You are on page 1of 6

Journal of Holistic Nursing and Health Science

Volume 2, No. 1, Juni 2019 (Hal. 16-21)


Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Pengaruh Kompres Dingin dalam Penurunan Nyeri Pasien Post


Percutaneous Coronary Intervention (PCI): Literature review

Andy Kristiyan1,*, Hery Djagat Purnomo2, Chandra Bagus Ropyanto3

1
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi, Semarang, Indonesia
2
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
3
Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

andy_cardio@yahoo.com

Abstract
Introduction: Complications in catheterization vascular access range from 1%-61%. One of
interventions that can be taken to prevent hematoma and reduce pain in post PCI patients at off sheath
is with cold compresses or ice bag. The fact shows that pain and hematoma in patient PCI in hospital
just done by using sand bag therapy. There was a limited review about the use of ice bag to reduce
pain in patients with PCI.
Methods: Searched articles through Science Direct, PubMed, EBSCO and Google Scholar conducted
using advanced searching with keywords including “ice bag”, “pain”, and “percutaneous coronary
intervention”. Searching through Google Scholar using keywords involving “effectiveness of ice bag on
pain in patient’s percutaneous coronary intervention (PCI)”.
Results: There were three articles control trials and the results showed that implementation of cold
compresses with ice bag for 20 minutes before and after catheter release in PCI measures was
significant in reducing pain (P <0.05).
Conclusion: Giving cold compresses can reduce pain because it can inhibit the fibber of small-
diameter nerves in delivering pain stimuli.

Keywords: Ice bag, Pain, Percutaneous coronary intervention

Abstrak
Pendahuluan: Komplikasi pada akses pembuluh darah kateterisasi berkisar antara 1% - 61%. Salah
satu tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah hematoma dan mengurangi nyeri pada pasien
post PCI pada saat off sheath adalah dengan kompres dingin. Fakta memperlihatkan nyeri dan
hematom pada pasien post PCI di rumah sakit hanya diatasi dengan pemberian terapi bantal pasir.
Belum terdapat telaah artikel terkait penggunaan kompres dingin dengan ice bag untuk mengurangi
nyeri pada pasien PCI.
Metode: Artikel dicari melalui Science Direct, PubMed, EBSCO dan Google Scholar menggunakan
advanced search dengan kata kunci “ice bag”, “pain”, dan “percutaneous coronary intervention”.
Pencarian melalui google scholar dengan kata kunci “effectiveness ice bag on pain in patient’s
percutaneous coronary intervention (PCI)”.
Hasil: Telaah tiga artikel control trialsl menunjukkan bahwa pelaksanaan kompres dingin selama 20
menit sebelum dan setelah pelepasan kateter pada tindakan PCI signifikan dalam menurunkan nyeri (p
< 0,05).

Andy Kristiyan, dkk., Efektivitas Kompres Dingin dalam Penurunan Nyeri pp


16
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 2, No. 1, Juni 2019 (Hal. 16-21)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Kesimpulan: Pemberian kompres dingin dapat menurunkan nyeri karena dapat menghambat
perjalanan saraf berdiameter kecil dalam menghantarkan rangsang nyeri.

Kata kunci: Ice Bag, Nyeri, Percutaneous coronary intervention

PENDAHULUAN mengurangi nyeri pada pasien post PCI


Coronary Artery Disease (CAD) pada saat off sheath adalah dengan
merupakan suatu keadaan dari adanya kompres dingin (Bayindir, Gülsüm, &
arterosklerosis dan thrombosis Abdurrahman, 2017).
(arterothrombosis), dan ini sering menjadi Fakta memperlihatkan nyeri dan
penyebab kematian dan angka kesakitan di hematom pada pasien post PCI di rumah
banyak negara industri di dunia (Shah, sakit hanya diatasi dengan pemberian
2006). Tindakan perkutan yang dilakukan terapi bantal pasir. Telaah artikel terkait
pada klien CAD adalah angiografi koroner penggunaan kompres dingin dengan ice
dan Percutaneous Coronary Intervention bag untuk mengurangi nyeri pada pasien
(PCI) (Woods, Fruelicher, Motzer, & PCI belum ditemukan sangat terbatas.
Bridges, 2005). Komplikasi dapat terjadi Telaah yang ditemukan terkait pemberian
pada tindakan angiografi koroner yang ice bag untuk mengurangi nyeri pada
dibagi menjadi komplikasi mayor dan pasien yang dilakukan penusukan di arteri
minor. Menurut the Pennsylvania Patient (Bastami, Armand, & Masoud, 2015).
Safety Reporting System (PA-PSRS) Telaah artikel sangat penting dilakukan
Patient Safety Advisory, komplikasi telaah artikel untuk mengetahui pengaruh
tersebut antara lain komplikasi pembuluh penggunaan ice bag dalam menurunkan
darah akses kateter, aritmia, transient nyeri pasien PCI yang akan dilakukan
ischemic attack, gangguan fungsi ginjal, pelepasan shent.
infeksi, dan komplikasi minor. Komplikasi
pada akses kateter ke pembuluh darah
antara lain perdarahan, hematom, METODE
perdarahan retroperineal, dan Pencarian melalui Sciencedirect,
pseudoneurisma (PA-PSRS Patient Safety PubMed, dan EBSCO dilakukan
Advisory, 2007).
menggunakan advanced search dengan
Berdasarkan data the American
Collage of Cardiologist Benchmark tahun kata kunci “ice bag”, “pain”, dan
2007 insiden komplikasi tindakan “percutaneous coronary intervention”.
angiografi koroner tidak lebih dari 1% Pencarian melalui google scholar dengan
pada prosedur tindakan diagnostik dan 3% kata kunci “effectiveness ice bag on pain
prosedur tindakan intervensi. Komplikasi inpatients percutaneous coronary
pada akses pembuluh darah kateterisasi intervention (PCI)”. Didapatkan tiga artikel
berkisar antara 1%-61% yang dipengaruhi
dengan sebuah Randomized Control Trials
oleh jenis prosedur, terapi antikoagulan,
penggunaan alat penutup pembuluh darah, (RCTs) dan dua artikel dengan desain
umur dan jenis kelamin (PA-PSRS Pasient penelitian control trial.
Safety Advisory, 2007). Kriteria inklusi yaitu studi primer
Salah satu tindakan yang dapat berupa RCTs dan Non Randomized
dilakukan untuk mencegah hematoma dan Control Trials atau Control Trials, full

Andy Kristiyan, dkk., Efektivitas Kompres Dingin dalam Penurunan Nyeri pp


17
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 2, No. 1, Juni 2019 (Hal. 16-21)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

text, dan dalam bahasa Inggris. Subjek penerapan ice bag pada saat sebelum dan
dalam artikel menjalani prosedur PCI atau setelah pelepasan stent PCI ataupun
prosedur kateterisasi. Intervensi yang kateterisasi jantung dapat menurunkan
nyeri yang dialami pasien (Bayindir,
digunakan merupakan terapi kompres
Gülsüm, & Abdurrahman, 2017); Çürük,
dingin dengan ice bag. Outcome artikel Taşcı, Elmalı, & Oghuzan, 2017;
harus mengukur tingkat nyeri responden Ibraheem, 2016). Proses ekstraksi data
setelah dilakukan intervensi, outcome dapat dilihat pada tabel ekstraksi data
sekundernya adalah mengukur kejadian (tabel 2).
hematom. Pencarian dibatasi pada tahun
PEMBAHASAN
2009-2019. Pencarian literatur bisa dilihat
pada Tabel 1. Proses pencarian literatur Bayindir, Gülsüm, dan Abdurrahman
(2017) menunjukkan bahwa pemberian
kompres dingin dengan ice bag dapat
Tabel 1. Proses pencarian literatur menurunkan nyeri pasien yang dilakukan
Google
PCI. Nyeri saat dan setelah pelepasan
Identification

Science Pub- EBSC


Schola
direct Med O kateter berkurangan setelah pemberian
r
N= N= N= kompres selama 20 menit sebelum kateter
N = 424
183 212 304 dilepas. Selain itu Bayindir et al. juga
Judul
menyebutkan bahwa komplikasi yang
N= terjadi setelah pelepasan kateter pada
Screening

N=2 N=3 N=1


3 kelompok intervensi tidak terjadi. Çürük,
Judul
Judul yang sama
yang
Taşcı, Elmalı, & Oghuzan (2017)
sama (N menunjukkan bahwa nyeri pada pasien
N=2 =)2 mengalami penurunan setelah dilakukan
Eligibility

Artikel full text kompres dingin. Ibraheem (2016)


Hanya
abstrak menunjukkan bahwa nyeri setelah
N=7 (N = 0) pelepasan kateter berkurang setelah
Setelah dilakukan pembacaan Tidak diberikan kompres dua puluh menit
yang disesuaikan dengan kriteria sesuai
inklusi inklusi
sebelum pelepasan dan dua puluh menit
(N = 4), setelah pelepasan.
Included

Bukan Pemberian kompres dingin dapat


Pasien
N=3
PCI atau
menurunkan nyeri karena dapat
katerisas menghambat perjalanan saraf berdiameter
i jantung kecil dalam menghantarkan rangsang
=4
nyeri. Sehingga stimulus dari perifer tidak
bisa dihantarkan ke sistem saraf pusat
(Demir, 2012). Nyeri pada pasien PCI
HASIL dapat meningkatan kejadian vasovagal atau
Setelah dilakukan pencarian literatur komplikasi vaskular lain, sehingga nyeri
sesuai batasan karakteristik terdapat tiga pasien harus segera diatasi. Reaksi
artikel yang dipilih. Sebuah artikel vasovagal yang tidak diatasi akan
menggunakan metode RCTs (Randomized menyebabkan terjadinya syok yang
Control Trials) dan dua artikel irreversible dan akhirnya menyebabkan
menggunakan metode control trial. Artikel kematian. Nyeri juga dapat menyebabkan
yang didapat menunjukkan bahwa cemas pasien sehingga akan memperlama

Andy Kristiyan, dkk., Efektivitas Kompres Dingin dalam Penurunan Nyeri pp


18
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 2, No. 1, Juni 2019 (Hal. 16-21)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

Tabel 2. Ekstraksi data

Peneliti Metode Responden Intervensi Waktu Alat Ukur Hasil


Bayindir RCTs 52 intervensi Ice Bag 20 menit NRS Nyeri (P = 0,001) signifikan
(2017) dan 52 diberikan (Numeric
kontrol sebelum Rating
pelepasan Scale)
kateter.

Çürük Control 104 ice bag 20 menit VAS Nyeri (P < 0.001) pada
(2017) Trials intervensi, dengan (Visual kelompok ice bag (dari TI =
100 plasebo, jeda 10 Analogue setelah pemberian kompres
dan 90 menit Scale) langsung dan T5 = keesokan
kontrol selama 2 harinya) signifikan.
jam setelah Vascular Nyeri (P > 0,05) perbandingan
pelepasan Complicati antara kelompok ( TI)
kateter on Form
Nyeri (P < 0,05) perbandingan
antara kelompok (T2 = 2 jam
setelah prosedur, T3 = 4 jam
setelah prosedur, T4 = 6 jam
setelah prosedur, dan T5)

Kejadian komplikasi P < 0,001)


pada perbandingan antar
kelompok, signifikan.

Ibraheem Control 50 intervensi Ice Bag 20 menit VAS Nyeri (P = 0,031) setelah
(2016) Trials dan 50 sebelum (visual pelepasan catether
kontrol pelepasan analogue
kateter dan scale) Hematoma (P > 0,05) tidak
20 menit signifikan secara angka kejadian
setelah tetapi secara ukuran hematom
pelepasan ada perbedaan (P = 0,001)
kateter

proses perawatan pasien dan pada akhirnya penghilang rasa sakit diterima secara luas,
akan meningkatkan biaya perawatan pasien meskipun mekanisme es mencapai
(Bayindir, Gülsüm, & Abdurrahman, penghilang rasa sakit tidak jelas. Beberapa
2017). penjelasan penggunaan es sebagai
Beberapa literatur yang ada analgesia memang ada, tetapi tidak pasti
menyatakan bahwa es dapat meredakan dan tidak terbatas pada: penurunan
nyeri secara efektif. Es telah digunakan di transmisi rasa sakit melalui saraf,
dalam maupun di luar rumah sakit dalam penurunan peradangan dan peningkatan
kontrol nyeri yang terkait dengan bedah ambang nyeri, dan sensasi dingin
dan trauma. Penerapannya sebagai mengalahkan sensasi rasa sakit. Teori yang

Andy Kristiyan, dkk., Efektivitas Kompres Dingin dalam Penurunan Nyeri pp


19
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 2, No. 1, Juni 2019 (Hal. 16-21)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

dikemukakan tersebut mengarah pada teori Kompres dingin dapat menurunkan


gate control (Wentwoth et al., 2013). Dari aliran darah dan permeabilitas kapiler di
beberapa teori yang ada, penurunan nyeri sekitar tempat penusukan. Selain itu
saat pemberian terapi ice bag mengarah kompres dingin juga dapat menyebabkan
pada teori gate control. terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah.
Teori gate control rasa sakit, Mekanisme kerja tersebut dapat
dijelaskan es bertindak pada nosiseptor mengontrol perdarahan dan memfasilitasi
(reseptor rasa sakit) untuk menumpulkan koagualasi dengan cara meningkatkan
persepsi rangsangan mekanik dan kimia viskositas darah. Kondisi tersebut
lainnya, termasuk rasa sakit, dengan mengakibatkan perdarahan, hematoma, dan
menutup "gerbang" sensasi ke sistem saraf ekimosis lebih sedikit terjadi atau bahkan
pusat. Sesuai dengan teori ini, es yang tidak terjadi saat dilakukan kompres dingin
dioleskan langsung ke tempat rangsangan pada jaringan (Çürük, Taşcı, Elmalı, &
nyeri dapat mengurangi rasa sakit. Oghuzan, 2017; King, Philpott, & Leary,
Penelitian lain menyebutkan bahwa es 2008). Penurunan suhu pada jaringan kulit
dapat bekerja di sistem saraf perifer akan menyebabkan peningkatan
dengan mengurangi kecepatan transmisi di vasokonstriksi pembuluh darah (King,
saraf dan dengan demikian meningkatkan Philpott, & Leary, 2008). Cold pack
ambang nyeri dan toleransi nyeri di dengan ambulasi dini lebih baik digunakan
sepanjang saraf yang sama. Ada sumber dari pada bantal pasir dalam mengurangi
yang menyatakan bahwa aplikasi es, kejadian hematoma pada pasien yang
bersama dengan intervensi farmakologis dilakukan kateterisasi jantung (Ginanjar,
dapat mengurangi efek samping, Hadisaputro, Mardiyono, & Sudirman,
meningkatkan hasil, dan mengurangi masa 2018).
rawat di rumah sakit. Terapi es dapat
mengurangi kebutuhan dosis opioid atau KESIMPULAN DAN SARAN
narkotika, sehingga mengurangi potensi Penggunan kompres dingin dengan
komplikasi obat. Penggunaan aplikasi es ice bag dapat menurunkan nyeri pada
bersama dengan penggunaan agen pasien dengan PCI saat dan setelah
farmakologis dapat digunakan secara pelepasan kateter. Perlu adanya
efektif untuk mengurangi rasa nyeri. implementasi pada pelayanan kesehatan
Aplikasi kompres dingin untuk dalam penurunan nyeri dan komplikasi
pengobatan nyeri akut dan kronis dianggap PCI.
sebagai intervensi keperawatan non-
farmakologis (Wentwoth et al., 2013).
Tujuan akhir dari terapi non farmakologi DAFTAR PUSTAKA
adalah membuat pasien mejadi nyaman,
Bastami, M., Arman, A., & Masoud M.
penurunan rasa takut, mengurangi stress
(2015). The use of ice pack for pain
dan nyeri (Wente, 2013). Aplikasi ice bag
associated with arterial punctures.
merupakan suatu tindakan keperawatan
Journal of Clinical and Diagnostic
yang sederhana, mudah, murah, dan non-
Research, 9(8), 7-9.
invasif yang harus dilakukan karena
pengaruhnya besar terhadap kenyamanan Bayindir, S. L., Gülsüm, N. C., &
pasien (Bastami, Armand, & Masoud, Abdurrahman, O. (2017). Effect of
2015). ice bag application to femoral region
on pain in patients undergoing

Andy Kristiyan, dkk., Efektivitas Kompres Dingin dalam Penurunan Nyeri 20


pp
Journal of Holistic Nursing and Health Science
Volume 2, No. 1, Juni 2019 (Hal. 16-21)
Available Online at https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/hnhs

percutaneous coronary intervention. complications following a cardiac


Pain Research and Management, 1- catheterization. Article PA-PSRS
7. doi: 10.1155/2017/6594782 Patient safety advisory. 45 (4), 20-
24.
Çürük, G. N., Taşcı, S., Elmalı, F., &
Oghuzan, A. (2017). The effect of Shah, P.K (Ed). (2006). Risk Factor in
ice-bag applied to femoral region of Coronary Artery Disease. London:
individuals with percutaneous Taylor & Francis Group.
coronary intervention on local
vascular complications and low Wente, S. J. K. (2013)
back-pain. IOSR Journal of Nursing Nonpharmacological pediatric pain
and Health Science, 6(1), 136-144. management in emergency
doi: 10.9790/1959-060105136144 departments: A systematic review of
the literature. Journal of Emergency
Demir. Y. (2012). Pain and management, Nursing, 39(2), 140-150. Doi:
in Fundamentals of Nursing. Turkey, 10.1016/j.jen.2012.09.011
Istanbul: Akademi of Broadcasting,
626-659. Wentworth, L.J. Bechtum, E. L., Hejlik, J.
B., Scott, C. G., Munger, T. M.,
Ginanjar, R., Hadisaputro, S., Mardiyono, Brady, P.A.,...Bridley, J. K. (2013).
& Sudirman. (2018). Effectiveness of A pilot study: Effects of ice therapy
cold pack with early ambulation in on vascular access site pain
preventing complications of following atrial fibrillation
haemorrhage and haematoma in radiofrequency catheter ablation. EP
patients post cardiac catheterization. Lab Digest, 13(2), 1-13.
Belitung Nursing Journal, 3(1), 83-
88. Woods, S.l., Fruelicher, E.S., Motzer, S.U.,
Bridges, E.J. (2005). Cardiac
Ibraheem, S.E. (2016). The effectiveness Nursing. 5ed. Philadelphia:
of using ice application on vascular Lippincott.
access site complication after cardiac
catheterization. IOSR Journal of
Nursing and Health Science, 5(1),
08-16. doi: 10.9790/1959-05140816
King, N. A., Philpott, S. J., & Leary, A.
(2008). A randomized controlled trial
assessing the use of compression
versus vasoconstriction in the
treatment of femoral hematoma
occuring after percutaneous coronary
intervention. Heart & Lung, 37(3),
205-210. doi:
10.1016/j.hrtlng.2007.05.008
PA-PSRS Patient Safety Advisory. (2007).
Strategies to minimize vascular

Andy Kristiyan, dkk., Efektivitas Kompres Dingin dalam Penurunan Nyeri pp


21

You might also like