Jurnal Keberhasilan Usaha Minimarket
Pendidikan Ekonomi (JUPE), 3(3). Waralaba di Kabupaten Jember dengan
Irawan, A. dan Mulyadi, H. (2016). Pengaruh Sistem Informasi Geografis. Jurnal
Keterampilan Wirausaha terhadap Sainstek, I(1), 825-835.
Keberhasilan Usaha. Journal of Business Octiananda, C.T. dan Nazamuddin. (2016).
Management Education (JBME), 1(1), Analisis Penentuan Lokasi: Studi Kasus
213-223. Industri Rumah Tangga (Home Industry)
http://doi.org/10.17509/jbME.v1i1.229 di Wilayah Kota Banda Aceh. Jurnal
0. Ilmiah Mahasiswa Ekonomi
Kamarullah, R. (2017). Pemilihan Lokasi Pembangunan, 1(2), 438-445.
Strategis Usaha Toko Peralatan Listrik Rianto, I.B. & Santoso, E.B. (2018). Penentuan
Berdasarkan Karakteristik dan Pola Lokasi Kawasan Industri Tekstil Terpadu
Sebarannya di Kabupaten Bantul. Jurnal di Kabupaten Majalengka. Jurnal Teknik
Bumi Indonesia, 6(3), 1-20. ITS, 7(1), 19-23.
Krajewski, L.J., dkk. (2016). Operations http://doi.org/10.12962/J23373539.v7i
Management: Processes and Supply 1.28970.
Chains. Edisi Kesebelas. United States: Saiman, L. (2014). Kewirausahaan: Teori,
Prentice Hall. Praktik, dan Kasus-kasus. Edisi Kedua.
Rismalaningrum, I. (2017). Faktor-faktor Jakarta: Salemba Empat.
Pertimbangan Pebisnis dalam Pemilihan
102