Professional Documents
Culture Documents
Abstrak: Acute Myocardial Infarc, Left Chest Pain, Benson Relaxation. Menurut
laporan WHO, pada tahun 2004, penyakit Acute Myocardial Infarc merupakan
penyebab kematian utama di dunia (WHO, 2008). Terhitung sebanyak 7.200.000
(12,2%) kematian terjadi akibat penyakit ini di seluruh dunia. Penyakit ini adalah
penyebab utama kematian pada orang dewasa (Garas, 2010). Acute Myocardial Infarc
adalah penyebab kematian nomor dua pada negara berpenghasilan rendah, dengan
angka mortalitas 2.470.000 (9,4%) (WHO, 2008). Di Indonesia pada tahun 2002,
penyakit Acute Myocardial Infarc merupakan penyebab kematian pertama, dengan
angka mortalitas 220.000 (14%) (WHO, 2008). Relaksasi Benson merupakan teknik
relaksasi pasif dengan tidak menggunakan tegangan otot sehingga sangat tepat untuk
mengurangi nyeri pada kasus Acute Myocardial Infarc. Relaksasi Benson merupakan
pengembangan metode respons relaksasi dengan melibatkan faktor keyakinan pasien,
yang dapat menciptakan suatu lingkungan internal tenang sehingga dapat membantu
pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan lebih tinggi (Mitchell,2013).
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh relaksasi Benson dalam
menurunkan nyeri dada pada pasien Acute Myocardial Infarc. Metode penelitian yang
digunakan adalah quasi-eksperimental dengan pre test and post test design with control
group. Hasil penelitian ini adalah kombinasi Relaksasi Benson dan Terapi Analgetik
lebih efektif menurunkan nyeri pada pasien Acute Myocardial Infarc dibandingkan
dengan yang hanya mendapatkan terapi analgesik
Kata Kunci: Acute Myocardial Infarc, Left Chest Pain, Benson Relaxation.
147
148 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 4, No 2,November 2015, hlm 82-196
ICV RSUD Dr Moewardi Surakarta Bulan estrogen. Hal ini terbukti insidensi PJK
Juni Agustus 2014 (Penyakit Jantung Koroner) meningkat
dengan cepat dan akhirnya setara dengan
laki pada wanita setelah masa menopause.
P Selain itu disebabkan juga oleh rokok,
Variabel Mean SD SE
Value
Pre dimana pada seseorang yang merokok, asap
Analgetik+ rokok akan merusak dinding pembuluh
Relaks. 5,53 1,46 0,35 darah. Kemudian nikotin yang terkandung
Benson dalam asap rokok akan merangsang hormon
0,000 adrenalin yang akibatnya akan mengubah
Post
Analgetik+ 2,82 1,02 0,25 metabolisme lemak dimana kadar HDL
Relaks. akan menurun. Adrenalin juga akan
Benson menyebabkan perangsangan kerja jantung
Hasil uji statistik menunjukkan dan menyempitkan pembuluh darah.
bahwa P value pada kelompok kontrol Namun ditinjau dari aspek
sebesar 0,000 (=0,05) sehingga dapat mortalitas, wanita dengan Acute Myocardial
disimpulkan bahwa kombinasi terapi Infarc memiliki resiko kematian lebih tinggi
Analgetik + Relaksasi Benson berpengaruh dibanding pria, hal ini diungkap menurut
terhadap penurunan skala nyeri pada data dari Amerika Serikat (Heart Disease
responden dengan Acute Myocardial Infarc. and Stroke Statistics 2005 Update),
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa mortalitas
Perbedaan Skala Nyeri Sebelum Dan kardiovaskular pada pria selama dua puluh
Sesudah Penatalaksanaan Nyeri Pada tahun terakhir telah mengalami penurunan,
Kelompok Intervensi Dan Kontrol namun pada wanita cenderung menetap
bahkan meningkat.
P
Kelompok Mean
Value Hasil penelitian ini mengungkapkan
Kontrol (Analgetik) bahwa rata-rata responden yang mengalami
4,31 0,004
Intervensi (Analgetik + Acute Myocardial Infarc adalah adalah 61
2,82 0,000
Relaksasi Benson) tahun pada kelompok intervensi dan 55,9
Mean skala nyeri pada kelompok tahun pada kelompok kontrol. Hal ini
kontrol (4,31) kontrol lebih besar dari pada sesuai dengan Danny, (2009) bahwa angka
mean skala nyeri pada kelompok intervensi kejadian NSTEMI adalah berumur 61,96
(2,82), hal ini menunjukkan bahwa rasa tahun.
nyeri kelompok kontrol lebih besar dari Resiko terjadinya Acute Myocardial
pada kelompok intervensi. P value pada Infarc meningkat pada pria di atas 45 tahun
kelompok kontrol lebih besar daripada dan wanita diatas 55 tahun, umumnnya
kelompok intervensi, hal ini menunjukkan setelah menopause. Faktor lain yang
intervensi terapi Analgetik + Relaksasi memperberat kejadian AMI pada kelompok
Benson lebih efektif dibanding dengan usia > 55 tahun adalah riwayat DM, riwayat
intervensi Analgetik saja. merokok, riwayat PJK di keluarga, riwayat
obesitas, riwayat peningkatan kadar CKMB,
PEMBAHASAN fraksi ejeksi ventrikel kiri dan derajat lesi
Penelitian ini mengungkapkan koroner.
bahwa sebagian besar responden adalah Relaksasi Benson adalah salah satu
laki-laki (62,5 %). Menurut Danny, S.S, dkk cara untuk mengurangi nyeri dengan
(2009) dalam Jurnal Kardiologi Indonesia mengalihkan perhatian kepada relaksasi
bahwa penyakit kardiovaskular lebih sehingga kesadaran klien terhadap nyeri-
merupakan ancaman kesehatan bagi pria nya berkurang, relaksasi ini dilakukan
dibandingkan wanita. Pria tidak mempunyai dengan cara menggabungkan relaksasi yang
hormon pelindung yang disebut hormon diberikan dengan kepercayaan yang dimiliki
Tri Sunaryo, Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Penurunan 151
klien. Relaksasi adalah teknik mengatasi perasaan tenang dan nyaman (Benson,
kekhawatiran/ kecemasan atau stress 2000). Selain itu, Relaksasi Benson
melalui pengendoran otot-otot dan syaraf, berfokus pada kata atau kalimat tertentu
itu terjadi atau bersumber pada obyek- yang diucapkan berulang kali dengan ritme
obyek tertentu. Relaksasi merupakan suatu teratur dan disertai sikap yang pasrah pada
kondisi istirahat pada aspek fisik dan mental Tuhan Yang Maha Kuasa sesuai keyakinan
manusia, sementara aspek spirit tetap aktif pasien memiliki makna menenangkan.
bekerja. Dalam keadaan relaksasi, seluruh
tubuh dalam keadaan homeostatis atau KESIMPULAN DAN SARAN
seimbang, dalam keadaan tenang tapi tidak Hasil Penelitian menunjukkan
tertidur, dan seluruh otot-otot dalam adanya perbedaan bermakna skala nyeri
keadaan rileks dengan posisi tubuh yang dada pada pasien Acute Myocardial Infarc
nyaman (Benson & Proctor, 2000 ; setelah mendapatkan terapi analgetik. Hasil
Roykulcharoen, 2003, The effect of Penelitian juga menunjukkan adanya
systemic relaxation technique on perbedaan bermakna skala nyeri dada pada
postoperative pain In Thailand, , pasien Acute Myocardial Infarc setelah
http://proquest.umi.com, diunduh tanggal 8 mendapatkan kombinasi terapi analgetik
Februari 2014). dan relaksasi Benson. Kombinasi Relaksasi
Keuntungan dari relaksasi Benson Benson dan terapi analgetik lebih efektif
selain mendapatkan manfaat dari relaksasi menurunkan nyeri pada pasien Acute
juga mendapatkan kemanfaatan dari Myocardial Infarc dibandingkan dengan
penggunaan keyakinan seperti menambah yang hanya mendapatkan terapi analgesik.
keimanan dan kemungkinan akan
mendapatkan pengalaman transendensi. DAFTAR RUJUKAN
Individu yang mengalami ketegangan dan Brunner dan Suddarth, (2002). Keperawatan
kecemasan yang bekerja adalah sistem saraf Medikal Bedah.Edisi 8. Penerbit Buku
simpatis, sedangkan pada waktu relaksasi Kedokteran EGC: Jakarta.
yang bekerja adalah sistem saraf Danny, S.S, et.al., (2009), Factors
parasimpatis, dengan demikian relaksasi Influencing Major Cardiovascular
dapat menekan rasa tegang, cemas, Event Post Acute Myocardial
insomnia, dan nyeri. Infarction in Woman, Jurnal
Hasil penelitian ini menunjukkan Kardiologi Indonesia, Vol. 30, No. 1
bahwa Terapi kombinasi Analgetik dan Departement of Cardiology and
Relaksasi Benson berpengaruh terhadap Vascular Medicine, Faculty of
penurunan skala nyeri pada pasien Acute Medicine,University of Indonesia
Myocardial Infarc (Pvalue = 0,000), sehingga National Cardiovascular Center
bila dibandingkan dengan kelompok Harapan Kita, Jakarta, Indonesia.
responden yang hanya mendapatkan terapi Mitchell M, M.D.(2013), heart-and soul
analgetik (Pvalue=0,004) maka dapat healing, www. Dr. Herbert Bensons
disimpulkan bahwa relaksasi Benson Relaxation Response _ Psychology
berpengaruh terhadap penurunan skala nyeri Today.htm.
pada pasien Acute Myocardial Infarc. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G, (2008),
Hasil Penelitian ini sejalan dengan Brunner & Suddarths: Texbook of
konsep dari Dr. Herbert Benson bahwa medical surgical nursing.
dengan melakukan relaksasi selama 15 Philadelphia: Lippincott.
menit akan menyebabkan aktifitas saraf
simpatik dihambat yang mengakibatkan
penurunan terhadap konsumsi oksigen oleh
tubuh dan selanjutnya otot-otot tubuh
menjadi relaks sehingga menimbulkan